Topik: longsor

  • Daerah Rawan Longsor, Polres Garut Imbau Kendaraan Waspadai Jalur Garut-Singaparna

    Daerah Rawan Longsor, Polres Garut Imbau Kendaraan Waspadai Jalur Garut-Singaparna

    GARUT – Polres Garut mengimbau pengguna jalan agar agar lebih waspada saat melintasi jalur lintas kabupaten Garut-Singaparna, lebih tepatnya di wilayah Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Hal itu dikarenakan terdapat indikasi bahaya tanah longsor akibat curah hujan.

    “Kami mengimbau lebih waspada untuk pengendara apabila terjadi hujan yang deras di jalur Garut-Singaparna ini karena rawan terhadap longsoran,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut Iptu Aang Andi Suhandi di Garut, mengutip ANTARA pada Minggu, 29 Juni.

    Ia menuturkan jalur Cilawu merupakan jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Garut dengan Kabupaten Tasikmalaya wilayah Singaparna.

    Jalur yang terdapat tebing dan jurang itu, kata dia, memiliki potensi terjadinya bencana tanah longsor yang bisa menyebabkan badan jalan tertutup material longsoran.

    Seperti yang baru terjadi, lanjut Aang, bencana tanah longsor di Cilawu, Sabtu, 28 Juni menyebabkan badan jalan tertutup sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan bermotor dari kedua arah.

    “Alhamdulullah untuk kondisi jalur Garut-Tasikmalaya melalui jalur Cilawu saat ini sudah normal tinggal material yang sedikit di pinggir yang sedang diselesaikan PUPR provinsi,” katanya.

    Ia mengatakan hujan deras dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama telah menyebabkan bencana tanah longsor di wilayah Cilawu membuat arus kendaraan saat itu harus dialihkan untuk menghindari kepadatan.

    Terkait daerah lainnya di Garut yang terdampak bencana tanah longsor, kata dia, sementara dilaporkan tidak ada yang menutup jalan nasional, provinsi, maupun kabupaten, meski begitu jajarannya tetap siaga untuk mengatasi daerah yang terhambat arus lalu lintasnya akibat longsor.

    “Kami dari Satlantas Polres Garut khususnya bersiaga untuk antisipasi apabila ada hal-hal yang tidak dinginkan,” katanya.

    Sebelumnya hujan yang mengguyur wilayah Garut pada Sabtu (28/6) dini hari sampai menjelang malam di sejumlah daerah Garut menyebabkan terjadinya bencana tanah longsor dan banjir di beberapa kecamatan.

  • Jawa Tengah Bakal Alami Angin Kencang

    Jawa Tengah Bakal Alami Angin Kencang

    PIKIRAN RAKYAT – Di kondisi cuaca yang kerap berubah, tentunya diharapkan agar setiap masyarakat dapat lebih waspada dengan kemungkinan kondisi yang bakal terjadi, seperti hujan hingga angin kencang.

    Pada Senin, 30 Juni 2025 kali ini pihak BMKG telah merilis prediksi cuaca terkait beberapa wilayah yang kemungkinan bakal alami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, serta angin kencang.

    Dikutip dari unggahan di akun Instagram resminya, ada 17 wilayah yang masuk dalam zona kuning atau terdampak hujan, dengan intensitas sedang hingga lebat.

    Di antara beberapa wilayah yang bakal alami hujan sedang hingga lebat pada Senin, 30 Juni 2025 adalah sebagai berikut:

    1. Sumatera Utara

    2. Sumatera Selatan

    3. Bengkulu

    4. Lampung

    5. Banten

    6. DKI Jakarta

    7. Jawa Barat

    8. Kalimantan Utara

    9. Sulawesi Utara, Tengah, dan Selatan

    10. Maluku Utara

    11. Papua

    12. Papua Barat, Tengah, Pegunungan, dan Selatan

    Itulah beberapa wilayah yang disebut bakal alami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

    Sedangkan untuk Sulawesi Tenggara dan Maluku, diprediksi akan mengalami hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat.

