Topik: longsor

  • Warga Terdampak Pergeseran Tanah di Ngamprah Menanti Bantuan Pemerintah

    Warga Terdampak Pergeseran Tanah di Ngamprah Menanti Bantuan Pemerintah

    Jabar Ekspres – Bencana pergeseran tanah kembali terjadi di Kampung Ciloa RT 03 RW 02, Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

    Salah satu warga Urip Kusnadi (44) menceritakan, awal peristiwa pergeseran tanah yang sering menghantui dirinya sejak tahun 2023 silam.

    Terbaru, pergeseran tanah di wilayah itu sudah mulai terasa Urip beberapa pekan belakangan.

    Tepat pada Kamis (18/4/2025) sore, rumah yang Urip tempati bersama keluarganya kembali bergerak dan nyaris amblas. Namun hingga saat ini pemerintah setempat belum memberikan penanganan secara serius.

    “Awalnya retakan kecil, lama-lama besar, sampai longsor di bagian depan. Sekarang teras juga sudah retak sampai centimeter. Saya takut kalau nggak segera dibenahi, rumah bisa ambruk,” ungkap Urip saat dikonfirmasi, Jumat (18/4/2025).

    Menurut Urip, bencana pergerakan tanah tak hanya membuat dinding-dinding rumah retak, juga menyebabkan tebing setinggi 5 meter tepat di halaman rumahnya longsor.

    Karena takut hancur, Urip beserta keluarganya terpaksa mengungsi dengan menyewa kosan sebesar Rp700 ribu per bulan.

    “Sudah hampir tiga tahun, belum ada realisasi bantuan perbaikan dari pemerintah. Dulu sempat ada bantuan logistik waktu kejadian, tapi untuk perbaikan rumah belum ada sama sekali, hanya janji,” tambahnya.

    Di tengah keterbatasan ekonomi, Urip mengaku harus memikirkan biaya hidup harian hingga pendidikan anak. Sementara dirinya hanya bekerja serabutan, penghasilan pun tak menentu.

    “Jangankan buat betulin rumah, buat makan sehari-hari dan sekolah anak juga masih kekurangan,” katanya.

    Ia menambahkan, berbagai upaya telah dilakukan, termasuk mengajukan bantuan dan meminjam uang ke keluarga. Namun hingga kini belum membuahkan hasil.

    “Sudah disurvey, diminta dokumen seperti KK, tapi belum ada tindak lanjut. Rumah ini tanah milik pribadi, tapi dengan kondisi seperti sekarang dijual pun siapa yang mau,” katanya.

    Dirinya berharap adanya perhatian serius dari pemerintah Kabupaten Bandung Barat. Kondisi rumah yang rusak parah dan ancaman longsor setiap musim hujan membuat mereka terus hidup dalam kekhawatiran.

    “Setiap hujan tanah terbawa air, retakan makin meluas. Kami harap ada tindakan nyata, jangan cuma janji,” tandasnya. (Wit)

  • Pergerakan Tanah di Balikpapan, 5 Rumah di Bukit Rata dengan Tanah

    Pergerakan Tanah di Balikpapan, 5 Rumah di Bukit Rata dengan Tanah

    Balikpapan, Beritasatu.com – Hujan deras yang mengguyur Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, sejak Jumat (18/4/2025) dini hari memicu bencana pergerakan tanah di kawasan pemukiman padat penduduk. Akibatnya, lima rumah warga di Jalan Prapatan Dalam, Kelurahan Prapatan, rusak parah hingga rata dengan tanah.

    Pergerakan tanah terjadi sekitar pukul 04.30 Wita, saat sebagian besar penghuni rumah masih terlelap. Warga panik dan berusaha menyelamatkan diri ketika tanah di bukit setinggi lebih dari 8 meter itu tiba-tiba bergeser dan menyebabkan rumah mereka hancur.

    Lurah Prapatan Reza Dipa Pradita mengonfirmasi longsor diduga dipicu hujan deras yang mengguyur sejak pukul 02.00 Wita. Debit air tinggi dan kondisi tanah yang labil memicu pergerakan tanah di Balikpapan, hingga akhirnya lima rumah terdampak.

    “Dari lima rumah yang terdampak, tiga rumah hancur total, sedangkan dua lainnya mengalami kerusakan ringan. Namun, berisiko longsor susulan,” ujar Reza kepada Beritasatu.com di lokasi kejadian.

    Untuk mengantisipasi korban jiwa, pemerintah kelurahan meminta lima keluarga yang terdampak segera mengungsi ke tempat aman. Alasannya, kondisi tanah di lokasi masih tidak stabil dan berpotensi longsor kembali.

    Meski tidak ada korban jiwa, kerugian material akibat bencana pergerakan tanah di Balikpapan diperkirakan mencapai lebih dari Rp 50 juta.

