Topik: longsor

  • 6 Jembatan Putus Imbas Banjir Bandang Cisarua, Wamen PU Wanti-wanti Hal Ini

    6 Jembatan Putus Imbas Banjir Bandang Cisarua, Wamen PU Wanti-wanti Hal Ini

    Jakarta

    Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti menemukan terdapat enam jembatan yang putus akibat bencana banjir di Desa Tugu, Cisarua, Kabupaten Bogor. Salah satu di antara keenam jembatan tersebut ialah Jembatan Hankam.

    Jembatan Hankam berada di jalan kabupaten yang menjadi akses utama penghubung Desa Lewimalang dan Jogjogan. Diana mengingatkan, pembangunan jembatan yang menyeberangi sungai harus terlebih dahulu mendapat rekomendasi teknis dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PU.

    “Terdapat 6 jembatan yang putus,” kata Diana, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (4/2/2025).

    “Saya juga menghimbau dalam membangun jembatan yang menyeberangi aliran air/sungai, harus terlebih dahulu mendapat rekomendasi teknis dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU. Saya lihat sungai-sungai ini terhalang oleh konstruksi jembatan,” sambungnya.

    Hal ini disampaikan Diana saat meninjau lokasi pengungsian masyarakat terdampak bencana banjir di Desa Tugu, Cisarua, Kabupaten Bogor. Intensitas hujan yang tinggi di wilayah Puncak Bogor mengakibatkan debit air di wilayah hulu Sungai Ciliwung terus meningkat sehingga sungai air menggenangi permukiman warga dan merusak beberapa jembatan.

    Diana juga menyampaikan rasa prihatin atas peristiwa bencana banjir yang menimpa masyarakat karena hujan deras yang cukup tinggi mengakibatkan banjir bandang dan kerusakan jembatan sebagai akses warga.

    “Saya mengucapkan prihatin kepada masyarakat yang terdampak bencana, baik yang masih di pengungsian atau pun yang sudah pulang ke rumah,” ujar Diana.

    Ia juga menaruh perhatian pada penyempitan sungai lantaran banyak rumah di kawasan tersebut. Ia pun mengimbau kepada warga agar tidak tinggal di bantaran sungai karena akan mempersempit badan sungai.

    “Saya melihat bahwa sungai yang dulunya lebar, sekarang menjadi sempit karena banyak sekali rumah-rumah di bantaran sungai. Air itu tentunya mencari jalannya sendiri, sehingga harapan saya jangan dihuni,” katanya.

    Menurutnya, langkah-langkah penanganan pasca banjir Sungai Ciliwung di wilayah Cisarua ini harus segera dilakukan dengan berkoordinasi lintas sektoral bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun Pemerintah Kabupaten Bogor, termasuk upaya relokasi warga yang tinggal di badan sungai.

    Lihat juga Video: Banjir Bandang-Longsor Terjang Kawasan Puncak Bogor

    (shc/kil)

  • VIDEO: Warga Hanyut dan Jembatan Amblas Akibat Banjir Longsor di Puncak Bogor

    VIDEO: Warga Hanyut dan Jembatan Amblas Akibat Banjir Longsor di Puncak Bogor

    Hujan deras yang mengguyur sejak Minggu sore mengakibatkan tembok penahan tanah setinggi lima meter di Jalan Raya Puncak, Bogor, longsor dan menutup sebagian badan jalan. Tiang listrik nyaris roboh, memperparah kondisi di lokasi.

    Ringkasan

  • Waspada Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah pada 4-10 Maret 2025

    Waspada Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah pada 4-10 Maret 2025

    loading…

    BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat di sejumlah wilayah Indonesia di awal Ramadan, periode 4-10 Maret 2025. Foto/Aldhi Chandra

    JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat di sejumlah wilayah Indonesia di awal Ramadan, periode 4-10 Maret 2025. BMKG mencatat pada 1-3 Maret 2025, telah terjadi banjir dan tanah longsor di Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, dan Kalimantan Selatan.

