Topik: longsor

  • 2 Orang yang Hilang Tertimbun Longsor di Perumahan Batam Ditemukan Meninggal Dunia

    2 Orang yang Hilang Tertimbun Longsor di Perumahan Batam Ditemukan Meninggal Dunia

    Liputan6.com, Batam – Dua dari 4 orang yang hilang tertimbun longsor di Perumahan Tiban Koperasi Blok S, Sekupang, Batam, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

    Heriawan Kusuma Ketua RT 04/7 kelurahan Tiban Baru saat dikonfirmasi Liputan6.com, Senin (13/1/2025) mengatakan, korban yang sudah ditemukan berjumlah 2 orang, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan dibawa ke rumah sakit.

    “Bapak Mujiadi dan Ibu Sukarni ditemukan meninggal, sudah dibawa ke rumah sakit, untuk anaknya selamat,” ucap Heri.

    Heri juga mengatakan, korban selamat juga sudah dievakuasi ke RSOB. Mereka berhasil keluar dari rumahnya tanpa luka serius. Sementara itu, dan dua lainnya masih dalam proses pencarian.

    Proses Evakuasi

    Ketua RT bersama relawan dan aparat setempat terus berupaya melakukan evakuasi. Selain korban meninggal dan yang belum ditemukan sejumlah warga yang terdampak longsor telah dievakuasi ke rumah penampungan sementara yang disediakan oleh warga Blok U. Sebanyak enam kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal akibat longsor ini.

    “Kami berharap warga tetap bersabar dan berhati-hati selama tinggal di pengungsian hingga kondisi benar-benar aman,” ucap Heri.

    Heri menceritakan peristiwa longsor terjadi pada Senin dini hari (13/1/2025), sekitar pukul 01.30 WIB. Hujan deras yang berlangsung sejak Jumat sore membuat struktur tanah di sekitar tebing menjadi labil.

    “Kami mendengar suara gemuruh, kemudian tanah longsor langsung menimpa dua rumah yang berada di bawah tebing. Para korban tidak sempat menyelamatkan diri karena kejadian berlangsung cepat,” kata saksi mata di lokasi yang enggan disebut namanya.

    Hingga saat ini, proses evakuasi masih berlangsung dengan melibatkan tim SAR gabungan dan sejumlah relawan, bahkan beberapa ekor njing pelacak ikut diturunkan.

    Para korban yang meninggal dunia rencananya akan dimakamkan besok setelah proses visum selesai.

    Sementara itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad saat meninjau evakuasi korban mengatakan, agar peristiwa tersebut tidak terulang, pihaknya bersama Pemko dan bupati sudah berkomunikasi untuk pemetaan mitigasi.

    “Tidak sedikit masyarakat kita yang berada di lereng bukit dan pengalaman yang lalu sudah terjadi di Serasan sampai 21 orang yang meninggal dunia. Kami minta masyarakat berhati-hati pada cuaca ekstrem ini,” katanya.

    Dirinya juga mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG, wilayah Batam masih akan turun hujan, sehingga masyarakat diimbau untuk selalu waspada.

  • Longsor di Batam Hancurkan 5 Rumah, 4 Tewas Tertimbun

    Longsor di Batam Hancurkan 5 Rumah, 4 Tewas Tertimbun

    Batam, Beritasatu.com – Tanah longsor yang melanda Perumahan Tiban Koperasi, Sekupang, Kota Batam, mengakibatkan lima rumah hancur dan empat orang tewas tertimbun. Peristiwa tragis ini terjadi akibat hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut.

    Longsor terjadi pada dini hari, ketika sebagian besar warga sedang tertidur. Menurut Sugiono, salah satu warga, ia mendengar suara gemuruh besar sebelum tanah longsor menimbun lima rumah.

    “Peristiwa itu terjadi pada subuh hari dan menimbun lima rumah. Empat orang tewas tertimbun longsor,” kata Sugiono.

    Tim SAR melaporkan, dari 17 orang yang terdampak, empat korban meninggal dunia, yakni Doni Aprianto, Linda, Mujadi, dan Sukarni. Sebanyak 13 orang lainnya berhasil diselamatkan.

