Topik: longsor

  • ASN Batal Pindah ke Nusantara, Dampak Ekonomi IKN Tak Sebanding Biaya Dikeluarkan: Bebani Negara – Halaman all

    ASN Batal Pindah ke Nusantara, Dampak Ekonomi IKN Tak Sebanding Biaya Dikeluarkan: Bebani Negara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah saat ini belum dapat memastikan waktu yang tepat untuk pemindahan aparatur sipil negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

    Hal ini menyusul dari batalnya pemindahan ASN yang awalnya dijadwalkan mulai berjalan pada Januari 2025.

    Batalnya pemindahan ASN pada awal tahun ini tertuang dalam surat yang ditandatangani Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Rini Widyantini.

    Dalam surat yang diteken pada 24 Januari 2025 ini disampaikan dua alasan pembatalan tersebut.

    Pertama, penataan Organisasi dan Tata Kerja sebagian Kementerian/Lembaga Kabinet Merah Putih masih dalam tahap konsolidasi internal pada masing-masing Kementerian/Lembaga.

    Kedua, gedung perkantoran dan unit hunian untuk ASN di IKN, sampai dengan akhir tahun 2024 masih dalam penyesuaian terkait dengan berubahnya jumlah Kementerian/Lembaga.

    “Sehubungan dengan hal tersebut, bersama ini kami beritahukan bahwa rencana pemindahan ASN ke IKN sebagaimana surat Menteri PANRB tersebut di atas belum dapat dilaksanakan,” tulis surat tersebut yang dilihat Tribunnews.com, Sabtu (1/2/2025).

    Mengenai waktu final pemindahan ASN ke IKN akan diberitahukan kemudian.

    Manfaat Ekonomi dari IKN Tak Maksimal

    Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPNVJ, Achmad Nur Hidayat, menyampaikan, sejak 2022 hingga 2024, pemerintah telah menghabiskan Rp75,8 triliun dari APBN untuk tahap pertama pembangunan IKN.

    Kemudian, pada tahun ini Presiden Prabowo Subianto mengalokasikan anggaran sebesar Rp48,8 triliun untuk tahap kedua pembangunan IKN pada periode 2025-2029. 

    “Dengan jumlah yang begitu besar, apakah manfaat ekonomi yang dihasilkan sebanding dengan pengeluaran tersebut? Ataukah ini sekadar memenuhi ambisi politik tanpa pertimbangan matang terhadap kebutuhan rakyat dan kesejahteraan ekonomi nasional?,” kata Achmad kepada Tribunnews.

    Ia menyebut, sejak awal proyek IKN menuai pro dan kontra. Pendukung proyek ini berargumen pemindahan ibu kota akan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru, mengurangi beban Jakarta, serta mempercepat pembangunan di Kalimantan Timur.
     
    Namun, Achmad menyampaikan, berbagai studi menunjukkan bahwa dampak ekonomi dari proyek IKN tidak sebesar yang diharapkan.

    Menurut laporan analisis keuangan termasuk kemenkeu, investasi awal sebesar Rp75,8 triliun belum menghasilkan efek pengganda (multiplier effect) yang signifikan terhadap ekonomi nasional. 

    Laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur hanya meningkat sebesar 0,2-0,3 persen setelah proyek ini dimulai, jauh dari harapan awal yang memproyeksikan pertumbuhan hingga 1,5-2 persen. 

    “Sementara itu, kontribusi proyek ini terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional masih sangat kecil, hanya sekitar 0,01 persen. Dari segi penciptaan lapangan kerja, proyek ini juga tidak sesuai ekspektasi,” tutur Achmad.

    Ia memaparkan, Kementerian PUPR menyebut bahwa selama 2022-2024, proyek IKN hanya menciptakan sekitar 20.000 lapangan kerja di Kalimantan Timur, jauh lebih kecil dibandingkan proyek infrastruktur lainnya dengan skala investasi yang sama. 

    “Hal ini disebabkan oleh dominasi kontraktor besar dan teknologi konstruksi modern yang lebih mengandalkan mesin daripada tenaga kerja manusia,” katanya.

    Dampak Sosial dan Ekologi Pembangunan IKN

    Achmad menjelaskan, selain persoalan anggaran, proyek IKN juga menimbulkan dampak sosial dan lingkungan yang cukup serius. 

    Menurutnya, alih fungsi lahan untuk proyek ini telah menyebabkan penggusuran masyarakat adat dan kelompok rentan di Kalimantan Timur. Banyak komunitas lokal kehilangan akses terhadap tanah yang selama ini menjadi sumber penghidupan mereka.

    “Dari aspek lingkungan, pembangunan IKN mengancam ekosistem hutan Kalimantan yang dikenal sebagai salah satu paru-paru dunia,” ucapnya.

    Data dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyebut bahwa sekitar 200.000 hektare hutan berisiko mengalami deforestasi akibat proyek ini. 

