Topik: longsor

  • 4 Orang Meninggal Akibat Longsor Mamuju, Kemensos Kirim Bantuan Logistik

    4 Orang Meninggal Akibat Longsor Mamuju, Kemensos Kirim Bantuan Logistik

    Jakarta

    Kementerian Sosial (Kemensos) bergerak cepat membantu masyarakat terdampak bencana tanah longsor di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf mengatakan pihaknya langsung menerjunkan tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) ke lokasi, serta mengirimkan bantuan logistik berupa makanan siap saji, tenda darurat, hingga kebutuhan dasar lainnya.

    “Begitu kami menerima laporan bencana, tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) langsung dikerahkan ke lokasi. Mereka bekerja bahu-membahu dengan Dinas Sosial setempat untuk mengevakuasi korban, membersihkan material longsor, dan mendistribusikan bantuan darurat,” ujar Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul dalam keterangan tertulis, Selasa (28/1/2025).

    Diketahui, hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur pada Minggu (26/1) malam menyebabkan terjadinya tanah longsor di Dusun Tamasapi, Kelurahan Mamunyu. Longsor yang terjadi sekitar pukul 23.15 WITA tersebut mengakibatkan dua rumah tertimbun material, menewaskan empat orang dan melukai empat lainnya.

    Korban meninggal dunia diidentifikasi sebagai Nurlela (24 tahun), Nasril (40 tahun), Aisyah (4 tahun), dan Salsabila (balita). Sementara itu, korban luka-luka, yaitu Syahrul (50 tahun), Irawati (40 tahun), Fahri (30 tahun), dan Ajeng (13 tahun), telah mendapatkan penanganan medis di RS Bhayangkara dan RSUD Mamuju. Jenazah korban meninggal berhasil ditemukan setelah upaya pencarian intensif oleh tim gabungan yang terdiri dari Dinas Sosial, Tagana Sulawesi Barat, dan relawan.

    Medan lokasi longsor yang terjal dan sulit dijangkau menjadi tantangan besar bagi tim evakuasi. Jalan menuju lokasi hanya bisa diakses dengan berjalan kaki sejauh dua kilometer, di tengah kondisi hujan yang terus mengguyur dan membuat jalanan licin. Pemerintah Daerah Sulawesi Barat telah menurunkan alat berat untuk membuka akses yang tertutup material longsor, namun proses pembersihan masih berlangsung.

    Kondisi cuaca di Kabupaten Mamuju masih dilaporkan hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, yang meningkatkan risiko bencana susulan. Oleh karena itu, masyarakat di sekitar lokasi diminta untuk tetap waspada.

    “Kami memastikan masyarakat tidak hanya menerima bantuan material, tetapi juga pendampingan emosional untuk mengurangi dampak psikologis dari tragedi ini,” tegasnya.

    Kemensos, kata dia, tidak hanya hadir dalam situasi darurat, tetapi juga akan terus mendampingi masyarakat hingga proses pemulihan selesai.

    Pihaknya pun mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di tengah kondisi cuaca ekstrem yang masih berlangsung.

    (ega/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 4 Orang Tewas Tertimbun Longsor di Mamuju

    4 Orang Tewas Tertimbun Longsor di Mamuju

    Mamuju, Beritasatu.com – Bencana longsor terjadi di Dusun Tapodede, Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat akibat hujan deras pada Minggu (26/1/2025) malam.

    Tebing setinggi belasan meter longsor dan menimpa dua rumah mengakibatkan empat warga meninggal dunia tertimbun material longsor.

    Longsor juga menyebabkan empat orang lainnya mengalami luka berat hingga dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju.

  • Empat Orang Meninggal Akibat Longsor Mamuju, Kemensos Terjunkan Tagana – Halaman all

    Empat Orang Meninggal Akibat Longsor Mamuju, Kemensos Terjunkan Tagana – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat pada Minggu malam (26/1/2025), menyebabkan terjadinya tanah longsor di Dusun Tamasapi, Kelurahan Mamunyu. 

