Topik: longsor

  • Proyek Geothermal Sebaiknya Tak Ada di Nusa Tenggara Timur, Banyak Kekurangan Sejak Awal

    Proyek Geothermal Sebaiknya Tak Ada di Nusa Tenggara Timur, Banyak Kekurangan Sejak Awal

    PIKIRAN RAKYAT – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melkiades Laka Lena menilai proyek geothermal sebaiknya ditiadakan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal tersebut ia ungkapkan setelah berdiskusi dengan Uskup Agung Ende, Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD dalam kunjungan kerjanya beberapa waktu lalu.

    “Dalam pertemuan ini kami membahas berbagai isu Pembangunan di NTT, khususnya di kabupaten Ende, termasuk keberatan dari para uskup se-Nusa Tenggara (Denpasar, Labuan Bajo, Ruteng, Ende, Maumere, dan Larantuka), terkait proyek geothermal”, tulis Melki seperti dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Instagram probadinya @melkilakalena.official, Senin, 7 April 2025.

    Dalam dialog yang terjadi di Istana Keuskupan Agung Ende, Ndona, Jumat, 4 April 2025, politisi partai Golkar itu menilai proyek geothermal di wilayah NTT sejak awal memang kurang baik.

    “Terkait Pembangunan geothermal yang kami diskusikan hari ini, kami menyadari banyak kekurangan karena sejak awal didesaian kurang baik,” tulisnya.

    Karena itu, dirinya berkomitmen untuk memanggil perlabai pihak terkait proyek tersebut.

    “Kami sudah dengar masukan dari uskup, maka kita pastikan bahwa seluruh pihak terkait geothermal akan dipanggil dan segera sesuaikan dengan aspirasi para uskup,” tulis Melki.

    Lebih lanjut, orang nomor satu di NTT ini pun memastikan, proyek geothermal yang sudah berjalan agar dibenahi dan diperbaiki. Sementera proyek-proyek yang sedang dibangun dan sudah disepakati, dihentikan dulu.

    Pasalnya, ia ingin memastikan masyarakat yang ruang hidupnya di sekitar proyek harus aman. Jika tidak, geothermal sebaiknya ditiadakan.

    “Geothermal yang sudah berjalan agar dibenahi dan diperbaiki. Semua yang akan dibangun disepakati dipending dulu. Pembangunan geothermal harus aman. Jika tidak aman makan dipending dan sebaiknya tidak ada geothermal di wilayah ini,” tulis Melki.

    Namun, pantauan Pikiran-Rakyat.com, Melki dalam unggahannya tidak menguraikan jadwal pasti pemanggilan pihak-pihak terkait.

    Peta Sebaran Panas Bumi di wilayah Keuskupan se-Nusra

    Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Mineral, potensi panas bumi di wilayah Keuskupan se-Nusra mencapai 902 MW atau 65 persen dari potensi panas bumi di NTT. Berikut ini titik sebarannya:

    – Pulau Flores: Waisano, Ulumbu, Wai Pesi, Gou-Inelika, Mengeruda, Mataloko, Komandaru, Ndetusoko, Sokoria, Jopu, Lesugolo, Oka Ile Ange, dan Oyang Barang.

    – Pulau Lembata: Watuwawer-Atedai dan Roma-Ujelewung.

    – Pulau Alor: Bukapiting

    Hingga saat ini, baru PLTP Ulumbu yang dimaknaafkan untuk pembangkit listrik, sedangkan PLTP Mataloko yang sebelumnya sempat beroperasi harus ditutup karena dugaan kesalahan teknis.

    Mayoritas Warga Menolak Geothermal

    Pantauan media ini, penolakan besar-besaran dilakukan oleh mayoritas warga dan tokoh agama di NTT dalam beberapa bulan terakhir. Rencana perluasan PLTP Ulumbu misalnya, menuai reaksi keras warga Poco Leok karena khawatir ruang hidup mereka terancam.

