Topik: longsor

  • Pemerintah Kabupaten Bekasi Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana – Halaman all

    Pemerintah Kabupaten Bekasi Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Bekasi menetapkan status Tanggap Darurat Bencana untuk banjir, longsor, curah hujan ekstrem, abrasi, angin kencang, dan puting beliung.

    Keputusan ini tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Bupati Bekasi Nomor: 100.3.3.2/Kep.212-BPBD/2025, tertanggal 5 Maret 2025.

    Penetapan status tanggap darurat diumumkan oleh Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, dalam rapat koordinasi di Gedung BPBD Kabupaten Bekasi, Selasa (5/3/2025).

     

    Rapat tersebut membahas langkah strategis untuk menangani dampak bencana dan meminimalisir kerugian.

    “Kami akan menggerakkan seluruh sumber daya untuk membantu masyarakat terdampak serta melakukan pemulihan secepat mungkin. Kami juga mengimbau masyarakat tetap waspada dan mengikuti instruksi pihak berwenang,” ujar Ade Kuswara.

    Bupati Bekasi juga menginstruksikan setiap perangkat daerah untuk menunjuk Liaison Officer (LO) guna memastikan koordinasi efektif antara pemerintah dan instansi terkait serta membantu masyarakat terdampak.

    Pemerintah Kabupaten Bekasi telah mengerahkan tim tanggap bencana dari BPBD dan berkoordinasi dengan instansi di tingkat provinsi dan nasional. Posko bantuan juga didirikan untuk memberikan bantuan darurat.

    “Kepedulian dan kerja sama masyarakat serta pemerintah menjadi kunci dalam penanganan bencana ini,” tambah Ade Kuswara.

    Dengan status tanggap darurat ini, Pemkab Bekasi berharap dapat segera memulihkan kondisi pasca-bencana dan memastikan keselamatan warga yang terdampak. 

  • Pemda DIY percepat perbaikan infrastruktur jalur mudik Lebaran 2025

    Pemda DIY percepat perbaikan infrastruktur jalur mudik Lebaran 2025

    Foto udara sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di perbatasan Yogyakarta-Jawa Tengah di Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (25/4/2023). Kemacetan tersebut terjadi akibat meningkatnya kendaraan pemudik dan wisatawan yang melewati kawasan Candi Prambanan di perbatasan Yogyakarta-Jawa Tengah pada puncak arus balik. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/nym.

    Pemda DIY percepat perbaikan infrastruktur jalur mudik Lebaran 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 05 Maret 2025 – 09:39 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mempercepat perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur jalan di sejumlah ruas yang menjadi jalur utama arus mudik Idul Fitri 1446 Hijriah/Lebaran 2025. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) DIY Anna Rina Herbranti di Yogyakarta, Rabu, mengatakan pemeliharaan jalan dimulai pekan ini dengan penutupan lubang jalan secara bertahap.

    “Pemeliharaan dimulai pekan ini. Penutupan ruas jalan saat perbaikan (penutupan lubang jalan) dilakukan bertahap,” kata Anna.

    Menurut dia, Pemda DIY mengalokasikan anggaran sekitar Rp27,7 miliar untuk perbaikan jalan yang tersebar di empat kabupaten, yakni Bantul, Gunungkidul, Kulon Progo, dan Sleman. Rinciannya, Kabupaten Bantul Rp6,20 miliar, Sleman Rp5,66 miliar, Gunungkidul Rp9,28 miliar, dan Kulon Progo Rp6,64 miliar.

    Anna menjelaskan bahwa perbaikan jalan ini masuk dalam program pemeliharaan rutin. Namun, untuk beberapa ruas jalan yang memerlukan peningkatan atau rehabilitasi, prosesnya masih dalam tahap persiapan. Salah satu titik yang menjadi perhatian adalah ruas jalan di Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, yang mengalami longsor dan putus. Perbaikan ruas jalan itu menjadi prioritas agar dapat dilalui sebelum puncak arus mudik lebaran.

    “Kegiatannya pemeliharaan rutin dan mungkin tidak bisa maksimal karena beberapa ruas jalan seharusnya sudah dilakukan peningkatan atau rehabilitasi,” ujar Anna.