    Longsor yang terjadi sekitar pukul 23.15 WITA tersebut mengakibatkan dua rumah tertimbun material, menewaskan empat orang dan melukai empat lainnya.

    Korban meninggal dunia diidentifikasi sebagai Nurlela (24 tahun), Nasril (40 tahun), Aisyah (4 tahun), dan Salsabila (balita). 

    Sementara itu, korban luka-luka, yaitu Syahrul (50 tahun), Irawati (40 tahun), Fahri (30 tahun), dan Ajeng (13 tahun), telah mendapatkan penanganan medis di RS Bhayangkara dan RSUD Mamuju. 

    Jenazah korban meninggal berhasil ditemukan setelah upaya pencarian intensif oleh tim gabungan yang terdiri dari Dinas Sosial, Tagana Sulawesi Barat, dan relawan.

    Kementerian Sosial bergerak cepat memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak. 

    “Begitu kami menerima laporan bencana, tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) langsung dikerahkan ke lokasi. Mereka bekerja bahu-membahu dengan Dinas Sosial setempat untuk mengevakuasi korban, membersihkan material longsor, dan mendistribusikan bantuan darurat,” ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf melalui keterangan tertulis, Senin (27/1/2025). 

    Medan lokasi longsor yang terjal dan sulit dijangkau menjadi tantangan besar bagi tim evakuasi. 

    Jalan menuju lokasi hanya bisa diakses dengan berjalan kaki sejauh dua kilometer, di tengah kondisi hujan yang terus mengguyur dan membuat jalanan licin. 

    Pemerintah Daerah Sulawesi Barat telah menurunkan alat berat untuk membuka akses yang tertutup material longsor, namun proses pembersihan masih berlangsung.

    Kondisi cuaca di Kabupaten Mamuju masih dilaporkan hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, yang meningkatkan risiko bencana susulan.

    “Kami memastikan masyarakat tidak hanya menerima bantuan material, tetapi juga pendampingan emosional untuk mengurangi dampak psikologis dari tragedi ini,” kata Gus Ipul.

    Gus Ipul mengatakan pihaknya akan terus mendampingi masyarakat hingga proses pemulihan selesai. 

    Kementerian Sosial telah mengirimkan bantuan logistik berupa makanan siap saji, tenda darurat, selimut, tikar, serta kebutuhan dasar lainnya untuk masyarakat terdampak. 

    Selain itu, layanan dukungan psikososial diberikan kepada para korban, khususnya anak-anak dan keluarga yang mengalami trauma akibat bencana.

    “Kami akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak untuk memastikan masyarakat terdampak mendapatkan bantuan hingga kondisi mereka pulih. Komitmen kami adalah memastikan keselamatan dan kesejahteraan mereka tetap terjaga,” tutur Gus Ipul. 

    Kementerian Sosial mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di tengah kondisi cuaca ekstrem yang masih berlangsung. (*)

  • Hujan Badai, Banjir Bandang hingga Ancaman Tanah Longsor Hantui Los Angeles yang Dilanda Kebakaran – Halaman all

    Hujan Badai, Banjir Bandang hingga Ancaman Tanah Longsor Hantui Los Angeles yang Dilanda Kebakaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – California Selatan kini tengah menghadapi hujan badai terburuk musim ini.

    Los Angeles diperkirakan akan dilanda hujan badai pada Minggu (26/1/2025) dan Senin (27/1/2025).

    Badai ini tidak hanya membawa hujan deras, tetapi juga meningkatkan risiko banjir bandang dan tanah longsor di area yang baru saja mengalami kebakaran hutan.

    Hujan badai yang melanda California Selatan membawa berbagai ancaman serius bagi wilayah Los Angeles, terutama di area yang baru saja dilanda kebakaran hutan.

    Warga di daerah yang terdampak kebakaran diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko banjir bandang, tanah longsor, dan aliran puing, lapor Los Angeles Times.

