Topik: longsor

  • BMKG Ungkap Jatim Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem 7-16 Februari 2025

    BMKG Ungkap Jatim Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem 7-16 Februari 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengungkapkan bahwa wilayah Jawa Timur berpotensi mengalami peningkatan kecepatan angin dan cuaca ekstrem mulai 7 hingga 16 Februari 2025. Fenomena ini terjadi akibat beberapa faktor, seperti kondisi atmosfer yang labil serta pengaruh dari puncak musim hujan.

    “Angin monsun Asia terdeteksi aktif dan ditambah fenomena gelombang atmosfer Kelvin serta MJO ini juga turut mempengaruhi,” jelas Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan, ditulis Sabtu (8/2/2025).

    Taufiq menambahkan bahwa fenomena siklon tropis Taliah di Samudra Hindia Selatan Jawa Barat juga berperan dalam peningkatan kecepatan angin yang mencapai 30 knots atau setara dengan 54 km/jam.

    “Peningkatan kecepatan angin ini, dapat memicu ketinggian gelombang air laut di wilayah perairan Jatim,” kata Taufiq.

    Atas kondisi ini, BMKG mengimbau masyarakat Jawa Timur agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Menurut Taufiq, bencana hidrometeorologi dapat terjadi kapan saja saat hujan deras disertai petir hingga 16 Februari 2025.

    “BMKG Juanda mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Termasuk ketika hujan sedang hingga lebat yang disertai petir, serta angin kencang,” terang Kepala BMKG Juanda itu.

    Selain itu, masyarakat yang tinggal di wilayah dengan topografi curam, bergunung, dan tebing juga diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, dan penurunan jarak pandang.

    “Masyarakat juga diimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI,” pungkasnya. [ram/beq]

  • Kurun Waktu Sebulan, Dua Orang Meninggal dan Belasan Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang di Pasuruan

    Kurun Waktu Sebulan, Dua Orang Meninggal dan Belasan Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang di Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Peristiwa angin kencang terjadi di beberapa wilayah di Jawa Timur, termasuk di Pasuruan raya. Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, angin kencang ini terjadi mulai dari 7-16 Februari 2025.

    Akibat angin kencang ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan mencatat puluhan pohon tumbang. Ada sekitar 19 kejadian pohon tumbang yang terjadi di Kabupaten Pasuruan dalam periode satu bulan terakhir.

    Kalaksa BPBD Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyadi mengungkapkan dari kejadian pohon tumbang ini terdapat dua korban yang tertimpa. Korban mengalami luka berat dan akhirnya meninggal dunia.

    “Untuk korban sendiri ada dua orang yang meninggal dunia karena tertimpa pohon. Beberapa lainnya dalam peristiwa ini mengakibatkan beberapa bangunan rusak,” jelas Sugeng, Jumat (7/2/2025).

    Sementara itu, data dari BMKG mengatakan bahwa cuaca ekstrem ini dapat memicu beberapa bencana. Diantaranya yakni seperti hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es di berbagai wilayah.

    Kepala BMKG Juanda Surabaya, Taufiq Hermawan, menjelaskan bahwa saat ini Jawa Timur tengah berada pada puncak musim hujan. Kondisi ini diperparah oleh aktifnya Monsun Asia serta fenomena gelombang atmosfer Kelvin dan Madden Julian Oscillation (MJO).

    “Kombinasi faktor ini menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di berbagai wilayah, sehingga masyarakat perlu mewaspadai potensi hujan lebat yang dapat memicu banjir dan tanah longsor,” ujar Taufiq.

    Selain itu, angin kencang juga diprakirakan terjadi akibat pengaruh Siklon Tropis Taliah yang saat ini berada di Samudra Hindia selatan Jawa Barat.

    Berdasarkan analisis angin gradien pada ketinggian 3.000 kaki, keberadaan Siklon Tropis Taliah di Samudra Hindia selatan Jawa Barat turut berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan angin di Jawa Timur. BMKG memantau bahwa siklon ini bergerak ke arah barat dan semakin menjauh dari wilayah Indonesia.

    Selisih tekanan udara yang cukup signifikan antara Asia (BBS 1022 mb) dan Australia (BBU 1004 mb) juga menyebabkan peningkatan kecepatan angin di wilayah Jawa Timur.

