Topik: longsor

  • Praktisi Ahli K3 Umum Surabaya Temukan Banyak Pelanggaran di Proyek Saluran Air Gayungsari Barat

    Praktisi Ahli K3 Umum Surabaya Temukan Banyak Pelanggaran di Proyek Saluran Air Gayungsari Barat

    Surabaya (beritajatim.com) – Praktisi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) umum Surabaya menemukan banyak pelanggaran pada proyek saluran air di Gayungsari Barat yang dimenangkan PT Bumindo Sakti dan dikerjakan CV Samoka. Diketahui, dalam proyek tersebut seorang pekerja bernama Sutrisno mengalami kecelakaan kerja hingga meninggal dunia.

    Beritajatim bersama Widodo (48) seorang Praktisi Ahli K3 umum yang sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun meninjau lokasi proyek saluran air yang dikerjakan CV Samoka itu. Saat masuk portal perumahan, Widodo sudah menemukan ada pelanggaran standar K3 yang diterapkan oleh para pekerja. Yaitu, material U-Ditch dengan dimensi 150cm×150cm yang diletakan dengan cara ditumpuk di bidang tanah yang sedikit miring.

    “U-Ditch itu tidak boleh ditaruh menumpuk seperti itu. Apalagi, tanahnya kalau dilihat itu kan sedikit miring. Ini membahayakan sekali. Material itu beratnya kan 2 ton lebih. Kalau jatuh ya bisa dibayangkan,” kata Widodo.

    Rangkaian tali webbing yang ada di lokasi tewasnya Sutrisno

    Setelah masuk lebih dalam. Tepatnya ke lokasi kecelakaan kerja yang menimpa Sutrisno di depan Restoran Ruas Rasa, Widodo langsung tertegun melihat sejumlah tali webbing yang terikat di tiang listrik. Di lokasi tersebut juga ada unit U-ditch yang terjatuh di menghimpit tiang listrik. Disisi yang lain, bucket excavator menghadap ke atas. Widodo memprediksi, kecelakaan yang menimpa Sutrisno diakibatkan oleh pelanggaran dalam pengangkatan unit U-Ditch yang hendak dipasang.

    “Kalau dilihat dari posisinya, kemungkinan pengangkatan unit U-Ditch menggunakan tali webbing. Itu sangat dilarang. Standarnya bisa pakai kabel sling. Tapi memang memakan waktu kalau pakai kabel sling,” imbuh Widodo.

    Di sepanjang penggalian, Widodo juga tidak menemukan adanya pemasangan sheet pile atau turap yang berfungsi mencegah tanah disekitar penggalian longsor. Sheet pile atau turap biasanya berupa kayu jati atau besi yang dipasang di tanah galian. Widodo menjelaskan, tidak dipasangnya sheet pile atau turap membuat tiang listrik di sekitar proyek miring.

    “Tanah bisa turun (longsor) membuat kerusakan lain di sekitar lokasi penggalian. Seperti itu tiang listriknya kan miring walaupun unit (U-ditch) sudah terpasang,” jelasnya.

    Unit U-Ditch yang diletakan menumpuk di bidang tanah miring.

    Dari informasi yang dihimpun beritajatim di sekitar lokasi, akibat proyek saluran yang dikerjakan PT Bumindo Sakti, PDAM di Gayungsari Barat mati lebih dari dua minggu. Di tempat penggalian depan restoran Ruas Rasa tampak aliran air bersih mengalir deras.

    “Dilihat tidak ada pembatas antara lokasi proyek dengan jalan yang masih bisa dilalui. Kalau dari perspektif saya banyak yang tidak sesuai standar K3 yang sudah diatur di UU dan Peraturan yang berlaku,” pungkasnya.

    Sementara itu, Beritajatim sudah menghubungi nomor telepon PT Bumindo Sakti yang tertera di website untuk mengkonfirmasi temuan beritajatim bersama dengan praktisi ahli K3 umum di lokasi proyek. Namun, pesan yang dikirimkan belum mendapatkan balasan.

