Topik: Listrik

  • Hashim nilai Paris Agreement tidak adil untuk Indonesia

    Hashim nilai Paris Agreement tidak adil untuk Indonesia

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Hashim nilai Paris Agreement tidak adil untuk Indonesia
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 31 Januari 2025 – 20:23 WIB

    Elshinta.com – Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Sujono Djojohadikusumo menyoroti Amerika Serikat yang menarik diri dari Perjanjian Iklim Paris atau Paris Agreement setelah Donald Trump resmi menjadi Presiden AS, dan Hashim  menilai perjanjian itu tidak adil untuk Indonesia.

    “Kalau Amerika Serikat tidak mau menuruti perjanjian internasional (Paris Agreement), kenapa negara seperti Indonesia harus mematuhi (Paris Agreement)?” ujar Hashim dalam acara bertajuk “ESG Sustainable Forum 2025” dipantau secara daring di Jakarta, Jumat.

    Hashim membandingkan emisi karbon antara Amerika Serikat dengan Indonesia. Amerika Serikat menghasilkan kurang lebih 13 ton karbon per kapita per tahun. Sedangkan, Indonesia menghasilkan 3 ton karbon per kapita per tahun.

    Menurut Hashim, perbandingan tersebut menunjukkan bahwa pencemaran di AS yang lebih besar dibanding Indonesia, bahkan salah satu negara pencemar terbesar di dunia.

    “Ini adalah masalah keadilan. Indonesia 3 ton, Amerika 13 ton, dan Indonesia yang disuruh menutup pusat-pusat tenaga listrik, tenaga uap untuk dikurangi. Rasa keadilannya di mana?” ucap Utusan Presiden di Bidang Iklim tersebut.

    Oleh karena itu, Hashim menyampaikan Indonesia masih mempelajari lebih lanjut dampak dari keluarnya Amerika Serikat dari Paris Agreement. Yang jelas, lanjut dia, masa depan penuh dengan ketidakpastian, utamanya soal transisi energi.

    Implikasinya, Indonesia harus merencanakan program pembangunan dengan situasi yang penuh dengan ketidakpastian.

    “Indonesia selalu mau menjadi anak baik, the good boy. Tapi, the big boys (anak-anak besar), belum tentu jadi good boy juga, kan?” kata Hashim.

    Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa keluarnya Amerika Serikat dari Perjanjian Iklim Paris atau Paris Agreement membuat Indonesia dilema dalam mengembangkan energi baru dan energi terbarukan.

    Bahlil menyoroti tingginya biaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan energi baru terbarukan apabila dibandingkan dengan menggunakan energi fosil di Indonesia.

    Dengan keluarnya Amerika Serikat sebagai salah satu inisiator dari Paris Agreement dan surutnya lembaga pembiayaan untuk proyek-proyek energi terbarukan, Bahlil mempertimbangkan ulang nasib pengembangan energi baru dan terbarukan di Indonesia.

    Meskipun demikian, untuk saat ini, Bahlil menyatakan Indonesia masih berkomitmen mengembangkan energi baru dan energi terbarukan sebagai bentuk dari tanggung jawab sosial dalam rangka menjaga kualitas udara.

    Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (28/1) memastikan bahwa Amerika Serikat (AS) telah secara resmi memberi tahu mengenai pengunduran dirinya dari Perjanjian Iklim Paris.

    Perjanjian Paris tentang perubahan iklim diadopsi pada 2015 oleh 195 anggota Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim.

    Tujuannya adalah untuk membatasi peningkatan suhu rata-rata global hingga jauh di bawah dua derajat Celsius di atas tingkat praindustri, dan sebaiknya mendekati 1,5 derajat Celsius.

    Sumber : Antara

  • Pemerintah Waspadai Dampak Trump 2.0,  Ancaman Perang Dagang Meluas

    Pemerintah Waspadai Dampak Trump 2.0, Ancaman Perang Dagang Meluas

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah mewaspadai dampak Trump 2.0 terhadap ekonomi Tanah Air. Seperti diketahui, saat Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) pada periode pertamanya, sosok ini memulai perang dagang AS versus China. Selanjutnya, jelang pelantikan jilid dua, Trump kerap berkomentar keras tentang perlunya tarif tinggi bagi negara yang merugikan AS.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan saat ini dinamika global yang terjadi menjadi faktor yang akan turut mempengaruhi perkembangan perekonomian Indonesia ke depan.

