Topik: Listrik

  • Indeks Kepercayaan Industri Turun di Pengujung 2024 Akibat Kebijakan Relaksasi Impor – Halaman all

    Indeks Kepercayaan Industri Turun di Pengujung 2024 Akibat Kebijakan Relaksasi Impor – Halaman all

     

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Perindustrian merilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) terakhir di tahun 2024. Sayangnya, nilai IKI Desember tahun ini turun akibat dari banyak hal, termasuk kebijakan relaksasi impor.

    “IKI pada bulan Desember 2024 mencapai 52,93 dan tetap ekspansi. Namun melambat 0,02 poin dibandingkan dengan bulan November 2024 yang sebesar 52,95. Nilai IKI juga meningkat 1,61 poin dibandingkan dengan nilai IKI Desember tahun lalu yang sebesar 51,32,” tutur Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif, dalam konferensi pers IKI di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (30/12/2024).

    Febri menjelaskan, optimisme pelaku usaha masih tetap baik pada IKI Desember 2024, meski diguncang dengan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen. Yang menjadi kekhawatiran ialah masih adanya kebijakan relaksasi impor yang masih berlaku.

    “Kenaikan PPN 12 persen bisa diterima industri, apalagi adanya paket kebijakan ekonomi dari pemerintah. Namun demikian kami masih menerima laporan dari pelaku industri adalah kebijakan relaksasi impor yang mengakibatkan banjir barang impor murah di pasar domestik,” jelas Febri.

    Kenaikan PPN 12 persen masih bisa diantisipasi pelaku industri dengan menaikkan harga jual hingga mengurangi utilisasi. Akan tetapi, dengan banjirnya produk impor akibat kebijakan relaksasi impor akan sulit disaingi dari segi harga.

    “Kalau PPN naik, industri bisa menaikkan harga. Tapi kalau banjir impor ini bagaimana industri mengatasinya. Dari segi harga, barang impor sulit disaingi,” kata Febri.

    Selanjutnya, dari 23 subsektor industri pengolahan yang dianalisis, terdapat 19 subsektor mengalami ekspansi dan 4 subsektor kontraksi.

    Subsektor yang ekspansi memiliki kontribusi sebesar 90,5 persen terhadap PDB Industri Pengolahan Nonmigas Triwulan III 2024.

    Dua subsektor yang dengan nilai IKI tertinggi adalah Industri Alat Angkutan Lainnya dan Industri Peralatan Listrik. Sedangkan dua subsektor yang mengalami kontraksi paling dalam adalah Industri Tembakau dan Industri Komputer, Barang Elektronik Dan Optik.

    Ada pula perlambatan ekspansi nilai IKI variabel pesanan baru sebesar 3,49 poin dari 54,20 pada bulan November 2024 menjadi 50,71 pada bulan Desember 2024. Lalu, nilai IKI variabel persediaan produk masih ekspansi dengan pelambatan sebesar 0,10 poin menjadi 54,58.

    Sebaliknya, nilai IKI variabel produksi mengalami ekspansi dan naik sebesar 5,81 poin dari 49,72 pada bulan November menjadi 55,53 pada bulan Desember 2024.

    “Secara umum kami menilai penurunan IKI pada Desember 2024 juga disebabkan karena faktor seasonal, dimana industri sudah mulai mengurangi produksi karena mau tutup tahun. Sedangkan produk manufaktur yang dijual pada bulan Desember, produksinya sudah di bulan sebelumnya. Seperti saat Desember industri makanan dan minuman banyak meningkatkan penjualan tapi produksinya dikurangi dan sudah dilakukan sejak bulan sebelumnya,” ungkap Febri.

    Masih berdasarkan IKI, kegiatan usaha secara umum sedikit menurun, sebanyak 76,4 persen responden menyampaikan kegiatan usahanya membaik dan stabil.

    Proporsi industri yang menyatakan kondisi usahanya pada bulan Desember 2024 membaik sebanyak 29,8 persen menurun 1,0 persen. Persentase responden yang menjawab kondisi usahanya stabil adalah 46,6 persen.