    Bencana hidrometeorologi ini masih berpotensi terjadi, terutama di wilayah dengan curah hujan tinggi yang berada di wilayah pesisir dan bertopografi yang curam. “Cuaca ekstrem yang menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologi di berbagai daerah tersebut terjadi karena beberapa kondisi dinamika atmosfer yang secara signifikan meningkatkan potensi hujan di beberapa wilayah di Indonesia,” tulis BMKG dalam keterangan resminya, Selasa (4/3/2025).

    BMKG memprediksi curah hujan di beberapa wilayah yang diprediksi akan memasuki kategori curah hujan tinggi hingga sangat tinggi (>150 mm/hari) pada dasarian I Maret, yaitu di sebagian kecil Aceh dan Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Lampung, sebagian kecil Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian NTB, sebagian NTT, sebagian Kalimantan Bara, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian kecil Kalimantan Timur, sebagian Sulawesi Utara, sebagian Sulawesi Selatan bagian selatan, sebagian kecil maluku, dan sebagian Papua.

    Beberapa fenomena atmosfer, kata BMKG, juga diprediksi secara signifikan mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia dalam sepekan ke depan. Salah satunya adalah Gelombang Ekuator berupa Gelombang Rossby Ekuatorial, Low Frequency, dan Kelvin yang diprediksi akan aktif di sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, serta Kepulauan Papua bagian barat.

    Aktifnya beberapa gelombang ekuator tersebut berimplikasi pada peningkatan potensi pembentukan awan hujan di daerah yang dilaluinya. Fenomena lainnya yang juga berkontribusi pada peningkatan hujan di Indonesia adalah terpantaunya sirkulasi siklonik di Perairan Barat Aceh dan Samudra Hindia barat daya Bengkulu, yang membentuk daerah konvergensi memanjang di Perairan Barat Aceh hingga Sumatra Utara dan di Perairan Barat Bengkulu hingga Pesisir Barat Lampung.

    “Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer yang signifikan tersebut, masyarakat dihimbau untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat, angin kencang, hingga kemungkinan banjir di daerah rawan. Pemantauan cuaca secara berkala sangat penting untuk mengantisipasi dampak dari dinamika atmosfer yang terus berkembang,” imbaunya.

    Prospek Cuaca Sepekan ke depan

    Periode 4-6 Maret 2025

    Cuaca di Indonesia umumnya didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah berikut:

    Hujan Sedang – Lebat: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, DK Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

  • Mbah Paroh Kebingungan saat Banjir Sudah Genangi Teras Rumah, Langsung Dramatis Digendong Damkar

    Mbah Paroh Kebingungan saat Banjir Sudah Genangi Teras Rumah, Langsung Dramatis Digendong Damkar

    TRIBUNJATIM.COM – Momen dramatis terjadi di Kampung Bebek, Kecamatan Bogor Utara, Minggu (2/3/2025).

    Mbah Paroh yang kebingungan lantaran rumahnya sudah kebanjiran itu akhirnya diselamatkan personel Damkar.

    Banjir lintasan terjadi di Kampung Bebek, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, pada kemarin malam, Minggu (2/3/2025).

    Beberapa rumah warga sampai terendam dengan ketinggian air semata kaki dewasa.

    Saat bersamaan juga, nenek bernama Paroh terjebak d irumahnya yang mulai terendam banjir lintasan.

    Beruntung, ia berhasil diselamatkan oleh personel Damkar dan BPBD dengan cara digendong.

    “Nenek Paroh kita evakuasi dengan cara digendong. Itu lokasinya di Kampung Bebek RT 002 RW 010. Personel yang mengevakuasinya Damkar,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Hidayatullah saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Senin (3/3/2025), seperti dikutip TribunJatim.com via Tribun Jabar.

    Hidayatullah melanjutkan, banjir lintasan di Kampung Bebek ini akibat Sungai Ciliwung yang meluap pasca hujan deras yang terjadi.

