Jalur Mudik Berpotensi Terdampak Cuaca Buruk, Ini Kata Kapolri
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Beberapa wilayah di Indonesia, termasuk
Yogyakarta
, berpotensi mengalami
hujan lebat
.
Menanggapi hal tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa pihak kepolisian telah menyiapkan jalur-
jalur alternatif
untuk mengantisipasi kemungkinan jalur utama terendam banjir.
Pernyataan tersebut disampaikan Listyo setelah melakukan kunjungan ke Stasiun Tugu Yogyakarta pada Jumat (28/3/2025) malam.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai potensi cuaca buruk yang dapat terjadi di beberapa daerah.
“BMKG sudah menyampaikan bahwa ada beberapa wilayah yang berpotensi akan terjadi hujan, termasuk Jawa Tengah, Jogja, kemudian beberapa wilayah di daerah Jawa Timur,” ujar Listyo.
Kapolri juga menambahkan bahwa di pos-pos terpadu, pihaknya telah menyiapkan personel gabungan dari Polri, Basarnas, dan TNI.
Selain itu, peralatan yang dapat digunakan untuk evakuasi cepat juga telah disiapkan, terutama untuk menghadapi ancaman tanah longsor.
“Kita siapkan mereka dengan alat-alat yang bisa digunakan secara cepat pada saat terjadi potensi bencana, apakah itu tanah longsor ataukah bencana yang lain,” kata dia.
Listyo menegaskan bahwa Polri telah mempersiapkan jalur-jalur alternatif yang dapat dilalui jika jalur utama terendam banjir atau terdampak tanah longsor. “Kita telah mempersiapkan jalur-jalur alternatif apabila jalur utama terendam banjir. Kurang lebih itu yang kita persiapkan,” bebernya.
Sebelumnya, Jenderal Listyo juga melakukan pemantauan langsung di jalan tol dari kilometer 70 hingga 414 Kalikangkung.
Ia memprediksi bahwa puncak arus mudik, khususnya di Jawa, akan terjadi pada hari ini, Jumat (28/3/2025), antara pukul 21.00 hingga 22.00 WIB.
“Untuk jalur tol dan arteri, kemungkinan puncak arus mudik pagi hari ini mulai dari malam sampai dengan nanti subuh, dan mungkin khusus untuk di Jawa, karena menjadi tujuan mudik, mungkin antara jam 9:00 dan 10:00 itu akan mencapai puncaknya,” jelas Listyo setelah pemantauan di Stasiun Tugu Yogyakarta.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Topik: longsor
-

Teka-Teki Mega Tsunami 200 Meter Hajar Greenland Terungkap
Jakarta, CNBC Indonesia – Mega tsunami setinggi 200 meter dilaporkan terjadi di Greenland pada tahun 2023 lalu. Namun sejumlah ilmuwan kebingungan dengan kejadian tersebut akibat peristiwa itu baru ketahuan setahun kemudian.
IFL Science menyebutkan mega tsunami itu terjadi di Fjord Greenland pada 2023. Baru setahun kemudian fenomena itu akibat tanah longsor diketahui oleh publik.
Longsor itu terjadi setelah 25 juta meter kubik batu dan es jatuh dari lereng sepanjang 600-900 meter. Berdasarkan citra satelit terungkap empat longsor bari bersama dengan longsoran lainnya. Fenomena ini tercatat guncang bumi selama sembilan hari
Ini juga yang membuat para ilmuwan kebingungan. Hanya sedikit informasi yang bisa mereka dapatkan dari mega tsunami tersebut.
“Saat kami mulai petualangan ilmiah, semua orang bingung dan tidak ada seorangpun yang paham,” ujar Kristian Svennevig dari Survei Geologi Denmark dan Greenland.
Dia mengatakan pihaknya hanya mengetahui mega tsunami terjadi karena longsor. Ini diketahui melalui beberapa upaya para ilmuwan.
“Kami hanya tahu kaitannya dengan tanah longsor. Kami berhasil memecahkan teka-teki ini lewat upaya interdisipliner dan internasional yang besar,” jelasnya menambahkan.
