Topik: longsor

  • Aktivitas Tambang di Kawasan Gunung Semeru Ditutup Sementara

    Aktivitas Tambang di Kawasan Gunung Semeru Ditutup Sementara

    Lumajang

    Gunung Semeru, Jawa Timur, erupsi dan kini berstatus siaga IV (awas). Aktivitas tambang pasir yang berada di kawasan daerah rawan erupsi Gunung Semeru akan ditutup sementara.

    “Keselamatan warga dan pekerja tambang menjadi prioritas utama, sehingga pemerintah daerah akan segera mengeluarkan surat resmi penutupan sementara seluruh aktivitas pertambangan di kawasan rawan Gunung Semeru,” kata Bupati Lumajang Indah Amperawati dilansir Antara, Rabu (19/11/2025).

    Menurutnya langkah itu diambil menyusul peningkatan aktivitas gunung yang masih fluktuatif dan berpotensi menimbulkan risiko bahaya, termasuk awan panas, longsor, dan abu vulkanik seiring dengan status Gunung Semeru naik menjadi Awas sejak Rabu pukul 17.00 WIB.

    “Keselamatan manusia jauh lebih penting daripada produksi. Seluruh aktivitas pertambangan dihentikan sementara hingga situasi benar-benar aman,” tuturnya.

    Bupati Lumajang telah melakukan koordinasi dengan Kapolres Lumajang dan aparat gabungan untuk memastikan pelaksanaan penutupan berjalan efektif. “Instruksi tegas juga sudah disampaikan agar tidak ada aktivitas tambang yang tetap berlangsung selama status rawan masih diberlakukan,” katanya.

    “Selain itu, pengawasan intensif di titik-titik strategis akan dilakukan aparat gabungan untuk memastikan kepatuhan terhadap larangan sementara itu,” tutur Indah.

    Indah mengajak seluruh pihak memahami kondisi dan bekerja sama demi keselamatan bersama, sehingga semua pihak mematuhi imbauan itu dan keselamatan harus menjadi pertimbangan utama setiap langkah di zona rawan bencana.

    (isa/isa)

  • 178 Orang Terjebak di Ranu Kumbolo Semeru, TNBTS: Evakuasi Malam Tidak Direkomendasikan

    178 Orang Terjebak di Ranu Kumbolo Semeru, TNBTS: Evakuasi Malam Tidak Direkomendasikan

    Lumajang (beritajatim.com) – Sebanyak 178 orang tercatat berada di kawasan Ranu Kumbolo, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), pada Rabu (19/11/2025) sore.

    Para pendaki hingga saat ini masih diminta tetap bertahan di lokasi, menyusul aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang meningkat dan kondisi jalur yang berisiko tinggi apabila dilakukan evakuasi malam hari.

    Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS, Septi Eka Wardhani, menjelaskan bahwa total 178 orang tersebut terdiri dari 137 pendaki, 1 petugas, 2 saver, 7 anggota PPGST, 15 porter, serta 6 orang dari tim Kementerian Pariwisata.

    “Jumlah orang yang berada di Ranu Kumbolo ada 178 orang, terdiri dari pendaki, petugas, porter, dan tim dari kementerian,” ujar Septi.

    Evakuasi Malam Tidak Disarankan

    Hingga sore tadi, tim PPGST yang berada di lapangan telah berkomunikasi dengan pihak TNBTS terkait kemungkinan evakuasi. Namun, kondisi jalur yang gelap serta licin membuat proses evakuasi malam dianggap berisiko tinggi.

    “Teman-teman PPGST menyampaikan bahwa evakuasi malam tidak direkomendasikan karena risikonya sama, terutama karena gelap, licin, dan beberapa lokasi jalur rawan longsor,” tegas Septi.

    Ia menambahkan bahwa untuk sementara seluruh pendaki diminta tetap berada di Ranu Kumbolo sambil menunggu perkembangan terbaru situasi Gunung Semeru.

    “Kami minta yang di Ranu Kumbolo tetap di sana dalam posisi siap jika sewaktu-waktu memang harus turun malam, sambil melihat situasi terbaru,” ujarnya.

    Status Gunung Semeru Masih Diawasi Ketat

    Balai Besar TNBTS memastikan terus melakukan koordinasi dengan BPBD dan PVMBG untuk pemantauan aktivitas Gunung Semeru. Informasi terkini akan segera disampaikan kepada masyarakat dan para pendaki di jalur Gunung Semeru. (ted)

  • Gunung Semeru Erupsi, 178 Pendaki Terjebak di Kawasan Ranu Kumbolo

    Gunung Semeru Erupsi, 178 Pendaki Terjebak di Kawasan Ranu Kumbolo

    FAJAR.CO.ID, LUMAJANG — Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) melaporkan setidaknya ada 178 pendaki yang terjebak di kawasan Ranu Kumbolo, yang berada di jalur pendakian Semeru.