    Pihaknya menargetkan perbaikan jalan dituntaskan sebelum puncak arus mudik sehingga dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pemudik yang melintasi wilayah Yogyakarta.

    Sumber : Antara

  • Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pasokan BBM Dipastikan Aman Selama Ramadan dan Arus Mudik – Halaman all

    Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pasokan BBM Dipastikan Aman Selama Ramadan dan Arus Mudik – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Pertamina Patra Niaga memastikan pasokan energi aman selama masa Ramadan dan Idul Fitri 2025 di tengah potensi cuaca ekstrem.

    Pelaksana Tugas Harian (PTH) Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra mengatakan, pihaknya mendapatkan akses perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    “BMKG memberikan akses kepada kami, bagaimana perkiraan cuaca, termasuk perkiraan arus laut, itu kami diberikan aksesnya. Kami bisa melihat sebetulnya di daerah mana nanti yang diperkirakan kesulitan penyandaran kapal dan lain-lain,” kata Mars Ega dikutip Rabu (5/3/2025).

    Untuk memastikan kelancaran distribusi energi, Pertamina Patra Niaga menyiapkan empat langkah strategis utama. 

    Pertama, memastikan ketersediaan energi di berbagai titik layanan yang sudah ada, seperti SPBU, pangkalan LPG, dan agen LPG agar masyarakat tetap mendapatkan akses energi yang diperlukan.

    “Yang pertama, kita memastikan layanan energi dengan layanan ataupun aset-aset yang kita berikan eksisting saat ini. Yaitu SPBU, pangkalan LPG, agen LPG, dan lain-lain,” ujar Mars Ega.

    Berkaca dari perkiraan BMKG dan hasil survei Kementerian Perhubungan terkait rencana pergerakan masyarakat selama masa mudik Lebaran, Pertamina Patra Niaga juga memetakan wilayah rawan bencana dan terpencil (remote). 

    Khusus di daerah terpencil, pihaknya menambah stok energi sebelum puncak arus mudik.

    Untuk mengantisipasi gangguan di jalur distribusi, Pertamina Patra Niaga juga mempersiapkan alternatif rute yang aman, terutama di wilayah-wilayah rawan bencana alam seperti longsor atau erupsi gunung berapi. 

    “Daerah-daerah remote ini biasanya dua minggu sebelum menjelang puncak mudik, kami sudah melakukan build up stock di lokasi-lokasi outlet kami. Jadi di SPBU yang 3T itu, kami tambahkan stoknya.”

    “Bisa dengan kita taruh mobil tangki di dekat lokasi, bisa juga dengan kita tambahkan drum-drum di lokasi SPBU tersebut secara temporary. Selain itu, kita juga menyiapkan untuk rute-rute yang rawan bencana,” tutur Mars Ega.

    Untuk mengantisipasi kenaikan permintaan BBM menjelang puncak arus mudik Lebaran, Pertamina Patra Niaga menyiagakan mobil tangki kantong di area yang diperkirakan padat. 

    Selain itu, ada motorist yang siaga menyediakan kebutuhan BBM bagi kendaraan yang terjebak kemacetan.

  • Pemerintah Majukan Libur Sekolah Mulai 21 Maret, ASN Bisa WFA 24-27 Maret

    Pemerintah Majukan Libur Sekolah Mulai 21 Maret, ASN Bisa WFA 24-27 Maret

    Jakarta

    Pemerintah terus mematangkan persiapan mudik lebaran 2025 agar perjalanan masyarakat lebih aman dan nyaman. Sejumlah kebijakan strategis pun disepakati mulai dari penyesuaian libur sekolah, diskon tol, hingga stok pangan.

    Kesepakatan itu diambil saat Rapat Tingkat Menteri yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno di Kantor Kemenko PMK, pada Rabu (5/3/2025). Pratikno mengungkapkan kebijakan pertama yang disepakati yakni terkait libur sekolah dan madrasah yang awalnya dimulai 26 Maret 2025, lalu dimajukan menjadi 21 Maret hingga 8 April 2025.

