Topik: longsor

  • BMKG Juanda: Siaga Bencana Hidrometeorologi di Jawa Timur

    BMKG Juanda: Siaga Bencana Hidrometeorologi di Jawa Timur

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Juanda mengeluarkan peringatan siaga cuaca ekstrem untuk wilayah Jawa Timur. Prakiraan cuaca menunjukkan adanya potensi bencana hidrometeorologi yang perlu diwaspadai masyarakat mulai 6 hingga 12 November 2025.

    Bencana hidrometeorologi merupakan bencana alam yang dipicu oleh faktor cuaca dan iklim ekstrem. Jenis-jenis bencana hidrometeorologi meliputi banjir, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, angin puting beliung, gelombang pasang, badai, serta abrasi.

    Berdasarkan data nasional, jenis bencana ini menempati urutan pertama dalam frekuensi kejadian di Indonesia setiap tahunnya. Dampaknya tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga dapat menimbulkan kerugian ekonomi, gangguan kesehatan, kerusakan lingkungan, hingga hilangnya korban jiwa.

    Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, memprediksi bahwa cuaca ekstrem berpotensi melanda 34 wilayah kabupaten dan kota di Jawa Timur, di antaranya: Surabaya, Malang, Blitar, Kediri, Jember, Banyuwangi, Sidoarjo, Pasuruan, Lamongan, Bojonegoro, dan Sumenep. Kondisi ini juga berpotensi terjadi di wilayah pegunungan dan pesisir seperti Kota Batu, Lumajang, Trenggalek, dan Situbondo, yang rawan longsor serta banjir bandang.

    “Peningkatan intensitas hujan dan angin yang terjadi di beberapa daerah karena diakibatkan adanya aktivitas gelombang atmosfer Equatorial Rossby serta gangguan atmosfer Low Frequency,” terangnya.

    Ia pun mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dalam dua hari ke depan.

    “Masyarakat dihimbau untuk waspada potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang selama dua hari ke depan. Masyarakat juga dihimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini,” ujarnya. (fyi)

  • Delapan Ancaman Bencana Intai Wilayah Bojonegoro, BPBD Lakukan Mitigasi

    Delapan Ancaman Bencana Intai Wilayah Bojonegoro, BPBD Lakukan Mitigasi

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kabupaten Bojonegoro menghadapi delapan potensi bencana alam yang perlu diwaspadai. Delapan ancaman itu meliputi banjir genangan, banjir luapan Bengawan Solo, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, serta kegagalan industri.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro menyebut hampir seluruh kecamatan di wilayah tersebut memiliki potensi bencana dengan karakteristik berbeda. Karena itu, pemetaan kawasan rawan bencana menjadi langkah penting dalam memperkuat upaya mitigasi dan kesiapsiagaan masyarakat.

    Sekretaris BPBD Bojonegoro, Ginuk Karniati, menjelaskan bahwa pemetaan rawan bencana menjadi dasar utama dalam menentukan prioritas penanganan di lapangan. “Melalui pemetaan ini, kami bisa mengidentifikasi wilayah paling berisiko sekaligus memperkuat kesiapsiagaan masyarakat,” ujarnya.

    Dari hasil pemetaan, wilayah yang berada di sepanjang Sungai Bengawan Solo seperti Trucuk, Kapas, dan Baureno tergolong zona merah karena rawan banjir tahunan akibat luapan sungai. Sementara kawasan selatan seperti Temayang, Gondang, dan Sekar berpotensi mengalami tanah longsor dan banjir bandang lantaran kondisi geografisnya berupa perbukitan.

    Adapun wilayah barat Bojonegoro, termasuk Tambakrejo dan Ngasem, rentan terhadap angin kencang serta kekeringan saat musim kemarau. Selain itu, kebakaran hutan dan lahan juga menjadi ancaman yang kerap muncul pada periode cuaca ekstrem.

    Ginuk menambahkan, BPBD terus melakukan berbagai langkah mitigasi, seperti edukasi kebencanaan, optimalisasi sistem peringatan dini, serta kerja sama lintas sektor bersama pemerintah desa, TNI-Polri, dan relawan.

