Topik: longsor

  • Longsor Hantam Rumah Warga di Bandung, Bandung Barat, Bogor

    Longsor Hantam Rumah Warga di Bandung, Bandung Barat, Bogor

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Indonesia akhir-akhir ini memicu longsor di Jawa Barat. Ada 3 lokasi yang dilaporkan mengalami longsor pada Jumat (24/10), yakni Kota Bandung, Kab. Bandung Barat, dan Kab. Bogor.

    Di Kota Bandung, titik longsor berada di Desa Jatisari, Desa Cibadak, Desa Ciumbuleuit, dan Desa Pasir Kaliki, menurut catata BPBD Provinsi Jawa Barat, dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (25/10/2025).

    Insiden ini membuat 1 unit bangunan di Desa Jatisari dan 1 unit rumah di Desa Pasir Kaliki terdampak.

    Humas BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat, dalam keterangannya mengatakan tidak ada korban jiwa yang terdeteksi sejauh ini. Kendati demikian, 1 kepala keluarga dengan 3 anggota terdampak di Desa Pasir Kaliki. Salah satunya mengalami luka ringan akibat tertimpa material longsor.

    Selanjutnya, di Kab. Bandung Barat, longsor terjadi di Desa Jayagiri dan Desa Kayuambon (Kec. Lembang), serta Desa Cibenda (Kec. Cipongkor).

    Sebanyak 4 unit rumah terdampak di Desa Jayagiri, 8 unit rumah di Desa Kayuambon, dan 1 unit rumah di Desa Cibenda.

    Selain itu, 13 jiwa dari 4 kepala keluarga terdampak di Jayagiri. Lalu ada 9 kepala keluarga dengan 31 jiwa terdampak di Kayuambon.

    Terakhir, longsor di Kab. Bogor berdampak pada 20 kepala keluarga dengan 91 jiwa. Hujan deras berkepanjangan di wilayah Kab. Bogor mengakibatkan 2 unit rumah rusak ringan di Desa Kedungwaringin, Kec. Bojong Gede.

    BPBD Provinsi Jawa Barat bersama dengan BPBD Kab. Bogor segera menurunkan tim untuk melakukan koordinasi di lapangan, melaksanakan analisis cepat di Tempat Kejadian Musibah (TKM), dan memberikan edukasi kebencanaan dan imbauan kepada masyarakat agar selalu waspada menghadapi potensi hujan susulan.

    Sebelumnya, BMKG sudah memberikan peringatan dini terkait peningkatan curah hujan di beberapa wilayah, termasuk di Jawa Barat. Masyarakat diminta untuk terus waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan longsor.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Produksi Tembaga Freeport Anjlok 29% Imbas Insiden Longsor Grasberg

    Produksi Tembaga Freeport Anjlok 29% Imbas Insiden Longsor Grasberg

    Bisnis.com, JAKARTA — Produksi tembaga dan emas PT Freeport Indonesia (PTFI) anjlok pada kuartal III/2025. Hal ini sejalan dengan penghentian produksi dari tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) di Papua Tengah. 

    “Penghentian sementara operasi sejak insiden luncuran lumpur September 2025 telah mengurangi produksi sekitar 90 juta pound tembaga dan 80.000 ounce emas pada kuartal ketiga 2025,” tulis Freeport-McMoran Inc. (FCX) dalam laporannya, dikutip Jumat (24/10/2025).

    Bila diperinci, produksi tembaga PTFI mencapai 311 juta pound atau menurun 29,16% (year-on-year/yoy) pada kuartal III/2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 439 juta pound. 

    Jika dilihat secara kumulatif untuk periode 9 bulan pertama tahun 2025, produksi tembaga mencapai 966 juta pound, turun 29% yoy dari 1,37 miliar pound pada 2024. 

    Tak hanya produksi, penjualan tembaga pada kuartal III/2025 juga turun 15,49% yoy atau sebanyak 360 juta pound dari tahun sebelumnya 426 juta pound. Meski volume menurun, harga jual rata-rata tembaga mengalami kenaikan menjadi US$4,52 per pound, dibandingkan US$4,29 per pound pada tahun lalu.

    Secara kumulatif, penjualan tembaga Januari-September 2025 tercatat 1,093 miliar pound, turun dibanding 1,256 miliar pound pada periode yang sama tahun sebelumnya, dengan harga jual rata-rata US$4,42 per pound, naik dari US$4,24 per pound.