    Hal ini, kata dia, bertujuan untuk mengurangi kepadatan arus mudik dan balik. Selain itu, ASN juga mendapatkan fleksibilitas kerja berdasarkan Surat Edaran Menpan RB No. 2 Tahun 2025, yang menetapkan kebijakan Flexible Working Arrangement pada 24-27 Maret 2025.

    “Sudah diterbitkan surat edaran dari Kemenpan RB bahwa Flexible Working Arrangement bagi ASN itu telah ditetapkan mulai 24-27 Maret 2025. Kemudian, libur sekolah dan madrasah yang awalnya dimulai 26 Maret, dimajukan menjadi 21 Maret-8 April 2025. Rentang waktu yang lebih panjang ini diharapkan dapat mengurangi risiko penumpukan di jalur mudik maupun arus balik,” ujar Pratikno dalam keterangan yang diterima.

    Kemudian, pemerintah juga memastikan kesiapan armada transportasi darat, laut, dan udara, termasuk program mudik gratis yang akan dikelola melalui platform terpadu oleh Kementerian Perhubungan. Platform ini bertujuan agar distribusi penumpang lebih merata sehingga tidak ada bus yang kelebihan atau kekurangan muatan.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    “Kita akan meluncurkan platform terpadu mudik gratis melalui Kementerian Perhubungan. Ini untuk memastikan distribusi yang merata, agar tidak ada bus yang penuh sementara ada bus lain yang kosong. Koordinasi dan konsolidasi data antarprovider sangat penting agar pengguna mudik gratis bisa terlayani dengan baik,” ucap dia.

    Selain itu, Pratikno menyampaikan pihaknya telah mengecek kesiapan infrastruktur jalan, jembatan, serta potensi bencana seperti longsor dan banjir. Basarnas dan BNPB telah disiagakan di titik-titik rawan, dengan dukungan peralatan berat dan tim tanggap darurat.

    Dari sisi tarif transportasi, lanjut Menko PMK, pemerintah telah mengatur skema diskon tarif tol serta penyesuaian harga tiket pesawat domestik untuk mengurangi kepadatan di tanggal-tanggal tertentu. Sementara itu, sektor pangan juga menjadi perhatian. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari Kepala Badan Pangan Nasional, Menko PMK menegaskan bahwa stok pangan menjelang Lebaran mencukupi dan inflasi terkendali.

    “Pak Kepala Badan Pangan Nasional sudah menyampaikan bahwa stok cukup berlimpah dan inflasi rendah. Kemenkes juga bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan untuk mengecek kesehatan sopir angkutan umum agar keselamatan penumpang terjamin,” jelas Menko PMK.

    Pratikno juga meminta pemerintah daerah untuk berperan aktif dalam mempersiapkan infrastruktur seperti menyediakan rest area, serta meningkatkan layanan bagi pemudik. Selain itu, berbagai objek wisata juga telah dicek untuk memastikan kesiapan fasilitas liburan bagi masyarakat selama Idul Fitri.

    (maa/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • BNPB dan DPR RI Salurkan Bantuan untuk Penanganan Darurat Bencana di Kota Bogor

    BNPB dan DPR RI Salurkan Bantuan untuk Penanganan Darurat Bencana di Kota Bogor

    JABAR EKSPRES – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Komisi VIII DPR RI memberikan sejumlah bantuan untuk dukungan logistik dan peralatan penanganan darurat bencana di Kota Bogor.

    Bantuan tersebut diterima langsung oleh Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, yang diserahkan langsung oleh Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, di Balai Kota Bogor, Rabu (5/3).

    Adapun bantuan tersebut berupa uang senilai Rp 150 juta dan beberapa barang seperti chainsaw sebanyak 3 unit, terpal 100 lembar, tenda 4×4 sebanyak 2 unit, selimut 100 paket, makanan siap saji 250 paket, lampu portabel 2 unit, perahu karet 2 unit, dan matras 100 paket.

    Dedie A. Rachim menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada BNPB dan Komisi VIII DPR RI yang telah memberikan bantuan tersebut.

