Ada Bibit Siklon Tropis 99S Dekat NTT, Ini Dampaknya
Tim Redaksi
KUPANG, KOMPAS.com –
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan adanya
bibit Siklon Tropis
99 S di sekitar Samudra Hindia, persisnya sebelah selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam beberapa hari ke depan.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Natalia Ernesta Bajo mengatakan, saat ini wilayah NTT berada pada periode puncak musim hujan.
“Jadi, masih terpantau adanya bibit Siklon Tropis 99 S di sekitar Samudra Hindia selatan NTT,” kata Natalia, kepada Kompas.com, Sabtu (22/2/2025).
Natalia menjelaskan, kecepatan angin maksimum 25 knot atau 46 kilometer per jam dan tekanan minimum 1006 hPa dengan pergerakan ke arah barat daya.
Selain itu kata Natalia, terpantau aktifnya Monsun Asia, Fenomena La Nina lemah dan adanya peningkatan suhu muka laut yang lebih hangat.
Kondisi itu mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah NTT sehingga dapat menyebabkan hujan sedang hingga lebat yang dapat di sertai petir dan angin kencang di wilayah NTT.
Dia pun meminta masyarakat waspadai dampak hujan sedang hingga Lebat serta angin kencang di wilayah NTT, dari hari ini hingga tanggal 24 Februari 2025 mendatang.
Hujan itu, tentunya dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalan licin dan kerusakan pada bangunan atau fasilitas umum.(K57-12).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Topik: longsor
-
/data/photo/2013/04/20/0211229-hujan-merata-guyur-di-jakarta-780x390.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ada Bibit Siklon Tropis 99S Dekat NTT, Ini Dampaknya Regional 22 Februari 2025
-

Kesaksian Tsunami 100 Meter Hantam Ambon, Warga Rasakan Kiamat
Jakarta, CNBC Indonesia – George Berhard Rumphius sampai ke Ambon pada tahun 1653 setelah berbulan-bulan berlayar dari Portugal. Usai mengitari Selat Magelhaens, terombang-ambing ganasnya Samudera Atlantik, ia tiba di wilayah yang hanya ia kenal dari mulut ke mulut.
Rumphius turun sebagai tentara yang ditugaskan menjaga keamanan Ambon dalam waktu tak ditentukan. Sehari-hari ia mengawasi penduduk dan mendukung proses eksploitasi rempah-rempah oleh VOC.
Namun, otoritas VOC melihat Rumphius tak becus kerja. Dia malah sibuk mempelajari alam dan masyarakat Ambon, bukan memanggul dan mengokang senjata. Alhasil, dia pun dipindah ke dinas sipil.
Pemindahan ini disambut baik dan membuat Rumphius mempelajari alam dan kebudayaan. Sampai akhirnya, upaya ini membuat Rumphius tercatat dalam sejarah sains sebagai naturalis ternama. Dia kemudian menuliskan pengamatannya soal alam dalam buku tebal berjudul Herbarium Amboinense.
Buku itu tak hanya berisi makhluk hidup, tetapi juga ihwal kesaksiannya soal bencana alam dahsyat di Ambon pada Sabtu, 17 Februari 1674. Hari itu, Rumphius bekerja seperti biasa dari matahari terbit hingga tenggelam.
Tak ada keanehan apapun sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 19.30 waktu setempat. Tak ada angin dan hujan, lonceng-lonceng di Kastil Victoria, Ambon, bergerak dan berdentang sendiri. Banyak orang, termasuk Rumphius, bertanya-tanya atas apa yang terjadi. Namun, itu semua teralihkan oleh tanah yang bergerak bak air.
“Orang berjatuhan ketika tanah bergerak naik turun seperti lautan. Begitu gempa mulai menggoyang, seluruh garnisun, kecuali beberapa orang yang terperangkap di atas benteng, mundur ke lapangan di bawah benteng,” ungkap Rumphius.
