Topik: longsor

  • Hujan Deras Picu Tanah Longsor di Malaysia, 12 Orang Tewas

    Hujan Deras Picu Tanah Longsor di Malaysia, 12 Orang Tewas

    Kota Kinabalu

    Sejumlah tanah longsor menerjang wilayah negara bagian Sabah di Malaysia setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut selama sepekan terakhir. Sedikitnya 12 orang tewas akibat tanah longsor tersebut.

    Otoritas penyelamat setempat, seperti dilansir AFP, Selasa (16/9/2025), mengatakan bahwa lebih dari 2.000 orang yang tinggal di area-area dataran rendah, termasuk di sekitar Kota Kinabalu, ibu kota Sabah, telah dievakuasi akibat banjir yang terjadi baru-baru ini.

    Insiden terburuk terjadi pada Senin (15/9) waktu setempat, ketika puing-puing longsor menerjang sebuah permukiman tidak resmi di pinggiran Kinabalu. Laporan media lokal New Straits Times menyebut terjangan longsor di area itu menewaskan sedikitnya delapan orang, termasuk empat anak-anak.

    Tiga orang lainnya tewas akibat tanah longsor lainnya yang menerjang wilayah Gana, yang berjarak sekitar 100 kilometer sebelah timur Kota Kinabalu, juga pada Senin (15/9).

    Satu orang lainnya, seorang kakek berusia 97 tahun, tewas setelah tertimbun lumpur di wilayah Penampang pekan lalu.

    Hujan deras telah mengguyur wilayah Sabah selama 10 hari terakhir, membanjiri area-area dataran rendah, memicu sejumlah tanah longsor dan menyebabkan kerusakan pada rumah-rumah serta infrastruktur di negara bagian termiskin di wilayah Malaysia tersebut.

    Area dataran rendah di Sabah sangat rentan terjadi banjir yang terjadi rutin, terutama selama musim hujan pada bulan November hingga Maret.

    Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia Ahmad Zahid Hamidi, pada Senin (15/9) malam, memobilisasi badan-badan tanggap darurat untuk membantu operasi pencarian dan penyelamatan di wilayah tersebut.

    Imbas banjir dan longsor itu, pemerintah Sabah membatalkan perayaan Hari Malaysia yang dijadwalkan pada Selasa (16/9) untuk menangani bencana tersebut.

    Meskipun hujan telah mereda dan banjir mulai surut, warga setempat mengakui mereka khawatir hujan lebat selanjutnya dapat memperburuk situasi.

    “Yang bisa kami lakukan hanyalah berusaha tetap tenang saat kami menghadapi banjir dan lumpur di rumah,” ucap salah satu warga setempat, Oliver Golingai (44), saat berbicara kepada media lokal The Star.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Daftar Wilayah yang Diprediksi Akan Diguyur Hujan Sangat Lebat Hari Ini, Salah Satunya Jakarta – Page 3

    Daftar Wilayah yang Diprediksi Akan Diguyur Hujan Sangat Lebat Hari Ini, Salah Satunya Jakarta – Page 3

    Secara umum, sifat hujan pada musim hujan 2025/2026 diperkirakan berada dalam kategori normal (69,5%), artinya curah hujan musiman tidak jauh berbeda dari kondisi umumnya.

    Namun, terdapat 193 ZOM (27,6%) yang berpotensi mengalami musim hujan dengan sifat atas normal, mencakup sebagian besar Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, beberapa wilayah Sulawesi, serta Maluku dan Papua. Selain itu, 20 ZOM (2,9%) diprediksi mengalami musim hujan dengan sifat bawah normal.

    “Dengan kondisi ini, potensi ancaman bahaya hidrometeorologi yang dapat menyebabkan dampak seperti banjir, banjir bandang, genangan air, tanah longsor, dan angin kencang tetap perlu diwaspadai, terutama pada wilayah dengan prediksi curah hujan atas normal,” jelas Dwikorita.

    BMKG mengimbau kementerian/lembaga, pemerintah daerah, sektor terkait, dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

    Penyesuaian kalender tanam pertanian, pengelolaan waduk dan irigasi, perbaikan drainase, pengendalian hama di perkebunan, hingga langkah mitigasi dampak ancaman bahaya hidrometeorologi harus dilakukan sejak dini agar dampak dapat ditekan.