    Evakuasi korban longsor di Batam berlangsung dramatis. Petugas gabungan dari kepolisian, TNI, dan SAR, bersama warga sekitar, berjibaku mengevakuasi korban yang tertimbun material bangunan dan tanah longsor sedalam 1 meter.

    Kapolsek Sekupang Kompol Benhur Gultom mengungkapkan, dua jenazah telah berhasil dievakuasi secara manual. Sementara itu, dua jenazah lainnya masih dalam proses evakuasi karena tertimbun puing-puing rumah.

    “Kami sudah berhasil mengevakuasi dua korban tertimbun longsor. Saat ini masih ada dua korban lagi yang sedang kami upayakan evakuasi karena tertimbun puing-puing rumah,” jelas Kompol Benhur.

    Korban longsor di Batam yang selamat mengalami luka, termasuk cedera kepala akibat terkena batu, telah dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sementara itu, tim SAR gabungan masih menunggu kedatangan alat berat untuk membantu memindahkan material longsor dan puing-puing bangunan.

  • Longsor Melanda Perumahan Tiban Koperasi Batam, 4 Orang Dilaporkan Hilang

    Longsor Melanda Perumahan Tiban Koperasi Batam, 4 Orang Dilaporkan Hilang

    Liputan6.com, Batam – Longsor melanda perumahan Tiban Koperasi, di Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Senin dini hari (13/1/2025). Akibat peristiwa itu, 4 orang dilaporkan masih hilang tertimbun longsor. 

    Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang saat dikonfirmasi menyebutkan, ada 5 rumah di blok S yang terkena longsor akibat hujan deras yang turun selama dua hari di wilayah itu.

    Humas Kantor SAR Tanjungpinang Ardila kepada Liputan6.com, Senin (13/1/2025) mengatakan, pihaknya telah mengerahkan sejumlah petugas untuk mencari korban yang masih hilang tertimbun material longsor.

    “Tim SAR gabungan bersama-sama mengevakuasi korban yang masih terjebak di dalam rumah,” ujarnya.

    Sebanyak 13 orang yang selamat berhasil dievakuasi dan dirujuk ke RS Otorita Batam. Sementara 4 korban lain masih dalam proses pencarian.

    Berikut data korban hilang dan selamat longsor Perumahan Tiban Koperasi Blok S:

    Korban yang masih hilang:

    Blok S28: Doni Aprianto, Linda lucina

    Blok S27: Mujiadi, Sukarni 

    Korban yang selamat:

    Blok S30: Riski, Hesti, Harun, Salman

    Blok S29: Leni, Bintang

    Blok S28: Pranaya Dirga

    Blok S27: Dwi (anak)

    Blok S26: Armi, Nery, Aqila, dan Satir.

  • BRI Menanam – Grow & Green, Upaya Nyata BRI Bantu Pulihkan Ekosistem Lingkungan dan Dorong Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

    BRI Menanam – Grow & Green, Upaya Nyata BRI Bantu Pulihkan Ekosistem Lingkungan dan Dorong Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

    Jakarta: Dalam rangka memperingati Hari Gerakan Sejuta Pohon yang jatuh pada 10 Januari, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk secara konsisten terus mewujudkan komitmennya dalam memperkuat penerapan prinsip Environmental (Lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata Kelola yang baik) atau ESG melalui program BRI Menanam-Grow & Green.
     
    Program yang telah dimulai sejak 2022 ini telah memberikan dampak yang secara nyata dapat membantu mengatasi perubahan iklim dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan melalui berbagai aktivitas yang mendukung upaya pemulihan ekosistem baik di laut maupun di darat.
     
    Pada kesempatan terpisah, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa BRI Menanam – Grow and Green diimplementasikan dalam berbagai aktivitas antara lain penanaman pohon di lahan produktif yang disalurkan ke program pemberdayaan Desa BRILiaN. Program ini juga dimplementasikan dalam ‘Grow & Green Mangrove’ yang merupakan program penanaman Mangrove dan atau Cemara Laut sebagai upaya restorasi di daerah pesisir Indonesia.
     