    “Sejumlah risiko tentu masih akan kita hadapi, seperti volatilitas harga komoditas, kemudian tingkat suku bunga yang relatif tinggi, dan tentunya kebijakan perdagangan dari pemerintahan Amerika yang sering kita sebut sebagai Trump 2.0, serta kerentanan ketahanan pangan dan energi akibat perubahan iklim,” kata Airlangga di kantornya, Jumat (31/1/2025).

    Tak hanya ekonomi nasional, ketidakpastian global tersebut juga membuat proyeksi ekonomi global 2025 ini hanya diperkirakan tumbuh di kisaran 3,2%, yang, kata Airlangga, berada di bawah rata-rata historis.

    “Namun ada yang juga cukup membanggakan, kalau dari segi PPP, purchasing power parity, ekonomi Indonesia sudah masuk di nomor delapan. Itu lebih tinggi dari Italia, Prancis, dan ini suatu capaian yang baik,” pungkasnya.

    Sementara itu, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan ketidakpastian global yang disebabkan perang dagang AS versus China ini juga bisa berdampak pada iklim investasi di Indonesia. Kendati demikian, menurutnya, hal ini bisa dimanfaatkan Indonesia.

    Faisal menjelaskan, dalam kebijakan dagang Trump jilid pertama dahulu, perang dagang telah mendorong perusahaan-perusahaan yang tadinya berinvestasi ke China hengkang keluar dan mencari tujuan baru di negara-negara ASEAN. Limpahan tersebut, menurutnya, bisa ditangkap oleh Indonesia.

    “Walaupun yang diperoleh Indonesia dari relokasi manufaktur yang keluar dari China itu relatif sedikit. Tapi untuk ke depan, peluang itu tetap terbuka, tergantung sejauh mana pemerintah memperbaiki, belajar dari kelemahan yang sebelumnya, dan lebih agresif untuk menggaet investasi potensial dari relokasi keluar dari China tersebut,” kata Faisal kepada Bisnis, Jumat (31/1/2025).

    Punya pandangan berbeda, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan keputusan Trump yang menarik mandatori sejumlah kebijakan pendahulunya, Joe Biden, terkait pengembangan kendaraan listrik (electric vehicle) dapat membuat harga mineral seperti nikel, litium, dan kobalt turun.

    Penurunan harga komoditas tersebut, menurutnya, akan berimbas pada minat investor di sektor hilirisasi. Bagi Indonesia sendiri, realisasi investasi sepanjang 2024 sebesar Rp1.714,2 triliun, hampir seperempatnya atau 23,8%, merupakan investasi di sektor hilirisasi yang mana didominasi oleh hilirisasi mineral tambang.

    Realisasi investasi terkait hilirisasi itu tumbuh 8,63% year on year (yoy). Rinciannya, portofolio investasi terbanyak terkait dengan bidang mineral yang mencapai Rp245,2 triliun, dengan sektor terbesar yaitu nikel (Rp153,2 triliun), tembaga (Rp68,5 triliun), dan bauksit (Rp21,8 triliun).

    “Ketika harga nikel turun, ekspor dari hilirisasi tambang juga akan terganggu. Jadi, porsi investasi yang berasal dari sektor hilirisasi tambang mineral diperkirakan akan tumbuh rendah, porsinya menurun. Jadi kalau 23%, mungkin tahun 2025 cuma 15%,” kata Bhima.

  • Bappenas Beberkan Sederet Tantangan Penerapan ESG di Indonesia

    Bappenas Beberkan Sederet Tantangan Penerapan ESG di Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) membeberkan tantangan penerapan Environmental, Sustainability, Governance (ESG) di Indonesia.

    Deputi Pangan, SDA, dan Lingkungan Hidup, Kementerian PPN / Kepala Bappenas, Leonardo A.A. Teguh Sambodo mengatakan untuk mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi menjadi negara maju pada 2024, harus ada komitmen terhadap penggunaan sumber energi dan keberlanjutan di bidang lingkungan hingga iklim.