    Para pendaki itu terjebak setelah Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang mengalami erupsi dan memuntahkan awan panas guguran sejauh 14 kilometer, Rabu (19/11).

    Seratusan warga yang dilaporkan terjebak itu terdiri atas pendaki, petugas, porter, tim penyelamat, hingga rombongan Kementerian Pariwisata.

    Kepastian itu disampaikan Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS, Septi Eka Wardhani. “Jumlah orang yang berada di Ranu Kumbolo 178 orang. Terdiri 137 orang pendaki, 1 petugas, 2 saver, 7 PPGST, 15 porter, dan 6 orang dari Kementerian Pariwisata,” kata Septi, Rabu (19/11).

    Menurut Septi, seluruh orang tersebut masih bertahan di Ranu Kumbolo karena medan tidak memungkinkan untuk turun pada malam hari.

    “Sore tadi teman PPGST menyampaikan bahwa evakuasi malam tidak direkom karena risikonya sama, terutama karena gelap, licin, dan beberaoa lokasi jalur rawan longsor,” ucapnya.

    Untuk sementara, BB TNBTS meminta seluruh pengunjung tetap berada di Ranu Kumbolo sambil siaga jika sewaktu-waktu situasi mengharuskan turun.

    Pranata Humas BB TNBTS, Endrip Wahyutama, mengatakan Ranu Kumbolo berada di sisi yang relatif aman dari arah luncuran awan panas Semeru.

    “Awan panas bergerak ke arah tenggara–selatan, sedangkan posisi Ranu Kumbolo berada di utara. Kondisinya relatif aman,” kata Endrip.

    Meski demikian, perjalanan turun ke Ranupani malam ini tidak disarankan karena cuaca hujan dan risiko medan yang meningkat. “Kami terus berkoordinasi dengan pemandu PPGST. Hingga saat ini kondisi pengunjung aman dan terkendali,” ujarnya.

  • Pencarian Tanpa Henti di Lokasi Longsor Banjarnegara

    Pencarian Tanpa Henti di Lokasi Longsor Banjarnegara

    Foto

    Tripa Ramadhan – detikNews

    Rabu, 19 Nov 2025 20:15 WIB

    Banjarnegara – Pencarian korban longsor di Dusun Situkung terus berpacu dengan waktu. Tim SAR gabungan berhasil menemukan satu jenazah dan masih mencari 25 korban lainnya.

  • Mendagri: Presiden Prabowo Apresiasi Seluruh Pihak yang Terlibat dalam Penanganan Longsor di Cilacap

    Mendagri: Presiden Prabowo Apresiasi Seluruh Pihak yang Terlibat dalam Penanganan Longsor di Cilacap

    Mendagri: Presiden Prabowo Apresiasi Seluruh Pihak yang Terlibat dalam Penanganan Longsor di Cilacap
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tenga.
    “Atas nama pemerintah, Bapak Presiden menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang telah membantu bekerja keras dari mulai peristiwa sampai dengan hari ini dan sampai ke depan nanti,” ujarnya dalam Apel Kesiapsiagaan di Desa Cibeunying, Cilacap, Rabu (19/11/2025), seperti dalam siaran persnya.
    Pada kesempatan itu, Tito menegaskan, pemerintah pusat dan daerah akan terus bergerak bersama membantu masyarakat terdampak.
    Tito menekankan, penanganan bencana tidak berhenti pada tahap tanggap darurat. Pemerintah pusat dan daerah juga menyiapkan langkah lanjutan, termasuk relokasi warga yang terdampak. 
    “Akan ada upaya-upaya untuk membantu masyarakat yang terdampak, di antaranya adalah melakukan relokasi,” katanya.
    Dia menegaskan, pemerintah kabupaten, provinsi, serta kementerian dan lembaga pusat telah menyatakan komitmennya untuk memberikan dukungan penuh. Hal ini selaras dengan arahan Presiden. 
    “Presiden pasti tidak akan tinggal diam untuk membantu,” tegasnya.
    Tito menjelaskan, apel tersebut digelar untuk memastikan kesiapan tim sekaligus memberikan dukungan moral kepada para petugas yang bekerja di medan sulit. 
    Ia memastikan, pemerintah akan terus memberikan pendampingan hingga tuntas, mulai dari dukungan kepada keluarga korban hingga penyiapan hunian bagi warga yang membutuhkan. 
    Mantan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) itu juga mengingatkan pentingnya langkah antisipatif agar kejadian serupa tidak menimbulkan dampak lebih besar di wilayah lain.
    “Kami masih terus bekerja sampai maksimal dan kita akan mendukung, bantu keluarga korban sambil kita memitigasi, mengantisipasi mudah-mudahan tidak terjadi di tempat lain,” ujarnya.
    Selain memimpin apel, Tito juga meninjau dapur umum yang dioperasikan relawan dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Cilacap untuk memastikan kebutuhan pangan warga terdampak tetap terpenuhi. 
    Setelah itu, dia memimpin rapat koordinasi singkat bersama jajaran terkait guna memutakhirkan informasi kondisi di lapangan.
    Pada kesempatan itu, Tito menyerahkan bantuan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berupa pakaian, vitamin, dan kebutuhan dasar lainnya bagi para korban. 
    Tidak hanya itu, dukungan tambahan berupa empat tenda juga turut disalurkan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kemendagri sebagai sarana penunjang penanganan bencana.
    Kunjungan
    Mendagri
    turut dihadiri Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal Fathani, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Cilacap, serta unsur terkait lainnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengamat UGM Yakin Pertamina Siap Jaga Pasokan Energi Akhir Tahun