    Persentase pelaku usaha yang menyatakan kondisi usahanya menurun di bulan Desember 2024 naik menjadi 23,6 persen.

    Pada Desember 2024, optimisme pelaku usaha terhadap kondisi usahanya 6 bulan ke depan menurun dibandingkan dengan November 2024, yaitu sebesar 73,3 persen. Angka ini menurun 0,1 persen dibandingkan dengan persentase bulan sebelumnya.

    Sebanyak 21,2 persen pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya stabil selama 6 bulan mendatang. Angka ini menurun 0,5 persen dibandingkan dengan persentase bulan sebelumnya.

    Persentase pesimisme pandangan pelaku usaha terhadap kondisi usaha 6 bulan ke depan sebesar 5,5 persen, meningkat 0,6 persen dibandingkan dengan persentase bulan sebelumnya.

    “Kami melihat penurunan IKI pada Desember masih disebabkan oleh adanya kebijakan relaksasi impor, ini masih membayangi industri. Kami memprediksi nilai IKI bisa lebih baik lagi di bulan Desember jika kebijakan relaksasi impor mulai dibatasi,” imbuhnya.

     

  • Polisi Lepas Tembakan ke Udara Saat Dikejar Pria Bersenjata Tajam di Cengkareng
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Desember 2024

    Polisi Lepas Tembakan ke Udara Saat Dikejar Pria Bersenjata Tajam di Cengkareng Megapolitan 30 Desember 2024

    Polisi Lepas Tembakan ke Udara Saat Dikejar Pria Bersenjata Tajam di Cengkareng
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – MT (20), pria yang sempat menodong polisi dengan senjata tajam di Jalan Daan Mogot Raya, Cengkareng, Jakarta Barat, sempat diancam dengan tembakan oleh polisi.
    Hal itu diungkap oleh Yono (40), petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) sekaligus saksi yang melihat kejadian itu pada Senin (30/12/2024) pagi.
    “Sempet nembakin (ke udara). Ada dua kali
    mah,”
    kata Yono saat ditemui di lokasi, Senin (30/12/2024).
    Bahkan, kata Yono, polisi sempat mencoba untuk menembak MT. Namun, tembakan tersebut tidak mengenai MT.
    Yono tak bisa memastikan terkait jenis senjata yang digunakan polisi untuk menembak MT. Dia menduga senjata tersebut adalah senjata kejut listrik.
    “Sempet (nembak MTA), cuma enggak kena. Kabur langsung dia (MT) ke dalam. Cuma senjata listrik gitu yang buat setruman itu,” kata Yono.
    Upaya menembak MT membuat pelaku melarikan diri ke dalam perkampungan. Kepolisian akhirnya mengejar keberadaan MT ke dalam perkampungan.
    Sebelumnya, seorang pria bersenjata tajam mengejar sejumlah polisi di daerah Jembatan Gantung, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin pagi.
    Dalam unggahan akun Instagram @warga.jakbar, pria yang identitasnya belum diketahui terlihat mengenakan kaus hitam tanpa lengan, celana panjang abu-abu, dan topi hitam.
    Sementara itu, sejumlah polisi tampak berada di trotoar jalan. Video itu menunjukkan insiden bermula dari cekcok antara pria tersebut dengan sejumlah polisi.
    Pria itu mendekati para petugas sambil membawa senjata tajam di tangan kanannya.
    Salah satu polisi kemudian menodongkan pistol ke arah pelaku sambil berjalan mundur, namun pelaku tidak menunjukkan rasa takut.
    Pria tersebut sempat mundur, tetapi kembali mendekati polisi setelah kembali cekcok.
    Aksi nekatnya membuat para polisi terpaksa lari menghindar.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi membenarkan kejadian ini. Namun, dia tidak menjelaskan secara rinci kronologi peristiwa ini.
    “Benar ada kejadian tersebut. Saat ini pelaku sudah diamankan,” ujar Ade Ary saat dikonfirmasi.
    Dalam video lain yang diterima
    Kompas.com,
    terlihat sejumlah polisi membekuk pelaku di sebuah jalan raya.
    Salah satu polisi menindih pelaku untuk mencegahnya melawan, sementara petugas lain mengikat tangannya dengan kabel ties berwarna putih.
    Setelah itu, pria tersebut langsung dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kebakaran yang tewaskan dua orang di Senen diduga akibat arus pendek

