Sempat Putus akibat Longsor, Jalan Trans Papua Penghubung Papua dan Papua Pegunungan Bisa Dilintasi
Tim Redaksi
WAMENA, KOMPAS.com
– Jalan Trans Papua yang menghubungkan Provinsi Papua dan Papua Pegunungan, tepatnya di KM 352, Distrik Benawa, Kabupaten Yalimo, kini telah kembali dapat dilalui oleh kendaraan setelah sempat terputus akibat longsor pada Kamis (30/10/2025).
Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah IV Wamena terjun untuk memperbaiki jalan yang putus tersebut.
Jalur vital ini kini telah dapat dilalui setelah penanganan darurat dilakukan oleh tim teknis.
Kepala Satker PJN Wilayah IV, Fransiskus Rendra Subekti, menjelaskan bahwa dua alat berat telah diturunkan ke lokasi untuk mempercepat proses perbaikan.
“Kami ambil langkah cepat dan tepat agar truk-truk pengangkut barang dari Jayapura bisa segera melaju,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (1/11/2025).
Upaya tersebut membuahkan hasil, di mana jalur yang sempat terhenti kini telah mulai bisa dilalui kendaraan satu per satu, dan kemacetan pun berhasil diurai.
“Penanganan sementara dilakukan dengan membangun akses jalan darurat yang bisa dilalui kendaraan,” ungkap Fransiskus.
Fransiskus juga menjelaskan bahwa penyebab jalan tersebut putus adalah hujan deras yang mengakibatkan gerusan pada dasar jembatan box culvert.
Ia menyampaikan bahwa penanganan permanen akan segera diusulkan setelah dokumen desain perencanaan rampung.
“Pemerintah berkomitmen menjaga kelancaran mobilitas barang dan orang, terutama menjelang akhir tahun di wilayah Papua Pegunungan,” jelasnya.
Jalan Trans Papua merupakan urat nadi logistik dan pembangunan antarprovinsi.
Respons cepat ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memastikan stabilitas akses dan pelayanan publik di wilayah pegunungan Papua.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Topik: longsor
-
/data/photo/2025/11/01/69058ed06c50f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sempat Putus akibat Longsor, Jalan Trans Papua Penghubung Papua dan Papua Pegunungan Bisa Dilintasi Regional 1 November 2025
-

Cuaca ekstrem, Pemprov DKI diminta antisipasi banjir dan longsor
Jakarta (ANTARA) – Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk mengantisipasi banjir dan tanah longsor dalam menghadapi cuaca ekstrem di Jakarta.
Dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, dia mengatakan selain persoalan saluran air yang kerap menjadi penyebab banjir, tanah longsor di wilayah tertentu juga perlu menjadi perhatian serius.
“Ditambah lagi kondisi pohon-pohon besar yang ada di Jakarta harus diperhatikan oleh Dinas Pertamanan. Jika perlu, lakukan penopingan untuk mencegah pohon tumbang, karena saat musim hujan, biasanya dibarengi dengan angin kencang,” kata Yuke.
Tak hanya itu, Pemprov DKI juga diminta untuk melakukan mitigasi bencana banjir untuk menekan jumlah warga yang terdampak banjir.
“Mitigasi banjir sangat penting, karena evakuasi terhadap korban banjir membutuhkan waktu, dikarenakan kondisi mendadak dan serentak, walaupun sejauh ini koordinasi lintas instansi cukup baik dan profesional,” ujar Yuke.
Dia pun menyoroti potensi peningkatan debit air dari hulu saat musim hujan. Langkah pengerukan kali, pengecekan saluran, pengecekan turap, tanggul dan jembatan dinilainya harus segera dilakukan.
“Antisipasi harus kita lakukan sejak awal. Jangan sampai Pemprov tidak siap dalam menghadapi dampak dari musim hujan pada akhir tahun 2025 ini,” ucap Yuke.
Secara teknis, kata dia, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta dapat melakukan pengecekan titik-titik genangan yang terjadi saat ini.
Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat pun harus dilakukan untuk memberikan kesadaran agar tidak membuang sampah rumah tangga ke dalam sungai dan saluran air sehingga mengakibatkan saluran air menjadi tidak berjalan normal saat hujan.
“Apakah sudah masuk dalam rencana jangka pendek dan menengah kita atau tidak? Lalu, beberapa titik yang sudah dilakukan pembenahan bisa mengurangi banjir atau tidak. Itu harus dilakukan evaluasi untuk perbaikan-perbaikan,” tutur Yuke.
Menurut dia, menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta harus dilakukan secara tuntas, dan tidak dapat dilakukan setengah-setengah.
“Contohnya untuk Ciliwung, sepakat harus tuntas. Disamping juga 12 aliran sungai lainnya. Jika itu dilakukan, tentunya saya yakin banjir Jakarta bisa berkurang atau mungkin terbebas dari banjir,” jelas Yuke.
Sebaliknya, kata dia, jika penanggulangan banjir dilakukan secara parsial, maka Jakarta diyakini tetap mengalami genangan-genangan saat musim hujan.
“Untuk bisa bebas dari banjir, memang sangat sulit, karena butuh anggaran yang besar dan komitmen bersama dari gubernur DKI Jakarta. Tidak bisa hanya diselesaikan oleh 1 atau 2 gubernur, tapi juga dilakukan berkelanjutan oleh setiap gubernur. Apalagi, Jakarta memiliki blue print pengendalian banjir yang harus disepakati dan tinggal dijalankan bersama,” papar politisi PDI Perjuangan itu.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyebutkan penanganan banjir dan genangan di ibu kota lebih cepat dibandingkan daerah lainnya.
“Mohon maaf, bukan apa-apa, kalau dibandingkan dengan daerah-daerah sekitar, Jakarta pasti lebih cepat penanganannya, dan kemarin relatif cepat penanganannya,” kata Pramono saat dijumpai di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (30/10).
Pram, sapaan akrabnya, mengakui genangan air di Jakarta selalu ada, terlebih dalam beberapa hari terakhir mengingat Jakarta kerap diguyur hujan.
Meski demikian, dia telah meminta kepada Dinas SDA DKI agar menyiagakan seluruh pompa yang yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dengan begitu, lanjut dia, genangan air serta banjir yang terjadi di Jakarta dapat ditangani secara cepat.
“Seperti yang saya janjikan berulang kali, kemarin sebelum hujan, semua air saya minta untuk dipompa. Jadi, sumber daya air sekarang ini 600 pompa yang kemarin dipersiapkan,” ungkap Pramono.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4255388/original/099094100_1670573986-20221209-Cuaca-Ekstrem-Faizal-4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Prakiraan Cuaca Jabodetabek 1 November 2025: Dari Hujan Ringan Hingga Disertai Petir
Menghadapi potensi cuaca ekstrem dalam beberapa waktu ke depan, BMKG mengimbau masyarakat untuk pertama, waspada terhadap cuaca yang dapat berubah sewaktu-waktu, seperti hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.
Kedua, menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang.
“Ketiga, tetap gunakan tabir surya dan cukupi asupan cairan tubuh, karena cuaca terik dapat terjadi sewaktu-waktu pada masa peralihan,” kata BMKG.
Lalu keempat, siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja.
“Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG,” ucap dia.
“Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru,” tutup BMKG.
-

Longsor 100 Meter Tutup Jalur Utama Tulungagung-Trenggalek via Pagerwojo
Jakarta –
Tanah longsor melanda wilayah Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Longsor sepanjang sekitar 100 meter menutup total jalur utama Tulungagung-Trenggalek
Longsor terjadi pada Jumat (31/10/2025) sore. Kapolsek Pagerwojo, AKP Guruh Yudi Setiawan, menjelaskan bahwa longsor terjadi di kawasan Desa Kradinan, tepatnya di sekitar SDN 2 Kradinan, sekitar pukul 16.30 WIB. Lokasi tersebut sebelumnya juga mengalami longsor kecil sehari sebelumnya.