    Selain itu, Monsun Asia yang aktif sejak Januari 2025 diprediksi masih berlangsung hingga Februari dengan intensitas lebih kuat dari kondisi normal.

    BMKG juga mencatat bahwa nilai Outgoing Longwave Radiation (OLR) pada periode 6–16 Februari 2025 diprakirakan cenderung netral hingga negatif, yang menunjukkan adanya tutupan awan signifikan di Jawa Timur.  [ada/aje]

  • Gercep, Komisi III DPRD Kabupaten Malang Datangi Korban Longsor Dau

    Gercep, Komisi III DPRD Kabupaten Malang Datangi Korban Longsor Dau

    Malang (beritajatim.com) – Gerak cepat alias gercep dilakukan Komisi III DPRD Kabupaten Malang ketika mendapatkan aduan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Tak mau lambat bak kura kura, permasalahan yang dialami masyarakat Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang itu, terkait tanah longsor yang terjadi di kawasan Perumahan PT Bumi Podo Rukun, Rabu (29/1/2029) lalu. Komisi III langsung melakukan inspeksi mendadak ke lokasi tanah longsor.

    Sidak dipimpin langsung Ketua Komisi III Tantri Bararoh. Menurut wanita yang juga politisi PDI Perjuangan itu, setiap pembangunan kawasan perumahan sejatinya mesti memperhatikan analisis dampak lingkungan.

    “Tujuannya agar bisa mengatisipasi apa yang akan terjadi di lingkungan perumahan tersebut. Untuk itu perlu memperhatikan lingkungan penduduk. Saluran air bersih juga kena dampak longsor, di dua desa, Sumbersekar dan Dusun Jetakngasri Desa Mulyoagung,” kata Tantri, Kamis (6/2/2025).

    Wanita berkacamata ini bilang, setelah melihat langsung lokasi terdampak longsor, pihaknya menduga bahwa hal tersebut bukan murni karena faktor alam, tapi ada dugaan kuat karena faktor human error atau kelalaian manusia, dalam hal ini developer.

    Komisi III DPRD Kabupaten Malang, meninjau langsung tanah longsor di dkawasan Perumahan PT Bumi Podo Rukun, Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau.

    “Sebab menurut keterangan Pak Kasun Sumbersekar yang mendampingi sidak Komisi III menjelaskan bahwa, sebelum ada perumahan tersebut kontur tanah yang sekarang dijadikan perumahan tidak rata alias naik turun,” tegasnya.

    Terpisah, Anggota Komisi III, Abdul Qodir saat dimintai keterangan menyampaikan, longsor yang terjadi itu cukup merugikan masyarakat. Mengingat, longsor menyebabkan saluran air bersih jadi mandek.

    “Karna kontur tanah yang tidak rata, ada, pasti ada proses cut and fill yang dilakukan. Hanya saja kalau berdasarkan penjelasan Pak Kamituwo kepada kami, pihak developer pada saat melaksanakan proses cut and fill tidak menghitung secara detail tingkat resikonya, sehingga membuat tanah di sisi belakang ini menjadi tak stabil, sampai akhirnya bencana ini terjadi dan pada akhirnya memunculkan kerugian materiil. Sebab longsornya sampai merusak lahan pertanian, yakni kebun jeruk milik warga setempat dan terhentinya pasokan air bersih bagi dua desa,” ujar Abdul Qodir.

    Lebih lanjut, Tantri Bararoh, menjelaskan, pihaknya sampai harus berkoordinasi dengan BPBD dan Perumda Tirta Kanjuruhan agar keduanya memberikan bantuan air bersih lewat truk tangki selama 5 hari berturut-turut pasca longsor terjadi.

