Topik: longsor

  • Hujan Deras Picu Banjir-Tanah Longsor di Pakistan, 30 Orang Tewas

    Hujan Deras Picu Banjir-Tanah Longsor di Pakistan, 30 Orang Tewas

    Jakarta

    Hujan deras memicu tanah longsor dan banjir bandang di Pakistan utara, menewaskan sedikitnya 30 orang. Banyak orang lainnya terjebak di reruntuhan rumah mereka.

    Dilansir kantor berita AFP, Jumat (15/8/2025, setidaknya 23 orang tewas dalam 24 jam terakhir di provinsi pegunungan Khyber Pakhtunkhwa, sementara tujuh orang tewas di area wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan, kata otoritas penanggulangan bencana regional pada hari Jumat (15/8).

    Hujan deras menghanyutkan beberapa rumah di distrik Bajaur di barat laut Pakistan, menewaskan 16 orang dan membuat lebih dari 20 orang lainnya terlantar, kata badan penanggulangan bencana provinsi kepada AFP.

    Badan Meteorologi juga telah mengeluarkan peringatan hujan deras untuk wilayah barat laut, mendesak masyarakat untuk menghindari “paparan yang tidak perlu ke daerah-daerah rentan”.

    Musim hujan tahunan membawa 70 hingga 80 persen curah hujan ke Asia Selatan, yang vital bagi pertanian dan ketahanan pangan, tetapi juga membawa kerusakan.

    Sebelumnya pada tahun 2022, banjir selama musim hujan telah menenggelamkan sepertiga wilayah negara tersebut dan menewaskan 1.700 orang.

    Lihat juga Video: Melihat Parahnya Dampak Banjir di India, 4 Nyawa Melayang

    (ita/ita)

  • Tambang Emas di Tanzania Longsor, 25 Pekerja Tertimbun Tanah

    Tambang Emas di Tanzania Longsor, 25 Pekerja Tertimbun Tanah

    Jakarta

    Tambang emas di Tanzania longsor. Sebanyak 25 orang saat ini hilang tertimbun tanah.

    “Operasi penyelamatan sedang berlangsung di sebuah tambang Tanzania yang runtuh tiga hari lalu, mengubur setidaknya 25 orang, kata Presiden Tanzania, Samia Suluhu Hassan, dilansir AFP, Jumat (15/8/2025).

    Longsor terjadi pada Senin (11/8) waktu setempat. Petugas saat itu sedang melakukan pemeliharaan tambang emas di lokasi.

    Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di X, Hassan mengatakan bahwa “25 rekan senegara kami yang bekerja di tambang itu terkubur di bawah reruntuhan”.

    Ia menyampaikan “kesedihan yang mendalam” atas kecelakaan tersebut, dan mengatakan bahwa badan keamanan akan membantu pasukan pemadam kebakaran dan penyelamat untuk mempercepat operasi penyelamatan yang sedang berlangsung.

    “Orang-orang yang terkubur sedang melakukan pemeliharaan di terowongan,” katanya.

    Pada bulan Januari tahun lalu, 22 penambang tewas dalam tanah longsor di tambang emas lain di wilayah utara negara itu, setelah diguyur hujan deras.

    Dan pada bulan Januari 2017, 15 orang diselamatkan setelah terjebak di bawah tanah selama dua hari setelah tambang mereka runtuh.

    (ygs/ygs)

  • 12 Rumah di Nanggung Bogor Rusak Diterjang Angin Kencang dan Longsor

    12 Rumah di Nanggung Bogor Rusak Diterjang Angin Kencang dan Longsor

    Bogor

    Hujan deras disertai angin kencang sempat melanda Desa Malasari, Nanggung, Bogor, Jawa Barat. Sebanyak 12 rumah mengalami kerusakan akibat kejadian itu.

    “Dikarenakan hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang serta kondisi bangunan rumah yang sudah rapuh, sehingga mengakibatkan rumah mengalami kerusakan dan tembok penahan tanah (TPT) mengalami longsor di beberapa titik,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani, Kamis (14/8/2025).

    Adam mengatakan rincian longsoran yaitu panjang 12 meter, tinggi 6 meter, dan lebar 2 meter. Sejumlah kampung terdampak atas kejadian tersebut.

    “Korban terdampak angin kencang sebanyak 6 unit bangunan rumah rusak ringan di Kampung Legok Jeruk,” jelasnya.