    Dengan intensitas hujan yang diperkirakan sangat tinggi dan tanah yang sudah rapuh akibat kebakaran, risiko bencana alam besar sangat tinggi dan dapat mengancam keselamatan dan infrastruktur di wilayah tersebut.

    Peringatan banjir

    Peringatan banjir sudah dikeluarkan oleh badan cuaca setempat untuk wilayah-wilayah yang terkena dampak kebakaran.

    Curah hujan yang diperkirakan turun dari pukul 10 pagi hari Minggu hingga pukul 16.00 waktu setempat pada Senin (27/1/2025).

    Beberapa lokasi di barat Los Angeles County sudah mencatatkan hujan setebal setengah inci, dan hujan terus berlangsung dengan intensitas yang meningkat pada Sabtu (25/1/2025) sore.

    Pada Minggu (26/1/2025) malam hingga Senin (27/1/2025), badai ini diperkirakan akan bergerak lambat dan bertahan lama.

    “Badai ini akan mengirimkan gelombang air hingga hari Senin, menghasilkan hujan yang signifikan,” kata Alex Tardy, ahli meteorologi dari kantor National Weather Service di San Diego.

    Proyeksi Curah Hujan

    Curah hujan yang diperkirakan bervariasi antara 0,7 hingga 3 inci di berbagai wilayah.

    Di Los Angeles, area seperti Covina diperkirakan akan menerima hujan setinggi 1,32 inci, sementara pusat kota LA akan mencatatkan 1,14 inci hujan.

    Long Beach, Canoga Park, Santa Clarita, dan beberapa kota lainnya diperkirakan akan mengalami hujan yang cukup lebat.

    Curah hujan lebih tinggi diperkirakan terjadi di wilayah seperti San Bernardino dan Orange County.

    Kekhawatiran Banjir Bandang

    Selain hujan lebat, badai ini membawa risiko tinggi akan banjir bandang dan aliran puing, yang bisa merusak jalan dan rumah-rumah di area bekas kebakaran

    Peringatan banjir telah dikeluarkan untuk area yang baru saja mengalami kebakaran besar, seperti kebakaran Palisades, Franklin, Eaton, Hughes, dan Bridge di wilayah Los Angeles dan Ventura.

    Hujan yang turun dengan intensitas tinggi dapat memperburuk kondisi tanah yang sudah rusak akibat kebakaran.

    “Tanah yang hangus akibat kebakaran tidak mampu menyerap air dengan baik.

    “Ketika hujan turun deras, air akan mengalir di permukaan tanah dan membawa puing-puing, batu, dan tanah, yang berpotensi membahayakan kawasan tersebut,” kata Kristan Lund, ahli meteorologi di National Weather Service.

    Ancaman Tanah Longsor

    Ancaman tanah longsor juga meningkat di daerah-daerah yang baru saja dilanda kebakaran.

    Ahli meteorologi memperingatkan bahwa ada kemungkinan 10 persen hingga 20 persen terjadinya tanah longsor di wilayah-wilayah tersebut.

    Banjir bandang dan aliran puing dapat terjadi di lokasi-lokasi seperti Altadena, Pasadena, Malibu, dan sekitar Danau Castaic, yang mengalami kebakaran baru-baru ini

    Risiko tanah longsor meningkat karena hujan deras dapat membawa puing-puing dari daerah yang rentan di lereng-lereng gunung.

    Persiapan yang Diperlukan

    Badan cuaca memberikan beberapa rekomendasi penting bagi warga yang tinggal di area yang terkena dampak kebakaran.

    Mereka disarankan untuk menghindari area yang baru saja terbakar, menggunakan karung pasir untuk melindungi properti, dan menyimpan persediaan jika akses jalan terhalang.

    Para pejabat juga memperingatkan bahwa hujan yang deras dapat menyebabkan saluran air tersumbat, yang berisiko menyebabkan banjir.

    Hujan badai ini datang setelah beberapa bulan kekeringan ekstrem di California Selatan.