    Selain itu, program ini diimplementasikan dalam ‘Grow & Green Reforestation’ yang merupakan penanaman pohon di lahan-lahan kritis, yang memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar sekaligus pemberdayaan kelompok masyarakat di sekitar.

    Hasilnya, program BRI Menanam – Grow & Green telah menanam sebanyak 1.046.927 tanaman produktif dan bakau dengan potensi penyerapan karbon sebanyak 17.960,93 ton CO2e per tahun.
     
    Secara terperinci, sebanyak 689.839 bibit tanaman produktif telah disalurkan di 2.657 Desa BRILiaN serta 306.7888 tanaman disalurkan ke nasabah. Jenis tanaman produktif yang ditanam seperti alpukat, mangga, durian, dan lain-lain.
     
    Sementara itu, Program Grow & Green Mangrove serta Grow & Green Reforestation telah dilakukan penanaman 50.300 tanaman produktif dan tanaman bakau, serta 2.430 terumbu karang yang tersebar di 14 lokasi di berbagai daerah di Indonesia.
     

    Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto (Foto:Dok.BRI)
     
    “Ini adalah bentuk komitmen BRI dalam mendukung pembangunan dan pertumbuhan kinerja berkelanjutan yang berbasis Environment, Social and Governance (ESG).  Program ini menjadi wadah untuk mewujudkan praktik pembangunan berkelanjutan yang memliki tujuan untuk melestarian lingkungan, menyerap karbon, memberdayakan masyarakat dan meningkatan perekonomian,” kata Catur.
     
    Catur menambahkan, BRI Menanam – Grow & Green mengedepankan tiga nilai inti yaitu nilai sosial, ekonomi dan lingkungan. Dalam nilai sosial, program ini memberikan pemberdayaan kepada kelompok tani. Sebagai hasil, program BRI Menanam – Grow & Green telah memberdayakan kelompok tani atau nelayan yang berperan melakukan penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, dan pendataan serta monitoring tanaman atau fragmen terumbu karang.
     

    Program BRI Menanam – Grow & Green juga menekankan nilai ekonomi yaitu meningkatkan pendapatan kelompok dari kegiatan penanaman, perawatan dan pendataan tanaman. Program BRI Menanam – Grow & Green berhasil membuka lapangan kerja kepada 1.080 Kepala Keluarga (KK) dan hasil panen tanaman produktif menjadi pendapatan tambahan bagi masyarakat yang terlibat.
     
    Selain itu, program ini menekankan nilai lingkungan yang merupakan aksi untuk mengatasi perubahan iklim. Saat ini Indonesia menghadapi adanya lahan kritis yang disebabkan degradasi lahan berupa pengurangan status lahan secara fisik, kimia dan atau biologi karena aktivitas illegal logging, kebakaran hutan atau alih fungsi hutan.
     
    Kegiatan penanaman pohon produktif merupakan upaya nyata dalam membantu pemerintah mengurangi dampak buruk dari lahan kritis seperti banjir, longsor, dan kekeringan, serta berkontribusi dalam pengurangan emisi dan adaptasi perubahan iklim.
     
    “Penanaman pohon produktif juga diharapkan mampu membantu perekonomian masyarakat. Kami juga memastikan bahwa pohon-pohon produktif yang ditanam tersebut mendapat perawatan dan pendampingan sehingga pada akhirnya bisa dipanen dan membantu perekonomian anggota kelompok,” katanya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Dinamai Sirkuit Mario Magetan, Pj Bupati Ungkap Alasannya

    Dinamai Sirkuit Mario Magetan, Pj Bupati Ungkap Alasannya

    Magetan (beritajatim.com) – Pj Bupati Magetan, Nizhamul, memberikan penjelasan terkait nama sirkuit di Kelurahan Parang, Kecamatan Parang, yang diberi nama Sirkuit Mario Magetan.

    Sirkuit ini resmi dinamakan Sirkuit Mario Magetan sebagai bentuk apresiasi dari Gubernur Jawa Timur saat itu, Khofifah Indar Parawansa, kepada Mario Suryo Aji, pembalap internasional asal Magetan.