    Beritajatim juga sudah menghubungi Kepala Dinas PU Bina Marga Kota Surabaya Syamsul Hariadi untuk mengkonfirmasi pengawasan dan penerapan K3 di lokasi proyek tersebut. Namun, sampai berita ini ditulis Syamsul belum memberikan tanggapan.

    Sementara itu, dalam kasus ini pihak kepolisian sudah memeriksa 4 saksi. Namun, belum dijelaskan secara rinci siapa saja 4 saksi yang sudah diperiksa oleh pihak Polrestabes Surabaya.

    “Sudah ada 4 saksi yang kami periksa,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Edy Herwiyanto.

    Diketahui sebelumnya, Sutrisno warga Bojonegoro merupakan pekerja yang tewas dalam pengerjaan proyek saluran air di Jalan Gayungsari Barat, Gayungan, Selasa (16/9/2025) lalu. Proyek ini sempat tercatat di pengadaan elektronik Surabaya dengan nama pembangunan saluran U-Ditch 150/150 dengan cover gandar 15 ton. Proyek tersebut dimenangkan oleh PT Bumindo Sakti dan dikerjakan oleh CV Samoka. [ang/beq]

  • Topan Ragasa Tewaskan 14 Orang di Taiwan, 124 Hilang

    Topan Ragasa Tewaskan 14 Orang di Taiwan, 124 Hilang

    Taipei

    Topan super Ragasa menerjang pusat wisata populer Hualien di wilayah Taiwan bagian timur, dengan membawa hujan deras dan angin kencang. Sedikitnya 14 orang tewas dan 124 orang lainnya dilaporkan hilang, setelah sebuah danau di area pegunungan meluap dan membanjiri sebuah kota di wilayah tersebut.

    Taiwan, seperti dilansir Reuters, Rabu (24/9/2025), telah diterjang bagian luar topan super Ragasa sejak Senin (22/9) waktu setempat, dengan kini topan tersebut bergerak ke pantai selatan China dan Hong Kong.

    Sebuah danau penghalang, yang terbentuk oleh tanah longsor yang dipicu hujan deras sebelumnya di area jarang penduduk di wilayah timur negara itu, meluap pada Selasa (23/9) sore dan mengirimkan banjir besar ke kota Guangfu.

    Keterangan seorang tukang pos di Guangfu, yang menyebut nama keluarganya Hsieh, mengatakan luapan air danau itu menghantam bak “tsunami”. Hsieh berhasil menyelamatkan diri ke lantai dua gedung kantor pos tempatnya bekerja, sebelum kembali ke rumah dan mendapati mobilnya tersapu hingga ke ruang tamu.

    Departemen pemadam kebakaran setempat melaporkan sedikitnya 14 orang tewas dan 124 orang lainnya masih hilang.

    Sejumlah pejabat departemen kebakaran setempat mengatakan semua korban tewas dan hilang berada di area Guangfu, di mana air danau yang meluap menyapu jembatan jalan raya utama yang membentang di atas sungai setempat.

    Kepala desa Dama, Wang Tse-an, mengatakan bahwa area seluruh desanya, yang dihuni sekitar 1.000 orang, terendam banjir dan banyak orang yang terjebak.

    “Sekarang kacau balau. Lumpur dan batu berserakan di mana-mana. Sebagian banjir telah surut, tetapi sebagian lainnya masih tersisa,” kata Wang kepada Reuters.

    Sebagai respons atas bencana itu, berbagai wilayah di Taiwan mengerahkan tim penyelamat ke Haulien, dengan militer mengirimkan 340 tentara untuk membantu.

    Sekitar 5.200 orang, atau sekitar 60 persen penduduk Guangfu, terpaksa mengungsi ke lantai yang lebih tinggi di rumah-rumah mereka.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • 150 Juta Penduduk RI Tinggal di Kawasan Rawan Gempa

    150 Juta Penduduk RI Tinggal di Kawasan Rawan Gempa

    JAKARTA – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sebanyak 150 juta penduduk Indonesia tinggal di kawasan rawan gempa bumi.

    Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan, kondisi tektonik Indonesia yang berada di pertemuan tiga lempeng utama dunia menjadikan negeri ini sangat rawan bencana geologi.

    Ia mengatakan Indonesia memiliki jalur subduksi sepanjang 7.000 kilometer dan lebih dari 3.000 kilometer jalur sesar aktif, yang menjadi sumber utama gempa bumi.

    “Berdasarkan catatan sejak tahun 2000, dari jumlah sebaran itu sekitar 250 ribu jiwa meninggal akibat gempa bumi,” kata dia dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Antara, Selasa, 23 September.

    Badan Geologi juga mencatat selain ancaman gempa, Indonesia juga rawan tsunami mengingat panjang garis pantai mencapai 99.093 kilometer, terpanjang kedua di dunia setelah Kanada.

    Data Badan Geologi menunjukkan 5 juta jiwa tinggal di wilayah rawan tsunami, sementara dalam lima tahun terakhir tercatat 1.300 kejadian gerakan tanah dengan kerugian pertanian 400 hektare per tahun, termasuk di Pulau Jawa.

    Wafid menegaskan upaya mitigasi terus diperkuat melalui penyusunan peta rawan bencana gempa, tsunami, hingga tanah longsor, agar dapat menjadi acuan pemerintah daerah.

    “Namun kesadaran masyarakat akan potensi bencana sangat penting, karena Indonesia adalah laboratorium alam bagi bencana geologi,” ujar Muhammad Wafid.

  • Pernah Diterjang Banjir Bandang hingga Tsunami, Banten Siaga Bencana Alam

    Pernah Diterjang Banjir Bandang hingga Tsunami, Banten Siaga Bencana Alam

    Liputan6.com, Serang – Pernah diterjang tsunami Selat Sunda pada 2018 hingga banjir bandang di Kabupaten Lebak pada 1 Januari 2020 hingga banjir besar yang menggenangi nyaris seluruh Kota Serang pada 01 Maret 2021, membuat Banten siaga bencana jelang akhir tahun 2026.

    Bencana alam itu masih teringat jelas dan menyisakan trauma bagi masyarakat Banten, karena bukan hanya kerugian materi, namun juga menimbulkan korban luka maupun jiwa.

    “Kita berdoa semua, tidak ada bencana, namun kita belajar dari pengalaman, baik tanah longsor, banjir bandang, bahkan 2018 kita pernah terjadi tsunami, semua kita berdoa mudah-mudahan aman. Menyikapi situasi yang ada, kita selalu siap siaga,” ujar Kapolda Banten Irjen Pol Hengki, Selasa (23/9/2025).

    Dia mengatakan, mengantisipasi cuaca buruk, pemerintah terus meminta update kondisi cuaca dari BMKG, kemudian memberitahu masyarakat melalui berbagai platform media, jika kondisi sudah darurat.

    Kemudian, sungai besar dan rawan banjir di wilayah Banten, akan diawasi oleh Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian (BBWSC3). Instansi dibawah Kementerian Pekerjaan Umum (KementerianPU) itu akan mengawasi debit air, untuk menanggulangi banjir.

    “Kami berkoordinasi dengan seluruh balai yang mengelola sungai di Provinsi Banten, kami sampai pada satu kesimpulan bahwa kita harus bersama-sama untuk menangani permasalahan sungai yang kemudian itu juga akan menyebabkan bencana banjir salah satunya,” ujar Gubernur Banten Andra Soni.

     

    Cuaca ekstrim yang melanda wilayah provinsi Banten menyebabkan banjir dan longsor di sejumlah kecamatan di kabupaten Lebak. Selain banjir dan longsor, musibah bencana alam ini juga mengakibatkan pergerakan tanah di beberapa titik ruas jalan rusak par…

  • Pemkot Jaksel segera tangani jalan rusak dan longsor di Kemang

    Pemkot Jaksel segera tangani jalan rusak dan longsor di Kemang

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) segera menangani jalan rusak dan longsor di Jalan Kemang XII Gg Minatu RT 005 RW 01 Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak.