    Di Mataloko, masyarakat hingga tokoh agama bahkan melakukan demontrasi penolakan karena mereka telah menjadi saksi nyata dan korban akibat pencemaran lingkungan hidup yang disebabkan oleh proyek geothermal. Operasi tambang panas bumi telah menimbulkan lumpur panas yang membuat sawah warga terendam dan sumber air tercemar.

    Sementara itu, masyarakat Atadei, khususnya Ahar Tu (Atakore-Lewogroma) juga mewaspadai rencana Pembangunan PLTP Atadei. Mayoritas warga menolak rencana tambang ini dalam musyawarah pengambilan sikap akhir pada 8 Oktober 2024 lalu, di Aula Kantor Desa Atakore, Atadei, Kabupaten Lembata.

    Mereka menolak karena khawatir tradisi dan ruang hidup di sana terancam oleh proyek geothermal. Apalagi wilayah Atakore masuk kawasan rawan bencana alam, seperti longsor, gunung meletus, dan tsunami. Bencana alam paling parah di terjadi tahun 1979, saat tanah longsor mengubur empat desa, 539 orang meninggal, 364 orang hilang di Waiteba. Survei lapangan 2013 menyimpulkan, kerapuhan tanah adalah penyebab bencana dahsyat itu. Akibat aktivitas vulkanik di wilayah tersebut membuat struktur tanah sangat rapuh. Mahkota longsor diketahui berada di Desa Atakore, yaitu Bukit Bauraja yang membentuk tebing yang tidak stabil dan rawan longsor, terutama pasca hujan.

    Kerusakan akibat proyek geothermal NTT telah menjadi perhatian utama masyarakat dan tokoh agama, memicu penolakan terhadap proyek-proyek tersebut. Beberapa kerusakan yang telah terjadi atau dikhawatirkan meliputi pencemaran air, kerusakan lahan dan ekosistem, semburan lumpur dan uap panas seperti di Mataloko, hingga ancaman bencana geologis, seperti tanah longsor dan gempa bumi. Kasus di PLTP Sarulla, Sumatera Utara dan Pohang, Korea Selatan menunjukkan potensi proyek geothermal memicu gempa.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Jalur Mojokerto-Batu Masih Ditutup, Tim Gabungan Fokus Bersihkan Material Longsor

    Jalur Mojokerto-Batu Masih Ditutup, Tim Gabungan Fokus Bersihkan Material Longsor

    Mojokerto (beritajatim.com) – Akses jalur alternatif Mojokerto–Batu yang melintasi kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, hingga kini masih ditutup total. Penutupan dilakukan menyusul bencana longsor yang terjadi pada Kamis (3/4/2025) lalu dan menyebabkan tertutupnya badan jalan oleh material tanah dan pohon tumbang.

    “Hari ini kami mendapatkan komando untuk membersihkan ruas jalan sehingga PUPR Kabupaten Mojokerto dan PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur mengerahkan 2 unit alat berat untuk membersihkan material longsor yang menutupi ruas jalan,” ungkap Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin, Senin (7/4/2025).

    Pembersihan difokuskan pada titik-titik longsor utama yang menutup jalur penghubung Mojokerto–Batu. Meski cuaca relatif cerah, tim gabungan tetap mewaspadai potensi longsor susulan, terutama jika hujan kembali turun.

    “Penanganan lanjutan akan dilakukan teman-teman dari Provinsi terkait penguatan tembok tebing karena tentunya jika ruas dibuka, kita harus memastikan keamanannya. Kami bekerja ada koordinator, sampai saat ini belum ada perintah untuk itu (evakuasi bangkai mobil). Kami berharap cuaca seperti ini, kalau hujan tentunya kita harus menghentikan proses evakuasi,” jelasnya.

    Sementara itu, tiga pohon besar yang sempat menghalangi jalan telah dipotong oleh tim BPBD Provinsi Jawa Timur. Pembersihan material longsor saat ini telah mencapai sekitar 70 persen, namun masih menunggu asesmen dari BPBD untuk pembukaan jalan secara penuh.