“Lokasinya itu di SDN 2 Kradinan yang sempat longsor sebelumnya. Kebetulan ini longsor susulan, karena kemarin sore itu juga longsor,” ujar Guruh dilansir detikJatim, Sabtu (1/11/2025).
Menurut Guruh, longsor disebabkan oleh curah hujan tinggi selama sepekan terakhir yang membuat lereng perbukitan di sekitar lokasi menjadi labil. Longsor susulan kali ini menutup total badan jalan, dengan ketebalan material mencapai 50-80 Cm.
“Kemarin sore itu longsor kecil menutup sebagian badan jalan dan sudah dibersihkan siang tadi. Namun sore ini longsor lagi dan lebih besar, sehingga menutup total badan jalan,” jelasnya.
“Kalau cuaca membaik, pembersihan akan dilanjutkan malam ini. Harapannya, akses mobil bisa segera dibuka karena jalur ini merupakan rute utama distribusi susu dari kawasan peternakan di Pagerwojo,” tambahnya.
Sebagai alternatif, pengendara dapat melewati jalur lain, namun jalannya lebih sempit. Pihak kepolisian mengimbau warga agar tetap berhati-hati dan tidak memaksakan melintas jika kondisi hujan.
(dek/dek)
-

Ahli Ungkap Cara Selamat Hidup di Atas Megathrust
Daftar Isi
Mitigasi Gempa Bumi
Mitigasi Tsunami
Jakarta, CNBC Indonesia – Potensi gempa megathrust terus menjadi perhatian di Indonesia. Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memaparkan sejumlah temuan penting terkait potensi megathrust di Tanah Air.
Disebutkan, sebagian besar gempa megathrust disertai tsunami kerap terjadi di wilayah Sumatra, beberapa kali mengguncang Jawa, serta cukup sering muncul di kawasan timur Indonesia.
Meski ada wilayah yang kosong, bukan berarti tidak ada potensi tsunami. Namun ini disebut sebagai seismic gap, yakni area yang bisa terjadi gempa besar kapan saja.
“Hasil riset yang telah banyak dilakukan dapat berkontribusi dalam upaya pengurangan risiko gempa,” ujar Peneliti Ahli Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Nuraini Rahma Hanifa dalam keterangan resmi beberapa waktu lalu, dikutip Jumat (31/10/2025). “Megathrust beserta potensi gempanya adalah nyata, tetapi hal ini sebagai bagian dari fenomena alam yang harus dihadapi dengan adaptasi dan mitigasi,” imbuhnya.
Megathrust berada di sepanjang 1.000 km dengan bidang kontak selebar 200 km yang menghunjam hingga kedalaman sekitar 60 km di bagian selatan Jawa. Ini juga terus mengakumulasi energi yang siap dilepas kapan saja.
“Bidang megathrust ini seukuran Pulau Jawa. Bayangkan jika bergerak 20 meter secara serentak, goncangannya akan sangat besar,” jelasnya. “Di bawah Pulau Jawa, terdapat lempeng samudera Indo-Australia yang menghujam ke bawah selatan Jawa, sedangkan di atasnya ada lempeng kontinental. Pertemuan antara lempeng samudra dan lempeng kontinental inilah yang disebut bidang megathrust,” jelasnya.
Dia juga berbicara cara mitigasi dari bencana megathrust. Untuk mengurangi risiko bencana, kapasitas adaptasi penduduk perlu ditingkatkan. Jika tidak dilakukan namun sebaliknya tahu ada bencana, kapasitas masyarakat menjadi rendah. Dia mengatakan bakal meningkatkan risiko bencana.
Rahma menekankan pentingnya pemahaman soal megathrust. Dengan begitu bisa meningkatkan kapasitas adaptasi.