  • Lakukan Pencarian Sejak Sabtu, Tim SAR Gabungan Temukan Korban Tertimbun Longsor di Subang Meninggal Dunia

    Lakukan Pencarian Sejak Sabtu, Tim SAR Gabungan Temukan Korban Tertimbun Longsor di Subang Meninggal Dunia

  • Waspadai Cuaca Ekstrem di Malang Raya, Jumat 18 April 2025: Hujan Petir dan Kabut Masih Mendominasi

    Waspadai Cuaca Ekstrem di Malang Raya, Jumat 18 April 2025: Hujan Petir dan Kabut Masih Mendominasi

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memprakirakan cuaca ekstrem masih akan melanda wilayah Malang Raya pada Jumat, 18 April 2025. Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi hujan petir, kabut, dan perubahan suhu yang signifikan, terutama bagi yang beraktivitas di luar ruangan.

    Di Kota Malang, hujan petir akan terjadi sejak pagi hari. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca hujan petir,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Kondisi ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga siang hari sekitar pukul 13.00 WIB. Memasuki sore hingga malam hari, cuaca diprediksi berangsur membaik dengan kondisi berawan. Menjelang dini hari Sabtu (19/4/2025), cuaca kembali berawan disusul hujan ringan. Suhu udara di Kota Malang sepanjang hari berkisar antara 21 hingga 30 derajat Celsius.

    Sementara itu, kondisi cuaca di Kabupaten Malang pun tak jauh berbeda. Pada pagi hari, sebagian besar kecamatan mengalami hujan petir dan hujan ringan. Cuaca berawan terpantau di wilayah Bululawang, Wajak, dan Turen.

    Memasuki pukul 10.00 hingga 13.00 WIB, kondisi cuaca cenderung masih berawan dengan potensi hujan petir di sejumlah titik. Daerah seperti Kalipare, Jabung, Pujon, Kasembon, Ngantang, Poncokusumo, Tumpang, dan Wajak bahkan dilaporkan mengalami hujan ringan disertai kabut.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca berawan. Cerah berkabut terjadi di Bantur, Donomulyo, Kalipare,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Memasuki malam hari, cuaca bervariasi antara cerah berawan hingga hujan petir. Cerah berawan terjadi di Pagak, Pagelaran, Bantur, dan Kalipare. Dini hari Sabtu (19/4/2025), hujan ringan dan berawan kembali terjadi.

    Sementara itu, hujan sedang diprakirakan terjadi di Dau, Kepanjen, Kromengan, Ngajum, Pakisaji, dan Sumberpucung. Suhu di wilayah Kabupaten Malang juga berkisar pada rentang 21 hingga 30 derajat Celsius.

    Kota Batu juga tidak luput dari hujan petir. Sejak pagi hingga sore hari, wilayah Batu, Bumiaji, dan Junrejo akan diguyur hujan petir secara terus menerus. Cuaca baru mulai mereda pada malam hari dengan kondisi berawan, namun hujan petir diperkirakan kembali terjadi menjelang dini hari Sabtu.

    Pagi hari pukul 07.00 WIB, hujan masih berlanjut. Suhu udara di Kota Batu berkisar antara 17 hingga 28 derajat Celsius.

    Dengan kondisi cuaca yang cukup dinamis di seluruh wilayah Malang Raya, masyarakat diimbau untuk selalu memperhatikan informasi terbaru dari BMKG serta menyiapkan perlindungan ekstra saat berada di luar ruangan. Waspadai potensi banjir lokal, longsor, dan gangguan lalu lintas akibat hujan lebat disertai angin dan petir. [dan/suf]

  • 21 Tahun Mengabdi, Empop Hasbulloh Akhirnya Dilantik Jadi PPPK

    21 Tahun Mengabdi, Empop Hasbulloh Akhirnya Dilantik Jadi PPPK

    JABAR EKSPRES -Honorer Kecamatan Klapanunggal, Empop Hasbulloh (50) akhirnya diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

    Empop mengawali kariernya sebagai tenaga sukarelawan di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, pada tahun 2004 silam.

    Lalu, ia menjadi tenaga outsourcing, perjalanan karier nya pun menghadapi banyak tantangan termasuk penghasilan yang sangat minim.

    “Kalau itu relatif, kita tidak bisa menyebutkan kalau masalah honorer,” ujarnya saat ditemui di Lapangan Tegar Beriman usai pelantikan PPPK dan CPSN, Kamis (17/4).

    BACA JUGA: Terungkap! Polisi sebut Oknum Dokter Kandungan di Garut Tidak hanya Sekali Melakukan Aksinya!

    Kini, setelah penantian panjang, pengangkatannya sebagai ASN PPPK akhirnya terwujud.

    Setelah dilantik, dirinya akan bertugas kembali di Kecamatan Klapanunggal bagiam seksi ekonomi dan pembangunan.