    Banjir lintasan di titik ini tidak berlangsung lama.

    Air yang masuk ke rumah-rumah warga langsung kembali surut.

    “Hingga Minggu 2 Maret 2025 pukul 23.30 WIB malam, sudah ada enam laporan bencana yang terdiri dari atap rumah ambruk, banjir lintasan, pohon tumbang, longsor dan sebagainya,” ujarnya.

    Sementara itu, Danru Regu 1 Damkar Pos Cibuluh, Agus Kurniawan mengatakan, bahwa saat mendatangi lokasi banjir Kampung Bebek, dirinya melihat debit air mulai naik dan melintasi permukiman warga.  

    “Kami melihat ada lansia. Kemudian kami bujuk untuk dievakuasi karena air sudah merendam teras depan rumah warga,” ungkap Agus.  

    Agus melanjutkan, setelah dibujuk, Nenek Paroh pun bersedia dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

     “Kemudian kami gendong Nenek Paroh dan mengevakuasinya ke rumah warga sekitar yang jauh dari potensi banjir maupun longsor. Alhamdulillah, sekarang sudah aman dan sudah dievakuasi,” tandasnya.

    KORBAN BANJIR – Evakuasi yang dilakukan Damkar terhadap Mbah Paroh, di Kampung Bebek, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, pada kemarin malam, Minggu (2/3/2025). (TribunnewsBogor.com)

    Seperti diketahui sebelumnya, banjir bandang terjadi Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Peristiwa banjir bandang itu terjadi pada Minggu (2/3/2025).

    Korban meninggal dalam kejadian itu adalah Asep Mulyana, warga Kampung Pesanggrahan, Desa Citeko. 

    “Informasi ada korban jiwa terbawa arus, untuk korban satu orang di Citeko,” ujar Komandan Kompi (Danki) Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin, kepada wartawan, Senin (3/3/2025). 

    Tim SAR gabungan segera melakukan pencarian setelah mendapatkan laporan pada Minggu malam. Pencarian sempat tertunda akibat cuaca yang tidak bersahabat.

    Pencarian akhirnya dilanjutkan pada Senin pagi.

    Intensitas hujan yang tinggi pada Minggu malam menyebabkan air sungai meluap dan merendam permukiman warga di Kecamatan Cisarua.

    Selain menimbulkan korban jiwa, banjir juga merusak sejumlah infrastruktur, termasuk jembatan penghubung yang terputus di beberapa titik.

    Satu jembatan yang terdampak adalah di Jalan Hankam, Desa Jogjogan, yang merupakan akses utama bagi warga setempat.

    Banjir juga mengganggu arus lalu lintas di Jalan Raya Puncak, menyulitkan pengendara yang melintas.

    Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi, atau yang akrab disapa Jaro Ade, menyatakan, pihaknya telah menerima laporan terkait banjir di Cisarua.

     “Hujan cukup lebat dari tadi siang, barusan sudah ada laporan dari Cisarua, Puncak, Desa Tugu, ada banjir dan saya sudah laporkan langsung ke Pak Bupati, Pak Bupati sudah monitor,” ungkapnya saat ditemui pada Minggu malam.

    Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan.

    “Jangan panik, tetap waspada dan saling membantu antar sesama,” ujarnya.

    Cisarua turut menghambat aktivitas warga, termasuk anak-anak yang harus bersekolah.

    Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Nurunnisa Setiawan, meminta pemerintah daerah segera mengambil tindakan, termasuk membangun jembatan sementara agar akses warga tidak terganggu.

    “Penanganan segera sangat dibutuhkan, terutama karena jalan ini merupakan jalur utama bagi warga Jogjogan dan Cilember, serta akses ke sekolah-sekolah di wilayah tersebut, seperti SD 1 Jogjogan dan SMPN 1 Cisarua,” kata Nurunnisa.