    Sementara itu, produksi emas selama kuartal III/2025 mencapai 281.000 ounce, anjlok 37,69% yoy dari 451.000 ounce pada 2024. Penjualan emas juga menurun dari 554.000 ounce menjadi 332.000 ounce. 

    Namun, harga jual rata-rata emas melonjak signifikan menjadi US$3.535 per ounce, dibanding US$2.569 per ounce tahun lalu.

    Secara kumulatif selama 9 bulan pertama 2025, produksi emas mencapai 876.000 ounce, turun 38% yoy dari tahun sebelumnya sebanyak 1,43 juta ounce. 

    Penjualan emas kumulatif Januari-September 2025 mencapai 975.000 ounce, lebih rendah dari 1,47 juta ounce pada tahun sebelumnya. Meski demikian, harga jual rata-rata naik tajam menjadi US$3.357 per ounce, dari US$2.362 per ounce pada 2024.

  • 5 Rumah di Nawangan Pacitan Rusak dan Sejumlah Jalan Tertutup Longsor

    5 Rumah di Nawangan Pacitan Rusak dan Sejumlah Jalan Tertutup Longsor

    Pacitan (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan, pada Jumat (24/10/2025) siang, memicu bencana tanah longsor di sedikitnya lima titik berbeda.

    Sejumlah rumah warga di Desa Jetis Lor dan Desa Gondang terdampak material tanah yang ambrol dari tebing di sekitar permukiman.

    Tanah longsor pertama terjadi sekitar pukul 13.30 WIB di Dusun Krajan dan Dusun Guwo, Desa Jetis Lor. Dua rumah warga, masing-masing milik Atik Arisma (30) dan Sugito (50), mengalami kerusakan cukup parah pada bagian tembok kamar, ruang tamu, dan teras depan akibat tertimbun material longsoran.

    “Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah desa sejak pukul sebelas siang. Tembok rumah korban jebol tertimpa tanah dari tebing belakang,” terang Iptu Yuyun Krisdiantoro, Kapolsek Nawangan Jum’at (24/10/2025).

    Petugas dari Polsek Nawangan, Koramil, dan pemerintah kecamatan bersama warga segera melakukan evakuasi serta membersihkan material tanah yang menimbun rumah.

    Beberapa jam berselang, sekitar pukul 14.00 WIB, longsor serupa terjadi di Dusun Joso, Desa Gondang. Material tanah menimpa rumah milik Euis Sukaesih (40) hingga bagian dapur rusak berat.

    “Selain ditiga titik tersebut, terdapat dua lokasi lain di wilayah Desa Jetis Lor dan Gondang yang juga mengalami longsor dengan skala lebih kecil, namun tetap berpotensi membahayakan warga disekitar lereng,” jelas Kapolsek .

    Selain merusak 5 rumah, beberapa titik ruas jalan juga tertimpa longsor. Penyebab utama longsor adalah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi hampir dua jam tanpa henti. Kondisi tanah di perbukitan Nawangan yang labil membuat wilayah ini rawan pergerakan tanah saat musim penghujan tiba.

    Pihak kepolisian bersama BPBD Pacitan telah melakukan pendataan dan menghimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di sekitar tebing dan lereng curam. Evakuasi sementara dilakukan bagi warga yang rumahnya berada di zona rawan.

    “Kami terus berkoordinasi dengan BPBD untuk pemantauan dan penanganan lanjutan. Warga diminta waspada, karena curah hujan masih tinggi,” pungkasnya. (tri/ted)

  • Truk Tangki Pengangkut Tetes Terguling di Probolinggo, Sopir Tewas

    Truk Tangki Pengangkut Tetes Terguling di Probolinggo, Sopir Tewas

    Probolinggo (beritajatim.com) – Kecelakaan tunggal menimpa sebuah truk tangki di Jalan Desa Pesisir, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Jumat (24/10/2025). Insiden ini menewaskan seorang sopir, Maksum (41), warga Dusun Kalicangka, Desa Mentor, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.

    Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, truk tangki yang dikemudikan korban melaju dari arah timur menuju barat. Saat melintas di lokasi kejadian, kondisi jalan yang sempit membuat dinding penahan tanah di sisi jalan ambrol.

