Topik: longsor

  • DPP Golkar serukan kader gotong royong bantu daerah bencana

    DPP Golkar serukan kader gotong royong bantu daerah bencana

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyerukan segenap kader Partai Golkar untuk turun langsung dan bergotong royong membantu korban bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Bahlil juga menyerukan agar seluruh kantor Partai Golkar di berbagai daerah dijadikan posko bantuan. Selain menggalang donasi logistik, kantor-kantor partai juga diminta siap mengoordinasikan relawan apabila diperlukan untuk memperkuat penanganan situasi darurat di wilayah masing-masing.

    “Ini saatnya kita hadir untuk rakyat, membantu dengan segala kemampuan yang kita miliki. Ayo kita bangkitkan kembali semangat kegotongroyongan,” kata Bahlil dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Hal itu disampaikan Bahlil saat menghadiri Musyawarah Daerah XI Partai Golkar Kalimantan Tengah di Palangka Raya.

    Bahlil menegaskan komitmen DPP Partai Golkar untuk bergotong royong membantu para korban dengan memberikan dana sebesar Rp3 miliar sebagai dukungan awal bagi upaya penanganan kebencanaan di tiga provinsi tersebut.

    Ia menekankan bahwa bantuan ini bersifat cepat, terkoordinasi, dan berfokus pada kebutuhan paling mendesak masyarakat di lapangan.

    Bahlil juga menegaskan bahwa gotong royong adalah nilai dasar Partai Golkar yang harus diwujudkan secara nyata, terutama ketika masyarakat tengah menghadapi kesulitan besar akibat bencana.

    “Dari laporan daerah, Partai Golkar di sekitar daerah terdampak sudah ikut membantu penanganan bencana,” ujar Bahlil.

    Bahlil juga menyampaikan belasungkawa mendalam atas jatuhnya korban jiwa dalam bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat.

    “Saya mengucapkan turut berduka cita atas wafatnya saudara-saudara kita di beberapa daerah ya, di Sumbar, kemudian di Sumut dan Aceh akibat longsor,” tuturnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DPP Golkar serukan kader gotong royong bantu daerah bencana

    DPP Golkar serukan kader gotong royong bantu daerah bencana

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyerukan segenap kader Partai Golkar untuk turun langsung dan bergotong royong membantu korban bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Bahlil juga menyerukan agar seluruh kantor Partai Golkar di berbagai daerah dijadikan posko bantuan. Selain menggalang donasi logistik, kantor-kantor partai juga diminta siap mengoordinasikan relawan apabila diperlukan untuk memperkuat penanganan situasi darurat di wilayah masing-masing.

    “Ini saatnya kita hadir untuk rakyat, membantu dengan segala kemampuan yang kita miliki. Ayo kita bangkitkan kembali semangat kegotongroyongan,” kata Bahlil dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Hal itu disampaikan Bahlil saat menghadiri Musyawarah Daerah XI Partai Golkar Kalimantan Tengah di Palangka Raya.

    Bahlil menegaskan komitmen DPP Partai Golkar untuk bergotong royong membantu para korban dengan memberikan dana sebesar Rp3 miliar sebagai dukungan awal bagi upaya penanganan kebencanaan di tiga provinsi tersebut.

    Ia menekankan bahwa bantuan ini bersifat cepat, terkoordinasi, dan berfokus pada kebutuhan paling mendesak masyarakat di lapangan.

    Bahlil juga menegaskan bahwa gotong royong adalah nilai dasar Partai Golkar yang harus diwujudkan secara nyata, terutama ketika masyarakat tengah menghadapi kesulitan besar akibat bencana.

    “Dari laporan daerah, Partai Golkar di sekitar daerah terdampak sudah ikut membantu penanganan bencana,” ujar Bahlil.

    Bahlil juga menyampaikan belasungkawa mendalam atas jatuhnya korban jiwa dalam bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat.

    “Saya mengucapkan turut berduka cita atas wafatnya saudara-saudara kita di beberapa daerah ya, di Sumbar, kemudian di Sumut dan Aceh akibat longsor,” tuturnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Update Korban Meninggal Banjir Sumbar Tembus 90 Orang

    Update Korban Meninggal Banjir Sumbar Tembus 90 Orang

    Jakarta: Jumlah korban bencana banjir di Sumatera Barat terus bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 90 orang meninggal dunia, 85 orang masih hilang, dan 10 orang luka-luka hingga Sabtu, 29 November 2025. 