    “Selain pemetaan, kami juga mendorong partisipasi aktif masyarakat melalui program Desa Tanggap Bencana (Destana) agar warga lebih siap menghadapi ancaman di wilayah masing-masing,” tambahnya.

    Dengan penguatan mitigasi dan kesiapsiagaan ini, BPBD berharap risiko bencana di Bojonegoro dapat ditekan seminimal mungkin, sehingga keselamatan dan keamanan warga dapat terus terjaga. [lus/kun]

  • Pencarian 18 Korban Banjir dan Longsor di Nduga Terkendala Medan Sulit
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 November 2025

    Pencarian 18 Korban Banjir dan Longsor di Nduga Terkendala Medan Sulit Regional 8 November 2025

    Pencarian 18 Korban Banjir dan Longsor di Nduga Terkendala Medan Sulit
    Tim Redaksi
    JAYAPURA, KOMPAS.com
    – Upaya pencarian terhadap korban banjir bandang dan longsor di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, terus dilakukan oleh tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri dan keluarga maupun kerabat para korban. 
    Dari 23 warga yang hilang akibat banjir dan longsor di Distrik Dal dan Mebarok, lima orang sudah berhasil ditemukan dan dimakamkan. Sementara 18 lainnya masih dalam pencarian. 
    Komandan Pos Dal Yonif 400/Banteng Riders, Letda Inf Prabdi Susanto, mengatakan bahwa upaya pencarian para korban terkendala medan sulit dan faktor keamanan. Sebab, lokasi pencarian merupakan daerah rawan.
    “Kami berupaya membantu sebisa kami dengan menerbangkan drone dan melakukan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Panpan karena lokasi yang sangat rawan. Tentunya kami juga mengutamakan keselamatan personel dalam melakukan pencarian para korban,” katanya pada Sabtu (8/11/2025).
    Selain medan sulit, Prabdi menyebut bahwa tim SAR gabungan terkendala dengan putusnya akses jalan dari Distrik Mbua menuju Distrik Dal sehingga membuat pasokan logistik terputus.
    “Bencana alam yang terjadi membuat akses jalan putus dan tidak bisa dilewati dari Mbua ke Dal. Akibatnya, dorongan logistik baik sembako maupun pakaian tak bisa dibawa ke Distrik Dal atau ke lokasi warga terdampak bencana,” tuturnya.
    Ia menambahkan bahwa perbaikan jalan dan jembatan sangat mendesak agar bantuan kemanusiaan dan logistik bisa segera menjangkau masyarakat yang terdampak.
    “Harapan kami pemerintah provinsi atau pusat bisa membantu memperbaiki jalan dan jembatan sehingga bisa membuka akses ke lokasi terdsampak bencana,” pintanya.
    Sementara itu, Anggota Majelis Rakyat
    Papua Pegunungan
    (MRPP) Pdt. Eliaser Tabuni, meminta Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan, Pemerintah Pusat, BNPB hingga TNI dan Polri untuk turut membantu proses pencarian.
    “Kepada pemerintah dan pihak terkait, kami minta bantu cari para korban yang masih hilang. Mereka harus ditemukan dan dimakamkan dengan cara yang layak dan terhormat. Untuk itu, pencarian belum berhenti dan terus dilakukan dengan cara penyisiran dari Distrik Dal hingga ibu kota Kenyam,” ujarnya.
    Disamping itu, Eliaser meminta kepada Pemda
    Nduga
    , Provinsi Papua Pegunungan untuk segera melakukan perbaikan jalan dan jembatan yang rusak sehingga transportasi kembali lancar dan bantuan dapat disalurkan kelokasi bencana.
    “Kalau bisa ada alat berat yang diturunkan untuk membuat jalan dan jembatan darurat. Dengan begitu maka bantuan sembako yang sudah ada di Wamena, Mbua dan Kenyam dapat disalurkan kepada keluarga korban dan masyarakat terdampak,” pintanya.
    Atas nama masyarakat Nduga, Eliaser juga meminta agar bencana ini harus menjadi perhatian serius bagi seluruh elemen bangsa. Semua harus bersatu dan mendukung agar proses pencarian korban dapat dipercepat dan kehidupan masyarakat bisa segera pulih.
    “Kami tidak ingin dilupakan. Kami bagian dari Indonesia dan kami percaya negara hadir untuk kami,” tutup Eliaser.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Video: Cara RI Dorong Bisnis & Tarik Investasi Wisata Ramah Lingkungan

    Video: Cara RI Dorong Bisnis & Tarik Investasi Wisata Ramah Lingkungan

    Jakarta, CNBC Indonesia- Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif, Fadjar Hutomo mengkapkan sejumla antisipasi dan mitigasi risiko yang dilakukan pemerintah RI dalam menghadapi dampak perubahan iklim ke sektor pariwisata.