    “Tapi untuk menuju ke sana banyak tantangannya, mulai dari penurunan keanekaragaman hayati, climate change, polusi, triple climate change. Ini terjadi di Indonesia,” kata Leonardo, dalam acara ESG Sustainability Forum 2025, di Menara Bank Mega, Jakarta, Jumat (31/1/2025).

    Selain itu, dia menambahkan, Indonesia juga masih memiliki ketergantungan terhadap sumber energi yang menggunakan batubara, meski sudah ada komitmen untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan untuk mencapai net zero emission di 2060.

    Menurutnya, pemerintah juga sudah memiliki rencana untuk menurunkan ketergantungan terhadap PLTU yang beroperasi dengan batubara dengan cara meningkatkan sumber energi bersih secara bertahap, meskipun sampai saat ini banyak sumber daya energi lain yang belum termanfaatkan, seperti gas alam, tenaga air, dan lainnya.

    Selain itu, Menurut Leonardo, ada beberapa masalah supaya Indonesia transisi ke energi bersih. Pertama, menurutnya, pembangkit listrik untuk energi bersih membutuhkan dana investasi yang besar, karena teknologi yang mahal.

    “Kedua kita ingin menerapkan lebih banyak energi alternatif, apakah berdasarkan arus laut, wind turbine, tapi lagi-lagi standar, setidaknya ada 3 kendala atau tantangan yang pertama adalah perlu standar lebih baik untuk mengawal transisi ini” katanya.

    Kemudian, lanjut, Leonardo, teknologi pembangkit listrik energi bersih dikuasai oleh negara barat. Hal itu, juga dapat menjadi tantangan karena butuh kerja sama dengan negara lain baik di sisi teknologi maupun pembiayaan.

    “Jadi kita butuh percepatan dan sudah ada apakah itu startup kerjasama PLN dengan startup bisa dimanfaatkan,” kata Leonardo.

    Selain itu permasalahan ketiga adalah, upaya pemotongan anggaran pemerintah demi penghematan. .

    “Ketiga, pendanaan dalam beberapa hari terakhir. Berita pemotongan anggaran apakah ini akan menghambat apa yang bisa dilakukan?” kata Leonardo.

    Sehingga ia mengusulkan untuk terus memanfaatkan sumber-sumber pendanaan lain yang bisa dimanfaatkan. Seperti kolaborasi dengan swasta, lembaga lain.

    (hsy/hsy)

  • Grup Toyota Jual Lebih 10 Juta Kendaraan di Tahun 2024, Segmen Kendaraan Ramah Lingkungan Naik 23 Persen

    Grup Toyota Jual Lebih 10 Juta Kendaraan di Tahun 2024, Segmen Kendaraan Ramah Lingkungan Naik 23 Persen

    JAKARTA – Raksasa otomotif dari Jepang, Toyota Motor Corporation mengumumkan laporan penjualan global tahunan sepanjang tahun 2024 dengan mengantongi 10.821.480 unit atau turun 3,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hasil tersebut terdiri dari berbagai merek di bawah payung perusahaan ini, seperti Toyota, Lexus, Daihatsu, dan Hino.

    Menurut data dari TMC, Jumat, 31 Januari, penjualan mobil di luar Jepang meraih 8.971.217 unit atau naik 0,5 persen. Sementara itu, pasar lokal Jepang menyumbang 1.850.263 unit selama tahun lalu atau minus 19,7 persen.

    Gabungan merek Toyota dan Lexus berkontribusi terhadap penjualan sebanyak 10.159.336 unit secara global (turun 1,4 persen) dengan 8.717.494 unit (naik 1 persen) di antaranya berasal dari luar Jepang. Namun, penjualannya di negeri Sakura turun hingga 13,8 persen atau peroleh 1.441.842 kendaraan.

    Brand Daihatsu memberikan sumbangsih sebesar 536.588 unit selama tahun 2024 atau turun 32,1 persen dengan 169.240 unit di antaranya dihasilkan di luar Jepang (turun 13,3 persen) serta di dalam Jepang sebanyak 367.348 unit (turun 38,3 persen).