“Kita bisa hidup berdampingan dengan fenomena megathrust, dan bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Kita memang harus hidup bersama dengan megathrust, apalagi kita berada di negara kepulauan,” pungkasnya.
Mitigasi Gempa Bumi
Dalam buku “Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana” terbitan BNPB, berikut cara mitigasi gempa yang dikutip dari detikcom:
Prabencana
Menyiapkan rencana untuk menyelamatkan diri.
Melakukan latihan rutin yang bermanfaat, seperti merunduk, melindungi kepala, dan bersembunyi di bawah meja.
Menyiapkan alat pemadam kebakaran, alat keselamatan standar, dan obat-obatan.
Membangun konstruksi rumah yang tahan gempa.
Memperhatikan daerah rawan gempa bumi dan aturan penggunaan lahan dari pemerintah.Saat Bencana
Berlindung di bawah meja. Bila sudah aman, keluar dari rumah.
Saat keluar rumah, perhatikan pecahan kaca, genteng, atau material lain yang berpotensi melukai.
Hindari lift dan pilih tangga darurat untuk evakuasi keluar bangunan.Pascabencana
Waspada terhadap gempa bumi susulan.
Periksa keberadaan api dan penyebab lainnya yang berpotensi menimbulkan kebakaran.
Berdiri di tempat terbuka.
Hindari daerah rawan longsor.
Jika berada di dalam mobil, hindari berhenti di bawah dan atas jembatan atau rambu-rambu lalu lintas.Mitigasi Tsunami
Berikut adalah mitigasi tsunami menurut BNPB:
Prabencana
Pelajari tanda-tanda sebelum tsunami.
Pantau informasi dari berbagai media resmi mengenai potensi tsunami.
Berlari ke tempat tinggi dan berdiam di sana sementara waktu.
Jauhi area pantai.
Pahami wilayah tempat tinggal dan rute tercepat untuk evakuasi ke dataran yang lebih tinggi.Saat Bencana
Waspadai gempa susulan yang mungkin terjadi.
Usahakan tetap tenang dan ajak keluarga untuk evakuasi ke tempat tinggi.
Jauhi daerah pantai.
Bila telah sampai di daerah tinggi, bertahanlah di sana. Sebab, gelombang kedua dan ketiga tsunami biasanya lebih besar.Pascabencana
Utamakan keselamatan dan waspadai instalasi listrik serta pipa gas.
Kembali ke rumah setelah keadaan dinyatakan aman oleh pihak berwenang.
Jauhi area tergenang dan rusak sampai ada informasi lebih lanjut.
Hindari area menggenang karena berpotensi mengandung zat-zat berbahaya.
Tetap di luar gedung yang masih dikelilingi genangan air.(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
-

Retakan Tanah Meluas, Warga Dagangan Madiun Diungsikan, BPBD Siapkan Alat Pendeteksi
Madiun (beritajatim.com) – Retakan tanah sepanjang sekitar 500 meter yang muncul di Dusun Morowoso, Desa Mendak, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, semakin meluas sejak pertama kali terpantau pada Rabu (29/10/2025).
Akibat pergerakan tanah ini, delapan rumah warga terdampak dan harus diungsikan untuk menghindari risiko longsor.
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun Boby Saktia Putra Lubis, menjelaskan bahwa laporan awal diterima pada Rabu siang. Tim BPBD langsung diterjunkan ke lokasi untuk memantau kondisi retakan dan dampak yang ditimbulkan.
“Laporan pertama kita terima hari Rabu, dan teman-teman langsung ke lapangan untuk terus memantau,” terang Boby, Jumat (31/10/2025).
Menurut Boby, hasil pantauan hingga Kamis malam menunjukkan bahwa retakan semakin melebar dan struktur tanah terus bergerak, menyebabkan kerusakan di sejumlah rumah warga.
