Topik: longsor

  • Titik Banjir di Depok dan Tangsel Imbas Hujan Deras Sore Ini, Pohon Tumbang di Kantor Pemkab Bogor

    Titik Banjir di Depok dan Tangsel Imbas Hujan Deras Sore Ini, Pohon Tumbang di Kantor Pemkab Bogor

    TRIBUNJAKARTA.COM – Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Depok, Tangerang Selatan dan Kabupaten Bogor menyebabkan banjir pada Minggu (6/4/2025) sore.

    Terdapat titik banjir di wilayah Depok dan Tangerang Selatan. 

    Hujan deras dan angin kenjang juga membuat pohon tumbang di komplek Kantor Pemkab Bogor, Cibinong.

    TribunJakarta.com mengutip akun instagram @tangsel.info, @depok24jam dan @infodepok_id.

    Titik Banjir Tangsel

    “Situasi terkini pantauan genangan banjir di Jalan Puri Bintaro, Sektor 9, Pondok Aren, pada sore hari ini, Minggu (6/4/2025),” tulis akun @tangsel.info.

    Video itu memperlihatkan mobil memutar balik akibat genangan. Sedangkan seorang pedagang membawa gerobaknya menerobos banjir.

    Adapula, mobil dan motor yang akhirnya menerjang banjir.

    Informasi lainnya yakni insiden tanah longsor di Pondok Aren, Minggu (6/4/2025).

    “Terjadi tanah longsor pasca hujan deras di belakang Rumah Gadang, Pondok Kacang Prima, Jalan Wahid RT05/07, Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Minggu (6/4),” tulis akun itu.

    Akun tersebut menginformasikan titik banjir di Tangerang Selatan lainnya yakni:

    Jalan Kasuari, Sektor Sembilan
    Jalan Jombang
    Pertigaan Tanah Tingal
    BSD City
    Jalan Letnan Sutopo
    Jalan Raya Serpong
    Kampung Gunung, Jombang
    Nusa Lokal, BSD
    Bintaro Pondok Aren
    Jalan Aria Putra, Serua
    Ciater Raya, Serpong

    Titik Banjir Depok

    Sedangkan akun @depok24jam menginformasikan banjir merendam Kantor Kelurahan Beji, Kecamatan Beji, Depok.

    Banjir juga menggenangi Jalan Pitara tepatnya depan Pemancingan Seroja pada pukul 17.33 WIB.

    “Terjadi Banjir di Jl Pitara dekat jembatan depan pemancingan Seroja, bagi pengendara motor sebaiknya cari jalan alternatif untuk hindari mogok,” tulis akun @infodepok_id.

    Akun @infodepok_id juga melaporkan adanya genangan air di Jalan KSU

    “Kendaraan yang mau melintas jalan KSU kalau mesin nggak kuat / ceper lebih baik putar balik dulu, daripada mogok,” tulis akun itu.

    Kemudian banjir terjadi di Perempatan Mampang, Sawangan, Depok.

    Pohon Tumbang di Bogor

    Hujan deras disertai angin kencang juga menyebabkan sejumlah pohon tumbang di komplek Kantor Pemerintah Kabupatan (Pemkab) Bogor, pada Minggu (6/4/2025) sore.

    Pohon tumbang itu menghalangi jalan

    Pantauan TribunnewsBogor.com di lokasi, pukul 15.45 WIB, pohon tumbang ini tersebar di beberapa titik.

    Ada yang di depan Masjid Jami Baitul Faidzin, Gedung Sekretariat Daerah (Sekda), sampai didepan Kantor Inspektorat.

    Pohon tumbang ini langsung menutupi akses jalan. Akses keluar kantor Pemkab Bogor dialihkan melalui belakang Masjid.

    Personel BPBD dan anggota polisi saat ini tengah melakukan evakuasi.

    Pohon-pohon yang tumbang dipotong menggunakan gergaji mesin.

    “Saya tadi masuk kesini (Pemkab) waktu hujan deras. Anginnya kenceng juga. Pohon langsung tumbang,” kata pengunjung Kantor Pemkab Iksan (31) kepada TribunnewsBogor.com.

    Saat hujan deras, ia masih bisa melintasi pintu utama Pemkab Bogor. (TribunJakarta.com/TribunnewsBogor)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Gubernur Tinjau Lokasi Longsor Mojokerto, Ini Langkah Pemprov Jatim

    Gubernur Tinjau Lokasi Longsor Mojokerto, Ini Langkah Pemprov Jatim

    Mojokerto (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi terjadinya bencana tanah longsor di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Sejumlah langkah telah disiapkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).