    Akibatnya, truk kehilangan keseimbangan dan terguling ke arah kiri. “Diduga karena jalan terlalu sempit dan kondisi bahu jalan tidak kuat menahan beban kendaraan, sehingga truk terguling,” ujar Kanit Laka Satlantas Polres Probolinggo Kota, Aipda Taufik.

    Benturan keras membuat sopir meninggal dunia di lokasi kejadian. Jenazah korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke kamar jenazah RSUD dr. Moh. Saleh Kota Probolinggo.

    Sementara itu, petugas Satlantas bersama warga sekitar melakukan evakuasi terhadap kendaraan yang terguling. Polisi juga melakukan olah TKP guna memastikan penyebab pasti kecelakaan.

    Pihak kepolisian mengimbau kepada para pengendara, khususnya kendaraan besar, agar lebih berhati-hati saat melintas di jalur sempit atau rawan longsor. (ada/ian)

  • Update Menteri Bahlil Soal Penguasaan Freeport oleh Indonesia, Bicara 12% Saham

    Update Menteri Bahlil Soal Penguasaan Freeport oleh Indonesia, Bicara 12% Saham

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut Indonesia berada dalam sikap memperkuat posisi pemilikan pada tambang emas raksasa yang dikendalikan PT Freeport Indonesia. Indonesia meminta tambahan kepemilikan sebesar 12% saham.  

    Rencana penambahan saham ini merupakan kelanjutan dari arahan Presiden Prabowo Subianto. Bahlil menyebut, setelah penambahan maka pemerintah akan menjadi pemegang saham mayoritas di perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Tanah Air tersebut.

    “Saham kita sekarang kan 51%, tetapi dalam Pemerintahan sebelumnya pun, saya juga ikut terlibat dalam pembahasan ini. Atas arahan perintah Bapak Presiden Prabowo kita menambah 12% dan divestasi ini nilainya sangat kecil sekali. Nah, tapi [transaksi] ini terjadi setelah 2041,” ujar Bahlil, Jumat (24/10/2025).

    Menurutnya, pemerintah menargetkan pembahasan finalisasi dengan pihak Freeport akan dimulai pada awal November 2025. Target ini adalah waktu perkiraan insiden longsor di tambang bawah tanah (underground) yang menelan 7 korban jiwa sepenuhnya ditangani.

    “Semua jenazah sudah ditemukan dan evakuasi selesai. Saat ini inspektur tambang sedang memeriksa penyebab kejadian. Insyaallah bulan depan [November] sudah ada tanda-tanda perbaikan, dan kita mulai pembicaraan untuk finalisasi penambahan saham,” kata Bahlil.

    Freeport Tetap Bayar Pajak 25%

    Dalam skema baru ini, Bahlil memastikan bahwa Pajak Penghasilan (PPh) Badan Freeport akan tetap sebesar 25%, meski tarif umum PPh badan nasional kini berada di bawah 22%.

    “Kami ingin memastikan negara mendapat manfaat optimal. Selain itu, Freeport juga akan membangun fasilitas kesehatan dan pendidikan di Papua, serta memprioritaskan pengusaha lokal Papua untuk terlibat dalam proyek-proyek mereka,” tegasnya.

    Bahlil menambahkan, walau nilai akuisisi belum bisa diungkapkan, arah kebijakan pemerintah sudah solid. Produksi Freeport saat ini merupakan hasil eksplorasi sejak 2003–2004, dengan puncak produksi diperkirakan terjadi pada tahun 2035 sebelum mengalami penurunan.

    “Oleh karena itu, pembicaraan perpanjangan dan eksplorasi baru harus segera dilakukan agar kita tidak kehilangan waktu,” tandas Bahlil.

  • Bangunan Puskesmas Jatirogo Tuban Retak Usai Hujan Deras, Layanan Dipindah ke Posko Jatiklabang

    Bangunan Puskesmas Jatirogo Tuban Retak Usai Hujan Deras, Layanan Dipindah ke Posko Jatiklabang

    Tuban (beritajatim.com) – Dua hari diguyur hujan deras, bangunan Puskesmas Jatirogo di Kabupaten Tuban mengalami kerusakan cukup parah di beberapa bagian. Kerusakan itu diduga akibat pergeseran tanah setelah luapan air sungai di belakang puskesmas menggerus tanggul hingga longsor.