    “Dampak jangka panjangnya adalah peningkatan emisi karbon, hilangnya keanekaragaman hayati, serta meningkatnya risiko bencana ekologis seperti banjir dan tanah longsor,” tuturnya.

    Oleh sebab itu, Achmad menyebut Presiden Prabowo harus mengevaluasi secara lebih kritis. Sebab, jika dampak ekonomi dari tahap pertama saja tidak signifikan, maka melanjutkan proyek ini dengan anggaran besar hanya akan membebani keuangan negara tanpa manfaat yang jelas.

    “Pilihan terbaik adalah merealokasi anggaran tahap kedua ke sektor-sektor yang lebih membutuhkan, seperti pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial,” paparnya.

    Lebih lanjut Ia menyampaikan, jika pemerintah tetap bersikeras melanjutkan pembangunan IKN, sebaiknya dilakukan dengan pendekatan yang lebih efisien, memaksimalkan keterlibatan swasta melalui skema Public-Private Partnership (PPP) atau yang dikenal Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), serta memastikan proyek ini benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.

    “Pembangunan infrastruktur memang penting, tetapi lebih penting lagi memastikan bahwa setiap rupiah dari APBN digunakan secara bijak untuk kepentingan rakyat, bukan sekadar ambisi politik segelintir elite,” ujarnya.

    “Pemerintahan Prabowo harus menunjukkan keberpihakan kepada rakyat dengan meninjau ulang anggaran IKN dan memastikan bahwa kebijakan fiskal yang diambil benar-benar bermanfaat bagi kesejahteraan bangsa,” sambung Achmad.

  • Hizbullah Kian Gusar, Israel Bombardir Markas Bawah Tanah dan Pabrik Senjata di Lembah Bekaa – Halaman all

    Hizbullah Kian Gusar, Israel Bombardir Markas Bawah Tanah dan Pabrik Senjata di Lembah Bekaa – Halaman all

    Hizbullah Kian Gusar, Israel Bombardir Markas Bawah Tanah dan Pabrik Senjata di Lembah Bekaa

    TRIBUNNEWS.COM – Israel dilaporkan kembali melakukan pelanggaran baru terhadap perjanjian gencatan senjata di Lebanon.

    Pelanggaran paling baru yang dilakukan Israel itu terjadi melalui serangan udara di wilayah timur negara itu yang menyebabkan sedikitnya dua orang tewas, Jumat (31/1/2025) PressTV melaporkan.

    Adapun Militer Israel (IDF) pada Jumat mengatakan pihaknya menyerang “beberapa” target fasilitas Hizbullah di Lembah Bekaa, Lebanon.

    Serangan terbaru ini terjadi dua bulan setelah gencatan senjata yang rapuh dengan kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah.

    “Target yang diserang termasuk situs Hizbullah yang berisi infrastruktur bawah tanah, yang digunakan untuk mengembangkan dan memproduksi persenjataan, serta lokasi infrastruktur tambahan di perbatasan Suriah-Lebanon,” klaim militer Israel.

    Pertahanan sipil Lebanon mengumumkan kalau “dua orang tewas dan sembilan orang terluka dalam serangan udara Israel di wilayah Beqaa di Lebanon timur, yang melanggar gencatan senjata”.

    Menurut televisi Lebanon al-Manar, desa Janta menjadi sasaran serangan udara. 

    Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) mengatakan pasukan Israel membakar sebuah peternakan unggas dekat Tal Nahas pada Kamis (30/1/2025).

    Menurut badan tersebut, serangan artileri Israel juga menargetkan pinggiran kota Shebaa di Lebanon selatan.

    Pelanggaran lebih lanjut termasuk serangan pesawat tak berawak terhadap reruntuhan rumah, yang telah hancur dalam serangan Israel sebelumnya, di pintu masuk utara kota Yahmar al-Shaqif pada Rabu malam.

    Pasukan Israel juga terus membakar dan menghancurkan rumah-rumah di Ras al-Dahr, sebelah barat kota Meiss al-Jabal.

    Mereka menembaki sebuah rumah di kota perbatasan Ramish, serta warga Lebanon dan ambulans milik Asosiasi Pramuka Risala Islam (Palang Merah Lebanon) di pintu masuk Maroun al-Ras.

    Ambulans lain, yang berupaya mengangkut orang yang terluka, disita di daerah tersebut.

    Pada Rabu malam, pasukan Israel menculik empat warga Lebanon yang sedang memeriksa rumah mereka di pinggiran Maroun al-Ras, dan menembak serta melukai dua lainnya di daerah tersebut.

    Menurut NNA, pasukan Israel juga maju 100 meter dari posisi tentara Lebanon di pintu masuk barat Meiss al-Jabal, melewati pusat Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL).

    Setelah melewati pangkalan UNIFIL, buldoser Israel, yang didukung oleh tank Merkava, mengangkat gundukan tanah di tengah jalan di lingkungan Mafailah, menurut laporan tersebut.

