Topik: longsor

  • Terdampak Bencana, Navigasi Penerbangan di Aceh-Sumut-Sumbar Aman?

    Terdampak Bencana, Navigasi Penerbangan di Aceh-Sumut-Sumbar Aman?

    Jakarta

    Layanan navigasi penerbangan di wilayah terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor dijamin masih berfungsi dengan lancar dan aman. Sejak minggu lalu bencana banjir dan tanah longsor menerpa beberapa titik di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Selaku penyedia layanan navigasi penerbangan, AirNav Indonesia mengambil langkah cepat, terukur, dan terkoordinasi dalam menjaga kelancaran serta keamanan layanan navigasi penerbangan di wilayah terdampak bencana.

    Upaya ini juga menjadi bagian dari dukungan penuh AirNav terhadap operasi kemanusiaan yang sedang berlangsung. Diketahui, beberapa bantuan hanya bisa dikirim lewat jalur udara.

    Direktur Utama AirNav Indonesia Avirianto Suratno menegaskan komitmen perusahaan dalam memastikan layanan navigasi penerbangan tetap terjaga, kendati sejumlah unit layanan menghadapi dampak langsung bencana.

    “Dalam kondisi darurat seperti ini, prioritas kami adalah menjaga keberlangsungan layanan navigasi penerbangan. Sekaligus pula memastikan operasional misi kemanusiaan dapat berlangsung tanpa hambatan,” jelas Avirianto melalui keterangan resminya, Minggu (30/11/2025).

    Sebagai langkah tanggap darurat awal, dia menjelaskan, AirNav Indonesia telah menerbitkan NOTAM TIBA (Traffic Information Broadcast by Aircraft) di Bandara Lhokseumawe, Takengon, dan Mandailing Natal. Langkah ini ditempuh karena sebagian personel navigasi yang bertugas di lokasi tersebut turut terdampak banjir atau mengalami kendala akses menuju lokasi kerja.

    Di sisi lain, manajemen juga mengaktifkan Posko Operasional Navigasi Penerbangan di fasilitas INMC (Indonesia Network Management Center) sebagai pusat kendali, koordinasi, dan monitoring layanan terhadap unit-unit di wilayah terdampak.

    Untuk menjaga stabilitas operasional, AirNav Indonesia melakukan penambahan personel operasional dan teknis dari sejumlah kantor cabangnya. Antara lain kantor cabang Makassar Air Traffic Service Center (MATSC), Jakarta Air Traffic Service Center (JATSC), Halim Perdanakusuma, dan Pekanbaru untuk memperkuat pelayanan di Kantor Cabang Aceh dan Medan.

    Selain itu, dilakukan pula penugasan langsung personel ke unit layanan di Lhokseumawe dan Takengon. Langkah ini guna memastikan operasional bandara tetap berjalan dan mendukung misi kemanusiaan melalui jalur udara yang dilakukan sejumlah instansi.

    “Seperti Basarnas, TNI, BNPB, serta lembaga kemanusiaan lainnya. Dengan pemulihan personel tersebut, NOTAM TIBA kemudian dicabut,” lanjut Avirianto.

    Di sisi infrastruktur, AirNav Indonesia juga memperkuat sistem komunikasi penerbangan melalui penyediaan dan pemasangan jaringan internet Starlink di Lhokseumawe, Sibolga, dan Gunung Sitoli untuk memastikan konektivitas operasional tetap stabil meskipun infrastruktur telekomunikasi darat mengalami gangguan.

    AirNav juga mengirimkan peralatan teknis pendukung untuk memastikan seluruh fasilitas navigasi tetap berfungsi optimal.

    (kil/kil)

  • Update Bencana Sumatra-Aceh Minggu (30/11): Total 442 Korban Jiwa

    Update Bencana Sumatra-Aceh Minggu (30/11): Total 442 Korban Jiwa

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto mengatakan memasuki hari keempat penanganan banjir dan longsor di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh, total korban jiwa sebanyak 442, Minggu (30/11/2025).

    Penambahan jumlah korban setelah Satuan Tugas Gabungan dari TNI, Polri, BNPB, dan personel lainnya melakukan penyisiran di tiga provinsi tersebut.

    “Jadi korban jiwa untuk Sumatra Utara 217 jiwa yang meninggal dunia. Kemudian 209 yang masih hilang,” kata Suharyanto dilansir akun YouTube @BNPB, Minggu (30/11/2025).

    Dia menyebut, korban terbanyak berada di Tapanuli Selatan. Sedangkan sisanya di Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Tapanuli Utara, dan Humbang Hasundutan.