    Pemerintah daerah diharapkan segera menanggulangi dampak banjir untuk meminimalkan kerugian dan memastikan kelancaran mobilitas warga terdampak.

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Kondisi Terkini di Jalur Piket Nol, Bebatuan Bisa Dibersihkan, Jalan Lumajang-Malang Kembali Normal

    Kondisi Terkini di Jalur Piket Nol, Bebatuan Bisa Dibersihkan, Jalan Lumajang-Malang Kembali Normal

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono

    TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG – Setelah beberapa hari tertutup karena tanah longsor, jalur Piket Nol KM 57, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kini bisa kembali dilalui dengan normal, Senin (3/3/2025).

    Kapolsek Candipuro, AKP Lugito menjelaskan seiring rampungnya proses pembersihan reruntuhan tanah longsor, arus lalu lintas dari Kabupaten Lumajang menuju Kabupaten Malang dapat dilalui oleh seluruh kendaraan.

    “Arus lalu lintas Malang-Lumajang kembali lancar. Kendaraan roda 2 maupun roda 4 bisa kembali melewati jalur Piket Nol,” ujar Lugito ketika dikonfirmasi.

    Kendati jalur kembali dapat diakses dengan normal, Lugito meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai karakter jalur Pikel Nol yang rawan longsor.

    Ia berpesan kepada masyarakat agar menghindari sejenak menempuh jalur Piket Nol saat cuaca sedang buruk. Maupun cuaca setelah hujan deras.

    Apalagi, kejadian longsor terbaru terjadi pada saat cuaca sedang cerah. Dugaan kondisi tanah labil di perbukitan sepanjang jalur Piket Nol pun menguat.

    “Kami menghimbau masyarakat agar selalu waspada ketika berkendara di jalur piket nol untuk selruh pengendara baik roda 2 maupun roda 4,” ucap Lugito.

    Sementara itu, Petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang, Ayon menuturkan jika upaya pembersihan bebatuan telah rampung pada Minggu (2/3/2025) sore. Alat berat breaker berhasil memecah bebatuan dan mengevakuasinya menjauh dari badan jalan.

    “Sudah rampung, dengan alat yang ada kami bisa membersihkan puing-puing tanah longsor termasuk bebatuan besar yang sempat menutupi jalan,” jelas Ayon.

  • Gubernur Sumbar sampaikan pidato pertama usai dilantik

    Gubernur Sumbar sampaikan pidato pertama usai dilantik

    Sumber foto: Musthofa/elshinta.com.

    Gubernur Sumbar sampaikan pidato pertama usai dilantik
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 03 Maret 2025 – 16:21 WIB

    Elshinta.com – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah menyampaikan pidato pertamanya pada rapat paripurna DPRD Provinsi Sumbar pasca dilantik Presiden RI, Prabowo Subianto 20 Februari 2025. 

    Gubernur menyampaikan Pidato dengan judul “Mewujudkan Sumbar Madani yang Maju dan Berkeadilan 2025 –2030”. Sumbar menghadapi berbagai tantangan dalam pembangunan yang harus dikelola dengan baik. 

    “Salah satu tantangan utama adalah pemerataan kualitas sumber daya manusia, terutama dalam meningkatkan mutu pendidikan dan keterampilan kerja agar sesuai dengan kebutuhan industri,” sebut Mahyeldi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Musthofa, Senin (3/3). 

    Akses pendidikan dan layanan kesehatan, khususnya di daerah terpencil, juga perlu ditingkatkan demi kesejahteraan masyarakat. Di bidang ekonomi, modernisasi sektor pertanian dan perikanan serta pengembangan industri kreatif dan digital sangat penting untuk meningkatkan daya saing daerah. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menghadapi kesulitan dalam akses modal, teknologi dan pasar, sehingga inovasi harus menjadi strategi utama untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

    Tantangan lain sebut Mehyeldi, adalah penguatan infrastruktur dan konektivitas antar wilayah. Perbaikan jalan dan transportasi diperlukan agar akses antar kabupaten dan kota lebih lancar. 

