Topik: longsor

  • Momen Evakuasi Pendaki Usai Longsor di Himalaya Tewaskan 3 Orang

    Momen Evakuasi Pendaki Usai Longsor di Himalaya Tewaskan 3 Orang

    Salju di jalur pendakian puncak Himalaya, Nepal longsor pada Selasa (4/11). Longsor tersebut menewaskan 3 orang termasuk seorang warga negara asing.

    Sebanyak 8 orang lainnya masih hilang, 5 di antaranya merupakan warga negara asing. Sedangkan 4 pendaki yang terluka telah dievakuasi ke desa terdekat.

  • Hadapi Musim Hujan, Kementerian PU Pastikan Alat Berat dan Tim Tanggap Darurat Siaga 24 Jam

    Hadapi Musim Hujan, Kementerian PU Pastikan Alat Berat dan Tim Tanggap Darurat Siaga 24 Jam

    BANDUNG — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU) memastikan seluruh jajaran siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seiring masuknya musim hujan di berbagai wilayah Indonesia.

    “BMKG sudah memperingatkan adanya cuaca ekstrem. Karena itu, kami memastikan seluruh peralatan dan tim tanggap bencana di setiap balai siap dikerahkan 24 jam,” ujar Menteri PU Dody Hanggodo di Bandung, Jawa Barat, Selasa, 4 November.

    Dia menegaskan, wilayah Jawa Barat dan beberapa provinsi lain diperkirakan menghadapi curah hujan tinggi yang berpotensi menyebabkan banjir dan longsor.

    Untuk itu, Kementerian PU melakukan pengecekan kesiapan alat berat, pompa air, serta peralatan pendukung lainnya.

    “Jangan sampai nanti saat terjadi longsor atau banjir, peralatan kita tidak siap. Kalau ada yang kurang, kami sudah siapkan anggaran untuk segera melengkapinya,” tegasnya.

    Selain peralatan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia juga menjadi perhatian utama.

    Setiap balai besar PUPR telah memiliki satuan tugas (satgas) bencana yang berkoordinasi langsung dengan BNPB, BPBD, dan pemerintah daerah.

    “Tidak boleh ada lagi gap komunikasi antara balai dengan BNPB atau BPBD. Komunikasi harus kuat dan cepat, karena dalam kondisi darurat setiap detik berarti nyawa dan harta benda masyarakat,” ujarnya.

    Kementerian PUPR juga akan menyiapkan call center tanggap bencana serta memperluas sosialisasi informasi melalui media sosial dan jaringan pemerintah daerah agar koordinasi semakin lancar.

    Terkait anggaran kebencanaan, pihaknya memastikan kondisi masih aman.

    “Kalau pun ada kekurangan, kami akan ajukan tambahan ke presiden,” ujarnya.

  • Hadapi Musim Hujan, Kementerian PU Pastikan Alat Berat dan Tim Tanggap Darurat Siaga 24 Jam

    Hadapi Musim Hujan, Kementerian PU Pastikan Alat Berat dan Tim Tanggap Darurat Siaga 24 Jam

    BANDUNG — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU) memastikan seluruh jajaran siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seiring masuknya musim hujan di berbagai wilayah Indonesia.

    “BMKG sudah memperingatkan adanya cuaca ekstrem. Karena itu, kami memastikan seluruh peralatan dan tim tanggap bencana di setiap balai siap dikerahkan 24 jam,” ujar Menteri PU Dody Hanggodo di Bandung, Jawa Barat, Selasa, 4 November.

    Dia menegaskan, wilayah Jawa Barat dan beberapa provinsi lain diperkirakan menghadapi curah hujan tinggi yang berpotensi menyebabkan banjir dan longsor.

    Untuk itu, Kementerian PU melakukan pengecekan kesiapan alat berat, pompa air, serta peralatan pendukung lainnya.

    “Jangan sampai nanti saat terjadi longsor atau banjir, peralatan kita tidak siap. Kalau ada yang kurang, kami sudah siapkan anggaran untuk segera melengkapinya,” tegasnya.

