Topik: longsor

  • Detik-Detik Longsor Tambang di Magetan, Korban Sempat Teriak Peringatkan Rekan Sebelum Tewas Tertimbun
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 September 2025

    Detik-Detik Longsor Tambang di Magetan, Korban Sempat Teriak Peringatkan Rekan Sebelum Tewas Tertimbun Regional 28 September 2025

    Detik-Detik Longsor Tambang di Magetan, Korban Sempat Teriak Peringatkan Rekan Sebelum Tewas Tertimbun
    Tim Redaksi
    MAGETAN, KOMPAS.com
    – Suroso (55), korban tewas longsor di area tambang galian C di Dukuh Kletak, Desa Trosono, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, sempat berteriak memperingati rekan-rekannya sebelum akhirnya tertimbun material.
    “Sebelum kejadian saya ngobrol dengan korban. Dia yang pertama kali berteriak ada longsor,” ujar Rangga, rekan korban, saat menunggu upaya evakuasi Sabtu malam (27/9/2025).
    “Korban lari ke arah kiri, saya ke kanan, ternyata dia yang jadi korban tertimbun,” sambung dia.
    Dwi, salah satu pemilik kendaraan truk yang saat itu masih antre untuk memuat galian C, juga mengaku mendengar teriakan korban.
    “Korban dekat kendaraan saya. Dia sempat berteriak memperingatkan orang-orang agar segera menjauh. Dia teriak longsor-longsor gitu. Naas, justru Mbah Roso tidak selamat karena tertimbun material,” katanya.
    Sebelumnya, area tambang galian C di Dukuh Kletak mengalami longsor pada Sabtu siang (27/9/2025).
    Satu pekerja, Suroso (55), warga Dusun Betok 2, Desa Nguri, Kecamatan Lembeyan, tertimbun material tanah setinggi belasan meter.
    Kapolsek Parang, AKP Sukarno, mengatakan longsor diduga dipicu getaran dari alat berat excavator yang beroperasi di sekitar lokasi.
    “Saat kejadian, korban tengah berbincang dengan rekannya. Korban yang memberi tahu saksi akan adanya longsor. Saksi berhasil lari, sedangkan korban berlari ke arah berbeda dan tertimbun material dari atas,” ujarnya di lokasi tambang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bupati Magetan Tinjau Lokasi Longsor Galian C, Tegaskan Izin Masih Berlaku hingga 2026

    Bupati Magetan Tinjau Lokasi Longsor Galian C, Tegaskan Izin Masih Berlaku hingga 2026

    Magetan (beritajatim.com) – Bupati Magetan, Nanik Endang Rusminiarti, meninjau lokasi longsor galian C di Desa Trosono, Kecamatan Parang, Sabtu (27/9/2025). Ia menegaskan tambang tersebut memiliki izin resmi yang masih berlaku hingga September 2026.

    “Kalau izinnya ada, lengkap, dan masih berlaku sampai September 2026. Untuk penghentian sementara tambang ini, kewenangannya ada di provinsi. Jadi nanti segera kita koordinasikan,” kata Nanik.

    Korban longsor diketahui bernama Suroso (55), warga Desa Nguri, Kecamatan Lembeyan. Ia tertimbun material setinggi lebih dari 10 meter saat bekerja bersama rekannya. Hingga malam hari, korban belum berhasil ditemukan. Bupati Nanik sudah mendatangi rumah duka korban di Desa Nguri, Kecamatan Lembeyan, Magetan.

    Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi, menyebut proses pencarian terkendala kondisi tebing setinggi 30 meter yang rawan longsor susulan serta material longsor setebal enam meter. Tim sempat menghentikan sementara pengoperasian alat berat karena muncul tanda-tanda longsor susulan.

    Sekitar 50 personel gabungan dilibatkan dalam pencarian, termasuk 10 anggota BPBD Magetan, dengan dukungan dua unit alat berat dari pihak pengelola tambang. Hingga kini, proses pencarian masih berlanjut dengan harapan korban segera ditemukan. [fiq/kun]

  • Tragedi Tambang Magetan: Pencarian Korban Longsor Terkendala Tebing Curam

    Tragedi Tambang Magetan: Pencarian Korban Longsor Terkendala Tebing Curam

    Magetan (beritajatim.com) – Proses pencarian terhadap Suroso (55), warga Desa Nguri, Kecamatan Lembeyan, yang tertimbun longsor di area galian C Desa Trosono, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, terkendala kondisi tebing curam dan timbunan material tebal. Hingga Sabtu (27/9/2025) pukul 20.00 WIB, korban yang tertimbun sejak pukul 08.00 WIB belum berhasil ditemukan.

    Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi, menjelaskan posisi longsoran berada di antara tebing setinggi sekitar 30 meter yang rawan longsor susulan. “Proses pencarian masih berlanjut. Kendalanya, posisi longsoran berada di area tebing curam dan sangat rawan longsor susulan,” ungkapnya.

    Tim sempat menghentikan sementara pengoperasian alat berat karena muncul tanda-tanda longsor susulan berupa batu kecil yang jatuh dari atas tebing. Pencarian baru dilanjutkan kembali setelah kondisi dinilai aman. Tebalnya material, mencapai enam meter, menjadi tantangan lain bagi tim di lapangan.

    Eka menambahkan, pencarian melibatkan sekitar 10 personel BPBD Magetan, sementara total unsur gabungan yang terlibat mencapai 50 orang. Dua unit alat berat juga dikerahkan dari pihak pengelola tambang untuk mempercepat proses evakuasi.

    Peristiwa ini terjadi saat korban bersama rekannya, Rangga, tengah menunggu giliran muatan di area tambang. Korban sempat memperingatkan rekannya soal adanya longsor. Namun saat berlari ke arah berbeda, korban justru tertimbun material.

    “Korban yang memberi tahu saya soal longsor. Dia lari ke kiri, saya ke kanan. Saya selamat, tapi korban tertimbun,” ujar Rangga, saksi mata.

    Kapolsek Parang, AKP Sukarno, menambahkan, upaya pencarian difokuskan dengan mendatangkan alat berat karena tebalnya material menyulitkan evakuasi manual. “Timbunan cukup tinggi, sekitar 10 meter lebih. Karena itu evakuasi manual akan memakan waktu lama,” terangnya. [fiq/kun]

  • Ditandu 4 Jam Lintas Gunung, 1 dari 2 Bayi Kembar di Polewali Mandar Meninggal
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 September 2025

    Ditandu 4 Jam Lintas Gunung, 1 dari 2 Bayi Kembar di Polewali Mandar Meninggal Regional 27 September 2025

    Ditandu 4 Jam Lintas Gunung, 1 dari 2 Bayi Kembar di Polewali Mandar Meninggal
    Tim Redaksi
    POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com
    – Perjalanan panjang dan melelahkan harus ditempuh Ela (32), warga Dusun Pussu, Kecamatan Alu, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, untuk mendapat layanan kesehatan. Ia ditandu sejauh lebih dari 18 kilometer menuju rumah sakit, hingga salah satu bayi kembarnya meninggal dunia.
    Peristiwa bermula saat Ela melahirkan bayi pertamanya secara normal di rumah pada Jumat (26/9/2025) subuh. Namun, bayi keduanya tidak bisa lahir normal dan kondisi Ela kritis sehingga dirujuk ke puskesmas.
    Karena tenaga medis menilai persalinan caesar harus dilakukan di rumah sakit, Ela kemudian ditandu warga melewati medan pegunungan terjal dan jalan licin selama lebih dari empat jam.
    “Mungkin karena faktor lelah menempuh perjalanan jauh yang medannya berat, menyebabkan bayinya meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit,” jelas Zidane Ismail, salah satu warga yang ikut menandu Ela, Sabtu (27/9/2025).
    Sesampainya di RSUD Polewali Mandar, bayi kedua dinyatakan meninggal dunia. Tim medis hanya berupaya menyelamatkan sang ibu yang kondisinya semakin lemah.
    Warga Desa Pao-pao mengaku peristiwa seperti ini kerap terjadi. Buruknya kondisi jalan, longsor sepanjang 300 meter, serta akses yang hanya bisa dilalui sepeda motor membuat warga kesulitan menuju fasilitas kesehatan.
    Keluarga Ela berharap pemerintah daerah maupun pusat segera memperbaiki akses transportasi agar masyarakat bisa mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pekerja Tambang di Magetan Tertimbun Longsor Saat Bekerja di Galian C Desa Trosono

    Pekerja Tambang di Magetan Tertimbun Longsor Saat Bekerja di Galian C Desa Trosono

    Magetan (beritajatim.com) – Seorang pekerja tambang bernama Suroso (55), warga Desa Nguri, Kecamatan Lembeyan, tertimbun material longsor saat bekerja di lokasi galian C di Desa Trosono, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, Sabtu (27/9/2025) sekitar pukul 08.00 WIB.

