Topik: longsor

  • Tips Liburan Aman dan Nyaman saat Musim Hujan

    Tips Liburan Aman dan Nyaman saat Musim Hujan

    JAKARTA – Memasuki musim hujan, banyak orang mulai menyesuaikan rencana liburan mereka. Meskipun cuaca tidak selalu bersahabat, berwisata di tengah hujan tetap bisa menjadi pengalaman menyenangkan asalkan dilakukan dengan persiapan yang baik.

    Kementerian Pariwisata pun memberikan sejumlah imbauan agar masyarakat dapat menikmati liburan yang aman, nyaman, dan tetap berkesan selama periode penghujan ini.

    Kementerian menyampaikan bahwa panduan tersebut mengacu pada Surat Edaran Menteri Pariwisata tentang Penyelenggaraan Kegiatan Wisata yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan.

    Dalam surat tersebut, ditekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah, pelaku usaha, pengelola destinasi, dan wisatawan dalam menciptakan kegiatan wisata yang bertanggung jawab serta memperhatikan aspek keselamatan.

    “Kementerian Pariwisata mengimbau masyarakat yang merencanakan perjalanan wisata pada musim penghujan, yang dalam waktu dekat ini di periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 agar selalu memperhatikan aspek keamanan, keselamatan, dan kenyamanan dalam berwisata,” tertulis dalam keterangan pers Kementerian Pariwisata, seperti dikutip ANTARA.

    Masyarakat diingatkan untuk bijak dalam memilih destinasi wisata dan menghindari lokasi yang rawan terkena dampak cuaca ekstrem seperti hujan deras, angin kencang, atau longsor.

    Penggunaan moda transportasi yang layak dan telah memenuhi standar keselamatan dari instansi berwenang juga sangat disarankan demi mencegah risiko kecelakaan selama perjalanan.

    Kementerian menekankan pentingnya mencari informasi terkait destinasi sebelum berangkat, termasuk jam operasional, kapasitas pengunjung, serta aturan keselamatan di lokasi wisata. Dengan mempersiapkan informasi tersebut sejak awal, wisatawan dapat mengatur waktu lebih efisien dan menikmati perjalanan tanpa kendala berarti.

    Selain itu, wisatawan diharapkan tetap menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan serta mendukung penerapan pariwisata berkelanjutan di setiap destinasi yang dikunjungi. Masyarakat juga disarankan memanfaatkan asuransi perjalanan atau perlindungan wisata, terutama bagi mereka yang berencana mengunjungi kawasan dengan risiko tinggi.

    Kementerian Pariwisata turut mendorong pengelola destinasi wisata untuk menerapkan manajemen risiko pariwisata sesuai dengan Petunjuk Teknis Implementasi Manajemen Risiko di Destinasi Pariwisata.

    Pengelola juga diimbau memedomani prinsip CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) serta memperhatikan aspek penanggulangan kebencanaan dan pengelolaan pengunjung agar destinasi tetap aman dan berkelanjutan.

    Sebelum dan selama perjalanan, wisatawan disarankan memperhatikan informasi cuaca dan potensi bencana yang dikeluarkan BMKG, serta mengikuti arahan dari BNPB maupun BPBD setempat.

    “Wisatawan diharapkan dapat tetap berwisata secara aman, nyaman, dan menyenangkan selama musim penghujan, serta turut berperan aktif dalam menciptakan pariwisata yang tangguh, berkelanjutan, dan berkeselamatan,” tutup kementerian.

  • 5 Kecamatan di Cianjur Dilanda Banjir-Longsor, Jalan Terputus-Jembatan Rusak

    5 Kecamatan di Cianjur Dilanda Banjir-Longsor, Jalan Terputus-Jembatan Rusak

    Jakarta

    Banjir dan longsor menerjang lima kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Akibatnya, akses jalan terputus karena jembatan gantung rusak dan jalan tertimbun longsor.

    Banjir dan longsor itu trjadi Selasa (11/11/2025) petang. Lima kecamatan itu yakni Mande, Cugenang, Naringgul, Cidaun, dan Tanggeung.

    “Hujan deras menyebabkan banjir di Cidaun dan Tanggeung. Selain itu terjadi longsor di Naringgul, Cugenang, dan Mande,” kata Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Sudrajat dilansir detikJabar, Selasa (11/11/2025).