  • Pemkot Jaktim targetkan perbaikan turap Kali Baru rampung November

    Pemkot Jaktim targetkan perbaikan turap Kali Baru rampung November

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) menargetkan perbaikan turap Kali Baru di Jalan Raya Bogor, Pasar Rebo, Jakarta Timur rampung November 2025.

    “Turap Kali Baru yang longsor di dua lokasi berbeda ditargetkan rampung pada November mendatang,” kata Wakil Wali Kota Jakarta Timur Kusmanto di Jakarta, Selasa.

    Kusmanto menyebut, aliran Kali Baru ini semula merupakan ranahnya pemerintah pusat. Namun, belakangan ini pemeliharaannya sudah diserahkan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

    “Kita sudah bisa langsung mengeksekusi bila terjadi ada longsor di Kali Baru,” ujar Kusmanto.

    Kusmanto berharap perbaikan turap yang dilakukan tidak membuat perluasan longsor, sehingga potensi terjadinya turap longsor atau jebol yang memicu banjir bisa dicegah.

    “Saya juga minta warga untuk tidak mendirikan bangunan di atas bantaran kali,” ucap Kusmanto.

    Sementara itu, Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Timur, Puryanto mengatakan, turap Kali Baru yang ada di Jalan Gongseng, RT 11/01, Kelurahan Cijantung longsor pada Maret 2025.

    Perbaikan turap Kali Baru segmen Jalan Gongseng ini sepanjang 21 meter dengan tinggi 7,5 meter dan pondasi turap 2,5 meter.

    Saat ini, progres pekerjaan sudah mencapai 45 persen. Pengerjaan dimulai sejak 19 Agustus lalu dan ditargetkan rampung pada 17 Oktober mendatang.

    Lalu, turap di seberang Mal Cijantung, Jalan Raya Bogor, RT 15/01 Kelurahan Cijantung longsor pada Desember 2024.

    Perbaikan turap dilakukan sepanjang 62 meter dengan tinggi empat meter, dan pondasi setinggi dua meter.

    “Pengerjaan di lokasi ini dimulai 19 Agustus lalu dan ditargetkan rampung pada November mendatang. Saat ini progresnya sudah mencapai 70 persen,” ujar Puryanto.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bahlil: Operasional Tambang Freeport Berhenti Sementara, Fokus Tangani Bencana Longsor – Page 3

    Bahlil: Operasional Tambang Freeport Berhenti Sementara, Fokus Tangani Bencana Longsor – Page 3

    Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengabarkan, pencarian 7 pekerja PT Freeport Indonesia yang terjebak longsor di tambang bawah tanah Grasberg, Papua Tengah masih terus dilakukan.

    Yuliot mengatakan, tim di lapangan sudah menggali dua terowongan baru untuk mencapai titik lokasi awal 7 pekerja Freeport itu terjebak. Menurut estimasi awal, waktu penyelamatan bakal berlangsung selama 30 jam.

    “Jadi dua terowongan baru itu sudah sampai di titik lokasi awal di tempat pegawai yang terjebak tadi. Tetapi yang bersangkutan tidak ada di lokasi yang bersangkutan, karena terowongan yang ada di dalam itu kan berliku-liku dan juga cukup dalam,” ungkapnya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (12/9/2025).

    Adapun tim penyelamat berhasil mengidentifikasi titik awal lokasi pekerja terjebak berkat adanya komunikasi dengan 7 pegawai Freeport via Handy Talkie (HT). Sayangnya, komunikasi itu kini terputus.

     

  • Sepekan Terjebak Longsor, 7 Pekerja Tambang Freeport Belum Ditemukan

    Sepekan Terjebak Longsor, 7 Pekerja Tambang Freeport Belum Ditemukan

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa proses pencarian tujuh pekerja tambang PT Freeport Indonesia (PTFI) yang terjebak longsor masih terus dilakukan.

    Ketujuh pekerja tersebut terjebak sejak Senin (8/9/2025) malam, imbas longsor menghantam tambang bawah tanah Freeport di kawasan Grasberg, Tembagapura, Mimika, Papua Tengah. Peristiwa longsor terjadi sekitar pukul 22.00 WIT.

    Aliran material basah dalam jumlah yang besar tumpah dari titik pengambilan produksi di salah satu dari lima blok produksi di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave.

    Hingga saat ini, kata Bahlil, pemerintah bersama pihak perusahaan terus memantau perkembangan evakuasi dan penanganan darurat di lokasi tambang.