    Pusat Kota Los Angeles hanya menerima sekitar 0,16 inci hujan sejak awal Oktober, jauh di bawah rata-rata curah hujan tahunan yang biasanya mencapai 14,25 inci. 

    Akibat kekeringan yang parah ini, tanah menjadi lebih mudah tergerus, meningkatkan risiko aliran puing dan tanah longsor.

    Badan Cuaca Nasional telah mengeluarkan peringatan banjir bandang untuk beberapa area yang baru saja terbakar, termasuk Palisades, Franklin, Eaton, Hughes, dan Bridge.

    Hujan deras di wilayah-wilayah ini dapat memicu banjir bandang dan tanah longsor yang berbahaya.

    Salah satu area yang sangat rentan adalah bekas kebakaran Eaton di sekitar Altadena dan Pasadena, yang telah membakar lebih dari 14.000 hektar tanah.

    Banjir dan tanah longsor ini terutama menjadi ancaman di wilayah yang lebih rendah dan dekat dengan area kebakaran, di mana puing dan tanah yang terbawa air dapat menghancurkan infrastruktur dan membahayakan warga yang tinggal di sekitar kawasan tersebut.

    Sejumlah jalan di Los Angeles telah ditutup akibat banjir, termasuk sebagian Pacific Coast Highway yang terhalang oleh genangan air di Topanga Canyon.

    Hal ini mengingatkan pentingnya kewaspadaan bagi pengendara dan warga yang tinggal di area rawan bencana.

    Selain hujan deras, badai ini juga dapat membawa badai petir dengan curah hujan yang tinggi, serta angin kencang yang dapat menyebabkan kerusakan tambahan.

    Dalam beberapa area, ada potensi badai petir yang dapat menyebabkan curah hujan hingga 0,75 inci per jam, memperburuk kondisi yang sudah rentan akibat kebakaran dan hujan lebat.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Pencarian 2 Korban Longsor di Gunung Mas Kalteng Terkendala Medan Sulit

    Pencarian 2 Korban Longsor di Gunung Mas Kalteng Terkendala Medan Sulit

    Gunung Mas, Beritasatu.com – Hampir sepekan setelah terjadinya tanah longsor di Desa Tumbang Mahuroi, Kecamatan Damang Batu, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah (Kalteng), dua orang warga yang menjadi korban longsor masih belum ditemukan.

    Memasuki hari kelima pascakejadian, tim SAR gabungan yang melakukan pencarian menghadapi berbagai kendala. Jarak antara posko pencarian dan titik lokasi tertimbunnya korban memaksa tim melintasi medan yang sangat sulit. Bahkan, longsor susulan sempat terjadi dan memperburuk kondisi pencarian.

    Kepala Satuan Operasi dan Pertolongan Basarnas Palangka Raya Maulana Abdillah menyampaikan, saat ini upaya pencarian dilakukan dengan metode penyemprotan di sekitar lokasi longsor yang diduga menjadi titik tertimbunnya korban.

    Langkah ini dilakukan karena akses menuju titik pencarian sangat berbahaya dan tidak memungkinkan menggunakan alat berat. Selain itu, hujan deras yang masih terjadi membuat tanah semakin labil, sehingga menambah risiko longsor susulan.

    Upaya pencarian juga semakin sulit karena lokasi yang terpencil dan minimnya jaringan komunikasi, sehingga tim SAR kesulitan berkoordinasi. 

    “Dari posko menuju lokasi pencarian, ada beberapa titik longsor susulan, meski skala kecil,” kata Maulana Abdillah, Senin (27/1/2025).

    Kedua korban yang tertimbun dalam tanah longsor adalah Gadeonsin (57) dan Muliadi (51), yang merupakan penambang emas tradisional di Desa Tumbang Mahuroi. Mereka tertimbun ketika tengah beristirahat di pondok saat hujan lebat mengguyur pada Rabu (22/1/2025).