    “Terkait permasalahan-permasalahan yang ada di wilayah Kecamatan Cilandak, seperti longsor di Cipete Selatan agar segera dilakukan pekerjaan oleh Sumber Daya Air,” kata Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Muhammad Anwar dalam rapat koordinasi di Kantor Kecamatan Cilandak, Senin.

    Sementara, lanjut dia, untuk perbaikan jalan agar langsung di koordinasikan ke Dinas Bina Marga.

    “Apapun yang menyangkut masyarakat dan keselamatan masyarakat harus segara direspon dengan cepat untuk ditindaklanjuti,” ucapnya.

    Sebelumnya, terkait dengan perbaikan jalan, Bina Marga Jakarta Selatan telah melakukan pemeliharaan jalan lingkungan dan orang di Kota Jakarta Selatan dengan volume 62,58 kilometer (km) pada 2024

    Lalu, pemeliharaan berkala jalan di Kota Jakarta Selatan yakni 22,74 km.

    Sedangkan untuk perbaikan jalan, hingga pertengahan 2024, telah memperbaiki 5.324 titik jalan untuk menambah kenyamanan pengguna jalan di wilayah tersebut.

    Lebih lanjut, dia juga menilai adanya apel di pagi hari juga menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab para pegawai pemerintah, khususnya ASN dalam memberikan layanan kepada masyarakat.

    “Kita hadir pagi-pagi untuk apel, menandakan bahwa kita siap memberikan pelayanan terbaiknya pagi ini, dengan hati dan bertanggung jawab,” ucapnya.

    Dia menambahkan, dalam mendukung Jakarta sebagai kota global, hendaknya ASN juga terus menjaga kekompakan dalam membangun lingkungan bersama masyarakat.

    “Mari kita semua bergotong royong ciptakan Jakarta sebagai kota yang ramah terhadap siapa pun, Jakarta kota yang pembangunannya pesat dan bermanfaat bagi khalayak luas,” ucapnya.

    Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Jaksel) juga menggencarkan pembuatan sumur resapan melalui “Gerakan Menabung Air” untuk mencegah potensi banjir di wilayah itu.

    Gerakan ini menjadi salah satu solusi strategis dalam mengurangi risiko banjir dan sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan.

    Satu kecamatan ditargetkan membuat 200 sumur resapan sehingga total sumur resapan di 10 kecamatan di Jaksel sebanyak 2.000 sumur resapan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Topan Ragasa Hantam Filipina, BMKG Ungkap Dampaknya ke Wilayah RI

    Topan Ragasa Hantam Filipina, BMKG Ungkap Dampaknya ke Wilayah RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Beberapa negara telah mengeluarkan perintah evakuasi, sebagai antisipasi terjadi banjir dan tanah longsor akibat Badai Topan Ragasa. Pada Minggu (21/9/2025) waktu setempat, Channel News Asia melaporkan Taiwan sudah mengeluarkan perintah evakuasi.

    Hampir 300 orang akan dievakuasi dari Kabupaten Hualien di wilayah timur. Angka tersebut masih bisa berubah, menyesuaikan pergerakan topan dalam 24 jam ke depan.

    Sebelumnya, badan meteorologi Filipina melaporkan Ragasa sedang mengalami intensifikasi cepat dan diprediksi akan mendarat di wilayah kepulauan Batanes atau Babuyan pada Selasa (23/9) sore.

    Dua wilayah tersebut tergolong jarang penduduk sehingga dampaknya diprediksi minim, meski potensi bencana tetap tinggi. Menteri Dalam Negeri Filipina Jonvic Remulla mengatakan langkah evakuasi dini sangat penting untuk menyelamatkan nyawa.

    Ahli cuaca Filipina John Grender Almario dalam konferensi pers memperingatkan potensi banjir parah dan tanah longsor di wilayah utara Luzon. Ia mengatakan dampak terkuat akan dirasakan mulai Senin pagi, dengan intensitas puncak sekitar pukul 08.00 waktu setempat.

    Di Hong Kong, observatorium setempat mengingatkan cuaca akan memburuk pada Selasa (23/9) dan Rabu (24/9). Angin topan dan gelombang pasang diprediksi mirip dengan dampak Topan Mangkhut pada 2018 yang sempat melumpuhkan aktivitas kota.