    “Itu masih harus bergantung dari asesmen dari teman-teman BPBD (akses Cangar–Pacet dibuka kembali), kami hanya supporting saja. Hanya pembersihan ruas jalan saja, besok Insya Allah mendukung teman-teman dari Dinas PU Bina Marga Provinsi untuk melakukan penanganan karena faktor keselamatan harus diperhatikan,” tuturnya.

    Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Wilayah Mojokerto dari Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, Tri Cahyo Utomo, menegaskan bahwa fokus saat ini masih pada evakuasi dan pembersihan material longsor.

    “Ini baru efektif, tadi pagi potong pohon. Hari ini kita juga akan gali, lihat dinding penahannya di samping itu,” tambahnya.

    Tri menjelaskan, bagian bawah tebing akan diperkuat dengan dinding penahan baru yang lebih kokoh. Sementara bagian atas akan menggunakan teknologi biosoil engineering dengan bambu dan vegetasi penahan air, untuk meminimalisir risiko longsor berulang.

    “Jadi sumbatan di atas itu alami, ada pohon lapuk jatuh ke situ. Di atas posisinya sekarang ditutup sementara karena kita juga harus cari solusi terbaik, itu juga untuk mengairi sawah warga. Jadi besok bersama PUPR Kabupaten terjun dan asesmen baiknya seperti apa, jika bawah aman, atas kerja. Itu yang agak lama, pembukaan jalur diputuskan tim bersama,” tegasnya.

    Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebelumnya menegaskan bahwa perbaikan jalur Pacet–Cangar akan dilakukan dengan konstruksi yang lebih kokoh. Langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab Pemprov untuk menjamin keamanan masyarakat pengguna jalan.

    “Yang jelas untuk sementara, jalan ini (Pacet–Canggar) masih kita tutup sampai batas waktu yang akan diumumkan berikutnya. Setelah rapat dan pembersihan jalan, tanggal 7 Maret 2025 akan kita lihat hasil asesmennya. Proses selanjutnya akan diputuskan apakah harus ada plengsengan di kanan kirinya, atau perlebaran air sungai,” katanya, Sabtu (5/4/2025).

    Diketahui, dalam peristiwa longsor tersebut, terdapat 10 korban dari dua kendaraan yang tertimpa longsoran tanah dan pohon, masing-masing sebuah pikap dan minibus yang melintas saat kejadian. [tin/beq]

  • Gegara Banjir, 4 Hektar Lahan Padi di Bandung Barat Gagal Panen

    Gegara Banjir, 4 Hektar Lahan Padi di Bandung Barat Gagal Panen

    JABAR EKSPRES – Tanaman padi seluas 4 hektar di Kampung Cikupa, Desa Sulamanah, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat diterjang banjir.

    Tanaman padi siap panen itu diterjang banjir pada Minggu (6/4/2025). Berdasarkan data dari Kantor Kecamatan Rongga, para petani di Kampung Cikupa mengalami gagal panen diperkirakan sampai 28 ton padi.

    “Betul kejadiannya kemarin. Padi siap panen terendam semua oleh banjir,” kata Camat Rongga, Ilman Suherlan, saat dikonfirmasi, Senin (7/4/2025).

    BACA JUGA: Jutaan Kendaraan Lintasi Bandung Barat di Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2025

    Ilman menjelaskan, banjir itu terjadi akibat meluapnya aliran Sungai Cibeber yang membanjiri daratan setelah hujan dengan intensitas tinggi dan waktu yang lama melanda wilayah tersebut.

    “Volume air di sungai Cibeber cukup tinggi sehingga aliran air di irigasi-irigasi meluap dan banjir terjadi,” sebut Ilman.

    “Kalau diperkirakan, 1 hektare biasa menghasilkan 7 ton padi. Maka jika 4 hektare ada sebanyak 28 ton yang gak kepanen,” sambungnya.

    BACA JUGA: Antisipasi Lonjakan Sampah Libur Lebaran, DLH Bandung Barat Siagakan Ratusan Personel Kebersihan

    Selain banjir, hujan deras yang melanda wilayah kecamatan Rongga juga menyebabkan terjadinya tanah longsor di Kampung Dawuan RT 03 RW 11 Desa Sukamanah.