    Dengan angka tersebut, Sumbar menjadi salah satu daerah dengan dampak terberat dalam rangkaian bencana yang juga melanda Sumatera Utara dan Aceh.

    Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan bahwa operasi darurat terus digenjot. Fokus utama penanganan saat ini mencakup pencarian dan penyelamatan korban, pemenuhan kebutuhan dasar bagi para pengungsi, serta pembukaan akses menuju wilayah yang masih terisolasi.

    “Korban jiwanya ada 90 yang meninggal dunia, 85 hilang, dan 10 luka-luka,” ujar Suharyanto.
     

    Tak kurang dari 11.820 kepala keluarga atau sekitar 77.918 jiwa di Sumatera Barat terpaksa mengungsi. Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan menjadi dua wilayah dengan jumlah pengungsi tertinggi. 

    Sejumlah ruas jalan provinsi dan nasional rusak berat akibat longsor serta putusnya jembatan, membuat beberapa daerah sulit dijangkau sejak hari pertama bencana.

    Meski demikian, distribusi logistik mulai menunjukkan perkembangan positif. Bantuan dari Padang Pariaman dan Pesisir Selatan telah mencapai sejumlah lokasi prioritas, sementara delapan titik tambahan masih dalam proses pemenuhan dengan pengawalan ketat.

    BNPB turut menempatkan 24 personel pendamping di Sumbar. Bantuan darurat dari Presiden, yang berisi alat komunikasi, genset, tenda, LCR, dan ribuan paket makanan siap saji, telah tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Pesawat Caravan serta helikopter Bell 505 juga dikerahkan untuk mempercepat penyaluran bantuan ke daerah-daerah yang masih terisolasi sepenuhnya.

    Jakarta: Jumlah korban bencana banjir di Sumatera Barat terus bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 90 orang meninggal dunia, 85 orang masih hilang, dan 10 orang luka-luka hingga Sabtu, 29 November 2025. 
     
    Dengan angka tersebut, Sumbar menjadi salah satu daerah dengan dampak terberat dalam rangkaian bencana yang juga melanda Sumatera Utara dan Aceh.
     
    Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan bahwa operasi darurat terus digenjot. Fokus utama penanganan saat ini mencakup pencarian dan penyelamatan korban, pemenuhan kebutuhan dasar bagi para pengungsi, serta pembukaan akses menuju wilayah yang masih terisolasi.

    “Korban jiwanya ada 90 yang meninggal dunia, 85 hilang, dan 10 luka-luka,” ujar Suharyanto.
     

     
    Tak kurang dari 11.820 kepala keluarga atau sekitar 77.918 jiwa di Sumatera Barat terpaksa mengungsi. Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan menjadi dua wilayah dengan jumlah pengungsi tertinggi. 
     
    Sejumlah ruas jalan provinsi dan nasional rusak berat akibat longsor serta putusnya jembatan, membuat beberapa daerah sulit dijangkau sejak hari pertama bencana.
     
    Meski demikian, distribusi logistik mulai menunjukkan perkembangan positif. Bantuan dari Padang Pariaman dan Pesisir Selatan telah mencapai sejumlah lokasi prioritas, sementara delapan titik tambahan masih dalam proses pemenuhan dengan pengawalan ketat.
     
    BNPB turut menempatkan 24 personel pendamping di Sumbar. Bantuan darurat dari Presiden, yang berisi alat komunikasi, genset, tenda, LCR, dan ribuan paket makanan siap saji, telah tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Pesawat Caravan serta helikopter Bell 505 juga dikerahkan untuk mempercepat penyaluran bantuan ke daerah-daerah yang masih terisolasi sepenuhnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Polda Riau Turunkan 2 Ekskavator Bantu Evakuasi Bencana di Sumbar

    Polda Riau Turunkan 2 Ekskavator Bantu Evakuasi Bencana di Sumbar

    Agam

    Kepolisian Daerah (Polda) Riau memberikan dukungan personel untuk memperkuat penanganan bencana di Nagari Selaras Air, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Dua unit ekskavator dikerahkan ke lokasi untuk membantu pencarian korban longsor.

    Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan menyampaikan dukungan personel dan peralatan ini merupakan langkah percepatan dalam penanganan bencana, sesuai arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

    “Yang kita back up baik itu baik personel, juga peralatan untuk membantu evakuasi termasuk 2 ekskavator yang sudah sampai di sini,” kata Irjen Pol Herry Heryawan, di lokasi, Minggu (30/11/2025).

    Sebagai wilayah yang terdekat ke Sumatera Barat, Polda Riau telah berada di lokasi sejak Sabtu (29/11). Kehadiran Polda Riau di lokasi tersebut merupakan bentuk respons cepat dalam penanganan bencana.

    “Kami atas arahan pimpinan Pak Kapolri, kita melakukan back up di 3 provinsi yang terdampak. Karena wilayah Riau dekat dengan Sumbar dan butuh respons cepat kita datang,” katanya.

    Di samping bantuan logistik dan peralatan, Polda Riau juga mengirimkan pasukan ke wilayah Sumatera Barat. Sebanyak 390 personel Polda Riau dikerahkan ke lokasi untuk membantu pencarian korban.

    Polda Riau mengirimkan personel BKO untuk membantu pencarian korban longsor dan banjir bandang di Sumbar, Minggu (30/11/2025). Foto: dok. Polda Riau

    Beri Trauma Healing

    Polda Riau juga mengirimkan psikolog untuk memperkuat upaya pemulihan trauma (trauma healing) korban bencana di wilayah Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Puluhan psikolog dari beberapa kampus di Riau akan dikirim untuk misi kemanusiaan ke lokasi bencana.

    Kapolda menyampaikan bahwa selain bantuan logistik untuk sehari-hari, dukungan kesehatan mental sangat krusial untuk membantu mempercepat pemulihan psikis para korban yang terdampak bencana. Polda Riau sendiri melalui Biro Sumber Daya Manusia (SDM) telah mengirimkan 6 psikolog ke lokasi bencana, pada Sabtu (29/11) kemarin.

    “Selain bantuan yang bisa digunakan untuk sehari-hari, juga ada kemarin sudah mengirimkan 6 psikolog untuk mengirimkan trauma healing,” imbuhnya.

    Keterlibatan puluhan psikolog dari kampus ini melengkapi enam personel psikologi Polri yang telah lebih dulu diberangkatkan, memperkuat kapasitas tim Riau dalam memberikan dukungan mentalitas kepada masyarakat dan juga para petugas yang bertugas di lokasi bencana.

    Pengiriman 30-an psikolog yang didukung berbagai kampus di Riau ini menunjukkan sinergi kuat antara institusi kepolisian dan akademisi dalam misi kemanusiaan. Puluhan tenaga ahli ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak penyintas bencana yang membutuhkan pendampingan mental pasca-trauma.

    (mea/knv)

  • Komdigi Kirim User Terminal SATRIA-1 dan Genset untuk Pulihkan Layanan Telekomunikasi

    Komdigi Kirim User Terminal SATRIA-1 dan Genset untuk Pulihkan Layanan Telekomunikasi

    Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengirimkan perangkat User Terminal SATRIA-1 BAKTI Komdigi, terdiri atas set perangkat internet dan genset, ke wilayah terdampak banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat pada Minggu (30/11/2025). 

    Perangkat tersebut dikirim untuk mempercepat pemulihan layanan telekomunikasi yang sempat lumpuh akibat bencana.

    “Terminal user tersebut berfungsi untuk pemasangan akses internet, dan membantu pemulihan telekomunikasi di wilayah terdampak,” demikian isi pesan broadcast yang diterima Bisnis dikutip pada Minggu (30/11/2025). 

    Pesan tersebut juga melampirkan foto dan video yang memperlihatkan proses pengiriman perangkat tersebut. Dalam salah satu video, tampak kotak besar berlabel BAKTI–Komdigi berisi perangkat User Terminal SATRIA-1 ditempatkan di atas kendaraan pengangkut, dengan latar deretan parabola satelit yang menjulang di area pemrosesan barang. 