    Bantuan tersebut, kata dia, nantinya bisa langsung dipergunakan untuk keperluan penanganan bencana di Kota Bogor.

    “Bogor ini setiap tahun mengalami sekitar 1.000 bencana, yang sebagian besar disebabkan oleh hujan. Kali ini hujan terjadi di hulu Sungai Ciliwung. Ada dua lokasi krusial, yaitu longsor yang menelan korban balita dan longsor di Batutulis,” ujar Dedie di Balai Kota Bogor, Rabu (5/3).

    Khusus untuk longsor di Batutulis, sambung Dedie, jalan tersebut merupakan salah satu urat nadi perekonomian bagi warga di Bogor Selatan.

    Oleh karena itu, dengan adanya musibah ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyiapkan beragam alternatif.

    “Kami juga memohon bantuan dari BNPB karena wilayah Batutulis termasuk dalam proyek strategis nasional dengan pembangunan double track. Perbaikan mungkin membutuhkan waktu yang cukup lama,” ungkapnya.

    Di tempat yang sama, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, mengatakan bahwa bantuan ini merupakan instruksi langsung dari Kepala BNPB untuk Kota Bogor.

    “Ditambah dengan prediksi BMKG bahwa wilayah Jabodetabek akan mengalami cuaca ekstrem, kita tidak bisa tinggal diam. Pemda harus memperhatikan dan melaksanakan langkah-langkah terkait penanganan,” jelas Raditya.

    Pemberian bantuan ini, lanjut Raditya, merupakan bentuk dukungan BNPB dalam hal kedaruratan sekaligus untuk mengurangi beban pemda, termasuk dalam sosialisasi mitigasi bencana di daerah yang berpotensi terdampak.

  • Penyebab Banjir Bukan Cuma Hujan, Walhi Jabar Soroti Kerusakan Lingkungan di Kawasan Puncak Bogor

    Penyebab Banjir Bukan Cuma Hujan, Walhi Jabar Soroti Kerusakan Lingkungan di Kawasan Puncak Bogor

     

    Liputan6.com, Jakarta – Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jabar menolak faktor alam alias hujan sebagai penyebab tunggal terjadinya musibah banjir. Direktur Walhi Jabar Wahyudin Iwang kepada tim Regional Liputan6.com, Rabu (5/3/2025) menegaskan, faktor alam bukan satu-satunya penyebab banjir. Iwang mengatakan, deforestasi dan alih fungsi lahan di kawasan Puncak Bogor sudah berlangsung selama bertahun-tahun.

    “Hutan dan lahan resapan air yang seharusnya menjadi benteng alami terhadap banjir telah berubah menjadi vila, hotel, perumahan, dan pengembangan wisata yang berkedok ramah lingkungan,” katanya.

    Iwang juga menyebutkan, yang ironis alih fungsi lahan tersebut kebanyakan berada di kawasan perkebunan yang pengelolaannya di bawah PTPN VIII.

    “Dalam kurun waktu lima tahun ke belakang Walhi telah menduga kurang lebih hampir 45 persen kerusakan di kawasan Puncak Bogor drastis hal ini meningkat, sehingga jika di hitung per hari ini, kerusakan akibat alih fungsi kawasan dapat di perkirakan menjadi 65 persen atau setara dengan setengah lebih luas kawasan Puncak Bogor telah mengalami kerusakan yang serius. Akibatnya, kemampuan tanah untuk menyerap air hujan berkurang drastis,” jelasnya.

    Alih fungsi lahan itu, kata Iwang, didominasi properti dan fasilitas pariwisata yang tak terkendali. Banyak pengembang yang diduga sengaja telah mengabaikan analisis dampak lingkungan demi mengejar keuntungan ekonomi jangka pendek. Dokumen Amdal, UKL/UPL, terkesan hanya dijadikan prasyarat bagi para pengembang untuk mendapatkan izin berusaha semata, sehingga kepatuhan serta ketaatan sebagian banyak pengusaha abai dengan kewajiban yang harus ditaati.