    Kemudian sebanyak 5 mengalami kerusakan sedang. Sementara di Kampung Nyungcung Masjid, satu rumah warga mengalsmi kerusakan sedang.

    Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun satu keluarga terpaksa mengungsi akibat rumahnya rusak.

    (rdh/zap)

  • Pesona Pantai Kolbano dan Tantangan Jalan Rusak Menuju PLBN Motamasin
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Agustus 2025

    Pesona Pantai Kolbano dan Tantangan Jalan Rusak Menuju PLBN Motamasin Megapolitan 13 Agustus 2025

    Pesona Pantai Kolbano dan Tantangan Jalan Rusak Menuju PLBN Motamasin
    Tim Redaksi
    NUSA TENGGARA TIMUR, KOMPAS.com
    – Perjalanan menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motamasin, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), langsung disambut decak kagum.
    Udara segar bercampur hangatnya sinar matahari pagi menyapa begitu saya, Ahmad Zilky, jurnalis Kompas.com, mendarat di Bandara El Tari, Kota Kupang, Rabu (13/8/2025) pagi.
    Langit biru bersih seakan menjadi karpet pembuka untuk menyusuri wilayah Indonesia Timur.
    Bersama tim dari Badan Nasional Pembangunan Perbatasan (BNPP), kami melanjutkan perjalanan darat menuju PLBN Motamasin dengan menumpang minibus.
    Tepat pukul 07.00 WITA, rombongan berangkat, meninggalkan hiruk pikuk Kota Kupang menuju jalur lintas selatan.
    Belum genap lima menit, pemandangan hijau mulai menguasai pandangan. Deretan pohon rindang di tepi jalan beraspal mulus mengiringi perjalanan.
    Dari kejauhan, Gunung Fatuleu menjulang gagah setinggi 1.108 meter di atas permukaan laut, menambah pesona rute ini.
    Saat masih larut menikmati panorama, Diah, salah satu anggota tim BNPP, mengusulkan singgah ke Pantai Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan.
    “Kita ke Pantai Kolbano dulu, ya,” katanya singkat.
    Tanpa pikir panjang, mobil langsung diarahkan menuju jalur Toineke. Setelah sekitar 3 jam 30 menit perjalanan, pukul 10.38 WITA, kami tiba di Pantai Kolbano.
    Begitu melangkah keluar mobil, semua lelah sirna. Di hadapan saya terbentang hamparan kerikil warna-warni berpadu pasir, dengan batu karang raksasa berdiri anggun di bibir pantai.
    Air laut bergradasi putih, pirus, hingga biru tua berkilau di bawah sinar matahari. Bukit-bukit di kejauhan melengkapi lanskap nan elok itu.
    “Kalau hari libur, ada biaya masuk Rp10.000,” ujar Beni, sopir kami, sambil menunjuk deretan gubuk sederhana tempat pengunjung biasa duduk menatap ombak kecil yang menari di tepi pantai.
    Tiga puluh menit berlalu, kami kembali melanjutkan perjalanan menuju Betun, ibu kota Kabupaten Malaka. Namun, keindahan berganti kejutan begitu memasuki wilayah Oetuke.
    Jalan mulus mendadak terputus oleh jalur yang rusak akibat longsor dua bulan lalu. Aspal yang terbelah membuat permukaan tidak rata dan dipenuhi lubang.
    “Dua bulan lalu rusak, itu terputus,” kata Beni sambil menunjuk bagian jalan yang bergelombang.
    Kami berempat saling berpandangan, tak menyangka jalur utama ini belum juga diperbaiki meski dilalui truk dan mobil setiap hari.
    Beni yang sudah hafal medan, dengan perlahan mengarahkan mobil melewati sisi yang masih bisa dilintasi.
    Guncangan keras membuat tubuh tergoyang, bahkan sempat memaksa kami memejamkan mata untuk meredam rasa mual.
    Begitu jalan kembali rata, rombongan kembali menikmati pemandangan pepohonan yang berbaris di kiri-kanan jalan hingga akhirnya tiba di penginapan di Betun menjelang sore.
    Ekspedisi wilayah perbatasan ini merupakan kerja sama redaksi Kompas.com dengan BNPP. Selain PLBN Motamasin, perjalanan serupa juga dilakukan ke PLBN Motaain dan PLBN Aruk.
    Kisah lengkap perjalanan dan liputan perayaan HUT ke-80 RI 2025 dapat diikuti di kanal khusus
    HUT ke-80 RI
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • TPA Galuga Bogor Longsor, Satu Orang Tewas Tertimbun Sampah

    TPA Galuga Bogor Longsor, Satu Orang Tewas Tertimbun Sampah

    Peristiwa longsor terjadi di Tempat Pembuangan Akhir Sementara (TPAS) Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jabar pada Senin (11/8).

