Topik: longsor

  • Ini yang Langsung Dilakukan Prabowo Saat Kembali ke Aceh Tamiang

    Ini yang Langsung Dilakukan Prabowo Saat Kembali ke Aceh Tamiang

    Setelahnya, Prabowo melakukan peninjauan atas kondisi jembatan Tamiang yang rusak terdampak bencana banjir bandang.

    Sebagai informasi, Prabowo pertama kali mengunjungi daerah terdampak bencana di Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara pada 1 Desember 2025. Saat itu, Prabowo juga meninjau daerah terdampak bencana di Sumatra Utara dan Sumatra Barat.

    Setelah itu, Prabowo mengunjungi Kabupaten Bireuen, Aceh, Minggu (7/12/2025). Dalam kunjungan ke Aceh ini, Prabowo meninjau pembangunan Jembatan Bailey di Bireuen sekaligus menggelar rapat terbatas penanganan bencana di Lanud Sultan Iskandar Muda.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menekankan dirinya akan rutin mendatangi daerah-daerah di Sumatera yang terdampak bencana banjir dan longsor. Selain memberi dukungan moril kepada korban terdampak, Prabowo ingin mendengarkan langsung apa yang dibutuhkan para korban.

    “Saya akan terus monitor. Mungkin tiap beberapa hari, saya akan datang terus ke semua daerah. Saya bukannya hanya mau memberi moril, saya hanya mau tahu, dengar langsung apa yang dibutuhkan,” kata Prabowo saat memimpin rapat terbatas penanganan banjir Sumatra di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh, Minggu (7/12/2025).

     

  • Prabowo Tiba di Bukit Rata Aceh Tamiang, Tinjau Posko Pengungsian Warga

    Prabowo Tiba di Bukit Rata Aceh Tamiang, Tinjau Posko Pengungsian Warga

    Bisnis.com, ACEH TAMIANG – Presiden Prabowo Subianto tiba di Bukit Rata, Aceh Tamiang, pada Jumat (12/12/2025) sekitar pukul 09.55 WIB.

    Kehadiran Prabowo di Aceh Tamiang merupakan bagian dari agenda peninjauan lokasi terdampak banjir sekaligus memastikan kondisi posko pengungsian warga. Banyak korban bencana yang menanti kehadiran Presiden Indonesia di lokasi bencana. 

    “Presiden gemoy, makasih,” ujar salah satu warga.

    Sebelumnya, pada pukul 09.15 WIB, Prabowo bertolak dari Lanud Suwondo, Kota Medan, menggunakan helikopter menuju Aceh Tamiang.

    Dalam kunjungan ini, Prabowo turut didampingi Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, serta Kepala Badan Komunikasi Kepresidenan Angga Raka.

    Setibanya di titik pertama, Prabowo dijadwalkan meninjau posko pengungsian serta beberapa lokasi lain yang terdampak banjir. Presiden Ke-8 RI itu juga akan melihat langsung kondisi warga serta memastikan penanganan darurat berjalan optimal.

    Kedatangan Prabowo ke Aceh dilakukan setelah ia mendarat di Bandara Kualanamu, Medan, pada pukul 02.50 WIB dini hari tadi usai lawatan ke Pakistan dan Rusia.

    Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan kali ketiga Prabowo mendatangi wilayah bencana.

    “Mengunjungi Aceh untuk ketiga kalinya, serta Sumatra Utara dan Sumatra Barat,” ujarnya. 

    Dia menjelaskan bahwa Prabowo sebelumnya telah meninjau lokasi bencana pada Senin (30/12) dan kembali hadir pada Sabtu (7/12).

    Kunjungan berulang Presiden dilakukan di tengah meningkatnya jumlah korban bencana di tiga provinsi tersebut. 

    Berdasarkan data BNPB per Kamis (11/12/2025), sebanyak 986 orang meninggal dunia, 224 orang masih hilang, dan 5.100 lainnya terluka. Banjir dan longsor ini telah berdampak pada 52 kabupaten/kota, merusak 157.900 rumah serta 1.200 fasilitas umum.

    Sekitar 800.000 warga juga masih berada di pengungsian, sementara kerusakan fasilitas meliputi 219 fasilitas kesehatan, 581 fasilitas pendidikan, 434 rumah ibadah, dan 498 jembatan.

