Topik: longsor

  • Ramadan di Gorontalo Kurang Lengkap Tanpa Tradisi Malam Qunut, Apa itu?

    Ramadan di Gorontalo Kurang Lengkap Tanpa Tradisi Malam Qunut, Apa itu?

    Liputan6.com, Gorontalo – Memasuki pertengahan Ramadan, masyarakat Kabupaten Gorontalo menyambut tradisi unik yang telah berlangsung secara turun-temurun, yakni Malam Qunut.

    Tradisi yang digelar setiap 15 Ramadan ini ditandai dengan kemunculan pasar malam khas di Kecamatan Batudaa, yang didominasi oleh pedagang pisang dan kacang.

    Pasar malam tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi warga, yang berbondong-bondong datang untuk membeli pisang dan kacang sebagai bagian dari perayaan tradisi ini.

    Malam Qunut diyakini sebagai wujud rasa syukur masyarakat atas setengah perjalanan ibadah puasa yang telah dijalani.

    Tradisi Malam Qunut memiliki akar sejarah panjang di Gorontalo. Menurut cerita yang berkembang, dahulu masyarakat Batudaa memiliki kebiasaan mandi bersama usai salat Tarawih pada malam pertengahan Ramadan. Saat menunggu giliran mandi, mereka mengonsumsi camilan berupa pisang dan kacang.

    Seiring waktu, ritual mandi mulai ditinggalkan, namun kebiasaan makan pisang dan kacang tetap lestari hingga kini. Filosofi di balik tradisi ini dipercaya melambangkan kebersamaan dan keberkahan, menjadikannya bagian penting dalam budaya masyarakat setempat.

    Tahun ini, perayaan Malam Qunut kembali digelar dengan meriah. Rarusan warga memadati lapangan Batudaa untuk meramaikan pasar pisang dan kacang yang menjadi ciri khas tradisi ini.

    “Kalau Ramadan tiba, kami selalu menantikan tradisi ini. Pasar pisang dan kacang menjadi ikon yang tidak bisa dilewatkan,” ujar Kasmat, seorang warga Kota Gorontalo yang turut serta dalam perayaan.

    Senada dengan itu, Rahmad Ali, warga Gorontalo Utara, mengungkapkan bahwa sejak kecil ia sudah mengenal tradisi ini.

    “Sejauh yang saya ingat, pasar pisang dan kacang selalu ada saat pertengahan Ramadan. Ini sudah menjadi bagian dari budaya kami,” katanya.

    Selain menjadi tradisi budaya, Malam Qunut juga dianggap sebagai wisata religi tahunan yang mendatangkan berkah. Beberapa warga meyakini bahwa makan pisang dan kacang pada malam tersebut memiliki makna spiritual tersendiri.

    “Ada keberkahan tersendiri dalam tradisi ini. Selain sebagai ajang silaturahmi, Malam Qunut juga menjadi simbol kebersamaan masyarakat Gorontalo di bulan Ramadan,” kata Rani warga lokal yang juga penjual pisang.

    Dengan tetap lestarinya Malam Qunut, masyarakat Gorontalo terus menjaga warisan budaya yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

    Tradisi ini tidak hanya menjadi momen kebersamaan, tetapi juga bagian dari identitas kearifan lokal yang memperkaya nuansa Ramadan di tanah serambi madinah.

     

    Bencana Banjir dan Longsor Kolosal Cilacap, Pemerintah Tergagap

  • Waspada Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Kepri, 18-21 Maret 2025
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        19 Maret 2025

    Waspada Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Kepri, 18-21 Maret 2025 Regional 19 Maret 2025