    Didampingi Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra serta jajaran Perangkat Daerah Pemprov Jatim terkait, Gubernur Khofifah meninjau langsung titik bencana longsor. Gubernur Khofifah berkoordinasi dengan jajaran terkait termasuk juga Kepala Desa setempat pasca, bencana longsor terjadi akibat aliran sungai yang tersumbat pohon tumbang.

    “Saya sebenarnya ingin melihat langsung aliran sungai di atas tapi karena kendala kontur tanah yang masih rentan maka tidak direkomendasikan. Tapi bahwa sungai di atas itu posisinya cukup penting karena mengairi sekitar 50 hektar sawah,” ungkapnya, Minggu (6/4/2025).

    Sumbatan di aliran sungai tersebut menyebabkan longsor terutama saat kejadian curah hujan yang turun beintensitas cukup tinggi. Lebih lanjut terkait penanganan longsor, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa dalam dua hari ke depan pihaknya meminta agar proses pembersihan bisa segera dilakukan secara intensif.

    “Melalui rapat dengan seluruh pihak kemarin dan hari ini, langkah pertama adalah melalukan operasi pembersihan di lokasi kejadian. Mudah-mudahan besok cuaca bagus jadi jam 8 sampai 12 bisa dilakukan pembersihan. Setelah pembersihan, langkah selanjutnya adalah pemasangan Bronjong untuk mencegah longsor di waktu mendatang,” katanya.

    Pihaknya juga meminta dinas terkait agar bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto untuk segera melakukan normalisasi sungai yang ada di atas. Tujuannya agar puluhan hektar sawah yang selama ini menggantungkan dari aliran sungai tersebut bisa tetap mendapatkan sumber air.

    “Penanganan longsor secara teknis menggunakan biosoil engineering yaitu perbaikan tebing tanah dentan sistem terasering dengan penahan tanah menggunakan bambu dan diatasnya ditanami gebalan rumput vetifer. Rencananya bronjong akan dibangun setinggi 70 meter sepanjang 40 meter di area terdampak tanah longsor,” ujarnya.

    Tujuan pemasangan bronjong untuk memberikan penguatan kontur tanah yang ada sehingga dari hasil mirigasi, ada tiga pohon yang akan ditebang agar terasering bisa dilakukan. Pemasangan bronjong akan dilakukan melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Provinsi Jatim. Sedangkan, di sisi jurang pada kiri jalan akan dilakukan mekanisme penguatan termasuk pembangunan tanggul.

    “Ini untuk memberikan rasa aman pada masyarakat yang melintas di jalur tersebut. Proses pembuatan terasering sendiri disebutnya memerlukan waktu satu bulan. Untuk itu, ia menegaskan akan terus dilakukan koordinasi mendalam dengan berbagai pihak kaitan penutupan-pembukaan jalan selama proses pengerjaan,” jelasnya.

    Selain perbaikan akses jalan, lanjutnya, guna menambah sistem keamanan di sepanjang akses Cangar-Pacet tersebut, akan diberlakukan bentuk peringatan berbasis digital atau Early Warning System (EWS). Menurutnya, dari pintu masuk Tahura R Soerjo telah banyak terpasang warning atau peringatan bagi para pengguna.

    “Namun dengan keberadaan EWS ini nantinya diharapkan bisa memberikan pengamanan ganda bagi para pengguna jalan. Tentu di lihat di titik-titik strategis yang memberikan warning kepada masyarakat yang juga terkonfirmasi dengan pihak kepolisian untuk kemudian disampaikan kepada masyarakat kaitan jalan ditutup,” tegasnya.

    Masih kata mantan Menteri Sosial RI ini, pihaknya bersama-sama stockholder terkait dan pemerintah daerah menjaga rasa aman kepada masyarakat agar merasa nyaman dan tidak ada kekhawatiran terhadap hal yang tidak dinginkan. Seperti bencana alam, tanah longsor yang terjadi di jalur alternatif Mojokerto – Batu pada, Kamis (3/4/2025).