    Selain itu, pengembangan infrastruktur digital sangat penting untuk mendukung transformasi 
    ekonomi berbasis teknologi. Sebagai daerah rawan bencana, Sumatera Barat perlu meningkatkan mitigasi dan kesiapsiagaan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, dan tanah longsor. Perubahan iklim telah terbukti mengganggu sektor pertanian dan ketersediaan air bersih, sehingga pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan menjadi prioritas.

    Dalam bidang sosial, pelestarian budaya dan identitas Minangkabau harus dilakukan untuk menjaga nilai-nilai lokal di tengah pengaruh globalisasi. Prinsip Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah harus tetapdijunjung tinggi, dan pariwisata berbasis budaya perlu dikembangkan tanpa menghilangkan kearifan lokal.

    Tuntutan agar Pemerintahan harus semakin transparan dan akuntabel sehingga kebijakan lebih efektif dan berpihak pada masyarakat. Digitalisasi layanan publik sangat diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas birokrasi. Selain itu, pencegahan korupsi dan penyalahgunaan wewenang harus menjadi prioritas utama.

    Tantangan berat yang juga dihadapi adalah penyesuaian anggaran sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Undang-undang ini menetapkan bahwa pada tahun 2027, belanja pegawai maksimal diperbolehkan 30% dari total APBD, sementara belanja infrastruktur publik minimal diperbolehkan 40%. Saat ini, belanja pegawai di tingkat provinsi masih 34,21% berarti harus bisa dikurangi 4,21%, sedangkan belanja infrastruktur publik baru 32,04% dan harus kita tambah 7,96%. 

    Tantangan lebih besar ada di kabupaten dan kota, di mana belanja pegawai berkisar antara 40% hingga 52,70%, maka harus dikurangi sebanyak 10% s/d 22,7%. Sementara itu, belanja infrastruktur publik rata-rata masih 26%, bahkan ada yang hanya 9%, sehingga kabupaten dan kota wajib meningkatkan lagi sebesar 14% s/d 31% pada tahun 2027.

    Semua tantangan diatas, diperberat lagi dengan kondisi Fiskal Sumatera Barat dan Kabupaten serta Kota. Data APBD 2025 menunjukan bahwa APBD Sumatera Barat 52,93% masih bergantung dari dana Tranfer Pemerintah Pusat, baik dalam bentuk DAU, DAK maupun dana intensif fiskal atau DIF.

    Sedangkan kondisi 19 Kabupaten dan Kota lebih tinggi lagi ketergantungannya terhadap dana Tranfer dari Pemerintah Pusat, mulai dari yang tertinggi tingkat ketergantungannya mencapai 91,34% dan yang terendah tingkat ketergantungannya 67,68%.

    Kondisi ini membuat pemerintah provinsi sangat sulit menyalurkan Bantuan Keuangan Khusus kepada Kabupaten dan Kota (BKK), karena BKK tidak dihitung sebagai bagian dari Anggaran Infrastruktur Provinsi. 

    Gubernur dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih atas kesempatan menyampaikan pidato dalam Rapat Paripurna tersebut. 

    Rapat paripurna dihadiri gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi-Vasco Ruseimy, unsur Forkopimda, rektor universitas negeri dan swasta di sumatra barat, Kepala perwakilan BI Sumatera Barat, Kepala OJK Sumatera Barat, kepala BPKP Sumatera Barat, Kepala BPK Sumatera Barat, Kepala Ombudsman  RI Perwakilan Sumatera Barat serta kepala Instansi vertikal dan KPU serta bawaslu provinsi Sumatera Barat.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Curah Hujan Tinggi, 14 Insiden Bencana Alam Terjadi di Kota Bogor – Halaman all

    Curah Hujan Tinggi, 14 Insiden Bencana Alam Terjadi di Kota Bogor – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Sebanyak 14 Insiden bencana alam nyaris terjadi serentak di wilayah Kota Bogor selama dua hari berturut-turut akibat curah hujan tinggi sejak Minggu (2/3/2025) pukul 07.30 WIB hingga Senin (3/3/2025) pukul 04.46.