    Kemudian, Hino yang bermain di segmen kendaraan komersial menyumbang 125.556 unit secara global atau turun 7,1 persen dibandingkan perolehan sebelumnya. Pasar luar Jepang menyumbang hingga 84.483 unit atau turun 14,4 persen. Namun, penjualan di dalam Jepang mengalami kenaikkan 12,5 persen atau capai 41.073 unit selama 12 bulan di 2024.

    Sementara itu, pasar Asia (kecuali Jepang) masih menjadi pasar terbesar grup ini secara global dengan berkontribusi sebesar 3.214.633 unit atau turun 3,1 persen.

    Hasil positif diraih Amerika Utara dengan mencapai 2.729.987 unit atau naik 4,3 persen. Kemudian, wilayah dengan penjualan terbesar berikutnya adalah Eropa dengan jumlah 1.166.325 unit selama tahun 2024 atau naik sebesar 3,6 persen.

    Selain itu yang mengalami kenaikan adalah kendaraan ramah lingkungan atau elektrifikasi menyumbang sebanyak 4.532.721 unit atau naik 23,2 persen dengan mobil Hybrid Electric Vehicle (HEV) menyumbang sebesar 4.142.412 unit secara global atau melonjak sebesar 21,1 persen dibandingkan perolehan di tahun sebelumnya.

    Mobil Battery Electric Vehicle (BEV) atau listrik murni berkontribusi hingga 139.892 unit atau naik 34,5 persen. Sementara itu, Plug-In Hybrid menyumbang sebesar 153.829 unit atau naik 23,4 persen.

    Untuk kendaraan mild-hybrid (MHEV), grup ini memperoleh penjualan sebesar 94.810 unit atau naik drastis 253 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Berbanding terbalik dengan segmen ramah lingkungan lainnya, kendaraan fuel-cell (FCEV) alami penurunan hingga 55,8 persen atau terjual 1.778 unit saja.

  • Token Listrik Diskon 50% di Januari Belum Diinput, Bisa Hangus?

    Token Listrik Diskon 50% di Januari Belum Diinput, Bisa Hangus?

    Bisnis.com, JAKARTA – Diskon tarif listrik 50% untuk pelanggan rumah tangga daya 2.200 Volt Ampere (VA) ke bawah masih bisa dinikmati hingga Februari 2025.

    Pemberian diskon listrik 50% yang telah berlaku sejak Januari 2025 itu diberikan kepada pelanggan rumah tangga PLN daya 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA.

    Bagi pelanggan pascabayar, diskon tarif listrik 50% berlaku otomatis ketika pelanggan melakukan pembayaran tagihan listrik untuk pemakaian periode Januari dan periode Februari 2025.

    Sementara itu, pelanggan prabayar juga langsung mendapat diskon 50% saat membeli token pada periode 1 Januari-28 Februari 2025, atau dengan kata lain pelanggan bisa mendapat energi (kWh) dua kali lipat dari biasanya. 

    Sebagai contoh, jika pelanggan listrik 900 VA membeli token dengan nominal Rp200.000, jumlah kWh yang didapat menjadi 289 kWh (normalnya 144,5 kWh).

    Contoh pembelian token listrik PLN dengan diskon 50% di salah satu aplikasi perbankan./BisnisPerbesar

    Lantas, apakah token listrik diskon 50% yang sudah dibeli pada Januari 2025, tetapi belum diinput bisa hangus?

    Masa Aktif Token Listrik

    PLN melalui akun resmi media sosialnya @plnmobile menjelaskan bahwa apabila masih terdapat sisa kWh maupun nomor token listrik yang belum diinputkan, token tersebut tidak akan hangus sehingga dapat digunakan pada bulan berikutnya.

    “Token listrik tidak memiliki masa aktif. Namun, akan kadaluarsa apabila tidak digunakan melampaui 50 kali transaksi berikutnya,” jelas PLN. 

    Contohnya, apabila pelanggan hari ini melakukan transaksi pembelian, kemudian disimpan (belum di-input) sampai dengan pelanggan melakukan transaksi pembelian kembali sebanyak 50 kali transaksi maka nomor token yang tadi belum di-input/disimpan akan kadaluarsa.