    Sehingga dengan hal ini, diharapkan kepada masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut, dapat berhati-hati dengan risiko bencana yang bisa saja terjadi.

    Longsor hingga banjir memang menjadi salah satu bencana yang rawan terjadi, terutama jika hujan berada dalam intensitas yang tinggi.

    Menjaga kebersihan selokan adalah salah tindakan yang tepat, untuk antisipasi terjadinya banjir terutama di pemukiman yang padat penduduk.

    Sedangkan tidak melakukan penebangan liar, juga menjadi salah satu taktik yang tepat, agar tidak terjadinya bencana.

    Di sisi lain, BMKG juga merilis beberapa wilayah yang kemungkinan akan mengalami angin kencang.

    Wilayah tersebut adalah Aceh, Bali, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan juga Sulawesi Utara.

    Angin kencang ini tentunya akan sangat berbahaya, terutama jika terjadi dalam intensitas yang kuat dan lama.

    Sehingga pastikan agar tidak berada di bawah pepohonan, terutama yang tua serta bangunan yang sudah tidak kokoh.***

  • Kronologi Kasus Kadis PUPR Sumut yang Terjaring OTT KPK, Berikan Proyek Jalan Tanpa Lelang Resmi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Juni 2025

    Kronologi Kasus Kadis PUPR Sumut yang Terjaring OTT KPK, Berikan Proyek Jalan Tanpa Lelang Resmi Nasional 29 Juni 2025

    Kronologi Kasus Kadis PUPR Sumut yang Terjaring OTT KPK, Berikan Proyek Jalan Tanpa Lelang Resmi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan lima orang tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalan di Sumatera Utara (Sumut).
    Kasus ini terbongkar lewat operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar KPK di sejumlah titik pada Kamis (26/6/2025) malam.
    Penindakan ini menyeret pejabat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumut dan Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah I Sumut.
    KPK tidak menutup kemungkinan akan memanggil
    Gubernur Sumut