    “Penamaan ini diharapkan menjadi kebanggaan sekaligus motivasi bagi masyarakat Magetan untuk berprestasi di tingkat global. Dan ini sesuai arahan dari Pj Gubernur Jatim, Bapak Adhy Karyono saat kami audiensi pada Kamis lalu (09/01/2025),” kata Nizhamul, Sabtu (11/01/2025).

    Pengembangan Sirkuit Mario Magetan yang sedang menjadi fokus perhatian. Sirkuit ini merupakan salah satu proyek strategis di Magetan yang diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan otomotif sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Namun, pengembangan sirkuit ini masih menghadapi sejumlah kendala, baik dari sisi infrastruktur maupun anggaran.

    Beberapa elemen penting sirkuit seperti tribun penonton, paddock, dan safety barrier belum terbangun sepenuhnya. Untuk memenuhi standar keamanan, pihaknya mengimbau kepala desa untuk menyumbang ban bekas sebagai pengaman di tepi lintasan. Selain itu, kebutuhan pagar pembatas juga mendesak untuk mencegah potensi kecelakaan, terutama saat ada event besar yang menarik kerumunan masyarakat.

    “Tingginya antusiasme masyarakat bisa menyebabkan penumpukan di area tribun atau pinggir jalan. Ini berbahaya, terutama jika ada risiko longsor di sekitar lokasi,” kata Nizhamul.

    Sampai saat ini, anggaran yang sudah direncanakan baru mencapai Rp15 miliar dari total kebutuhan Rp35-45 miliar. Alokasi awal Rp5 miliar dari APBD kabupaten dinilai belum mencukupi.

    Pemkab telah mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp10 miliar ke Pemprov Jawa Timur dan berencana menggandeng pihak ketiga, seperti Pertamina, dan beberapa perusahaan lain untuk membantu pembiayaan.

    Selain itu, pihaknya berharap dapat menarik sponsor untuk mendukung pembangunan infrastruktur seperti tribun, lampu lintasan, dan area parkir. “Jika infrastruktur ini lengkap, sirkuit bisa menghasilkan pendapatan dari penjualan tiket dan merchandise,” jelasnya.

    Pada Februari mendatang, sirkuit ini akan menggelar event uji coba pertama yang menghadirkan pembalap nasional, perwakilan IMI, hingga sejumlah artis. Dalam rangka mempersiapkan acara tersebut, berbagai infrastruktur pendukung seperti akses jalan dan fasilitas UMKM sedang dibenahi.

    “Kami juga akan menertibkan pedagang kaki lima di sekitar jalan dan menyediakan lokasi baru yang lebih terorganisir. Ini akan memberi peluang ekonomi bagi UMKM setempat, terutama karena lokasi Parang selama ini kurang dilirik,” tambah Nizhamul.

    Jika selesai dengan standar yang memadai, Sirkuit Mario Magetan berpotensi menjadi ikon otomotif Jawa Timur. Dengan suasana alam yang khas, pengelolaan profesional, dan dukungan dari berbagai pihak, sirkuit ini diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi Magetan sekaligus membangkitkan ekonomi daerah, terutama di sektor UMKM dan pariwisata.

    Namun, lonjakan pengunjung juga menjadi tantangan tersendiri. Relokasi pasar hewan dan penataan ulang area sekitar sirkuit menjadi prioritas untuk menghindari kemacetan dan kepadatan.

    “Dengan pengelolaan yang baik, sirkuit ini bukan hanya menjadi tempat balap, tetapi juga destinasi wisata dan ekonomi yang berkelanjutan,” pungkasnya. [fiq/beq]

  • Jadi Kunci Keberlanjutan Sumber Air dan Kehidupan, Le Minerale Tanam Ribuan Pohon

    Jadi Kunci Keberlanjutan Sumber Air dan Kehidupan, Le Minerale Tanam Ribuan Pohon

    Jakarta: Pohon dinilai berperan besar dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Selain sebagai penghasil oksigen, pohon memiliki fungsi konservasi tanah serta mengatur siklus dan menjaga ketersediaan air bersih.