    “Untuk nomor transaksi pembelian token yang ke-51 dan seterusnya maka saat diinput ke kWh meter. Mohon untuk selanjutnya tidak menyimpan nomor token dalam kurun waktu yang terlalu lama,” kata PLN.

  • Hashim Djojohadikusumo: Kalau AS Keluar dari Paris Agreement Kenapa Indonesia Juga Harus Patuh? – Page 3

    Hashim Djojohadikusumo: Kalau AS Keluar dari Paris Agreement Kenapa Indonesia Juga Harus Patuh? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat (AS) menarik diri dari Perjanjian Iklim Paris atau Paris Agreement. Tindakan dari Donald Trump ini menarik perhatian Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Sujono Djojohadikusumo.

    Menurut Hashim, dengan keluarnya AS ini membuat Perjanjian Iklim Paris tidak adil untuk Indonesia.

    “Kalau Amerika Serikat tidak mau menuruti perjanjian internasional (Paris Agreement), kenapa negara seperti Indonesia harus mematuhi (Paris Agreement)?” ujar Hashim dikutip dari Antara, Jumat (31/1/2025).

    Hashim membandingkan emisi karbon antara AS dengan Indonesia. Amerika Serikat menghasilkan kurang lebih 13 ton karbon per kapita per tahun. Sedangkan, Indonesia menghasilkan 3 ton karbon per kapita per tahun.

    Menurut Hashim, perbandingan tersebut menunjukkan bahwa pencemaran di AS yang lebih besar dibanding Indonesia, bahkan salah satu negara pencemar terbesar di dunia.

    “Ini adalah masalah keadilan. Indonesia 3 ton, Amerika 13 ton, dan Indonesia yang disuruh menutup pusat-pusat tenaga listrik, tenaga uap untuk dikurangi. Rasa keadilannya di mana?” ucap Utusan Presiden di Bidang Iklim tersebut.

    Oleh karena itu, Hashim menyampaikan Indonesia masih mempelajari lebih lanjut dampak dari keluarnya Amerika Serikat dari Paris Agreement. Yang jelas, lanjut dia, masa depan penuh dengan ketidakpastian, utamanya soal transisi energi.

    Implikasinya, Indonesia harus merencanakan program pembangunan dengan situasi yang penuh dengan ketidakpastian.

    “Indonesia selalu mau menjadi anak baik, the good boy. Tapi, the big boys (anak-anak besar), belum tentu jadi good boy juga, kan?” kata Hashim.

     

  • Pegiat Lingkungan Hadapi Tantangan dalam Advokasi Kelestarian Teluk Sepang Bengkulu – Halaman all

    Pegiat Lingkungan Hadapi Tantangan dalam Advokasi Kelestarian Teluk Sepang Bengkulu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Para pegiat lingkungan hidup yang tinggal di sekitar daerah industri ekstraktif di Teluk Sepang di Bengkulu menghadapi beragam tantangan saat melakukan upaya advokasi menjaga kelestarian lingkungan mereka dari ancaman risiko kerusakan lingkungan.

    Tantangan tersebut antara lain datang pemerintah hingga aktor berpengaruh di daerah tersebut, serta perusahaan yang memiliki kepentingan atas lahan dan kawasan di wilayah tersebut untuk kepentingan industrinya.

    Hasil riset yang dilakukan pegiat lingkungan Nukila Evanty bersama Inisiasi Masyarakat Adat (IMA) di Teluk Sepang, Bengkulu, awal tahun 2025, menemukan adanya dugaan  tindakan pembalasan (reprisal) terhadap para pegiat lingkungan seperti intimidasi, tindakan kekerasan, hingga dilakukan kriminalisasi atas nama baiknya. 

    ”Dugaan yang saya temukan para pegiat lingkungan ini dibungkam aktivitasnya,” kata Nukila yang juga menjadi Ketua Inisiasi Masyarakat Adat.

    Menurut Nukila, sebagai aktivis, ia mengakui bahwa tindakan reprisal, adalah cara lama yang selalu dipakai aktor berpengaruh untuk menakut-nakuti para pegiat lingkungan. 