    Selain peralatan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia juga menjadi perhatian utama.

    Setiap balai besar PUPR telah memiliki satuan tugas (satgas) bencana yang berkoordinasi langsung dengan BNPB, BPBD, dan pemerintah daerah.

    “Tidak boleh ada lagi gap komunikasi antara balai dengan BNPB atau BPBD. Komunikasi harus kuat dan cepat, karena dalam kondisi darurat setiap detik berarti nyawa dan harta benda masyarakat,” ujarnya.

    Kementerian PUPR juga akan menyiapkan call center tanggap bencana serta memperluas sosialisasi informasi melalui media sosial dan jaringan pemerintah daerah agar koordinasi semakin lancar.

    Terkait anggaran kebencanaan, pihaknya memastikan kondisi masih aman.

    “Kalau pun ada kekurangan, kami akan ajukan tambahan ke presiden,” ujarnya.

  • Mojokerto Siaga! Pemkab Gelar Apel Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Musim Hujan

    Mojokerto Siaga! Pemkab Gelar Apel Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Musim Hujan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Mengantisipasi potensi bencana alam akibat perubahan musim dan cuaca ekstrem, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi. Kegiatan yang berlangsung di halaman Pemkab Mojokerto ini dipimpin Wakil Bupati (Wabup) Mojokerto, Moch. Rizal Octavian.

    Apel tersebut menjadi simbol kesiapan pemerintah daerah dalam menghadapi ancaman bencana seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang kerap terjadi pada periode peralihan musim. Hadir dalam kesempatan itu jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Mojokerto, perwakilan instansi pemerintah, serta unsur relawan kebencanaan.

    Dalam arahannya, Wabup yang akrab disapa Mas Rizal ini mengajak seluruh pihak untuk memperkuat koordinasi dan komunikasi dalam upaya penanggulangan bencana. Ia menegaskan bahwa keselamatan warga harus menjadi prioritas utama dalam setiap langkah mitigasi dan penanganan kebencanaan.

    “Saya mengajak seluruh elemen yang berperan dalam upaya penanggulangan bencana di Kabupaten Mojokerto agar memperkuat koordinasi dan komunikasi, serta memberikan edukasi kepada masyarakat. Menjaga keselamatan jiwa adalah hal yang utama,” ungkapnya, Selasa (4/11/2025).

    Selain itu, Mas Rizal juga mengingatkan masyarakat untuk lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi terkait kebencanaan, terutama di media sosial. Ia meminta agar warga hanya mengakses informasi dari sumber resmi pemerintah guna menghindari penyebaran hoaks yang dapat menimbulkan kepanikan.

    “Saya mengimbau kepada seluruh warga untuk selalu waspada dan mengikuti informasi terkini yang disampaikan melalui media resmi pemerintah. Hindari berita hoaks yang dapat mengganggu stabilitas dan menimbulkan kepanikan di antara kita,” pesannya.

    Lebih lanjut, Mas Rizal menjelaskan bahwa Kabupaten Mojokerto termasuk wilayah dengan tingkat kerawanan bencana cukup tinggi, khususnya bencana hidrometeorologi. Kondisi ini dipengaruhi oleh bentang alam yang beragam, mulai dari keberadaan tiga sungai besar seperti Sungai Brantas, Lamong, dan Sadar beserta 61 anak sungainya.

    “Hingga gugusan pegunungan di bagian selatan dan timur seperti Anjasmoro, Welirang, Arjuno, dan Penanggungan. Kepada seluruh elemen masyarakat, jagalah keseimbangan alam sebagai bagian dari upaya bersama dalam mengurangi risiko bencana. Penanggulangan bencana adalah urusan bersama. Kita jaga alam, alam jaga kita,” pungkasnya. [tin/kun]

  • Setelah Tiga Hari Hilang, Satu Korban Banjir di Dal Nduga Akhirnya Ditemukan

    Setelah Tiga Hari Hilang, Satu Korban Banjir di Dal Nduga Akhirnya Ditemukan

    Liputan6.com, Jakarta Jenazah Yupin Pokniangge (17), korban banjir di Distrik Dal Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan ditemukan di sekitar Ginid Bawah, Selasa (4/11/2025) sekira pukul 13.30 WIT.