    Kebakaran yang tewaskan dua orang di Senen diduga akibat arus pendek

    Petugas Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat memadamkan api di rumah Jalan Letjen Suprapto, Bungur, Senen, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2024). ANTARA/HO-Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat.

    Kebakaran yang tewaskan dua orang di Senen diduga akibat arus pendek
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 30 Desember 2024 – 10:38 WIB

    Elshinta.com – Kebakaran rumah di Jalan Letjen Suprapto, Bungur, Senen, Jakarta Pusat, yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia diduga akibat arus pendek listrik (korsleting).

    “Kebakaran bangunan rumah yang terjadi di Jalan Letjen Suprapto RT 001/009, Kelurahan Bungur, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, diduga akibat korsleting listrik,” kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat Asril Rizal saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Asril menyebutkan, kebakaran diketahui saat pemilik warteg bernama Agus hendak masak di dapur dan melihat adanya percikan api.

    “Saat ingin masak di dapur warteg pemilik warteg Pak Agus melihat percikan api. Pemilik langsung keluar meminta bantuan ke Pak RT saat kembali api sudah membesar,” ujar Asril.

    Informasi kebakaran diterima Suku Dinas (Sudin) Gulkarmat dari petugas Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) Sektor Senen pukul 04.23 WIB.

    Pihaknya mengerahkan 20 unit pemadam kebakaran dengan 100 personel untuk memadamkan api. Para petugas pemadam yang dikerahkan mulai tiba di lokasi pukul 04.28 WIB.

    Lalu petugas mulai beroperasi pukul 04.29 WIB. Api dilokalisir pukul 05.04 WIB, masuk dalam proses pendinginan sejak 05.19 WIB. Api berhasil dipadamkan pukul 07.30 WIB.

    “Selesai dipadamkan pukul 07.30 WIB. Hambatan dalam pemadaman api, yakni sumber air yang jauh,” ujar Asril.

    Selain itu, kebakaran mengakibatkan kerugian tiga bangunan rumah dengan luas area 10×22 meter persegi (m2). Sebanyak tiga KK terdampak dengan jumlah delapan jiwa.

    Kebakaran juga mengakibatkan dua orang lanjut usia (lansia) meninggal dunia, yakni Tjhin Bie Tjhan (70) yang ditemukan di lantai dasar dan Tjong Lili (68) ditemukan di lantai satu.

    “Dua orang terjebak di dalam Tempat Kejadian Perkara (TKP). Korban terjebak telah ditemukan petugas pemadam kebakaran (damkar) dalam kondisi meninggal dunia,” katanya.

    Sumber : Antara

  • "Magnet" Baru di TMII, 21.500 Orang Nikmati Pertunjukan Air Mancur Tirta Cerita dalam Semalam
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Desember 2024

    "Magnet" Baru di TMII, 21.500 Orang Nikmati Pertunjukan Air Mancur Tirta Cerita dalam Semalam Megapolitan 30 Desember 2024