    Pemerintah terus melakukan upaya evakuasi, pemulihan akses, dan pendistribusian bantuan ke daerah-daerah yang masih terisolasi.

  • Cara Unik PSI di Padang Bantu Penyintas Bencana: Tawarkan Pangkas Rambut Gratis

    Cara Unik PSI di Padang Bantu Penyintas Bencana: Tawarkan Pangkas Rambut Gratis

    Liputan6.com, Jakarta – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) masih terus mendirikan posko untuk membantu para korban bencana Sumatera, tak terkecuali di kota Padang. 

    Tak hanya menyalurkan bantuan, tapi menawarkan cara unik untuk pemulihan pascabencana, yakni memberikan pangkas rambut gratis di wilayah Belimbing, Padang.

    “Pangkas rambut gratis menjadi program yang banyak peminatnya dari anak-anak hingga orang tua. Yang jelas mereka menjadi lebih rapi dan tentunya terlihat lebih segar kembali,” kata kader yang juga penanggung jawab Posko PSI Belimbing, Feri Mukli seperti dilansir dari Merdeka, Jumat (12/12/2025).

    Tak hanya fokus pada warga yang mengungsi di posko utama, tim PSI juga menyalurkan bantuan ke sejumlah posko lain, termasuk dua posko baru di kawasan Pasar Lalang, wilayah yang kini dikategorikan rawan longsor.

    “Posko juga melakukan bagi-bagi makanan ke posko lain, karena ada dua posko baru yang mana mereka merupakan warga yang tinggal di pinggir bukit Pasar Lalang yang mana merupakan daerah rawan longsor saat ini jika terjadi hujan lebat,” jelasnya.

     

  • Kumpulkan Donasi Rp3 Miliar untuk Banjir Sumatera, Kekayaan Petinggi DPP Partai Golkar Jadi Sorotan

    Kumpulkan Donasi Rp3 Miliar untuk Banjir Sumatera, Kekayaan Petinggi DPP Partai Golkar Jadi Sorotan

    Fajar.co.id, Jakarta — Partai Golkar telah mengumpulkan donasi sebanyak Rp3 miliar untuk membantu para korban bencana banjir dan longsor di Pulau Sumatera.

    Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menyebut bahwa dana itu merupakan hasil gotong royong kader Partai Golkar untuk turun langsung membantu rakyat.

    “Sudah barang tentu ini juga sebagai forum konsolidasi, dan tadi kita juga melakukan gotong royong untuk kita sumbang bencana. Alhamdulillah tadi terkumpul sekitar Rp3 miliar lebih untuk kita sumbang ke saudara-saudara kita yang ada di sana,” ujar Bahli di Jakarta, Rabu malam (10/12/2025).

    Sumbangan tersebut kini jadi perbincangan warganet di media sosial. Salah satunya dibahas pegiat media sosial bercentang biru di X, @BosPurwa.

    “Alhamdulillah.. Tapi just info kekayaan: Bahlil di atas 300 M, Agus Gumiwang sekitar 200 M, dan Bakrie group aset di atas 13 T, dan rerata politisi golkar kaya raya :), ” tulis akun tersebut, dikutip Jumat (12/12/2025).

    Unggahan itu pun kini viral dan banyak dibagikan ulang dan dikomentari warganet.

    “sumbangan itu ke ikhlasan om…. mungkin ikhlasnya segitu…., ” tulis seorang warganet di kolom komentar.

    “Segede apa nanti banner yg ada foto bahlilnya…… Coba bagaimana kondisi psikologi korban banjir sumatra yg sudah kehilangan semuanya lalu harus disajikan foto bahlil tiap hari 🤮🤮,” sindir lainnya.

    “Donasi 10 milyar disindir sok paling Aceh,Kira2 Kalau 3 Milyar Disindir Apa.???, ” tanya warganet lainnya.

    Untuk diketahui, informasi terkait donasi Partai Golkar tersebut disampaikan Bahlil setelah menghadiri bimbingan teknis (bimtek) Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi dan Kota/Kabupaten Tahap II Tahun 2025 untuk membekali para legislator daerah dengan kemampuan mitigasi bencana.