    Sementara itu, pesawat tak berawak Israel terbang di atas ibu kota Beirut dan pinggiran selatan pada ketinggian rendah.

    Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, total delapan orang terluka, termasuk lima orang di Majdal Selim dan dua di Maroun al-Ras.

    AGRESI MILITER – Tentara Israel (IDF) dalam agresi militer mereka ke Lebanon Selatan untuk memukul mundur pasukan Hizbullah. Hingga dua bulan perjanjian gencatan senjata, Militer Israel belum mau angkat kaki dari wilayah agresi mereka di Lebanon. (khaberni/tangkap layar)

    Hizbullah Kian Gusar, Gencatan Senjata Kian Rapuh

    Pada hari Rabu, ketua blok parlemen Loyalitas kepada Perlawanan Hizbullah, Mohammad Raad, menyatakan kegusaran gerakan tersebut terhadap aksi militer Israel yang terus melanggar perjanjian gencatan senjata.

    Dia mengecam masyarakat internasional atas tidak adanya tindakan apa pun terhadap pelanggaran gencatan senjata oleh Israel.

    “Ketidakpedulian internasional yang kronis terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh entitas perampas kekuasaan ini dan kegigihannya dalam melakukan serangan” telah membuat Israel semakin berani melakukan pelanggaran terhadap semua aturan, standar, dan hukum internasional dan kemanusiaan, katanya.

    Ia menekankan hak “sah” rakyat Lebanon untuk menghadapi agresi Israel.

    Sejauh ini, Hizbullah berulang kali mengancam akan membalas Israel yang akan mengakhiri kesepakatan gencatan senjata.

    Namun, sejumlah analis geopolitik menilai, Hizbullah urung membalas merujuk pada situasi gencatan senjata di Jalur Gaza, ihwal mereka terlibat konfrontasi serius dengan Israel.

    Israel menerima gencatan senjata dengan Hizbullah setelah melancarkan agresinya di Lebanon.

    Otoritas kesehatan Lebanon melaporkan bahwa sejak Oktober 2023, lebih dari 4.000 orang telah tewas dan lebih dari 16.500 orang terluka akibat serangan Israel, dengan lebih dari 1 juta lainnya mengungsi.

    TEROWONGAN HIZBULLAH – Foto yang diambil dari Yedioth Ahronoth tanggal 31 Januari 2025 memperlihatkan kompleks bawah tanah milik Hizbullah yang dinamai Imad 4. Kompleks itu dilaporkan sudah diserahkan kepada tentara Lebanon. (Yedioth Ahronoth)

    Hizbullah Lucuti Diri, Termasuk Serahkan Terowongan ke Tentara Lebanon

    Dalam konteks gencatan dengan Israel ini, Hizbullah diminta untuk melucuti persenjataan mereka ke Tentara Lebanon yang berfungsi sebagai ‘penengah’.

    Sebagai informasi, di Lebanon, Hizbullah merupakan kekuatan politik dan militer yang bahkan setara dengan kekuatan angkatan bersenjata negara tersebut. 

    Dalam pemenuhan perjanjian gencatan senjata dengan Israel, Hizbullah dilaporkan sudah menyerahkan kompleks terowongannya kepada tentara Lebanon.

    Tentara Lebanon kemudian masuk ke dalam fasilitas bawah tanah yang pernah dipamerkan oleh Hizbullah itu.

    Selasa malam, (28/1/2025), media-media Lebanon dan negara Arab lainnya menyebut di dalam kompleks itu terdapat terowongan besar yang bisa dimasuki oleh truk.

    Kompleks itu dinamai Imad 4 sebagai bentuk penghormatan kepada Imad Mughniyeh, panglima senior Hizbullah yang dibunuh tahun 2008. Mughniyeh dilaporkan mengawasi pembangunan kompleks itu bersama dengan tim yang dipilih oleh Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah.

    Pada bulan Agustus 2024 Hizbullah pernah memperlihatkan kompleksi itu memiliki fasilitas komputer dan pencahayaan. Motor bisa masuk ke dalam.

    Menurut laporan Al Arabiya, ketika tentara Lebanon masuk ke dalam terowongan itu, peralatan berat telah diangkut Hizbullah.

    Adapun Al Jadeed menyebut terowongan itu sudah diserahkan kepada tentara Lebanon lebih dari seminggu yang lalu.

    Terowongan itu dilaporkan berada di antara Desa Joya dan Desa Itit di kawasan Tyre. Video yang pernah dirilis Hizbullah memperlihatkan terowongan itu memiliki tempat peluncuran rudal.

    “Fasilitas ini berada jauh di bawah tanah, jauh dari jangkauan intelijen musuh, dan juga menyediakan perlindungan,” kata Al Mayadeen.

    Setahun lalu media Prancis Liberation menerbitkan artikel tentang terowongan Hizbullah.