    Dia juga melaporkan, pengungsi juga turut bertambah menjadi 3.600 jiwa di Tapanuli Utara. Lalu di Tapanuli Selatan sebanyak 4.661 jiwa yang mengungsi, Sibolga sebanyak 4.456 jiwa, Humbang Hasundutan sebanyak 2.200 jiwa, dan Mandailing Natal 1.378 jiwa.

    Dari segi akses transportasi, jalur Tarutung-Sibolga masih proses normalisasi dan baru berhasil ditembus sepanjang 40 km. Suharyanto menyampaikan masih ada warga yang terjebak di antara jalan Sibolga ke Tapanuli Tengah, di mana mereka mengungsi di area tersebut. 

    Lalu jalan Tarutung-Tapanuli Utara masih lumpuh, di mana personel gabungan membawa logistik ke titik-titik itu. Jalur Mandailing Natal berangsur pulih.

    Tapanuli Utara ke Tapanuli Tengah hanya bisa diakses melalui jalur udara. Lalu, Bandara Pinangsori sudah dapat diakses jalur darat sehingga pendistribusian logistik ke Tapanuli Tengah bisa menggunakan jalur udara dan darat. Tapanuli Tengah ke Sibolga sudah bisa ditembus.

    Korban Jiwa di Aceh 96 Orang

    Suharyanto menjelaskan bahwa korban jiwa di Aceh menjadi 96 orang, dan 75 masih dinyatakan hilang. Korban jiwa terdampak di 11 kabupaten dan kota. 

    Dia merincikan jalur transportasi yang masih lumpuh adalah Sumatra Utara-Aceh Tamiang, Banda Aceh-Lhokseumawe, Aceh Utara-Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Tengah, Bener Meriah, Subusalam, Singkil, dan Aceh Selatan.

    Namun, akses komunikasi di Bener Meriah telah lancar, begitupun Aceh Timur, dan Langsa. 

    Korban Jiwa Sumatra Barat menjadi 129

    Suharyanto menyampaikan bahwa korban Jiwa di Sumatra Barat mencapai 129 orang, 118 masih hilang, dan 16 luka-luka. Wilayah Padang Pariaman juga telah pulih dan banyak warga yang berangsur angsur mengunjungi rumahnya.

    Di Agam, katanya, korban jiwa menjadi 87, sedangkan 76 masih dinyatakan hilang. Terdapat 8 kabupaten/kota yang terdampak dan masih menjadi fokus utama.

    Jalur Kota Padang Panjang dan Secincin masih putus. Dia mengatakan akses dari Jakarta ke Sumatra Barat menggunakan jalur darat masih bisa diakses.

    Adapun sampai saat ini Satgas Gabungan masih mendistribusikan kebutuhan pokok mulai dari makanan, minuman, selimut, tenda keluarga dan tenda pengungsian. Selain itu, sejumlah lokasi telah dipasangi Starlink untuk mempermudah komunikasi. Proses penyaluran akan terus bertambah setiap harinya yang didominasi dari jalur udara.

  • Banjir & Longsor Hambat Distribusi, Pertamina Jamin BBM Tetap Tersedia di Aceh

    Banjir & Longsor Hambat Distribusi, Pertamina Jamin BBM Tetap Tersedia di Aceh

    Jakarta

    Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) melaporkan perkembangan penyaluran BBM di wilayah Aceh yang masih dalam tahap pemulihan akibat banjir dan longsor di sejumlah titik. Sejumlah wilayah yang terisolasi akibat bencana tetap dilayani kebutuhan BBM-nya melalui jalur distribusi alternatif.

    Penyaluran suplai BBM ini dilakukan secara bertahap menyesuaikan kondisi akses mobil tangki. Langkah ini ditempuh untuk memastikan pasokan energi tetap tersedia bagi masyarakat terdampak.

    Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, mengatakan kondisi akses jalan yang berubah-ubah serta mobilitas armada yang terbatas menjadi faktor yang mempengaruhi kecepatan distribusi di beberapa lokasi. Untuk memastikan kesediaan BBM, pola distribusi dilakukan dengan sangat dinamis.

    “Tim suplai kami terus menyesuaikan rute dan waktu pengiriman mengikuti kondisi lapangan. Kami mengajak masyarakat membeli BBM sesuai kebutuhan harian agar layanan di SPBU dapat berlangsung lebih lancar,” kata Fahrougi dalam keterangan tertulis, Minggu (30/11/2025).

    Fahrougi menyampaikan, saat ini terdapat beberapa armada mobil tangki yang masih terjebak di ruas jalan yang tergenang atau terputus. Sementara armada lain yang dapat bergerak terus dimaksimalkan untuk menjaga suplai ke SPBU-SPBU prioritas.