    Sekedar diketahui, total ada 10 korban dalam bencana longsor di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Sebanyak 10 korban tersebut berada di dua mobil yang berbeda melintas saat terjadi longsor yakni pikap dan minibus. [tin/but]

  • Jalan di Kebon Manggis Matraman Jakarta Timur Amblas Sepanjang 20 Meter Akibat Turap Longsor

    Jalan di Kebon Manggis Matraman Jakarta Timur Amblas Sepanjang 20 Meter Akibat Turap Longsor

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, MATRAMAN – Longsornya turap aliran kali Jalan Ksatrian X, Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur tidak hanya mengakibatkan jembatan penghubung warga amblas.

    Camat Matraman, Bambang Pangestu mengatakan akibat konstruksi turap yang longsor akses Jalan Ksatrian X kini amblas sehingga untuk sementara waktu tidak dapat dilintasi warga.

    “Panjang jalan yang amblas kurang lebih sekitar 20 meter. Titiknya tidak jauh dari titik jembatan yang amblas,” kata Bambang saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Minggu (6/4/2025).

    Tidak ada korban dalam kejadian, namun akses mobilitas warga kini terganggu karena mereka tidak dapat melintasi Jalan Ksatrian X maupun jembatan penghubung yang amblas.

    Warga diimbau mencari rute alternatif sembari menunggu proses perbaikan turap Phb Satria pada titik jembatan yang amblas, dan turap aliran Kali Ciliwung di titik jalan amblas.

    “Untuk penyebab amblasnya (jembatan dan jalan) karena tanah dan turapnya terkikis akibat hujan deras kemarin Sabtu (5/4/2025) sekira pukul 15.00 WIB,” ujar Bambang.

    Pemkot Jakarta Timur menyatakan sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) untuk melakukan perbaikan turap Kali Ciliwung yang amblas.

    Nantinya setelah BBWSCC melakukan perbaikan turap, maka barulah Suku Dinas (Sudin) Bina Marga Jakarta Timur memperbaiki jembatan dan akses Jalan Ksatrian X yang amblas.

    “Jalan amblas akibat amblasnya turap Kali Ciliwung. Sudah disurvei oleh tim BBWSCC. Akan dilakukan perbaikan dari pihak BBWSCC,” tutur Sekretaris Pemkot Jakarta Timur, Kusmanto.

    Sebelumnya, jembatan di Jalan Ksatrian X, Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur amblas akibat turap Phb Satria longsor sehingga kini tidak dapat dilintasi warga.

    Dari hasil pemeriksaan Pemkot Jakarta Timur jembatan yang dahulunya dibangun secara swadaya oleh warga sekitar tersebut amblas karena konstruksinya bertumpu pada turap.

    “Jembatan ini dibangun dari swadaya masyarakat. Dudukan jembatan hanya bertumpu di turap PHB tersebut,” kata Kusmanto.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Puncak Arus Balik, Terminal Leuwipanjang Alami Peningkatan Signifikan

    Puncak Arus Balik, Terminal Leuwipanjang Alami Peningkatan Signifikan

    JABAR EKSPRES – Arus balik di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung mulai alami peningkatan signifikan. Hal ini berkenaan dengan bakal habisnya musim libur lebaran 2025.

    Kepala Terminal Leuwipanjang, Asep Hidayat mengungkapkan, lonjakan arus balik mulai terjadi setelah H+3 Hari Raya Idulfitri. Dari yang sebelumnya total keberangkatan sebanyak 3.334 penumpang, menjadi 9.764 penumpang.

    “Keberangkatan kebanyakan mengarah ke Jabodetabek. Ada kenaikan kurang lebih 6.000 penumpang dari H+2 ke H+3. Dari yang asalnya 3.334 penumpang, naik ke 9.764 penumpang,” kata Asep, saat dikonfirmasi, Minggu (6/4).

    Asep menyebut, keberangkatan di H+4 lebaran di terminal type A tersebut kembali mengalami penurunan ke angka 7.760 penumpang. Namun, kembali naik di H+5 pasca hari raya idulfitri menjadi 9.307 penumpang.

    BACA JUGA:Masuki Puncak Arus Balik, Hanya 50 Persen Pemudik Lintasi Jalur Tol?

    “Sempat turun dulu 1.000 penumpang. Tapi kembali naik lagi kebarangkatannya di H+5 menjadi 9.000an penumpang,” ungkapnya.