    Media itu mengklaim Hizbullah telah menggali terowongan sepanjang ratusan kilometer selama lebih dari 30 tahun. Beberapa bagian terowongan itu memiliki kedalaman 40 hingga 80 meter.

    Terowongan itu juga diklaim lebih canggih dan berbahaya daripada terowongan Hamas di Jalur Gaza. Jika beberapa terowongan diledakkan, gempa bumi dan tanah longsor bisa terjadi.

    Hisham Jaber, seorang pensiunan jenderal Lebanon, pada bulan Agustus 2024 pernah mengatakan hanya ada sedikit informasi yang diketahui tentang bunker dan terowongan Hizbullah yang “sangat rahasia”.

    Adapun terowongan Imad 4 mungkin hanya salah satu dari puluhan kompleks bawah tanah milik Hizbullah.

    “Pegunungan dan bukit di Lebanon selatan sangat cocok untuk digali (untuk kompleks bawah tanah) karena terlindungi lantaran berada di jantung pegunungan,” ujar Jaber dikutip dari France 24.

    “Pesawat tempur tidak dapat menjangkau fasilitas ini.” Dia menyebut para pejuang Hizbullah bisa berada di dalam terowongan itu selama berbulan-bulan.

    Bahkan, menurut dia, Israel bisa terus “menghancurkan Lebanon selama berbulan-bulan” tanpa mampu menjangkau bunker Hizbullah.

    Nicholas Blanford, pakar tentang Hizbullah, meyakini jaringan terowongan Hizbullah mulai dibangun tahun 1980-an ketika Israel menarik pasukannya dari Lebanon.

    “Sudah lama diketahui bahwa Hizbullah punya jaringan terowongan yang besar, digunakan untuk menyimpan amunisi dan tempat peluncuran rudal dan roket.

    Gencatan senjata Israel-Hizbullah

    Sementara itu, Israel dan Hizbullah telah sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata.

    Dengan perpanjangan ini, tenggat waktu penarikan mundur pasukan Israel dari Lebanon selatan turut diperpanjang hingga 18 Februari nanti.

    “Gencatan antara Lebanon dan Israel, dengan dipantau oleh AS, akan berlaku hingga 18 Februari 2025,” kata Gedung Putih, Minggu, (26/1/2025), dikutip dari kantor berita Associated Press.

    Gedung Putih menyebut kedua belah pihak juga mulai merundingkan pemulangan warga Lebanon yang ditahan setelah perang di Jalur Gaza meletus tanggal 7 Oktober 2023.

    Sebelumnya, Israel memang sudah meminta lebih banyak waktu untuk mundur. Awalnya gencatan hanya akan berlangsung selama 60 hari sejak November 2024.

    Israel mengaku butuh waktu lebih lama karena tentara Lebanon belum dikerahkan ke semua area di Lebanon selatan. Tujuan pengerahan itu adalah agar pejuang Hizbullah tidak kembali ke area tersebut.

    Di sisi lain, tentara Lebanon mengaku tak bisa mengerahkan personelnya hingga pasukan Israel menarik diri.

    (oln/presstv/*)

  • Waspada Hoaks! Video Banjir di Dieng Bikin Resah Wisatawan, BPBD Wonosobo Klarifikasi

    Waspada Hoaks! Video Banjir di Dieng Bikin Resah Wisatawan, BPBD Wonosobo Klarifikasi

    TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO – Video berdurasi 3 menit 27 detik beredar di sosial media dan pesan berantai WhatsApp menghebohkan masyarakat.

    Dalam video yang beredar tersebut memperlihatkan suasana diduga longsor dan banjir yang terjadi di wilayah Dieng Wonosobo.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Wonosobo, Dudy Wardoyo memastikan kejadian tersebut tidak lah benar terjadi. Ia menerangkan video tersebut merupakan kejadian di tahun 2022 lalu.

    Dudi menekankan saat ini wilayah Wonosobo dalam kondisi aman terkendali meksipun cuaca ekstrem akhir-akhir ini sering terjadi.

    “Memang itu ada upload ulang kejadian tahun 2022. Saat ini lagi banyak musibah akibat cuaca hidrometeorologi seperti longsor, banjir, angin dan lain-lain. Tapi kondisi saat ini Wonosobo masih aman terkendali,” ujarnya, Jumat (31/1/2025).

    Sejak beredarnya video tersebut banyak warga net yang bertanya-tanya akan kebenarannya mengingat antusias wisatawan untuk berwisata ke Wonosobo masih tinggi.

    “Silahkan para wisatawan berkunjung ke Wonosobo. Wonosobo kondisi saat ini aman terkendali,” tegasnya.

    Kalak BPBD Wonosobo mengimbau masyarakat untuk senantiasa berhati-hati saat sedang berpergian mengingat akan perubahan cuaca yang kerap terjadi saat-saat ini.