    Salah satu keluarga korban, Walo menjelaskan sekitar pukul 08.00 WIT, keluarga melakukan ritual adat sebelum mencari korban jenazah. Dalam ritual diberikan petunjuk korban berada di Ginid Bawah terbawa arus Kali Kenyam hingga terhanyut di Ginid Bawah.

    “Dan betul, keluarga melakukan pencarian ke lokasi yang dimaksud dan menemukan mayat korban,” kata Walo.

    Pihak keluarga melaporkan kepada polisi dan rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.

    Kapolres Nduga AKBP Alredo A Rumbiak mengirimkan delapan personel untuk membantu warga dan pihak rumah sakit mengevakuasi dan membersihkan jenazah. Setelah bersih, jenazah dibawa ke rumah duka.

    Alredo menjelaskan dari keterangan sejumlah saksi yang didapat, korban sebelum kejadian bencana bermain voli di Distrik Dal.

    Lalu, melanjutkan dengan berselancar dengan fasilitas wifi yang ada di sekitar lokasi. Setelah bermain wifi, korban yang ingin menyeberang Kali Dal hanyut terbawa arus banjir.

    “Rencananya jenazah akan dimakamkan esok di Kompleks Barak Merah Distrik Kenyam Kabupaten Nduga,” kata Kapolres.

    Banjir dan longsor melanda Distrik Dal pada Jumat (1/11/2025), usai hujan deras melanda daerah itu. Dilaporkan 15 orang hilang dalam bencana tersebut.

    Banjir dan longsor juga menghancurkan fasilitas publik hingga rumah warga.

  • Koops Habema Dirikan Posko, Bantu Korban Longsor dan Banjir Bandang di Nduga

    Koops Habema Dirikan Posko, Bantu Korban Longsor dan Banjir Bandang di Nduga

    Koops Habema Dirikan Posko, Bantu Korban Longsor dan Banjir Bandang di Nduga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Komando Operasi (Koops) Habema mendirikan posko kemanusiaan untuk membantu korban tanah longsor dan banjir bandang di Distrik Dal, Kecamatan Yigi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Minggu (2/11/2025).
    Pendirian posko itu dilakukan setelah sejumlah warga dilaporkan hanyut terbawa arus sungai akibat
    bencana alam
    tersebut.
    Panglima
    Koops Habema
    , Mayor Jenderal TNI Lucky Avianto, menyampaikan duka cita atas hilangnya sejumlah warga yang hingga kini masih dalam proses pencarian.
    “Koops Habema mendirikan
    posko kemanusiaan
    di lokasi terdampak untuk membantu proses pencarian, penyaluran bantuan, dan pelayanan kesehatan bagi warga,” ujar Lucky dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (4/11/2025).
    Jenderal bintang dua itu mengatakan, hadirnya TNI di tanah Papua bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga bagian dari solusi kemanusiaan.
    “Kami akan terus bekerja sama dengan pemerintah daerah, relawan, dan masyarakat untuk memastikan setiap warga terdampak mendapatkan bantuan dan perlindungan,” ucap dia.
    Dia menjelaskan, posko kemanusiaan mempunyai empat fokus utama, yakni mendukung pencarian dan evakuasi korban, menyalurkan bantuan logistik dan kebutuhan pokok, serta memberikan layanan kesehatan darurat.
    “Serta menjadi pusat koordinasi antara aparat TNI, pemerintah daerah, dan relawan masyarakat,” jelas dia.
    Pendirian posko kemanusiaan ini merupakan wujud nyata komitmen TNI dalam membantu masyarakat Papua yang terdampak bencana.
    Koops Habema juga telah menyiapkan personel dan peralatan lapangan untuk membantu akses distribusi bantuan di wilayah yang sulit dijangkau.
    Adapun tragedi banjir dan longsor melanda Distrik Dal dan Distrik Mebrok, Kabupaten Nduga,
    Papua Pegunungan
    , pada Sabtu (1/11/2025) sekitar pukul 17.00 WIT.
    Hujan deras dengan intensitas tinggi memicu banjir bandang dan tanah longsor di wilayah aliran Sungai Yuguru hingga menyebabkan 23 warga hilang terbawa arus.
    Peristiwa tersebut disebut sebagai kejadian luar biasa (KLB) karena baru pertama kali terjadi di Kabupaten Nduga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Anggota DPR ungkap warga Kaltim minta pemerintah untuk perbaiki jalan