    Dalam banyak kejadian dibeberapa tempat yang dia kunjungi, reprisal bisa berupa serangan fisik dan psikis, ancaman, penangkapan sewenang-wenang, pencemaran nama baik, dan pengucilan sosial. 

    “Yang menjadi sasarannya adalah masyarakat adat, dan aktivis yang menyelidiki isu-isu lingkungan hidup, serta mereka yang berkampanye menentang industri-industri yang merusak seperti pertambangan, penebangan kayu, dan agribisnis,” ungkapnya dikutip Jumat, 31 Januari 2025.

    Menurut Nukila, situasi ini harus diintervensi dengan program-program yang bersifat kolaboratif.  

    ”Setiap tahun, para pegiat lingkungan hidup harus berjuang demi melindungi rumah, mata pencaharian, dan kesehatan bumi kita. Bahkan para pegiat  perempuan yang paling rentan diserang karena gender,” ungkapnya.

    Karena itu, para pegiat lingkungan perempuan menghadapi serangan dari dua sisi, selain menjadi sasaran aktivisme mereka, mereka juga menghadapi pelanggaran hak-hak khusus gender,” kisah Nukila.

    Dia menyebutkan, sejak tahun 2016, masyarakat Kelurahan Teluk Sepang, Bengkulu, telah menolak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Mereka mengalami kendala berkomunikasi dengan perusahaan. Namun, mendapatkan bantuan advokasi dari pegiat lingkungan.

    Salah satu aktivis menyebutkan dia menghadapi berbagai tindakan reprisal. ”Misalnya dia  mengalami pengucilan dari aktivitas sosial dan pemerintahan di kelurahan. Selama satu tahun, ia tidak lagi dilibatkan dalam kegiatan masyarakat.

    Dia juga mengaku sering diikuti oleh orang-orang tak dikenal setelah aksi demonstrasi yang dilakukan. 

    Anggota pegiat lainnya juga merasakan hal serupa, di mana ia dan anggota seperjuangan lainnya sering diabaikan dalam berbagai kegiatan komunitas. 

    “Dia juga mengaku mendapatkan tawaran uang dari perusahaan untuk menghentikan perjuangannya,” kta Nukila.

    Salah satu aktivitis perempuan yang ditemui Nukila mengaku mengalami pengucilan sosial. ”Dia dijauhi oleh tetangganya, dan bahkan beasiswa pendidikan untuk anaknya dicabut oleh pihak kelurahan,” ungkap Nukila.

    Tak hanya reprisal yang dialami para pegiat lingkungan, dampak lingkungan pun dialami masyakat. ”Polusi debu dan air buangan yang mencemari laut. Masyarakat lokal yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan, sangat terdampak.

    Kerusakan terumbu karang dan kematian penyu menyebabkan nelayan kesulitan mendapatkan ikan. Sebagian nelayan, terpaksa beralih menjadi buruh serabutan, ” kata Nukila.

    Banyak pekerja, terutama perempuan, mengeluhkan masalah kesehatan, seperti batuk dan sesak napas, namun tidak ada pemeriksaan rutin dari puskesmas atau pun pihak perusahaan.

    Dengan melihat tindakan reprisal di lapangan, Nukila menekankan perlunya perusahaan, pemerintah daerah, dan stakeholder lainnya  untuk peduli terhadap isu lingkungan ini.  

    “Perlu juga advokasi perubahan kebijakan serta membantu penegak hukum dalam pencegahan reprisal. Karena tindakan pembalasan (reprisal) telah diatur dalam  salah satu pasal 336 KUHP,” kata dia.

    Pasal 336 KUHP mengatur tentang pengancaman pembunuhan. Pasal 449 UU 1/2023 mengatur tentang pengancaman dengan kekerasan. Sedangkan Pasal 29 UU 1/2024 mengatur tentang pengancaman melalui media.  

    Reprisal adalah tantangan bagi pegiat lingkungan, karena itu perlu strategi komunikasi baru sehingga semua pihak mendapat jalan keluar yang terbaik.(tribunnews/fin)

     

     
     

     

  • Mobil Tesla Versi Murah Akhirnya Rilis di 2025, Ini Kata Elon Musk

    Mobil Tesla Versi Murah Akhirnya Rilis di 2025, Ini Kata Elon Musk

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tesla berencana meluncurkan model mobil listrik yang lebih murah. Informasi ini diungkapkan sendiri oleh CEO Elon Musk.