    Pengamat UGM Yakin Pertamina Siap Jaga Pasokan Energi Akhir Tahun

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengamat energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, menyampaikan keyakinan bahwa PT Pertamina (Persero) mampu mencukupi pasokan dan distribusi energi yang dibutuhkan masyarakat jelang akhir tahun 2025. Secara persentase, kinerja Pertamina dalam upaya memenuhi ketersediaan energi sudah mencapai 95%.

    “Ya melihat data sebelumnya itu ya, saya kira Pertamina selalu siap (memenuhi ketersediaan energi). Bahkan saya bisa menetapkan angka ya sekitar 95%,” kata Fahmy saat dihubungi, Jakarta, Selasa (18/11/2025).

    Fahmy berpandangan, kekuatan utama Pertamina terletak pada jaringan distribusi energi yang sangat luas, yang mencakup lebih dari 8.000 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia. Pertamina dinilai selalu siap menghadapi periode permintaan tinggi seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru) maupun Hari Raya Idul Fitri.

    Adapun sisa 5% yang kerap menjadi masalah, menurut Fahmy, adalah kelangkaan energi (seperti BBM dan gas LPG) yang terjadi di beberapa wilayah akibat situasi yang tidak terkendali (uncontrollable). Namun, ia tetap meyakini Pertamina akan mengatasi kelangkaan tersebut secepatnya.

    Fahmy juga menuturkan, kesiapan Pertamina dalam menjaga ketersediaan energi ini termasuk di tengah cuaca ekstrem yang diprediksi BMKG akan terjadi selama November 2025 hingga Februari 2026. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, seperti insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang pada 2023, cuaca ekstrem seperti hujan lebat atau longsor tidak menjadi penghambat serius karena Pertamina mampu dengan cepat memenuhinya dari depo-depo lain.

    “Dengan jaringan yang demikian luas itu, apakah terjadi kecelakaan pada deponya Pertamina atau terjadi cuaca ekstrem, menurut saya berdasarkan pengalaman sebelumnya, itu tidak menjadi masalah sama sekali bagi Pertamina,” tutur Fahmy.

    Meskipun menilai Pertamina sudah berhasil secara keseluruhan, Fahmy memberikan dua catatan penting untuk memaksimalkan kinerja dan mencapai komitmen swasembada energi Presiden Prabowo. Pertama, agar mengatasi kelangkaan BBM dan gas LPG yang masih terjadi di beberapa wilayah dengan melakukan diversifikasi sumber energi.

    Kedua, perlu meningkatkan ketahanan energi dengan menghasilkan Energi Baru Terbarukan (EBT), seperti melanjutkan produksi campuran bahan bakar diesel konvensional (E50) menjadi biodiesel 100% (B100). Menurut Fahmy, jika langkah diversifikasi EBT ini dapat dilakukan dengan baik, maka swasembada energi yang menjadi komitmen pemerintah tidak hanya sekadar wacana.