    Peringatan BMKG di Wilayah RI

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan Siklon Tropis Ragasa terpantau di Laut Filipina timur Pulau Luzon dengan kecepatan angin maksimum sekitar 85 knot (155km/jam) dan tekanan udara minimum 950 hPa.

    BMKG memprediksi kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Ragasa meningkat dalam 24 jam ke depan menjadi kategori 4 dengan pergerakan ke arah barat-barat laut menjauhi wilayah Indonesia.

    Selain itu, Bibit Siklon Tropis 92W juga terbentuk pada Sabtu (20/9) pukul 19:00 WIB di wilayah Samudra Pasifik Barat sebelah timur laut Papua, di luar Area of Monitoring (AoM). Adapun prediksinya, potensi Bibit Siklon ropis 90W berkembang menjadi Siklon Tropis dalam 24-72 jam ke depan dengan kategori peluang ‘Rendah’.

    Lebih lanjut, BMKG mengatakan Siklon Tropis Ragasa memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia dalam 24 jam ke depan, yakni 21 September 2025 pukul 07:00 WIB hingga 22 September 2025 pukul 07.00 WIB.

    Beberapa wilayah diprediksi bisa mengalami hujan dengan intensitas sedang-lebat. Masing-masing di Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.

    Sama halnya dengan Bibit Siklon Tropis 92W yang dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia dalam 24 jam ke depan.

    Adapun wilayah-wilayah yang diprediksi akan mengalami intensitas hujan sedang-lebat adalah Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Wilayah Dekat RI Digulung Topan Super, Pemerintah Perintahkan Evakuasi

    Wilayah Dekat RI Digulung Topan Super, Pemerintah Perintahkan Evakuasi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Taiwan memerintahkan evakuasi warga sebagai langkah antisipasi banjir dan tanah longsor akibat Super Topan Ragasa pada Minggu, (21/9/2025). Badai tersebut terus menguat dan diperkirakan akan menghantam wilayah selatan China setelah melewati kedua negara.

    Melansir Channel News Asia, badan meteorologi Filipina melaporkan Ragasa sedang mengalami “intensifikasi cepat” dan diprediksi akan mendarat di wilayah kepulauan Batanes atau Babuyan pada Selasa (23/9) sore. Kedua wilayah tersebut tergolong jarang penduduk sehingga meminimalisasi dampak langsung, namun potensi bencana tetap tinggi.

    Hingga pukul 11 siang waktu setempat, kecepatan angin maksimum di pusat badai mencapai 185 kilometer per jam, dengan hembusan hingga 230 kilometer per jam. Badai bergerak ke arah barat melintasi kepulauan Filipina menuju jalur Laut Cina Selatan.

    Menteri Dalam Negeri Filipina Jonvic Remulla menegaskan bahwa pejabat daerah tidak boleh membuang waktu dalam memindahkan keluarga dari zona berbahaya. Ia menyatakan langkah evakuasi dini sangat penting untuk menyelamatkan nyawa.

    Di Taiwan, pihak berwenang mengatakan hampir 300 orang akan dievakuasi dari Kabupaten Hualien di wilayah timur. Angka ini masih dapat berubah menyesuaikan pergerakan topan dalam 24 jam ke depan.

    Administrasi Cuaca Pusat Taiwan memperkirakan peringatan darat terhadap topan akan dikeluarkan pada Minggu malam. Lembaga tersebut menambahkan pada Senin pagi pukul 6, badai akan berada di perairan sekitar Taiwan.

    Ahli cuaca Filipina John Grender Almario dalam konferensi pers Minggu memperingatkan potensi banjir parah dan tanah longsor di wilayah utara Luzon. Ia mengatakan dampak terkuat akan dirasakan mulai Senin pagi, dengan intensitas puncak sekitar pukul 8.