    Imbas peristiwa tanah bergerak, sebuah rumah mengalami rusak setelah dihantam material longsor dari sebuah tebing.

    “Ada 1 unit rumah yang rusak. Lumpurnya masuk rumah semua,” tandasnya. (Wit)

  • Pembersihan Longsor Pacet Mojokerto Dimulai, Alat Berat Dikerahkan

    Pembersihan Longsor Pacet Mojokerto Dimulai, Alat Berat Dikerahkan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Proses pembersihan material longsor di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, mulai dilakukan pada Senin (7/4/2025). Tim gabungan telah menerjunkan alat berat ke lokasi bencana yang sempat memutus akses jalur alternatif Mojokerto–Batu.

    Tim yang dikerahkan berasal dari TNI/Polri, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), BPBD, Dinas PUPR, pengelola Tahura R Soerjo, dan Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur. Selain mengangkut material longsoran, petugas juga menebang tiga pohon lapuk berdiameter sekitar 170 cm yang dianggap berisiko memperparah kondisi di sekitar lokasi kejadian.

    Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin, mengungkapkan bahwa sejak hari pertama kejadian longsor, pihaknya telah bergerak cepat atas instruksi Bupati Mojokerto untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

    “Sejak hari pertama kejadian longsor, Bapak Bupati langsung menghimbau teman-teman dari provinsi. Kita dari kabupaten juga sudah koordinasi, dan di hari kedua alat berat sudah standby. Fokus awal kami adalah evakuasi korban bersama Brimob dan Dinas Mojokerto,” ungkapnya.

    Menurut Rinaldi, proses pembukaan jalur yang tertutup longsoran hingga kini masih berlangsung. Pihaknya belum bisa memprediksi durasi pembersihan, sebab kondisi cuaca menjadi faktor penentu utama.

    “Semoga cuaca bersahabat, tidak turun hujan sehingga kita bisa melanjutkan pembersihan sampai nanti sore. Semoga hari ini jalur bisa ditemukan kembali, meski untuk pemasangan penahan tebing belum dilakukan,” pungkasnya.

    Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, telah meninjau lokasi longsor pada Minggu (6/4/2025). Dalam keterangannya, Khofifah menyampaikan bahwa setelah pembersihan selesai, akan dilakukan pemasangan bronjong untuk memperkuat kontur tanah dan mencegah longsor kembali terjadi.

    “Rencananya bronjong akan dibangun setinggi 70 meter sepanjang 40 meter di area terdampak tanah longsor. Tujuan pemasangan bronjong untuk memberikan penguatan kontur tanah yang ada sehingga dari hasil mitigasi, ada tiga pohon yang akan ditebang agar terasering bisa dilakukan,” ujar Gubernur Khofifah.

    Pemasangan bronjong akan dilaksanakan melalui Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim, dan di sisi jurang kiri jalan akan dibangun tanggul serta penguatan tambahan. Selain itu, Pemprov juga akan memasang sistem peringatan dini berbasis digital atau Early Warning System (EWS) di sepanjang akses Cangar-Pacet.

    “Di sepanjang akses Cangar-Pacet akan diberlakukan bentuk peringatan berbasis digital atau Early Warning System (EWS). Dengan keberadaan EWS ini nantinya diharapkan bisa memberikan pengamanan ganda bagi para pengguna jalan. Penanganan longsor secara teknis menggunakan biosoil engineering,” lanjutnya.

    Biosoil engineering sendiri merupakan teknik penguatan lereng dengan metode terasering, bambu penahan tanah, dan penanaman gebalan rumput vetiver. Gubernur Khofifah juga menginstruksikan agar dinas terkait segera berkoordinasi dengan Pemkab Mojokerto untuk melakukan normalisasi sungai di bagian atas area longsor.