    “Hingga dini hari tadi, laporan yang masuk telah di-assessment (intervensi). Bencana yang terjadi di antaranya tanah longsor, atap rumah ambruk, banjir lintasan, pohon tumbang, dan tembok ambruk,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Hidayatullah.

    Dari belasan bencana alam yang terjadi, berikut 6 diantaranya:

    1. Tanah Longsor Wilayah Kampung Cipaku Skip Baru RT 001/RW 016 , Kelurahan Cipaku , Kecamatan Bogor Selatan

    2. Banjir Lintasan WIlayah Babakan Fakultas RT 003/RW 005 , Kelurahan Tegal Lega , Kecamatan Bogor Tengah

    3. Atap Rumah Ambruk Wilayah Kampung Pancasan RT 001/RW 007 , Kelurahan Pasir Jaya , Kecamatan Bogor Barat

    4. Pohon Tumbang Wilayah Gang Kosasih RT 003/RW 001 , Kelurahan Gunung Batu , Kecamatan Bogor Barat

    5. Banjir Lintasan Wilayah Kampung Pasir RT 004/RW 007 , Kelurahan Katulampa , Kecamatan Bogor Selatan

    6. Tanah Longsor Wilayah Jalan Artzimar 1 no.16 , Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara

    Untuk meminimalisir dampak bencana, BPBD Kota Bogor mengerahkan petugas ke berbagai titik lokasi rawan bencana di Kota Bogor. 

    Sebelumnya, Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, juga terus memantau perubahan dan status tinggi muka air (TMA) Bendung Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

    Ia juga telah memberikan imbauan atau peringatan dini agar warga yang tinggal di bantaran sungai waspada dan siap siaga.  

    “Debit air Ciliwung mengalami peningkatan, untuk itu saya mengimbau kepada masyarakat yang ada di bantaran Ciliwung untuk waspada. Khususnya untuk warga Jakarta, kemungkinan limpasan air ini akan tiba di wilayah Jakarta sekitar pukul 06.30 pada Senin (3/3/2025) pagi,” ujar Dedie A Rachim, malam tadi.  

    Untuk itu, ia juga terus memantau situasi dan kondisi debit air di Bendung Katulampa dan berharap ke depan curah hujan yang ada di hulu berkurang sehingga tidak menimbulkan potensi banjir di wilayah sekitar Bogor maupun Jakarta.  

    Di lokasi terpisah, petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bogor juga melakukan berbagai langkah antisipasi untuk mengurangi dampak bencana.  

    Di Kampung Bebek, RT 002/010, Kelurahan Kedung Halang, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, petugas Pemadam Kebakaran mengevakuasi seorang lansia bernama Paroh saat terjadi luapan air Sungai Ciliwung.  

    Danru Regu 1 Damkar Pos Cibuluh, Agus Kurniawan, mengatakan bahwa saat mendatangi lokasi, ia melihat debit air mulai naik dan melintasi permukiman warga.  

    “Iya, ketika debit air naik, kami melihat ada lansia. Kemudian kami bujuk untuk dievakuasi karena air sudah merendam teras depan rumah warga,” kata Agus.  

    Setelah dibujuk, Nenek Paroh pun bersedia dievakuasi ke tempat yang lebih aman.  

    “Kemudian kami gendong Nenek Paroh dan mengevakuasinya ke rumah warga sekitar yang jauh dari potensi banjir maupun longsor. Alhamdulillah, sekarang sudah aman dan sudah dievakuasi,” ujarnya.

    Tim SAR Gabungan Temukan Korban Hanyut Banjir Puncak 

    Sementara itu di Kabupaten Bogor, tim SAR gabungan menemukan jenazah Asep Mulyana (59), warga Kampung Pesanggrahan, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, yang hanyut.