    Sebagai negara yang banyak mengandalkan wisata budaya dan alam, perubahan iklim hingga cuaca ekstrem dapat mengganggu perjalanan maupun berbagai atraksi wisata di Tanah Air. Oleh karena itu Kemenparekraf bersama K/L, pemda hingga pelaku usaha memperkuat koordinasi terkait potensi ancaman dan antisipasi banjir, hujan maupun gelombang laut dan longsor di kawasan wisata.

    Di sisi lain, upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya mengatasi persoalan perubahan iklim melalui upaya mendorong pariwisata berkelanjutan. Diantaranya mengembangkan produk-produk ramah lingkungan di bisnis wisata, mendorong ecowisata melalui desa wisata hingga penetapan standar usaha pariwisata dan sertifikasi hijau.

    Selain itu pemerintah mendorong peluang investasi pariwisata berkelanjutan guna memajukan Wisata Berkelanjutan dan penerapan prinsip ESG (Environment, social, Governance)

    Seperti apa strategi pemerintah mengembangkan pariwisata berkelanjutan? Selengkapnya simak dialog Andi Shalini dengan Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif, Fadjar Hutomo dalam Profit, CNBC Indonesia (Jum’at, 07/11/2025)

  • Kementerian ESDM Masih Selidiki Longsor Tambang Bawah Tanah Freeport

    Kementerian ESDM Masih Selidiki Longsor Tambang Bawah Tanah Freeport

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih melakukan penyelidikan perihal adanya kejadian longsor di dalam tambang bawah tanah area Grasberg Block Cave Underground Tembagapura, Mimika, pada September 2025. 

    Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengungkapkan penyelidikan ini melibatkan tim Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) serta Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Ditjen Gakkum) Kementerian ESDM.

    “Jadi itu lagi dikonsolidasikan oleh Dirjen Minerba sama Dirjen Gakkum,” ungkap Yuliot saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (7/11/2025). 

    Ia menambahkan, tujuan adanya penyelidikan lanjutan untuk mengetahui penyebab terjadinya longsor. Utamanya, untuk memastikan tidak adanya faktor kelalaian atau aspek yang berkaitan dengan pelanggaran aturan. 

    “Apakah itu ada permasalahan hukum juga di situ, apakah itu ada kelalaian, ini lagi dilakukan evaluasi oleh Dirjen Gakkum,” pungkasnya. 

    Seperti diberitakan sebelumnya, tujuh pekerja PT Freeport Indonesia terjebak di dalam tambang bawah tanah dalam area Grasberg Block Cave Underground Tembagapura, Mimika, pada Senin (8/9/2025) malam.

    Manajemen Freeport Indonesia menjelaskan, telah terjadi aliran material basah dalam jumlah besar di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave. Insiden ini menutup akses ke area tertentu di tambang dan membatasi rute evakuasi untuk tujuh pekerja. 

    Lalu, pada 5 Oktober 2025, PT Freeport Indonesia memastikan sebanyak seluruh pekerjanya yang terdampak insiden luncuran material basah di Tambang Bawah Tanah Grasberg Block Cave, telah berhasil ditemukan. 

    Presiden Direktur Freeport Indonesia, Tony Wenas mengungkapkan, penemuan lima pekerja ini setelah tim penyelamat gabungan Freeport Indonesia (PTFI) bersama Kementerian ESDM, Polres Mimika, Basarnas, dan BPBD bekerja tanpa henti selama 27 hari penuh. Tony mengungkapkan, kelima rekan kerja tersebut ditemukan dalam keadaan telah meninggal dunia. 