    Bobby Nasution
    dalam kasus ini jika keterangannya dibutuhkan untuk kepentingan penyidikan.
    Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan Asep Guntur Rahayu menjelaskan, pihaknya melakukan dua OTT di wilayah Sumut.
    Pertama, soal proyek pembangunan jalan di lingkungan Dinas PUPR.
    Kedua, mengenai preservasi atau pemeliharaan jalan di Satker PJN Wilayah I Sumut.
    KPK merinci nilai proyek tersebut, yakni untuk proyek pembangunan jalan Sipiongot – Batas Labuhanbatu Selatan senilai Rp 96 miliar.
    Kemudian Jalan Hutaimbaru – Sipiongot senilai Rp 61,8 miliar.
    Selanjutnya, empat proyek preservasi atau pemeliharaan jalan simpang (Sp) Kota Pinang – Gunung Tua – Sp. Pal XI tahun 2023 senilai Rp 56,5 miliar.
    Proyek serupa di jalan yang sama pada 2024 senilai Rp 17,5 miliar.
    Proyek rehabilitasi jalan dan penanganan longsor pada 2025 serta preservasi lanjutan di tahun 2025.
    “Total nilai proyek setidaknya sejumlah Rp 231,8 miliar. KPK masih akan menelusuri dan mendalami proyek-proyek lainnya,” ucap Asep dalam konferensi pers, Sabtu (28/6/2025).
    Dugaan korupsi bermula saat Direktur Utama PT DNG, KIR, bersama Kepala Dinas PUPR Sumut, TOP, dan Kepala UPTD Gunung Tua merangkap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), RES, meninjau lokasi proyek secara langsung di Sipiongot pada April 2025.
    Dalam pertemuan itu, TOP memerintahkan agar proyek senilai Rp 157,8 miliar diberikan langsung kepada KIR tanpa lelang resmi.
    Selanjutnya, KIR dan timnya melakukan pengaturan agar PT DNG menang dalam sistem e-katalog.
    Prosesnya diduga diatur bersama RES dan staf UPTD.
    Untuk menutupi jejak, mereka bahkan menyarankan agar proyek lain ditayangkan terpisah agar tidak menimbulkan kecurigaan.
    Sebagai imbalan atas pengaturan itu, RES diduga menerima uang dari KIR dan RAY (anak KIR yang menjabat Direktur PT RN) melalui transfer rekening.
    KPK juga menduga TOP menerima aliran dana serupa lewat perantara.
    Korupsi tak hanya terjadi di level provinsi.
    Dalam konstruksi kedua, KPK menyebut bahwa Heliyanto (HEL), PPK Satker PJN Wilayah I Sumut, juga diduga menerima uang sebesar Rp 120 juta dari KIR dan RAY sepanjang Maret 2024 hingga Juni 2025.
    Dana itu diberikan sebagai bentuk imbalan atas pengaturan proyek dalam sistem e-katalog agar PT DNG dan PT RN milik keluarga KIR ditetapkan sebagai pemenang.
    Proyek-proyek yang dimenangkan di antaranya juga mencakup jalan-jalan strategis dengan nilai ratusan miliar.
    Dalam kasus ini, KPK menetapkan lima orang sebagai tersangka:
    1. TOP – Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara
    2. RES – Kepala UPTD Gunung Tua PUPR Sumut, merangkap PPK
    3. HEL – PPK Satker PJN Wilayah I Sumatera Utara
    4. KIR – Direktur Utama PT DNG
    5. RAY – Direktur PT RN
    Kelimanya disangkakan melanggar pasal-pasal dalam Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi dan langsung ditahan selama 20 hari ke depan, terhitung mulai 28 Juni hingga 17 Juli 2025 di Rutan KPK.
    Dari OTT tersebut, KPK juga menyita uang tunai sebesar Rp 231 juta yang diduga merupakan bagian dari komitmen fee proyek-proyek tersebut.
    Seiring dengan mencuatnya kasus ini, sorotan publik juga mengarah ke Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution.
    Meski belum ada indikasi keterlibatan langsung, KPK tidak menutup kemungkinan memanggil Bobby bila dibutuhkan untuk mendalami proses penganggaran atau kebijakan proyek yang masuk dalam otoritas provinsi.
    “Tentu kami akan panggil, akan kami minta keterangan, apa dan bagaimana sehingga uang ini bisa sampai kepada yang bersangkutan (tersangka),” kata Asep.
    Ia mengatakan,
    follow the money
    akan terus dilakukan untuk mengetahui aliran dana dari kasus korupsi proyek pembangunan tersebut.
     
    “Kami bergerak bersama dengan PPATK untuk melihat ke mana saja yang itu bergerak,” ujarnya.
    Pihaknya juga menegaskan tidak akan membedakan pemeriksaan kepada satu orang demi mengusut tuntas kasus korupsi ini.
    “Jadi tidak ada dalam hal ini kita kecualikan. Kalau memang bergerak ke salah satu orang, misal ke Kadis lain, atau gubernurnya. Tentu akan kami minta keterangan, kami akan panggil, tunggu saja ya,” terang Asep.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Megatsunami 200 Meter Muncul, Ilmuwan Bingung

    Megatsunami 200 Meter Muncul, Ilmuwan Bingung

    Jakarta, CNBC Indonesia — Megatsunami setinggi 200 meter dilaporkan terjadi di Greenland. Kejadian tersebut membingungkan sejumlah ilmuwan.

    Pasalnya, IFL Science menyebutkan megatsunami itu terjadi di Fjord Greenland pada 2023 dan baru setahun kemudian fenomena akibat tanah longsor itu ketahuan oleh publik.