    Saat ini, pencarian korban longsor Gunung Mas Kalteng masih difokuskan di sekitar pondok tempat terakhir korban ditemukan. Tim SAR Gabungan akan melanjutkan pencarian hingga tujuh hari ke depan.Apabila tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, operasi SAR akan dihentikan. Namun, apabila terdapat indikasi baru, operasi SAR dapat dibuka kembali.

  • Sepekan Longsor Pekalongan, Sisa 1 Korban yang Belum Ditemukan

    Sepekan Longsor Pekalongan, Sisa 1 Korban yang Belum Ditemukan

     

    Liputan6.com, Pekalongan – Sepekan usai tragedi longsor melanda Desa kasimpar, Petungkriyono, Pekalongan, Jateng, menyisakan satu orang korban yang masih belum ditemukan.

    Komandan Kodim 0710/Pekalongan Letkol Infantri Rizky Aditya di Pekalongan, Senin (27/1/2025) mengatakan, sebanyak 25 korban longsor Pekalongan sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dan tersisa satu korban atas nama Teguh Imanto belum bisa ditemukan.

    “Lokasi di Desa Kasimpar, baik di rumah sekdes, pemancingan, dan kafe Allo Coffe sudah dinyatakan bersih dari korban tanah longsor. Akan tetapi, korban yang dilaporkan hilang masih menyisakan satu orang bernama Teguh Imanto,” katanya.

    Tim gabungan fokus melakukan penyisiran sungai di wilayah pegunungan Petungkriyono dari Desa Kasimpar hingga Kayupuring, Minggu (26/1/2025) kemarin, tetapi korban belum ditemukan.

    Berdasarkan data orang hilang yang dilaporkan ke posko bencana Petungkriyono, Senin (27/1/2025), masih menyisakan satu korban yang belum ditemukan yaitu Teguh Imanto.

    Tim gabungan sudah melakukan pencarian korban dengan melakukan penyisiran dari Jembatan Sipingit karena diduga korban Teguh terbawa arus sungai.

    Namun, kata dia, apakah proses pencarian akan dihentikan atau dilanjutkan lagi, pihaknya akan merapatkan hal itu dengan tim SAR dan Basarnas.

    “Memasuki hari ketujuh, standar operasi prosedur memang dihentikan. Akan tetapi, kami akan komunikasi dengan keluarga korban,” katanya.

     

     

  • 2 Kecamatan di Kabupaten Bandung Terendam Banjir, Ini Sebabnya

    2 Kecamatan di Kabupaten Bandung Terendam Banjir, Ini Sebabnya

    JABAR EKSPRES – Dua Kecamatan di Kabupaten Bandung masih terendam banjir hingga Senin (27/1) akibat meluapnya debit air Sungai Citarum.

    Dua Kecamatan tersebut yakni Kecamatan Dayeuhkolot dan Bojongsoang yang sejak Jumat (25/1) dilanda hujan dengan intensitas tinggi yang kerap terjadi sejak sore.

    Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama mengatakan jika banjir masih merendam dua kecamatan tersebut dengan ketinggian air bervariatif.

    BACA JUGA:Hujan Deras Guyur Kota Bandung, Jalan Dr. Djunjunan Pasteur Terendam Banjir

    “Iya wilayah Dayeuhkolot dan Bojongsoang masih terendam dengan ketinggian bervariatif, dari 10 cm sampai dengan 80 cm. Namun untuk Jalan araya Dayeuhkolot bisa dilintasi kendaraan,” ujarnya saat dikonfirmasi.

    Uka menjelaskan banjir ini disebabkan oleh intensitas hujan yang besar sehingga membuat debit air sungai Citarum meluap ke pemukiman warga.

    Menurutnya ada tiga desa yang paling terdampak di dua Kecamatan tersebut yakni Desa Citeureup dan Dayeuhkolot di Kecamatan Dayeuhkolot dan Kampung Cijagra yang ada di Kecamatan Bojongsoang.