    Kejadian tersebut menimbun tiga orang yang ada di lokasi. Seorang operator alat berat buldoser tewas setelah tertimbun sampah yang longsor.

    Klik di sini untuk melihat video lainnya!

  • Operator Buldoser Tewas Tertimbun Longsor di TPA Galuga Bogor PNS

    Operator Buldoser Tewas Tertimbun Longsor di TPA Galuga Bogor PNS

    Bogor

    Longsor menimbun tiga orang dan tewaskan operator alat berat bernama Agus Haris Mulyana di TPA Galuga, Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengatakan, korban tewas berstatus Pegawai Negeri Sipil atau PNS yang sudah lama mengabdi di Kota Bogor.

    “Tentu bagi kami ini kehilangan, karena yang bersangkutan, almarhum adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang sudah mengabdikan dirinya di Pemerintah Kota Bogor cukup lama,” kata Dedie, Senin (11/8/2025).

    “Jadi kita sangat prihatin, yang pertama menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban,” imbuhnya.

    Selidiki Penyebab Longsor

    Dedie mengatakan, Pemerintah Kota Bogor masih menyelidiki penyebab longsor yang tewaskan operator alat berat di TPA Galuga. Harapannya agar peristiwa tersebut tidak terulang dan penanganan sampah sesuai proaedur.

    “Artinya sedang kita selidiki apakah bentuknya adalah longsor atau memang karena tumpukan yang terlalu tinggi, sehingga terkena pergeseran dan mengakibatkan tiga orang ini tertimbun dan salahsatunya meninggal dunia,” kata Dedie.

    “Tentu saya tadi sudah sampaikan kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup untuk segera melakukan tinjauan ke lokasi, kemudian menangani korban. Tentunya ke depan hal ini tidak boleh terjadi,” kata Dedie.

    (sol/isa)

  • TPA Galuga Bogor Longsor, Operator Alat Berat Tewas Tertimbun Sampah

    TPA Galuga Bogor Longsor, Operator Alat Berat Tewas Tertimbun Sampah

    Bogor

    Longsor terjadi di Tempat Pembuangan Akhir Sementara (TPAS) Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Satu orang operator alat berat tewas tertimbun.

    “Dilaporkan terjadi sampah longsor di TPA Galuga mengakibatkan satu orang meninggal,” kata Kapolsek Cibungbulang Kompol Heri Hermawan, Senin (11/8/2025).

    “Korban sudah dievakuasi, sudah dibawa ke rumah sakit,” imbuhnya.

    Peristiwa terjadi pagi tadi sekitar pukul 08.00 WIB. Korban tewas seorang operator alat berat bernama Agus Hari Mulyana (49) yang sedang melakukan pekerjaan rutin meratakan tumpukan sampah.

    “Iya memang terkena musibah, (korban) sedang bekerja rutin melakukan perataan sampah di TPA Galuga,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor Deni Wismanto dihubungi terpisah.

    Dalam video beredar dilihat detikcom, tampak satu alat berat tertimbun gunungan sampah. Dalam video itu dinarasikan satu orang ikut tertimbun bersama alat berat tersebut.

    Video beredar kemudian menayangkan sekelompok orang mengevakuasi seseorang dari timbunan sampah. Di sekitar lokasi, tampak sejumlah orang menyaksikan proses evakuasi tersebut.

    (sol/mea)

  • Banjir Bandang Terjang Gansu China, Puluhan Orang Hilang

    Banjir Bandang Terjang Gansu China, Puluhan Orang Hilang

    Banjir bandang terjadi di Provinsi Gansu, China. Dikabarkan 10 orang tewas dan 33 orang hilang imbas bencana tersebut.

    Banjir terjadi setelah hujan lebat menyebabkan tanah longsor dan kerusakan di beberapa desa. Tim medis provinsi dan tenaga ahli dikerahkan untuk membantu penanganan korban.