Dalam makalah oleh tim Svennevig disebut mega tsunami itu terjadi selama seminggu dan tegak lurus dengan arah tsunami awal. Mereka juga menemukan kemungkinan asal usul penyebab mega tsunami.
Longsor dikatakan oleh tim peneliti karena adanya perubahan iklim. Terdapat perbedaan suhu ekstrem pada musim panas dan dingin membuat longsor terjadi pada musim semi.
Sejumlah hal menyebabkan longsor, misalnya lapisan es yang mencair, kurangnya penopang es dan perubahan pola presipitasi.
(hoi/hoi)
-

10 Fakta Gempa Myanmar M 7,7: Pusat Gempa, Area Terdampak, hingga Jumlah Korban – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Gempa dengan magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3/2025), pukul 12:50 waktu setempat.
Mengutip dmnews.com, BBC .com dan CNN.com, berikut 10 fakta mengenai gempa tersebut:
1. Pusat Gempa
Pusat gempa terletak 16 km di barat laut kota Sagaing, Myanmar, pada kedalaman 10 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).
Pusat gempa berada dekat kota Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar dengan populasi sekitar 1,5 juta orang, dan sekitar 100 km di utara ibu kota Nay Pyi Taw.
2. Gempa Susulan
Gempa susulan dengan magnitudo 6,4 terjadi 12 menit kemudian, berpusat di selatan Sagaing.
USGS memperingatkan, gempa susulan dapat berlangsung selama berhari-hari, mengancam bangunan-bangunan yang sudah melemah di seluruh Myanmar.
USGS mengeluarkan peringatan merah, memperkirakan banyaknya korban jiwa dan kerugian ekonomi yang berpotensi mencapai 2–30 persen dari PDB Myanmar.
The Watchers menyoroti klasifikasi gempa ini sebagai “peristiwa besar”, dengan tanah longsor dan likuifaksi yang menambah kekacauan di daerah perbukitan Myanmar.
3. Area yang Terdampak
GEMPA DI MYANMAR – Tangkap layar situs USGS pada 28 Maret 2025, memperlihatkan pusat gempa Myanmar dan jaraknya dengan Bangkok, Thailand. Gempa M 7,7 yang mengguncang Myanmar, terasa hingga Thailand. (Tangkap layar situs USGS)
Di Myanmar, ada laporan tentang jalan rusak di ibu kota serta kerusakan pada bangunan di seluruh negeri.
Getaran kuat juga terasa di negara tetangga, termasuk Thailand.
Sebanyak 81 pekerja konstruksi dilaporkan hilang setelah sebuah gedung tinggi yang sedang dibangun di Bangkok, Thailand, runtuh.
Gedung ini berjarak 1.000 km dari pusat gempa.
Sebuah video menunjukkan, kolam renang di atap gedung di Bangkok meluap ke sisi-sisi bangunan yang bergoyang.
Di China, pengguna media sosial di provinsi Yunnan dan Guangxi, yang berbatasan dengan Myanmar, mengatakan mereka merasakan guncangan setelah gempa.
Kemungkinan besar, dampak gempa terasa di sebagian besar wilayah Segitiga Emas yang bergunung-gunung, mencakup bagian Myanmar, Thailand, dan Laos.
4. Jumlah Korban
Setidaknya, tiga orang tewas setelah sebagian bangunan masjid di Myanmar runtuh saat gempa terjadi.
Di Bangkok, setidaknya satu orang tewas setelah sebuah gedung tinggi runtuh.
Namun, jumlah korban secara resmi belum diumumkan.
Seorang anggota tim penyelamat di Mandalay mengatakan kepada BBC bahwa jumlah korban tewas di sana diperkirakan mencapai ratusan.
“Hanya itu yang dapat kami katakan saat ini karena upaya penyelamatan masih berlangsung,” tambahnya.
5. Status Darurat
Junta militer Myanmar mengumumkan keadaan darurat di enam wilayah, termasuk Mandalay dan Naypyidaw, akibat pemadaman listrik dan terputusnya jalur komunikasi yang menghambat upaya tanggap darurat.