    “Magnet” Baru di TMII, 21.500 Orang Nikmati Pertunjukan Air Mancur Tirta Cerita dalam Semalam
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Air mancur menari Tirta Cerita menjadi magnet baru di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
    Dengan memadukan teknologi modern dengan budaya Indonesia, atraksi ini menarik puluhan ribu pengunjung, terlebih pada saat libur akhir tahun.
    “Semalam saja, jumlah penonton mencapai lebih dari 21.500 orang. Ini menunjukkan TMII tetap menjadi destinasi favorit keluarga sekaligus tempat menikmati seni dan budaya yang dikemas modern,” ujar Direktur Utama TMII Intan Ayu Kartika melalui keterangan tertulis, Senin (30/12/2024).
    Tirta Cerita menghadirkan aransemen musik, video
    mapping
    , dan aksi 300 drone yang membentuk pola-pola menawan. Pertunjukan ini berlangsung setiap hari pukul 18.30 WIB.
    “Air mancur menari Tirta Cerita merupakan perpaduan budaya daerah Indonesia dengan teknologi modern,” ujar Intan.
    Tirta Cerita menghidupkan delapan legenda dan dongeng Nusantara. Cerita seperti Si Kancil dan Buaya, Keong Emas, Roro Jonggrang, Timun Mas, Bawang Merah dan Bawang Putih, Lutung Kasarung, Malin Kundang, dan Ande-Ande Lumut hadir dalam format baru.
    Selain pertunjukan air mancur, jumlah total pengunjung TMII pada Minggu mencapai lebih dari 40.000 orang.
    TMII juga telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi menghadapi lonjakan pengunjung saat libur tahun baru 2025.
    Direktur Operasional TMII Arie Prasetyo mengatakan parkir tambahan telah disediakan, termasuk Gedung Elevated Parking serta area Plaza Utara dan Selatan. Pengunjung bisa memanfaatkan angkutan keliling (angling) untuk berkeliling di dalam kawasan.
    “Antrean adalah hal yang kami antisipasi selama masa libur. Kami sudah menambah angling menjadi 40 unit untuk mengurangi antrean,” ujar Arie Prasetyo pada Kamis (26/12/2024).
    Selain itu, TMII menambah dua bus listrik dan mendapat bantuan empat hingga enam unit bus dari Transjakarta untuk melayani pengunjung saat libur tahun baru.
    “Tadi ada penambahan dua bus listrik ukuran besar. Transjakarta juga rencana memberikan bantuan bus untuk mengurangi antrean,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Produsen Soroti Ketimpangan Subsidi Mobil Hybrid Vs Listrik di RI

    Produsen Soroti Ketimpangan Subsidi Mobil Hybrid Vs Listrik di RI

    Jakarta

    PT Indomobil National Distributor (IND) selaku agen pemegang merek (APM) Citroen di Indonesia memberikan sorotan terhadap ‘subsidi’ mobil listrik dan hybrid yang besarannya sangat timpang.

    Sebab, ketika mobil listrik bebas Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), mobil hybrid hanya mendapat potongan tiga persen. Selain itu, mobil listrik juga berhak mendapat potongan PPN sebesar 10 persen dari yang semula 11 menjadi 1 persen.

    Chief Executive Officer (CEO) PT IND, Tan Kim Piauw mengatakan, pihaknya sebenarnya punya kendaraan hybrid yang bisa dipasarkan di Indonesia. Namun, jika melihat ‘subsidi’ yang diberikan pemerintah, dia sementara ingin fokus ke mobil listrik dan bensin.

    “Kita lihat pemerintah memberikan dukungan terhadap EV-nya sangat kuat. Kalau kita bicara hybrid dan EV. Meskipun pemerintah sekarang ada perhatian terhadap mobil hybrid, tapi maaf aja kan cuma tiga persen. Seberapa besar sih dampaknya?” ujar Tan saat ditemui awak media di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

    “Sekarang bandingkan dengan EV, besar banget! Pajaknya aja tahun ini 1 persen, lalu bisa CBU dengan garansi, luxury tax nol (persen), import duty juga bisa menjadi nol (persen). Waduh, kalau itu dijumlahin, (subsidi) mobil hybrid tidak seberapa,” tambahnya.

    Citroen bicara soal timpangnya subsidi mobil hybrid dan listrik Foto: Rifkianto Nugroho

    Dengan gambaran tersebut, Citroen tetap akan fokus ke segmen bensin dan listrik. Khusus untuk kendaraan listrik, dia memastikan ada model baru tahun depan.