    “Hasil Sidak ini kami akan tindaklanjuti. Kami akan bicarakan dengan Komisi I untuk selanjutnya kita laksanakan RDP (rapat dengar pendapat, red) dengan Dinas Cipta Karya, Pengairan, Satpol PP, Inspektorat dan mungkin kita akan hadirkan juga kepala desa Sumbersekar, perwakilan tokoh masyarakat juga dari pengembang. Tapi pengembang yang saya maksud bukan bahan membuat kue lho ya,” sambung Abdul Qodir. (yog/but)

  • Siklon Tropis Baru Berpotensi Memicu Hujan Indonesia 2 Hari ke Kepan

    Siklon Tropis Baru Berpotensi Memicu Hujan Indonesia 2 Hari ke Kepan

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi keberadaan siklon tropis baru yang berpotensi memicu peningkatan intensitas hujan sedang – lebat di wilayah Indonesia dalam 2 sampai 3 hari ke depan.

    Deputi Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan bahwa setelah sebelumnya terdeteksi siklon tropis Tahlia dan siklon tropis Vince di Samudra Hindia selatan maka dalam 24 jam terakhir muncul bibit siklon tropis 92W yang berada di Samudra Pasifik Barat sebelah utara Papua Barat.

    Berdasarkan analisis terkini tim meteorologi BMKG, siklon tropis Vince kini telah bergerak menjauhi wilayah Indonesia dan tidak berpengaruh terhadap dinamika cuaca di Tanah Air.

    Sementara itu, siklon tropis Taliah masih terdeteksi berada di Samudera Hindia selatan atau sekitar 92 kilometer di barat daya Cilacap, Jawa Tengah.

    Menurut Guswanto, siklon tropis Tahlia diperkirakan tetap aktif dalam 24 jam ke depan dengan pergerakan ke arah barat semakin menjauhi wilayah Indonesia. 

    Namun masih berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas sedang yang disertai dengan angin kencang di pesisir selatan Banten-Jawa Timur.

    “Saat hujan deras terjadi maka masyarakat di sekitar aliran sungai ataupun perbukitan juga waspadai longsor dan banjir. Penting untuk memperhatikan tanda-tanda awal seperti munculnya retakan tanah dan rembesan air- pastikan drainase berfungsi dengan baik,” ujarnya, dikutip dari Antara, Kamis (6/2/2025). 

    Di sisi lain, dia menambahkan, bibit siklon baru 92W di Samudra Pasifik barat diprediksi masih konsisten dan berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas sedang-lebat di wilayah Papua barat daya, Papua Barat, Maluku Utara dan Sulawesi Utara.

    Sistem tersebut juga berdampak meningkatkan ketinggian gelombang hingga mencapai 2,5 meter di Laut Maluku, Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, Perairan Halmahera, Laut Halmahera, serta perairan utara Papua barat daya – Papua.

    Oleh karena itu BMKG mengingatkan dalam 2-3 hari ke depan masyarakat pesisir, nelayan dan operator transportasi laut untuk memperhatikan peringatan dini cuaca ekstrem mengingat gelombang tinggi di beberapa perairan selatan Indonesia yang berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

  • Hujan Deras, Tebing Setinggi 5 Meter di Pacet Mojokerto Longsor

    Hujan Deras, Tebing Setinggi 5 Meter di Pacet Mojokerto Longsor

    Mojokerto (beritajatim.com) – Tebing setinggi 5 meter di Dusun Kambengan, Desa Cempokolimo, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Kamis (6/2/2025) longsor. Tebing longsor diduga hujan deras yang menguyur kawasan Pacet dan sekitarnya.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, longsor yang terjadi Dusun Kambengan, Desa Cempokolimo, Kecamatan Pacet tersebut longsor sekira pukul 16.23 WIB.

    “Tebing setinggi 5 meter tersebut longsor setelah hujan deras menguyur Pacet. Berdasarkan prakiraan BMKG Juanda, sekira pukul 15.30 WIB di wilayah Kecamatan Pacet cuaca terpantau hujan dengan intensitas sedang hingga lebat” ungkapnya.

    Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat tersebut mengakibatkan tebing setinggi 5 meter dengan ketebalan ± 1 meter, panjang ± 3 meter dan lebar ± 2 meter longsor. Petugas BPBD Kabupaten Mojokerto yang mendapatkan laporan langsung ke lokasi kejadian.

    “Tim BPBD Kabupaten Mojokerto menuju ke lokasi mejadian untuk melakukan assessment. Bersama teman-teman Polsek dan Koramil Pacet serta Dinas PUPR, Potensi Relawan dan warga setempat, petugas melakukan evakuasi material longsoran,” katanya.