    Anggota DPR ungkap warga Kaltim minta pemerintah untuk perbaiki jalan

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi VI DPR RI Sarifah Suraidah Harum mengungkapkan dia banyak menerima keluhan dari warga yang selama ini mendambakan adanya perhatian dari pemerintah untuk memperbaiki ruas jalan-jalan rusak di Kalimantan Timur (Kaltim).

    Infrastruktur jalan lintas wilayah di Kalimantan Timur, kata dia, menjadi kebutuhan yang mendesak saat ini. Banyak daerah di pelosok belum terhubung karena akses yang buruk sehingga menghambat pemerataan pembangunan.

    “Kasihan, bertahun-tahun jalan lintas yang menghubungkan wilayah di Kaltim seperti dari Kutai Barat ke Mahakam Ulu, dari Kutai Timur ke Berau, kondisi infrastrukturnya rusak, berlubang, rawan banjir dan longsor,” kata Harum di Jakarta, Selasa.

    Dia menjelaskan salah satu jalur di Kaltim yakni jalur lintas Sotek-Bongan merupakan ruas strategis yang menghubungkan empat kabupaten yakni Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, Paser, dan Kutai Barat. Bahkan menjadi akses penting pendukung menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).

    Namun karena belum tersentuh pembangunan, menurut dia, mobilitas warga jadi terhambat, bahkan akses ke rumah sakit sangat sulit dan penuh perjuangan. Dia pun mendesak pembangunan ruas jalan antar wilayah di Kaltim harus menjadi prioritas untuk menunjang kegiatan perekonomian, pelayanan publik dan kesehatan.

    Di sisi lain, dia pun mengapresiasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang berkomitmen untuk merealisasikan pembangunan infrastruktur merata dan berkeadilan agar masyarakat pedalaman juga bisa menikmati jalan yang mantap.

    Dia mengaku optimis, infrastruktur jalan poros di wilayah Kaltim akan mendapat prioritas pembangunan dari APBN Pemerintah Pusat maupun APBN Pemprov Kaltim.

    “Insya Allah dalam 3-5 tahun ke depan masyarakat di daerah Kaltim sudah bisa menikmati jalan mulus antar wilayah. DPR RI mendukung pembangunan infrastruktur secara merata dan berkeadilan bagi masyarakat agar bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi Kaltim,” katanya.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Benardy Ferdiansyah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Masuk Musim Hujan, BPBD Catat Ada Peningkatan Bencana di Majalengka, Warga Diminta Waspada
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        4 November 2025

    Masuk Musim Hujan, BPBD Catat Ada Peningkatan Bencana di Majalengka, Warga Diminta Waspada Bandung 4 November 2025