    Sebagai informasi, total terdapat 10 korban dalam bencana longsor yang terjadi pada Kamis (3/4/2025) tersebut. Para korban berada di dalam dua kendaraan, yakni sebuah mobil pikap dan satu unit minibus yang melintas tepat saat longsor terjadi. [tin/beq]

  • Tebing 15 Meter Longsor, Jalur Alternatif Panjalu-Kawali Tak dapat Diakses

    Tebing 15 Meter Longsor, Jalur Alternatif Panjalu-Kawali Tak dapat Diakses

  • 10
                    
                        Hutan Pendidikan Unmul Diserobot Tambang Ilegal, Dosen: Sudah Kami Jaga, tapi Negara Diam
                        Regional

    10 Hutan Pendidikan Unmul Diserobot Tambang Ilegal, Dosen: Sudah Kami Jaga, tapi Negara Diam Regional

    Hutan Pendidikan Unmul Diserobot Tambang Ilegal, Dosen: Sudah Kami Jaga, tapi Negara Diam
    Tim Redaksi
    SAMARINDA, KOMPAS.com –
    Kawasan hutan pendidikan milik Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman (Unmul) kembali dirambah.
    Sejak 4 April 2025, lima alat berat milik perusahaan tambang diduga telah memasuki area Hutan Pendidikan dan melakukan
    aktivitas penambangan
    .
    Aktivitas ini terjadi saat sebagian besar sivitas akademika sedang mudik Lebaran.
    Meskipun dalam suasana libur, mahasiswa tetap melakukan pemantauan di lokasi.
    Dosen Fakultas Kehutanan Unmul, Rustam, menegaskan bahwa penambangan ini bukanlah kejadian pertama.
    “Sejak awal tahun lalu, pelaku yang sama sudah membuka lahan di IUP-nya. Tapi memang IUP itu berbatasan langsung dengan kawasan hutan kami,” kata Rustam kepada
    Kompas.com
    , Senin (7/4/2025).
    Rustam menjelaskan bahwa akibat aktivitas penambangan sebelumnya, hutan Unmul sempat mengalami longsor karena batas hutan hanya berupa pagar gantung.
    Pihak Unmul telah bersurat ke Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum KLHK) sejak Agustus 2024 untuk meminta perlindungan dan tindakan hukum, tetapi hingga saat ini tidak ada respons dari pihak terkait.
    “Surat kami tidak dibalas. Kami tetap menjaga kawasan dengan membuat portal agar mereka tidak masuk. Karena biasanya tambang itu hit and run, gali, ambil, lalu lari,” ujar Rustam.
    Kini, ancaman terhadap kawasan hutan pendidikan tersebut kembali muncul.
    Dalam dua hari, pada 4 dan 5 April, lima ekskavator terlihat beroperasi di dalam kawasan
    Hutan Pendidikan Unmul
    , dengan luas lahan yang dirambah mencapai 3,26 hektar.
    Rustam menyebut bahwa area tersebut merupakan hutan sekunder tua yang masih dalam kondisi baik.
    Perusahaan yang diduga terlibat dalam aktivitas tersebut adalah Koperasi PMM.
    Hari ini, perwakilan dari Gakkum KLHK, Dinas Kehutanan Kaltim, dan Dinas ESDM Kaltim akhirnya datang ke lokasi.
    Namun, Rustam menegaskan bahwa upaya hukum belum berjalan maksimal.
    “Kami harap Kementerian Kehutanan serius memperhatikan KHDTK (Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus) kami. Kawasan ini bukan sekadar hutan biasa, tapi ruang belajar ribuan mahasiswa setiap tahun sejak 1974. Ini penting untuk masa depan pendidikan kehutanan dan perlindungan lingkungan,” ucapnya.
    Mengenai masalah ganti rugi, Rustam menyebutkan bahwa pihaknya belum membahas hal tersebut. “Tentu akan ada. Tapi yang utama sekarang adalah penegakan hukum karena ini jelas pelanggaran pidana,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BMKG Imbau Masyarakat Aceh Waspadai Dampak Gelombang Rossby Ekuatorial

    BMKG Imbau Masyarakat Aceh Waspadai Dampak Gelombang Rossby Ekuatorial

    JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat yang melakukan arus milir di Aceh dan beraktivitas di luar rumah agar mewaspadai dampak gelombang Rossby Ekuatorial karena dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi.