    Tim BPBD Kabupaten Mojokerto beserta tim jajaran melakukan evakuasi material longsor. Sekira pukul 17.50 WIB, lanjutnya, proses evakuasi selesai dilakukan dan arus lalu-lintas kembali lancar. [tin/ian]

  • Personel PPSU dan SDA tangani longsor di Cibubur Jaktim

    Personel PPSU dan SDA tangani longsor di Cibubur Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Personel Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Satuan Tugas Sumber Daya Air dikerahkan untuk menangani longsor di Jalan Garuda IV RT 12/03 Kelurahan Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, yang terjadi pada Selasa (4/2) dini hari.

    “Sebanyak delapan personel PPSU dan dua anggota Satgas SDA dikerahkan untuk penanganan rumah tergerus longsor di Jalan Garuda IV RT 12/03 Kelurahan Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (6/2),” kata Kepala Seksi Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Kelurahan Cibubur, Heru Kristianto di Jakarta, Kamis.

    Rumah milik Yanto (47) longsor pada Selasa (4/2) sekitar pukul 01.30 WIB saat cuaca diguyur hujan deras. Bagian belakang atau dapur rumah berukuran sekitar 4×3 meter ini habis tanpa sisa.

    Seluruhnya tergerus longsor hingga rata dengan tanah. Kedalaman longsor mencapai tiga meter dan puing longsoran masih teronggok di lokasi kejadian.

    “Puing bangunan banyak menutupi saluran air Kali Cipinang. Sehingga mengganggu sistem drainase di kali tersebut. Seluruh puing dan sampah yang menyumbat saluran air langsung dibersihkan oleh PPSU,” ujar Heru.

    Heru menyebutkan, pembersihan ini agar aliran air berjalan normal. Sedangkan Satgas Sumber Daya Air (SDA) melakukan pengukuran lahan yang tergerus longsor maupun yang terdampak.

    Selain itu, pihaknya menargetkan pembersihan puing ini memakan waktu paling lambat dua hari. Lahan yang sulit dijangkau menjadi kendala utama dalam penanganan di lokasi.

    Pihaknya juga sudah koordinasi dengan jajaran Satuan Pelaksana (Satpel) SDA Kecamatan Ciracas dan UPS Badan Air untuk penanganan selanjutnya.

    “Material puing yang longsor sangat banyak, khususnya puing bekas tembok, atap rumah maupun lantai. Semua menyatu dengan isi bangunan jatuh ke dasar kali,” katanya.

    Saat ini Satgas SDA baru melakukan pengukuran area yang tergerus longsor dan terdampak di sebelahnya. Tercatat panjangnya mencapai 12,5 meter dan tinggi 3 meter yang akan dipasangi pondasi cerucuk dengan kayu dolken, kemudian akan dipasangi bronjong batu kali agar tidak terjadi longsor susulan.

    Sementara itu, pemilik rumah Yanto mengatakan, saat kejadian cuaca diguyur hujan deras itu dia bersama anggota keluarganya tengah tidur. Tiba-tiba bagian belakang rumahnya longsor hingga ke dasar Kali Cipinang.

    “Lagi enak tidur tahu-tahu ada suara gemuruh. Pas dicek bagian belakang rumah sudah habis semua, longsor ke dasar kali,” kata Yanto.

    Menurut Yanto, tidak ada korban jiwa maupun luka karena anggota keluarga tidur di kamar tengah dan depan. Hanya saja, dampak longsor itu kini bagian kamar mandi dan dapur kondisi lantainya amblas sekitar 10-15 centimeter (cm), sehingga kondisinya miring dan rawan longsor.

    Longsor diduga terjadi karena bantaran Kali Cipinang tidak ada turapnya seperti di wilayah lainnya sehingga kontur tanahnya labil.

    Heru berharap ada penanganan cepat dari unit terkait agar tidak terjadi longsor susulan, mengingat rumah tersebut merupakan rumah satu-satunya.

    Sementara, Ketua RT 12/03 Cibubur, Sudirman mengucapkan terima kasih dan apresiasi pada pihak kelurahan yang merespons cepat kejadian ini. Pihaknya juga berharap penanganan cepat dilakukan agar tidak terjadi longsor susulan.