    Untuk kedatangan sendiri, Asep memprediksi puncak arus balik ke Kota Bandung di Terminal Leuwipanjang bakal terjadi pada hari ini. Diakui Asep, kedatangan tertinggi ke Kota Kembang sendiri telah terjadi pada H+3 lebaran.

    “Kalau kedatangan paling banyak masih H+3 lebaran sebanyak 6.339 penumpang. Tapi H+4 maupun H+5 angkanya tak jauh beda dari total penumpang di H+3,” ucapnya.

    BACA JUGA:Tebing 15 Meter Longsor, Jalur Alternatif Panjalu-Kawali Tak dapat Diakses

    Baik untuk kedatangan maupun keberangkatan, tiap harinya terminal Leuwipanjang memberangkatkan armada rata-rata 300 perjalanan AKDP maupun AKAP.

    Diakui Asep, hal ini guna kelancaran arus balik lebaran 2025. Asep melanjutkan, sampai saat ini proses arus mudik maupun balik berlajan lancar di terminal tipe A Kota Bandung tersebut.

    “Alhamdulilah lancar. Perhari kita memberangkatkan lebih dari 300 armada. Ini untuk menunjang arus balik lebaran 2025,” pungkasnya. (Dam)

  • Jembatan di Kebon Manggis Matraman Amblas, Mobilitas Warga Terganggu

    Jembatan di Kebon Manggis Matraman Amblas, Mobilitas Warga Terganggu

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, MATRAMAN – Jembatan di Jalan Ksatrian X, Kelurahan Kebon Manggis, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur amblas pada Sabtu (5/4/2025) sekira pukul 15.00 WIB.

    Sekretaris Kota Jakarta Timur, Kusmanto mengatakan jembatan penghubung untuk mobilitas warga di Jalan Ksatrian X amblas akibat terdampak konstruksi turap PHB Satria yang longsor.

    “Jembatan ini dibangun dari swadaya masyarakat. Dudukan jembatan hanya bertumpu di turap PHB tersebut,” kata Kusmanto di Matraman, Jakarta Timur, Minggu (6/4/2025).

    Usai kejadian jajaran Sudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur sudah melakukan penanganan awal agar material puing jembatan dan turap yang amblas tidak menghambat aliran.

    Sementara penanganan turap menunggu dari Balai Besar Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), karena Phb Satria yang terhubung dengan Kali Ciliwung sehingga menjadi kewenangan BBWSCC.

    “Karena ini kali milik pusat kewenangan ada di BBWSCC. Kalau sudah selesai turapnya diperbaikin Sudin Bina Marga Jakarta Timur akan memperbaiki jembatan,” ujar Kusmanto.

    Sembari menunggu proses perbaikan akses mobilitas warga Kelurahan Kebon Manggis kini dialihkan, karena jembatan di Jalan Ksatrian X untuk sementara tidak dapat dilalui.

    Camat Matraman, Bambang Pangestu menuturkan pihaknya masih berupaya melakukan koordinasi dengannya pihak terkait agar perbaikan turap dan jembatan dapat segera dilakukan.

    “Alhamdulillah saat kejadian jembatan amblas tidak ada korban. Namun dampaknya mobilitas warga terganggu, karena jembatan tersebut untuk mobilitas warga,” tutur Bambang.

  • Anggota DPR minta Pemprov Jatim evaluasi jalur longsor Pacet–Cangar

    Anggota DPR minta Pemprov Jatim evaluasi jalur longsor Pacet–Cangar

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi III DPR RI Bimantoro Wiyono meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur segera melakukan evaluasi menyeluruh terkait kondisi jalur Pacet-Cangar, Kabupaten Mojokerto, yang longsor pada Kamis (3/4) dan merumuskan solusi jangka panjang.

    “Apakah perlu ada perbaikan dan pembangunan tembok penahan atau bahkan rekayasa jalur alternatif yang lebih aman, ini perlu dikaji secara mendalam. Jangan sampai masyarakat terus dihantui rasa khawatir saat melintasi jalur tersebut, terutama saat musim hujan,” kata Bimantoro dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.

    Ia mengapresiasi langkah cepat Kepolisian Daerah Jawa Timur dan tim evakuasi gabungan yang melaksanakan penyelamatan, meskipun dalam kondisi cuaca yang ekstrem.

    “Evakuasi tetap dilaksanakan dengan baik, meskipun dalam keadaan hujan dan cuaca yang ekstrem. Ini menunjukkan ketanggapan dan kesigapan yang patut diapresiasi,” katanya.