Mereka pergi ke lapangan besar harapan bisa selamat. Sayang, itu salah. Selang beberapa detik, air laut tiba-tiba naik ke daratan. Praktis, semua orang lari tunggang-langgang ke tempat lebih tinggi untuk menyelamatkan diri.
“Air itu sedemikian tinggi hingga melampaui atas rumah dan menyapu bersih desa. Batuan koral terdampar jauh dari pantai,” kenang Rumphius.
Pria kelahiran 1 November 1627 itu jadi sedikit orang yang bisa berlari kencang ke tempat lebih tinggi. Sementara ada 2.322 orang lain di Ambon dan Pulau Seram tertimbun reruntuhan dan tergulung air laut. Dua dari ribuan korban meninggal ada istri dan anak perempuan Rumphius.
Gempa dan Tsunami Dahsyat Sepanjang Sejarah
Ratusan tahun setelah gempa, kesaksian Rumphius membuka tabir sejarah bencana alam di Indonesia. BMKG menyebut cerita tersebut menjadi yang pertama dalam sejarah dan catatan tsunami tertua di Nusantara.
“Gempa Ambon 1674 merupakan gempa dan tsunami dahsyat yang pertama dalam catatan Nusantara,” ungkap Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam webinar “Peringatan Tsunami Ambon 1674”, Selasa (18/2/2025).
Dalam penelitian kontemporer diketahui gempa tersebut diperkirakan memiliki kekuatan sebesar M7,9 dan sangat merusak. Bukan hanya diakibatkan getaran gempa, tetapi juga soal dampak lanjutannya.
Gempa membuat tanah Ambon mengalami likuifaksi atau hilangnya kekuatan tanah akibat getaran gempa bumi. Tanah pun menghisap segala sesuatu di atasnya. Ini dibuktikan oleh cerita Rumphius soal “tanah bergerak naik turun seperti lautan”.
Soal tsunami diperkirakan memiliki ketinggian 100 meter yang menggulung Ambon. Daryono menyebut tsunami ekstrem di Ambon tak hanya disebabkan oleh getaran semata, tapi juga faktor lain, yakni tanah longsor pantai yang dipicu gempa.
“Kalau kita melihat kasus-kasus tsunami di Indonesia. (Misalkan) kita lihat tsunami Flores 1992, kalau hanya murni melihat magnitud sebesar 7,8 Skala Magnitudo, itu tidak sedahsyat itu tsunaminya sampai 30 meter dan melompati pulau babi. Bahkan Tsunami Aceh kalau melihat magnitud tak sebesar itu. Artinya sumbangan signifikan terbentuknya tsunami adalah longsoran pantai,” tutur Daryono.
Dengan demikian, Tsunami Ambon 1674 menjadi bukti bahwa longsor merupakan sumber bahaya tsunami penting di Indonesia. Sebab, tsunami-tsunami setelahnya di era modern, banyak disebabkan oleh gempa yang diikuti longsoran pantai. Berarti, Tsunami Ambon 1674 yang menghasilkan gelombang setinggi 100 meter jadi gelombang terbesar sepanjang sejarah Nusantara.
(Zefanya Aprilia/fab)
-

Suami Istri Tewas Akibat Longsor di Bandar Lampung, Korban Tertimpa Tembok Pembatas Rumah – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG – Pasangan suami istri Heryadi Prabowo (38) dan Rosmiani (36) meninggal dunia akibat longsor di Bandar Lampung, Lampung.
Keduanya tewas setelah tertimpa tembok pembatas rumah yang terkena longsor saat hujan deras mengguyur, Jumat (21/2/2025) malam.
Warga Jalan Sisingamangaraja, Gang Kelinci, Gedong Air, Tanjung Barang Barat, Bandar Lampung baru bisa dievakuasi petugas Sabtu (22/2/2025) pagi.
Kapolsek Tanjung Karang Barat, AKP Ono Karyono mengatakan pihaknya menerima laporan sekitar pukul 22.30 WIB.
Setelah menerima laporan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan BPBD dan aparat setempat untuk melakukan evakuasi terhadap korban.