    Empop berjanji akan lebih meningkatkan kedisiplinan dan kinerja selama menjadi PPPK di Kecamatan Klapanunggal.

    Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, DPRD , dan BPKSDM Kabupaten Bogor atas perjuangan mereka dalam memperjuangkan nasib para honorer.

    BACA JUGA: Lakukan Pencarian Sejak Sabtu, Tim SAR Gabungan Temukan Korban Tertimbun Longsor di Subang Meninggal Dunia

    “Syukur Alhamdulillah dengan adanya bantuan pemerintah daerah terutama BPKSDM kita jadi tepat waktu diangkat menjadi PPPK,” pungkasnya.

  • 2 Orang Warga Tertimbun Longsor di Bogor
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 April 2025

    2 Orang Warga Tertimbun Longsor di Bogor Megapolitan 17 April 2025

    2 Orang Warga Tertimbun Longsor di Bogor
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Dua orang warga tertimbun material
    longsor
    di Kelurahan Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/4/2025).
    Korban atas nama Titin Sutini (61) dan Fitriyah Handayani (13). Keduanya berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat, tetapi mengalami luka-luka.
    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Hidayatulloh, mengatakan, Titin terluka di bagian punggung dan robek bagian kaki sebelah kanan.
    Sementara korban atas nama Fitriyah terluka di bagian paha sebelah kanan.
    “Korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan,” kata Hidayatulloh.
    Longsor
    yang menerjang wilayah itu juga mengakibatkan empat rumah warga ikut rusak.
    Hal itu disebabkan tembok penahan tanah (TPT) tak kuat menahan material longsor. Akibatnya, tembok ikut ambruk dan menimpa rumah warga yang berada di bawah.
    “Tembok penahan tanah juga sudah keropos, jadi tidak kuat nahan,” ujar dia.
    “Untuk kondisi rumah warga yang rusak di bagian dapur,” sambung dia.
    Hidayatulloh menuturkan, warga yang terdampak bencana longsor ini sudah mendapat bantuan darurat berupa matras, terpal, paket sembako, serta perlengkapan obat-obatan.
    Ia juga meminta supaya warga untuk sementara pindah ke lokasi yang lebih aman.
    “Saya imbau masyarakat untuk tetap berhati-hati. Kita terus berkoordinasi dengan aparatur wilayah untuk mengantisipasi kejadian bencana,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Personel SDA perbaiki turap dan penutup saluran di Pasar Rebo

    Personel SDA perbaiki turap dan penutup saluran di Pasar Rebo

    Jakarta (ANTARA) – Pasukan Biru Satuan Pelaksana Sumber Daya Air Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, telah menyelesaikan perbaikan turap dan penutup saluran di dua lokasi di wilayah tersebut.

    “Turap rusak akibat terjadi longsor saat debit air tinggi. Kita segerakan perbaikan akan tidak kerusakan tidak semakin parah,” kata Kepala Satuan Pelaksana Sumber Daya Alam (Satpel SDA) Kecamatan Pasar Rebo, Nana Juhana saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Perbaikan turap saluran dilakukan di Jalan Lapan 7, RW 01, Kelurahan Pekayon, sepanjang tiga meter dengan tinggi dua meter.

    Selain itu, Nana menyebutkan, pihaknya mengerahkan lima personel pasukan biru untuk memperbaiki turap saluran di Jalan Lapangan 7.

    “Perbaikan dimulai sejak 11 April dan sudah tuntas kemarin sore dengan total lima personel,” ujar Nana.

    Perbaikan penutup saluran juga dilakukan di Jalan Kalisari Raya, RW 01 Kelurahan Pekayon. Perbaikan dilakukan karena dudukan dan pelat penutup saluran hancur akibat sering terlindas kendaraan.

    “Untuk proses pengerjaan hanya perlu satu hari kerja, dimulai dan selesai kemarin dengan mengerahkan lima personel,” katanya.

    Seorang warga Kelurahan Pekayon, Sofyan (41) menyampaikan apresiasi dan terima kasih dengan dilakukannya perbaikan turap saluran di Jalan Lapan 7.

    “Kami ucapkan terima kasih atas respons cepat dari Satpel SDA Kecamatan Pasar Rebo dalam menangani turap yang longsor. Sehingga, bisa mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi,” kata Sofyan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jembatan Penghubung Antar Dusun di Pamekasan Ambruk

    Jembatan Penghubung Antar Dusun di Pamekasan Ambruk

    Pamekasan (beritajatim.com) – Sebuah jembatan penghubung antar dusun di Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, Pamekasan, ambruk akibat hujan deras disertai longsor yang melanda wilayah setempat, Selasa (15/4/2025) kemarin.