    “Orang di dalam masih dalam posisi terjebak. Belum ada informasi dan proses pencarian masih tetap di dalam,” ujar Bahlil di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (15/9/2025).

    Bahlil menuturkan, kegiatan operasional tambang Freeport hingga saat ini juga masih dihentikan sementara.

    “Dan sekarang kita tahu bahwa kondisi di Mimika di underground, itu ada terjadi longsor. Saya sudah melaporkan kepada Bapak Presiden dan tim kami sudah ada di Mimika sejak beberapa hari yang lalu. Nanti kita menunggu laporan perkembangan terakhirnya,” kata Bahlil.

    Terpisah, Dirjen Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno mengatakan, sampai saat ini tim lapangan masih melakukan pencarian kepada tujuh korban yang terjebak. Dia memerinci, dua orang dari tujuh korban itu merupakan warga negara asing (WNA).

    “Ada WNA. Satu [berasal dari] Chile, satu Afrika Selatan, yang lima Indonesia, tapi sudah untuk komunikasi sama kedutaan masing-masing sudah,” ucap Tri.

    Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, tim di lapangan telah berupaya membuat dua terowongan untuk mencapai titik awal pekerja yang terjebak. Semula, pihaknya telah menargetkan waktu penyelamatan dalam waktu 30 jam.  

    “Jadi dua terowongan baru itu sudah sampai di titik lokasi awal dan ini tempat pegawai yang terjebak tadi. Tetapi yang bersangkutan tidak ada di lokasi,” kata Yuliot di Kantor ESDM, Jumat (12/9/2025).

    Alhasil, waktu penyelamatan melebihi target estimasi awal. Namun, dalam 30 jam sejak kejadian, tim lapangan telah berhasil mencapai titik awal pekerja yang terjebak.

    Pasalnya, terowongan yang ada di dalam disebut cukup berliku-liku dan dalam. Hingga saat ini, pihak Kementerian ESDM dan Freeport masih terus mencari cara untuk dapat mencapai lokasi 7 pekerja tersebut.  

    “Ya mudah-mudahan dalam waktu dekat itu bisa teratasi. Evakuasi itu masih berlangsung,” tuturnya.

  • Kapasitas Produksi Tambang Freeport Turun Drastis Imbas Longsor

    Kapasitas Produksi Tambang Freeport Turun Drastis Imbas Longsor

    Jakarta

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa tragedi longsor di tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia di Grasberg Block Cave (GBC), Papua Tengah mempengaruhi produksi bijih tembaga. Terjadi penurunan produksi, sehingga secara total hanya 30%.

    Produksi bijih konsentrat Freeport Indonesia mengandalkan tambang bawah tanah. Tambang bawah tanah tersebut antara lain Grasberg Block Cave (GBC), Big Gossan, Deep Ore Zon (DOZ), dan Deep Mill Level Zone (DMLZ).

    Direktur Jenderal (Dirjen) Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno mengakui bahwa tragedi yang menyebabkan tujuh pekerja terjebak longsoran ini mempengaruhi produksi.

    “Produksi pasti berdampak. Sementara ini produksi berhenti,” kata Tri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2025).

    Tri menjelaskan, penghentian produksi sementara hanya dilakukan di GBC, tambang bawah tanah Freeport yang paling besar. Diperkirakan, langkah ini menyebabkan penurunan produksi 70% dari keseluruhan dan menyisakan hanya 30% kapasitas produksi.

    “GBC saja (yang produksinya dihentikan sementara), tapi turun mungkin cuma 30%-nya lah (sisa kapasitas produksi Freeport secara keseluruhan),” ujarnya.

    Produksi Freeport Indonesia

    Sebagai informasi, data perusahaan pada akhir 2024 mencatat, produksi bijih konsentrat yang dihasilkan bisa mencapai 220-230 ribu ton per hari. Saat ini PTFI sudah mengoperasikan tiga tambang di Kawasan Grasberg yakni Grasberg Block Cave, Deep Mill Level Zone (DMLZ), dan Big Gossan.

    Dalam catatan detikcom, Grasberg Block Cave menghasilkan 140 ribu ton bijih sehari, tambang DMLZ menghasilkan 70.000 ton bijih sehari, dan Big Gossan sebesar 7.000 ton sehari dengan kadar yang lebih tinggi.

    Pada 2027, ditargetkan tambang bawah tanah Kucing Liar mulai produksi. Tambang Kucing Liar akan menggantikan tambang DMLZ yang bakal berkurang produktivitasnya. Tambang baru tersebut diharapkan bisa menjaga stabilitas produksi Freeport yang sekitar 240 ribu ton bijih per hari.