“Kami langsung lakukan evakuasi bersama BPBD, korban yang pertama kali ditemukan istrinya Rosmiani, kemudian suaminya Heryadi,” ujar Ono.
Menurut Ono, proses evakuasi berlangsung selama kurang lebih 6 jam karena korban tertimpa material tembok yang roboh.
“Istrinya ditemukan sekitar pukul 3.45 WIB, lalu suaminya jam 5.10 WIB,” kata dia.
“Kedua korban ditemukan dalam kondisi tertimbun material longsor tembok batas tanah warga,” ujarnya.
Setelah dievakuasi, korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah dr A Dadi Tjokrodipo, Bandar Lampung.
“Selanjutnya Korban dibawa ke rumah keluarganya di Gedong Air untuk dilakukan proses pemakaman,” pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/789772/original/008055600_1420427810-cuaca_3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cuaca Hari Ini Sabtu 22 Februari 2025: Jakarta Hujan Siang Hari – Page 3
Dampak dan Antisipasi Siklon Tropis Zelia diperkirakan akan berakhir pada 14 Februari 2025. Namun, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. Penting untuk selalu memantau informasi terkini dari BMKG dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah.
Langkah-langkah antisipasi sangat penting untuk meminimalisir dampak buruk dari Siklon Tropis Zelia. Masyarakat di daerah rawan bencana perlu mempersiapkan diri dengan baik, termasuk mengamankan rumah dan harta benda, menyiapkan jalur evakuasi, dan memastikan ketersediaan logistik. Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan relawan sangat krusial dalam menghadapi bencana alam seperti ini.
Selain itu, penting untuk memahami karakteristik Siklon Tropis Zelia. Kecepatan angin yang ekstrem dan tekanan udara minimum mengindikasikan kekuatan siklon yang signifikan. Kombinasi angin kencang, gelombang tinggi, dan hujan lebat menciptakan kondisi yang sangat berbahaya. Pemahaman tentang karakteristik ini membantu masyarakat untuk lebih siap menghadapi dampaknya.
Informasi yang akurat dan terpercaya dari sumber resmi seperti BMKG sangat penting untuk pengambilan keputusan yang tepat. Masyarakat diimbau untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi dan selalu mengacu pada sumber informasi yang terpercaya. Dengan kesiapsiagaan dan kerjasama yang baik, dampak buruk dari Siklon Tropis Zelia dapat diminimalisir.
Kesimpulannya, Siklon Tropis Zelia merupakan ancaman serius yang memerlukan kewaspadaan tinggi dari masyarakat di NTT dan Bali. Peringatan dini dari BMKG harus diindahkan, dan langkah-langkah antisipasi perlu dilakukan untuk mengurangi risiko kerugian. Semoga siklon ini segera berakhir dan tidak menimbulkan dampak yang lebih parah.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/732754/original/044682900_1409879838-Jakarta_Cerah_berawan.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cuaca Indonesia Jumat 21 Februari 2025: Mayoritas Langit Pagi Cerah Berawan – Page 3
Sejumlah wilayah di Indonesia dilaporkan mengalami cuaca ekstrem. Beberapa daerah bahkan mengalami bencana banjir, hingga tanah longsor akibat cuaca ekstrem. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa saat ini Indonesia tengah dikepung oleh dua bibit siklon tropis aktif yang berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap cuaca di berbagai wilayah.
Dikutip dari laman bmkg.go.id, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menekankan, pentingnya kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem akibat dinamika atmosfer yang kompleks. Dalam sepekan terakhir, berbagai wilayah di Indonesia telah mengalami hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrem.
Oleh karena itu, tambah dia, BMKG meminta masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang. Masyarakat yang berada di daerah rawan longsor diimbau untuk lebih waspada, terutama saat hujan deras terjadi.