    Keberadaan pohon sangat vital dalam proses infiltrasi, yakni proses alamiah di mana air hujan meresap ke dalam tanah dan membentuk cadangan air.

    Kualitas dan kuantitas air bersih sangat bergantung pada jumlah pohon yang ada. Semakin banyak pohon yang tumbuh, semakin besar potensi terciptanya sumber air yang dapat mendukung kehidupan jutaan orang.

    Berdasarkan studi yang dilakukan di hutan lindung Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat, hutan ini merupakan sumber air bagi sekitar 3 juta orang di wilayah Jabotabek.

    Fakta ini semakin menegaskan pentingnya konservasi hutan dalam menjaga kualitas dan ketersediaan sumber air.

    Terkait hal tersebut, Sustainability Director Le Minerale Ronald Atmadja mengatakan, pihaknya berupaya menjaga ketersediaan sumber air bersih melalui penanaman pohon di berbagai wilayah Indonesia.

    Sejak 2015, lebih dari 240 ribu pohon ditanam di sekitar area sumber air, terutama di wilayah yang membutuhkan penghijauan untuk mencegah bencana alam.

    Pohon yang ditanam berakar kuat seperti Puspa, Rasamala, Pinus, Cemara, dan Alpukat, yang berfungsi memperbaiki kualitas tanah dan menjaga ekosistem.

    “Kami berharap hutan terus terlindungi dengan pohon-pohon yang berperan penting dalam menjaga air tanah berkualitas,” katanya.

    Pihaknya telah menanam 26.500 pohon sepanjang tahun 2024, dan menargetkan untuk menanam lebih dari 26.000 pohon lagi pada tahun mendatang. Penanaman dilakukan dengan riset yang mendalam terkait pemilihan jenis pohon dan lokasi penanaman. 

    Meskipun dampaknya tidak langsung dirasakan, upaya ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, seperti memperbaiki fungsi hutan, menjaga lingkungan hidup yang sehat, mengantisipasi bencana alam seperti banjir, longsor dan erosi, serta menjaga siklus penyerapan air bersih.

    “Penanaman dan pemilihan jenis pohon mengikuti rekomendasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Balai Besar Taman Nasional setempat,” kata Ronald.

    Jakarta: Pohon dinilai berperan besar dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Selain sebagai penghasil oksigen, pohon memiliki fungsi konservasi tanah serta mengatur siklus dan menjaga ketersediaan air bersih.
     
    Keberadaan pohon sangat vital dalam proses infiltrasi, yakni proses alamiah di mana air hujan meresap ke dalam tanah dan membentuk cadangan air.
     
    Kualitas dan kuantitas air bersih sangat bergantung pada jumlah pohon yang ada. Semakin banyak pohon yang tumbuh, semakin besar potensi terciptanya sumber air yang dapat mendukung kehidupan jutaan orang.

    Berdasarkan studi yang dilakukan di hutan lindung Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat, hutan ini merupakan sumber air bagi sekitar 3 juta orang di wilayah Jabotabek.
     
    Fakta ini semakin menegaskan pentingnya konservasi hutan dalam menjaga kualitas dan ketersediaan sumber air.
     
    Terkait hal tersebut, Sustainability Director Le Minerale Ronald Atmadja mengatakan, pihaknya berupaya menjaga ketersediaan sumber air bersih melalui penanaman pohon di berbagai wilayah Indonesia.
     
    Sejak 2015, lebih dari 240 ribu pohon ditanam di sekitar area sumber air, terutama di wilayah yang membutuhkan penghijauan untuk mencegah bencana alam.
     
    Pohon yang ditanam berakar kuat seperti Puspa, Rasamala, Pinus, Cemara, dan Alpukat, yang berfungsi memperbaiki kualitas tanah dan menjaga ekosistem.
     
    “Kami berharap hutan terus terlindungi dengan pohon-pohon yang berperan penting dalam menjaga air tanah berkualitas,” katanya.
     