    “Ini kejadian longsor pertama kali dan mudah-mudahan tidak ada longsor lagi di kemudian hari,” katanya.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemprov Papua sebut pengerjaan jalan ring road butuh dana Rp5 miliar

    Pemprov Papua sebut pengerjaan jalan ring road butuh dana Rp5 miliar

    Jayapura (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman setempat menyebutkan pengerjaan ruas jalan ring road yang mengalami longsor membutuhkan dana sebesar Rp5 miliar.

    Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman Provinsi Papua Amos Wenda di Jayapura, Kamis, mengatakan karena itu pihaknya akan membahas kembali bersama instansi terkait seperti balai jalan setempat.

    “Langkah yang kami ambil pembuatan draf kemudian barulah dibahas bersama seperti apa penanganannya,” katanya.

    Menurut Amos, kejadian longsor ini perlu ada penanganan yang tepat karena posisi longsor berada di jalan sehingga sangat rawan.

    “Karena itu perlu ada penanganan yang matang agar ke depan hal seperti ini tidak terjadi kembali apalagi akses ring road ramai dengan kendaraan dua arah,”ujarnya

    Dia menjelaskan saat ini untuk anggaran yang tersedia tidak mencukupi sehingga perlu ada kolaborasi bersama instansi terkait dalam menangani jalan tersebut.

    “Secara jujur anggaran kami saat ini mengalami penurunan sehingga kolaborasi ini penting dilakukan apalagi ini berhubungan dengan masyarakat,” katanya.

    Dia mengingatkan masyarakat yang melewati jalan tersebut agar berhati-hati karena sewaktu-waktu longsor masih dapat terjadi kembali.

    Pewarta: Qadri Pratiwi
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Pemicunya

    BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Pemicunya

    Bisnis.com, JAKARTA – BMKG memprakirakan adanya peningkatan Cuaca Ekstrem dalam sepekan ke depan. 

    Beberapa fenomena dinamika atmosfer itu terjadi karena dipicu beberapa faktor berikut ini 

    1. Siklon Tropis Taliah masih terdeteksi berada di Samudera Hindia Selatan Banten, yang masih tetap aktif 72 jam ke depan

    2. Bibit Siklon Tropis 92W yang masih berpotensi meningkatkan pertumbuhan hujan di pesisir utama Papua 2-3 hari ke depan 

    3. Monsun Asia yang membawa massa udara dingin dari Asia melewati Indonesia dan meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di Indonesia

    4. Seruakan Angin yang turut memperkuat aktivitas monsun Asia dan berkontribusi pada peningkatan curah hujan di Indonesia

    5. Gelombang Ekuatorial Rossby & Kelvin yang diperkirakan akan tetap aktif sepekan ke depan 

    Akibat dari fenomena tersebut bisa memicu cuaca ekstrem sebagai berikut

    1. Hujan sedang-lebat di beberapa wilayah Indonesia seperti Jabodetabek, Banten dan Papua

    2. Angin kencang yang berpotensi memicu kerusakan

    3. Gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan

    4. Potensi bencana hidrometeorologi meningkat

    “Waspada hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah, angin kencang, dan gelombang laut yang tinggi, serta potensi bencana hidrometeorologi (banjir, longsor)!,” tulis BMKG di akun media sosial instagramnya. 

  • Ini Daftar Wilayah yang Disebut Bakal Terdampak Siklon Tropis

    Ini Daftar Wilayah yang Disebut Bakal Terdampak Siklon Tropis

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem bakal terjadi di sejumlah wilayah Indonesia pada 5-10 Februari 2025. Fenomena ini disebabkan oleh kehadiran dua siklon tropis, yakni Siklon Tropis Vince dan Siklon Tropis Taliah.

    Dampaknya diperkirakan akan dirasakan di berbagai daerah, terutama di wilayah pesisir dan daerah dengan potensi bencana hidrometeorologi. BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana seperti banjir, tanah longsor, dan gelombang tinggi.

    Siklon Tropis yang Memengaruhi Cuaca Indonesia

    Siklon Tropis Vince

    Sebelumnya terdeteksi di Samudra Hindia Selatan, kini telah bergerak menjauh dan tidak lagi memengaruhi cuaca di Indonesia.