  • Ormas di Jakarta diajak berperan aktif jaga stabilitas keamanan

    Ormas di Jakarta diajak berperan aktif jaga stabilitas keamanan

    Polda Metro Jaya membutuhkan partisipasi seluruh elemen

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya mengajak berbagai unsur seperti organisasi masyarakat (ormas), relawan, serta komunitas untuk berperan aktif dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di DKI Jakarta.

    “Sinergi ini diperlukan karena peran masyarakat adalah bagian yang tak terpisahkan dari upaya menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat (kamtibmas),” kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi Suheri saat memimpin Apel Siaga Potensi Masyarakat Dalam Jaga Jakarta di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Rabu.

    Asep menyebutkan berbagai ormas selama ini telah aktif membantu mengamankan kegiatan masyarakat, menengahi persoalan, hingga memberikan pertolongan saat terjadi gangguan keamanan.

    “Hubungan baik yang sudah terjalin harus terus dijaga dan diperkuat. Polda Metro Jaya membutuhkan partisipasi seluruh elemen masyarakat agar Jakarta tetap aman, damai, dan tertib,” ucapnya.

    Dalam amanatnya, Asep juga menyebutkan bahwa apel ini diselenggarakan untuk memastikan seluruh kekuatan masyarakat dan Polri berada dalam satu barisan yang solid dalam menjaga suasana kondusif Jakarta.

    “Kehadiran lebih dari 5.000 anggota ormas pagi ini menunjukkan komitmen bersama bahwa keamanan Jakarta adalah tanggung jawab kita,” ucapnya.

    Ia juga menjelaskan apel siaga ini juga menitikberatkan pada kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu, terutama di musim penghujan, seperti banjir, tanah longsor dan situasi darurat lain yang belakangan mulai muncul dan perlu antisipasi cepat.

    Sejumlah anggota ormas saat mengikuti Apel Siaga Potensi Masyarakat Dalam Jaga Jakarta yang digelar di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Rabu (19/11/2025). ANTARA/HO-Humas Polda Metro Jaya

    “Potensi masyarakat jadi kekuatan strategis dalam respons awal bencana, khususnya dalam evakuasi warga, bantuan sosial, hingga pengamanan situasi di lokasi terdampak,” ucap Asep.

    Selain bencana, apel ini juga difokuskan untuk mematangkan kesiapan personel dalam menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Volume aktivitas publik diprediksi akan meningkat signifikan, baik di pusat perbelanjaan, tempat ibadah, terminal, stasiun, hingga lokasi wisata.

    Asep juga mengajak seluruh ormas dan potensi masyarakat untuk terlibat aktif dalam menjaga toleransi, kerukunan dan keamanan selama rangkaian kegiatan Nataru. Kolaborasi ini diharapkan memberikan rasa aman bagi seluruh warga Jabodetabek.

    “Teruslah menjadi penggerak kebaikan, menjadi penjaga harmoni dan pelindung bagi lingkungan. Mari kita jaga Jakarta sebagai rumah besar yang aman, damai, dan penuh cinta bagi kita,” katanya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tubuh Nina dan Januar Ditemukan

    Tubuh Nina dan Januar Ditemukan

     

    Liputan6.com, Cilacap – Hari ketujuh pencarian korban longsor Cilacap, Rabu (19/11/2025), tim SAR gabungan kembali menemukan dua korban meninggal dunia. Korban longsor pertama yang berhasil dievakuasi tim SAR gabungan berasal dari Worksite B-1 atas nama Nina Puspita (44) pada pukul 11.03 WIB.

    Jenazah korban berada di titik yang tertutup material cukup tebal, sehingga proses evakuasi memerlukan kehati-hatian.

    Selanjutnya tim SAR menemukan korban kedua dari Worksite B-2, yakni Januar Kian Abdilah (15) yang berhasil dievakuasi pada pukul 12.22 WIB.

    Dengan ditemukannya dua jenazah korban tersebut, hingga hari ketujuh operasi pencarian korban longsor Cilacap, Rabu (19/11/2025), pukul 13.00 WIB, ada tiga orang yang masih dalam pencarian, 20 korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan 23 orang selamat.

    Sebelumnya Kepala Kantor SAR Cilacap Muhammad Abdullah mengatakan area pencarian pada hari ketujuh dibagi menjadi tiga wilayah kerja (worksite), yakni Worksite A-1, Worksite B-1, dan Worksite B-2.

    “Di Worksite A-1 masih satu korban, Worksite B-1 tiga korban, dan Worksite B-2 satu korban yang masih kita cari,” katanya di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap, Rabu pagi (19/11/2025).