    Ia menuturkan, banjir di Kecamatan Tanggeung menyebabkan jembatan merah, yang merupakan jembatan gantung penghubung Desa Pageurmaneh dan Desa Karangtengah, terputus. Sedangkan banjir di Kecamatan Cidaun menyebabkan beberapa hektare sawah warga terendam setelah tanggul penahan air jebol dihantam luapan sungai.

    “Untuk banjir yang terparah terjadi di Tanggeung. Luapan Sungai Cibuni menyebabkan jembatan gantung penghubung dua desa terputus hingga menyebabkan akses warga lumpuh,” kata dia.

    “Longsor terjadi di tiga kecamatan. Khusus di Mande, ada rumah yang terdampak tapi tidak sampai rusak berat,” ujarnya.

    Baca selengkapnya di sini.

    (dek/azh)

  • Kemensos Kirim Bantuan Korban Banjir dan Longsor di Nduga

    Kemensos Kirim Bantuan Korban Banjir dan Longsor di Nduga

    Jakarta

    Kementerian Sosial RI (Kemensos) bergerak membantu para korban banjir dan longsor di Distrik Dal dan Distrik Mebarok, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Bantuan disalurkan melalui Balai Besar Pendidikan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Jayapura, Papua.

    “Kementerian Sosial mengirimkan bantuan logistik kedaruratan melalui Gudang BBPPKS Papua yang selanjutnya didistribusikan kepada warga yang terdampak,” kata Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul), dalam keterangan tertulis, Selasa (11/11/2025).

    Longsor dan banjir di dua distrik tersebut terjadi pada Sabtu (1/11) pukul 16.00 WIT, mengakibatkan 10 orang meninggal dunia dan 13 orang hilang. Peristiwa ini disebabkan hujan ekstrem dengan intensitas sedang hingga lebat.

    Bantuan logistik sudah didistribusikan ke Distrik Dal pada Minggu (9/11) dan Senin (10/11). Bantuan yang diberikan terdiri dari makanan siap saji sebanyak 500 paket; makanan anak 504 paket; tenda gulung 200 lembar; selimut dan kasur masing-masing 100 lembar; family kit 100 paket; sandang dewasa 300 paket; serta sandang bayi 200 paket.

    Bantuan penanganan bencana alam untuk korban di Distrik Mebarok rencananya didistribusikan pada 11-14 November 2025 dengan menyesuaikan keadaan.

    Sementara itu, dari Distrik Kuyawage ke Distrik Mebarok butuh Waktu 2-3 hari dengan berjalan kaki. Kemudian, cuaca yang tidak bisa diprediksi, serta jaringan telepon seluler maupun internet yang terbatas menjadi hambatan lainnya dalam proses pendistribusian bantuan.

    Selain bantuan logistik, Kemensos juga menyiapkan bantuan kedaruratan melalui belanja langsung di lokasi yang nantinya akan diberikan kepada masyarakat terdampak banjir dan longsor.

    Jenis bantuan belanja langsung untuk Distrik Dal terdiri dari, beras 500 kg; mie instan 2.500 bungkus, minyak goreng (1 liter) 500 botol, gula 50 kg, kopi bubuk dan garam dapur masing-masing sebanyak 50 bungkus, serta biskuit 500 bungkus.

    Kemudian barang bantuan belanja langsung untuk Distrik Mebarok berupa beras 500 kg, mie instan 2.500 bungkus, minyak goreng (1 liter) 500 botol, gula 50 kg, kopi bubuk dan garam dapur masing-masing sebanyak 50 bungkus, biskuit 500 bungkus, sandang dewasa 100 pasang, pakaian anak 100 stel, serta tenda gulung 30 lembar.

    Berdasarkan data sementara yang dihimpun, total ada 530 kepala keluarga (KK) yang terdampak bencana ini. Dari jumlah tersebut, 350 KK di antaranya berada di Distrik Dal, dan 180 KK lainnya di Distrik Mebarok.

    Akibat banjir dan longsor ini diperkirakan 23 orang dari dua distrik meninggal dunia. Dengan rincian 15 orang di Distrik Dal dan delapan orang korban di Distrik Mebarok.

    Dari total 15 korban banjir yang meninggal dunia di Distrik Dal, sembilan di antaranya telah ditemukan dan sedang dalam proses identifikasi untuk mengetahui identitas korban. Sedangkan enam korban lainnya masih proses pencarian.