    Pada foto lain, sejumlah petugas membungkus dan mengencangkan kotak berisi genset di dalam sebuah gudang logistik yang dipenuhi tumpukan bantuan. Beberapa personel berseragam terlihat memantau proses tersebut dari kejauhan.

    Komdigi sebelumnya juga menyampaikan bahwa hingga Sabtu (29/11/2025) pukul 00.00 WIB, sebanyak 707 menara BTS telah kembali beroperasi dari total 2.463 menara yang sempat mengalami gangguan pada Jumat (28/11/2025). 

    Menara yang pulih paling banyak berada di Aceh dengan 564 lokasi, disusul Sumatra Utara sebanyak 112 lokasi, dan Sumatra Barat sebanyak 31 lokasi. Dengan demikian, masyarakat di sejumlah kecamatan mulai kembali dapat berkomunikasi dengan keluarga.

    Meski demikian, proses pemulihan belum sepenuhnya selesai. Masih terdapat 1.756 BTS yang terus diperbaiki di berbagai titik terdampak. 

    Di Aceh, gangguan tercatat terjadi pada 975 menara dari total 3.414 menara. Di Sumatra Utara, gangguan masih terjadi di 707 menara dari total 9.612 menara. Sementara di Sumatra Barat, 74 dari 3.739 menara masih belum berfungsi normal.

    Selain memulihkan BTS, pemerintah juga memperbaiki jaringan tulang punggung (backbone) yang sebelumnya terputus akibat banjir dan longsor. Di Sumatra Utara, jalur Rantau–Padang Sidempuan serta Sibolga–Barus–Manduamas telah kembali tersambung. 

    Di Aceh, jalur backbone Banda Aceh–Bireun dan Samalanga juga berhasil dipulihkan.

  • Guru Besar FKUI Ungkap Sederet Risiko Kesehatan Pasca Bencana Alam Utara Sumatera

    Guru Besar FKUI Ungkap Sederet Risiko Kesehatan Pasca Bencana Alam Utara Sumatera

    Jakarta

    Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam menyoroti risiko dampak kesehatan yang dapat dialami korban bencana alam di Utara Sumatera. Seperti yang diketahui, beberapa wilayah seperti di Aceh dan Sumatera Utara tengah terdampak rentetan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

    Sampai Sabtu (29/11/2025) sore, tercatat ada sekitar 303 orang yang meninggal dunia dari musibah tersebut. Prof Ari menjelaskan bencana ini dapat memicu penurunan daya tahan tubuh korban akibat tingkat stres tinggi, istirahat yang kurang, hingga asupan yang seadanya.

    Menurut Prof Ari, situasi ini dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, khususnya infeksi.

    “Di satu sisi mereka akan terpapar dengan berbagai penyakit infeksi termasuk infeksi saluran pernafasan atas bahkan sampai terjadi infeksi paru sampai pneumonia,” ungkap Prof Ari pada detikcom, Minggu (30/11/2025).

    “Selain itu, masyarakat berdampak banjir ini yang umumnya tinggal dengan kondisi lingkungan yang tidak sehat karena pasca banjir berisiko untuk terinfeksi oleh infeksi saluran pencernaan antara lain diare atau demam tifoid,” sambungnya.

    Selain itu, risiko penyakit lain yang dapat muncul adalah tetanus dan leptospirosis. Tetanus adalah infeksi bakteri yang menghasilkan racun yang menyerang saraf sehingga menyebabkan kekakuan dan kejang otot, sementara leptospirosis merupakan infeksi bakteri dari air atau tanah terkontaminasi yang dapat menyebabkan demam, nyeri otot, dan gangguan organ.

    Potensi tetanus dapat muncul pada orang-orang yang sedang membersihkan area banjir, lalu terluka atau tertusuk paku yang membuat bakteri clostridium tetani lebih mudah masuk tubuh.

    “Sementara, leptospirosis terjadi karena pasien tertular melalui paparan dengan kotoran tikus. Penyakit leptospirosis juga dikenal dengan penyakit demam kuning. Karena memang pasien dengan leptospirosis ini mengalami demam tinggi, menggigil, mual, muntah dan mata, kulit serta buang air kecil berwarna kuning,” ujar Prof Ari.