    Tonton juga video “Prabowo Resmikan Smelter Emas Milik PT Freeport di Gresik” di sini:

    (shc/ara)

  • Analisis Badan Geologi Penyebab Gempa M 4,9 di Mukomuko Bengkulu

    Analisis Badan Geologi Penyebab Gempa M 4,9 di Mukomuko Bengkulu

    Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

    Sebelum Gempa:

    – Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

    – Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

    – Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

    – Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa bumi terjadi

    – Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

    – Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

    – Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

    Saat Terjadi Gempa Bumi:

    – Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

    – Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

    – Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

    – Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

    – Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

    Setelah Terjadi Gempa Bumi:

    – Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

    – Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

    – Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

    – Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

    – Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

    – Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

    – Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

  • Kapasitas Produksi Freeport Anjlok 70% Imbas Longsor di Grasberg

    Kapasitas Produksi Freeport Anjlok 70% Imbas Longsor di Grasberg

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan kapasitas produksi tambang PT Freeport Indonesia (PTFI) turun sekitar 70% imbas longsor di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

    Dirjen Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno mengatakan, saat ini PTFI dan Kementerian ESDM masih melakukan evakuasi dan pencarian tujuh pekerja yang terjebak. Oleh karena itu, proses produksi di tambang GBC pun dihentikan sementara.

    Menurutnya, hal ini membuat produksi PTFI turun sekitar 70%. Sebab, GBC merupakan tambang terbesar milik PTFI.

    “[Produksi turun menjadi] hanya mungkin hanya sekitar 30%,” ucap Tri di Kompleks DPR RI, Senin (15/9/2025).

    PTFI memiliki tiga tambang, yakni GBC, Deep Mill Level Zone (DMLZ), dan Big Gossan. Berdasarkan laporan keuangan PTFI, produksi tambang GBC mencapai 133.800 ton per hari sepanjang 2024.

    Sementara itu, produksi dari tambang DMLZ mencapai 64.900 ton per hari, sedangkan produksi dari tambang Big Gossan mencapai 8.000 ton per hari.

    Lebih lanjut, Tri mengatakan, sampai saat ini tim lapangan masih melakukan pencarian kepada tujuh korban yang terjebak. Dia memerinci, dua orang dari tujuh korban itu merupakan warga negara asing (WNA).

    “Ada WNA. Satu [berasal dari] Chile, satu Afrika Selatan, yang lima Indonesia, tapi sudah untuk komunikasi sama kedutaan masing-masing sudah,” ucap Tri.

    Sebelumnya, longsor menghantam tambang bawah tanah Freeport di kawasan Grasberg, Tembagapura, Mimika, Papua Tengah pada Senin (8/9/2025) malam.  

    Peristiwa longsor terjadi sekitar pukul 22.00 WIT. Aliran material basah dalam jumlah yang besar tumpah dari titik pengambilan produksi di salah satu dari lima blok produksi di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave.

    Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, tim di lapangan telah berupaya membuat dua terowongan untuk mencapai titik awal pekerja yang terjebak. Semula, pihaknya telah menargetkan waktu penyelamatan dalam waktu 30 jam.  

    “Jadi dua terowongan baru itu sudah sampai di titik lokasi awal dan ini tempat pegawai yang terjebak tadi. Tetapi yang bersangkutan tidak ada di lokasi,” kata Yuliot di Kantor ESDM, Jumat (12/9/2025).

    Alhasil, waktu penyelamatan melebihi target estimasi awal. Namun, dalam 30 jam sejak kejadian, tim lapangan telah berhasil mencapai titik awal pekerja yang terjebak.

    Pasalnya, terowongan yang ada di dalam disebut cukup berliku-liku dan dalam. Hingga saat ini, pihak Kementerian ESDM dan Freeport masih terus mencari cara untuk dapat mencapai lokasi 7 pekerja tersebut.  

    “Ya mudah-mudahan dalam waktu dekat itu bisa teratasi. Evakuasi itu masih berlangsung,” tuturnya.

  • Potensi Cuaca Ekstrem, Pemprov Jatim-BNPB Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca

    Potensi Cuaca Ekstrem, Pemprov Jatim-BNPB Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca

    Surabaya (beritajatim.com) – BMKG Stasiun Juanda telah memberikan peringatan bahwa mulai tanggal 12 sampai 17 September 2025 akan terjadi potensi cuaca ekstrem. Yakni, hujan intensitas sedang hingga deras.