    Sementara itu, angin kencang dan hujan lebat juga akan melanda wilayah lain di Luzon. Namun Manila diperkirakan akan relatif aman, meski pada hari yang sama ribuan warga turun ke jalan memprotes dugaan korupsi proyek pengendalian banjir.

    Skandal yang tengah mencuat itu melibatkan kerugian miliaran dolar akibat proyek pengendalian banjir yang terbengkalai atau fiktif. Beberapa anggota parlemen telah disebut dalam kasus tersebut, sehingga memicu kemarahan publik secara nasional.

    Filipina sendiri merupakan daratan utama pertama yang berada di jalur sabuk siklon Pasifik. Rata-rata 20 badai dan topan melanda negara tersebut setiap tahun, membuat jutaan orang hidup dalam kondisi rawan bencana.

    Para ilmuwan memperingatkan badai semakin kuat akibat pemanasan global yang dipicu oleh perubahan iklim buatan manusia. Peningkatan suhu laut dan atmosfer berkontribusi pada frekuensi serta intensitas badai yang lebih tinggi.

    Di Hong Kong, Observatorium setempat mengingatkan cuaca akan memburuk pada Selasa dan Rabu. Angin topan dan gelombang pasang diprediksi mirip dengan dampak Topan Mangkhut pada 2018 yang sempat melumpuhkan aktivitas kota.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 3
                    
                        Isak Tangis Warnai Pemakaman Irawan, Warga Cilacap Korban Longsor Freeport
                        Regional

    3 Isak Tangis Warnai Pemakaman Irawan, Warga Cilacap Korban Longsor Freeport Regional

    Isak Tangis Warnai Pemakaman Irawan, Warga Cilacap Korban Longsor Freeport
    Tim Redaksi
    CILACAP, KOMPAS.com
    – Isak tangis menyelimuti pemakaman Irawan (46), warga Desa Kalisabuk, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Minggu (21/9/2025).
    Irawan merupakan salah satu korban tewas dalam insiden longsor di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, yang terjadi pada Senin (8/9/2025).
    Jenazah Irawan tiba di rumah duka pada Minggu dini hari sekitar pukul 00.30 WIB dan dimakamkan pada pagi harinya sekitar pukul 09.30 WIB.
    Kakak kandung korban, Sigit Wahyudi (47), mengungkapkan bahwa awalnya mereka tidak menyangka bahwa Irawan menjadi salah satu korban dalam insiden tersebut.
    “Kami pertama kali mendengar musibah longsor itu dari Facebook. Kami belum tahu informasi adik saya juga jadi korban. Setelah mencari informasi, ternyata adik saya ikut jadi korban,” ujar Sigit kepada wartawan.
    Sigit menjelaskan bahwa Irawan mulai bekerja di tambang PT Freeport sebagai teknisi elektronik sejak sembilan tahun lalu, dan telah berpindah perusahaan sekitar satu tahun terakhir.

    “Sekitar 8-9 tahunan bekerja di Freeport, tapi baru pindah perusahaan sekitar satu tahunan ini,” tambahnya.
    Menurut Sigit, keluarga hanya bisa pasrah atas insiden tersebut, mengingat pekerjaan di tambang memiliki risiko yang tinggi
    . “Ya bagaimana lagi, sudah risiko kerja tambang, pasrah saja,” ucapnya.
    Sigit juga menceritakan bahwa Irawan adalah sosok yang baik, rajin beribadah, dan dermawan.
    “Almarhum orangnya baik dan pendiam, suka beribadah. Suka membantu musala dan masjid juga. Kalau kurban (saat Idul Adha) tidak mau menginformasikan, tahu-tahu sudah kurban,” kata Sigit.
    Seperti diketahui, PT Freeport Indonesia melaporkan bahwa pihaknya telah menemukan dua pekerja yang terjebak di Grasberg Block Cave, Mimika, Papua Tengah.
    Namun, dalam evakuasi yang dilakukan pada Sabtu (20/9/2025) pukul 08.45 WIT, dua pekerja tersebut ditemukan sudah dalam keadaan tewas.
    Dalam insiden ini, terdapat tujuh pekerja yang terjebak di dalam tambang Freeport.
    Proses evakuasi dan pencarian telah dilakukan menggunakan berbagai alat, baik alat berat maupun drone, untuk menjangkau area yang sempit.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Waspada Cuaca “Ngaco”, BMKG Beri Peringatan Terbaru