    “Tentu ada (mobil listrik baru), karena kita inline dengan program pemerintah. Kita tidak mungkin hanya ICE, dua-duanya harus imbang. Soalnya market ICE masih kuat di Indonesia,” kata dia.

    Diberitakan detikOto sebelumnya, pemerintah telah mengumumkan pemberian diskon PPNBM untuk mobil hybrid sebesar 3 persen. Pengumuman tersebut disampaikan Menkeu Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Paket Stimulus Ekonomi untuk Kesejahteraan.

    “Mobil listrik kita meneruskan yang selama ini sudah dilakukan ditambah dengan untuk kendaraan hybrid yaitu PPNBM DTP-nya tiga persen,” kata Sri Mulyani.

    (sfn/rgr)

  • Banggar DPR nilai PPN 12 persen dukung program strategis Prabowo

    Banggar DPR nilai PPN 12 persen dukung program strategis Prabowo

    PDI Perjuangan berkomitmen untuk mengawal keberhasilan Program Quick Win Presiden melalui dukungan terhadap APBN 2025

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah mengungkapkan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen mulai 2025, akan menunjang berbagai program strategis, yang diusung Presiden Prabowo Subianto.

    Menurutnya, kenaikan PPN diarahkan untuk mendanai berbagai program strategis yang berbasis pada anggaran negara.

    “Beberapa program tersebut mencakup penyediaan makanan bergizi secara gratis, layanan pemeriksaan kesehatan gratis, pembangunan rumah sakit yang lengkap di berbagai daerah, pemeriksaan penyakit menular seperti TBC, renovasi sekolah, pengembangan sekolah unggulan terintegrasi, serta pembangunan lumbung pangan nasional, regional, dan desa,” kata Said dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Said juga mengingatkan pentingnya langkah mitigasi risiko terhadap dampak kenaikan PPN, khususnya bagi rumah tangga miskin dan kelas menengah.

    Ia mengusulkan peningkatan alokasi anggaran untuk program perlindungan sosial (perlinsos) yang lebih luas, tidak hanya mencakup rumah tangga miskin, tetapi juga kelompok rentan atau hampir miskin.

    Oleh karena itu, program tersebut harus dijalankan dengan tepat waktu dan tepat sasaran.

    Dalam keterangannya, Said menyoroti pentingnya subsidi untuk transportasi umum, khususnya moda transportasi massal di wilayah perkotaan besar.

    Selain itu, ia menyarankan subsidi perumahan bagi kelompok menengah bawah, terutama untuk rumah tipe 45 ke bawah dan rumah susun.

    “Subsidi BBM, gas LPG, dan listrik untuk rumah tangga miskin perlu diperluas hingga mencakup rumah tangga kelas menengah. Selain itu, ojek online juga perlu tetap mendapatkan akses ke BBM bersubsidi, bahkan jika memungkinkan, subsidi ini diperluas ke kelompok masyarakat menengah bawah,” jelasnya.

    Dalam bidang pendidikan, Said mengusulkan peningkatan bantuan pendidikan dan beasiswa perguruan tinggi yang dapat menjangkau lebih banyak penerima manfaat, terutama siswa berprestasi dari keluarga miskin hingga kelas menengah.

    Dirinya juga meminta pemerintah untuk mengadakan operasi pasar secara rutin, setidaknya setiap dua bulan, demi menjaga stabilitas harga komoditas pangan dan menekan inflasi.

    Selain itu, pihaknya mendorong pemerintah untuk meningkatkan penggunaan barang dan jasa dari UMKM dalam belanja pemerintah, dari yang sebelumnya minimal 40 persen menjadi 50 persen.

    Lebih lanjut, Said menekankan perlunya program pelatihan dan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat kelas menengah dan kelompok terdampak, sehingga mereka dapat beralih ke sektor-sektor yang lebih potensial dan kompetitif.