    Infeksi leptospirosis sering disebut sebagai hepatitis non-virus. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat memicu komplikasi seperti gagal ginjal akut, pankreatitis, meningitis, dan perdarahan.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/up)

  • Pimpinan DPR Serahkan Bantuan Logistik untuk Korban Banjir di Sumatera
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 November 2025

    Pimpinan DPR Serahkan Bantuan Logistik untuk Korban Banjir di Sumatera Nasional 30 November 2025

    Pimpinan DPR Serahkan Bantuan Logistik untuk Korban Banjir di Sumatera
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyerahkan bantuan logistik untuk korban terdampak banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Sumatera, Minggu (30/11/2025).
    Bantuan itu diserahkan kepada tim gabungan TNI-Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), untuk nantinya diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
    Wakil Ketua
    DPR
    RI
    Sufmi Dasco Ahmad
    mengatakan, bantuan itu akan dikirimkan secara bertahap menggunakan kargo pesawat ke Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh mulai hari ini.
    “Bahwa pada hari ini, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menyerahkan bantuan untuk Sumatera berupa kargo pesawat yang akan disampaikan kepada saudara-saudara yang mengalami musibah,” kata Dasco di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Minggu.
    Dalam agenda penyerahan bantuan itu, turut hadir Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa dan Cucun Ahmad Syamsurijal, serta sejumlah anggota DPR dari berbagai komisi.
    Dasco berharap bantuan yang diberikan oleh pimpinan dan anggota DPR RI tersebut dapat meringankan beban para warga yang kini tengah terdampak bencana.
    “Mudah-mudahan apa yang disampaikan oleh teman-teman dari Dewan Perwakilan Rakyat bisa bermanfaat bagi saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah,” kata Dasco.
    Dasco menjelaskan, bantuan dikirim dalam bentuk logistik yang dibutuhkan pengungsi. Antara lain selimut dan sarung, mie instan hingga biskuit.
    “Secara simbolis, kita akan serah terimakan isi kargo yang terdiri dari macam-macam ada sarung, ada pembalut, ada Pop Mie, ada selimut, ada biskuit, untuk saudara-saudara kita,” ucapnya.
    “Mungkin saya akan serah terimakan kepada Pak Cucun yang akan mengantarkan sampai ke lokasi pesawat yang akan berangkat pada sore ini ke Tapanuli Tengah dulu,” pungkasnya.
    Diberitakan sebelumnya, BNPB melaporkan bahwa korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Sumatera mencapai 303 orang hingga Sabtu (29/11/2025) kemarin. Sementara itu, ratusan lainnya masih dinyatakan hilang.
    Sumatera Utara menjadi wilayah dengan korban meninggal terbanyak, yaitu 166 jiwa. Disusul Sumatera Barat 90 jiwa dan Aceh 47 jiwa.
    Upaya pencarian dan pertolongan masih terus dilakukan sehingga jumlah korban dan pengungsi bisa bertambah seiring pendataan di lapangan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wakil Ketua MPR: Bencana di Aceh-Sumbar-Sumut tanda krisis iklim

    Wakil Ketua MPR: Bencana di Aceh-Sumbar-Sumut tanda krisis iklim

    mengapresiasi sikap Presiden Prabowo Subianto yang disebutnya akan bertindak tegas terhadap pelaku perusakan lingkungan, mulai dari pembalak liar hingga perusahaan atau individu yang melakukan pencemaran tanah dan air

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menilai rangkaian bencana di Aceh dan sejumlah wilayah di Sumatera (Sumut dan Sumbar) merupakan tanda nyata bahwa Indonesia sedang menghadapi krisis iklim sekaligus lingkungan.

    Eddy mengatakan peningkatan suhu yang signifikan di berbagai kota besar serta perubahan pola cuaca yang tak menentu menjadi indikasi kuat terjadinya perubahan iklim.

    “Sudah ada peningkatan suhu di mana-mana. Kita juga tidak lagi tahu kapan harus mengekspektasi hujan atau musim kering,” ujar Eddy dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Hal itu disampaikannya setelah menghadiri Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) 2025 di Diplomacy Clinic Room yang berlangsung di Jakarta.