    Untuk masyarakat di sekitar lokasi terdampak bencana, pelayanan BBM terpantau tetap berjalan, termasuk melalui pola operasional 24 jam pada SPBU yang kondisi lingkungannya memungkinkan. SPBU-SPBU dalam kota Banda Aceh maupun di wilayah yang tidak terdampak banjir juga tetap melayani 24 jam guna memenuhi kebutuhan harian warga.

    Dari pemantauan lapangan, stok di SPBU yang diberitakan tersebut masih tersedia sejak siang hari, dan pengisian ulang dilakukan sesuai jadwal suplai yang dapat ditempuh armada di tengah kondisi cuaca dan akses jalan yang fluktuatif.

    “Pertamina menegaskan bahwa stok BBM di wilayah Aceh pada prinsipnya terpantau cukup, dan suplai dari terminal BBM tetap berjalan mengikuti perkembangan kondisi,” ujarnya.

    Dalam kesempatan terpisah, Komite BPH Migas, Fathul Nugroho melakukan pemantauan langsung proses penyaluran di area terdampak. Proses distribusi yang dilakukan bertahap menyesuaikan akses yang tersedia. Ia juga menegaskan pentingnya menjaga ketertiban pembelian di SPBU.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian berlebihan atau panic buying. Pola konsumsi yang terukur akan mempercepat pemulihan pelayanan BBM di Aceh,” ujar Fathul.

    Pertamina Patra Niaga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Aceh, BPBD, aparat keamanan, serta BPH Migas untuk memastikan layanan energi tetap berjalan dan pemulihan distribusi dapat berlangsung optimal.

    (kil/kil)

  • PLN Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Aceh, Direksi Turun Langsung ke Lokasi

    PLN Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Aceh, Direksi Turun Langsung ke Lokasi

    Aceh: PT PLN (Persero) terus menunjukkan komitmen untuk hadir di tengah masyarakat Aceh yang terdampak banjir dan tanah longsor. Selain mempercepat pemulihan jaringan listrik, PLN juga menyalurkan berbagai bantuan kemanusiaan dalam bentuk paket sembako dan peralatan listrik guna memastikan kebutuhan dasar warga tetap terpenuhi selama masa tanggap darurat.

    Bantuan yang sudah disalurkan meliputi 6 ton beras, 2 ton gula, 1.000 kotak mi instan, 2.000 kaleng sarden, 2.000 liter minyak goreng, 2.000 kaleng kornet, 2.000 paket biskuit, 3.000 botol air mineral, serta 14.000 lampu emergency untuk mendukung aktivitas warga selama masa pemulihan. Bantuan tersebut di antaranya diserahkan melalui Pemerintah Provinsi Aceh dalam Apel Siaga Team Recovery Bencana Aceh di Landasan Udara Iskandar Muda, Sabtu (29/11).

    Salah satu penerima bantuan sembako di Posko Desa Blang Awe, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Dedy Suriadi mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan PLN  ke tempat posko pengungsiannya.

    “Sembako sangat kami butuhkan di Posko Desa Blang Awe, Kecamatan Meureudu ini. Terima kasih atas kemurahan hati PLN yang sudah membantu,” ungkap Dedy haru.

    Selain bantuan logistik, PLN juga menyerahkan genset guna mendukung aktivitas masyarakat, termasuk kegiatan ibadah yang sempat terkendala akibat bencana. Bantuan genset salah satunya disalurkan ke Mesjid Al Ghafur, Kabupaten Aceh Besar oleh Direktur Distribusi PLN, Arsyadany Ghana Akmalaputri, Direktur Teknologi, Engineering, dan Keberlanjutan PLN, Evy Haryadi, Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Edwin Nugraha Putra, dan Ketua Yayasan Baitul Maal Pusat, Sulistyo Biantoro.

    Kepala Badan Kesejahteraan Mesjid Al Ghafur, Tengku Muhammad Rijal menuturkan bahwa bantuan PLN sangat membantu masyarakat, terutama untuk menjaga keberlangsungan kegiatan ibadah.

    “Bantuan genset ini sangat berarti bagi kami. Dengan adanya genset, kegiatan ibadah tetap dapat berlangsung meski kelistrikan belum sepenuhnya pulih. Kami berterima kasih atas perhatian dan dukungan PLN kepada masyarakat Desa Gani,” ujarnya.

    Sementara itu Direktur Distribusi PLN, Arsyadany Ghana Akmalaputri pada saat penyerahan bantuan genset menyampaikan bahwa fokus PLN adalah memastikan warga tetap dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan lebih aman dan nyaman. Untuk itu PLN tidak hanya hadir mempercepat pemulihan jaringan, tetapi juga memberikan bantuan kemanusiaan.