Thailand menyusul kemudian dengan menetapkan Bangkok sebagai daerah bencana, setelah kerusakan dilaporkan di seluruh kota.
Pemerintah memperingatkan bahwa gempa susulan bisa terjadi dalam 24 jam ke depan, dan menghimbau masyarakat untuk menjauh dari gedung-gedung tinggi serta menggunakan tangga alih-alih lift.
6. Penyebab Terjadinya Gempa Secara Umum
Pada dasarnya, kerak bumi terdiri dari beberapa bagian yang disebut lempeng, yang saling menekan satu sama lain.
Lempeng-lempeng ini terkadang bergerak secara tiba-tiba karena akumulasi tekanan, menyebabkan terjadinya gempa bumi.
Gempa bumi diukur dengan Skala Magnitudo Momen (Mw), yang telah menggantikan Skala Richter.
Gempa bumi Myanmar dengan magnitudo 7,7 diklasifikasikan sebagai gempa besar, yang biasanya menyebabkan kerusakan serius, seperti yang terjadi kali ini.
7. Penyebab Utama: Sesar Sagaing
Ahli seismologi menunjuk Sesar Sagaing, sebuah patahan geser utama yang membelah Myanmar bagian tengah, sebagai kemungkinan penyebab gempa dahsyat ini.
Sesar ini melepaskan energi gempa besar, yang diperparah oleh kedalaman gempa dangkal—hanya 10 km di bawah permukaan—memperkuat guncangan di Mandalay dan menyebarkan gelombang seismik jauh dari episentrum.
Gelombang permukaan yang dihasilkan oleh gerakan patahan ini bergerak di sepanjang permukaan bumi, menyebabkan guncangan hebat yang terasa hingga jarak jauh.
8. Kata Ahli
Dr. Susan Hough, seorang seismolog USGS, menjelaskan kepada Associated Press bahwa gempa berkekuatan 7,7 pada kedalaman ini melepaskan energi sangat besar.
Gelombang permukaan yang dihasilkan oleh patahan geser ini memiliki jangkauan yang luas.
Menurutnya, efek gempa ini sangat terasa di Bangkok, meskipun jaraknya lebih dari 1.000 km dari pusat gempa.
Cekungan sedimen di bawah Bangkok memperkuat getaran, mengubah guncangan menjadi kekuatan yang merusak.
9. Myanmar, Negara yang Belum Stabil
Myanmar adalah salah satu negara termiskin di Asia dan sudah diguncang perang saudara selama lebih dari empat tahun akibat kudeta militer yang merusak ekonomi.
Kebebasan internet telah sangat dibatasi sejak junta militer mengambil alih kekuasaan pada tahun 2021.
Tidak jelas seberapa siap negara ini dalam menghadapi bencana besar seperti ini.
10. Perbandingan dengan Gempa Besar Lainnya
Pada 26 Desember 2004, gempa berkekuatan 9,1 di lepas pantai Indonesia memicu tsunami yang menewaskan sekitar 228.000 orang.
Gempa besar lainnya terjadi di lepas pantai Jepang pada 2011, berkekuatan 9,0, yang menyebabkan kerusakan luas dan bencana di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima.
Gempa bumi terbesar yang pernah tercatat memiliki magnitudo 9,5, terjadi di Chili pada tahun 1960.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5177317/original/078241500_1743159437-Puan_Maharani_2.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Video Pidato Puan Maharani: Negara Harus Hadir dan Cepat Merespons Aspirasi Rakyat – Page 3
Liputan6.com, Jakarta Dalam rapat paripurna penutupan Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024-2025, Ketua DPR RI menyampaikan sejumlah poin penting terkait kebijakan keuangan negara hingga peran DPR RI dalam mengawal kepentingan rakyat. Di awal pidatonya, Puan Marahani mengungkapkan rasa duka dan simpati mendalam kepada masyarakat yang terdampak bencana akibat cuaca ekstrem, seperti banjir dan tanah longsor di berbagai wilayah Indonesia.
Puan Maharani mengatakan, DPR RI bersama pemerintah telah melakukan pembahasan serta menyetujui rencana efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025. Langkah ini menjadi kesempatan untuk memperkuat keuangan demi kesejahteraan, kemudahan, serta ketenteraman rakyat.