    Untuk menghindari dampak yang lebih buruk, pelayanan kesehatan sementara dipindahkan ke Posko Jatiklabang. Keputusan ini diambil agar masyarakat tetap bisa mendapatkan layanan tanpa terganggu kondisi bangunan yang tidak aman.

    Plt Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban, drg. Roikan, memastikan pelayanan tetap berjalan. “Dialihkan di lokasi terdekat yakni di Posko Jatiklabang yang diperkirakan 30 menit dari Puskesmas,” ujar Roikan, Jumat (24/10/2025).

    Kerusakan bangunan terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah Jatirogo pada Rabu (22/10/2025) sore. Air sungai di belakang puskesmas meluap dan menyebabkan tanggul jebol. Akibatnya, area belakang puskesmas longsor, pagar roboh, paving halaman ambles, dan muncul retakan di beberapa bagian bangunan utama.

    Sehari setelah kejadian, pada Kamis (23/10/2025), para pegawai puskesmas terlihat memindahkan peralatan medis ke tempat aman. “Harapannya dengan pengalihan ini, akses pelayanan kesehatan untuk masyarakat tetap terlayani dengan baik,” terang Roikan.

    Selain Posko Jatiklabang, pihaknya juga memaksimalkan penggunaan Polindes di wilayah Jatirogo untuk mendukung layanan sementara. “Kami juga berkoordinasi dengan Dinas PU terkait hal ini,” tambahnya.

    Menurut Roikan, hasil koordinasi awal dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) menunjukkan perlunya analisis struktur bangunan agar kerusakan tidak semakin parah. “Hasil diskusi kemarin, katanya ada plengsengan yang bisa menahan bangunan seperti itu, akan tetapi untuk anggaran ya bisanya di tahun 2026,” pungkasnya. [dya/beq]

  • Peringatan BMKG: Hujan Lebat Hantam RI, Waspada Banjir di Lokasi Ini!

    Peringatan BMKG: Hujan Lebat Hantam RI, Waspada Banjir di Lokasi Ini!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim hujan, terutama di bagian selatan ekuator seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Kalimantan, dan Sulawesi bagian selatan.

    Dalam beberapa hari terakhir, BMKG mencatat hujan sangat lebat terjadi di beberapa lokasi. Misalnya Jakarta Selatan, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dan Manggarai.

    Sementara itu, cuaca panas mendidih yang semapt mengintai wilayah Indonesia sudah mulai menurun. Beberapa wilayah yang tercatat mengalami suhu tinggi dalam beberapa hari terakhir adalah Kupang (37 derajat Celsius), Majalengka (36,4 derajat Celsius), dan Konawe Selatan (36,2 derajat Celsius).

    Ada beberapa faktor yang memengaruhi tingginya curah hujan beberapa hari terakhir. Pertama, BMKG mendeteksi indikasi peningkatan suplai uap air berdasarkan indikator DMI negatif. Kemudian ada peningkatan awan konvektif dari aktifnya MJO.

    Adapun gelombang atmosfer Rossby Equator, keberadaan sirkulasi siklonik di Laut China Selatan, Laut Sulu, Kalimantan dan Maluku, serta faktor lokal di masing-masing wilayah, dikatakan dapat memicu kondisi atmosfer yang relatif labil.

    Hal ini mendorong terjadinya hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

    Lebih lanjut, berikut laporan BMKG terkait prospek cuaca sepekan ke depan di wilayah RI, mulai dari 24 hingga 30 Oktober 2025:

    24-26 Oktober 2025

    Waspada Hujan Sedang: Aceh, Sumut, Riau, Kep. Riau, Sumsel, Kep. Babel, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jabar, Jateng, Yogyakarta, Jatim, Bali, NTB, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalut, Kalsel, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Malut, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Selatan.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Sumut, Banten, Jakarta, Jabar, Jateng, Yogyakarta, Jatim, Kalteng, Kalsel, Malut, Maluku, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua.

    Angin Kencang: Sumut, Jambi, Sumsel, Kep. Babel, Kep. Riau, Banten, Jakarta, Jabar, Jateng, NTT, Kalbar, Kaltim, Kalteng.

    27-30 Oktober 2025

    Waspada Hujan Sedang: Aceh, Sumut, Sumsel, Bengkulu, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, Yogyakarta, Jatim, Bali, NTB, NTT, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalsel, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Malut, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Kalsel, Papua Pegunungan.