    “Kami memahami betapa berat dampak banjir bagi masyarakat. Karena itu, PLN berkomitmen hadir tidak hanya melalui perbaikan infrastruktur kelistrikan, tetapi juga melalui bantuan langsung yang diharapkan dapat mendukung percepatan pemulihan pascabanjir dan meringankan beban warga,” ujarnya.

    Dukungan kepada masyarakat tak berhenti pada pemenuhan kebutuhan listrik darurat. PLN juga memperluas jangkauan bantuan melalui kolaborasi dengan Komando Daerah Militer Iskandar Muda, salah satunya dengan pengadaan empat dapur umum di wilayah Bireun, Aceh Utara, Bener Meriah, dan Singkil.

    Keberadaan dapur umum ini memastikan warga terdampak, khususnya yang masih berada di pos pengungsian, dapat memperoleh makanan layak dan kebutuhan konsumsi harian secara teratur. 

    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa prioritas utama PLN dalam kondisi bencana adalah memastikan kebutuhan mendesak masyarakat dapat terpenuhi, baik dari sisi akses listrik maupun dukungan logistik.

    “PLN selalu berada di sisi masyarakat dalam kondisi apa pun. Kehadiran kami hari ini adalah bentuk kepedulian untuk membantu warga mempercepat pemulihan pascabencana,” ujar Darmawan.

    Bencana longsor dan banjir yang terjadi di wilayah Aceh sebelumnya menyebabkan, sebanyak 12 tower transmisi roboh dan berdampak kepada gangguan suplai listrik di wilayah Aceh. Saat ini, PLN telah menerjunkan sekitar 500 petugas gabungan dari unit PLN se-Indonesia guna mempercepat pembangunan tower transmisi darurat di Aceh.

    Percepatan penanganan gangguan dilakukan nonstop bekerja sama dengan berbagai pihak mulai dari Pemerintah Daerah, TNI, Polri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Seluruh upaya kemanusiaan ini dilakukan PLN untuk mempercepat pemulihan masyarakat, dengan tujuan agar warga dapat kembali beraktivitas dengan lebih baik dan dalam kondisi yang aman.

    Aceh: PT PLN (Persero) terus menunjukkan komitmen untuk hadir di tengah masyarakat Aceh yang terdampak banjir dan tanah longsor. Selain mempercepat pemulihan jaringan listrik, PLN juga menyalurkan berbagai bantuan kemanusiaan dalam bentuk paket sembako dan peralatan listrik guna memastikan kebutuhan dasar warga tetap terpenuhi selama masa tanggap darurat.
     
    Bantuan yang sudah disalurkan meliputi 6 ton beras, 2 ton gula, 1.000 kotak mi instan, 2.000 kaleng sarden, 2.000 liter minyak goreng, 2.000 kaleng kornet, 2.000 paket biskuit, 3.000 botol air mineral, serta 14.000 lampu emergency untuk mendukung aktivitas warga selama masa pemulihan. Bantuan tersebut di antaranya diserahkan melalui Pemerintah Provinsi Aceh dalam Apel Siaga Team Recovery Bencana Aceh di Landasan Udara Iskandar Muda, Sabtu (29/11).
     
    Salah satu penerima bantuan sembako di Posko Desa Blang Awe, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Dedy Suriadi mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan PLN  ke tempat posko pengungsiannya.

    “Sembako sangat kami butuhkan di Posko Desa Blang Awe, Kecamatan Meureudu ini. Terima kasih atas kemurahan hati PLN yang sudah membantu,” ungkap Dedy haru.
     
    Selain bantuan logistik, PLN juga menyerahkan genset guna mendukung aktivitas masyarakat, termasuk kegiatan ibadah yang sempat terkendala akibat bencana. Bantuan genset salah satunya disalurkan ke Mesjid Al Ghafur, Kabupaten Aceh Besar oleh Direktur Distribusi PLN, Arsyadany Ghana Akmalaputri, Direktur Teknologi, Engineering, dan Keberlanjutan PLN, Evy Haryadi, Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Edwin Nugraha Putra, dan Ketua Yayasan Baitul Maal Pusat, Sulistyo Biantoro.
     
    Kepala Badan Kesejahteraan Mesjid Al Ghafur, Tengku Muhammad Rijal menuturkan bahwa bantuan PLN sangat membantu masyarakat, terutama untuk menjaga keberlangsungan kegiatan ibadah.
     
    “Bantuan genset ini sangat berarti bagi kami. Dengan adanya genset, kegiatan ibadah tetap dapat berlangsung meski kelistrikan belum sepenuhnya pulih. Kami berterima kasih atas perhatian dan dukungan PLN kepada masyarakat Desa Gani,” ujarnya.
     