Berikut beberapa tips mempersiapkan diri untuk menghadapi cuaca ekstrem dikutip dari bpbd.bandaacehkota.go.id, Rabu 12 Februari 2025:
1. Perlindungan Ekstra Bagi Tubuh
Selalu siap memberikan perlindungan tambahan bagi tubuh merupakan salah satu cara yang paling mendasar dalam menghadapi cuaca buruk. Saat cuaca panas, gunakan topi dan tabir surya untuk menghindari sengatan matahari.
Anda juga perlu menyiapkan payung, jaket, dan jas hujan untuk musim hujan agar tubuh selalu kering dan hangat. Perlindungan ekstra seperti beberapa hal di atas dapat membantu mengurangi risiko tubuh terpapar penyakit akibat cuaca ekstrem.
2. Pantau Informasi dari Sumber Tepercaya
Terlepas dari seberapa cepat cuaca dapat berubah, tidak ada salahnya untuk secara rutin mencari informasi tentang kondisi cuaca terkini. Untuk mendapatkan prakiraan cuaca yang tepercaya, Anda bisa mengunjungi laman resmi BMKG.
3. Persiapkan Kebutuhan Darurat
Ketika melakukan persiapan untuk menghadapi cuaca ekstrem, Anda perlu memikirkan tentang kejadian yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Apalagi jika area tempat kamu tinggal menjadi langganan banjir, sebaiknya persiapkan kebutuhan darurat. Ingat, situasi darurat bisa terjadi kapan saja.
Siapkan beberapa barang, seperti pakaian bersih, air minum, obat-obatan dasar, makanan darurat, uang tunai, dan salinan surat-surat penting. Tujuannya adalah untuk memudahkan kamu dan keluarga ketika harus evakuasi mandiri.
4. Persiapkan Obat Dasar di Rumah
Salah satu metode terbaik untuk mengatasi kondisi ketika kamu menunjukkan gejala penyakit karena cuaca buruk adalah dengan mengonsumsi obat-obatan dasar rumahan.
Sebagai panduan, kamu dapat mempersiapkan obat-obatan untuk mengatasi demam, radang, flu, batuk, dan sakit kepala sebagai obat dasar yang wajib ada di rumah. Jadi, kamu tidak perlu menunggu sampai penyakit menjadi parah.
5. Istirahat dan Minum Air Putih yang Cukup
Istirahat adalah langkah paling utama dalam melindungi diri dari cuaca buruk. Istirahatkan tubuh secara alami dan jangan paksa tubuh untuk selalu beraktivitas. Jangan lupa juga untuk minum air putih yang cukup agar kebutuhan hidrasi terpenuhi.
-

Toko Kelontong di Kota Malang Ambles saat Hujan, Penjual Meninggal Dunia
Malang (beritajatim.com) – Sebuah bangunan yang dijadikan sebagai toko kelontong di Jalan S. Supriadi, Kecamatan Sukun, Kota Malang ambles pada Rabu (19/2/2025). Lokasi ambles berada di samping outlet Mie Gacoan. Saat itu hujan turun dengan deras.
Saksi mata di lokasi Agus Harianto (55) mengungkapkan toko kelontong itu dijaga oleh 2 orang yakni M Qoit (23) dan satu lagi bernama M Rizal Fauzi (23). Satu dari penjaga toko jatuh ke gorong-gorong yang cukup deras.
“Kejadiannya jam 4 sore pas hujan deras. Terus seperempat jam kemudian, saya dengar suara bruak gitu. Saya lihat satu orang sudah terbawa arus air. Di bawahnya itu kan saluran air,” ujar Agus.
Diketahui korban yang terseret arus hingga sejauh 3 kilometer adalah M Qoit. Korban meninggal dunia ditemukan oleh tim SAR dan relawan. Sementara untuk Rizal Fauzi dibawa ke salah satu rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
“Korban ketemu di Mitra 10 kacuk sana. Sekitar tiga kilometer lah. Satu dibawa ke rumah sakit,” ujar Agus.