    Eddy mencontohkan, sejumlah bencana belakangan ini, mulai dari banjir, hujan deras di musim kemarau, hingga tanah longsor di Jawa Tengah serta banjir bandang di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara, menunjukkan betapa seriusnya krisis iklim yang sedang dihadapi Indonesia.

    “Ini bagian dari krisis iklim yang kita hadapi, tetapi juga akibat perilaku kita yang tidak menghormati lingkungan hidup. Terutama pembalakan hutan dan pengambilan pasir yang masif,” kata Eddy.

    Ia juga menyoroti alih fungsi lahan besar-besaran untuk perumahan dan kawasan industri yang merusak keseimbangan lingkungan. Menurutnya, fenomena tersebut harus menjadi alarm agar pemerintah dan masyarakat segera melakukan pembenahan.

    Eddy mengapresiasi sikap Presiden Prabowo Subianto yang disebutnya akan bertindak tegas terhadap pelaku perusakan lingkungan, mulai dari pembalak liar hingga perusahaan atau individu yang melakukan pencemaran tanah dan air.

    “Alarm ini harus direspons cepat agar kita bisa mencegah bencana-bencana berikutnya,” kata Doktor Ilmu Politik UI ini

    Menanggapi viralnya kayu gelondongan yang terseret arus banjir bandang di beberapa daerah di Sumatera, yang memunculkan dugaan adanya praktik illegal logging, Eddy menegaskan pentingnya penegakan hukum yang kuat dan transparan.

    “Adanya kayu gelondongan yang terlihat jelas di depan mata kita harus ditelusuri. Jika sumbernya legal, bisa dilihat dari perizinannya. Tetapi jika di luar jalur hukum, harus ada penegakan hukum yang kuat dan konsekuen agar ada efek jera,” tegasnya.

    Eddy berharap pemerintah bergerak cepat mengusut sumber kayu-kayu tersebut agar perusakan hutan tidak kembali terjadi dan masyarakat tidak lagi menjadi korban bencana yang seharusnya bisa dicegah.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Respons Prabowo Soal Desakan Status Bencana Nasional Banjir Sumatera

    Respons Prabowo Soal Desakan Status Bencana Nasional Banjir Sumatera

    Jakarta: Presiden Prabowo Subianto buka suara terkait desakan status darurat bencana nasional untuk banjir di Sumatera. Prabowo menegaskan bahwa pemerintah masih terus memantau perkembangan bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra sebelum memutuskan penerapan status darurat bencana nasional. 

    “Kita terus monitor, kita kirim bantuan terus. Nanti kita menilai kondisinya,” ujar Prabowo dikutip dari Antara. 

    Prabowo menuturkan bahwa pemerintah saat ini memprioritaskan percepatan penyaluran bantuan bagi warga terdampak. Ia memastikan bahwa pemantauan di lapangan berjalan intensif untuk menentukan langkah lanjutan yang akan diambil pemerintah.

    Ia menekankan bahwa pemerintah bergerak cepat mengirimkan bantuan darurat melalui berbagai jalur, sekaligus mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di tengah meningkatnya ancaman perubahan iklim.
     

    “Pemerintah terus menerus bekerja untuk menyampaikan bantuan segera ke daerah yang bersangkutan. Ini juga mengingatkan kita betapa kita harus waspada dan menjaga lingkungan kita,” kata Prabowo.

    Diketahui, desakan untuk menetapkan status darurat bencana nasional semakin menguat. Dorongan tersebut datang dari anggota DPR RI Komisi V dan VIII, perwakilan sejumlah partai politik di tingkat provinsi, serta organisasi masyarakat sipil seperti Solidaritas Masyarakat Indonesia (SMI). Mereka menilai bahwa skala bencana di Sumatra telah melampaui kemampuan pemerintah daerah untuk menangani secara mandiri.

    Meski pemerintah provinsi sudah menetapkan status tanggap darurat di tingkat lokal, pihak-pihak tersebut menilai bahwa status bencana nasional dibutuhkan untuk membuka akses bantuan yang lebih luas, mempercepat mobilisasi sumber daya, dan memperkuat koordinasi penanganan di tingkat pusat.