    Longsor itu terjadi setelah 25 juta meter kubik batu dan es jatuh dari lereng sepanjang 600-900 meter. Berdasarkan citra satelit terungkap empat longsor bari bersama dengan longsoran lainnya.

    Ha tersebut juga membuat para ilmuwan kebingungan. Hanya sedikit informasi yang bisa mereka dapatkan dari megatsunami tersebut.

    “Saat kami mulai petualangan ilmiah, semua orang bingung dan tidak ada seorangpun yang paham,” ujar Kristian Svennevig dari Survei Geologi Denmark dan Greenland, dikutip Minggu (29/6/2025).

    Foto: REUTERS/HANNIBAL HANSCHKE
    Icebergs are seen at the Disko Bay close to Ilulisat, Greenland, September 14, 2021. REUTERS/Hannibal Hanschke

    Dia mengatakan pihaknya hanya mengetahui megatsunami terjadi karena longsor. Ini diketahui melalui beberapa upaya para ilmuwan.

    “Kami hanya tahu kaitannya dengan tanah longsor. Kami berhasil memecahkan teka-teki ini lewat upaya interdisipliner dan internasional yang besar,” jelasnya menambahkan.

    Dalam makalah oleh tim Svennevig disebut megatsunami itu terjadi selama seminggu dan tegak lurus dengan arah tsunami awal. Mereka juga menemukan kemungkinan asal usul penyebab mega tsunami.

    Longsor dikatakan oleh tim peneliti karena adanya perubahan iklim. Terdapat perbedaan suhu ekstrem pada musim panas dan dingin membuat longsor terjadi pada musim semi.

    Sejumlah hal menyebabkan longsor, misalnya lapisan es yang mencair, kurangnya penopang es dan perubahan pola presipitasi.

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gempa M 2,7 Guncang Cimahi Jawa Barat, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Lembang – Page 3

    Gempa M 2,7 Guncang Cimahi Jawa Barat, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Lembang – Page 3

     

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa bumi mengguncang wilayah Cimahi, Jawa Barat, pada Minggu (29/6/2025) pagi dengan kekuatan 2,7 magnitudo.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa terjadi pada pukul 08.49.42 WIB dengan kedalaman 6 kilometer.

    “Wilayah Kota Cimahi Jawa Barat dan sekitarnya diguncang gempa bumi tektonik. Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan M=2,7,” ujar Kepala BMKG Wilayah II Hartanto, Minggu (29/6/2025).

    Menurutnya, episenter terletak pada koordinat 6.76 LS dan 107.63 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 14 km Timur Laut Kota Cimahi Jawa Barat pada kedalaman 6 km.

    “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Lembang,” imbuhnya.

    Gempa bumi ini dirasakan di wilayah Lembang dengan Skala Intensitas || – ||I MMI. Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.

    Berikut ini langkah-langkah mitigasi yang dapat dilakukan saat terjadi gempa bumi.

    Sebelum Terjadi Gempa

    Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
    Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
    Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
    Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.
    Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.
    Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah.
    Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi.
    Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
    Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
    Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

  • Waspada! Cuaca Ekstrem Masih Mengintai Sejumlah Destinasi Wisata

    Waspada! Cuaca Ekstrem Masih Mengintai Sejumlah Destinasi Wisata

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat waspada potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi di sejumlah daerah tujuan wisata selama libur panjang sekolah.

    Meskipun Indonesia telah memasuki periode musim kemarau, kondisi atmosfer yang masih labil menyebabkan sejumlah wilayah tetap berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat, disertai angin kencang dan petir.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menerangkan, dalam sepekan ke depan, wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk beberapa destinasi wisata utama, diprakirakan mengalami peningkatan tutupan awan dan curah hujan. Aktivitas MJO yang saat ini berada di wilayah Indonesia, terutama meliputi Jawa bagian tengah dan timur, Bali, Nusa Tenggara, serta sebagian Kalimantan, menjadi pemicu utama kondisi ini.