“Pemerintah sudah seharusnya melakukan upaya terbaik dalam membuka jalan bagi rakyat untuk hidup lebih sejahtera, mudah, dan tentram,” ungkapnya.
Efisiensi APBN merupakan kewajiban pemerintah dalam menjalankan amanat undang-undang keuangan negara yang mengharuskan pengelolaan keuangan secara tertib, efisien, transparan, serta bertanggung jawab.
“Kebijakan efisiensi APBN ini menjadi kesempatan bagi pemerintah untuk memperkuat tata kelola keuangan negara sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” ujarnya.
Ketua DPR RI menekankan bahwa negara harus hadir dalam melindungi rakyat, mencerdaskan hidup rakyat, dan mensejahterakan rakyat.
“Bagi rakyat yang membutuhkan kehadiran negara dalam menyelesaikan urusan hidupnya, menunggu satu hari saja terasa lama. Namun bagi kita di DPR RI dan pemerintah, seringkali pembahasan solusi berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun,” ujarnya.
Puan juga mengingatkan negara harus merespons permasalahan rakyat secara cepat dan tepat, baik dalam bidang lapangan pekerjaan, pendidikan, layanan kesehatan, hingga sektor pertanian dan perikanan.
“Negara harus hadir tanpa menunggu rakyat memviralkan,” ujar Puan. Namun, tindakan cepat tetap harus mengedepankan tata kelola yang baik dan berintegritas.
-

BPJN Lampung tangani 5 titik longsor baru di ruas Liwa-Gunung Kemala
Akibat curah hujan tinggi dan cuaca ekstrem pada Januari telah terjadi longsor di ruas jalan nasional Lintas Barat Kota Liwa-Gunung Kemala
Bandarlampung (ANTARA) – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung telah melakukan penanganan lima titik longsor baru yang ada di sepanjang ruas jalan Lintas Barat Kota Liwa-Gunung Kemala.
“Akibat curah hujan yang tinggi dan cuaca ekstrem pada Januari telah terjadi longsor di ruas jalan nasional Lintas Barat Kota Liwa-Gunung Kemala,” ujar Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Lampung Susan Novelia di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan dengan adanya cuaca ekstrem tersebut, longsor yang terjadi di lima titik itu telah mengenai bahu jalan dengan panjang ruas jalan yang terkena sepanjang 80 meter.
“Kami sudah melakukan penanganan dan kemarin sudah diserahkan desainnya. Dalam penanganan ini karena ada efisiensi anggaran, kami sedang meminta pendanaan dari pusat melalui anggaran tanggap darurat dan mendesak,” katanya.
Dia melanjutkan untuk penanganan yang dilakukan yaitu menggunakan bronjong, meletakkan karung pasir, dan penguatan tebing di sepanjang bahu jalan.
“Saat ini sudah masuk dalam masa transisi pemulihan permanen, dan biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan lima titik longsor ini sebesar Rp9 miliar,” ucap dia.
Ia menjelaskan, pihaknya sudah memasang rambu-rambu peringatan di sekitar lokasi longsor baru tersebut, untuk memberi peringatan kepada masyarakat yang hendak melintas agar lebih berhati-hati karena lokasi cukup berbahaya.
“Meski ada efisiensi kami tetap berupaya dengan anggaran terbatas memberi layanan optimal ke masyarakat. Sebab preservasi jalan ini harus berkelanjutan, karena lubang kecil harus cepat ditangani jangan sampai menjadi besar dan pemeliharaan jadi mahal,” tambahnya.
Menurut dia, untuk mencegah terjadi peristiwa berbahaya, pihaknya telah melakukan pembatasan tonase kendaraan yang melintas dengan bekerja sama dengan petugas Satlantas setempat.
“Curah hujan ini masih tinggi, hingga April jadi kami mengimbau masyarakat yang menggunakan ruas jalan nasional untuk terus berhati-hati,” ujar dia lagi.