    Pihaknya telah menanam 26.500 pohon sepanjang tahun 2024, dan menargetkan untuk menanam lebih dari 26.000 pohon lagi pada tahun mendatang. Penanaman dilakukan dengan riset yang mendalam terkait pemilihan jenis pohon dan lokasi penanaman. 
     
    Meskipun dampaknya tidak langsung dirasakan, upaya ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, seperti memperbaiki fungsi hutan, menjaga lingkungan hidup yang sehat, mengantisipasi bencana alam seperti banjir, longsor dan erosi, serta menjaga siklus penyerapan air bersih.
     
    “Penanaman dan pemilihan jenis pohon mengikuti rekomendasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Balai Besar Taman Nasional setempat,” kata Ronald.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (FZN)

  • Jadi Kunci Keberlanjutan Sumber Air dan Kehidupan, Le Minerale Tanam Ribuan Pohon

    Air sumber kehidupan

    Jakarta: Pohon dinilai berperan besar dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

    Selain dikenal sebagai penghasil oksigen, pohon juga memiliki fungsi penting dalam konservasi tanah serta mengatur siklus air yang menjaga ketersediaan air, termasuk air bersih.

    Keberadaan pohon sangat vital dalam proses infiltrasi, yakni proses alamiah di mana air hujan meresap ke dalam tanah dan membentuk cadangan air tanah.

    Kualitas dan kuantitas air bersih sangat bergantung pada jumlah pohon yang ada.

    Semakin banyak pohon yang tumbuh, semakin besar potensi terciptanya sumber air yang dapat mendukung kehidupan jutaan orang.

    Studi yang dilakukan di Hutan Lindung Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat, mengungkapkan bahwa hutan ini merupakan sumber air bagi sekitar 3 juta orang di wilayah Jabotabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).

    Fakta ini semakin menegaskan pentingnya konservasi hutan dalam menjaga kualitas dan ketersediaan sumber air.

    Terkait hal tersebut, Sustainability Director Le Minerale, Ronald Atmadja menyampaikan pihaknya berupaya menjaga ketersediaan sumber air bersih melalui penanaman pohon di berbagai wilayah Indonesia.

    Sejak 2015, lebih dari 240 ribu pohon ditanam di sekitar area sumber air, terutama di wilayah yang membutuhkan penghijauan untuk mencegah bencana alam.

    Pohon yang ditanam berakar kuat seperti Puspa, Rasamala, Pinus, Cemara, dan Alpukat, yang berfungsi memperbaiki kualitas tanah dan menjaga ekosistem.

    “Kami berharap hutan terus terlindungi dengan pohon-pohon yang berperan penting dalam menjaga air tanah berkualitas,” katanya.

    Penanaman pohon dilakukan dengan riset yang mendalam terkait pemilihan jenis pohon dan lokasi penanaman.

    Pihaknya telah menanam 26.500 pohon sepanjang tahun 2024, dan menargetkan untuk menanam lebih dari 26.000 pohon lagi pada tahun mendatang.

    Meskipun dampaknya tidak langsung dirasakan, upaya ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, seperti memperbaiki fungsi hutan, menjaga lingkungan hidup yang sehat, mengantisipasi bencana alam seperti banjir, longsor, dan erosi, serta menjaga siklus penyerapan air bersih.

    “Penanaman dan pemilihan jenis pohon mengikuti rekomendasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Balai Besar Taman Nasional setempat,” kata Ronald.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (FZN)

  • BMKG ingatkan potensi peningkatan curah hujan dan angin kencang

    BMKG ingatkan potensi peningkatan curah hujan dan angin kencang

    Arsip foto – Awan tebal menyelimuti permukiman dan gedung bertingkat di Jakarta, Kamis (5/12/2024). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/tom.

    BMKG ingatkan potensi peningkatan curah hujan dan angin kencang
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 10 Januari 2025 – 12:35 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan adanya potensi peningkatan curah hujan dan angin kencang di beberapa wilayah termasuk Jakarta. Dalam keterangan tertulisnya, Jumat, BMKG melalui Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta telah memantau keberadaan pusat tekanan rendah di selatan Nusa Tenggara sejak 3 Januari 2025.