    Di sisi lain, Bimantoro mengapresiasi pula Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korlantas Polri) atas keberhasilan dalam mengelola arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 1446 H/Lebaran 2025.

    Menurut dia, kesuksesan penyelenggaraan mudik Lebaran 2025 menjadi cerminan nyata dari kesiapan dan kerja keras jajaran kepolisian dalam menjaga keamanan dan kelancaran lalu lintas nasional.

    “Kami dari Komisi III DPR RI memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Kakorlantas Polri beserta seluruh jajaran yang telah bekerja tanpa lelah memastikan keamanan dan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025. Koordinasi yang baik antarinstansi dan strategi pengaturan lalu lintas yang efektif patut diacungi jempol,” katanya.

    Sebelumnya, pada Kamis (3/4), bencana alam tanah longsor terjadi di di jalur Pacet-Cangar, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

    Tanah longsor di akses jalan yang menghubungkan Kabupaten Mojokerto dengan Kota Batu itu menimpa dua unit mobil dan satu sepeda motor hingga mengakibatkan 10 orang penumpang mobil meninggal dunia.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • 10 Wisatawan di Bogor Diserang Tawon, Satu Orang Tewas

    10 Wisatawan di Bogor Diserang Tawon, Satu Orang Tewas

    JABAR EKSPRES – Seorang pria berusia 52 tahun berinisia AM meninggal dunia di tepi Danau Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.

    AM ditemukan pada Sabtu (5/4) sekitar pukul 14.00 WIB. Insiden tersebut terjadi ketika saksi bernama RY bersama keluarganya berencana menuju tempat pemandian Citiis.

    Selama perjalanan, mereka tiba-tiba diserang oleh tawon hutan. RY dan keluarganya berusaha menyelamatkan diri dengan cepat masuk ke dalam mobil.

    “Saksi serta keluarganya mengalami luka akibat sengatan tawon dan saat ini dirawat di Klinik Arafah AMC Ciapus,” ujar Kasi Humas Polres Bogor, Iptu Desi Triana, Minggu (6/4).

    BACA JUGA:Wisata di Banjar Minim Promosi, Fasilitas Jadi Penyebab Utama Lesunya Kunjungan Wisatawan

    Dari informasi yang diperoleh, istri dan kedua anak RY kini masih berada dalam kondisi tidak sadar akibat sengatan tawon tersebut.

    Sementara itu, seorang pedagang bernama Y juga menjadi korban serangan tawon ketika mencoba mencari tempat aman di dalam hutan.

    Dalam upaya menyelamatkan diri, Y melompati pagar dan masuk ke danau, bersama dengan RY dan dua pria tak dikenal lainnya.

    BACA JUGA:Tebing 15 Meter Longsor, Jalur Alternatif Panjalu-Kawali Tak dapat Diakses

    Mereka berhasil naik ke permukaan setelah serangan tawon mereda. Namun, RY kemudian menyadari bahwa AM belum kembali ke permukaan dan segera menyelam untuk mencari korban. Sayangnya, AM ditemukan tidak sadarkan diri.

    Tim penyelamat segera mengamankan AM ke tepi danau, namun sayangnya, kondisi korban sudah tidak bernyawa.

    Selain AM, terdapat sepuluh orang lainnya yang menjadi korban serangan tawon tersebut, termasuk keluarga RY, yang kini mendapatkan pengobatan di Klinik Arafah AMC Ciapus.

    “Satu korban lainnya telah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan. Lima orang lagi hanya mengalami sengatan ringan dan dapat menjalani pengobatan mandiri,” tutup Desi.

  • Bentuk Tim Safety Official, BPBD Kabupaten Mojokerto Pasang EWS di Lokasi Longsor

    Bentuk Tim Safety Official, BPBD Kabupaten Mojokerto Pasang EWS di Lokasi Longsor

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pasca bencana longsor di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan membentuk tim. BPBD juga akan memasang akan memasang alat Early Warning System (EWS).

    Selain itu, juga akan dipasang mini tremor untuk mendeteksi pergerakan tanah atau gesekan di lokasi longsor. BPBD juga akan menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan stockholder terkait diantaranya, Basarnas, BPBD Provinsi, Tahura Raden Soerjo, FPRB, BMKG, dan instansi lainnya.

    Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo’ie Afrida Soesetyo Djati mengatakan, proses pembersihan material belum dapat dilakukan karena menunggu hasil survei dan pemetaan lokasi. “Kita akan membentuk tim untuk melakukan survei, apakah pekerjaan pembersihan sisa longsoran bisa dimulai apa belum?” ungkapnya, Sabtu (5/4/2025).

    BPBD juga akan membentuk Tim Safety Official yang bertugas memantau kondisi lapangan dari atas dan menyampaikan informasi terkini agar bisa dilakukan proses pembersihan sisa material longsor. Mengingat, lanjutnya, saat ini masih cuaca ekstrem sehingga keselamatan pekerja menjadi prioritas utama.

    “Untuk mengetahui kondisi di lapangan seperti apa? Kita akan memasang alat EWS sementara di situ, pergerakan di atas bisa kita ketahui. Yang kedua kita pasang mini tremor untuk mendeteksi pergerakan tanah atau gesekan di lokasi longsor, sekaligus untuk mitigasi pengamanan para pekerja,” katanya.

    Jika hasil dari hasil survei dan BMKG menyatakan aman, maka lanjutnya, Senin (7/4/2025) pekan depan akan mulai pembersihan dengan menggunakan alat berat. Menuruthya, pasca bencana longsor tersebut pihaknya belum bisa menggunakan alat berat untuk melakukan pembersihan sisa material longsor.

    “Karena selama ini kalau alat berat kita mainkan maka ada getaran-getaran yang membahayakan mereka yang melakukan evakuasi. Jangan sampai alat berat kita mainkan untuk mempercepat proses pengerukan sisa longsoran justru menimbulkan korban baru, kita nggak mau itu. Presentasi BMKG, cuaca belum bagus,” jelasnya.

    BMKG dalam pemaparannya menyebutkan kondisi cuaca masih tidak stabil dan berpotensi ekstrem. Oleh karena itu, sebelum proses pembersihan dimulai, tim survei dan mitigasi akan lebih dulu memastikan keselamatan para pekerja baik yang menggunakan alat berat maupun secara manual.

    “Untuk warga yang akan berwisata, jika cuaca seperti saat ini kami menghimbau agar tidak berada di tempat-tempat yang rawan bencana, jangan berteduh di bawah pohon yang rindang atau di bawah papan reklame. Apabila sudah kelihatan hujan, jangan lewat tebing-tebing karena kita tidak tahu, karena kita lawan alam. Masyarakat kami minta menjaga situasi, diri sendiri dan keluarga,” pungkasnya. [tin/kun]

  • Bencana Longsor di Mojokerto Timbulkan 10 Korban Jiwa, Kemensos Segera Salurkan Bantuan

    Bencana Longsor di Mojokerto Timbulkan 10 Korban Jiwa, Kemensos Segera Salurkan Bantuan

    Bencana Longsor di Mojokerto Timbulkan 10 Korban Jiwa, Kemensos Segera Salurkan Bantuan
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Bencana alam tanah
    longsor
    terjadi di akses Jalan
    Mojokerto
    -Kota Batu, Kabupaten Mojokerto,
    Jawa Timur
    , Kamis (3/4/2025). Bencana yang menimpa dua mobil dan satu sepeda motor ini mengakibatkan 10 korban jiwa.
    Menteri Sosial Saifullah Yusuf (
    Gus Ipul
    ) mengatakan, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Mojokerto-Batu Kementerian Sosial (
    Kemensos
    ) telah membantu proses evakuasi korban meninggal bersama tim SAR, Dinas Sosial, dan relawan. Saat ini, korban telah didata dan diverifikasi.
    “Tagana Mojokerto beserta unsur lainnya telah mendirikan dapur umum di lokasi untuk memenuhi kebutuhan makanan relawan yang mencari korban,” kata Gus Ipul dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (5/4/2025).
    Gus Ipul melanjutkan, Kemensos telah mendistribusikan bantuan dapur umum yang mampu memasak hingga 500 porsi. Proses evakuasi dihentikan setelah semua korban telah ditemukan pada Jumat (4/4/2025).
    “Kemensos berkoordinasi dengan pihak terkait untuk rencana penyerahan santunan kepada ahli waris korban bencana yang meninggal dunia,” katanya.
    Berikut daftar korban meninggal dunia dalam bencana tanah longsor di akses Jalan Mojokerto-Kota Batu.
    1. Masjid Zatmo Setio (31), laki-laki, sopir Innova warga RT 10 RW 2, Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabuapaten Sidoarjo.
    2. Rani Anggraeni (28), perempuan , warga RT 10 RW 2, Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.
    3. Syahrul Nugroho Rangga Setiawan (6), laki-laki, warga RT 10 RW 2, Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.
    4. Putri Qiana Ramadhani (2), perempuan, warga RT 10 RW 2, Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo,
    5. H. Wahyudi (71), laki-laki warga RT 10 RW 2, Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo
    6. Hj. Jainah (61), perempuan, warga RT 10 RW 2, Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.
    7. Saudah (70), perempuan, warga Desa Suruh, RT 18 RW 5, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo
    8. Fitria Handayani (27), perempuan, warga Dusun Urung-Urung, Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.
    9. Ahmad Fiki Muzaki (28), laki-laki, warga Dusun Urung-Urung, Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.
    10. Mikaila FZ (3,5), perempuan, warga Dusun Urung-Urung, Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pasca Bencana Longsor, Jalur Alternatif Mojokerto – Batu Masih Ditutup