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025 -

Prakiraan Cuaca saat Pawai Ogoh-Ogoh dan Hari Raya Nyepi di Bali, BMKG Minta Warga Waspada
PIKIRAN RAKYAT – Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengimbau masyarakat Bali untuk mewaspadai potensi hujan lebat yang dapat disertai petir selama Hari Raya Nyepi pada Sabtu, 29 Maret 2025.
Selain itu, gelombang laut tinggi hingga dua meter atau lebih diperkirakan terjadi di perairan selatan Bali. Kepala BBMKG Wilayah III, Cahyo Nugroho menyampaikan bahwa peringatan dini telah diterbitkan untuk periode 28-30 Maret 2025.
“Selama periode Hari Suci Nyepi, kami memperkirakan adanya hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat di beberapa wilayah Bali, termasuk Kabupaten Buleleng, Jembrana, Karangasem, Klungkung, dan Tabanan pada 29 Maret,” katanya, Jumat 28 Maret 2025.
Pada hari berikutnya, Minggu 30 Maret 2025, hujan petir diperkirakan akan lebih terkonsentrasi di Kabupaten Buleleng dan Jembrana. Selain itu, angin diperkirakan bertiup dari arah barat daya-barat laut dengan kecepatan mencapai 34 kilometer per jam.
Menurut analisis BBMKG Denpasar, cuaca ekstrem ini disebabkan oleh aktivitas gelombang ekuator Rossby di sekitar wilayah Bali yang meningkatkan pertumbuhan awan hujan. Suhu muka laut di sekitar Bali diperkirakan antara 28-30 derajat Celsius, dengan massa udara basah terkonsentrasi hingga lapisan 500 milibar atau sekitar 5.500 meter.
BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi dampak cuaca ekstrem, seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Masyarakat juga diingatkan untuk selalu memantau informasi cuaca terkini melalui laman resmi BBMKG Denpasar (bbmkg3.bmkg.go.id) serta kanal media sosial seperti Telegram (@warningcuacabali), akun X (@bbMKG3), dan Instagram (@bmkgbali).
Prakiraan Cuaca saat Pawai Ogoh-Ogoh
Menjelang Hari Raya Nyepi, masyarakat Bali akan menggelar pawai ogoh-ogoh pada Jumat, 28 Maret 2025. Namun, BBMKG memperingatkan bahwa cuaca di Bali pada hari tersebut berpotensi berawan hingga hujan disertai petir di beberapa wilayah.
“Waspadai potensi hujan yang dapat disertai petir di sebagian besar wilayah Bali saat pawai ogoh-ogoh,” ujar Cahyo Nugroho dalam keterangannya.
Berdasarkan prakiraan BBMKG, kondisi cuaca saat pawai ogoh-ogoh diperkirakan sebagai berikut:
Pagi hari: Kabupaten Badung, Kota Denpasar, Jembrana, dan Tabanan diperkirakan mengalami hujan ringan. Siang hingga sore hari (11.00-17.00 WITA): Sebagian besar wilayah Bali berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, serta hujan petir di beberapa daerah. Sore hari (17.00 WITA): Kabupaten Buleleng diperkirakan berawan, sementara wilayah lain mengalami hujan. Malam hari: Mayoritas wilayah di Bali diperkirakan berawan.
Suhu udara pada hari tersebut diperkirakan berada di kisaran 23-24 derajat Celsius pada pagi hari dan bisa mencapai 32 derajat Celsius pada siang hari. Angin akan bertiup dengan kecepatan sekitar 24-28 kilometer per jam.
Sehari sebelum Nyepi, masyarakat Bali akan mengadakan Pengerupukan, yakni pawai ogoh-ogoh keliling desa yang melambangkan upaya manusia untuk mengusir energi negatif menjelang Tahun Baru Saka. Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan menyesuaikan kegiatan mereka dengan kondisi cuaca yang mungkin berubah secara tiba-tiba.
Untuk mendapatkan pembaruan cuaca secara real-time, masyarakat dapat mengakses situs resmi BMKG atau mengikuti akun media sosial BBMKG Denpasar.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
/data/photo/2025/03/28/67e6a3622726e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

/data/photo/2025/03/28/67e6871cecd42.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