    Terlebih wilayah Wonosobo yang menjadi salah satu daerah rawan bencana dengan kondisi medan yang cukup ekstrim di beberapa titik.

    “Bila berkendara sedia pelindung diri seperti jas hujan dan payung tetap jaga kesehatan. Saat berkendara bila hujan disertai angin jangan berteduh di bawah pohon. Waspada pohon tumbang dan tanah longsor,” terangnya.

    Masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor juga diminta tetap waspada akan resiko bencana yang bisa terjadi kapan saja.

    “Buat jalur pembuangan air yang aman. Pantau saluran air atau drainase agar tidak terjadi luap air ke jalan. Jangan buang sampah di saluran air,” tandasnya. (ima)

  • Gempa M 6,2 Guncang Aceh, BMKG: Pusat Gempa di Laut – Halaman all

    Gempa M 6,2 Guncang Aceh, BMKG: Pusat Gempa di Laut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Aceh pada hari ini, Jumat (31/1/2025) pukul 18.03 WIB.

    Pusat gempa berada di laut, tepatnya 36 km barat daya Kabupaten Aceh Selatan pada kedalaman 29 km.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, gempa ini tidak berpotensi tsunami.

    “Gempa Mag:6.2, 31-Jan-25 18:03:43 WIB, Lok:3.15 LU,96.95 BT (36 km BaratDaya KAB-ACEHSELATAN), Kedlmn:29 Km, tdk berpotensi tsunami,” tulis BMKG di X, Jumat.

    Skala MMI Gempa

    Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari:

    I MMI

    Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

    II MMI

    Getaran atau guncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.

    III MMI

    Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.

    Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.

    IV MMI

    Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.

    V MMI

    Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

    VI MMI

    Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.

    Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.

    VII MMI

    Semua orang di rumah keluar.

    Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.

    Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.

    Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.

    VIII MMI

    Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.

    Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.

    IX MMI

    Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.

    Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.

    X MMI

    Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

    XI MMI

    Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.

    Jembatan rusak, terjadi lembah.

    Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.

    XII MMI

    Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.

    Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.

    (Tribunnews.com/Widya)

  • Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Aceh Selatan, Tak Berpotensi Tsunami – Page 3

    Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Aceh Selatan, Tak Berpotensi Tsunami – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Aceh Selatan diguncang gempa berkekuatan magnitudo 6,2 pada Jumat (31/1/2025) pukul 18.03 WIB. Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di 36 km barat daya Aceh Selatan, dengan kedalaman 29 km.

    Dalam laman resminya, BMKG mencatat, koordinat gempa Aceh Selatan berada di 3,15 LU dan 96,95 BT. BMKG juga memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

    Berikut ini mitigasi saat dan setelah gempa terjadi. 

    Sebelum Terjadi Gempa

    Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
    Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
    Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
    Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.
    Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.
    Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah.Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi.
    Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
    Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
    Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

    Saat Terjadi Gempa

    Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
    Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
    Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
    Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
    Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

     

  • Didesak Tertibkan Tambang Pasir, Ini Respon Kapolres Blitar

    Didesak Tertibkan Tambang Pasir, Ini Respon Kapolres Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Blitar mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk menindak tegas kegiatan eksploitasi tambang berupa pasir dan batu (sirtu) di kawasan wilayah lahar (KWL) di Blitar yang dikhawatirkan dapat merusak lingkungan.

    Terkait hal itu, Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrahman mengatakan jika pihaknya sangat berterima kasih atas masukan dari PC PMII Blitar, dan pihaknya sudah mengambil langkah-langkah strategis terkait hal tersebut (aktifitas eksploitasi tambang).

    “Kami sangat berterima kasih sekali atas masukan dari adik-adik mahasiswa. Ini menandakan bahwa tingkat kepedulian adik-adik mahasiswa terhadap Kabupaten Blitar sangat bagus, dan perlu diapresiasi,” ungkap Arif Fazlurrahman, Jumat (31/1/2025).

    Meski baru memasuki minggu kedua masa jabatannya sebagai Kapolres Blitar, AKBP Arif mengatakan jika apa yang menjadi masukan terkait masalah pertambangan tersebut, sedang didalami. Sehingga pihaknya juga berharap peran serta dan masukan informasi dari masyarakat.

    “Sedang kami pelajari, dan dalami. Karena terkait regulasinya, masalah eksploitasi pertambangan ini, musti hati-hati. Makanya kami tetap berharap adanya asupan informasi dari masyarakat,” jelasnya.

    Lebih lanjut AKBP Arif menegaskan jika pihaknya siap mengawasi secara aktif terhadap aktifitas pertambangan yang berada di wilayah blitar tersebut. Sehingga jika terbukti ada yang tidak sesuai aturan perundangan, pihaknya siap menindak.

    “Kalau ternyata tidak sesuai aturan, kami pastikan akan ditindak,” tegas perwira lulusan Akpol 2005 ini.