    Waspada Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Kepri, 18-21 Maret 2025
    Penulis
    KOMPAS.com
    – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ) Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim
    Batam
    mengeluarkan peringatan dini terkait potensi
    cuaca
    ekstrem dan gelombang tinggi di wilayah Kepulauan
    Riau
    (
    Kepri
    ).
    Peringatan tersebut berlaku untuk periode 18 hingga 21 Maret 2025.
    Ketua Tim Analisis dan Prakiraan BMKG Stasiun Hang Nadim Batam, Nizam Mawardi, menjelaskan, perkembangan kondisi atmosfer di wilayah Kepri menunjukkan indikasi potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
    Hujan tersebut berpotensi disertai petir dan angin kencang dalam beberapa hari ke depan.
    “Potensi terjadinya hujan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) serta adanya bibit siklon tropis 91S di wilayah selatan Sumatera yang menyebabkan terbentuknya pola belokan angin (
    shearline
    ) di wilayah Kepri,” ujar Nizam dalam keterangannya di Batam, Rabu (19/3/2025), dikutip dari
    Antara
    .
    Ia menambahkan, kondisi ini mengakibatkan perlambatan massa udara (konvergensi), yang meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Kepri dan sekitarnya.
    Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi
    cuaca ekstrem
    yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti hujan lebat, banjir, angin kencang, dan tanah longsor selama periode 18 hingga 21 Maret 2025.
    “Dengan tingginya potensi curah hujan di Indonesia, masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah rawan bencana diimbau untuk terus waspada dan siaga, terutama saat terjadi hujan lebat, untuk mengantisipasi dampak yang terjadi,” kata Nizam.
    BMKG memperkirakan potensi cuaca ekstrem ini akan melanda wilayah Kota Batam, Tanjungpinang, Bintan, Karimun, Lingga, Natuna, dan Anambas.
    Selain itu, masyarakat juga diminta mewaspadai potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Kepri.
    Tinggi gelombang antara 1,25 hingga 2,5 meter diperkirakan terjadi di Perairan Batam, Bintan, Lingga, dan Karimun.
    Sementara itu, gelombang dengan ketinggian 2,5 hingga 4,0 meter berpotensi terjadi di Perairan Anambas dan Natuna, termasuk Selat Berhala, Kepulauan Tambelan, serta wilayah Subi-Serasan.
    BMKG mengimbau masyarakat, terutama para nelayan dan operator transportasi laut, untuk memantau informasi cuaca secara berkala melalui aplikasi InfoBMKG.
    Layanan informasi cuaca juga tersedia 24 jam melalui nomor 0813-1470-7352.
    Sebelumnya, pada Senin (17/3/2025), wilayah Kota Batam dilanda angin puting beliung di kawasan Tiban, Sekupang.
    Peristiwa tersebut mengakibatkan kerusakan pada sedikitnya lima unit rumah, menumbangkan sejumlah pohon, serta merobohkan sebuah baliho. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cuaca Besok Kamis 20 Maret 2025: Langit Jabodetabek Cenderung Cerah – Page 3

    Cuaca Besok Kamis 20 Maret 2025: Langit Jabodetabek Cenderung Cerah – Page 3

    Sementara, menurut Teguh, pada hari Senin 17 Maret 2025, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, dan Kabupaten/Kota Magelang.

    “Kemudian Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Kota Surakarta, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Temanggung, Kabupaten Semarang, Batang, Kabupaten/Kota Pekalongan, Pemalang, Kabupaten/Kota Tegal, Brebes, dan sekitarnya,” terang dia.

    Selanjutnya, sambung Teguh, pada hari Selasa 18 Maret 2025, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, dan Kabupaten/Kota Magelang.

    Lalu Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Kota Surakarta, Karanganyar, Sragen, Kudus, Jepara, Demak, Temanggung, Kabupaten/Kota Semarang, Salatiga, Kendal, Batang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes, dan sekitarnya.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang, dan sambaran petir,” jelas Teguh.

  • BBTNBTS Klarifikasi Isu Penemuan Ganja dan Larangan Drone di Kawasan TNBTS

    BBTNBTS Klarifikasi Isu Penemuan Ganja dan Larangan Drone di Kawasan TNBTS

    Surabaya (beritajatim.com) – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) memberikan klarifikasi terkait penemuan tanaman ganja di kawasan konservasi serta isu yang berkembang mengenai larangan penggunaan drone dan kebijakan pendakian di Gunung Semeru.