    Selain itu, kelembapan atmosfer yang masih tinggi serta angin timuran yang belum stabil menciptakan lingkungan yang mendukung terjadinya hujan, bahkan di kawasan yang biasanya sudah kering di musim kemarau. Di wilayah pegunungan, hujan berpotensi memicu longsor atau tumbangnya pohon, sementara di wilayah laut, angin kencang dan gelombang tinggi dapat mengancam keselamatan aktivitas wisata air.

    Dia menjelaskan bahwa musim kemarau tahun ini belum merata karena angin Monsun Australia, yang menjadi pendorong utama kemarau, masih relatif lemah. Selain itu, suhu muka laut yang lebih hangat dari normal di selatan Indonesia turut memperkuat potensi pertumbuhan awan konvektif yang dapat menghasilkan hujan deras meskipun secara klimatologis sudah memasuki musim kemarau.

    “Seharusnya, pada periode Maret hingga Mei angin Monsun Australia sudah dominan membawa massa udara kering dari selatan. Namun tahun ini, kekuatannya tertahan, sehingga sistem atmosfer skala mingguan seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, dan gelombang Kelvin masih aktif dan turut mendorong pembentukan awan-awan hujan,” ujar Dwikorita dilansir dari laman BMKG.

    Dwikorita menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat dalam merencanakan perjalanan liburan, terutama menuju destinasi seperti kawasan Puncak, Bandung Utara, Yogyakarta, Malang, dan Batu, yang berpotensi mengalami hujan pada siang hingga malam hari.

    Sementara itu, kawasan wisata pesisir seperti Bali dan Lombok juga perlu diwaspadai karena potensi gelombang tinggi dan angin kencang dari arah timur yang dapat membahayakan aktivitas di laut. Di wilayah Labuan Bajo dan Nusa Tenggara Timur, hujan lebat dan angin kencang juga diperkirakan dapat terjadi, terutama pada sore hingga malam hari.

    “Masyarakat yang hendak bepergian ke tempat wisata agar selalu memperhatikan informasi cuaca terkini dari BMKG. Jangan hanya mengandalkan prediksi berdasarkan musim, karena dinamika atmosfer saat ini sangat aktif dan cepat berubah. Kami terus memutakhirkan prakiraan cuaca harian dan peringatan dini untuk memastikan masyarakat dapat berwisata dengan aman dan nyaman,” tegas Dwikorita.

    Dwikorita juga mengingatkan, dengan kondisi cuaca yang masih dinamis, masyarakat diminta untuk menyesuaikan aktivitas wisata dengan perkembangan cuaca terkini, termasuk membawa perlengkapan seperti jas hujan dan pakaian hangat, serta menghindari aktivitas luar ruang jika terdapat peringatan cuaca buruk. BMKG, lanjut dia, terus memantau perkembangan sistem atmosfer secara real-time dan akan menyampaikan peringatan dini apabila terindikasi adanya peningkatan risiko cuaca ekstrem.

  • Libur Sekolah, Kepala BMKG Ingatkan Waspada Wisata ke Bandung-Batu

    Libur Sekolah, Kepala BMKG Ingatkan Waspada Wisata ke Bandung-Batu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem sepanjang liburan sekolah.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, meskipun Indonesia telah memasuki periode musim kemarau, kondisi atmosfer yang masih labil menyebabkan sejumlah wilayah tetap berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat, disertai angin kencang dan petir.

    Ia menjelaskan, musim kemarau tahun ini belum merata karena angin Monsun Australia, yang menjadi pendorong utama kemarau, masih relatif lemah.

    Selain itu, suhu muka laut yang lebih hangat dari normal di selatan Indonesia turut memperkuat potensi pertumbuhan awan konvektif yang dapat menghasilkan hujan deras meskipun secara klimatologis sudah memasuki musim kemarau.