  • Menkomdigi Sebut Pemulihan Layanan Telekomunikasi Aceh Masih 40 Persen

    Menkomdigi Sebut Pemulihan Layanan Telekomunikasi Aceh Masih 40 Persen

    JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyatakan fokus pemerintah saat ini adalah melakukan pemulihan layanan telekomunikasi pascabencana banjir dan longsor di wilayah Aceh. 

    Menurut Meutya, ada beberapa faktor yang membuat pemulihan di Aceh cukup sulit, di antaranya adalah karena ketersediaan listrik dan juga gangguan transmisi. 

    “Mungkin fokus kita sekarang ke Aceh. Untuk Sumut (Sumatera Utara) kita sudah 98 persen. Kemudian Sumbar (Sumatera Barat) lebih baik lagi, sudah di 99 persen,” kata Meutya dalam perayaan Natal Asosiasi Penyedia Jaringan Telekomunikasi (APJATEL) pada Kamis, 11 Desember. 

    Meutya juga menyatakan bahwa pemulihan konektivitas berbasis tower di wilayah Aceh yang terdampak masih sekitar 40 persen. 

    “Konektivitas basis tower ya teman-teman. Jadi bukan basis satelit. Basis tower itu kurang lebih 40 persen. Jadi ini yang memang PR kita untuk menaikkan segera. Karena memang konektivitas menjadi amat sangat penting,” tambahnya.  

    Meutya tidak dapat menargetkan kapan pemulihan layanan telekomunikasi akan rampung, karena menurutnya, tantangan utama justru terletak pada ketersediaan listrik. 

    “Jadi ada beberapa faktor tadi saya sampaikan tadi, kita tidak bisa menargetkan kapan. Tapi kalau listrik tersedia, Insya Allah,” ujarnya. 

    Pemerintah memastikan percepatan pemulihan terus dilakukan, mengingat konektivitas masih menjadi layanan krusial bagi masyarakat di wilayah terdampak.

  • Kementerian PU Kebut Perbaikan 13 Jembatan Putus di Aceh

    Kementerian PU Kebut Perbaikan 13 Jembatan Putus di Aceh

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus memaksimalkan penanganan infrastruktur yang terdampak banjir dan tanah longsor di Aceh. Sebanyak 13 jembatan di jalur Lintas Tengah menjadi fokus utama karena kerusakannya menghambat pergerakan logistik dan mobilitas masyarakat, terutama pada akses penghubung wilayah pegunungan Takengon.

    “Kementerian PU terus berusaha agar akses ini kembali fungsional secepat mungkin. Jalan dan jembatan merupakan urat nadi pergerakan masyarakat dan distribusi logistik,” ujar Menteri PU Dody Hanggodo, Jumat (12/12/2025).

    Hingga kini, beberapa ruas jalan nasional masih terputus akibat banjir bandang dan longsor, terutama pada rute Meureudu-Bireuen, Bireuen-Bener Meriah, serta Gayo Lues-Aceh Tenggara. Penanganan darurat telah dilakukan melalui pengerahan alat berat, penimbunan oprit jembatan, pembersihan material longsor, hingga pemasangan jembatan Bailey secara bertahap.

    Penanganan terbesar saat ini terpusat pada Jembatan Teupin Mane, pintu masuk utama menuju Lintas Tengah. Proses erection Bailey dimulai sejak 10 Desember dan ditargetkan jembatan darurat ini berfungsi pada 15 Desember 2025.

    Setelah Teupin Mane tersambung, pemasangan Bailey di jembatan-jembatan yang putus lainnya akan dilanjutkan hingga seluruh akses menuju Bener Meriah dan Aceh Tengah kembali terbuka.

    Di beberapa wilayah pegunungan, seperti Blangkejeren-Aceh Tenggara dan Geumpang-Pameue-Takengon, penanganan skala besar masih berlangsung. Pengangkutan material Bailey, perbaikan oprit jembatan, serta pembersihan longsoran dikebut dengan target selesai akhir Desember 2025.

    Pemulihan konektivitas menjadi kunci agar distribusi bantuan, mobilitas warga, dan aktivitas ekonomi dapat kembali berjalan normal.