    Waspada Cuaca “Ngaco”, BMKG Beri Peringatan Terbaru

    Daftar Isi

    Peringatan Dini dan Prediksi Cuaca di Indonesia

    Imbauan BMKG

    Jakarta, CNBC Indonesia – Cuaca di Indonesia dalam beberapa hari ke depan diperkirakan akan dipengaruhi oleh Bibit Siklon Tropis 90W dan Siklon Tropis “MITAG”.

    Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kedua sistem ini membentuk area perlambatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin (konfluensi) di Laut Cina Selatan serta Laut Filipina.

    Peringatan tersebut disampaikan BMKG melalui Prospek Cuaca Mingguan yang dipublikasikan di laman resminya. Prospek ini berlaku untuk periode 18-25 September 2025.

    Bibit Siklon Tropis 90W diprediksi berada di Laut Filipina, dengan kecepatan angin maksimum 35 Knot, tekanan minimum sebesar 1002 hPa, dan arah pergerakan ke arah Barat Laut. Potensi bibit siklon ini menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori peluang tinggi.

    Sementara, Siklon Tropis “MITAG” diprediksi berada di Laut Cina Selatan, dengan kecepatan angin maksimum 50 Knot, tekanan minimum sebesar 1002 hPa, dan arah pergerakan ke arah Barat – Barat Laut.

    “Selama sepekan ke depan, pertumbuhan awan hujan yang signifikan masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Kondisi ini dipicu oleh interaksi berbagai faktor atmosfer skala global, regional, hingga lokal, yang mempertahankan atmosfer berada dalam kondisi labil dan mendukung perkembangan awan konvektif,” tulis BMKG, dikutip Minggu (21/9/2025).

    “Aktivitas atmosfer tersebut berpotensi menghasilkan hujan dengan intensitas bervariasi, mulai dari ringan hingga sangat lebat,” lanjut BMKG.

    Menurut BMKG, cuaca di Indonesia juga akan dipengaruhi adanya pertemuan angin yang terpantau memanjang dari dari Perairan barat Aceh hingga Aceh, dari Samudra Hindia Barat Daya Lampung hingga Barat Bengkulu, dari Laut Jawa hingga Sumatra Selatan, dari Jawa Timur hingga Jawa Barat, dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Barat, di Laut Seram, dan di papua Selatan.

    Kondisi atmosfer pada skala lokal juga mendukung peningkatan potensi hujan. Labilitas atmosfer yang relatif kuat serta kelembapan udara yang basah menjadi pemicu terbentuknya awan konvektif di beberapa wilayah, yakni di sebagian besar Sumatra Utara, Riau, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua Tengah, Papua, Papua Selatan.

    “Dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer tersebut, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir, angin kencang, serta gelombang laut tinggi,” demikian peringatan BMKG.

    “BMKG mengingatkan pentingnya memantau secara rutin informasi cuaca melalui kanal resmi, menjaga kebersihan lingkungan, serta memastikan saluran drainase berfungsi dengan baik agar tidak menimbulkan genangan,” tambah BMKG menegaskan.

    Peringatan Dini dan Prediksi Cuaca di Indonesia

    Periode 19-21 September 2025

    Cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi hujan ringan hingga hujan lebat.

    “Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, DK Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, dan Papua Selatan,” tulis BMKG.

    Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi di:

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat

    – Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.

    Angin Kencang

    – Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan.

    Periode 22-25 September 2025

    Umumnya cuaca di Indonesia didominasi hujan ringan hingga hujan lebat.

    Namun BMKG mengingatkan agar mewaspadai peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.

    Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi di:

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat

    – Papua Pegunungan dan Papua.

    Meski begitu, BMKG mengingatkan, prospek tersebut adalah kondisi secara umum. Untuk informasi cuaca lebih detail dapat diakses melalui website BMKG, aplikasi mobile infoBMKG dan media sosial BMKG.