    Sementara itu Direktur Distribusi PLN, Arsyadany Ghana Akmalaputri pada saat penyerahan bantuan genset menyampaikan bahwa fokus PLN adalah memastikan warga tetap dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan lebih aman dan nyaman. Untuk itu PLN tidak hanya hadir mempercepat pemulihan jaringan, tetapi juga memberikan bantuan kemanusiaan.
     
    “Kami memahami betapa berat dampak banjir bagi masyarakat. Karena itu, PLN berkomitmen hadir tidak hanya melalui perbaikan infrastruktur kelistrikan, tetapi juga melalui bantuan langsung yang diharapkan dapat mendukung percepatan pemulihan pascabanjir dan meringankan beban warga,” ujarnya.
     
    Dukungan kepada masyarakat tak berhenti pada pemenuhan kebutuhan listrik darurat. PLN juga memperluas jangkauan bantuan melalui kolaborasi dengan Komando Daerah Militer Iskandar Muda, salah satunya dengan pengadaan empat dapur umum di wilayah Bireun, Aceh Utara, Bener Meriah, dan Singkil.
     
    Keberadaan dapur umum ini memastikan warga terdampak, khususnya yang masih berada di pos pengungsian, dapat memperoleh makanan layak dan kebutuhan konsumsi harian secara teratur. 
     
    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa prioritas utama PLN dalam kondisi bencana adalah memastikan kebutuhan mendesak masyarakat dapat terpenuhi, baik dari sisi akses listrik maupun dukungan logistik.
     
    “PLN selalu berada di sisi masyarakat dalam kondisi apa pun. Kehadiran kami hari ini adalah bentuk kepedulian untuk membantu warga mempercepat pemulihan pascabencana,” ujar Darmawan.
     
    Bencana longsor dan banjir yang terjadi di wilayah Aceh sebelumnya menyebabkan, sebanyak 12 tower transmisi roboh dan berdampak kepada gangguan suplai listrik di wilayah Aceh. Saat ini, PLN telah menerjunkan sekitar 500 petugas gabungan dari unit PLN se-Indonesia guna mempercepat pembangunan tower transmisi darurat di Aceh.
     
    Percepatan penanganan gangguan dilakukan nonstop bekerja sama dengan berbagai pihak mulai dari Pemerintah Daerah, TNI, Polri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Seluruh upaya kemanusiaan ini dilakukan PLN untuk mempercepat pemulihan masyarakat, dengan tujuan agar warga dapat kembali beraktivitas dengan lebih baik dan dalam kondisi yang aman.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (MMI)

  • MenPAN-RB Ajak ASN Perkuat Solidaritas, Siaga, & Ketahanan Hadapi Bencana

    MenPAN-RB Ajak ASN Perkuat Solidaritas, Siaga, & Ketahanan Hadapi Bencana

    Jakarta

    Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI (MenPAN-RB) Rini Widyantini mengimbau seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di instansi pusat maupun pemerintah daerah untuk memperkuat solidaritas.

    Selain itu, Rini juga mengajak ASN untuk mendukung penanganan bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), dan sejumlah wilayah lainnya.

    “Kami mengimbau dan mengajak seluruh ASN di mana pun bertugas untuk memberikan bantuan secara ikhlas dan sukarela kepada saudara-saudara kita yang tengah dilanda musibah. Hal tersebut menjadi bentuk solidaritas dan kepedulian antar sesama untuk setidaknya meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak bencana,” ujar Rini, dalam keterangan tertulis, Minggu (30/11/2025).

    Pimpinan instansi juga diminta untuk mendorong, memfasilitasi, dan mengoordinasikan bantuan yang dihimpun di instansi masing-masing agar penyalurannya dapat lebih cepat, tepat, dan terkoordinasi.

    Rini menegaskan ASN yang berada di wilayah terdampak diberikan pengecualian atas ketentuan kehadiran dan penyesuaian kinerja, sesuai kondisi di lapangan. Pimpinan instansi diminta mengutamakan keselamatan pegawai, melakukan pendataan cepat ASN terdampak, serta menyiapkan pengaturan kerja yang fleksibel.

    Pada saat yang sama, ASN di daerah sekitar wilayah bencana maupun dari Kementerian/Lembaga terkait didorong untuk dapat dimobilisasi mendukung penanganan darurat dan pemulihan (recovery) sesuai koordinasi pemerintah daerah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

    Menteri Rini juga meminta unit pelayanan publik di seluruh daerah, khususnya yang rawan bencana, untuk menyiapkan dan mengaktifkan SOP pelayanan darurat, termasuk rencana kesinambungan layanan (continuity plan), agar pelayanan dasar tetap berjalan bagi masyarakat yang membutuhkan.