    Masuk Musim Hujan, BPBD Catat Ada Peningkatan Bencana di Majalengka, Warga Diminta Waspada
    Tim Redaksi
    MAJALENGKA, KOMPAS.com
    – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majalengka meminta warga untuk waspada.
    Peringatan ini menyusul tren
    kejadian bencana
    di Kabupaten Majalengka yang mengalami peningkatan seiring masuknya
    musim hujan
    .
    Dari data yang dicatat
    BPBD
    Majalengka, sepanjang Oktober 2025 setidaknya ada 12 kejadian bencana yang terjadi.
    “Jumlah itu meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan September 2025 yang hanya tujuh kejadian,” ujar Penata Penanggulangan Bencana Ahli Pertama Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Majalengka, Wawan Suryawan, Selasa (4/11/2025).
    Menurut Wawan, pada bulan Oktober, kejadian yang paling banyak terjadi adalah
    cuaca ekstrem
    , yakni sebanyak lima kali.
    Disusul bencana longsor sebanyak tiga kejadian serta kebakaran hutan dan lahan sebanyak satu kejadian.
    Adapun bulan September, bencana paling banyak terjadi adalah bencana longsor sebanyak tiga kejadian, cuaca ekstrem satu kejadian, serta kebakaran hutan dan lahan satu kejadian.
    “Kemudian di Oktober, kejadian lainnya yang merupakan non-alam berupa kebakaran gedung dan permukiman tercatat ada tiga kejadian, sedangkan di September tercatat ada satu kejadian dan kejadian lainnya sebanyak satu kejadian,” ucap Wawan.
    Walau ada peningkatan kejadian bencana pada Oktober,
    BPBD Majalengka
    mencatat adanya penurunan dampak bencana jika dibandingkan dengan bulan September.
    Pada bulan Oktober, dilaporkan bencana mengakibatkan sebanyak dua rumah warga mengalami rusak berat dan dua rusak sedang.
    Wawan juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Namun, terdapat sebanyak 13 warga yang terdampak serta tiga warga lainnya mengungsi.
    Pada bulan September, BPBD Majalengka mencatat kerusakan rumah akibat bencana mencapai 57 rumah, terdiri dari 33 rumah rusak ringan, 3 rumah rusak sedang, dan 21 rumah rusak berat.
    Untuk korban, kata Wawan, tercatat kurang lebih ada sebanyak 17 orang yang terdampak, sebanyak 6 orang di antaranya harus mengungsi.
    “Menghadapi peningkatan curah hujan sekarang ini, kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi yang tinggal di daerah rawan bencana,” kata Wawan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kementerian PU Tingkatkan Kesiapsiagaan saat Cuaca Ekstrem Landa Indonesia

    Kementerian PU Tingkatkan Kesiapsiagaan saat Cuaca Ekstrem Landa Indonesia

    Bandung

    Sejumlah alat berat seperti ekskavator, bulldozer, truk, crane, girder, mesin pompa air, toilet portable dan peralatan kebencanaan lainnya, berjejer rapih di halaman belakang Balai Teknik Jalan dan Jembatan, Jalan AH Nasution, Kota Bandung.

    Peralatan itu disiapkan untuk antisipasi kejadian bencana alam yang terjadi di seluruh Indonesia. Untuk mengetahui kesiapannya, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo meninjau langsung peralatan kebencanaan itu.

    Pantauan detikJabar, Selasa (4/11/2025) siang, Dody meninjau peralatan kebencanaan itu dengan menggunakan mobil komando berwarna hijau. Sambil meninjau, Dody juga menyapa para petugas yang nantinya akan turun ke lokasi-lokasi bencana.

    “Dalam beberapa minggu ke belakang kita diperingatkan BMKG bahwa saat ini sudah memasuki masa musim penghujan, di beberapa tempat terjadi banjir dan longsor, dikhawatirkan ada banjir lagi dan bencana lainnya terutama di Jabar dan beberapa provinsi lainnya, provinsi yang memang kita tenggarai berat (rawan) pada saat musim penghujan,” kata Dody kepada awak media.

    “Kita cek alat berat kita, peralatan banjiran kita, jangan sampai misal ada longsor di Sukabumi material habis, bronjong habis dan beberapa tempat lain,” tambahnya.

    Selain membangun infrastruktur, Dody menyebut kesiapsiagaan bencana alam dalam memantau kondisi infrastuktur menjadi tugasnya. Maka dari itu, dia minta jajarannya untuk siap siaga, hal itu dilakukan demi masyarakat Indonesia.