    “Maka telah dilakukan koordinasi antara Gubernur Jatim dan Kepala BNPB. Sehingga, hasilnya adalah akan dilaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Jawa Timur mengingat adanya potensi cuaca ekstrem terjadi hujan intensitas sedang hingga deras. Pos operasi sejak tanggal 12 September itu ada di Lanudal Base Ops Juanda menggunakan anggaran APBN BNPB,” kata Sekretaris BPBD Jatim yang juga Plh Kalaksa BPBD Jatim, Andhika Nurrahmad Sudigda, Senin (15/9/2025).

    Posko OMC ada di Lanudal Base Ops Juanda ini dalam rangka penanganan darurat Bencana Hidrometeorologi di Provinsi Jatim Tahun 2025.

    Bencana Hidrometeorologi seperti hujan sedang hingga lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es ini melanda 22 dilayah di Jatim.

    Dalam rilis BMKG Stasiun Juanda, ada 22 kabupaten/kota yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan. Daerah-daerah itu yakni di Bondowoso, Jember, Kabupaten Kediri, Jombang, Kota Malang.

    Kemudian Kota Batu, Lumajang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Mojokerto, Nganjuk, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Situbondo, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Kabupaten Malang, Pacitan, Bojonegoro, Tuban, Banyuwangi, dan Trenggalek.

    Pantauan beritajatim.com di Posko OMC, sejumlah pihak dari BNPB, BMKG Stasiun Juanda, BPBD Jatim, Alkonost (operator penerbangan) dan Puspenerbal sedang menggelar rapat evaluasi pelaksanaan OMC yang sudah dilakukan tiga kali sejak Sabtu (13/9/2025). Yakni, pertama dilakukan di Mojokerto, Tuban, dan Bojonegoro. Kemudian, kedua dilakukan di perairan timur dan selatan Banyuwangi serta ketiga di Tuban dan Lamongan. [tok/aje]

  • Musim Hujan Maju di RI, BMKG Warning Cuaca di Wilayah Ini

    Musim Hujan Maju di RI, BMKG Warning Cuaca di Wilayah Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan sejumlah daerah telah memasuki musim hujan terlebih dulu. Termasuk beberapa daerah di Pulau Jawa.

    Dalam konferensi pers yang dilakukan BMKG, Jumat (12/9/2025), Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan menjelaskan 42% wilayah Indonesia (294 Zona Musim atau ZOM) masuk dalam daerah yang mengalami musim hujan lebih awal dari biasanya.

    “Sebagian besar wilayah Indonesia curah hujan, sifat hujannya adalah normal secara mayoritas dengan diwarnai di beberapa daerah 27% itu di atas normal,” jelasnya.

    Selain itu, 7,1% atau 51 ZOM memasuki musim hujan secara normal. Sementara itu, 8% atau 56 ZOM diprediksi mundur.

    Sejumlah wilayah Indonesia (27% ZOM) akan mengalami musim hujan di atas normal atau lebih basah. Daerah yang mengalaminya mulai dari sebagian kecil Sumatra, sebagian besar Banten, sebagian besar Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, sebagian Bali, sebagian Nusa Tenggara Timur, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, Papua Barat bagian timur, dan sebagian Papua.

    Dalam kesempatan itu juga diumumkan cuaca selama sepekan ke depan. Diperkirakan wilayah Indonesia akan mengalami hujan lebat dan angin kencang dengan angin kencang.

    “Berdasarkan dinamika atmosfer di kondisi sepekan ke depan. Selama sepekan ke depan, cuaca Indonesia diperkirakan bervariasi dengan potensi hujan lebat disertai angin kencang di banyak wilayah,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati

    Dwikorita mengingatkan untuk mewaspadai dampak hujan lebat dan angin kencang, mulai dari anjir, genangan air, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, serta gangguan transportasi. Selain itu banjir rob yang akan menimpa wilayah pesisir Indonesia.

    “Termasuk risiko gelombang tinggi di perairan dan banjir pesisir atau rob, terutama di wilayah pantai utara Jawa serta pesisir selatan di wilayah Indonesia,” jelasnya.

    Berikut perkiraan potensi hujan lebat dan angin kencang selama 15-18 September:

    Hujan Lebat: Sumatra Utara, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.
    Angin Kencang: Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, dan Maluku.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]