    Korban ditemukan setelah tim SAR gabungan melakukan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Ciliwung baik melalui darat, air, maupun udara.

    Kapolsek Cisarua, Kompol Eddy Santosa mengatakan, korban ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB, Senin (3/3/2025).

    “Alhamdulillah pada hari ini tim SAR gabungan dapat menemukan korban yang terbawa arus banjir bandang kemarin,” ujar, Senin (3/3/2025).

    Adapun korban ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di sekitaran Bendungan Ciawi yang berlokasi di wilayah Kecamatan Megamendung.

    Kompol Eddy Santosa mengungkapkan, lokasi penemuan korban dari titik awal dinyatakan hilang berjarak sekitar 8 kilometer.

    “Kondisi jenazah dalam keadaan meninggal dunia. Titik hilangnya korban sampai ditemukan dari Citeko sampai Megamendung kurang lebih sekitar 7 sampai 8 kilometer,” ungkapnya.

    Setelah berhasil dievakuasi jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga di rumah duka yang tak jauh dari kediaman korban.

    Sebelumnya diberitakan, hujan deras mengguyur Kawasan Puncak tepatnya di Kecamatan Cisarua, Kabupatan Bogor pada Minggu (2/3/2025).

    Akibat kejadian tersebut, seorang pria bernama Asep Mulyana dikabarkan hanyut terbawa derasnya arus saat banjir bandang melanda.

    Korban yang diperkirakan berusia 59 tahun itu merupakan warga Kampung Pesanggrahan, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua.

    Danki TRC BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin membenarkan adanya kejadian tersebut.

    “Informasi ada korban jiwa terbawa arus, untuk korban satu orang di Citeko,” ujarnya kepada wartawan, Senin (3/3/2025).

    Jalaludin mengatakan saat ini tim SAR gabungan telah berada di lokasi kejadian untuk mencari keberadaan korban.

    Namun upaya pencarian harus tertunda karena kondisi cuaca yang kurang bersahabat sehingga akan dilanjutkan pada pagi hari nanti.

    “Informasi terkini dari teman-teman yang ada di lokasi pencarian dihentikan karena cuaca masih gerimis dan debit air masih tinggi, akan dilanjut esok hari,” terangnya.

     

    Laporan Reporter: Soewidia Henaldi/Muamarrudin Irfani | Sumber: Tribunnews Bogor

  • Gempa M 4,3 Guncang Sumbawa, BMKG: Pusat Gempa di Laut – Halaman all

    Gempa M 4,3 Guncang Sumbawa, BMKG: Pusat Gempa di Laut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gempa berkekuatan magnitudo 4,3 mengguncang Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada hari ini, Senin (3/3/2025) pukul 07.02 WIB.

    Pusat gempa berada di laut, tepatnya 113 km tenggara Sumbawa pada kedalaman 18 km.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, gempa ini dirasakan (Skala MMI) hingga wilayah: 

    “Gempa (UPDATE) Mag:4.3, 03-Mar-25 07:02:06 WIB, Lok:9.50 LS, 117.55 BT (Pusat gempa berada di laut 113 km Tenggara Sumbawa), Kedlmn:18 Km Dirasakan (MMI) II Sumbawa Barat, II Sumbawa,” tulis BMKG di X, Senin.

    Skala MMI Gempa

    Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari:

    I MMI

    Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

    II MMI

    Getaran atau guncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.

    III MMI

    Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.

    Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.

    IV MMI

    Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.

    V MMI

    Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

    VI MMI

    Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.

    Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.

    VII MMI

    Semua orang di rumah keluar.

    Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.

    Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.

    Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.

    VIII MMI

    Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.

    Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.

    IX MMI

    Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.

    Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.

    X MMI

    Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

    XI MMI

    Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.

    Jembatan rusak, terjadi lembah.

    Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.

    XII MMI

    Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.

    Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.