    “Gelombang Rossby Ekuatorial merupakan gelombang atmosfer yang bergerak ke arah barat di sekitar ekuator. Dampak gelombang ini dapat menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah pantai barat Aceh,” kata Prakirawati Stasiun BMKG Meulaboh-Nagan Raya, Aceh, Almira Aprilianti, seperti dikutip ANTARA Minggu malam.

    Menurut dia, gelombang ini juga dikenal sebagai gelombang planet.

    Almira mengatakan gelombang ini dapat menyebabkan aktifnya massa udara sehingga menyebabkan penambahan awan yang lebih banyak, sehingga menyebabkan terjadinya potensi hujan lebat dengan intensitas sedang hingga lebat.

    Potensi hujan ini, kata dia, diprakirakan terjadi sejak sore hingga malam hari di wilayah pantai barat Aceh, dan dapat menyebabkan terjadinya petir, angin kencang, tanah longsor, hingga bencana banjir.

    Akibat dari gelombang ini, kata dia, sangat mengganggu aktivitas masyarakat di luar rumah, khususnya bagi pengguna jalan atau yang beraktivitas di laut.

    Selain gelombang tersebut, penyebab tingginya curah hujan di wilayah pantai barat selatan Aceh juga disebabkan adanya belokan angin (shearline) di sekitar wilayah barat selatan Aceh.

    Dampak dari shearline tersebut juga dapat terjadinya penumpukan massa udara dan dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi selama dua hari ke depan.

    Almira menyebutkan, kondisi anomali suhu muka laut yang hangat di perairan barat Aceh juga dapat meningkatkan potensi penguapan atau penambahan massa uap air.

    BMKG mengimbau kepada masyarakat agar dapat mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan lainnya akibat hujan lebat yang terus-menerus maupun dengan durasi lama, demikian Almira.

  • Banjir dan Longsor Melanda Ujungberung Bandung, Puluhan KK Terdampak

    Banjir dan Longsor Melanda Ujungberung Bandung, Puluhan KK Terdampak

    Liputan6.com, Bandung – Sejumlah wilayah di Kota Bandung diterjang banjir dan longsor setelah hujan deras pada Sabtu, 5 April 2025. Beberapa wilayah yang terendam banjir di antaranya kawasan Ujungberung dan Gedebage.

    Terkait itu, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin meninjau lokasi banjir dan longsor di Kampung Sukagalih, Kelurahan Pasirjati, Kecamatan Ujungberung pada Minggu, 6 April 2025.

    Erwin menginstruksikan aparat kewilayahan setempat untuk melakukan pendataan terhadap warga terdampak. Dengan demikian, bantuan dari Dinas Sosial (Dinsos) dapat segera disalurkan.

    “Seperti yang selalu disampaikan Pak Wali Kota, apabila ada masalah, seluruh dinas di Pemkot Bandung harus turun dan berkolaborasi untuk mencari solusi demi menyelesaikan permasalahan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip pada Senin, 7 April 2025.

    Berdasarkan data terakhir, sebanyak 80 kepala keluarga (KK) terdampak bencana tersebut. Dari jumlah itu, 20 KK diklaim telah menerima bantuan pada hari sebelumnya, sementara sisanya dibantu pada hari tersebut.

    Ada pun solusi jangka pendek yang telah dilakukan, kata Erwin, mencakup perbaikan kirmir. Sedangkan solusi lanjutan yang direncanakan adalah peninggian benteng di titik-titik rawan banjir dan pembuatan sumur resapan biofori. Dia mengatakan, seluruh upaya tersebut akan dilakukan secara bertahap.