    Siklon Tropis Taliah

    Sistem cuaca yang terdeteksi sekitar 920 km di barat daya Cilacap, Jawa Tengah, diperkirakan akan bertahan di Samudra Hindia Selatan dengan pergerakan ke arah barat dalam 24-72 jam ke depan. Fenomena ini berpotensi menyebabkan hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang di pesisir selatan Banten hingga Jawa Timur. 

    Selain itu, risiko gelombang tinggi meningkat, dengan ketinggian 2,5 hingga 4 meter di perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, serta perairan selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur (NTT). Sementara itu, gelombang lebih tinggi, mencapai 4 hingga 6 meter, diperkirakan terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Barat.

    Wilayah-Wilayah yang Berpotensi Mengalami Cuaca Ekstrem

    BMKG memperingatkan bahwa kehadiran siklon tropis ini, dikombinasikan dengan fenomena La Nina lemah, Monsun Asia, Seruak Udara Dingin dari Dataran Tinggi Siberia, serta aktivitas gelombang atmosfer seperti Madden Julian Oscillation (MJO), akan meningkatkan risiko cuaca ekstrem di beberapa daerah. Berikut adalah daftar wilayah yang perlu meningkatkan kewaspadaan:

    Papua, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Barat, Papua Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), DI Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jambi, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Maluku Utara.

    Dampak Dua Siklon Tropis di Indonesia

    Prediksi Cuaca pada 5-6 Februari 2025

    BMKG memperkirakan potensi hujan ringan di beberapa wilayah, sementara hujan dengan intensitas sedang hingga ekstrem disertai kilat, petir, dan angin kencang dapat terjadi di wilayah berikut:

    Hujan sedang hingga hujan lebat

    Aceh, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Jakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Selatan.

    Hujan lebat hingga sangat lebat

    Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Pegunungan.

    Hujan sangat lebat hingga ekstrem

    Sumatera Utara, Jawa Tengah.

    Potensi angin kencang

    Aceh, Kepulauan Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Selatan.

    Prediksi Cuaca pada 7-10 Februari 2025

    BMKG juga memprakirakan bahwa selama periode ini, hujan dengan intensitas sedang hingga ekstrem masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah:

    Hujan sedang hingga hujan lebat

    Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan.

    Hujan lebat hingga sangat lebat

    Aceh, Sumatera Barat, Jawa Timur.

    Hujan sangat lebat hingga ekstrem

    Sulawesi Selatan.

    Potensi angin kencang

    Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku.

    Imbauan dan Kesiapsiagaan

    BMKG mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana hidrometeorologi, seperti:

    Banjir dan banjir bandang: Menghindari daerah rawan banjir dan memeriksa sistem drainase secara berkala.Tanah longsor: Menghindari aktivitas di area berlereng curam dan memperhatikan tanda-tanda awal longsor seperti retakan tanah.Gelombang tinggi: Nelayan dan pelaku transportasi laut diimbau untuk lebih waspada dan mempertimbangkan kondisi cuaca sebelum melaut.Angin kencang: Memastikan struktur bangunan kuat dan menghindari berteduh di bawah pohon besar saat terjadi angin kencang.

    Dengan meningkatnya dinamika atmosfer akibat siklon tropis ini, masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun waspada, serta mengikuti arahan dari pihak berwenang guna mengurangi risiko bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi.

  • BMKG Peringatkan Siklon Tropis, Apa Saja Dampaknya terhadap Wilayah Indonesia?

    BMKG Peringatkan Siklon Tropis, Apa Saja Dampaknya terhadap Wilayah Indonesia?

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta menginformasikan siklon tropis vince telah bergerak menjauhi Indonesia, sementara siklon tropis taliah masih terdeteksi di Samudra Hindia Selatan. Lalu, apa dampak dari siklon tropis?

    Meskipun Indonesia bukan wilayah yang secara langsung dilewati siklon tropis, fenomena ini tetap membawa dampak yang signifikan terhadap kondisi cuaca dan iklim di Tanah Air.