    Peristiwa nahas itu terjadi ketika korban bersama rekannya, Rangga, tengah beraktivitas di area tambang. Tiba-tiba tebing setinggi lebih dari 10 meter longsor dan menimbun tubuh korban.

    Rangga, saksi mata sekaligus rekan kerja korban, menuturkan detik-detik kejadian tersebut. “Saya ngobrol sama korban. Dia yang pertama kali memberi tahu ada longsor. Korban lari ke arah kiri, saya ke kanan. Ternyata yang di kiri tertimbun. Saya bisa selamat karena sempat lari,” ungkapnya.

    Kapolsek Parang, AKP Sukarno, membenarkan kejadian tersebut. “Ada dua pekerja di lokasi. Korban sempat memperingatkan rekannya soal longsor. Namun saat lari ke arah kiri, korban justru tertimbun. Saat ini masih dilakukan upaya evakuasi dengan mendatangkan alat berat karena timbunan tanah cukup tinggi,” jelasnya.

    Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi masih berlangsung. Petugas kepolisian bersama BPBD Magetan masih menunggu kedatangan alat berat untuk mempercepat pencarian korban yang diperkirakan tertimbun material galian. [fiq/beq]

  • Topan Ditwah Rendam Sri Lanka | Indonesia Pulangkan 2 Napi Narkoba Belanda

    Topan Ditwah Rendam Sri Lanka | Indonesia Pulangkan 2 Napi Narkoba Belanda

    Y

    OlehYoga NugrahaDiperbaharui 04 Des 2025, 15:32 WIB

    Diterbitkan 04 Des 2025, 15:26 WIB

    Topan Ditwah memicu banjir besar dan longsor di Sri Lanka, merendam fasilitas publik dan memutus akses penting. Lebih dari 275 ribu anak terdampak dari total 1,4 juta korban.

    Selanjutnya, Indonesia dan Belanda menyepakati pemulangan dua warga Belanda terpidana narkoba, termasuk seorang terpidana mati. Pemerintah Belanda menyebut permintaan ini dilakukan atas alasan kemanusiaan.

    Simak selengkapnya di News Flash Liputan6.com.

  • Air Surut Perlihatkan Kerusakan Parah Usai Banjir di Padang, Sumatera

    Air Surut Perlihatkan Kerusakan Parah Usai Banjir di Padang, Sumatera

    Y

    OlehYoga NugrahaDiperbaharui 05 Des 2025, 13:41 WIB

    Diterbitkan 05 Des 2025, 13:38 WIB

    Di Padang, para warga korban banjir dan longsor bertahan di pengungsian sambil menunggu akses dibuka. Anak-anak mengalami trauma, kehilangan rumah, dan dugaan pembalakan liar mewarnai perjuangan warga menghadapi pemulihan yang panjang.

  • Tim Penyelamat Berpacu Selamatkan Wilayah Terisolasi Akibat Banjir Sumatra

    Tim Penyelamat Berpacu Selamatkan Wilayah Terisolasi Akibat Banjir Sumatra

    News7 jam yang lalu

    Y

    OlehYoga NugrahaDiperbaharui 05 Des 2025, 13:41 WIB

    Diterbitkan 05 Des 2025, 13:37 WIB

    0ShareCopy LinkBatalkan

    Tim SAR terus mengevakuasi korban dan membuka akses ke daerah terdampak banjir dan longsor di Sumatera, sementara pemerintah menyelidiki dugaan pembalakan liar yang memperparah bencana.

    Banjir Sumatera TerkiniBanjir SumateraBanjir dan LongsorTim SAR

  • Momen Mencekam Tebing di Banjarnegara Longsor, 27 Warga Hilang!

    Momen Mencekam Tebing di Banjarnegara Longsor, 27 Warga Hilang!

    Y

    OlehYoga NugrahaDiperbaharui 18 Nov 2025, 14:15 WIB

    Diterbitkan 17 Nov 2025, 13:30 WIB

    Bencana tanah longsor menerjang Dusun Situkung, Kecamatan Kalibening dan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, setelah tebing setinggi 100 meter runtuh dan menimpa permukiman warga.

  • Tragis, Berburu Emas Berujung Maut

    Tragis, Berburu Emas Berujung Maut

    Y

    OlehYoga NugrahaDiperbaharui 30 Okt 2025, 12:30 WIB

    Diterbitkan 30 Okt 2025, 12:12 WIB

    Hujan deras yang mengguyur wilayah Kebumen, Jawa Tengah, menyebabkan sebuah tambang emas yang diduga ilegal di Dukuh Londeng, Desa Jladri, Kecamatan Buayan longsor pada Selasa sore.