    “Intinya, kami dari Pemkot Bandung akan selalu hadir dan berupaya mencarikan solusi agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” tutur Erwin

    Di sisi lain, kepada warga yang terdampak, Erwin meminta masyarakat untuk bersabar. Menurutnya, akan ada berkah di balik setiap musibah. “Di balik musibah, insyaallah ada berkah. Mari kita hadapi ini bersama,” katanya.

    Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung diklaim Erwin siap memberikan pelayanan dan bantuan medis bagi warga yang mengalami gangguan kesehatan akibat banjir.

     

    Penulis: Arby Salim

  • Rumah hingga Turap di Depok Longsor Akibat Hujan Deras

    Rumah hingga Turap di Depok Longsor Akibat Hujan Deras

    Jakarta

    Hujan deras mengguyur wilayah Depok, Jawa Barat, sore tadi. Kejadian ini menyebabkan tanah longsor hingga sebuah rumah roboh.

    Kabid Penanggulangan Bencana Damkar Depok, Denny Romulo, menyebut insiden longsor hingga membuat rumah roboh terjadi di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Depok. Rumah milik warga bernama Eko Nurcahyo itu rusak berat.

    “Alamat rumah roboh: Raffa Residence 5 Blok G 4, RT 05/05, Kelurahan Pasir Putih, Sawangan, Depok,” kata Denny dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/4/2025).

    Longsor akibat hujan deras di Depok juga membuat turap perbatasan antara RW 16 dan RW 14 Perumahan Regensi Bedahan ambruk.

    Selain itu, hujan deras juga menyebabkan Sungai Angsana meluap. Beruntung bencana tanah longsor dan sungai meluap ini tidak menelan korban jiwa maupun korban luka.

    “Nihil korban,” ucap Denny.

    (fas/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kemensos RI Pastikan Logistik Permakanan Tim Penyelamat Tersedia dengan Baik

    Kemensos RI Pastikan Logistik Permakanan Tim Penyelamat Tersedia dengan Baik

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kementerian Sosial RI (Kemensos RI) memastikan logistik permakanan tim penyelamat di lokasi bencana longsor di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto tersedia dengan baik.

    “Prosedur penangganan bencana yang pertama adalah evakuasi, setelah evakuasi selesai baru kemudian yang berikutnya adalah jika ada pengungsi maka akan disiapkan tempat pengungsian. Jika tidak ada maka berikutnya adalah rehabilitasi, pemulihan di daerah tempat bencana,” ungkapnya, Minggu (6/4/2025).

    Masih kata Gus Ipul (sapaan akrab, red), ada 20 personel yang dilibatkan dalam membantu dukungan proses evakuasi korban bencana longsor yang terjadi di jalur alternatif Mojokerto – Batu pasca kejadian pada, Kamis (3/4/2025) lalu. Yakni dengan melibatkan Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Kabupaten Mojokerto.

    “Untuk evakuasi itu SAR, TNI, Polri, BPBD atau kader-kader yang terlatih. Dapur umum kemarin selama tiga hari, hari pertama cukup banyak ada 400 (nasi bungkus), hari kedua karena sudah selesai evakuasinya itu ada 150. Untuk menyediakan makanan bagi mereka yang ikut rehabilitasi, dapur umum siaga sampai tuntas,” katanya.

    Menurut yang menentukan tuntas tidaknya adalah Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra. Dapur umum telah beroperasi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi relawan dan tim penyelamat di lokasi. Selain itu, koordinasi dengan pihak terkait juga terus dilakukan guna memastikan proses evakuasi berjalan lancar.

    Rincian bantuan logistik yang telah disalurkan melalui Dinas Sosial (Dinsos) dan Tagana Kabupaten Mojokerto mencakup nasi bungkus dari dapur umum dengan kapasitas memasak 500 porsi per hari. Kemensos RI akan terus memastikan bantuan bagi para korban dan logistik permakanan tim penyelamat tersedia dengan baik.

    Tagana, SAR, dan instansi terkait masih bersiaga di lokasi untuk menangani dampak bencana longsor di jalur alternatif Mojokerto – Batu. Sekedar diketahui, total ada 10 korban dalam bencana longsor di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. [tin/but]