    Disinggung terkait kesiapannya, Dody nyatakan siap.

    “Kita pastikan semua alat berat siap, truk siap, alat banjiran siap, kalau kurang dialokasikan untuk segera dibeli, kalau ada bencana kita sudah siap,” ujarnya.

    “Karena tanggap darurat adalah salah satu tugas kita selain membangun dan merawat, sementara waktu SDM cukup, karena memang ini tugas fungsi kita, setiap balai ada satgas bencana, tinggal kita siapkan dan mantapkan terutama dengan BNPB dan BPBD juga pemda sertempat dan jangan ada communication gap,” tuturnya.

    Bagi Kementerian PU, Dody tegaskan tidak ada libur.

    “Kita perkuat lagi, sehingga siap menghadapi cuaca ektream yang terjadi hari ini, besk dan beberapa waktu kedepan, kita siap 24 jam sehari, tujuh hari seminggu,” tegasnya.

    (ega/ega)

  • Masuki Musim Hujan, BPBD Pamekasan Imbau Masyarakat Waspada Bencana

    Masuki Musim Hujan, BPBD Pamekasan Imbau Masyarakat Waspada Bencana

    Pamekasan (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, mengimbau sekaligus mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap beragam jenis bencana alam, khususnya memasuki musim penghujan tahun ini.

    Hal tersebut disampaikan seiring dengan adanya belasan rumah warga rusak, dan beberapa pohon tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di empat kecamatan berbeda di Pamekasan, Senin (3/11/2025).

    “Tentu kami sangat berharap masyarakat selalu memperbarui informasi cuaca, dan segera melaporkan kepada petugas apabila terjadi bencana atau potensi bahaya di sekitar lingkungan,” kata Plt BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi, Selasa (4/11/2025).

    Selain itu pihaknya juga terus memantau perkembangan cuaca dan potensi bencana hidrometeorologi di Pamekasan, guna mengantisipasi kejadian serupa di kemudian hari. “Kejadian cuaca ekstrem kali ini merupakan insiden pertama pada musim hujan tahun ini di Pamekasan,” ungkapnya.

    “Terdapat beberapa jenis bencana alam yang berpotensi terjadi ketika musim penghujan, di antaranya bencana angin kencang, banjir, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem dan abrasi, longsor, serta puting beliung,” sambung Akhmad Dhofir.

    Dari itu pihaknya kembali mengingatkan seluruh masyarakat, agar selalu waspada terhadap beragam potensi bencana di daerah masing-masing. “jadi kami kembali ingatkan masyarakat agar selalu mengantisipasi atau tetap waspada terhadap beragam jenis bencana,” imbaunya.

    “Segera hubungi pihak terkait jika ada beberapa kejadian yang berpotensi terhadap bencana, baik di tingkat desa, kecamatan atau bisa juga melalui petugas BPBD Pamekasan,” pungkasnya.

    Berdasar data yang dihimpun beritajatim.com, bencana angin kencang dan cuaca ekstrem berpotensi terjadi hampir di semua kecamatan di Pamekasan, kecuali kecamatan Pasean. Gelombang ekstrem dan abrasi potensi terjadi di wilayah pesisir Pamekasan.

    Ketika musim hujan, jenis potensi bencana alam bisa berupa banjir biasa terjadi di Kecamatan Pamekasan, Pademawu, dan Pasean. Untuk longsor hampir terjadi di semua kecamatan kecuali Tlanakan, sedangkan cuaca ekstrem potensi terjadi di seluruh kecamatan di Pamekasan.

    Sementara dari beragam potensi bencana alam di wilayah setempat, setidaknya terdapat 11 jenis bencana yang berpotensi terjadi di Pamekasan. Di antaranya epidemi, gempa bumi, karhutla, kekeringan, kebakaran gedung dan pemukiman hingga gagal teknologi. [pin]