    Sementara itu, dari delapan korban jiwa di Distrik Mebarok, baru satu korban yang ditemukan pada hari kejadian. Tujuh korban lainnya masih dalam proses pencarian karena tertimbun longsor.

    Asesmen dan pendataan korban terdampak sampai saat ini masih dilakukan dan terus berkembang.

    (akd/ega)

  • Belasan Titik Longsor di Magetan Rusak Rumah dan Tutup Akses Warga di Tiga Desa

    Belasan Titik Longsor di Magetan Rusak Rumah dan Tutup Akses Warga di Tiga Desa

    Magetan (beritajatim.com) – Belasan titik longsor melanda tiga desa di Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, sejak Selasa (11/11/2025) siang. Bencana tersebut terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah setempat sejak Senin (10/11/2025) siang hingga malam hari, mengakibatkan kerusakan rumah warga, lahan pertanian, serta tertutupnya akses jalan penghubung antar dusun.

    Tiga desa yang terdampak longsor meliputi Desa Janggan, Gonggang, dan Genilangit. Di Desa Janggan, longsor kembali terjadi pada Selasa pagi dan menimpa rumah milik Sarengat (65). Bagian belakang rumahnya ambruk dan terseret material tanah ke area perkebunan. Sejumlah perabotan rumah hilang terbawa longsor.

    Peristiwa ini menambah rangkaian bencana sebelumnya di desa yang sama, ketika tebing setinggi 30 meter di pinggir jalan penghubung antarprovinsi longsor pada Senin sore dan menewaskan seorang pengendara motor.

    Kondisi serupa juga terjadi di Desa Gonggang, di mana dua rumah warga milik Sumini (60) dan Warto (55) mengalami kerusakan di bagian dapur setelah dinding belakang rumah mereka jebol dihantam material longsor dari tebing setinggi sekitar tujuh meter.

    Selain merusak rumah, longsor di Desa Gonggang juga menutup akses jalan antar dusun antara Dusun Gonggang dan Templek. Sepanjang jalur tersebut, terdapat 11 titik longsor yang membuat aktivitas warga lumpuh karena jalan tertutup total.

    Sementara itu di Dusun Wonomulyo, Desa Genilangit, longsor menimbun lahan pertanian warga. Tanaman sayuran yang menjadi sumber penghasilan utama masyarakat setempat rusak tertimbun material tanah.

    Seorang warga, Murni, menuturkan bahwa hujan deras berlangsung terus-menerus sebelum kejadian. “Hujan dari siang sampai malam, Mas. Terus longsor di mana-mana. Selain merusak rumah juga menutup jalan. Kalau di sini merusak lahan pertanian,” ujarnya.

    Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magetan, Eka Wahyudi, membenarkan adanya belasan titik longsor yang masih dalam proses penanganan. “Pagi ini masih terjadi longsor. Bangunan belakang rumah warga longsor ke kebun. Hingga kini sudah ada tiga rumah warga yang rusak. Lainnya ada belasan titik yang menutup akses jalan warga. Saat ini sedang dilakukan pembersihan,” katanya.

    Petugas gabungan dari TNI-Polri, BPBD, relawan, dan masyarakat setempat terus melakukan pembersihan material longsoran. Satu unit alat berat dikerahkan untuk membuka jalur yang tertimbun agar akses antarwilayah kembali normal.

    BPBD Magetan juga mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan, terutama bagi mereka yang tinggal di sekitar lereng dan tebing. Intensitas hujan di wilayah Poncol dan sekitarnya diperkirakan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan, sehingga risiko bencana diprediksi belum berakhir. [fiq/beq]

  • Longsor di Ciemas Sukabumi, Akses Jalan Penghubung 2 Desa Terputus

    Longsor di Ciemas Sukabumi, Akses Jalan Penghubung 2 Desa Terputus

    Liputan6.com, Sukabumi – Hujan lebat disertai angin kencang menyebabkan tanah longsor di Kampung Giri Asih, Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (11/11/2025). 

    Material longsor sempat menutup total akses jalan yang vital sebagai penghubung dua desa antara Desa Tamanjaya dan Cigaru di wilayah tersebut.

    Peristiwa longsor terjadi sekitar pukul 03.30 WIB. Hal ini dikonfirmasi oleh Daeng Sutisna dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.