    Musk berjanji Tesla murah akan dirilis pada paruh pertama 2025. Namun tidak ada rincian soal pengumuman itu termasuk harga mobil murah nantinya, dikutip dari Reuters, Jumat (31/1/2025).

    Janji lain yang disampaikan Musk adalah perusahaan akan mulai menguji layanan taksi otonom. Menurutnya uji coba akan dilakukan pada Juni mendatang.

    Menurut Musk uji coba akan dilakukan di Austin. Sama seperti mobil murah, dia juga tak merinci cara kerja layanan taksi.

    Meski begitu sejumlah analis mempertanyakan jadwal yang diungkapkan Musk. Sebab masih ada hambatan regulasi di beberapa wilayah.

    “Dia (Musk) menyoroti peningkatan software, dengan peluncuran yang direncanakan di Texas dan California, meski ada hambatan regulasi di Eropa dan pembatasan di China akan memperlambat kemajuan,” jelas analis konsumer diskresioner Quilter Cheviot, Mamta Valechha.

    Kinerja Tesla diketahui menurun pada tahun lalu. Pendapatan turun yang disebut karena lambatnya peningkatan model dan adanya persaingan.

    Pengiriman tahunan juga ikut anjlok tahun lalu. Hal ini tetap terjadi meskipun Tesla telah berupaya meluncurkan harga lebih murah dan menyebarkan diskon.

    Untuk tahun ini, Tesla mengharapkan bisnis kendaraan bisa kembali tumbuh. Namun perusahaan tidak mengulangi prediksi Musk akhir tahun lalu.

    Saat itu, Musk memperkirakan penjualan perusahaan bisa kembali tumbuh. Bahkan dia mematok angka 20-30% pada 2025.

    (fab/fab)

  • Seberapa Laris Calon Mobil Listrik Geely yang Bakal Dijual di Indonesia?

    Seberapa Laris Calon Mobil Listrik Geely yang Bakal Dijual di Indonesia?

    Jakarta

    Geely resmi mengumumkan kehadirannya di Indonesia. Merek asal China ini berencana memproduksi dan menjual mobil listrik EX5 di Tanah Air. Seberapa lariskah Geely EX5 di negara asalnya?

    Sebagai informasi, Geely EX5 di China dijual dengan nama Geely Galaxy E5. Mobil ini kali pertama diperkenalkan di negeri tirai bambu pada 4 Agustus 2024 dengan lima trim, dengan kisaran harga antara 109.800 yuan (Rp 242,9 juta) hingga 145.800 yuan (Rp 330,9 juta).

    Dikutip dari Carnewschina, pada 29 Januari 2025 Geely mengumumkan mobil listrik Galaxy E5 sukses mencapai produksi 100.000 unit di China. Pada 2024, E5 terjual sekitar 77.685 unit, dan Geely mengklaim E5 sebagai SUV listrik kelas A tercepat yang mencapai rekor penjualan tersebut.

    Selain itu, E5 telah terjual lebih dari 40.000 unit dalam 85 hari sejak peluncurannya, lebih dari 50.000 unit dalam 100 hari, dan lebih dari 60.000 unit dalam 119 hari, dengan penjualan bulanan rata-rata 15.000 unit.

    Selain di China, Geely Galaxy E5 juga dipasarkan di Malaysia, namun dengan brand Proton e.MAS 7. Selanjutnya, mobil SUV tanpa asap itu nantinya juga akan dipasarkan di Indonesia dengan nama Geely EX5.

    Geely Galaxy E5 mencapai produksi 100.000 unit di China Foto: Carnewschina

    Sekadar informasi, Geely Galaxy E5 dibangun di atas arsitektur GEEA 3.0 milik Geely, Galaxy E5 mendukung pembaruan OTA berkecepatan tinggi dan konten yang dihasilkan kecerdasan buatan (AIGC). Interiornya dilengkapi dengan sistem kokpit pintar Flyme Auto.