    Imbauan BMKG

    Siaga hujan lebat yang disertai angin kencang dan/atau petir.
    Jauhi wilayah terbuka, pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai petir dan/atau angin kencang.
    Jaga stabilitas cairan tubuh dan gunakan tabir surya.
    Waspada potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor.
    Pantau informasi cuaca terkini lewat kanal resmi BMKG.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Air Sumur Bor, Kena Prank Kita Cuy

    Air Sumur Bor, Kena Prank Kita Cuy

    GELORA.CO – Terungkapnya sumber air Aqua ternyata bukan dari mata air pegunungan menjadikan akun media sosial Instagram perusahaan air mineral itu menjadi bulan-bulanan warganet.

    Cibiran hingga hinaan terus memenuhi kolom komentar akun Instagram @sehataqua. Ini merupakan buntut dari adanya laporan masyarakat setempat yang ditindaklanjuti oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

    Dalam inspeksi mendadak (sidak) nya ke PT. Tirta Investama Subang, Dedi Mulyadi mengaku terkejut setelah mengetahui air Aqua berasal dari sumur bor atau pipa bertekanan tinggi, bukan dari mata air pegunungan seperti yang ditampilkan di iklan.

    Komentar pedas muncul sejak Rabu (22/10/2025) di antaranya,

    “AIR AQUA SUMUR BOR??? aduh,” tulis @andra.novriadi.

    “Sumur bor, kirain gunung asli,” tulis @_darul.

    “Selama ini Aqua bilang dari air pegunungan…ternyata dari sumur,” tulis @mrrachman77.

    “Kena prank kita cuy,” tulis @moneterlydia.

    “Untungnya banyak banget,” tulis @ale_manz_ale.

    Sebelumnya, Gubernur Dedi Mulyadi melakukan sidak ke PT. Tirta Investama Subang, Senin (20/10/2025) dan mendapati air yang dihasilkan oleh Pabrik Aqua tersebut bersumber dari sumur bor sedalam 100-130 meter.

    Akibatnya, muncul kekhawatiran potensi dampak lingkungan dari pengambilan air tanah secara besar-besaran. Karena bisa berujung pada risiko penurunan muka tanah, longsor, hingga krisis air.

    Bahkan setiap harinya, Aqua menyedot air sebanyak 2,8 juta liter secara gratis. “Itu diperoleh secara gratis. Kalau pabrik semen, kain, otomotif, mereka harus beli bahan baku. Kalau perusahaan ini, bahan bakunya enggak beli,” ucap Dedi.

    Mantan Bupati Purwakarta itu menyayangkan apa yang telah dilakukan pabrik air mineral tersebut karena efeknya sangat mengkhawatirkan masyarakat.

    “Jangan sampai air dari sini diangkut dan dijual mahal, sementara masyarakat sekitar kekurangan air bersih,” lanjutnya.

    Dirinya meminta pihak terkait agar izin pengambilan air tanah serta operasional perusahaan Aqua di wilayah tersebut ditinjau ulang. Ia menjelaskan setiap perusahaan wajib memperhatikan izin terkait pengambilan air, pelestarian lingkungan, dan tanggung jaab sosial kepada warga sekitar.

  • Rumah di Gandusari Blitar Hancur Diterjang Longsor, Satu Keluarga Dilarikan ke Rumah Sakit

    Rumah di Gandusari Blitar Hancur Diterjang Longsor, Satu Keluarga Dilarikan ke Rumah Sakit

    Blitar (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Blitar memicu bencana tanah longsor di Desa Tulungrejo, Kecamatan Gandusari, pada Rabu (22/10/2025). Satu rumah warga hancur usai diterjang material longsor.

    Tak hanya merusak bangunan rumah, bencana tanah longsor ini juga menyebabkan satu keluarga yang terdiri dari tiga orang, termasuk seorang balita, mengalami luka-luka. Ketiganya pun kini harus mendapatkan perawatan intensif ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Ngudi Waluyo Wlingi Blitar.

    “Kami sudah turun ke lokasi untuk memastikan kondisi rumah warga yang rusak, proses evakuasi pun sudah kita lakukan bersama petugas gabungan yang lain,” ungkap Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman, Kamis (23/10/2025).

    Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 15.30 WIB di Dusun Sumbergondo 2, RT 04/RW 02. Hujan dengan intensitas tinggi yang turun sejak pukul 14.00 WIB diduga kuat menjadi pemicu longsornya tebing yang berada di dekat rumah milik Mukri.

    Nahas, material longsor langsung menghantam bagian dapur dan kamar tidur yang ditempati oleh anak dan menantu Mukri. Tiga korban yang berada di dalam rumah saat kejadian berhasil dievakuasi dalam kondisi terluka. Mereka adalah:

    Jupri Widodo (24), mengalami luka di kaki dan goresan di pipi.
    Agustustrina Tri Dwi (24), mengalami luka di bagian tengkuk.
    M. Akza Avrio Widodo (1,5), seorang balita laki-laki yang mengalami luka di atas kepala.

    Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman, bersama Dandim 0808/Blitar, Letkol Inf. Hendra Sukmana, turun langsung ke lokasi kejadian memimpin penanganan. Tim gabungan dari Polsek Gandusari, Koramil, BPBD Kabupaten Blitar, dan relawan PMI segera mengevakuasi para korban.

    “Saat ini ketiga korban telah dilarikan ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi untuk mendapatkan perawatan lebih intensif,” ujar Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman, dalam laporannya.

    Akibat kejadian ini, rumah Mukri mengalami kerusakan parah, terutama di bagian dapur dan kamar, dengan total kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp 50 juta. Sementara Mukri bersama istri dan anak kini masih menjalani perawatan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar.

    Untuk mengantisipasi adanya longsor susulan, petugas telah memasang garis polisi (police line) di area rumah yang terdampak. Selain itu, akses jalan di sekitar lokasi terpaksa ditutup sementara karena kondisi tanah yang masih labil dan rawan longsor. Warga diimbau untuk tidak mendekati lokasi bencana. (owi/ian)

  • Hujan Deras Picu Longsor dan Banjir di Pasuruan, BPBD Imbau Warga Tetap Waspada

    Hujan Deras Picu Longsor dan Banjir di Pasuruan, BPBD Imbau Warga Tetap Waspada

    Pasuruan (beritajatim.com) – Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Pasuruan pada Rabu (22/10/2025) menyebabkan sejumlah wilayah mengalami bencana alam. Dalam waktu lebih dari dua jam, intensitas hujan tinggi memicu terjadinya longsor, banjir, dan angin kencang di beberapa kecamatan.

    Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan menunjukkan sedikitnya tiga jenis bencana terjadi secara bersamaan. Kondisi ini membuat petugas harus bekerja cepat untuk menangani dampak di berbagai titik terdampak.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, mengatakan bencana terbesar terjadi di wilayah Kecamatan Purwodadi. Hujan deras menyebabkan tebing di sekitar pemukiman warga tergerus hingga mengakibatkan dua rumah rusak parah.

    “Longsor terjadi di Dusun Urung-Urung, Desa Dawuhansengon, dan Dusun Jajang, Desa Gerbo. Kerusakan meliputi dinding dan atap rumah warga yang ambrol serta pagar rumah yang roboh,” ujar Sugeng.

    Selain longsor, bencana angin kencang juga melanda wilayah Kecamatan Kejayan. Di Dusun Asemjajar, Desa Randugong, satu rumah milik warga bernama Saripa mengalami kerusakan di bagian atap akibat terjangan angin.

    Bencana lain berupa banjir juga dilaporkan melanda Kecamatan Kraton dan Kejayan. Luapan air dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Welang menyebabkan genangan air mencapai ketinggian 10 hingga 30 sentimeter.

    Menurut Sugeng, tim BPBD langsung diterjunkan ke lokasi-lokasi terdampak untuk melakukan penanganan awal. “Tim Reaksi Cepat (TRC) kami sudah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan perangkat desa,” jelasnya.

    Petugas juga memastikan kebutuhan dasar warga yang terdampak tetap terpenuhi. Mereka menyalurkan bantuan darurat berupa makanan, air bersih, serta perlengkapan tanggap bencana lainnya.

    BPBD Kabupaten Pasuruan mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Pihaknya memantau bahwa kondisi atmosfer di wilayah Jawa Timur masih berpotensi menimbulkan hujan lebat dalam beberapa hari ke depan.

    “Kami mengimbau warga untuk selalu waspada terhadap kemungkinan banjir dan longsor susulan, terutama di daerah rawan bencana,” pungkas Sugeng. (ada/ian)