Sementara itu Ketua RT setempat, Rohim (58) menyebut sudah ada tanda-tanda bangunan akan roboh sejak pagi. Warga melihat bangunan retak dan fondasi roboh. Namun, nahas peristiwa ambrol terjadi begitu cepat bersamaan dengan hujan deras.
“Jam 08.00 WIB pagi tadi sudah dikasih tanda, kalau bakal rawan longsor. Bangunan sudah miring memang dan retak,” ujar Rohim. (luc/ian)
-

Cegah Bencana Tanah Longsor, 400 Tanaman & Buah-buahan Ditanam di Gresik, Mulai Nangka hingga Sawo – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Guna mencegah terjadinya bencana tanah longsor sebanyak 400 pohon jenis buah-buahan ditanam di kawasan Kelurahan Ngargosari, Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan bahwa Petrokimia Gresik dalam menjalankan operasional bisnisnya tidak hanya berorientasi pada profit semata, tapi juga berkomitmen untuk memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat, termasuk lingkungan.
Penanaman pohon bersama PWI Gresik dan Pemkab Gresik ini menjadi bentuk kepedulian perusahaan kepada lingkungan sekitar.
“Kegiatan ini merupakan bentuk sinergitas antara Petrokimia Gresik dengan berbagai stakeholders perusahaan termasuk jurnalis dan Pemkab Gresik dalam rangka melestarikan lingkungan dan mencegah terjadinya bencana alam di Ngargosari, dimana wilayah ini rawan longsor,” ujar Dwi Satriyo dalam pernyataannya, Rabu(19/2/2025).
Sebanyak 400 pohon yang ditanam di Ngargosari semuanya adalah tanaman buah-buahan yang terdiri dari pohon mangga, nangka, kelengkeng, sukun, dan sawo.
Pohon ini selain akarnya kuat menahan longsor, juga bagian dari menjalankan program pemerintah terkait ketahanan pangan, karena buah pohonnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.
Petrokimia Gresik memberikan kontribusi signifikan dengan menyediakan 150 pohon, yang terdiri dari 75 pohon Nangka Madu dan 75 pohon Mangga.
Jenis pohon ini dipilih karena ketahanannya yang baik dalam kondisi tanah di Ngargosari dan manfaat jangka panjangnya dalam menyediakan sumber makanan bagi masyarakat setempat. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan keberlanjutan lingkungan tetapi juga memperkuat kemandirian pangan di wilayah tersebut.
Sementara, Ketua PWI Kabupaten Gresik, Deni Ali Setiono menjelaskan, Ngargosari merupakan salah satu wilayah yang rawan longsor atau bencana alam. Karena wilayah ini berada di perbukitan.
Disampaikannya, di Ngargosari saat ini berkembang menjadi sentral bagi perekonomian masyarakat Gresik, karena banyak dibangun cafe dan tempat makan yang menawarkan pemandangan indah. Disisi lain, pembangunan perekonomian wilayah ini banyak sekali memangkas pepohonan yang menjadi penopang tanah, dari longsor.
“Untuk itu, melalui gerakan nyata menanam pohon, PWI Gresik berkolaborasi bersama pemerintah daerah dan sejumlah perusahaan di Gresik, menjadi penting untuk mengembalikan keasrian alam untuk menyelamatkan kehidupan,” ujar Deni.
Di tempat yang sama, Camat Kebomas, Tri Joko Efendi menyampaikan terima kasih atas program penanaman pohon kolaborasi PWI Gresik, Petrokimia Gresik dan Pemkab Gresik. Diungkapkannya wilayah Ngargosari kondisi lingkungannya panas. Penanaman pohon ini dapat juga menciptakan lingkungan yang adem dan asri.
“Buah-buahnya nanti juga dapat dinikmati oleh masyarakat sekitar. Terima kasih atas dukungan kelestarian lingkungan ini,” tandasnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5140227/original/089424400_1740162660-20250222_012621.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5121435/original/090690400_1738725041-IMG-20250205-WA0000.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1855858/original/022041600_1517486603-20180201-Cuaca-Ekstrem-IA1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)