    Tak hanya menimbulkan korban, longsor di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave juga turut berdampak pada kegiatan operasional PTFI.

  • Topan Raksasa Ngamuk, 200 Orang Tewas-Rumah Tersapu

    Topan Raksasa Ngamuk, 200 Orang Tewas-Rumah Tersapu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Topan Kalmaegi telah menyebabkan kerusakan parah dan kematian di Vietnam setelah sebelumnya menerjang Filipina. Setidaknya lima orang tewas di Vietnam setelah topan menghantam wilayah pesisir dengan angin destruktif dan hujan lebat, sementara korban tewas di Filipina mencapai sedikitnya 188 orang.

    Topan Kalmaegi mendarat di Vietnam tengah pada Kamis malam. Topan itu bahkan mencabut pohon, merusak rumah, dan memicu pemadaman listrik sebelum melemah saat bergerak ke pedalaman.

    Badan manajemen bencana Vietnam melaporkan tujuh korban luka-luka dan kerusakan pada sekitar 2.800 rumah. Pemadaman listrik berdampak pada sekitar 1,3 juta orang. Kantor berita Vietnam yang dikelola negara melaporkan kerusakan pada infrastruktur kereta api di provinsi Quang Ngai.

    Pemerintah Vietnam telah memobilisasi lebih dari 268.000 tentara untuk operasi pencarian dan penyelamatan serta mengeluarkan peringatan tentang potensi banjir yang dapat melanda provinsi-provinsi tengah dari Thanh Hoa hingga Quang Tri. Peringatan khusus juga dikeluarkan untuk dataran tinggi tengah, wilayah penghasil kopi utama Vietnam, karena naiknya permukaan sungai dapat memicu banjir dan tanah longsor.

    Di provinsi Gia Lai, seorang petani udang, Nguyen Dinh Sa (26), melaporkan kerugian besar setelah gudang pakan udang dua lantainya terendam gelombang setinggi tujuh meter. “Semua investasi saya hilang. Saya sangat putus asa saat ini,” kata Sa, yang meratapi hancurnya sekitar enam metrik ton udang. Ia memperkirakan kerugian sekitar 1 miliar dong ( Rp 597,7 juta).

    Duka di Filipina dan Ancaman Baru

    Di Filipina, Kalmaegi adalah topan ke-13 yang terbentuk di Laut Cina Selatan tahun ini. Dampaknya sangat mematikan, meninggalkan 135 orang hilang dan 96 lainnya terluka.

    Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengunjungi pusat-pusat evakuasi pada hari Jumat (7/11/2025), membagikan bantuan dan menjamin dukungan pemerintah yang berkelanjutan bagi para korban. “Kami sangat, sangat menyesal. Sebagian besar korban tersapu oleh air yang deras, volume dan kecepatan banjir bandang,” katanya.

    Regulator penerbangan sipil Filipina telah meningkatkan kewaspadaan di semua pusat area dan operasi bandara sebagai persiapan untuk badai lain. Topan berikutnya, Fung-wong, diperkirakan akan meningkat menjadi super typhoon sebelum mendarat di Filipina utara pada Minggu malam atau Senin dini hari.

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pakar Beberkan Ciri Awal Banjir dan Longsor yang Perlu Diwaspadai

    Pakar Beberkan Ciri Awal Banjir dan Longsor yang Perlu Diwaspadai

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi peningkatan bencana hidrometeorologi seiring datangnya puncak musim hujan di wilayah Indonesia bagian barat pada November hingga Desember 2025. Maka dari itu penting untuk memahami apa saja tanda-tanda awal seperti banjir dan tanah longsor sebagai upaya pencegahan.

    Dosen Teknik Geologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Wahyu Wilopo menjelaskan tanda-tanda bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor sebenarnya dapat dikenali lebih awal dengan memperhatikan kondisi sekitar.

    Retakan tanah atau bangunan, tiang dan pohon yang miring, serta guguran tanah di lereng merupakan indikasi awal longsor. Sedangkan banjir biasanya diawali dengan hujan deras terus-menerus, naiknya permukaan air sungai, dan genangan di sekitar permukiman.