    “Seharusnya, pada periode Maret hingga Mei angin Monsun Australia sudah dominan membawa massa udara kering dari selatan. Namun tahun ini, kekuatannya tertahan, sehingga sistem atmosfer skala mingguan seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, dan gelombang Kelvin masih aktif dan turut mendorong pembentukan awan-awan hujan,” ujar Dwikorita di Jakarta, Sabtu dalam keterangan resminya, Sabtu (28/6/2025).

    Hati-Hati Liburan ke Puncak, Bandung Utara-Yogyakarta

    Dwikorita menerangkan, dalam sepekan ke depan, wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk beberapa destinasi wisata utama, diprakirakan mengalami peningkatan tutupan awan dan curah hujan.

    Aktivitas MJO yang saat ini berada di wilayah Indonesia, terutama meliputi Jawa bagian tengah dan timur, Bali, Nusa Tenggara, serta sebagian Kalimantan, menjadi pemicu utama kondisi ini.

    Selain itu, kelembapan atmosfer yang masih tinggi serta angin timuran yang belum stabil menciptakan lingkungan yang mendukung terjadinya hujan, bahkan di kawasan yang biasanya sudah kering di musim kemarau. Di wilayah pegunungan, hujan berpotensi memicu longsor atau tumbangnya pohon, sementara di wilayah laut, angin kencang dan gelombang tinggi dapat mengancam keselamatan aktivitas wisata air.

    Dwikorita menekankan, kewaspadaan masyarakat sangat penting dalam merencanakan perjalanan liburan, terutama menuju destinasi seperti kawasan Puncak, Bandung Utara, Yogyakarta, Malang, dan Batu, yang berpotensi mengalami hujan pada siang hingga malam hari.

    Waspadai Gelombang Tinggi

    Sementara itu, kawasan wisata pesisir seperti Bali dan Lombok juga perlu diwaspadai karena potensi gelombang tinggi dan angin kencang dari arah timur yang dapat membahayakan aktivitas di laut. Di wilayah Labuan Bajo dan Nusa Tenggara Timur, hujan lebat dan angin kencang juga diperkirakan dapat terjadi, terutama pada sore hingga malam hari.

    “Masyarakat yang hendak bepergian ke tempat wisata agar selalu memperhatikan informasi cuaca terkini dari BMKG. Jangan hanya mengandalkan prediksi berdasarkan musim, karena dinamika atmosfer saat ini sangat aktif dan cepat berubah. Kami terus memutakhirkan prakiraan cuaca harian dan peringatan dini untuk memastikan masyarakat dapat berwisata dengan aman dan nyaman,” tegas Dwikorita.

    Dwikorita juga mengingatkan, dengan kondisi cuaca yang masih dinamis, masyarakat diminta untuk menyesuaikan aktivitas wisata dengan perkembangan cuaca terkini, termasuk membawa perlengkapan seperti jas hujan dan pakaian hangat, serta menghindari aktivitas luar ruang jika terdapat peringatan cuaca buruk.

    “BMKG terus memantau perkembangan sistem atmosfer secara real-time dan akan menyampaikan peringatan dini apabila terindikasi adanya peningkatan risiko cuaca ekstrem,” pungkasnya.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tol Jakarta-Tangerang Banjir, Jasa Marga Imbau Kendaraan Golongan 1 Keluar Karawaci

    Tol Jakarta-Tangerang Banjir, Jasa Marga Imbau Kendaraan Golongan 1 Keluar Karawaci

    Bisnis.com, JAKARTA — Jasa Marga mengimbau agar pengendara dengan kendaraan golongan 1 untuk keluar melalui jalur off ramp Karawaci imbas genangan air yang meluap di ruas tol Jakarta-Tangerang pada Sabtu (28/6/2025).