    Sistem ini bergerak ke arah barat-barat daya dan mulai berkembang menjadi Bibit Siklon Tropis 97S pada 7 Januari 2025 di perairan Samudra Hindia, sebelah selatan Jawa Timur. Berdasarkan analisis terkini pada 9 Januari 2025, intensitas sistem ini semakin meningkat dan saat ini terdeteksi di Samudra Hindia selatan Lampung dengan arah gerak ke selatan.

    Bibit siklon ini diperkirakan akan memberikan dampak tidak langsung berupa peningkatan curah hujan dan angin kencang di beberapa wilayah serta dampak langsung berupa gelombang tinggi di perairan bagian selatan Indonesia dalam tiga hari mendatang. Bibit Siklon Tropis 97S berpotensi meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang di sejumlah wilayah, termasuk Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

    Selain itu, gelombang laut dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter diperkirakan terjadi di Perairan Selatan Jawa hingga NTB, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTB dan Samudera Hindia barat Bengkulu hingga Lampung.

    “Dari perhitungan kami, bibit siklon ini diperkirakan akan memberikan dampak signifikan dalam tiga hari ke depan, terutama dalam bentuk peningkatan intensitas hujan, angin kencang dan gelombang tinggi di wilayah-wilayah tertentu,” ujar Deputi Bidang Meteorologi Guswanto.

    Guswanto menjelaskan, dampak cuaca ini perlu diantisipasi, terutama di wilayah pesisir dan perairan selatan Indonesia, karena potensi cuaca ekstrem dapat mempengaruhi aktivitas pelayaran dan masyarakat pesisir.

    Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani menjelaskan, potensi peningkatan curah hujan dalam sepekan ke depan tidak hanya dipengaruhi oleh keberadaan Bibit Siklon 97S, tetapi juga oleh kondisi atmosfer yang mendukung terjadinya hujan dengan intensitas lebih tinggi.

    Dia mengatakan bahwa monsun dan seruakan dingin dari Asia turut berkontribusi pada peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia, khususnya di bagian barat. Andri menjelaskan, selain Bibit Siklon Tropis 97S, sirkulasi siklonik yang sudah terbentuk beberapa hari lalu di sekitar Nusa Tenggara juga mempengaruhi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia.

    Kondisi ini semakin diperkuat dengan aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin yang diprakirakan tetap aktif dalam sepekan ke depan, khususnya di wilayah Sumatra, Jawa, sebagian Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Melihat potensi cuaca yang signifikan, Andri mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai petir.

    Ia juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap dampak cuaca tersebut, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor serta jalanan licin yang berpotensi membahayakan keselamatan.

    Sumber : Antara

  • Daftar Wilayah di Jateng yang Berpotensi Alami cuaca Ekstrem Akhir Pekan Ini, Cek Daerahmu

    Daftar Wilayah di Jateng yang Berpotensi Alami cuaca Ekstrem Akhir Pekan Ini, Cek Daerahmu

    TRIBUNJATENG.COM –  Berikut daftar wilayah di Jateng yang berpotensi alami cuaca ekstrem.

    Cuaca ekstrem tersebut diprediksi berpotensi terjadi di sejumlah daerah mulai Jumat (10/1/2025) hingga Minggu (12/1/2025). 

    Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani, Yoga Sambodo mengatakan, cuaca ekstrem disebabkan adanya bibit siklon 97S terpantau di Samudera Hindia selatan Banten.

     “(Bibit siklon 97S) menyebabkan pola belokan angin dan pertemuan angin (konvergensi) di wilayah Jawa Tengah,” kata Yoga kepada awak media, Jumat (10/1/2025).

    Aktifnya Gelombang Atmosfer Rossby Ekuatorial di Jawa bagian tengah, berkontribusi pada aktifitas pembentukan awan konvektif di wilayah Jawa Tengah.

    “Kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas,” ujar dia.

    Kondisi tersebut dapat menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang bisa disertai petir atau kilat dan angin kencang. 