    Pemerintah perlu memastikan target penghapusan kemiskinan ekstrem tercapai pada tahun 2025, dengan menurunkan angkanya dari 0,83 persen menjadi nol persen.

    Selain itu, Said mendorong percepatan penurunan angka tengkes (stunting) menjadi di bawah 15 persen dari posisi saat ini sebesar 21 persen.

    “Langkah-langkah ini penting untuk memastikan keberhasilan program strategis pemerintah serta peningkatan kualitas hidup masyarakat secara merata,” ucapnya.

    Adapun, Said menilai program-program Presiden Prabowo tersebut selaras dengan visi PDI Perjuangan (PDIP) dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta mendorong terciptanya layanan kesehatan yang inklusif.

    “PDI Perjuangan berkomitmen untuk mengawal keberhasilan Program Quick Win Presiden melalui dukungan terhadap APBN 2025,” ujar Said yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan itu.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kebakaran di gedung UIN diduga disebabkan korsleting listrik

    Kebakaran di gedung UIN diduga disebabkan korsleting listrik

    Pihak Dinas Pemadam Kebakaran Kota Tangerang Selatan saat berusaha memadamkan api di Kampus I Gedung Rektorat Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada Senin (30/12/2024). ANTARA/HO-Dinas Pemadam Kebakaran Kota Tangerang Selatan

    Kebakaran di gedung UIN diduga disebabkan korsleting listrik
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 30 Desember 2024 – 12:10 WIB

    Elshinta.com – Kebakaran yang terjadi di Kampus I Gedung Rektorat Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada Senin pagi diduga disebabkan oleh arus pendek (korsleting) listrik.

    Hal tersebut disampaikan oleh Perwira Piket Lapangan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Tangerang Selatan, Nurudin.

    “Penyebab ‘korsleting’ listrik,” katanya saat dikonfirmasi di Jakarta.

    Nurudin menjelaskan, pihaknya menerima laporan kebakaran tersebut pertama kali pada pukul 06.15 WIB.

    “Setelah menerima laporan tersebut, sebanyak 10 mobil pemadam kebakaran meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP),” katanya.

    Dia juga menjelaskan operasi pemadaman berlangsung dari pukul 06:15 sampai 07:35 WIB dan saat ini situasi sudah kondusif.

    Nurudin menambahkan, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden tersebut. Namun, kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta.

    “Korban nihil karena situasi kampus sedang sepi. Sementara kerugian ditaksir mencapai Rp 200 juta,” ungkapnya.

    Sumber : Antara

  • Kementerian ESDM cegah kebakaran akibat listrik lewat sosialisasi GPAS

    Kementerian ESDM cegah kebakaran akibat listrik lewat sosialisasi GPAS

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM menggelar kegiatan sosialisasi penggunaan gawai proteksi arus sisa (GPAS) sebagai langkah preventif untuk mencegah kecelakaan dan kebakaran akibat listrik.

    Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu dalam keterangannya di Jakarta, Senin, menjelaskan kegiatan sosialisasi bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya listrik sekaligus mendorong penerapan standar keselamatan ketenagalistrikan, yang lebih baik demi melindungi instalasi dan pengguna dari risiko yang tidak diinginkan.

    “Kebakaran akibat listrik berdampak luas, tidak memandang tingkat sosial ekonomi, dan kerugiannya besar. Kita perlu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memitigasi risiko ini,” ujar Jisman pada sosialisasi GPAS, yang digelar di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (24/12/2024).

    Jisman melanjutkan pembangunan ekosistem ketenagalistrikan yang aman, ramah lingkungan, dan sesuai ketentuan keselamatan merupakan prioritas utama pemerintah.

    Ia menyoroti pentingnya penerapan standar keselamatan ketenagalistrikan untuk melindungi instalasi, manusia, dan makhluk hidup lainnya dari risiko kecelakaan, sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan.

    Koordinator Kelaikan Teknik dan Keselamatan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Wahyudi Joko Santoso menjelaskan bahaya listrik pada sisi pemanfaatan mencakup risiko tersetrum dan kebakaran yang dapat berdampak luas.