  • 4 Kelurahan di Jaktim Sempat Banjir, Kini Surut Sepenuhnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Agustus 2025

    4 Kelurahan di Jaktim Sempat Banjir, Kini Surut Sepenuhnya Megapolitan 10 Agustus 2025

    4 Kelurahan di Jaktim Sempat Banjir, Kini Surut Sepenuhnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Banjir yang sempat melanda sejumlah wilayah Jakarta Timur telah surut sepenuhnya pada Minggu (10/8/2025) siang.
    Kepala Satgas Korwil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jakarta Timur, Ali, menyebut, banjir disebabkan luapan Kali Ciliwung, menyusul naiknya tinggi muka air (TMA) di Pos Angke Depok pada Sabtu (9/8/2025) malam.
    “Pada pukul 19.00 WIB, TMA di PA Depok tercatat naik hingga 250 cm dengan status Siaga 3 akibat hujan gerimis. Namun, kondisi kembali normal pada pukul 22.00 WIB dengan TMA turun ke 190 cm (Siaga 4),” ujar Ali dalam laporan yang diterima
    Kompas.com
    , Minggu.
    Beberapa lokasi yang sempat terendam banjir, yakni:
    1. Kelurahan Cililitan
    2. Kelurahan Cawang
    3. Kelurahan Bidara Cina
    4. Kelurahan Kampung Melayu
    Ali menegaskan, tidak ada korban jiwa maupun kerusakan akibat banjir ini.
    Selain itu, tidak ditemukan kejadian kebakaran, pohon tumbang, longsor, bangunan rubuh, maupun kecelakaan besar lainnya yang dipicu banjir atau hujan deras. 
    “Situasi saat ini sudah kembali normal dan kami terus melakukan pemantauan di lapangan,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Limpasan Rendam Belasan Rumah di Sukabumi, Tiga Anak Sempat Terjebak

    Banjir Limpasan Rendam Belasan Rumah di Sukabumi, Tiga Anak Sempat Terjebak

    Liputan6.com, Jakarta – Hujan deras yang mengguyur Kota Sukabumi, Jawa Barat sejak Sabtu sore 9 Agustus 2025 memicu terjadinya banjir limpasan yang merendam belasan rumah di Kampung Ciseureuh, RT 01 RW 01, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh.

    Peristiwa ini membuat sejumlah keluarga terpaksa berjuang di tengah genangan air. Tinggi muka air dilaporkan mencapai 60 hingga 100 sentimeter, mengganggu aktivitas warga dan menyebabkan kepanikan di malam hari.

    Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi segera merespons laporan yang masuk. Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat, pihaknya menerima laporan kejadian banjir setelah waktu Isya.

    “Kami menda laporan habis isya tentang ada kejadian banjir di Kelurahan Karangtengah,” ujar Novian, Sabtu 9 Agustus 2025.

    Tim gabungan langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penanganan dan evakuasi. Novian juga mengungkapkan sempat terjadi kepanikan ketika ada tiga anak yang terjebak dalam genangan air.

    “Tadi juga terjadi adanya tiga anak yang terjebak dan kami bantu evakuasi,” kata dia.

    Dengan sigap, lanjut Novian, tim BPBD berhasil menyelamatkan ketiga anak tersebut dan memastikan mereka dalam kondisi aman.

    “Penyebab utama dari banjir limpasan ini diduga kuat karena saluran air yang tersumbat oleh sampah. Hal ini menyebabkan air tidak bisa mengalir dengan lancar saat hujan deras turun, sehingga meluap dan merendam pemukiman warga,” terang dia.

    Novian menjelaskan, kondisi ini diperparah dengan curah hujan yang tinggi, membuat volume air meningkat drastis dalam waktu singkat.

    Setelah evakuasi berhasil dilakukan, saat ini BPBD bersama warga setempat berupaya keras untuk mengurangi genangan air.

    “Sekarang BPBD dibantu dengan warga untuk mengupayakan penyerutan air dan alhamdulillah air sudah berkurang sedikit,” papar Novian.

     

    Hujan lebat mengguyur Pulau Kyushu, Jepang selatan, sejak Jumat dini hari (8/8). Akibatnya, terjadi banjir parah di Kirishima dan tanah longsor di Aira, Prefektur Kagoshima.