“Akhirnya diputuskan penghuni delapan rumah yang terdampak untuk diungsikan sementara. Informasi dari Kepala Desa, sementara mereka ditempatkan di Mushala,” ungkapnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun, Boby Saktia Putra Lubis (foto : Rendra Bagus Rahadi)
BPBD Kabupaten Madiun juga telah menyalurkan bantuan logistik, meliputi makanan siap saji, kasur, dan perlengkapan tidur bagi warga yang diungsikan. “Hari ini kami memastikan bantuan logistik tersalurkan dan warga terdampak mendapat tempat istirahat yang layak,” tambahnya.
Terkait potensi bencana lanjutan, BPBD berencana memasang alat Early Warning System (EWS) untuk mendeteksi pergerakan tanah di wilayah tersebut.
“Ada kemungkinan nanti kita pasang alat EWS untuk pergerakan tanah atau tanah longsor. Saat ini BPBD baru memiliki satu alat EWS yang terpasang di Desa Padas, tapi karena Desa Mendak ini berada di lereng yang tinggi, kemungkinan alat itu juga akan kita pasang di sana,” jelas Boby.
Boby juga menyebut, laporan perkembangan retakan tanah di Desa Mendak sudah disampaikan ke BPBD Provinsi Jawa Timur. Pihak provinsi diharapkan dapat membantu dengan alat pemantau yang lebih canggih guna memperkuat pemantauan di lokasi rawan pergerakan tanah tersebut.
“Untuk provinsi sudah kami laporkan. Kami berharap bisa mendapat dukungan alat dan tenaga teknis tambahan agar pemantauan bisa lebih maksimal,” ujarnya.
Meski hingga kini belum ada korban jiwa, BPBD Madiun mengimbau warga sekitar agar tetap waspada, tidak beraktivitas dekat area retakan, serta segera melapor jika muncul tanda-tanda longsor susulan. Petugas juga akan terus bersiaga di sekitar lokasi hingga kondisi dinyatakan aman. (rbr/ted)
-

Satgas TMMD ke-126 Rampungkan Pemasangan Bronjong di Lebakharjo Malanguntuk Cegah Longsor
Malang (beritajatim.com) – Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 di Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, terus mempercepat penyelesaian sasaran fisik menjelang berakhirnya program. Salah satu capaian utama datang dari sektor penguatan pinggir sungai di Dusun Sukomaju B, di mana pekerjaan pemasangan bronjong telah rampung 100 persen.
Pekerjaan tersebut melibatkan prajurit Yon Armed 1/AY bersama warga setempat yang secara gotong royong menyusun batu-batu besar hasil pengumpulan dari aliran sungai yang mengering. Batu-batu tersebut dikunci menggunakan kawat bronjong untuk memperkuat struktur tebing sungai dan mencegah risiko longsor saat musim hujan.
“Pembangunan bronjong di Dusun Sukomaju B sudah selesai sepenuhnya. Kami bersyukur semua dapat berjalan lancar berkat kerja sama dan semangat gotong royong antara TNI dan masyarakat,” ujar Danton Yon Armed 1/AY, Letda Arm Aron Leider Sinaga, Jumat (31/10/2025).
Ia menjelaskan, capaian tersebut merupakan hasil sinergi antara Satgas TMMD, Pemerintah Kabupaten Malang, dan Pemerintah Desa Lebakharjo. Kolaborasi lintas sektor itu memastikan setiap tahapan pekerjaan berjalan sesuai target dan memberikan manfaat langsung bagi warga sekitar.
Letda Aron juga menekankan bahwa kegiatan TMMD bukan hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada upaya memperkuat kemanunggalan antara TNI dan rakyat. “Sinergi dan kebersamaan di lapangan menjadi kekuatan utama kami dalam menyelesaikan setiap sasaran,” katanya.
Program TMMD ke-126 menjadi salah satu langkah konkret TNI bersama pemerintah daerah dalam mempercepat pembangunan di wilayah pedesaan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memperkuat ketahanan wilayah melalui kerja sama nyata antara prajurit, pemerintah, dan warga. [yog/beq]