    Melansir dari akun Instagram resmi Jasa Marga Regional Metropolitan, Sabtu (28/6/2025), kendaraan golongan 1 diimbau untuk keluar melalui off ramp Karawaci untuk menghindari kepadatan di ruas tol Jakarta—Tangerang di sekitar KM 24.

    “Imbas genangan air di Ruas Tol Jakarta-Tangerang di sekitar KM 24 atas diskresi kepolisian, kendaraan golongan 1 diimbau untuk keluar melalui off ramp Karawaci untuk menghindari kepadatan. Hati-hati di jalan dan ikuti arahan petugas di lapangan,” demikian pengumuman di Instagram @official.jmmetropolitan.

    Jasa Marga juga mengimbau agar pengendara tetap waspada dan berhati-hati selama berkendara, serta mengikuti arahan petugas di lapangan.

    Beberapa jam sebelumnya, tepatnya pada pukul 16.21 WIB, Jasa Marga memberikan peringatan akan adanya genangan air di ruas tol Jakarta—Tangerang imbas Kali Sabi yang meluap.

    “Imbas tingginya curah hujan di wilayah Tangerang dan sekitarnya, terjadi luapan air dari Kali Sabi dan menggenangi sebagian Jalan Tol Jakarta—Tangerang, tepatnya di KM 24 arah Jakarta dan arah Tangerang,”

    Namun, Jasa Marga menyatakan para petugas telah berada di lokasi untuk melakukan pengaturan lalu lintas. Adapun, Jasa Marga juga mengimbau pengendara agar tetap tertib di antrean dan mengikuti arahan petugas di lapangan.

    Lebih lanjut, pengendara dapat memperoleh pembaruan informasi (update) informasi lalu lintas secara langsung dengan mengakses CCTV di aplikasi Travoy.

    Terpisah, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi di sejumlah daerah tujuan wisata selama libur panjang sekolah.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menuturkan kondisi atmosfer yang masih labil menyebabkan sejumlah wilayah tetap berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat, disertai angin kencang dan petir, meski Indonesia telah memasuki periode musim kemarau.

    Namun, Dwikorita menjelaskan bahwa musim kemarau tahun ini belum merata lantaran angin Monsun Australia, yang menjadi pendorong utama kemarau, masih relatif lemah.

    Selain itu, dia menerangkan bahwa suhu muka laut yang lebih hangat dari normal di selatan Indonesia turut memperkuat potensi pertumbuhan awan konvektif yang dapat menghasilkan hujan deras meskipun secara klimatologis sudah memasuki musim kemarau.

    Dalam sepekan ke depan, BMKG memprakirakan wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk beberapa destinasi wisata utama mengalami peningkatan tutupan awan dan curah hujan.

    Selain itu, lanjut dia, kelembapan atmosfer yang masih tinggi serta angin timuran yang belum stabil menciptakan lingkungan yang mendukung terjadinya hujan, dan di kawasan yang biasanya sudah kering di musim kemarau.

    “Di wilayah pegunungan, hujan berpotensi memicu longsor atau tumbangnya pohon, sementara di wilayah laut, angin kencang dan gelombang tinggi dapat mengancam keselamatan aktivitas wisata air,” kata Dwikorita dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/6/2025).

    Lebih lanjut, dia mengimbau agar masyarakat tetap waspada dalam merencanakan perjalanan liburan, terutama menuju destinasi seperti kawasan Puncak, Bandung Utara, Yogyakarta, Malang, dan Batu yang berpotensi mengalami hujan pada siang hingga malam hari.

    Sementara itu, kawasan wisata pesisir seperti Bali dan Lombok juga perlu diwaspadai lantaran adanya potensi gelombang tinggi dan angin kencang dari arah timur yang dapat membahayakan aktivitas di laut.

    Kemudian, di wilayah Labuan Bajo dan Nusa Tenggara Timur, BMKG memprakirakan hujan lebat dan angin kencang juga diperkirakan dapat terjadi, terutama pada sore hingga malam hari.