    “Oleh karena itu perlu digalakkan ronda lingkungan, khususnya setelah hujan untuk mengamati tanda-tanda banjir atau longsor di sekitar. Sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang tepat,” ungkap Wahyu, Kamis (6/11/2025).

    BMKG mencatat curah hujan tinggi hingga sangat tinggi, di atas 150 milimeter per dasarian, berpotensi terjadi di sejumlah daerah. Kondisi ini dapat memicu banjir dan longsor, terutama di wilayah padat penduduk dan pegunungan. Dalam beberapa pekan terakhir, tercatat 45 kejadian cuaca ekstrem yang didominasi hujan lebat dan angin kencang.

    Profesor Wahyu menilai, banjir paling berisiko melanda wilayah dekat sungai atau daerah rendah terutama yang berada di kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, Makassar, Medan, dan Palembang. Sementara itu, daerah pegunungan dengan lereng curam dan lapisan tanah lapuk berpotensi mengalami longsor, seperti di kawasan Kalimantan dan Sulawesi.

    “Pada prinsipnya, daerah yang rentan longsor aman dari banjir dan yang rentan banjir aman dari longsor,” tambahnya.

    Wahyu menegaskan, perubahan iklim global merupakan kondisi yang tak bisa dihindari. Sehingga adaptasi menjadi kunci menghadapi dampaknya, dengan enghindari kawasan rawan bencana, baik secara permanen maupun sementara bisa menjadi langkah bijak untuk meminimalkan risiko terdampak bencana hidrometeorologi.

    “Bencana bukan hanya permasalahan pemerintah, tetapi merupakan tanggung jawab kita bersama untuk menghindari dan meminimalkan dampak kejadian bencana tersebut,” tutup Wahyu.

  • Polisi Jerman Selidiki Swastika Dilukis dengan Darah Manusia

    Polisi Jerman Selidiki Swastika Dilukis dengan Darah Manusia

    Dunia Hari Ini kembali dengan laporan dunia selama 24 jam terakhir.

    Edisi Jumat, 7 November 2025 kami awali dengan laporan dari Jerman.

    Penampakan lambang swastika di Jerman

    Polisi Jerman mengatakan sedang menyelidiki penampakan swastika yang dilukis dengan darah manusia dan ditorehkan pada puluhan mobil, beberapa kotak surat, dan fasad bangunan di pusat kota Hanau.

    Juru bicara kepolisian, Thomas Leipold, mengatakan petugas diberitahu pada Rabu malam ketika seorang pria melaporkan melihat logo swastika yang ditorehkan dengan cairan kemerahan pada kap mobil yang diparkir.

    Petugas kemudian menemukan hampir 50 mobil telah dirusak dengan cara serupa.

    Sebuah tes khusus dengan cepat mengungkapkan bahwa zat tersebut adalah darah manusia.

    Pemasangan lambang Nazi, termasuk swastika, adalah ilegal di Jerman.

    Topan menghantam Vietnam

    Topan Kalmaegi menghantam Vietnam dengan angin kencang dan hujan deras saat mencapai daratan setelah menewaskan sedikitnya 114 orang dan puluhan orang hilang di Filipina.

    Badai yang luar biasa kuat di wilayah tersebut pada bulan November, Kalmaegi membawa angin berkecepatan sekitar 183 kilometer per jam, dengan hembusan mencapai 220 km/jam di Laut Cina Selatan saat mendekati Vietnam.

    Badan prakiraan cuaca memperingatkan Kalmaegi dapat menurunkan lebih dari 600 milimeter hujan tambahan di beberapa daerah, yang meningkatkan kekhawatiran akan tanah longsor yang mematikan dan banjir bandang.

    Pihak berwenang mengatakan lebih dari 537.000 orang dievakuasi, banyak di antaranya dengan perahu, karena banjir naik dan tanah longsor mengancam.

    Operasi pencarian tiga nelayan yang kapalnya tersapu ombak kuat di Provinsi Quang Ngai, Vietnam, dihentikan sementara karena cuaca yang memburuk, demikian dilaporkan media pemerintah.

    Nancy Pelosi berhenti mencalonkan diri

    Nancy Pelosi mengumumkan ia tidak akan mencalonkan diri kembali ke Kongres AS pada tahun 2026.