    Selain Lintas Tengah, dua koridor lainnya, yaitu Lintas Barat dan Lintas Timur Aceh juga menunjukkan progres besar. Sejumlah ruas yang sebelumnya terisolasi kini telah kembali dapat dilalui, seperti Banda Aceh-Meureudu, Lhokseumawe-Langsa, Langsa-Kuala Simpang, Kota Kutacane-perbatasan Sumatera Utara.

    Di ruas Simpang Uning-Uwaq-Blangkejeren, kendaraan roda dua sudah dapat melintas, sedangkan jalur roda empat ditargetkan tembus 15 Desember 2025. Dua jembatan yang putus di Lintas Timur Aceh pun ditargetkan rampung 14 Desember 2025.

    Sementara itu, seluruh jalur di Lintas Barat sudah kembali fungsional dan kini memasuki tahap pembersihan material banjir serta perbaikan minor.

    Kementerian PU memastikan seluruh tim BPJN Aceh bekerja intensif dengan dukungan alat berat, unit Bailey, serta koordinasi erat dengan pemerintah daerah dan instansi terkait.

  • Kerusakan Bencana Sumbar Faktor Alam, Wajib Evaluasi Daya Dukung Lingkungan

    Kerusakan Bencana Sumbar Faktor Alam, Wajib Evaluasi Daya Dukung Lingkungan

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Lingkungan Hidup (Menteri LH) Hanif Faisol Nurofiq melakukan kunjungan dan verifikasi lapangan di lokasi yang terdampak banjir dan longsor di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

    Kunjungan Menteri LH Hanif menegaskan, kerusakan yang memicu bencana didominasi faktor alam dan menuntut evaluasi menyeluruh terhadap daya dukung dan daya tampung lingkungan di kawasan rawan bencana.

    “Bukit-bukit tersebut adalah zona perlindungan vital bagi Kota Padang dan sekitarnya. Jika fungsi perlindungan ini terganggu, dampaknya akan semakin besar dan masif,” ujar Hanif saat meninjau lereng-lereng kritis di kawasan Pegunungan Bukit Barisan, dilansir dari www.kemenlh.go.id, Jumat (12/12/2025).

    Hanif tak sendiri. Ia juga didampingi Gubernur Sumatera Barat, Wali Kota Padang, dan Wakil Bupati Padang Pariaman, dimulai dengan pemantauan udara serta peninjauan langsung ke titik-titik kritis.

    Hanif menjelaskan, observasi lapangan menemukan timbunan kayu besar di aliran sungai dan pesisir yang sebagian besar berasal dari pohon utuh yang tercabut akibat dorongan air ekstrem, bukan dari aktivitas penebangan skala besar.

    “Temuan awal ini mengarahkan fokus pemeriksaan pada faktor hidrometeorologis, kemiringan lereng, dan morfologi sungai,” kata dia.

    “Hampir semua kayu yang terbawa adalah pohon utuh yang tercabut oleh dorongan air ekstrem. Ini indikasi bahwa curah hujan dan kemiringan lereng memainkan peran utama dalam kejadian ini,” sambung Hanif.

    Dia mengatakan, berdasarkan temuan lapangan, KLH/BPLH akan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap dokumen lingkungan, khususnya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang terkait Daerah Aliran Sungai (DAS) dan kawasan industri di sekitar wilayah terdampak.

     

    Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq membeberkan sejumlah temuan terkait bencana alam di Aceh, Sumatera Utara hingga Sumatera Barat. Pihaknya meyakini bukan hanya akibat alam, tapi terdapat faktor curah hujan yang sangat tinggi.

  • 10 Jenazah Korban Banjir Agam Dimakamkan Massal di TPU Jariang

    10 Jenazah Korban Banjir Agam Dimakamkan Massal di TPU Jariang

    Agam, Beritasatu.com – Sebanyak 10 jenazah korban banjir bandang yang melanda Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dimakamkan secara massal di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sungai Jariang, Kecamatan Lubuk Basung, Kamis (11/12/2025).

    Pemakaman darurat ini dilakukan karena hingga kini seluruh jenazah belum berhasil diidentifikasi.

    Kepala Pusat Inafis Polri, Brigjen Pol Mashudi menyampaikan, para korban berasal dari beragam kelompok usia.