    (Tribunnews.com/Widya)

  • Banjir di Bandar Lampung, 1 Rumah Warga Ambruk Tergerus Arus Sungai

    Banjir di Bandar Lampung, 1 Rumah Warga Ambruk Tergerus Arus Sungai

    Bandar Lampung, Beritasatu.com – Hujan deras yang mengguyur Kota Bandar Lampung pada Sabtu (1/3/2025) petang menyebabkan banjir di beberapa wilayah. Akibatnya, satu rumah milik warga di Kelurahan Segalamider, Kecamatan Tanjung Karang Barat, ambruk setelah fondasinya tergerus arus sungai.

    Bagian dapur dan kamar mandi rumah milik Entin Kartini (55) runtuh akibat derasnya arus yang menghantam pondasi. Beruntung, saat kejadian tidak ada penghuni di bagian rumah yang ambruk sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.

    Meskipun tidak ada korban jiwa, kondisi rumah yang semakin retak membuat Entin dan keluarganya harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. Ia tinggal bersama empat anak dan tiga cucunya, yang kini harus memindahkan perabotan rumah tangga untuk menghindari kemungkinan ambruknya bagian lain dari rumah.

    “Sebelum dapur dan kamar mandi ambruk, saya dengar suara gemuruh, genteng berjatuhan, lalu terdengar suara longsor di belakang rumah,” ujar Entin saat ditemui pada Minggu (2/3/2025) siang.

    Ia mengaku hanya bisa pasrah dengan kondisi rumahnya yang rusak parah. Kini, harapannya tertuju pada bantuan pemerintah untuk memperbaiki tempat tinggalnya.

    “Alhamdulillah tidak ada korban, tetapi sekarang terpaksa mengungsi dulu. Saya berharap ada bantuan untuk perbaikan rumah,” tambahnya.

    Hujan deras dengan intensitas tinggi kerap menyebabkan sungai di Bandar Lampung meluap, merendam permukiman warga, dan bahkan merusak bangunan. 
     

  • Jalan Nasional Jambi-Padang Lumpuh Total Akibat Longsor di Bungo, Jambi

    Jalan Nasional Jambi-Padang Lumpuh Total Akibat Longsor di Bungo, Jambi

    Dharmasraya, Beritasatu.com – Jalan nasional lintas Jambi-Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengalami lumpuh total akibat badan jalan terputus di Desa Sirih Sekapur, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Jambi, pada Minggu (2/3/2025) siang.

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dharmasraya Sumbar Eldison mengonfirmasi, lokasi jalan yang terputus berada sekitar dua kilometer dari Kecamatan Sungai Rumbai, Kabupaten Dharmasraya, Sumbar.

    “Kejadian ini akibat air bah dari sungai sekitar yang meluap dan menghantam jalan, menyebabkan longsor serta putusnya akses utama antara Jambi dan Sumatera Barat,” ujarnya, Minggu, seperti dilansir Antara.

    Jalan nasional Jambi-Padang yang lumpuh total akibat longsor Bungo Jambi itu, berlokasi dekat Simpang Ratu Bilqis, jalur utama bagi kendaraan lintas provinsi. Akibatnya, antrean kendaraan mengular dari arah Padang menuju Jambi, dan sebaliknya.

    Menurut Eldison, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bungo serta Balai Jalan Nasional untuk penanganan segera.

    “Kami sudah berkoordinasi, dan pihak Balai Jalan Nasional saat ini sudah menuju lokasi untuk melakukan upaya perbaikan,” tambahnya.

    Saat ini, tim BPBD dan Balai Jalan Nasional masih melakukan pengecekan kondisi jalan serta mencari solusi perbaikan sementara atau jalur alternatif.

    Masyarakat yang berencana melintasi rute Jambi-Padang disarankan untuk mencari jalur alternatif hingga situasi memungkinkan akibat jalan nasional Jambi-Padang yang lumpuh total karena longsor Bungo Jambi itu.