    Bukan cuma itu, Iwang juga menjelaskan, ada faktor lainnya yang menyebabkan banjir, yaitu maraknya aktivitas pertambangan pasir dan batu ilegal. Aktivitas ekstraktif itu jika dibiarkan terlalu lama tentu berdampak pada struktur tanah yang semakin rusak dan rentan erosi, sehingga bisa mendatangkan bencana turunan seperti longsor, tanah bergerak, hingga banjir bandang.

    “Potret lain, Walhi menilai ada dugaan kesengajaan Pemerintah yang secara sengaja mengeluarkan terus izin-izin berusaha di kawasan Puncak, hal tersebut hanya sekadar dilihat dari aspek peningkatan pendapatan daerah, sementara alam digadaikan secara sengaja untuk terus dirusak,” katanya.

    Perlu diketahui, kata Iwang, Puncak Bogor hingga Gunung Mas merupakan lahan dengan status L4, yaitu kawasan yang memberikan perlindungan terhadap tanah dan air, serta sebagai zona L1, yaitu sebagai resapan air. Sehingga jika intervensi terus meningkat yang mengarah pada kerusakan, maka jangan heran jika banjir menerjang Jabodetabek, walau hanya hujan beberapa jam saja.

    “Itu semata-mata adalah kerusakan ekologis yang terjadi di kawasan Puncak Bogor,” katanya.

    Walhi Jabar menyoroti kurangnya pengawasan pemerintah terhadap tata guna lahan dan pembangunan di kawasan Puncak Bogor. 

    “Yang kami temukan masih banyak bangunan yang didirikan tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah, sementara upaya konservasi dan upaya pemulihan lingkungan masih sangat minim dilakukan oleh pengembang termasuk pemerintah,” katanya.

     

  • 8 Banjir Terbesar di Indonesia yang Merenggut Korban Jiwa

    8 Banjir Terbesar di Indonesia yang Merenggut Korban Jiwa

    Jakarta, Beritasatu.com – Curah hujan yang tinggi di beberapa wilayah Indonesia kerap menimbulkan bencana banjir di Indonesia dan tak sedikit pula yang menimbulkan korban jiwa. Salah satu kejadian terbaru adalah banjir di Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (4/2/2025).

    Peristiwa ini berdampak pada sekitar 16.000 jiwa, dengan ratusan warga terpaksa mengungsi akibat derasnya aliran air yang merendam permukiman. Pemerintah Kota Bekasi segera bertindak dengan mendirikan posko pengungsian, layanan kesehatan, dan dapur umum di berbagai titik.

    Banjir di Bekasi menjadi pengingat bahwa Indonesia telah berulang kali mengalami bencana serupa dalam skala lebih besar. Sepanjang sejarah, berbagai daerah telah dilanda banjir besar yang menimbulkan korban jiwa, kerusakan infrastruktur, serta kerugian ekonomi yang signifikan.

    Dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa banjir terbesar yang pernah terjadi di Indonesia.

    Rentetan Banjir Besar dalam Sejarah Indonesia

    1. Banjir Jambi (1955)

    Pada awal tahun 1955, Jambi dilanda banjir besar akibat hujan deras selama sepuluh hari sejak 28 Januari 1955. Sungai Muara Tembesi meluap hingga mencapai ketinggian empat meter, menyebabkan 80% rumah terendam.

    Ribuan warga terpaksa mengungsi, sementara sekitar 42.000 hektare sawah terdampak, termasuk 6.000 hektare lahan padi yang masih muda.

    2. Banjir Bohorok (2003)

    Pada 2 November 2003, kawasan ekowisata Bukit Lawang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mengalami banjir bandang akibat luapan Sungai Bohorok. Bencana ini menewaskan 157 orang, termasuk enam wisatawan asing, sementara 82 orang lainnya hilang.

    Selain curah hujan tinggi, banjir ini juga diperparah oleh deforestasi akibat aktivitas penebangan liar yang merusak ekosistem hutan di daerah hulu.