    Jakarta: Presiden Prabowo Subianto buka suara terkait desakan status darurat bencana nasional untuk banjir di Sumatera. Prabowo menegaskan bahwa pemerintah masih terus memantau perkembangan bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra sebelum memutuskan penerapan status darurat bencana nasional. 
     
    “Kita terus monitor, kita kirim bantuan terus. Nanti kita menilai kondisinya,” ujar Prabowo dikutip dari Antara. 
     
    Prabowo menuturkan bahwa pemerintah saat ini memprioritaskan percepatan penyaluran bantuan bagi warga terdampak. Ia memastikan bahwa pemantauan di lapangan berjalan intensif untuk menentukan langkah lanjutan yang akan diambil pemerintah.

    Ia menekankan bahwa pemerintah bergerak cepat mengirimkan bantuan darurat melalui berbagai jalur, sekaligus mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di tengah meningkatnya ancaman perubahan iklim.
     

     
    “Pemerintah terus menerus bekerja untuk menyampaikan bantuan segera ke daerah yang bersangkutan. Ini juga mengingatkan kita betapa kita harus waspada dan menjaga lingkungan kita,” kata Prabowo.
     
    Diketahui, desakan untuk menetapkan status darurat bencana nasional semakin menguat. Dorongan tersebut datang dari anggota DPR RI Komisi V dan VIII, perwakilan sejumlah partai politik di tingkat provinsi, serta organisasi masyarakat sipil seperti Solidaritas Masyarakat Indonesia (SMI). Mereka menilai bahwa skala bencana di Sumatra telah melampaui kemampuan pemerintah daerah untuk menangani secara mandiri.
     
    Meski pemerintah provinsi sudah menetapkan status tanggap darurat di tingkat lokal, pihak-pihak tersebut menilai bahwa status bencana nasional dibutuhkan untuk membuka akses bantuan yang lebih luas, mempercepat mobilisasi sumber daya, dan memperkuat koordinasi penanganan di tingkat pusat.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Rano Karno: Jakarta Siap Tambah Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 November 2025

    Rano Karno: Jakarta Siap Tambah Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera Megapolitan 30 November 2025

    Rano Karno: Jakarta Siap Tambah Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno memastikan Jakarta siap mengirim bantuan tambahan untuk korban banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
    Hal itu ia sampaikan saat melepas keberangkatan
    bantuan kemanusiaan
    bersama Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali di Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (30/11/2025).
    “Insya Allah hari ini kita menyampaikan beberapa bantuan. Artinya, Jakarta siap apabila memang dibutuhkan bantuan selanjutnya,” ucap Rano di lokasi, Minggu.
    Rano menjelaskan, tantangan sebenarnya justru muncul setelah bencana selesai.
    Pada tahap itu, masyarakat biasanya menghadapi situasi yang lebih berat karena harus memulai kembali aktivitas, memulihkan rumah, memperbaiki fasilitas umum yang rusak, dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dalam kondisi yang serba terbatas.
    Untuk itu,
    Pemprov DKI
    menyatakan kesiapan memberikan dukungan tambahan bila dibutuhkan oleh daerah terdampak. “Karena pascabencana ini jauh lebih berat daripada apa yang akan kita hadapi sekarang,” kata dia.
    Setelah bencana terjadi, Pemprov DKI langsung bergerak.
    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memerintahkan dirinya untuk mengoordinasikan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), BUMD, PMI, hingga Baznas untuk menyalurkan bantuan.
    “Pak Gubernur memerintahkan saya untuk melakukan koordinasi kepada seluruh OPD untuk melakukan kegiatan ini. Karena itu BUMD DKI, kemudian PMI, Baznas bergerak semua hari ini,” lanjut Rano.
    Adapun bantuan dari Jakarta ikut diberangkatkan menggunakan tiga kapal perang TNI AL, yaitu KRI dr. Soeharso-990 menuju Langsa, KRI Teluk Gilimanuk-531 menuju Lhokseumawe, dan KRI Semarang-594 menuju Nias.
    Bantuan tersebut berisi kebutuhan pokok seperti beras, mi instan, air mineral, selimut, tenda, serta perlengkapan bayi dan keluarga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.