    Ini mengakhiri karier empat dekade yang menjadikannya ikon Demokrat progresif sekaligus tokoh yang dicemooh oleh kaum kanan.

    Anggota kongres berusia 85 tahun ini pertama kali terpilih pada tahun 1987 dan kemudian menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai ketua DPR AS yang berpengaruh.

    Ia membuat pengumuman tersebut pada hari Kamis (06/11), waktu setempat, dua hari setelah pemilihan umum di seluruh AS yang secara umum dimenangkan oleh Partai Demokrat.

    “Saya tidak akan mencalonkan diri kembali ke Kongres. Dengan hati yang bersyukur, saya menantikan tahun terakhir pengabdian saya,” kata Pelosi dalam sebuah video yang diunggah di X.

    Penampakan api sesaat pesawat di bandara Brisbane mendarat

    Layanan darurat memadamkan api yang muncul beberapa saat setelah sebuah pesawat mendarat di Bandara Brisbane.

    Klip yang diunggah di media sosial menunjukkan petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api di pesawat Boeing 737, yang terbang dari Darwin dan mendarat tepat sebelum pukul 19.00 Kamis kemarin.

    Empat truk pemadam kebakaran penerbangan bekerja keras untuk memadamkan api, sebelum 180 penumpang dan awak pesawat Virgin Australia VA454 turun seperti biasa.

    Tidak ada korban luka akibat kebakaran tersebut.

  • Filipina Umumkan Keadaan Darurat Usai Amukan Topan Kalmaegi

    Filipina Umumkan Keadaan Darurat Usai Amukan Topan Kalmaegi

    Manila

    Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengumumkan keadaan darurat, setelah sedikitnya 241 orang tewas dan hilang akibat terjangan Topan Kalmaegi. Penetapan itu dilakukan merespons besarnya kerusakan dan banyaknya korban jiwa akibat topan yang memicu banjir dan tanah longsor di Filipina tersebut.

    Data resmi otoritas Manila, seperti dilansir Anadolu Agency, Jumat (7/11/2025), menyebutkan bahwa sedikitnya 114 orang dikonfirmasi tewas dan 127 orang lainnya dinyatakan hilang setelah topan Kalmaegi, atau yang memiliki nama lokal topan Tino, menerjang wilayah Filipina pekan ini.

    Keputusan menetapkan keadaan darurat itu, menurut kantor kepresidenan Filipina, diambil Marcos Jr dalam sebuah pengarahan di Dewan Nasional Pengurangan Risiko dan Penanggulangan Bencana.

    Marcos Jr mengatakan bahwa penetapan tersebut akan mempercepat upaya penyelamatan, bantuan, dan rehabilitasi, memungkinkan akses yang lebih cepat terhadap dana darurat dan proses pengadaan yang lebih efisien.

    “Mengingat luasnya, katakanlah, wilayah yang bermasalah yang telah dilanda (topan) Tino (sebutan lokal untuk topan Kalmaegi-red) dan akan dilanda (topan) Uwan, ada usulan dari (dewan), yang telah saya setujui, bahwa kita akan menetapkannya sebagai bencana nasional,” ucap Marcos Jr dalam pengumumannya.

    Dia menambahkan bahwa sebanyak 10 wilayah hingga 12 wilayah diperkirakan akan terdampak topan tersebut, saat Filipina bersiap menghadapi topan Uwan.

    Juru bicara Kantor Pertahanan Sipil, Diego Mariano, secara terpisah, seperti dilansir Inquirer, melaporkan bahwa sebanyak 82 orang mengalami luka-luka di Visayas Tengah, wilayah yang terdampak paling parah.

    Topan Kalmaegi yang menerjang dengan dahsyat, telah membuat atap-atap rumah terkoyak dan menumbangkan pepohonan serta tiang listrik, serta menyebabkan banjir besar.

    Topan tersebut meninggalkan wilayah Filipina pada Kamis (6/11) pagi, namun menurut badan meteorologi Filipina, masih membawa hujan di beberapa wilayah Luzon dan Mindanao.