    “Totalnya ada tiga anak perempuan, dua anak laki-laki, empat perempuan dewasa, dan satu laki-laki dewasa. Pemakaman dilakukan dalam satu lubang lahat, setelah sebelumnya dilaksanakan salat jenazah di Masjid Agung Nurul Falah Lubuk Basung,” ungkapnya.

    Menurut Mashudi, seluruh jenazah masih berstatus tanpa identitas. Tim forensik tetap melanjutkan proses identifikasi melalui metode DNA. Namun, keterbatasan ruang penyimpanan jenazah di RSUD Lubuk Basung membuat pemakaman tidak bisa lagi ditunda.

    “Proses identifikasi membutuhkan waktu yang cukup panjang. Pada sisi lain, ada kewajiban untuk segera memakamkan jenazah menurut syariat Islam, apalagi kondisi ruang jenazah di RSUD Lubuk Basung juga sangat terbatas,” jelasnya.

    Meski telah dimakamkan, proses identifikasi tidak dihentikan. Sampel DNA dari seluruh jenazah telah diambil, bersamaan dengan pengambilan sampel pembanding dari warga yang kehilangan anggota keluarga. Jika ditemukan kecocokan, pihak keluarga dapat memilih memindahkan jenazah ke makam keluarga atau tetap berziarah di pemakaman massal.

    Hingga saat ini, Polri telah mengidentifikasi 128 jenazah korban banjir bandang dan longsor di Kabupaten Agam. Seluruhnya telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan secara layak. Namun, sejumlah jenazah lain masih memerlukan pemeriksaan lebih mendalam.

    “Saya mewakili kapolri dan kapolda Sumbar menyampaikan dukacita mendalam atas bencana yang terjadi di Sumbar. Kami akan terus bekerja untuk memastikan seluruh korban teridentifikasi,” kata Brigjen Mashudi.

    Pemakaman massal ini menggambarkan besarnya dampak banjir bandang yang menerjang Agam dan wilayah sekitarnya. Proses pencarian korban, identifikasi, dan penanganan darurat masih terus dilakukan di tengah tantangan kondisi geografis dan besarnya jumlah warga terdampak.

  • Selain Aceh, Presiden Prabowo Akan Tinjau Sumut dan Sumbar Setelah dari Rusia

    Selain Aceh, Presiden Prabowo Akan Tinjau Sumut dan Sumbar Setelah dari Rusia

    Selain Aceh, Presiden Prabowo Akan Tinjau Sumut dan Sumbar Setelah dari Rusia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto akan kembali mengunjungi wilayah bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera.
    Kepala Negara juga dijadwalkan mengunjungi
    Sumatera Utara
    dan Sumatera Barat, selain Aceh.
    Adapun
    kunjungan ke Aceh
    akan dilaksanakan, pada Jumat (12/12/2025).
    Kunjungan tersebut dilakukan sepulangnya Presiden Prabowo dari Moskow, Rusia.
    “Dari Moskow hari ini, Presiden Prabowo bertolak ke Tanah Air, dan akan langsung mengunjungi Aceh, untuk ketiga kalinya, kemudian dilanjutkan ke Sumatera Utara dan Sumatera Barat,” kata Teddy, dalam akun Instagram @sekretariat.kabinet, Jumat.
    Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) itu juga disebut telah mengunjungi Aceh Bireuen untuk meninjau penanganan bencana pada pekan lalu.
    Sementara itu, kunjungan kerja Presiden ke luar negeri dilakukan kurang dari tiga hari ke Pakistan dan Rusia.
    Di Islamabad, Pakistan, Presiden melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Shehbaz Sharif dan Presiden Asif Ali Zardari.
    “Di Moskow, Rusia, Presiden Prabowo bertemu dengan Presiden Vladimir Putin selama 3 jam,” ujar Teddy.
    Sebelumnya diberitakan, Prabowo tiba di Bandara Internasional Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, pada Jumat (12/12/2025) dini hari.
    Pantauan Kompas.com, pesawat Republik Indonesia PK-GIG yang ditumpangi Presiden Prabowo mendarat sekitar pukul 02.40 WIB.
    Ia kemudian menuruni pesawat sekitar pukul 03.00 WIB setelah pintu pesawat dibuka.
    Kehadirannya disambut langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah (Bakom) RI Angga Raka Prabowo, dan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution.
    Pada pagi nanti, mantan Menteri Pertahanan (Menhan) itu dijadwalkan mengunjungi sejumlah daerah terdampak yang masih membutuhkan pemulihan.
    Beberapa di antaranya adalah Aceh Tamiang, Takengon, hingga Bener Meriah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pakar UGM: Cuaca Ekstrem Picu Multibencana di Sumatera

    Pakar UGM: Cuaca Ekstrem Picu Multibencana di Sumatera

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Rangkaian banjir bandang, longsor, hingga kerusakan infrastruktur yang melanda Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh dalam beberapa hari terakhir disebut sebagai sinyal kuat meningkatnya cuaca ekstrem di Indonesia.