    Klarifikasi ini disampaikan sebagai respons terhadap berbagai narasi yang beredar di media sosial. Terkait penemuan tanaman ganja di TNBTS, tim gabungan yang terdiri dari BBTNBTS, Kepolisian Resor Lumajang, TNI, serta perangkat Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, telah melakukan operasi pada 18–21 September 2024.

    Hasilnya, ditemukan ladang tanaman ganja yang tersembunyi di Blok Pusung Duwur, wilayah Resort Pengelolaan TN Wilayah Senduro dan Gucialit, yang secara administratif berada di Kecamatan Senduro dan Gucialit, Kabupaten Lumajang.

    “Kawasan ini sulit dijangkau karena tertutup oleh vegetasi lebat seperti kirinyu, genggeng, dan anakan akasia, serta memiliki kemiringan yang curam. Sehingga perlu menggunakan drone untuk mengidentifikasi lokasi tanaman ganja dan menentukan akses menuju area tersebut,” ujar Rudijanta Tjahja Nugraha, Kepala Balai Besar dalam rilisnya kepada beritajatim.com, Selasa (18/3/2025).

    Adapun hingga saat ini, Kepolisian Resor Lumajang telah menetapkan empat tersangka yang merupakan warga Desa Argosari. Proses persidangan tengah berlangsung di Pengadilan Negeri Lumajang.

    Menanggapi narasi yang menghubungkan peristiwa ini dengan beberapa kebijakan yang diterapkan di TNBTS, seperti larangan penggunaan drone, penutupan pendakian Gunung Semeru, dan aturan wajib pendamping bagi pendaki, Rudijanta menjelaskan bahwa lokasi temuan tanaman ganja tidak berada di jalur wisata.

    “Ladang ganja ditemukan di sisi timur kawasan TNBTS, jauh dari jalur wisata Gunung Bromo dan jalur pendakian Gunung Semeru. Jaraknya sekitar 11 km dari kawasan wisata Bromo dan 13 km dari jalur pendakian Semeru,” jelasnya.

    Lokasi penemuan tanaman ganja di kawasan konservasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). (Foto: Istimewa)

    Adapun aturan larangan drone sudah ada sejak 2019. Di mana larangan penggunaan drone di jalur pendakian Gunung Semeru sudah berlaku sejak tahun 2019 berdasarkan SOP Nomor SOP.01/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/4/2019.

    Aturan ini dibuat untuk menjaga keselamatan pendaki, karena aktivitas menerbangkan drone dapat mengalihkan perhatian dan meningkatkan risiko kecelakaan di jalur pendakian yang terjal. Sedangkan mengenai tarif penggunaan drone mengacu pada regulasi nasional.

    “Pengenaan tarif untuk penggunaan drone di kawasan konservasi, termasuk TNBTS, merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2024 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis PNBP yang Berlaku pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Peraturan ini mulai berlaku secara nasional pada 30 Oktober 2024,” jelasnya.

    Rudijanta juga menekankan tentang kebijakan wajib pendamping bagi pendaki Gunung Semeru. Di mana aturan wajib pendamping bagi pendaki Semeru bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pendaki dengan edukasi dan interpretasi dari pemandu lokal, sekaligus memberdayakan masyarakat sekitar kawasan taman nasional.

    Sedangkan penutupan pendakian Gunung Semeru sendiri merupakan kebijakan rutin yang sifatnya sementara. Terlebih jalur pendakian Gunung Semeru pada awal tahun bukan kebijakan baru, melainkan langkah rutin yang juga diterapkan di taman nasional lain.

    Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kondisi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, badai, dan tanah longsor yang berpotensi membahayakan keselamatan pendaki. Dengan adanya klarifikasi ini, BBTNBTS berharap masyarakat mendapatkan informasi yang lebih akurat mengenai kebijakan di kawasan TNBTS.

    Masyarakat juga diimbau untuk ikut menjaga kelestarian taman nasional dengan melaporkan aktivitas mencurigakan kepada pihak berwenang.