    “Hujan dengan intensitas lebat disertai angin kencang mengakibatkan tanah longsor menutup akses jalan Tamanjaya-Cigaru Kecamatan Ciemas,” ujar Daeng Sutisna Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi.

    Berkat koordinasi cepat antara pihak kecamatan dan PT Wilton, pembersihan material longsoran dapat segera dilakukan. Alat berat dari PT Wilton pun dikerahkan ke lokasi untuk membuka kembali akses jalan.

    “Kondisi saat ini telah dilakukan pembersihan material longsoran dengan menggunakan alat berat dari PT. Wilton dan sudah bisa dilalui oleh kendaraan roda dua,” tambah Daeng.

    Imbauan dan Kesiapsiagaan BPBD

    Dalam laporannya, BPBD Kabupaten Sukabumi juga menginformasikan bahwa saat ini cuaca di wilayah Sukabumi cenderung berawan hingga hujan ringan.

    Menyikapi kondisi ini, BPBD terus meningkatkan kesiapsiagaan melalui pemantauan wilayah rawan bencana dan pengamatan titik rawan menggunakan aplikasi InaRisk serta InaSafe BNPB.

    “Masyarakat diimbau untuk tetap waspada mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Sukabumi,” tutupnya. 

  • Daftar Wilayah yang Berpotensi Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang Sepekan ke Depan

    Daftar Wilayah yang Berpotensi Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang Sepekan ke Depan

    Daftar Wilayah yang Berpotensi Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang Sepekan ke Depan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Direktur Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andri Ramdhani, memprakirakan potensi cuaca ekstrem besar wilayah Indonesia sepekan ke depan, mulai Senin (10/11/2025) hingga Minggu (16/11/2025).
    “Berdasarkan analisis
    BMKG
    , potensi hujan sedang hingga lebat pada 10-12 November 2025 berpotensi terjadi di sebagian besar di DKI Jakarta, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Nusa Tenggara,” jelas Andri dalam keterangan pers, dikutip Selasa (11/11/2025).
    Adapun potensi hujan lebat-sangat lebat dengan status SIAGA berpotensi terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Aceh, Bengkulu, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.
    “Untuk potensi angin kencang diprediksi terjadi di wilayah Banten, Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat,” jelas Andri.
    Pada 13-16 November 2025, potensi hujan dengan kategori lebat–sangat lebat dengan status SIAGA masih akan terjadi di Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bengkulu, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.
    Potensi hujan sedang-lebat juga berpotensi turun di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, hingga Lampung.
    Kemudian di Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua.
    Potensi angin kencang masih akan terjadi di DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat.
    Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan bahwa peningkatan intensitas hujan sepekan ini dipicu oleh aktifnya berbagai faktor dinamika atmosfer berskala global, regional, hingga lokal.
    “Gabungan dinamika atmosfer tersebut diprediksi meningkatkan potensi cuaca ekstrem dan dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang,” kata Guswanto.
    Karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas di ruang terbuka saat hujan petir, serta menjauhi pohon besar dan bangunan yang rapuh.
    “Peningkatan curah hujan diprakirakan berdampak bagi nelayan dan pengguna transportasi laut, sehingga diperlukan kewaspadaan terhadap potensi gelombang tinggi di Samudra Hindia barat Sumatra–selatan Jawa, Laut Banda, Laut Flores, dan Laut Arafura,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DKI Jakarta Dihantui Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Imbauan BMKG

    DKI Jakarta Dihantui Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Imbauan BMKG

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti cuaca ekstrem sepekan ke depan. DKI Jakarta termasuk wilayah yang menjadi perhatian, lantaran berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat di periode 10 sampai 12 November, bersama sebagian besar Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, dan Nusa Tenggara.

    Hujan lebat disertai angin kencang juga masih akan terjadi di DKI Jakarta hingga pekan berikutnya. Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Banten juga dihantui potensi yang sama.

    Imbauan BMKG

    Pada wilayah dengan intensitas hujan tinggi, perlu ada kesiapsiagaan terkait potensi banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, terutama di wilayah dengan topografi curam dan daerah aliran sungai.

    BMKG meminta masyarakat menghindari aktivitas saat hujan lebat turun disertai petir dan angin kencang. Sebaiknya juga menjauhi area berikut:

    area terbukapohonbangunan yang rapuh.

    Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menjelaskan potensi cuaca ekstrem yang signifikan diperkirakan terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia sepanjang pekan ini.

    Ada beberapa wilayah yang diperkirakan masuk status Siaga atau kondisi hujan lebat dan sangat lebat, yakni:

    Aceh, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Sumatera Barat, NTB, Kaltim, Sulawesi Selatan, dan NTT.

    “Untuk potensi angin kencang, BMKG memprediksi wilayah Banten, Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat menjadi area yang perlu diwaspadai,” beber Andri dalam keterangannya, Senin (10/11/2025).

    (naf/up)

  • BMKG Wanti-wanti Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Wilayah Ini Masuk Status Siaga

    BMKG Wanti-wanti Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Wilayah Ini Masuk Status Siaga

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan, 10 hingga 16 November 2025.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto melaporkan peningkatan intensitas hujan kali ini dipengaruhi beragam faktor dinamika atmosfer berskala global hingga lokal yang tengah aktif secara bersamaan. Kondisi tersebut, kata dia, berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

    “Beberapa faktor utama yang berperan pada periode ini antara lain Siklon Tropis FUNG-WONG, aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), serta gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby Ekuator yang masih aktif di wilayah Indonesia hingga pertengahan November,” ujar Guswanto di Jakarta, Senin (10/11/2025).

    Siklon Tropis FUNG-WONG yang saat ini terpantau di Laut Filipina timur disebutnya bergerak ke arah barat laut menuju Luzon. Walhasil, memberikan dampak tidak langsung bagi Indonesia. Fenomena ini dijelaskan Guswanto, memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan dan kecepatan angin lebih dari 25 knot di wilayah Kalimantan Utara, Sulawesi, Maluku, hingga Papua bagian utara.

    Selain itu, kombinasi antara MJO fase 5 (Maritime Continent) dan gelombang Rossby Ekuator serta Kelvin turut memperkuat pembentukan awan konvektif di sebagian besar wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan timur.

    “Kondisi ini membuat potensi hujan sedang hingga sangat lebat meningkat di banyak wilayah dalam beberapa hari ke depan,” kata Guswanto.

    Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang

    Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menjelaskan potensi cuaca ekstrem yang signifikan diperkirakan terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia sepanjang pekan ini.

    Pada periode 10 hingga 12 November 2025, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diprakirakan melanda:

    sebagian besar SumatraKalimantanSulawesiPapuaDKI JakartaDIYBaliNusa Tenggara.

    Sementara itu, hujan lebat, sangat lebat (status Siaga) berpotensi terjadi di:

    Aceh, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Sumatera Barat, NTB, Kaltim, Sulawesi Selatan, dan NTT.

    “Untuk potensi angin kencang, BMKG memprediksi wilayah Banten, Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat menjadi area yang perlu diwaspadai,” beber Andri.

    Peringatan Berlanjut hingga Pertengahan November

    Pada periode 13 hingga 16 November 2025, BMKG memperkirakan hujan dengan kategori lebat, sangat lebat, masih akan berlanjut di sejumlah daerah.

    Wilayah dengan status Siaga mencakup Bengkulu, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

    Adapun hujan sedang-lebat berpotensi terjadi di wilayah yang lebih luas, termasuk:

    Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Barat Daya, hingga Papua Selatan.

    Potensi angin kencang juga masih terpantau di Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, NTB, Bali, DKI Jakarta, dan Banten.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Pramono Bakal Gandeng BMKG-BNPB Modifikasi Cuaca”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/kna)

  • 1 Orang Meninggal Tertimbun Longsor di Jalur Gonggang-Pocol Magetan

    1 Orang Meninggal Tertimbun Longsor di Jalur Gonggang-Pocol Magetan

    Magetan (beritajatim.com) – Longsor terjadi di Jalan jurusan Gonggang-Poncol, tepatnya di wilayah Desa Janggan, Kecamatan Poncol, Magetan, Senin (10/11/2025). Dua pengendara sepeda motor tertimbun material longsoran. Seorang di antaranya dinyatakan meninggal dunia, sementara satu orang lainnya berhasil selamat.

    Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, kedua korban diketahui tengah berboncengan menggunakan sepeda motor saat longsor terjadi. Identitas korban masih dalam pendataan.