    Daya maksimum/torsi puncak motor listrik di mobil ini mencapai 160 kW (215 dk)/320 Nm, kecepatan tertingginya adalah 180 km/jam, kecepatan uji Moose resmi adalah 78 km/jam, dan akselerasi 0 – 100 km/jam bisa dicapai dalam 6,9 detik.

    Geely Galaxy E5 tersedia dalam dua pilihan kapasitas baterai, 49,52 kWh dan 60,22 kWh, dengan jangkauan CLTC masing-masing 440 km dan 530 km. Sementara pengisian cepat, dibutuhkan waktu 10 menit untuk mengisi ulang daya sejauh 135 km dan 20 menit untuk mengisi ulang daya dari 30% hingga 80%. Sementara untuk pengisian normal, membutuhkan waktu 9 jam untuk mengisi daya dari 10% hingga penuh.

    (lua/dry)

  • Awas Ketukar! Niat Nyalakan Sein di Maxus Mifa 7, Bisa Jadi Malah Pindah Gigi

    Awas Ketukar! Niat Nyalakan Sein di Maxus Mifa 7, Bisa Jadi Malah Pindah Gigi

    Jakarta

    Sebagai MPV premium bertenaga listrik, Maxus Mifa 7 menawarkan berbagai fitur canggih. Namun, untuk mengendarai mobil ini perlu penyesuaian terlebih dahulu. Terutama soal penggunaan fitur-fiturnya.

    Buat yang terbiasa membawa mobil Jepang, mungkin akan kebingungan saat mencoba menyetir Maxus Mifa 7. Soalnya, di konsol tengah tidak ada tuas transmisi. Sebagai gantinya, tuas transmisi berada di balik setir sebelah kanan, mirip tuas lampu sein kalau di mobil Jepang.

    Untuk masuk gigi, tinggal turunkan tuas transmisi ke bawah seperti mengaktifkan sein kanan di mobil Jepang. Untuk mundur, tuas transmisi tinggal diputar ke atas sampai mentok. Sedangkan untuk posisi P, tinggal pencet tombol yang ada di samping tuas tersebut. Saat transmisi P diaktifkan, maka rem tangan atau parking brake secara otomatis juga aktif.

    Tuas Transmisi pada Maxus Mifa 7 Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

    Tuas transmisi di balik setir ini mungkin akan membuat bingung kebanyakan sopir di Indonesia yang terbiasa bawa mobil Jepang. Sebab, posisi tuasnya mirip seperti tuas lampu sein di mobil Jepang. Sedangkan tuas lampu sein pada Maxus Mifa 7 berada di sebelah kiri, ala mobil-mobil Eropa.

    Lalu bagaimana kalau pengemudi salah dalam menggunakan tuas-tuas itu? Niat mengaktifkan lampu sein malah tuas persneling yang dioperasikan? Tenang, kata Product Specialist PT Indomobil Energi Baru (Maxus Indonesia) Malvin, mobil ini sudah ada sistem pengamannya ketika pengemudi salah menggunakan tuas tersebut.

    “Kalau lagi jalan, kita tarik ke D sekali lagi, dia untuk mengaktifkan Adaptive Cruise Control. Tapi kalau kita lagi jalan, maju, kita tarik ke atas kan harusnya R, nggak akan berfungsi. Itu safety-nya. Jadi untuk pindah, itu harus nol, injak rem, baru tarik ke atas, baru pindah jadi R. Itu safety-nya gitu,” ujar Malvin.

    Maxus Mifa 7 dijual seharga Rp 788 juta on the road Jakarta. Di bagian dapur pacunya, Maxus Mifa 7 dibekali baterai berkapasitas 90 kWh. Maxus mengklaim, sekali cas sampai penuh mobil ini bisa menjangkau jarak 480 km (WLTP rute kombinasi), bahkan sampai 635 km (WLTP City). Motor listriknya punya tenaga maksimal 180 kW dengan torsi mencapai 350 Nm.

    Mobil ini bisa dicas dengan arus AC 11 kW atau DC hingga 130 kW. Dengan arus AC, ngecas dari 5 persen sampai penuh butuh waktu 8,5 jam. Tapi kalau dengan fast charging DC, ngecas dari 30 persen sampai 80 persen cuma butuh waktu setengah jam.

    (rgr/dry)