    “Kami terus memutakhirkan prakiraan cuaca harian dan peringatan dini untuk memastikan masyarakat dapat berwisata dengan aman dan nyaman,” pungkasnya.

  • Polisi berlakukan buka tutup di jalur longsor Garut-Singaparna

    Polisi berlakukan buka tutup di jalur longsor Garut-Singaparna

    “Kami atur mana yang terpanjang agar bisa bergantian, sehingga arus dari Garut menuju Tasikmalaya maupun sebaliknya dapat kembali lancar,”

    Garut (ANTARA) – Kepolisian Resor Garut memberlakukan sistem buka tutup agar arus kendaraan dari kedua arah Garut-Singaparna maupun sebaliknya tetap bisa melewati jalur yang terdampak bencana tanah longsor di wilayah Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu.

    Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut Iptu Aang Andi Suhandi mengatakan, tim gabungan sudah berhasil menyingkirkan sebagian material longsor untuk membuka jalur agar bisa dilintasi kendaraan bermotor roda dua maupun empat dari Garut menuju Tasikmalaya dan sebaliknya.

    “Kami atur mana yang terpanjang agar bisa bergantian, sehingga arus dari Garut menuju Tasikmalaya maupun sebaliknya dapat kembali lancar,” katanya.

    Ia menuturkan sejumlah personel kepolisian kemudian jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun unsur instansi terkaitnya turun ke lokasi longsor untuk menyingkirkan material yang menutup badan jalan utama Garut-Singaparna.

    Hujan deras yang mengguyur wilayah Garut, kata dia, menjadi penyebab terjadinya longsor di Kampung Cikangkung, Desa Sukamaju, Kecamatan Cilawu, sekitar pukul 06.30 WIB, dan berhasil dibuka menjelang siang.

    “Sekarang sudah dibuka, diimbau pengguna jalan untuk bersabar melewati jalur Cilawu,” katanya.

    Selama jalur tersebut tertutup longsor, kata Aang, jajarannya melakukan rekayasa arus lalu lintas dengan mengalihkan arus kendaraan di wilayah Sukadana, Kecamatan Garut Kota untuk menggunakan jalur nasional lintas Limbangan-Malangbong menuju Tasikmalaya.

    Ia menyampaikan rekayasa jalur itu untuk menjaga keselamatan, dan kelancaran arus lalu lintas kendaraan yang dilakukan secara koordinasi dengan jajaran Polres di Tasikmalaya.

    “Rekayasa ini dilaksanakan dengan koordinasi lintas wilayah bersama Polres Tasikmalaya dan Polres Tasikmalaya Kota,” katanya.

    Kejadian longsor menutup jalan Garut-Singaparna tidak hanya terjadi di wilayah hukum Polres Garut, tapi juga di wilayah hukum Polres Tasikmalaya tepatnya di kawasan Kampung Babakansari, Desa Kutawaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya menyebabkan arus kendaraan terhambat.

    Kepala Kepolisian Resor Tasikmalaya AKBP Haris Dinzah mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan personel, bersama jajaran lainnya dari TNI, Taruna Siaga Bencana Tasikmalaya, Damkar, dan BPBD Tasikmalaya untuk mengevakuasi material longsoran tanah yang menutup badan jalan.

    “Akhirnya material longsor bisa kita evakuasi cepat,” katanya.

    Pewarta: Feri Purnama
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Banjir dan Longsor Terjang Venezuela, Rumah Hancur-Jalan Putus

    Banjir dan Longsor Terjang Venezuela, Rumah Hancur-Jalan Putus

    Pemandangan drone dari jembatan yang runtuh dekat Ospino, Portuguesa, Venezuela Kamis (26/6/2025). Hujan lebat yang melanda Venezuela dalam beberapa hari terakhir telah memicu banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah. Bencana ini berdampak parah pada lima negara bagian. (Primitivo Cedeno via Facebook/Handout via REUTERS)