    “Tim sudah ke lokasi, dua korban sudah ditemukan. Benar satu orang meninggal dunia, sementara satunya selamat. Keduanya berboncengan menggunakan motor. Motor korban juga sudah dievakuasi,” terang Eka.

    Hingga sore hari, tim gabungan BPBD, TNI, Polri, relawan dan warga masih melakukan pembersihan material longsor di lokasi kejadian. Cuaca hujan deras yang mengguyur kawasan lereng pegunungan dalam beberapa hari terakhir diduga menjadi pemicu tanah tebing kembali bergerak.

    Selain di Desa Janggan, longsor juga dilaporkan terjadi di sejumlah titik lain di wilayah pegunungan Poncol. Salah satunya di Jalan Raya Sarangan-Cemoro Sewu yang sempat tertutup material longsor dan hanya bisa dilalui separuh badan jalan.

    BPBD Magetan mengimbau masyarakat, terutama yang melintas di kawasan rawan longsor, agar meningkatkan kewaspadaan. Terlebih, intensitas hujan diprediksi masih tinggi dalam beberapa hari ke depan. [fiq/but]

  • Menteri Bahlil kaji tambang Freeport yang tak terdampak longsor

    Menteri Bahlil kaji tambang Freeport yang tak terdampak longsor

    Kalau kami beri target waktu, kemudian kerjanya nggak benar, nanti bahaya karena ini nyawa.

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengkaji tambang PT Freeport Indonesia yang tidak terdampak longsor untuk kembali berproduksi setelah longsor yang terjadi pada September 2025.

    “Ada bagian yang memang tidak ada kaitannya dengan musibah, ini lagi di-exercise untuk bagaimana bisa produksi,” ujar Bahlil ketika ditemui setelah melantik anggota Komite BPH Migas, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin.

    Evaluasi tersebut dilatarbelakangi oleh terdampaknya pendapatan negara apabila aktivitas pertambangan Freeport betul-betul terhenti.

    Selain itu, Bahlil juga mempertimbangkan karyawan, pendapatan daerah, dan keberlangsungan smelter Gresik yang terdampak oleh terhentinya operasional tambang Freeport pascalongsor.

    “Sekarang tim saya masih di sana, makanya belum berani ngomong secara menyeluruh karena tim kami belum kasih laporan,” kata dia lagi.

    Bahlil pun tak memberi batas akhir kapan evaluasi akan berakhir, sebab ia menginginkan evaluasi yang teliti dan tidak terburu-buru. Evaluasi yang dilakukan oleh terburu-buru, kata dia, dapat membahayakan nyawa.

    “Kalau kami beri target waktu, kemudian kerjanya nggak benar, nanti bahaya karena ini nyawa,” ujar Bahlil.

    Secara terpisah, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Tri Winarno menyampaikan bahwa Freeport sudah mengajukan permohonan untuk mengoperasikan kembali tambang yang tidak terdampak oleh longsor.

    “Sudah (mengajukan), tapi mitigasinya seperti apa, itu yang kami mau tahu,” ujar Tri.

    Sebelumnya, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menyampaikan bahwa smelter Freeport yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur, tidak beroperasi karena tidak memperoleh pasokan konsentrat sejak longsornya tambang bawah tanah di Grasberg Block Cave (GBC).

    Sejak longsor lumpur bijih basah terjadi di area tambang bawah tanah kawasan Grasberg Block Cave (GBC) Extraction 28-30 Panel, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada 8 September 2025, Freeport memberhentikan operasional tambangnya.

    Pemberhentian operasional tersebut bertujuan untuk memfokuskan sumber daya dalam mengevakuasi tujuh orang pekerja yang terjebak di area tambang. Seluruh korban ditemukan secara bertahap, hingga pada 6 Oktober, Freeport menyatakan pencarian selesai.

    “Mudah-mudahan kami bisa segera beroperasi walaupun tidak dalam kapasitas penuh, supaya bisa ada konsentrat yang kami produksi untuk dikirim ke smelter-smelter,” kata Tony.

    Implikasi terhentinya operasional tambang Freeport selama lebih dari sebulan terhadap realisasi produksi perusahaan akan segera dikalkulasi.

    Tony menyampaikan bahwa yang menjadi fokus bagi Freeport saat ini adalah restorasi tambang setelah tuntasnya evakuasi tujuh korban.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.