    Namun, bahaya dapat diminimalkan melalui instalasi listrik yang memenuhi standar pedoman umum instalasi listrik) (PUIL) serta penerbitan sertifikat laik operasi (SLO).

    “Pemerintah menekankan pentingnya peran GPAS sebagai standar baru yang efektif dalam mengurangi risiko kecelakaan akibat arus listrik,” ujar Wahyudi.

    Akademisi Prof Syamsir Abduh pada paparannya menjelaskan perbedaan antara arus bocor dan arus sisa.

    Ia menegaskan bahwa GPAS efektif mengatasi risiko arus sisa, yang sering kali tidak terdeteksi oleh perangkat standar seperti mini circuit breaker (MCB).

    “MCB hanya memutus arus lebih, tetapi GPAS melindungi dari bahaya sentuhan langsung maupun tidak langsung,” ungkap Syamsir.

    Ia juga memaparkan hasil penelitian ASLITER terhadap 80 lokasi instalasi listrik, yang menunjukkan sektor layanan umum mencatat angka arus bocor tertinggi sebesar 72,49 mA dan arus sisa sebesar 15,49 mA, sehingga perlunya implementasi GPAS di sektor tersebut.

    Ketua Umum Dewan Pengurus AKLI Puji Muhardi menyampaikan selain memastikan kepatuhan terhadap regulasi keselamatan ketenagalistrikan, GPAS juga mampu meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap instalasi listrik yang lebih aman.

    “Upaya ini merupakan langkah strategis dalam menciptakan ekosistem kelistrikan yang lebih andal dan memberikan perlindungan maksimal bagi pengguna,” katanya.

    Perwakilan Asosiasi Produsen Peralatan Listrik (APPI) Yohannes Widjaja menjamin kesiapan manufaktur nasional memproduksi hingga 90 juta unit RCCB dan RCBO per tahun guna mendukung implementasi GPAS di seluruh Indonesia.

    Acara juga menghadirkan narasumber penanggap dari Ketua Asosiasi Lembaga Inspeksi Tegangan Rendah, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, dan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia, yang memberikan perspektif tambahan tentang pentingnya GPAS dalam melindungi jiwa dan aset masyarakat.

    Jisman menyampaikan pemerintah terus berkomitmen mengembangkan regulasi dan memperluas sosialisasi GPAS sebagai langkah nyata menurunkan risiko kecelakaan dan kebakaran akibat listrik.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2024

  • Penjualan Mobil Listrik Diprediksi ‘Meledak’ Tahun Depan

    Penjualan Mobil Listrik Diprediksi ‘Meledak’ Tahun Depan

    Jakarta

    Studi yang dikerjakan pakar dari S&P Global Mobility mengungkap, penjualan mobil listrik secara global akan ‘meledak’ tahun depan. Bahkan, menurut mereka, peningkatan angkanya tak main-main!

    Peneliti atau pakar dari S&P Global Mobility mengatakan, penjualan mobil listrik global bisa tembus 15,1 juta unit tahun depan. Catatan tersebut naik 30 persen dibandingkan tahun ini yang berada di level 11,6 juta unit.

    Maka, seandainya studi tersebut akurat, maka market share mobil listrik di pasar global meningkat dari yang semula 13,2 persen menjadi 16,7 persen. Peningkatan tersebut cukup signifikan saat sejumlah brand mulai membatasi peluncuran produk terkait.

    “Pertumbuhan pasarnya akan sangat bervariasi dari satu wilayah ke wilayah lainnya, dan akan dipengaruhi banyak faktor termasuk kebijakan pemerintah, tarif dan insentif, ditambah tentu saja ketersediaan infrastruktur pengisian daya yang sesuai,” demikian bunyi studi tersebut, dikutip Senin (30/12).