    Sebelumnya, Ketua PC PMII Blitar Muhammad Thoha Ma’ruf melalui rilis resminya pada Kamis (30/1/2025) mengatakan jika pihaknya memiliki temuan terkait aktifitas pertambangan sirtu yang merusak lingkungan.

    “Blitar dilewati oleh sungai yang jadi aliran lahar Gunung Kelud, seperti Kali Putih dan Kali Bladak. Namun, pemanfaatan yang asal-asalan hanya akan memberi banyak mudharat daripada manfaatnya,” katanya.

    Selain itu, dalam rilis, Thoha juga menunjukkan potret di lapangan terkait aktifitas eksploitasi yang dikhawatirkan dapat mengakibatkan bencana seperti tanah longsor, kerusakan sawah petani, kerusakan jalan, polusi udara, dan beberapa dampak buruk lainnya akibat eksploitasi tambang. [owi/beq]

  • BNPB Modifikasi Cuaca Jawa-Kalsel, BRIN Sudah Peringati Dampaknya

    BNPB Modifikasi Cuaca Jawa-Kalsel, BRIN Sudah Peringati Dampaknya

    GELORA.CO -Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Jawa Tengah dan Kalimantan Selatan.

    Menurut informasi dari BMKG, modifikasi cuaca dilakukan dengan cara penyemaian awan atau cloud seeding, yang melibatkan penggunaan NaCl untuk memicu hujan pada awan yang berpotensi turun hujan. Hal ini bertujuan agar hujan turun lebih cepat sebelum mencapai daratan atau daerah yang rawan bencana.

    Operasi penyemaian 2.000 kg atau 2 ton garam (NaCl) ke awan ini melibatkan kerjasama antara BPBD dan TNI Angkatan Udara, dengan menggunakan teknologi untuk mengurangi risiko bencana.

    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa keputusan untuk memodifikasi cuaca diambil sebagai upaya menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah di Indonesia.

    “Upaya ini bertujuan mengurangi dampak bencana seperti banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem yang dapat merugikan masyarakat di Jawa Tengah dan Kalimantan Selatan,” ujarnya pada Kamis 30 januari 2025. 

    “Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) ini menunjukkan betapa pentingnya teknologi dalam memitigasi dampak bencana yang disebabkan oleh cuaca ekstrem. Dengan perencanaan matang dan pemanfaatan teknologi modern, OMC di Jawa Tengah dan Kalimantan Selatan diharapkan dapat mengurangi risiko bencana seperti hujan lebat, banjir, dan longsor,” tambah Abdul Muhari.

    BNPB juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi.

    “Masyarakat yang berada di daerah rawan bencana diimbau untuk terus mengikuti informasi dari sumber yang dapat dipercaya. Selain itu, sangat penting untuk menjaga kewaspadaan, mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan bencana banjir, longsor, dan cuaca buruk dengan mengikuti protokol darurat yang telah disosialisasikan,” tegas Abdul Muhari.

    Sebelumnya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengingatkan bahwa modifikasi cuaca akan memiliki dampak negatif.

    Klimatologi BRIN, Erma Yulihastin, mengatakan,  terdapat beberapa dampak negatif yang perlu diperhatikan saat OMC dilakukan.

    Pertama, pergeseran Awan dan intensifikasi hujan di wilayah lain. Menurutnya, OMC di Jakarta dapat menyebabkan pergeseran awan yang memicu hujan deras di wilayah lain, seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hal ini terjadi karena awan yang seharusnya membawa hujan ke Jakarta justru dialihkan, sehingga wilayah lain menerima dampak hujan yang lebih intens.

    “Kalau modifikasi dilakukan dengan tujuan mengurangi intensitas hujan di Jakarta padahal kini sedang banyak MCC meluas di laut utara Jakarta, itu bakal menuju kemana? Jateng-Jatim yang bakal paling parah kena dampak awan MCC yang masuk dari laut utara dan selatan Jawa. Awan tak punya KTP!” kata Erma dalam cuitannya di X beberapa waktu lalu. 

    Kedua, penurunan kualitas udara. Operasi modifikasi cuaca dapat memengaruhi kualitas udara di daerah target. Misalnya, di Jakarta, setelah OMC dilakukan, kualitas udara cenderung memburuk. Hal ini disebabkan oleh perubahan dinamika atmosfer yang memengaruhi konsentrasi polutan di udara. 

    Selanjutnya, efek lingkungan yang belum diketahui secara pasti.

    Meskipun OMC bertujuan untuk mengendalikan cuaca, dampak jangka panjang terhadap lingkungan belum sepenuhnya dipahami. Perubahan pola hujan dan distribusi air dapat memengaruhi ekosistem lokal, pertanian, dan sumber daya air secara tidak terduga.

    Oleh karena itu, peneliti BRIN menyarankan agar OMC dilakukan dengan pertimbangan matang, terutama saat kondisi cuaca ekstrem, untuk meminimalkan dampak negatif yang mungkin timbul. 