    Jembatan penghubung antara Dusun Bujudan dan Dusun Klokpek, Desa Pamoroh, Kadur, Pamekasan, ambruk sekitar pukul 13:00 WIB. Akibat kejadian tersebut, akses jalan antar dusun terputus.

    “Peristiwa (jembatan ambruk) ini mengakibatkan akses jalan utama masyarakat antar dusun terganggu. Di antaranya karena tidak bisa dilalui kendaraan roda dua (motor) maupun kendaraan roda empat (mobil) untuk melintas,” kata Kalaksa BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi, Rabu (16/4/2025).

    Terlebih jembatan penghubung dengan panjang sekitar 15 meter, lebar sekitar 6 meter dan kedalaman kurang dibawahnya sekitar 5 meter menjadi satu-satunya akses jalan alternatif bagi masyarakat setempat.

    “Akibat jembatan putus ini, aktivitas warga setempat menjadi terganggu. Apalagi jembatan ini merupakan jalur alternatif atau jembatan penghubung yang dilalui warga antar dusun,” ungkapnya.

    Lebih lanjut disampaikan peristiwa tersebut terjadi akibat intensitas hujan yang mengakibatkan debit air bagian bawah fondasi jembatan. “Akibat fondasi yang terkikis, akhirnya jembatan ambruk karena tidak mampu menopang beban jembatan,” jelasnya.

    “Namun kami bersyukur dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa, dan kami BPBD Pamekasan bersama instansi terkait, sudah melakukan evakuasi dan pengaman awal. Termasuk upaya perbaikan darurat oleh pihak terkait,” pungkasnya. [pin/ted]

  • Bupati Banjarnegara Tinjau Hunian Korban Longsor di Desa Ratamba

    Bupati Banjarnegara Tinjau Hunian Korban Longsor di Desa Ratamba

    TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA – Bupati Banjarnegara Amalia Desiana meninjau lokasi pembangunan hunian bagi warga terdampak tanah longsor di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (15/4/2025).

    Dalam kesempatan ini, Bupati menyampaikan bahwa dalam pembangunan rumah, Pemkab Banjarnegara dibantu oleh berbagai pihak.

    Sebanyak 16 hunian disampaikan sedang digarap, dan terdapat satu bangunan rumah yang sudah jadi dan siap huni.

    “Satu rumah sudah selesai dibangun, yang lainnya masih proses. Semoga ini sedikit meringankan beban masyarakat terdampak bencana,” katanya.

    Selanjutnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo, menyampaikan saat ini para warga yang huniannya belum jadi masih mengungsi di tempat sanak saudara.

    Apabila hunian sudah selesai, maka para warga dapat langsung menempati rumah tersebut.

    “Ibu Bupati menginstruksikan jika hunian sudah jadi, para warga bisa langsung menempatinya,” katanya.

    Sementara itu, salah satu warga terdampak yang bernama Pokati menyampaikan bahwa huniannya sudah selesai dibangun.

    Ia pun mengungkapkan rasa syukur dan bahagia.

    Ia berencana untuk segera menempati rumah barunya setelah instalasi listrik terpasang.

    “Alhamdulillah, saya dan keluarga bisa memiliki rumah lagi. Terima kasih atas bantuannya,” ujarnya.

  • Hujan Deras Akibatkan Longsor di Kadur Pamekasan

    Hujan Deras Akibatkan Longsor di Kadur Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Pamekasan, dan sekitarnya mengakibatkan longsor di Dusun Nong Pote, Desa/Kecamatan Kadur, Pamekasan, Selasa (15/4/2025).

    “Sebuah tebing yang berada tepat di sisi jalan raya di Dusun Nong Pote, Kadur, Pamekasan, longsor akibat hujan lebat dengan durasi relatif lama sekitar pukul 12:30 WIB,” kata Kalaksa BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi.

    Akibat peristiwa tersebut, akses jalan desa di lokasi setempat mengakibatkan aktivitas warga terganggu. “Longsor tebing ini menggerus akses jalan desa dengan panjang sekitar 14 meter dan tinggi 8 meter. Sementara akses jalan raya tergerus sekitar 2 meter,” ungkapnya.

    “Atas kejadian itu, personil dari BPBD bersama TNI-Polri, relawan dan masyarakat, bahu membahu melakukan asesmen. Di antaranya dengan menutup longsor dengan terpal guna menghindari longsor susulan, serta hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.

    Tidak hanya itu, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan pemerintah desa serta stakeholder terkait, agar segera ditindaklanjuti. “Perbaikan tentu sangat penting untuk segera dilakukan, guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,” imbuhnya.

    “Tidak kalah penting, kami juga mengimbau sekaligus mengingatkan seluruh lapisan masyarakat, agar selalu waspada terhadap berbagai bencana. Segera laporkan kepada pihak terkait jika terjadi potensi bencana di lingkungan masing-masing,” pungkasnya. [pin/ted]