    Pada operasi pencarian hari keenam, tim SAR berhasil mengevakuasi dua korban meninggal dunia atas nama Arumi Purnamasari dan Lili Safitri beserta dua sepeda motor di Worksite B-2, sehingga penemuan tersebut membuat tim membagi Worksite B-2 menjadi Subsektor B-2A dan B-2B untuk mempersempit area pencarian.

    Sementara fokus pencarian di Worksite B-1 berjarak kurang lebih 10 meter dari titik awal rumah korban dengan penggalian sepanjang 10-15 meter dengan lebar 10 meter.

    Hal itu dilakukan karena pada operasi pencarian hari ketiga, tim SAR menemukan satu korban meninggal dunia dan bagian tubuh manusia di Worksite B-1.

     

  • Gempa Dangkal Getarkan Kabupaten Bandung, Dipicu Aktivitas Sesar Aktif

    Gempa Dangkal Getarkan Kabupaten Bandung, Dipicu Aktivitas Sesar Aktif

    Jika Anda berada dalam situasi guncangan akibat gempa, berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi:

    Sebelum Terjadi Gempa:

    – Untuk memastikan keamanan tempat tinggal Anda, pastikan bahwa struktur dan letak rumah dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Lakukan evaluasi dan renovasi ulang terhadap struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

    – Penting untuk mengenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

    – Mempelajari manfaat P3K dan alat pemadam kebakaran.

    – Pastikan selalu menyiapkan nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur perabotan di rumah Anda agar menempel kuat pada dinding. Hal itu disarankan agar benda tersebut tak mudah jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa terjadi

    – Untuk barang yang mudah terbakar, sebaiknya disimpan pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

    – Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

    – Pastikan Anda selalu siap dengan alat-alat penting seperti Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

  • Dua Hektare Lahan Disiapkan, 424 Warga Korban Longsor Banjarnegara Segera Direlokasi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 November 2025

    Dua Hektare Lahan Disiapkan, 424 Warga Korban Longsor Banjarnegara Segera Direlokasi Regional 18 November 2025

    Dua Hektare Lahan Disiapkan, 424 Warga Korban Longsor Banjarnegara Segera Direlokasi
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Sebanyak 424 warga korban bencana longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, akan direlokasi dari tempat pengungsian ke hunian sementara.
    Gubernur
    Jawa Tengah

    Ahmad Luthfi
    menyebut lahan seluas dua hektare tengah disiapkan untuk relokasi.
    Hal itu disampaikan usai Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Selasa (18/11/2025).

    Banjarnegara
    disiapkan dua hektare untuk hunian sementara. Ini kita koordinasikan dengan bupatinya,” kata Luthfi.
    Luthfi menegaskan relokasi 424 warga korban longsor harus dipercepat agar mereka tidak berlama-lama tinggal di pengungsian.
    “Hunian sementara ini sesegera mungkin. Jangan sampai mereka berada di pengungsian terlalu lama. Hunian tetap akan kita pikirkan setelahnya,” ujarnya.
    Ia menyampaikan relokasi juga dipersiapkan untuk korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap.
    “Untuk Majenang kita siapkan relokasi, baik hunian sementara maupun hunian tetap. Fokus kita hunian sementara dulu,” bebernya.
    Menurut Luthfi, relokasi merupakan bagian dari penanganan pascabencana yang harus dituntaskan.
    Ia memastikan pemerintah provinsi, kabupaten/kota, hingga BNPB bergerak bersama.
    Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, mengapresiasi langkah proaktif Pemprov Jateng dalam pencegahan maupun penanganan bencana.
    “Kami memberikan apresiasi kepada Bapak Gubernur. Tidak bisa lagi kita menunggu kejadian bencana baru sibuk melakukan respons. Jateng sudah bergerak dari awal,” ujar Raditya.
    Raditya menegaskan setiap daerah wajib memiliki peta risiko sebagai acuan mitigasi.
    “Setiap kabupaten/kota harus memiliki peta risiko dan meng-overlay-nya dengan prediksi BMKG. Dari situ kelihatan wilayah dengan ancaman curah hujan tinggi, banjir, maupun longsor,” imbaunya.
    Ia menambahkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) terus dilakukan untuk mengurangi potensi hujan ekstrem di wilayah terdampak.
    “OMC dilakukan untuk mengurangi potensi curah hujan tinggi terutama di wilayah kejadian agar proses evakuasi dan seterusnya bisa berjalan dengan baik. Ini diprioritaskan untuk wilayah dengan potensi hujan di atas 300 mm per hari,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.