  • Pemkab Kediri Evakuasi Darurat Jalan Putus di Sepawon Plosoklaten

    Pemkab Kediri Evakuasi Darurat Jalan Putus di Sepawon Plosoklaten

    Kediri (beritajatim.com) – Akses utama yang menghubungkan Desa Wonorejo Trisulo dengan Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri terputus sepanjang 15 meter akibat hujan lebat yang mengguyur pada Rabu (29/1/2025) sore.

    Putusnya jalan penghubung antar desa tersebut disebabkan oleh pondasi jalan yang berada di kelokan sungai ambrol tergerus air. Jalan yang terputus memiliki panjang 15 meter, lebar 4 meter, dan tinggi 3 meter.

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno, mengatakan pihaknya langsung berkoordinasi dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII Ngrangkah Pawon, Desa Sepawon, Plosoklaten, selaku pemilik wilayah yang dilalui jalan tersebut.

    Usai mendapatkan izin dari PTPN XII, BPBD Kabupaten Kediri segera mengerahkan personel Tim Siaga Bencana Desa (TSBD) untuk melakukan penanganan darurat.

    “Kemarin (29/1/2025) sudah dibuatkan jalan darurat yang bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat jenis tertentu untuk digunakan akses warga dari Desa Sepawon ke Desa Wonorejo Trisulo dan sebaliknya,” kata Djoko.

    Selain bergotong royong bersama warga setempat, BPBD Kabupaten Kediri juga telah berkoordinasi dengan PTPN XII untuk penanganan lebih lanjut atas putusnya jalan tersebut.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kediri, Irwan Chandra Wahyu Purnama, menuturkan bahwa pihaknya telah menerjunkan satu alat berat eskavator ke Desa Sepawon untuk melakukan sterilisasi sungai secara darurat.

    “Jika memungkinkan nantinya akan ditambah satu alat berat lagi,” tambahnya.

    Melihat volume kerusakan yang cukup besar, kata Irwan, sisi sungai tersebut rencananya akan dipasang bronjong untuk mencegah erosi dan longsor serta menstabilkan tanah.

    “Rencananya juga akan dipasang bronjong,” jelas Irwan.

    Di sisi lain, luapan air sungai tersebut juga melanda Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten. Kejadian ini berdampak pada area persawahan seluas 5 hektar dan 30 tambak milik warga, serta masuk ke beberapa titik area penduduk.

    Dalam hal ini, Pemkab Kediri melalui BPBD dan Dinas PUPR telah berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat serta masyarakat untuk bergotong royong mensterilkan area tersebut. [ADV PKP/nm]

  • Longsor Tutup Akses ke Wisata Ranu Gumbolo Tulungagung

    Longsor Tutup Akses ke Wisata Ranu Gumbolo Tulungagung

    Tulungagung (beritajatim.com) – Akses jalan menuju destinasi wisata Ranu Gumbolo di Desa Mulyosari, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung tertutup longsoran material tanah sejak Selasa (28/01/2025).

    Proses pembersihan yang dilakukan hingga Kamis (30/01/2025) melibatkan alat berat dari Perum Jasa Tirta.

    Kapolsek Pagerwojo, AKP Guruh Yudhi Setiawan, menjelaskan bahwa longsor terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut pada Selasa sore.

    Material tanah dari bukit setinggi lebih dari 30 meter menutupi jalan sepanjang 50 meter, membuat akses menuju kawasan wisata tersebut terputus.

    “Awalnya warga melaporkan tidak bisa melintas karena jalan tertutup longsor. Upaya pembersihan langsung dimulai, tetapi terhambat hujan deras yang kembali turun,” ungkap AKP Guruh, Kamis (30/01/2025).

    Jalan Mulai Dibuka Bertahap
    Pada hari kedua, Rabu (29/01/2025), sebagian akses jalan mulai bisa dibuka. Namun, kendaraan roda empat masih belum dapat melintas. Sementara itu, kendaraan roda dua hanya bisa melewati jalur alternatif yang berlumpur.

    Warga yang hendak menuju Ranu Gumbolo atau wilayah sekitarnya terpaksa memutar sejauh 14 kilometer melalui Wonorejo ke Kudungcangkring.

    “Pengerjaan pembersihan material longsor terus dilakukan sejak pagi menggunakan alat berat. Awalnya hanya satu unit alat berat yang dikerahkan, kemudian ditambah satu lagi untuk mempercepat proses,” lanjutnya.

    Cuaca Jadi Kendala Utama
    Hingga Kamis sore, proses pembersihan hampir rampung. Jika cuaca tetap bersahabat, akses jalan diperkirakan sudah bisa dilalui sebelum waktu salat Jumat.

    Namun, AKP Guruh menegaskan bahwa faktor cuaca menjadi kendala terbesar. “Jika hujan kembali turun, pengerjaan harus dihentikan karena risiko longsor susulan. Kami juga tidak akan membuka akses sebelum jalan benar-benar bersih dari lumpur demi keselamatan pengguna jalan,” tutupnya.