    Hal ini termasuk perlakuan khusus nantinya ketika bencana sudah mulai teratasi, seperti misalnya kemudahan penggantian dokumen administrasi kependudukan yang hilang, rusak atau ⁠pelayanan prioritas bagi warga yang memerlukan akses kesehatan, logistik, dan bantuan sosial akibat dampak bencana.

    “Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada ASN, tenaga kesehatan, petugas layanan publik, BPBD, dan seluruh aparatur daerah yang saat ini telah dan terus bekerja siang maupun malam di lapangan. Mereka adalah garda depan yang memastikan masyarakat tetap mendapatkan layanan dan pertolongan. Kami berpesan untuk tetap berhati-hati dan bekerja dengan hati,” tutur Rini.

    Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan negara hadir sepenuhnya dan seluruh elemen pemerintah bergerak untuk menyelamatkan nyawa serta mempercepat pemulihan di daerah terdampak.

    (prf/ega)

  • 10
                    
                        Update Bencana Sumatera: 442 Orang Meninggal, 402 Warga Masih Hilang
                        Nasional

    10 Update Bencana Sumatera: 442 Orang Meninggal, 402 Warga Masih Hilang Nasional

    Update Bencana Sumatera: 442 Orang Meninggal, 402 Warga Masih Hilang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Jumlah korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera terus bertambah.
    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
    BNPB
    ) mencatat, hingga Minggu (30/11/2025), total 442 warga meninggal dunia dan 402 orang masih hilang.
    Data tersebut merupakan akumulasi dari tiga provinsi terdampak, yakni
    Sumatera
    Utara, Sumatera Barat, dan Aceh, yang dilaporkan Kepala BNPB Suharyanto dalam konferensi pers pada Minggu malam.
    Di Aceh, kata Suharyanto, korban meninggal dilaporkan bertambah menjadi 96 jiwa, sedangkan 75 orang masih dinyatakan hilang.
    “Per hari ini Aceh, Aceh korban jiwa jadi 96 dan 75 hilang ya,” ujar Suharyanto dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring.
    Korban tersebut berlokasi di 11 kabupaten/kota di Aceh dari total 18 kabupaten/kota yang terdampak bencana di provinsi tersebut.
    Dalam kesempatan itu, Suharyanto juga memastikan Kota Langsa yang sebelumnya menjadi sorotan, kini sudah dapat diakses dan tidak ditemukan korban meninggal.
    “Dan ternyata di sana tidak ada korban jiwa ya. Jadi artinya mudah-mudahan ini berita yang baik ya,” ucap dia.
    Di antara tiga provinsi, Sumatera Utara menjadi daerah dengan korban meninggal terbanyak, yakni 217 jiwa dengan 209 orang yang masih hilang.
    “Jadi, korban jiwa untuk Sumatera Utara 217 jiwa ya, yang meninggal dunia. Kemudian 209 yang masih hilang,” kata Suharyanto.
    Dia menjelaskan bahwa korban banyak ditemukan di Kabupaten Tapanuli Selatan, seiring operasi pencarian yang terus dilakukan.
    Jumlah pengungsi juga melonjak menjadi puluhan ribu jiwa karena warga mulai berpindah dari pengungsian mandiri ke pengungsian resmi seiring fasilitas yang semakin memadai.
    “Jadi, masyarakat yang tadinya mengungsi mandiri ini masuk ke titik-titik pengungsian. Sehingga jumlah pengungsi ini juga bertambah,” kata Suharyanto.
    Di Sumatera Barat, korban meninggal bertambah menjadi 129 jiwa dan 118 warga masih hilang.
    Namun, dia menyampaikan bahwa kondisi di provinsi tersebut mulai berangsur pulih.
    “Jadi, Sumatera Barat itu dibandingkan Sumatera Utara dan Aceh, sekarang sudah lebih pulih, sudah lebih pulih di hari ketiga ini. Apalagi sekarang sudah tidak ada hujan ya,” jelas Suharyanto.
    Sebagian pengungsi di sejumlah wilayah Sumbar bahkan telah mulai kembali ke rumah pada siang hari untuk melakukan pembersihan.
    Adapun Kabupaten Agam menjadi wilayah dengan korban jiwa terbanyak, yakni 87 warga meninggal dan 76 warga masih hilang.
    Suharyanto menegaskan bahwa proses pencarian dan pertolongan masih berlangsung di seluruh daerah terdampak.
    Selain itu, distribusi logistik juga terus dilakukan dengan berbagai skema, bersamaan dengan upaya membuka akses transportasi darat yang masih terputus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapolri Perintahkan Polisi Terjun ke Daerah Terisolasi akibat Bencana Sumatera
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 November 2025