    Imbauan BMKG

    BMKG pun memberi sejumlah imbauan menghadapi potensi cuaca ekstrem ke depan, termasuk menjauhi lokasi atau titik rentan bencana.

    – Waspada terhadap cuaca yang dapat berubah sewaktu-waktu, seperti hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir

    – Menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang

    – Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja

    – Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Menteri PU Siapkan Rp8 Miliar Untuk Perbaikan 15 Titik Banjir Bali

    Menteri PU Siapkan Rp8 Miliar Untuk Perbaikan 15 Titik Banjir Bali

    BANDUNG – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan kementeriannya menganggarkan Rp8 miliar untuk perbaikan di ruas jalan nasional yang terdampak banjir besar di Bali pada Rabu (10/9) lalu.

    Setelah memantau langsung di Badung, Sabtu, Menteri Dody mengatakan mendapat data bahwa 15 titik mengalami kerusakan infrastruktur mulai dari hanya terkena banjir, kerusakan di jalan atau jembatan, hingga longsor.

    “Kami menganggarkan sekitar Rp8 miliar untuk penanganan 15 titik ini, macam-macam ada kerusakan, rata-rata rusak lah, kami juga lakukan bersih-bersih,” kata dia.

    Saat ditanya soal Kementerian PU memberikan dana untuk infrastruktur jalan mencapai Rp1,5 triliun untuk Bali, Menteri Dody mengatakan uang itu tidak akan diambil untuk keperluan penanganan banjir.

    “Tidak (dialihkan), skemanya dana tanggap darurat, tidak mengurangi apa yang sudah kita anggarkan untuk Bali,” ujar dia.

    Adapun 15 titik yang perlu penanganan sendiri tersebar di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, Klungkung dan Tabanan, dengan pembagian lima titik rusak infrastruktur, tujuh titik longsor, dan lima titik banjir. Saat ini lokasi yang belum selesai ditangani adalah kerusakan jembatan di Jembatan Muntur, Gianyar, km 6+400.

    Dody mengatakan ada kerusakan akibat saluran ambrol dan railing jembatan di kanan maupun kiri hilang terseret arus, namun setelah dilakukan pembersihan puing-puing setidaknya lalu lintas sudah bisa berjalan disana.

    “Ini sudah selesai semua dikerjakan kecuali Jembatan Muntur, Gianyar, ada 15 titik yang terkena dampak bencana banjir kemarin, sudah hampir kami selesaikan semua kecuali jembatan masih ada proses sedikit, mudah-mudahan dalam waktu dua minggu paling lama bisa selesai secara total,” ujar Dody Hanggodo.

    Adapun 14 titik lainnya yang dirangkum Kementerian PU adalah banjir di Underpass Simpang Dewa Ruci di Kabupaten Badung, jalan jebol di Jalan Kargo KM 4+800 dan 5+100 di Kota Denpasar, banjir ruas Jalan Mengwitani KM 11+550 di Denpasar, longsor di ruas jalan A Yani KM 16+825 di Kabupaten Tabanan.

    Selanjutnya longsor di Banjar Bunut Puhun Bantas KM 30+300 di Kabupaten Tabanan, longsor di Siban-BTS KM 32+800 di Kabupaten Klungkung, longsor Kota Negara-Pekutatan KM 78+400 di Kabupaten Jembrana, longsor Jalan Sudirman-Gajahmada KM 90+950 di Kabupaten Jembrana.

    Kemudian longsor Cekik-BTS Kota Negara KM 101+350 di Kabupaten Jembrana, gorong-gorong amblas Pekuan-Antosari KM 41+600 di Kabupaten Tabanan, drainase dan trotoar amblas di Kusamba Angentelu KM 54+300 di Kabupaten Klungkung, kerusakan DPT Kusamba-Angentelu KM 54+100 di Kabupaten Klungkung, banjir pada ruas Jalan A Yani-Jalan Udayana di Kabupaten Jembara, dan kerusakan DPT Jalan Mengwitani-BTS KM 15+300 di Kabupaten Tabanan.