    Guru Besar Geologi Lingkungan dan Kebencanaan Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dwikorita Karnawati menegaskan, fenomena tersebut merupakan dampak langsung dari kerentanan geologi Indonesia yang diperburuk oleh kerusakan lingkungan dan intensitas perubahan iklim yang makin tinggi.

    Ia menjelaskan, kombinasi tiga faktor tersebut memicu bencana geo-hidrometeorologi berantai dengan intensitas yang jauh lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

    “Indonesia secara alamiah berada pada wilayah tektonik aktif yang rentan multibencana. Namun, pemanasan global dan kerusakan lingkungan membuat hujan ekstrem terjadi lebih sering dengan periode ulang yang semakin pendek,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (12/12/2025).

    Dwikorita mengungkapkan, tahun 2024 merupakan tahun terpanas dalam sejarah pencatatan modern. Anomali suhu global mencapai +1,55 derajat celsius dibandingkan era praindustri. Dekade 2015-2024 juga tercatat sebagai sepuluh tahun terpanas di planet bumi.

    Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan peningkatan signifikan kejadian cuaca ekstrem. Pada 2020, tercatat 2.483 peristiwa, lalu melonjak menjadi 6.128 pada 2024. Tren peningkatan curah hujan pun semakin kuat di wilayah barat Indonesia termasuk provinsi-provinsi di Sumatra.

    “Realitas ini memperkuat risiko banjir bandang, aliran debris, dan gerakan tanah, terutama di daerah dengan topografi curam dan perubahan tata guna lahan,” jelasnya.

    Menurutnya, frekuensi hujan ekstrem yang meningkat membuat daya rusak bencana di Sumatera menjadi jauh lebih besar.

    “Hujan ekstrem yang dulunya jarang, kini mulai muncul berulang. Ini yang menyebabkan banjir bandang di Sumatera datang dengan daya rusak yang jauh lebih besar,” kata Dwikorita.

    Mantan kepala BMKG itu menambahkan, dinamika geologi, hidrometeorologi, dan kerusakan lingkungan kini saling memicu dan memperkuat. Akibatnya, satu peristiwa dapat memunculkan rangkaian bencana susulan.

    “Selama musim hujan, potensi banjir bandang lanjutan masih sangat tinggi. Saat rehabilitasi baru dimulai, hujan ekstrem bisa datang lagi dan memaksa daerah terdampak kembali ke fase tanggap darurat,” paparnya.

    Ia menilai skala kerusakan tiga provinsi tidak dapat diatasi hanya dengan mekanisme penanggulangan bencana reguler yang dirancang pada 2007. Sistem tersebut dinilai belum siap menghadapi multibencana yang dipicu perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang semakin kompleks.

    “Bencana kali ini merupakan multibencana dengan penyebab dan dampak yang saling memperkuat,” tegasnya.

    Dwikorita menilai, pemulihan wilayah terdampak memerlukan mekanisme cepat, taktis, dan masif. Hal ini termasuk koordinasi lintas sektor yang lebih kuat dibandingkan penanganan reguler.

    “Dengan skala kerusakan sebesar ini, mekanisme rutin tampaknya tidak lagi memadai. Kita memerlukan lembaga lintas sektor yang mampu bekerja terpadu dan cepat,” jelasnya.

    Ia merekomendasikan pemerintah membentuk kajian komprehensif melibatkan kementerian teknis, BNPB, pemerintah daerah, akademisi, dan komunitas kebencanaan. Kajian tersebut harus memasukkan variabel perubahan iklim, kerusakan lingkungan, serta proyeksi bahaya hidrometeorologi untuk merumuskan kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi secara holistik.