    Kapolri Perintahkan Polisi Terjun ke Daerah Terisolasi akibat Bencana Sumatera Nasional 30 November 2025

    Kapolri Perintahkan Polisi Terjun ke Daerah Terisolasi akibat Bencana Sumatera
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan agar para polisi masuk ke wilayah yang terisolir akibat bencana longsor dan banjir di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.
    Sigit menyebutkan, bantuan operasi ini dilakukan setelah dirinya mendapat arahan dari Presiden Prabowo Subianto.
    “Jajaran
    Polri
    , tentunya sesuai dengan apa yang menjadi arahan Bapak Presiden, menindaklanjuti dengan menurunkan bantuan untuk operasi kemanusiaan ini, mulai dari menurunkan personel untuk masuk ke wilayah-wilayah yang terisolir,” ujar Sigit dalam jumpa pers di Posko
    Bencana Sumatera
    Utara, Minggu (30/11/2025) malam.
    Selain itu, Sigit menyampaikan Polri turut menurunkan sarana prasarana, baik pesawat, helikopter, maupun kapal.
    Dia mengatakan, seluruh sarana prasarana Polri dikerahkan untuk membantu mengirim logistik yang diperlukan masyarakat.
    “Utamanya di wilayah yang terputus, yang jalurnya tidak bisa dimasuki, maka kita kerahkan bantuan melalui jalur udara,” kata Sigit.
    “Kemudian jalur laut juga kita berikan bantuan, sehingga seluruh kekuatan yang ada, baik dari polda maupun mabes, kita turunkan untuk memaksimalkan dukungan kita terhadap kegiatan operasi ini,” imbuh dia.
    Sementara itu, Sigit mengungkapkan Polri akan menggelar Operasi Aman Nusa dalam menghadapi bencana di Sumatera.
    Dia memastikan personel dan sarana prasarana Polri dikerahkan untuk membantu ketiga wilayah tersebut.
    “Dan mungkin kita juga akan gelar Operasi Aman Nusa, terkait kebutuhan personel, kebutuhan dukungan bantuan peralatan, sarana prasarana, dan logistik serta personel bisa kita maksimalkan untuk bisa bantu di tiga wilayah, Aceh, Sumbar, dan Sumut,” ujar
    Kapolri
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DPR Minta Gratiskan Penerbitan Kembali Dokumen Imigrasi Korban Bencana Sumatera

    DPR Minta Gratiskan Penerbitan Kembali Dokumen Imigrasi Korban Bencana Sumatera

    JAKARTA – Komisi XIII DPR RI meminta pemerintah memberikan kemudahan penerbitan kembali dokumen keimigrasian bagi warga korban banjir dan longsor di Sumatera Barat. Banyak warga dilaporkan kehilangan atau mengalami kerusakan dokumen penting akibat bencana yang melanda pada akhir November 2025.

    Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya mendorong jajaran Imigrasi di Sumatera Barat untuk membebaskan syarat dan biaya bagi warga terdampak.

    “Kami mendorong Kepala Kantor Wilayah Ditjen Imigrasi Sumatera Barat untuk berkomitmen dalam menerbitkan kembali dokumen keimigrasian terhadap masyarakat yang terdampak bencana alam di Sumatera Barat dengan pembebasan persyaratan dokumen dan pungutan biaya,” ujar Willy dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu, 30 November.

    Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh menimbulkan kerusakan besar pada permukiman dan infrastruktur. Sejumlah warga kehilangan dokumen penting, termasuk paspor.

    “Kemudahan syarat dibutuhkan juga karena dokumen adminduk korban banjir dan longsor juga terkena dampak,” katanya.

    Willy menilai kemudahan administrasi merupakan bentuk bantuan nyata bagi warga terdampak, selain bantuan logistik. Hal ini dinilai dapat membantu masyarakat kembali mengakses layanan publik.

    “Bantuan bukan hanya tentang logistik, tapi juga bisa dalam bentuk penerbitan kembali dokumen kenegaraan yang rusak,” kata Legislator dari Dapil Jawa Timur XI itu.

    Menurut Willy, Imigrasi Sumatera Barat telah menyatakan kesiapan menjalankan kemudahan layanan tersebut. Dorongan Komisi XIII DPR RI diharapkan dapat mempercepat pemulihan administrasi bagi warga terdampak.