    Dampak siklon tropis dapat dirasakan baik di perairan maupun di daratan, dengan potensi menimbulkan bencana seperti gelombang tinggi, hujan ekstrem, serta angin kencang yang mengganggu berbagai aktivitas masyarakat.

    Siklon tropis adalah badai dengan kekuatan besar yang terbentuk di atas lautan luas dengan suhu permukaan air yang hangat. Sistem cuaca ini ditandai dengan angin berputar kencang di sekitar pusatnya dan sering kali disertai hujan lebat.

    Siklon tropis dapat bertahan antara 3 hingga 18 hari sebelum akhirnya melemah saat memasuki perairan yang lebih dingin atau mendarat di daratan.

    Fenomena ini dikenal dengan berbagai istilah di berbagai belahan dunia. Jika terbentuk di Samudra Pasifik Barat, siklon tropis disebut typhoon atau topan. Di kawasan Samudra Atlantik, fenomena ini lebih dikenal sebagai hurricane, sementara di sekitar wilayah India dan Australia disebut cyclone.

    Perbedaan istilah ini menunjukkan bagaimana siklon tropis merupakan fenomena global yang memiliki dampak luas di berbagai wilayah, termasuk Indonesia.

    Mengingat Indonesia berbatasan dengan perairan hangat, pertanyaannya adalah sejauh mana dampak siklon tropis dapat dirasakan di wilayah Indonesia?

    Dampak Siklon Tropis terhadap Indonesia
    Meskipun Indonesia tidak berada di jalur utama siklon tropis, keberadaannya tetap memberikan pengaruh signifikan terhadap kondisi cuaca, baik secara langsung maupun tidak langsung.

    Berikut ini beberapa dampak siklon tropis yang dapat dirasakan di Indonesia.

    1. Dampak di laut
    Siklon tropis yang terbentuk di perairan sekitar Indonesia dapat memicu gelombang tinggi, angin kencang, dan hujan deras yang berisiko mengganggu aktivitas pelayaran.

    Beberapa dampak utama di laut meliputi gelombang tinggi yang dapat mencapai lebih dari 4 meter, angin kencang yang dapat memperburuk kondisi navigasi laut, hujan deras, hingga potensi badai laut yang berisiko menenggelamkan kapal kecil hingga menimbulkan bencana bagi wilayah pesisir.

    2. Dampak di darat
    Di daratan, dampak siklon tropis dapat dirasakan dalam bentuk cuaca ekstrem, mulai dari hujan deras hingga angin kencang yang berpotensi merusak infrastruktur. Beberapa dampaknya meliputi angin kencang yang dapat merusak rumah dan infrastruktur publik, banjir akibat hujan deras, gelombang badai (storm surge) yang dapat mengakibatkan naiknya permukaan air laut, serta longsor di daerah perbukitan dan pegunungan.

    3. Dampak langsung
    Wilayah yang berada di sekitar jalur pergerakan siklon tropis akan merasakan dampak langsung dalam bentuk gelombang tinggi di perairan sekitar Indonesia, terutama di Samudra Hindia dan Laut China Selatan, gelombang badai yang memicu air pasang ekstrem, berisiko membanjiri daerah pesisir, serta hujan deras dengan durasi panjang, berpotensi menyebabkan banjir besar di beberapa daerah.

    4. Dampak tidak langsung
    Meskipun Indonesia tidak dilalui langsung oleh siklon tropis, pengaruhnya terhadap pola cuaca tetap terasa. Beberapa dampak siklon tropis yang tidak langsung meliputi peningkatan curah hujan di beberapa wilayah, terutama di Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan bagian selatan Indonesia akibat belokan angin, pola angin yang berubah, defisit kelembapan udara yang bisa membuat cuaca lebih kering, serta gangguan penerbangan akibat turbulensi udara yang lebih kuat, terutama bagi rute yang melintasi wilayah terdampak.

    Meskipun Indonesia bukan jalur utama terbentuknya badai tropis, dampak siklon tropis tetap terasa di berbagai aspek kehidupan, baik di laut maupun di daratan. Gelombang tinggi, hujan ekstrem, serta angin kencang menjadi ancaman yang perlu diwaspadai, terutama bagi masyarakat pesisir dan wilayah yang sering mengalami curah hujan tinggi.