    Pasca Bencana Longsor, Jalur Alternatif Mojokerto – Batu Masih Ditutup

    Mojokerto (beritajatim.com) – Jalur alternatif Mojokerto – Batu pasca bencana longsor yang terjadi di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto masih ditutup. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto terkait hal ini.

    Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Pemprov Jawa Timur telah berkoordinasi dengan Pemkab Mojokerto agar ke depan lokasi kejadian segera diperbaiki dengan konstruksi yang lebih kokoh. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memberikan rasa lebih aman bagi masyarakat.

    “Yang jelas untuk sementara, jalan ini (Pacet-Canggar) masih kita tutup sampai batas waktu yang akan diumumkan berikutnya. Setelah rapat dan pembersihan jalan, tanggal 7 Maret 2025 akan kita lihat hasil asesmennya. Proses selanjutnya akan diputuskan apakah harus ada plengsengan di kanan kirinya, atau perlebaran air sungai,” katanya, Sabtu (5/4/2025).

    Tujuannya, lanjutnya, agar arus sungai lebih deras dan tidak lagi terjadi longsor di lokasi kejadian yang bisa merenggut korban jiwa seperti pada, Kamis (3/4/2025) lalu. Gubernur Khofifah meminta agar masyarakat untuk bersabar menunggu hasil final dari assesmen yang digelar.

    Sementara itu, Bupati Mojokerto Muhammad Albara menjelaskan, jika pihaknya bersama dinas terkait telah mengambil sejumlah langkah cepat, termasuk menutup sementara jalur alternatif Mojokerto – Batu. “Alhamdulillah, kita sudah berkoordinasi dengan dinas provinsi dan kabupaten. Jalur ke Cangar sementara kita tutup sambil menunggu kondisi benar-benar aman,” jelasnya.

    Masih kata Gus Barra (sapaan akrab, red), pembersihan sisa longsor juga sedang dilakukan petugas gabungan. Selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Badan Metreologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda untuk memantau cuaca di lokasi kejasian ke depannya.

    “Kami, Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga telah meminta Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Timur untuk memasang papan informasi cuaca di jalur menuju Cangar. Selain itu, akan dilakukan langkah-langkah penguatan lereng seperti pemasangan bronjong, pembangunan sistem pemantauan dini (PWS), serta reboisasi di kawasan rawan longsor,” pungkasnya.

    Sekedar diketahui, total ada 10 korban dalam bencana longsor di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Sebanyak 10 korban tersebut berada di dua mobil yang berbeda melintas saat terjadi longsor yakni pikap dan minibus.

    Dua kendaraan jenis pikap dan minibus tersebut terseret material longsor saat melintas di jalur alternatif Mojokerto – Batu pada, Kamis (3/4/2025) kemarin. Pikap membawa tiga orang dengan sopir, sementara minibus membawa tujuh orang dengan sopir. Sopir minibus lebih dulu dievakuasi pada pencarian hari pertama.

    Sementara sembilan korban dari kedua kendaraan berhasil ditemukan dan dievakuasi di hari kedua pencarian. Tiga korban di dalam mobil pikap dievakuasi sekira pukul 09.25 WIB dan enam korban di dalam minibus berhasil dievakuasi Tim SAR Gabungan sekira pukul 11.00 WIB. [tin/kun]