    Pihak Imigrasi juga akan berkoordinasi dengan kementerian terkait, khususnya Kementerian Keuangan, mengingat penerbitan dokumen keimigrasian berkaitan dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

  • Paguyuban Tathya Dharaka Kirim Bantuan ke Sumatera Utara

    Paguyuban Tathya Dharaka Kirim Bantuan ke Sumatera Utara

    Surabaya (beritajatim.com) – Paguyuban Tathya Dharaka yang berisi Alumni AKPOL 2005 mengirimkan bantuan paket pangan ke korban Bencana Sumatera Utara. Pengiriman pangan dilakukan menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) dr. Radjiman Wedyodiningrat yang memiliki fasilitas kesehatan, Sabtu (29/11/2025) kemarin.

    Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Wahyu Hidayat yang juga alumni AKPOL 2005 memimpin langsung penyerahan bantuan. Bantuan pangan itu dititipkan kepada KadisterbKoarmada II, Kolonel Laut (P) Andi Susanto yang juga merupakan satgas kemanusiaan.

    “Bantuan itu dari teman-teman saya Paguyuban Tathya Dharaka AKPOL 2005 melalui Polres Pelabuhan Tanjung Perak,” kata Wahyu, Minggu (30/11/2025).

    Bantuan pangan tersebut diberikan kepada para korban bencana alam banjir dan tanah longsor di Sumatera Utara sebagai bentuk rasa solidaritas dan empati dari para alumni AKPOL 2005. Dari data yang diterima Beritajatim, bantuan yang dikirimkan adalah 500 paket sembako lengkap (minyak, gula, beras) dan 100 dus mie instan.

    “Semoga bantuan ini dapat meringankan beban para korban disana. Kami juga menghimbau agar masyarakat turut mendoakan dan membantu para korban agar situasi di sana berangsur-angsur pulih,” jelasnya.

    Seperti yang diketahui, 21 wilayah di Sumatera Utara dilaporkan terdampak akibat bencana alam banjir dan tanah longsor yang terjadi sejak 24 November 2025 kemarin.

    Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Lana Saria menjelaskan jika bencana alam tersebut dipicu oleh tiga faktor utama. Pertama, adalah curah hujan yang tinggi hingga ekstrem. Lalu. Faktor kondisi geomorfologi yang curam hingga sangat curam. Terakhir adalah kondisi litologi yang lapuk dan mudah tererosi.

    Dari data terbaru pada Minggu (30/11/2025)siang, 316 orang dinyatakan meninggal dunia dan 279 orang masih belum ditemukan keberadaannya. (ang/but)

  • Salsa Korban Banjir di Batu Busuk Padang Pasrah Memandangi Bekas Teras Rumahnya: Hanyut Semua…

    Salsa Korban Banjir di Batu Busuk Padang Pasrah Memandangi Bekas Teras Rumahnya: Hanyut Semua…

    Jumlah korban bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera Barat terus bertambah hingga Minggu (30/11/2025). Data BPBD Sumbar mencatat, 129 orang meninggal dunia, 86 orang masih hilang, serta sebanyak 110.616 jiwa atau 19.360 KK harus mengungsi.

    Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat, Arry Yuswandi, mengatakan bahwa bencana ini merupakan salah satu kejadian terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

    “Jumlah korban dan pengungsi terus bertambah seiring laporan masuk dari kabupaten dan kota,” ujarnya, Minggu (30/11/2025).

    Dari 129 korban meninggal, Kabupaten Agam menjadi daerah paling terdampak dengan 87 orang meninggal dunia dan 76 lainnya masih hilang akibat banjir bandang dan longsor.

    Di Kota Padang, lebih dari 18 ribu warga terpaksa mengungsi, dengan 10 korban meninggal tercatat. Padang Panjang pun tak luput dari bencana, menelan 21 korban jiwa akibat derasnya arus banjir bandang.

    Sementara di Padang Pariaman, 7 warga dilaporkan meninggal, lebih dari 12 ribu jiwa terdampak, dan ribuan rumah terendam air.

    Dampak bencana di Sumatera Barat kian memprihatinkan. Di Pasaman Barat, tercatat 14.808 KK atau 57.948 jiwa terdampak, dengan kerusakan rumah, sawah, hingga ribuan hektare kolam dan tambak.

    Di Pesisir Selatan, 16.831 rumah terendam, sektor perikanan dan pertanian rusak berat, termasuk lebih dari 10.460 hektare kolam/tambak ikan.

    Bencana serupa juga melanda Tanah Datar, Solok, Solok Selatan, Pasaman, Kepulauan Mentawai, Pariaman, Limapuluh Kota, Payakumbuh, Bukittinggi.

    BPBD mencatat total kerugian sementara mencapai hampir Rp950 miliar. Angka tersebut diperkirakan masih dapat bertambah seiring pembaruan data lapangan.