    “Kondisi labilitas udara yang cenderung labil di wilayah Jawa Tengah juga mempengaruhi,” ungkap Yoga.

    Untuk itu, dia mengimbau kepada masyarakat yang tinggal dan beraktifitas di wilayah rawan bencana untuk terus waspada dan siaga.

    “Terutama saat terjadi hujan lebat untuk mengantisipasi dampak yang dapat terjadi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, sambaran petir, dan pohon tumbang,” ucap dia.

    Berikut sejumlah wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem:

    Jumat, 10 Januari 2025 

    Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Boyolali, Klaten, Karanganyar, Sukoharjo, Surakarta, Temanggung, Salatiga, Kab. Semarang, Brebes dan sekitarnya.

    Sabtu, 11 Januari 2025

    Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kab./Kota Magelang, Wonogiri, Sragen, Grobogan, Kudus, Demak, Pati, Blora, Rembang, Kab./Kota Semarang, Temanggung, Salatiga, Kendal, Batang, Kota/Kab. Pekalongan, Pemalang, Kab. Tegal, Brebes, dan sekitarnya.

    Minggu, 12 Januari 2025

    Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kab./Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Sukoharjo, Surakarta, Sragen, Grobogan, Kudus, Jepara, Demak, Pati, Blora, Rembang, Temanggung, Salatiga, Kab./Kota Semarang, Kendal, Batang, Kab. Pekalongan, Pemalang, Kab. Tegal, Brebes dan sekitarnya. (Kompas.com)

  • ICMI Jateng Akan Tanam 5000 Bibit Pohon di Sempadan Sungai Tuntang Demak

    ICMI Jateng Akan Tanam 5000 Bibit Pohon di Sempadan Sungai Tuntang Demak

    TRIBUNJATENG.COM, DEMAK – Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Jawa Tengah akan menyelenggarakan program penanaman pohon di Kabupaten Demak pada Jumat, 17 Januari 2025.

    Kegiatan ini bertujuan untuk merehabilitasi, mereboisasi, dan melestarikan lingkungan di sepanjang Sempadan Sungai Tuntang.

    Ali Sa’roni, Ketua Bidang Lingkungan Hidup ICMI Jateng, menjelaskan bahwa acara pembukaan akan dilangsungkan di Balai Desa Ploso, Kecamatan Karangtengah, Demak.

    Penanaman pohon akan dilakukan di sepanjang sempadan Sungai Tuntang yang melintasi Desa Dukun, Karangsari, Grogol, Donorejo, Pulosari, Ploso, dan Bonang, mencakup total 30 kilometer sempadan sungai dan 20 kilometer sepanjang jalan Desa Bonang.

    “Kami akan menanam sebanyak 5.000 pohon, termasuk pohon kayu, bunga, dan buah, seperti Trembesi, Tabebuya, Nangka, Petai, Alpukat, dan Durian,” kata Ali Sa’roni kepada Tribun Jateng, Jumat (10/1/2025).

    Penanaman pohon ini bertujuan untuk memperkuat tanggul sungai, mencegah longsor, dan meningkatkan kualitas lingkungan.

    Saat ini, sebagian besar lahan di tepi dan tanggul Sungai Tuntang dimanfaatkan masyarakat untuk menanam tanaman pangan seperti jagung, singkong, dan cabai.

    Namun, tanpa tanaman konservasi, pemanfaatan ini berpotensi meningkatkan risiko banjir dan kerusakan tanggul dalam jangka panjang.

    Kegiatan ini diinisiasi oleh ICMI Jateng bekerja sama dengan Perum Bulog Indonesia, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Pemali Jratun, dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah.

    Sebanyak 100 peserta akan berpartisipasi dalam kegiatan ini.

    Ali berharap program seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkala.

    “Selain untuk rehabilitasi dan konservasi ekosistem, penanaman pohon ini juga bisa memperindah alam, menambah penghasilan masyarakat, serta melestarikan keanekaragaman hayati yang terancam punah,” ujarnya.

    Kegiatan ini diharapkan mampu menciptakan manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar sekaligus menjaga kelestarian alam Sungai Tuntang. (*)