    Proyeksi pasar mobil listrik tahun depan. Foto: Doc. S&P Global Mobility

    Mobil listrik diperkirakan hanya menyumbang 7,5 persen dari total penjualan roda empat di India. Meski demikian, peningkatannya mencapai 117 persen dari tahun ke tahun. Hal itu membuktikan ada perkembangan pesat di kawasan setempat.

    Di Amerika Serikat, penjualan mobil listrik diproyeksikan tumbuh sebesar 36 persen secara year on year (YoY) tahun depan. Sementara market share-nya tembus 11,2 persen di dunia. Namun, proyeksi tersebut sangat dipengaruhi kebijakan Donald Trump soal subsidi mobil listrik yang diproduksi di luar AS.

    Sementara China kemungkinan masih menjadi pasar utama mobil listrik di dunia. Bahkan, market share-nya diprediksi bisa mencapai 29,7 persen. Catatan tersebut mengungguli Eropa yang disebut-sebut bisa menorehkan market share 20,4 persen tahun depan.

    Meski demikian, market share di Eropa bisa lebih tinggi, tergantung penjualan di wilayah Barat dan Tengah. Sebab, meski sejumlah negara setempat menunjukkan tanda-tanda peningkatan, namun Prancis dan Spanyol sebagai ‘pasar penentu’ kabarnya akan mengurangi subsidi tahun depan.

    (sfn/din)

  • Segini Biaya Hidup di Kota Madiun dengan UMK Rp 2 Jutaan

    Segini Biaya Hidup di Kota Madiun dengan UMK Rp 2 Jutaan

    Jakarta, Beritasatu.com – Pernahkah Anda bertanya-tanya, apakah cukup hidup di Kota Madiun dengan UMK sekitar Rp 2 jutaan? Kota ini dikenal dengan suasana yang tenang dan biaya hidup yang relatif lebih rendah dibandingkan Kota besar lain di Jawa Timur.

    Kota Madiun menjadi salah satu kota yang bakal mengalami kenaikan pada 1 Januari 2025. Keputusan ini berdasar pada Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/775/KPTS/013/2024 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di Jawa Timur Tahun 2025.

    Lalu, berapa sebenarnya biaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di Kota ini? Berikut merupakan kisaran biaya hidup di Kota Madiun berdasar pada UMK yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan dasar dan gaya hidup masyarakat Madiun.

    Biaya Hidup di Kota Madiun

    Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun, rata-rata biaya hidup per rumah tangga mencapai Rp 7 juta per bulan. Angka ini menunjukkan peningkatan dari Rp 6,2 juta pada tahun 2018.

    Dengan asumsi satu rumah tangga terdiri dari empat anggota keluarga, maka biaya hidup per kapita sekitar Rp 1,7 juta per bulan. Ini berarti UMK sebesar Rp 2,2 juta per bulan seharusnya dapat memenuhi kebutuhan dasar individu.

    Komponen Biaya Hidup

    Berikut adalah rincian perkiraan pengeluaran bulanan di Kota Madiun:

    Perumahan

    Sewa kos atau apartemen: Rp 800.000 – Rp 1,5 juta
    Sewa rumah 2 kamar: Rp 1,5 juta – Rp 3 juta

    Makanan

    Makan di warung lokal: Rp 15.000 – Rp 25.000 per porsi
    Belanja bulanan: Rp 1 juta – Rp 1,5 juta

    Transportasi

    Tarif angkutan umum: Rp 4.000 – Rp 6.000 per perjalanan
    Tarif ojek online: Mulai dari Rp 8.000 untuk jarak dekat

    Utilitas dan Internet

    Listrik, air, dan gas: Rp 500.000 – Rp 800.000
    Internet rumah: Rp 300.000 – Rp 500.000

    Kota Madiun menjadi salah satu kota yang memiliki UMK rendah di Jawa Timur, yakni dengan Rp 2,4 juta. Beberapa kebutuhan dapat dipenuhi dengan baik, tetapi diperlukan juga perencanaan agar tidak kehabisan dana sebelum akhir bulan.