    3. Banjir Jakarta (2007)

    Banjir besar yang melanda Jakarta pada Februari 2007 menjadi salah satu yang terparah dalam sejarah ibu kota. Hujan deras sejak awal bulan menyebabkan 60% wilayah Jakarta terendam, dengan ketinggian air mencapai lima meter di beberapa titik. Sistem drainase yang buruk serta curah hujan ekstrem menjadi faktor utama penyebabnya.

    Sebanyak 80 orang meninggal dunia akibat berbagai insiden, termasuk terseret arus dan tersengat listrik, sementara sekitar 320.000 warga harus mengungsi. Kerugian ekonomi akibat bencana ini diperkirakan mencapai Rp 4,3 triliun.

    4. Banjir Wasior (2010)

    Pada 4 Oktober 2010, banjir besar melanda Wasior, Papua Barat, setelah hujan deras mengguyur sejak 2 Oktober. Luapan Sungai Batang Salai menyebabkan rumah, jembatan, serta fasilitas kesehatan mengalami kerusakan parah.

    Jalur komunikasi dan jaringan listrik terputus, memperburuk kondisi korban. Akibatnya, 158 orang meninggal dunia, 145 orang dinyatakan hilang, dan ratusan lainnya harus mengungsi.

    5. Banjir Tangse (2011)

    Hujan deras selama empat hari berturut-turut menyebabkan banjir bandang di Tangse, Pidie, Aceh, pada 10 Maret 2011. Bencana ini diperparah oleh aktivitas pembalakan liar, yang membuat arus air membawa gelondongan kayu dan menghancurkan rumah serta jembatan. Akibatnya, 24 orang tewas dan 102 rumah mengalami kerusakan berat maupun ringan.

    6. Banjir Mandailing Natal (2018)

    Pada 12 Oktober 2018, banjir bandang dan tanah longsor menerjang Mandailing Natal, Sumatera Utara. Peristiwa ini mengakibatkan 20 orang tewas, 15 orang hilang, serta puluhan rumah mengalami kerusakan berat.

    Sebanyak 12 murid madrasah menjadi korban akibat tersapu banjir. Bencana ini menunjukkan dampak dari curah hujan tinggi serta kondisi lingkungan yang semakin rentan terhadap perubahan iklim.

    7. Banjir Flores Timur (2021)

    Pada 4 April 2021, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dilanda banjir bandang dan tanah longsor. Akibatnya, 68 orang meninggal dunia, 70 orang hilang, serta lebih dari 900 keluarga mengungsi.

    Infrastruktur mengalami kerusakan besar, dengan lebih dari 100 rumah hancur, jembatan putus, dan akses jalan tertutup pohon tumbang. Cuaca buruk memperparah situasi, sehingga bantuan sulit disalurkan.

    8. Banjir Manado (2022)

    Banjir besar kembali melanda Manado pada 3 Maret 2022 setelah sebelumnya mengalami banjir bandang pada 2014. Hujan deras selama dua hari menyebabkan beberapa sungai besar di kota ini meluap, merendam ribuan rumah.

    Meskipun BMKG telah memberikan peringatan dini, tingginya curah hujan membuat upaya mitigasi sulit dilakukan. Akibatnya, 319 rumah terendam dan lebih dari 2.400 warga mengungsi.

    Banjir merupakan bencana yang kerap melanda berbagai wilayah di Indonesia, dengan dampak yang tidak hanya merugikan secara materi tetapi juga mengancam keselamatan jiwa. Sejarah mencatat berbagai banjir besar yang telah menyebabkan korban jiwa, kerusakan infrastruktur, serta gangguan sosial dan ekonomi yang serius.

  • Potensi Bencana Hidrometeorologi di Sulut, Ruas Jalan Tomohon-Manado Terancam Longsor

    Potensi Bencana Hidrometeorologi di Sulut, Ruas Jalan Tomohon-Manado Terancam Longsor

    Liputan6.com, Manado – Cuaca ekstrem berupa hujan deras dan angin kencang yang menerjang Sulut dalam beberapa hari terakhir ini berpotensi menyebabkan bencana Hidrometeorologi. Salah satu wilayah yang berpotensi longsor adalah ruas jalan Manado–Tomohon.