    BACA JUGA:Pasteur Dikepung Banjir! Lalu Lintas Macet Parah

    Adapun jumlah jiwa yang terdampak di tiga desa tersebut mencapai ribuan orang.

    “Yang terdampak di Dayeuhkolot ada sekitar 7.298 jiwa. Kalau yang di Bojongsoang sekitar 1000an mah adalah,” jelasnya.

    Namun untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya pun sudah menyiapkan dua tempat pengungsian di dua kecamatan tersebut untuk warga yang terdampak.

    Mengingat curah hujan yang masih akan terjadi, Uka juga menghimbau warga agar tetap wqspada khususnya bagi warga yang berada di dataran rendah.

    “Apabila terjadi hujan, agar waspada. Karena beberapa wilayah sungai-sungai ini bermuaranya dan tetep di wilayah itu. Jadi bagi warga yang tinggal di pinggiran sungai agar waspada. Termasuk warga yang ada di dataran tinggi, karena dikhawatirkan longsor,” pungkasnya.

  • Bingkai Sepekan: Bencana Longsor Pekalongan-Pelantikan Donald Trump

    Bingkai Sepekan: Bencana Longsor Pekalongan-Pelantikan Donald Trump

    Di hari pertamanya dilantik, Presiden Donald Trump langsung menandatangani sejumlah perintah eksekutif salah satunya menandatangani pembatalan 78 tindakan eksekutif, perintah eksekutif, memorandum presiden, dan arahan lain dari pemerintahan Presiden Joe Biden. (REUTERS/Carlos Barria)

  • Wamensos: 13 Rumah Rusak Berat Akibat Banjir Grobogan, Kami Bantu 25 Juta Per Rumah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        26 Januari 2025

    Wamensos: 13 Rumah Rusak Berat Akibat Banjir Grobogan, Kami Bantu 25 Juta Per Rumah Regional 26 Januari 2025

    Wamensos: 13 Rumah Rusak Berat Akibat Banjir Grobogan, Kami Bantu 25 Juta Per Rumah
    Tim Redaksi
    GROBOGAN, KOMPAS.com
    – Kementerian Sosial (
    Kemensos
    ) menyalurkan bantuan senilai total Rp 600 juta untuk korban bencana banjir di Kabupaten
    Grobogan
    , Jawa Tengah, Minggu (26/1/2025).
    Bantuan ini diserahkan secara simbolis oleh Wakil Menteri Sosial
    Agus Jabo Priyono
    kepada Bupati Grobogan Sri Sumarni, di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, yang merupakan lokasi terdampak banjir paling parah.
    Agus Jabo Priyono menjelaskan, bantuan tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan logistik, sembako, dan fasilitas alat kebersihan.
    Saat ini, terdapat sekitar 200 pengungsi di Desa Baturagung akibat bencana tersebut.
    Selain itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk membantu pembangunan rumah yang rusak berat di wilayah Gubug akibat banjir bandang setelah jebolnya tanggul Sungai Tuntang pekan lalu.
    “Kemensos sudah mengidentifikasi, rumah yang rusak berat akibat banjir ada 13 rumah. Tapi yang lainnya tetap kita assessment. Untuk 13 rumah ini, kita kasih bantuan pembangunan rumah melalui Pemkab Grobogan, 25 juta per rumah,” ungkap Agus.
    Agus menambahkan bahwa saat ini status daerah tersebut masih dalam tanggap darurat, sehingga seluruh pemangku kepentingan diharapkan untuk terus bersinergi dalam mendampingi korban terdampak banjir.
    Dapur umum dan tempat pengungsian masih disiagakan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat.
    “Karena lokasi ini masih berada tak jauh dari aliran sungai, pesan bapak Presiden dan wakil Presiden, selama bulan Desember hingga Maret kita harus waspada, saat hujan deras potensi banjir dan longsor cukup besar,” pungkas Agus.
    Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan mencatat ada total 22 tanggul sungai di wilayahnya yang jebol.
    Dari jumlah tersebut, enam tanggul mengalami kerusakan paling parah, khususnya di aliran Sungai Tuntang, Kecamatan Gubug, yang sering meluap saat musim hujan akibat kiriman dari hulu wilayah Kabupaten Semarang dan Salatiga.
    “Jadi Kabupaten Grobogan itu banyak tanggul sungai kritis. Kondisi ini membuat banjir tahunan selalu terjadi sehingga kami minta pemerintah pusat dari Kementerian terkait untuk menangani kondisi ini,” kata Bupati Grobogan, Sri Sumarni.
    Berdasarkan laporan Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Grobogan, banjir kali ini telah menerjang 98 desa di 14 kecamatan, termasuk Toroh, Purwodadi, Grobogan, Karangrayung, Kedungjati, Gubug, Tawangharjo, Penawangan, Godong, Brati, Klambu, Pulokulon, Geyer, dan Tanggungharjo, sejak Jumat (20/1/2024) hingga Minggu (22/1/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hujan Deras Jelang Imlek, BPBD Jateng Usulkan Modifikasi Cuaca
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        26 Januari 2025