    Kolaborasi antara pengelola kawasan, aparat penegak hukum, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk memastikan kelangsungan ekosistem TNBTS. Langkah ini penting agar TNBTS tetap menjadi destinasi wisata alam yang lestari dan aman bagi pengunjung. (fyi/kun)

  • IHSG Longsor 6 Persen, Langsung Dihentikan Sementara, Bagaimana Jika Turunnya Lebih dari 15 Persen? – Halaman all

    IHSG Longsor 6 Persen, Langsung Dihentikan Sementara, Bagaimana Jika Turunnya Lebih dari 15 Persen? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (18/3/2025) mengalami penurunan tajam.

    Pada akhir perdagangan sesi pertama, IHSG turun hingga 6,12 persen atau 395,86 poin ke level 6.076,08.

    Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat membekukan sementara perdagangan atau disebut juga sebagai trading halt pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS).

    Perdagangan dilanjutkan pukul 11:49:31 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan.

    Keputusan trading halt tersebut dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat.

    Dalam surat tersebut, diatur juga mengenai jika IHSG mengalami penurunan lanjutan hingga lebih dari 10 persen. Tindakan bursa atas kelangsungan perdagangan adalah trading halt selama 30 menit.

    Namun, jika IHSG mengalami penurunan lanjutan hingga lebih dari 15 persen, akan dilakukan trading suspend dengan beberapa ketentuan seperti: a) sampai akhir sesi perdagangan; atau b) lebih dari satu sesi perdagangan, setelah mendapat persetujuan atau perintah Otoritas Jasa Keuangan.

    Lantas, apa alasan IHSG hari ini bisa runtuh?

    Ekonom Panin Sekuritas Felix Darmawan menjelaskan pelemahan IHSG masih didominasi oleh sentimen negatif dari dalam negeri.

    Alasannya karena indeks saham regional dan global masih berada di zona hijau.

    Felix merinci terdapat berbagai faktor yang menyebabkan tekanan terhadap indeks. 

    Pertama, penurunan penerimaan negara yang memperbesar defisit anggaran serta kebutuhan pembiayaan yang lebih besar.

    Kedua, pelaku pasar masih bersikap wait and see terhadap kebijakan Danantara dan Makan Bergizi Gratis (MGB) di tengah proses realokasi anggaran.

    Ketiga, indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) juga mengalami penurunan, yang disebabkan kondisi ketenagakerjaan yang suram belakangan ini. 

    “Situasi ini turut mendorong sejumlah analis asing, seperti Goldman Sachs, JP Morgan, dan Morgan Stanley, untuk menurunkan peringkat saham Indonesia,” kata Felix kepada Kontan, Selasa (18/3/2025).

    Keempat, ada sentimen pemangkasan outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 dari 5,2 persen menjadi 4,9 persen oleh Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

    Sementara itu, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman membantah penurunan IHSG lebih dari 6 persen berasal dari kebijakan pemerintah Indonesia.

    Menurutnya, penurunan IHSG ini justru dampak dari kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. 

    Dia bahkan menegaskan bahwa investor berada dalam posisi wait and see akibat kebijakan Trump.

    “Ini bukan hal yang wajar, mereka sedang wait and see. Hari ini sebagian asing, update terjadi oleh Donald trump ini menjadi salah satu dampak penurunan IHSG,” kata Iman saat Konferensi Pers di BEI, Selasa.

    Bahkan kata dia, volatilitas IHSG ini dampak dari berbagai akumulasi sentimen, tidak hanya berasal dari tingkat domestik.

    “Indeks kan akumulasi berbagai hal tidak hanya domestik, kalau fundamental perusahaan semuanya bagus nggak ada isu. Yang terjadi itu persepsi mengenai kondisi bursa efek kita,” ungkapnya. 

  • Jaksel pasang kayu dolken untuk tangani longsor di Srengseng Sawah

    Jaksel pasang kayu dolken untuk tangani longsor di Srengseng Sawah

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) memasang pasak-pasak kayu (dolken) untuk menangani longsor di tebing bantaran Sungai Ciliwung Jalan H. Shibi, Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa.