    Hujan deras yang terjadi pada, Minggu (2/3/2025), membuat sejumlah pohon tumbang di jalur Kota Manado–Kota Tomohon. Ini membuat arus lalu-lintas sempat terganggu.

    “Yang kami khawatirkan terjadinya longsor di area ini, seperti di tahun 2014 silam yang menyebabkan sejumlah warga tewas,” ujar Ronald, warga Kota Tomohon kepada Liputan6.com.

    Hujan deras yang mengguyur itu membuat ratusan kendaraan merayap perlahan menuruni bukit dari arah Tomohon menuju Manado.  

    Sementara itu, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV di Makassar, Sulawesi Selatan, mengingatkan potensi bahaya hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.

    “BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca dan iklim Provinsi Sulut Dasarian pertama Maret 2025,” kata Kepala BBMKG Wilayah IV Irwan Slamet dalam laporan peringatan dini cuaca dan iklim pada, Minggu (2/3/2025).

    Dia mengatakan kategori waspada peringatan dini curah hujan tinggi dasarian pertama Maret 2025 mulai tanggal 1-10 Maret 2025, mencakup wilayah Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, dan Kabupaten Kepulauan Sangihe.

    Dia berharap informasi tersebut bisa dijadikan kewaspadaan dan pertimbangan untuk melakukan langkah mitigasi dampak ikutan dari kondisi potensi curah hujan tinggi.

    “Apabila memerlukan informasi lebih rinci terkait dengan informasi iklim, prakiraan cuaca, dan peringatan dini, dapat menghubungi kantor unit pelaksana teknis BMKG terdekat,” ujarnya.

    Irwan menjelaskan prakiraan cuaca tanggal 2 Maret 2025 potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

    Sementara, di tanggal 3 Maret 2025 potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang diprakirakan terjadi di Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Minahasa Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

    Prakiraan cuaca tanggal 4 Maret 2025, potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpeluang terjadi di Kota Bitung, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

    Sedangkan pada tanggal 5 Maret 2025 potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang terjadi di seluruh wilayah Sulut.

  • BMKG : Hasil Pantauan Citra Satelit, Wilayah Jawa Barat Tertutup Awan – Halaman all

    BMKG : Hasil Pantauan Citra Satelit, Wilayah Jawa Barat Tertutup Awan – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.CON, JAKARTA – Sejumlah wilayah Jawa Barat diguyur hujan lebat dalam beberapa hari ini dan menyebabkan banjir di wilayah Bogor dan Bekasi serta Jakarta.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa saat hujan deras tersebut terjadi, kumpulan awan hujan hampir menutupi wilayah Jawa Barat.

    “Kumpulan awan hujannya kalau kita lihat dari satelit luasnya itu, awan itu hampir seluas wilayah Provinsi Jawa Barat, terlihat dari citra satelit sudah tertutup awan,” katanya di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, (4/3/2025).

    Pemerintah akan melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) di wilayah Jawa Barat untuk mengurangi intensitas hujan di wilayah rawan banjir.

    OMC dilakukan dengan mencegah awan yang bertiup ke daerah rawan banjir, kemudian diarahkan ke laut. Sehingga hujan turun tidak di daerah rawan.

    “Jadi jangan sampai awan tumbuh sebanyak itu, sehingga masih datang sedikit turunkan di laut, datang sedikit turunkan di waduk atau apa jadi konsepnya seperti itu. Jadi dijatuhkan di waduk atau di laut konsepnya seperti itu karena kalau di darat nanti banjir di tempat lain,” katanya.

    Pihaknya terus memberikan peringatan dini adanya potensi hujan lebat. Tujuannya agar masyarakat dan pemerintah daerah atau yang tinggal di daerah rawan banjir atau longsor dapat melakukan antisipasi.

    “Nah ini terus kami lakukan, dan tidak hanya itu juga koordinasi. Kemarin itu kami setelah memberikan peringatan dini diberikan sejak tanggal 27, karena itu sudah bisa diprediksi, bisa dideteksi, yang dideteksi adalah cuacanya, bukan banjirnya,” pungkasnya.