    Hujan Deras Jelang Imlek, BPBD Jateng Usulkan Modifikasi Cuaca Regional 26 Januari 2025

    Hujan Deras Jelang Imlek, BPBD Jateng Usulkan Modifikasi Cuaca
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Menyambut
    Tahun Baru Imlek
    yang akan jatuh pada 29 Januari 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah mengimbau pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan mitigasi risiko bencana.
    Kepala
    BPBD Jateng
    , Bergas Catursasi Penanggungan, menekankan bahwa perayaan Imlek seringkali disertai dengan curah hujan tinggi yang dapat diartikan sebagai berkah.
    “Kita akan menghadapi Imlek atau Gong Xi Fa Cai yang biasanya disertai dengan hujan deras. Tentunya, hujan deras ini menjadikan sebuah berkah. Harapannya begitu dan semoga saja begitu, jangan justru menjadikan musibah,” ungkap Bergas dalam rapat koordinasi kesiapsiagaan cuaca ekstrem di Jateng pada Minggu (26/1/2025).
    Sebagai langkah antisipasi, BPBD mengusulkan operasi modifikasi cuaca (OMC) di wilayah Jawa Tengah untuk mengendalikan risiko bencana, khususnya banjir dan longsor di daerah rawan.
    Modifikasi cuaca
    sebelumnya telah dilakukan di Pekalongan dan Grobogan untuk mempercepat penanganan bencana yang terjadi pada Senin (20/1/2025) lalu.
    “Rencananya akan dilakukan kembali, ini masih persiapan ya, persiapan untuk Jawa Tengah dan Jawa Timur. Permintaan sudah kita sampaikan langsung kepada Pak Deputi untuk OMC dilakukan,” jelas Bergas.
    Menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah, antara 21 hingga 31 Januari 2025, sebagian besar wilayah di Jateng akan mengalami hujan dengan intensitas tinggi.
    Bergas menambahkan bahwa penaburan garam dalam operasi
    modifikasi cuaca
    akan dilakukan di laut utara dan selatan untuk mengurangi intensitas hujan yang berisiko menyebabkan bencana.
    “Sementara ini di daerah laut, bukan di darat. Seandainya ada pertumbuhan awan di darat yang sudah besar, kelihatannya tidak mungkin untuk dilakukan OMC karena justru akan berdampak luar biasa. Semoga saja bisa dihalau di perbatasan, tidak sampai ke Jawa Tengah,” harap Bergas.
    Di sisi lain, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Tengah, Iis Widya Harmoko, menambahkan bahwa puncak musim hujan di wilayah Jateng diprediksi akan terjadi pada Januari dan Februari.
    “Saat ini di bulan Januari sendiri itu dikategorikan dalam (intensitas hujan) tinggi hingga sangat tinggi, terutama di wilayah tengah,” ujar Iis dalam rapat tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.