    “Kami di wilayah melakukan tindakan darurat dan untuk selanjutnya ditindaklanjuti oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC),” kata Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin di Jakarta, Selasa.

    Munjirin mengatakan upaya itu merupakan penanganan darurat sementara terkait tanah longsor dengan mengerahkan petugas gabungan dari Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan dan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) Kelurahan Srengseng.

    Tujuannya untuk memberi perlindungan (covering) terhadap tebing bantaran Sungai Ciliwung dengan menggunakan terpal plastik disertai perkuatan menggunakan dolken.

    “Perlindungan sementara terhadap tebing Sungai Ciliwung sangat penting dilakukan untuk mencegah semakin meluasnya longsor jika hujan turun atau debit air sungai yang membesar,” ujarnya.

    Kini, pihaknya sudah berkoordinasi dan menyampaikan informasi kejadian longsor tebing Sungai Ciliwung ini ke Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) yang berwenang dalam mengelola Sungai Ciliwung.

    Sementara, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan, Santo menjelaskan penanganan sementara tebing longsor di Sungai Ciliwung Srengseng Sawah dilakukan dengan mengerahkan Satuan Tugas (Satgas) SDA Sudin Jakarta Selatan dan Satuan Pelaksana (Satpel) SDA Kecamatan Jagakarsa.

    “Kondisi saat ini kita sedang dolken dulu,” ujar Santo.

    Dengan demikian, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan masih mendalami solusi tepat dan permanen untuk mengatasi longsor di kawasan tersebut.

    Sebelumnya, warga bernama Iskandar mengaku rumahnya sudah lima kali terkena longsor sejak 2020.

    “Mulai kejadian 2020, awalnya retakan di bagian jalan, namun seiring waktu sampai 2022 terjadi banjir besar dan itu kejadian mulai awal longsor pertama kali,” ujar Iskandar.

    Iskandar mengatakan, sudah melaporkan hal ini kepada pihak terkait, namun hingga kini hanya dipasang kayu dolken untuk mencegah kembali longsor.

    Kemudian, pada 2025 ini terjadi kembali banjir besar hingga akhirnya Iskandar dan keluarganya mengungsi ke tempat lain.

    Karena itu, dia berharap pemerintah bisa membangun turap atau memasang beton secara permanen agar tanah di lokasi itu tidak terjadi longsor.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Siap Hadapi Arus Mudik Lebaran, Ratusan Petugas Dishub Bandung Barat Disiagakan

    Siap Hadapi Arus Mudik Lebaran, Ratusan Petugas Dishub Bandung Barat Disiagakan

    JABAR EKSPRES – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat (KBB) akan tempatkan personel di sejumlah pos pengamanan untuk menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2025.

    Pengamanan lalu lintas salah satu yang menjadi fokus utama Dishub Bandung Barat yakni di lokasi rawan kemacetan dan bencana alam.

    “Kami telah persiapkan semua, dalam rangka penyelenggaraan angkutan lebaran tahun ini. Semua giat akan berlangsung mulai tanggal 24 Maret sampai 8 April 2025. Karena dalam periode ini diprediksi akan terjadi lonjakan wisatawan dari luar kota ke kawasan wisata Lembang,” kata Kepala Dishub KBB, Fauzan Azima saat dikonfirmasi, Selasa (18/3/2025).

    Ia menjelaskan dalam penyelenggaraan angkutan mudik lebaran dan pengamanan lalu lintas sepanjang momentum mudik lebaran tahun ini, pihaknya akan menurunkan sebanyak 123 personel.

    BACA JUGA:Siap Hadapi Arus Mudik Lebaran, Terminal Cicaheum Sediakan 165 Armada

    Personel yang diterjunkan meliputi 10 petugas penguji kendaraan bermotor, 14 petugas pengelolaan terminal, 36 petugas pengawas lalu lintas, 15 petugas monitoring CCTV, 12 petugas pengelolaan parkir, 11 petugas angkutan dalam trayek, tidak dalam trayek dan ASP, 10 petugas pemeliharaan penerangan jalan umum (JPU) dan 15 petugas pelaporan data posko lebaran.