    Lebih dari 500.000 orang terpaksa mengungsi dari rumah-rumah mereka, dengan lebih dari 1.4 juta orang lainnya terkena dampak topan di wilayah Visayas Tengah, termasuk sebagian Provinsi Cebu.

    Banjir besar dan tanah longsor, menurut otoritas Filipina, juga memutus akses jalanan di daerah-daerah terpencil, dengan beberapa kota dilanda pemadaman listrik.

    Topan Kalmaegi menghantam dua daratan sekaligus di wilayah Visayas pada Selasa (4/11) pagi, pertama di area Leyte Selatan dan kemudian di Cebu. Topan ini diperkirakan menguat kembali di Laut China Selatan sebelum bergerak menuju ke Vietnam.

    Lihat juga Video: Korban Tewas Akibat Topan Kalmaegi di Filipina Jadi 40 Orang

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Hadapi Ancaman Rob di Pesisir Jakarta, Ratusan Pompa-Pasukan Biru Siaga

    Hadapi Ancaman Rob di Pesisir Jakarta, Ratusan Pompa-Pasukan Biru Siaga

    Jakarta

    Pemprov DKI Jakarta menyiapkan beberapa langkah menghadapi potensi banjir rob yang diperkirakan terjadi pada 6-9 November 2025 di pesisir Jakarta. Pemprov DKI menyiagakan Pasukan Biru atau tim tanggap darurat dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) di tujuh wilayah rawan utama.

    “Pasukan Biru disiagakan penuh di kawasan Tanjungan, Muara Angke, Muara Baru, Pasar Ikan, Ancol Marina dan JIS, Tanjung Priok dan Kali Baru, serta Marunda,” ujar Staf Khusus Gubernur DKI Bidang Komunikasi Publik, Chico, kepada wartawan, Kamis (6/11/2025).

    Pemprov juga memastikan seluruh 560 unit pompa stasioner di 11 kelurahan pesisir dalam kondisi siap beroperasi, dengan kapasitas total mencapai 1,2 juta liter per menit. Sebanyak 50 pompa mobile juga disiapkan untuk penanganan cepat di titik genangan darurat.

    “Perawatan pompa sudah selesai Oktober lalu, saat ini 95% berfungsi optimal,” jelasnya.

    Untuk mengantisipasi hujan ekstrem yang dapat memperburuk kondisi rob, DKI juga menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC) bekerja sama dengan BMKG dan TNI AU pada 5-10 November 2025. Langkah ini bertujuan menurunkan intensitas hujan di kawasan utara Jakarta.

    “Prediksi pasang maksimum mencapai 0,69 meter. Karena itu, kami maksimalkan upaya alami untuk redam dampaknya,” ungkapnya.

    “Dari 1.200 km tanggul pantai di Jakarta Utara, terdapat 5 titik roboh dan 3 titik longsor terutama di Muara Baru dan Tanjung Priok akibat hujan sebelumnya,” tuturnya.

    Sebagai langkah cepat, tanggul darurat setebal 1-2 meter menggunakan karung pasir dan geomembrane telah dibangun, dengan pengawasan 24 jam oleh Pasukan Biru.

    Sementara itu, Chico menjelaskan pengerukan drainase utama sepanjang 15 km telah dilakukan sejak 22 Oktober 2025, menghasilkan sekitar 1.500 karung lumpur. Meski demikian, drainase di Marunda dan Kali Baru masih rentan tersumbat akibat sedimentasi. Efektivitas sistem drainase kini mencapai 85%.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pun telah mengaktifkan protokol standar penanganan bencana rob. Sebanyak 257 lokasi pengungsian disiapkan di Jakarta Utara dan Timur dengan kapasitas hampir 40 ribu orang.

    Warga juga diimbau memantau ketinggian air melalui aplikasi JAKI atau hotline 112, serta menyiapkan evakuasi mandiri jika air mulai naik. Sebagai antisipasi, BPBD menyiapkan 200 unit toilet portabel, pasokan air bersih dan disinfektan, serta makanan siap saji dan obat-obatan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan.

    “Evakuasi akan dilakukan 24 jam sebelum puncak rob jika diperlukan, dengan dukungan transportasi gratis dari TransJakarta,” imbuhnya.

    (bel/idn)