    Dengan situasi yang terus dipantau secara intensif, diharapkan akses menuju wisata Ranu Gumbolo segera normal sehingga masyarakat dan wisatawan dapat kembali beraktivitas dengan aman. (ted)

  • Kurangi Risiko Bencana, BNPB Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca

    Kurangi Risiko Bencana, BNPB Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca

    Jakarta (beritajatim.com) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan langkah mitigasi melalui Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi yang terus mengintai sejumlah wilayah di Indonesia. Langkah ini diambil untuk menanggulangi dampak bencana seperti banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem yang berpotensi merugikan di Jawa Tengah dan Kalimantan Selatan.

    “Operasi ini melibatkan kerjasama antara BNPB, BPBD, dan TNI Angkatan Udara, serta menggunakan teknologi canggih untuk memitigasi bencana,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Kamis (30/1/2025).

    Dia menjelaskan, Jawa Tengah dikenal dengan potensi bencana hidrometeorologi yang tinggi, menjadi prioritas dalam OMC. Berdasarkan analisis cuaca yang cermat, Monsun Asia masih aktif dan Madden-Julian Oscillation (MJO) berada di Kuadran 4, yang mendukung pembentukan awan hujan yang sangat besar. Ditambah dengan perlambatan angin yang memperburuk ketidakstabilan atmosfer, kondisi ini meningkatkan potensi hujan lebat di wilayah tersebut.

    “Prediksi cuaca selama 24 jam menunjukkan bahwa intensitas hujan yang tinggi akan mengarah pada peningkatan risiko bencana, seperti banjir dan tanah longsor,” katanya.

    Untuk itu, lanjut Muhari, BNPB melakukan operasi dengan menggunakan metode penyemaian awan dengan Natrium Klorida (NaCl), yang bertujuan untuk mempercepat hujan di wilayah perairan sebelum bergerak menuju daratan.

    Operasi ini dilaksanakan pada Rabu, (29/1) dalam tiga sorti penerbangan menggunakan pesawat Cessna Caravan 208B (registrasi PK-SNN), yang disesuaikan dengan lokasi strategis untuk mengurangi dampak bencana. Sorti pertama dimulai pukul 07.58 WIB hingga 10.06 WIB, dengan penyemaian 1.000 kg NaCl di perairan utara Jawa Tengah. Sorti kedua berlangsung pada pukul 14.08 WIB hingga 16.05 WIB, dan sorti ketiga dilakukan pada sore hari antara pukul 16.32 WIB hingga 18.01 WIB. “Tidak hanya Jawa Tengah, Kalimantan Selatan juga menghadapi tantangan serupa,” tambah Muhari.

    Menurutnya, di wilayah ini, aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) juga berperan dalam meningkatkan pembentukan awan hujan. Ditambah dengan gelombang equatorial Rossby yang mempengaruhi kondisi atmosfer, Kalimantan Selatan berpotensi mengalami cuaca ekstrem seperti hujan deras dan angin kencang yang dapat menyebabkan banjir serta angin puting beliung.

    Dengan kelembaban udara yang tinggi dan tingkat labilitas atmosfer yang signifikan, BNPB berkoordinasi dengan BMKG, BPBD, dan TNI Angkatan Udara untuk melakukan OMC di wilayah pesisir Tanah Laut. Penyeimbang cuaca dilakukan dengan cara penyemaian 1.000 kg NaCl pada ketinggian 10.000 kaki menggunakan pesawat Cessna Caravan 208B (registrasi PK-SNP). Penerbangan dilakukan selama 2 jam 30 menit pada 29 Januari 2025, dengan tujuan mengalihkan hujan dari wilayah terdampak banjir dan ke daerah yang lebih aman. “Proses ini diharapkan dapat menurunkan intensitas hujan, sekaligus mencegah dampak yang lebih besar,” ujarnya.

    Muhari menjelaskan, Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) ini menunjukkan bahwa teknologi dapat menjadi kunci dalam mengurangi dampak bencana yang disebabkan oleh fenomena cuaca ekstrem. Dengan strategi yang sangat terencana dan penerapan teknologi terkini, OMC di Jawa Tengah dan Kalimantan Selatan diharapkan dapat mengurangi risiko bencana yang ditimbulkan oleh hujan lebat, banjir, dan tanah longsor.

    Di lain sisi, dia mengimbau, masyarakat untuk terus waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Masyarakat di wilayah rawan bencana diimbau untuk memantau perkembangan informasi dari sumber yang terpercaya.

    ‘Selain itu, penting untuk menjaga kewaspadaan, mengantisipasi bahaya banjir, longsor, dan cuaca buruk lainnya dengan mempersiapkan diri sesuai dengan protokol darurat yang telah disosialisasikan,” kata Muhari. [kun]