    “Kami juga menyediakan fasilitas lalu lintas, seperti traffic cone sebanyak 150 buah, rambu lalu lintas portable sebanyak 15 buah, rambu pendahulu petunjuk jurusan (RPPJ) portable sebanyak 12 buah,” katanya.

    Fauzan menyebut ada beberapa wilayah yang tercatat sebagai wilayah rawan kemacetan. Seperti di Kawasan Padalarang, meliputi Simpang Parubaya, Simpang Tagog Padalarang, Depan Pasar Tagog Padalarang, Simpang Panaris, Simpang Caringin, Simpang Stasiun KCIC, Simpang Cimareme, Simpang Cangkorah dan BBS-Cipatat.

    Lalu di kawasan Lembang, seperti Simpang Beatrix, Simpang Grandhotel, Simpang Panorama, Simpang Intimetal, Depan Floating Market/Framhouse, The Lodge Maribaya dan Jalan Dago Giri – Langensari – Lembang.

    BACA JUGA:Jelang Arus Mudik, Polres Cimahi Petakan 2 Titik Jalan Rusak di Bandung Barat

    “Sejumlah titik tersebut jadi fokus kami dalam pengaturan lalu lintas. Dalam pelaksanaannya tentu kami bekerjasama dengan TNI-POLRI,” ujar Fauzan.

    Selain melakukan pengaturan di simpul kemacetan, Dishub KBB juga telah mengantisipasi lokasi rawan bencana longsor dan banjir. Diantaranya di Jalan Panorama Lembang, Jalan Kolonel Masturi (batas Cimahi-Cisarua-Lembang, Jalan Sersan Bajuri dan Jalan Rajamandala-Cipatat.

  • Warga Madiun Terseret Longsor Saat Salat Mahrib, Ditemukan Tidak Bernyawa di Sungai Bengawan Solo – Halaman all

    Warga Madiun Terseret Longsor Saat Salat Mahrib, Ditemukan Tidak Bernyawa di Sungai Bengawan Solo – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BLORA – Wahyudiono (66), warga  warga Madiun, Jawa Timur ditemukan mengapung di Sungai Bengawan Solo, turut Desa Nglungger, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (17/3/2025) siang.

    Cipto Adi, keluarga korban merasa bersyukur lantaran jasad korban ditemukan. 

     “Ditemukan ini sangat bersyukur sekali, dan berterimakasih atas bantuannya dari pihak Polisi dan BPBD Blora,” katanya, saat menjemput jenazah korban di RSUD Blora, Senin (17/3/2025) malam.

    Cipto Adi mengatakan, Wahyudiono menghilang terbawa arus longsor, Sabtu (15/3/2025) sore sekira pukul 18.00 WIB.

    Rumah Wahyudiono tiba-tiba ambrol diterjang derasnya aliran air tanpa sempat menyelamatkan diri.

    “Waktu itu hujannya lebat sekali dan rumahnya itu sampingnya sungai dan sungai itu sudah meluap akhirnya pondasi rumah longsor dan korban yang sedang salat akhirnya  jatuh di sungai,” katanya.

     Setelah, Wahyudiono dikabarkan hilang, tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, serta relawan langsung melakukan pencarian. 

    “Kami di sana juga ikut melakukan pencarian, ini hilang sudah sejak 2 hari, dan Alhamdulillah sudah ditemukan, kami bawa pulang untuk dikebumikan,” paparnya.

    Sebagai informasi, jenazah korban Wahyudiono ditemukan oleh warga yang sedang memancing di Sungai Bengawan Solo, turut Desa Nglungger, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (17/3/2025) siang.

    Setelah itu, warga melaporkan ke Polsek Kradenan. Kemudian pihak kepolisian meminta bantuan BPBD Blora untuk membantu evakuasi jenazah korban.

    Setelah berhasil dievakuasi, jenazah korban dibawa ke RSUD Blora lalu dijemput oleh keluarga korban dari Madiun. (Tribun Jatim/M Iqbal Shukri)

  • Gempa Magnitudo 5,5 di Tapanuli Tengah, 1 Orang Meninggal

    Gempa Magnitudo 5,5 di Tapanuli Tengah, 1 Orang Meninggal

    Medan, Beritasatu.com – Gempa bumi dengan magnitudo 5,5 yang mengguncang Tapanuli Tengah, Selasa (18/3/2025) mengakibatkan satu orang meninggal dunia. Kabid Pencegahan dan Penanganan BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati  mengatakan belum mengetahui identitas korban meninggal dunia akibat gempa di Tapanuli Tengah ini. 

    Selain korban jiwa, gempa di Tapanuli Tengah ini juga mengakibatkan pergerakan tanah yang menimpa beberapa rumah warga dan merusak jalan nasional.

    “Wilayah yang terdampak gempa bumi tersebut, yakni di Kecamatan Pahae Julu, Desa Hutabarat dan Desa Sitoluama, lalu Kecamatan Pahae Jahe, di Desa Silangkitang dan Desa Pardomuan, serta Kecamatan Adiankoting,” ujar Sri Wahyuni Pancasilawati kepada Beritasatu.com, Selasa (18/3/2025).

    Gempa juga mengakibatkan terjadinya longsor di dua titik Jalan Nasional Tarutung-Sipirok yakni Deda Hutabarat putus total dan Desa Sitoluama. Saat ini lokasi tersebut hanya dapat dilalui satu kendaraan dam masih dilakukan sistem buka tutup.

    Gempa juga merusak sejumlah bangunan sekolah, di antaranya SD 177923 Kecamatan Pahae Julu mengalami rusak sedang, SMAN 1 Pahae Julu mengalami kerusakan tembok retak, SMKN 1 Pahae Julu mengalami kerusakan ringan. 

    Sedangkan bangunan sekolah rusak di Kecamatan Pahae Ja, yakni SD 173238 Pangaloan mengalami rusak sedang dan kantor kepala desa Pardomuan Kecamatan Pahae Jae mengalami rusak berat.

    BPBD Kabupaten Tapanuli Utara telah berkoordinasi dengan pemerintah desa/kelurahan yang  terdampak bencana gempa bumi untuk melakukan pendataan di lokasi kejadian. Alat berat dari dinas PUTR Taput telah berada dilokasi kejadian dan melakukan pembersihan material longsoran akibat gempa di Tapanuli Tengah. 

  • Kawasan Wisata Parapat Danau Toba Diterjang Banjir Bandang dan Longsor, Warga Diimbau Waspada

    Kawasan Wisata Parapat Danau Toba Diterjang Banjir Bandang dan Longsor, Warga Diimbau Waspada

    Banjir bandang menerjang kawasan wisata Parapat dan tanah longsor di Desa Soalan, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Minggu, 16 Maret 2025. Polres Simalungun melakukan pengalihan arus lalu lintas.

    Pengalihan arus ini merupakan langkah antisipasi untuk mencegah kemacetan dan meminimalisir potensi korban akibat bencana alam tersebut. Lokasi pengalihan berada di Simpang Palang Pondok Bulu, Kecamatan Dolok Panribuan, Simalungun.

    Kasi Humas Polres Simalungun, AKP Verry Purba, ketika dikonfirmasi sekitar pukul 20.00 WIB menjelaskan, pengalihan arus lalu lintas telah dilakukan sejak pukul 18.30 WIB hingga selesai.

    “Karena situasi Kota Parapat dalam keadaan banjir bandang, dan Desa Soalan Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Simalungun mengalami tanah longsor, arus lalu lintas dialihkan untuk keselamatan masyarakat,” kata Verry Purba.

    Dijelaskan, arus lalu lintas dari arah Pematang Siantar menuju Parapat dialihkan dari Simpang Palang menuju arah Simpang Sitahuan. Begitu juga sebaliknya, arus dari arah Parapat menuju Pematang Siantar dialihkan dari Simpang Sitahuan menuju arah Simpang Palang.

    “Meskipun terjadi perubahan jalur, situasi arus lalu lintas dalam keadaan aman dan lancar,” Verry menyebutkan.