  • Khawatir Longsor Susulan, Anggota DPRD Bogor Minta Pemprov Segera Tangani TPT

    Khawatir Longsor Susulan, Anggota DPRD Bogor Minta Pemprov Segera Tangani TPT

    Jakarta

    Anggota Komisi 1 DPRD Kota Bogor, Desy Yanthi Utami meminta Tembok Penahan Tebing (TPT) yang longsor di sejumlah titik di Kota Bogor segera ditangani. Longsor susulan dikhawatirkan terjadi jika TPT yang longsor tidak segera diperbaiki.

    “Tentu ini perlu kolaborasi semua pihak. Saya dengan tupoksi yang ada akan membangun komunikasi dengan Pemprov dan pemerintah pusat, melalui DPRD Provinsi Jabar dan DPR RI agar revitalisasi turap (TPT) bisa dilakukan,” kata Desy usai tinjau lokasi bencana, Selasa (4/3/2025).

    Desy mengatakan itu usai meninjau lokasi longsor di Kampung Pulo Geulis, Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah. Menurutnya, TPT di lokasi longsor akibat tergerus aliran Sungai Ciliwung dan kondisinya kini mengancam beberapa rumah warga di sekitar TPT longsor.

    “Terjadi longsoran tanah yang terkikis akibat arus air sungai yang mengikis tembok penahan tanah yang mengancam beberapa rumah yang berada diatasnya. Untuk itu, saya akan segera mengkomunikasikan dengan pihak Pemprov Jabar dan Pemerintah Pusat yang berwenang untuk melakukan perbaikan di sepanjang arus sungai Ciliwung,” bebernya.

    Desy bersama unsur Pemkot Bogor kemudian mengunjungi keluarga bayi korban meninggal, akibat longsor di Bogor Utara, Kota Bogor. Desy mengungkapkan belasungkawa secara langsung kepada pihak keluarga dan memberi dukungan moril.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    “Saya merasa sangat prihatin dan sedih melihat kondisi ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan almarhum diterima di sisi-Nya,” kata anggota dewan dari fraksi Golkar ini.

    “Saya juga meminta kepada pihak Kelurahan untuk bergerak cepat melakukan asesmen dan penanganan pasca bencana. Sebab kondisi tanah longsoran masih menjadi ancaman bagi beberapa rumah yang berada di bawah lokasi kejadian,” imbuhnya.

    Desy mengingatkan kepada seluruh masyarakat Kota Bogor agar tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem. Ia meminta warga menjaga lingkungan dan segera melaporkan ke pihak berwenang jika terjadi bencana agar cepat ditangani.

    “Mari kita saling jaga diri kita dan orang di sekitar kita. Jika melihat terdapat kerusakan di sekitar rumah akibat curah hujan yang tinggi, langsung hubungi BPBD dan aparat setempat agar bisa segera ditindaklanjuti,” pungkasnya.

    28 Bencana Sejak Awal Maret

    Diberitakan sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat 28 bencana terjadi sejak 1-4 Maret di Kota Bogor, Jawa Barat. Bencana mengakibatkan seorang balita meninggal dan 8 unit rumah rusak.

    “Total kejadian bencana yang sudah diassesmen terhitung sejak 1-4 Maret 2025 sebanyak 28 kejadian. Korban luka 1 orang dan korban meninggal 1 orang,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Hidayatullah, Selasa (4/3/2025).

    Dari total 28 bencana yang telah diassesmen, kata Hidayatullah, 21 diantaranya merupakan bencana longsor. Sedangkan sisanya yakni, bangunan roboh 3 kejadian, pohon tumbang 3 kejadian dan banjir 1 kejadian.

    “Untuk sebaran bencana, tersebar di 5 kecamatan. Rinciannya, Kecamatan Bogor Selatan 13 kejadian, Bogor Barat 7 kejadian, Bogor Timur 4 kejadian, Bogor Tengah dan Bogor Utara masing-masing 2 kejadian. Jadi total 28 kejadian, ini yang sudah diassesmen berdasarkan kaporan yang masuk ke BPBD ya,” kata Hidayatullah.

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu