Topik: Listrik

  • AMSI Desak Pemerintah Tetapkan Banjir Besar Sumatera sebagai Bencana Nasional

    AMSI Desak Pemerintah Tetapkan Banjir Besar Sumatera sebagai Bencana Nasional

    Jakarta (beritajatim.com) – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menyampaikan duka cita mendalam atas bencana banjir bandang dan tanah longsor besar yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera, meliputi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hingga Sabtu (29/11/2025) sore, tercatat 303 orang meninggal dunia dan 279 orang masih hilang.

    Melihat dampak kerusakan yang masif—mulai ribuan rumah rusak, kelangkaan bahan pangan, lumpuhnya akses transportasi, hingga hilangnya jaringan komunikasi—AMSI mendesak Pemerintah Pusat mengambil langkah cepat dan terintegrasi dalam penanganan darurat. AMSI juga menekankan pentingnya menempatkan media sebagai mitra strategis untuk menjaga transparansi penanganan bencana.

    AMSI menilai skala kerusakan lintas provinsi sudah layak dipertimbangkan sebagai bencana nasional yang membutuhkan penanganan terpusat.

    6 Sikap Resmi AMSI Terkait Banjir Besar Sumatera

    1. Pembentukan Pusat Komando Penanganan Cepat

    Pemerintah diminta segera membuka posko komando di Aceh, Sumut, dan Sumbar dengan kewenangan penuh untuk menggerakkan kementerian/lembaga secara langsung.

    2. Pengerahan Personel Gerak Cepat

    BNPB, TNI, Polri, dan Basarnas diminta memprioritaskan:

    – pembukaan akses jalan yang terputus

    – pemulihan jaringan komunikasi

    – menjangkau wilayah yang masih terisolasi

    Contoh gangguan: terputusnya jalur nasional Sidempuan–Sibolga, Sipirok–Medan, serta akses Sumut–Aceh.

    AMSI menilai skala kerusakan lintas provinsi sudah layak dipertimbangkan sebagai bencana nasional yang membutuhkan penanganan terpusat.

    3. Distribusi Logistik Melalui Udara

    Karena banyak jalur darat lumpuh total, pengiriman bantuan harus dipercepat lewat jalur udara, terutama ke wilayah terisolasi seperti Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Bener Meriah.

    4. Pendirian Dapur Umum Darurat

    AMSI mendesak pengoperasian dapur umum menggunakan Dapur MBG milik TNI, Polri, dan BNPB, mengingat harga pangan melambung (misalnya cabai naik dari Rp50.000/kg menjadi Rp100.000/kg di Padang Sidempuan).

    5. Konsolidasi Data Nasional Bencana

    Data penanganan lintas provinsi harus terintegrasi agar langkah pemerintah lebih terukur dan tidak parsial.

    6. Penguatan Sinergi Kementerian/Lembaga

    Ditekankan keterlibatan Kementerian PU, Kominfo, dan Kementerian Kesehatan untuk infrastruktur, komunikasi, dan layanan kesehatan.

    Faktor Pemicu: Kerusakan Lingkungan & Industri Ekstraktif

    AMSI menyoroti bahwa bencana tidak hanya disebabkan cuaca ekstrem dan Siklon Tropis Senyar, tetapi juga diperparah oleh:

    – Kerusakan hutan dan deforestasi, ditandai temuan gelondongan kayu yang terseret banjir.

    – Industri ekstraktif tak taat regulasi, yang mengubah kawasan resapan menjadi area tambang.

    AMSI mengingatkan bahwa perlindungan lingkungan adalah isu seluruh warga, bukan sekadar aktivis.

    Peran Vital Media di Tengah Krisis

    Krisis komunikasi—mulai listrik padam total hingga sinyal hilang—memaksa banyak posko menggunakan perangkat Starlink. Dalam kondisi seperti ini, media kredibel menjadi pilar utama penjaga informasi dan akuntabilitas publik.

    AMSI juga menyoroti kondisi jurnalis di wilayah terdampak. Banyak dari mereka kehilangan rumah dan terisolasi, sementara ketersediaan BBM sangat terbatas, terutama di wilayah Tapanuli Selatan.

    Data wilayah terdampak:

    – Aceh: 14 kabupaten/kota
    – Sumatera Utara: 5 kabupaten/kota
    – Sumatera Barat: 13 kabupaten/kota

    Per Minggu (30/11/2025) pukul 10.00 WIB, masa darurat diperkirakan berlangsung 2–3 hari ke depan.

    AMSI mendesak pemerintah memberi akses prioritas bagi jurnalis, termasuk logistik makanan, BBM, dan komunikasi darurat agar peliputan tetap berjalan.

    AMSI berharap rekomendasi ini dapat mempercepat penanganan bencana banjir besar Sumatera dan meringankan beban warga terdampak.
    #PrayForSumatera. [but]

     

     

     

  • Dua Tahun Hidup Tanpa Listrik, Ni Wayan Kini Menikmati Cahaya

    Dua Tahun Hidup Tanpa Listrik, Ni Wayan Kini Menikmati Cahaya

    Jakarta

    Setelah dua tahun hidup dalam kegelapan, Ni Wayan Jarniti akhirnya bisa menikmati terang di rumah sederhananya di Desa Tangkura, Kecamatan Lore Peore, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Malam itu, cahaya lampu pertama kali menembus dinding kayu rumahnya.

    Hidup seorang diri di tengah kebun kecil yang menjadi sumber penghidupannya, Ni Wayan sudah lama terbiasa menyalakan pelita minyak setiap malam. Namun, di balik kebiasaannya itu, tersimpan harapan besar yang tak pernah padam, ia ingin suatu hari rumahnya benar-benar diterangi listrik.

    Harapan itu akhirnya terwujud melalui program ‘Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan’ yang digagas oleh PT PLN (Persero). Ia menjadi salah satu dari 20 keluarga tidak mampu di Kabupaten Poso yang disambung listriknya secara gratis.

    “Saya sangat berterima kasih kepada PLN karena setelah dua tahun rumah kami gelap tanpa listrik, hari ini akhirnya bisa terang. Bantuan ini membawa suka cita bagi kami, teruslah menyalakan terang kasih di setiap sudut negeri ini,” ungkap Ni Wayan, dalam keterangan tertulis, Rabu (5/11/2025).

    Total sebanyak 62 keluarga tidak mampu di Sulteng mendapatkan penyambungan listrik gratis yang juga bagian dari rangkaian peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-80.

    Program tersebut merupakan inisiatif sosial insan PLN yang menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu masyarakat kurang mampu agar dapat menikmati listrik secara layak.

    Inisiatif ini mencerminkan semangat gotong royong insan PLN dalam mewujudkan pemerataan akses energi di seluruh pelosok negeri.

    Direktur Manajemen Pembangkitan PLN Rizal Calvary Marimbo menyampaikan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya PLN mewujudkan energi berkeadilan di seluruh Indonesia.

    Dirinya juga memberikan apresiasi kepada seluruh insan PLN yang telah berkontribusi dalam mewujudkan terang bagi masyarakat.

    “Semangat gotong royong melalui program Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan ini merupakan salah satu komitmen PLN untuk terus menghadirkan listrik bagi seluruh masyarakat tanpa terkecuali,” ujar Rizal.

    Rizal menambahkan kehadiran listrik bagi keluarga tidak mampu bukan hanya sebatas memberikan terang, tetapi juga membuka peluang baru untuk meningkatkan taraf hidupnya.

    “Kami percaya bahwa setiap cahaya yang kami nyalakan adalah langkah kecil menuju perubahan besar. Energi listrik bukan hanya soal kebutuhan dasar, tetapi juga fondasi bagi kemajuan dan kesejahteraan,” ucap Rizal.

    Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo (UID Suluttenggo) Usman Bangun menegaskan upaya PLN untuk terus memastikan kehadiran listrik bagi seluruh masyarakat Suluttenggo.

    “Kami ingin memastikan bahwa tidak ada masyarakat yang tertinggal dari akses listrik. Ini adalah bentuk nyata PLN hadir untuk negeri,” ungkap Usman.

    Kegiatan ‘Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan’ di Desa Tangkura ini juga menjadi bagian dari penyalaan serentak yang dilaksanakan oleh seluruh unit PLN se-Indonesia dalam rangka memperingati HLN ke-80.

    Secara nasional, lebih dari 8 ribu keluarga tidak mampu menerima pemasangan listrik gratis melalui program tersebut.

    (prf/ega)

  • PLN Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Aceh, Direksi Turun Langsung ke Lokasi

    PLN Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Aceh, Direksi Turun Langsung ke Lokasi

    Aceh: PT PLN (Persero) terus menunjukkan komitmen untuk hadir di tengah masyarakat Aceh yang terdampak banjir dan tanah longsor. Selain mempercepat pemulihan jaringan listrik, PLN juga menyalurkan berbagai bantuan kemanusiaan dalam bentuk paket sembako dan peralatan listrik guna memastikan kebutuhan dasar warga tetap terpenuhi selama masa tanggap darurat.

    Bantuan yang sudah disalurkan meliputi 6 ton beras, 2 ton gula, 1.000 kotak mi instan, 2.000 kaleng sarden, 2.000 liter minyak goreng, 2.000 kaleng kornet, 2.000 paket biskuit, 3.000 botol air mineral, serta 14.000 lampu emergency untuk mendukung aktivitas warga selama masa pemulihan. Bantuan tersebut di antaranya diserahkan melalui Pemerintah Provinsi Aceh dalam Apel Siaga Team Recovery Bencana Aceh di Landasan Udara Iskandar Muda, Sabtu (29/11).

    Salah satu penerima bantuan sembako di Posko Desa Blang Awe, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Dedy Suriadi mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan PLN  ke tempat posko pengungsiannya.

    “Sembako sangat kami butuhkan di Posko Desa Blang Awe, Kecamatan Meureudu ini. Terima kasih atas kemurahan hati PLN yang sudah membantu,” ungkap Dedy haru.

    Selain bantuan logistik, PLN juga menyerahkan genset guna mendukung aktivitas masyarakat, termasuk kegiatan ibadah yang sempat terkendala akibat bencana. Bantuan genset salah satunya disalurkan ke Mesjid Al Ghafur, Kabupaten Aceh Besar oleh Direktur Distribusi PLN, Arsyadany Ghana Akmalaputri, Direktur Teknologi, Engineering, dan Keberlanjutan PLN, Evy Haryadi, Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Edwin Nugraha Putra, dan Ketua Yayasan Baitul Maal Pusat, Sulistyo Biantoro.

    Kepala Badan Kesejahteraan Mesjid Al Ghafur, Tengku Muhammad Rijal menuturkan bahwa bantuan PLN sangat membantu masyarakat, terutama untuk menjaga keberlangsungan kegiatan ibadah.

    “Bantuan genset ini sangat berarti bagi kami. Dengan adanya genset, kegiatan ibadah tetap dapat berlangsung meski kelistrikan belum sepenuhnya pulih. Kami berterima kasih atas perhatian dan dukungan PLN kepada masyarakat Desa Gani,” ujarnya.

    Sementara itu Direktur Distribusi PLN, Arsyadany Ghana Akmalaputri pada saat penyerahan bantuan genset menyampaikan bahwa fokus PLN adalah memastikan warga tetap dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan lebih aman dan nyaman. Untuk itu PLN tidak hanya hadir mempercepat pemulihan jaringan, tetapi juga memberikan bantuan kemanusiaan.

    “Kami memahami betapa berat dampak banjir bagi masyarakat. Karena itu, PLN berkomitmen hadir tidak hanya melalui perbaikan infrastruktur kelistrikan, tetapi juga melalui bantuan langsung yang diharapkan dapat mendukung percepatan pemulihan pascabanjir dan meringankan beban warga,” ujarnya.

    Dukungan kepada masyarakat tak berhenti pada pemenuhan kebutuhan listrik darurat. PLN juga memperluas jangkauan bantuan melalui kolaborasi dengan Komando Daerah Militer Iskandar Muda, salah satunya dengan pengadaan empat dapur umum di wilayah Bireun, Aceh Utara, Bener Meriah, dan Singkil.

    Keberadaan dapur umum ini memastikan warga terdampak, khususnya yang masih berada di pos pengungsian, dapat memperoleh makanan layak dan kebutuhan konsumsi harian secara teratur. 

    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa prioritas utama PLN dalam kondisi bencana adalah memastikan kebutuhan mendesak masyarakat dapat terpenuhi, baik dari sisi akses listrik maupun dukungan logistik.

    “PLN selalu berada di sisi masyarakat dalam kondisi apa pun. Kehadiran kami hari ini adalah bentuk kepedulian untuk membantu warga mempercepat pemulihan pascabencana,” ujar Darmawan.

    Bencana longsor dan banjir yang terjadi di wilayah Aceh sebelumnya menyebabkan, sebanyak 12 tower transmisi roboh dan berdampak kepada gangguan suplai listrik di wilayah Aceh. Saat ini, PLN telah menerjunkan sekitar 500 petugas gabungan dari unit PLN se-Indonesia guna mempercepat pembangunan tower transmisi darurat di Aceh.

    Percepatan penanganan gangguan dilakukan nonstop bekerja sama dengan berbagai pihak mulai dari Pemerintah Daerah, TNI, Polri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Seluruh upaya kemanusiaan ini dilakukan PLN untuk mempercepat pemulihan masyarakat, dengan tujuan agar warga dapat kembali beraktivitas dengan lebih baik dan dalam kondisi yang aman.

    Aceh: PT PLN (Persero) terus menunjukkan komitmen untuk hadir di tengah masyarakat Aceh yang terdampak banjir dan tanah longsor. Selain mempercepat pemulihan jaringan listrik, PLN juga menyalurkan berbagai bantuan kemanusiaan dalam bentuk paket sembako dan peralatan listrik guna memastikan kebutuhan dasar warga tetap terpenuhi selama masa tanggap darurat.
     
    Bantuan yang sudah disalurkan meliputi 6 ton beras, 2 ton gula, 1.000 kotak mi instan, 2.000 kaleng sarden, 2.000 liter minyak goreng, 2.000 kaleng kornet, 2.000 paket biskuit, 3.000 botol air mineral, serta 14.000 lampu emergency untuk mendukung aktivitas warga selama masa pemulihan. Bantuan tersebut di antaranya diserahkan melalui Pemerintah Provinsi Aceh dalam Apel Siaga Team Recovery Bencana Aceh di Landasan Udara Iskandar Muda, Sabtu (29/11).
     
    Salah satu penerima bantuan sembako di Posko Desa Blang Awe, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Dedy Suriadi mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan PLN  ke tempat posko pengungsiannya.

    “Sembako sangat kami butuhkan di Posko Desa Blang Awe, Kecamatan Meureudu ini. Terima kasih atas kemurahan hati PLN yang sudah membantu,” ungkap Dedy haru.
     
    Selain bantuan logistik, PLN juga menyerahkan genset guna mendukung aktivitas masyarakat, termasuk kegiatan ibadah yang sempat terkendala akibat bencana. Bantuan genset salah satunya disalurkan ke Mesjid Al Ghafur, Kabupaten Aceh Besar oleh Direktur Distribusi PLN, Arsyadany Ghana Akmalaputri, Direktur Teknologi, Engineering, dan Keberlanjutan PLN, Evy Haryadi, Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Edwin Nugraha Putra, dan Ketua Yayasan Baitul Maal Pusat, Sulistyo Biantoro.
     
    Kepala Badan Kesejahteraan Mesjid Al Ghafur, Tengku Muhammad Rijal menuturkan bahwa bantuan PLN sangat membantu masyarakat, terutama untuk menjaga keberlangsungan kegiatan ibadah.
     
    “Bantuan genset ini sangat berarti bagi kami. Dengan adanya genset, kegiatan ibadah tetap dapat berlangsung meski kelistrikan belum sepenuhnya pulih. Kami berterima kasih atas perhatian dan dukungan PLN kepada masyarakat Desa Gani,” ujarnya.
     
    Sementara itu Direktur Distribusi PLN, Arsyadany Ghana Akmalaputri pada saat penyerahan bantuan genset menyampaikan bahwa fokus PLN adalah memastikan warga tetap dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan lebih aman dan nyaman. Untuk itu PLN tidak hanya hadir mempercepat pemulihan jaringan, tetapi juga memberikan bantuan kemanusiaan.
     
    “Kami memahami betapa berat dampak banjir bagi masyarakat. Karena itu, PLN berkomitmen hadir tidak hanya melalui perbaikan infrastruktur kelistrikan, tetapi juga melalui bantuan langsung yang diharapkan dapat mendukung percepatan pemulihan pascabanjir dan meringankan beban warga,” ujarnya.
     
    Dukungan kepada masyarakat tak berhenti pada pemenuhan kebutuhan listrik darurat. PLN juga memperluas jangkauan bantuan melalui kolaborasi dengan Komando Daerah Militer Iskandar Muda, salah satunya dengan pengadaan empat dapur umum di wilayah Bireun, Aceh Utara, Bener Meriah, dan Singkil.
     
    Keberadaan dapur umum ini memastikan warga terdampak, khususnya yang masih berada di pos pengungsian, dapat memperoleh makanan layak dan kebutuhan konsumsi harian secara teratur. 
     
    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa prioritas utama PLN dalam kondisi bencana adalah memastikan kebutuhan mendesak masyarakat dapat terpenuhi, baik dari sisi akses listrik maupun dukungan logistik.
     
    “PLN selalu berada di sisi masyarakat dalam kondisi apa pun. Kehadiran kami hari ini adalah bentuk kepedulian untuk membantu warga mempercepat pemulihan pascabencana,” ujar Darmawan.
     
    Bencana longsor dan banjir yang terjadi di wilayah Aceh sebelumnya menyebabkan, sebanyak 12 tower transmisi roboh dan berdampak kepada gangguan suplai listrik di wilayah Aceh. Saat ini, PLN telah menerjunkan sekitar 500 petugas gabungan dari unit PLN se-Indonesia guna mempercepat pembangunan tower transmisi darurat di Aceh.
     
    Percepatan penanganan gangguan dilakukan nonstop bekerja sama dengan berbagai pihak mulai dari Pemerintah Daerah, TNI, Polri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Seluruh upaya kemanusiaan ini dilakukan PLN untuk mempercepat pemulihan masyarakat, dengan tujuan agar warga dapat kembali beraktivitas dengan lebih baik dan dalam kondisi yang aman.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (MMI)

  • AHY Ungkap Tantangan Distribusi Bantuan ke Lokasi Bencana di Sumatera
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 November 2025

    AHY Ungkap Tantangan Distribusi Bantuan ke Lokasi Bencana di Sumatera Nasional 30 November 2025

    AHY Ungkap Tantangan Distribusi Bantuan ke Lokasi Bencana di Sumatera
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapi untuk mengirim bantuan logistik ke lokasi bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
    AHY menyampaikan bahwa tantangan yang dihadapi tidaklah ringan, seperti keterbatasan BBM hingga banyak jaringan listrik yang rusak.

    Di lapangan, tantangan yang kita hadapi tidak ringan. Keterbatasan BBM untuk logistik dan genset, kerusakan jaringan listrik bertegangan tinggi, hingga keterbatasan daya angkut helikopter membuat distribusi bantuan memerlukan waktu
    ,” ujar AHY dalam akun
    Instagram
    -nya, Minggu (30/11/2025).
    Namun, AHY memastikan bahwa pemerintah akan terus bekerja keras dan mengerahkan seluruh sumber daya yang ada.
    Dengan begitu, bantuan, perbaikan infrastruktur vital, serta pemulihan layanan dasar dapat segera menjangkau masyarakat yang paling membutuhkan.
    Lalu, dari sisi infrastruktur, AHY terus mendorong Kementerian PU untuk segera mengerahkan alat berat guna membuka akses jalan yang terputus.
    “Saya juga berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan untuk memastikan operasional bandara, helikopter, dan armada udara, dengan dukungan TNI-Polri, guna dropping logistik dan bantuan medis,” ujar AHY.

    Di sisi lain, saya juga telah berkomunikasi langsung dengan PLN terkait pemulihan listrik serta dengan Pertamina untuk memastikan ketersediaan BBM bagi logistik, genset, dan operasional di lapangan
    ,” imbuh dia.
    Hingga Sabtu (29/11/2025) malam, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 303 warga meninggal dunia dan ratusan lainnya hilang akibar bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
    Proses pencarian dan pertolongan masih terus dilakukan, sehingga jumlah korban dan pengungsi diperkirakan bertambah seiring pendataan lanjutan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemendagri dirikan posko percepatan penanganan bencana Tapanuli Utara

    Kemendagri dirikan posko percepatan penanganan bencana Tapanuli Utara

    Jakarta (ANTARA) – Tim Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Bina Adwil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendirikan posko dan tenda darurat dalam rangka percepatan penanganan bencana di wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

    “Kami hadir langsung di lapangan untuk memastikan seluruh penanganan darurat berjalan cepat dan terkoordinasi,” kata Dirjen Bina Adwil Kemendagri Safrizal Zakaria Ali dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Selain turun langsung ke lapangan, Dirjen Bina Adwil juga turut mengirimkan bantuan 5 unit tenda posko untuk mendukung penanganan darurat bencana di wilayah sumatera utara.

    Pendirian posko Kemendagri di halaman Kantor Bupati Tapanuli Utara juga dilakukan untuk memperkuat koordinasi dan respons cepat di wilayah terdampak. Bantuan tenda Kemendagri tiba bersama dengan 16,160 ton bantuan pemerintah pusat berupa tenda pengungsi dan kebutuhan dasar seperti hygine kit, matras dan makanan siap saji.

    “Kemendagri melalui Ditjen Bina Adwil terus memperkuat dukungan bagi pemerintah daerah, termasuk dengan pendirian posko dan pengiriman tenda darurat. Kami pastikan bantuan logistik tiba dan personel bekerja efektif di seluruh titik terdampak,” ujarnya.

    Safrizal mengungkapkan curah hujan ekstrem pada 24–25 November 2025 memicu banjir bandang, tanah longsor, dan kerusakan infrastruktur khususnya di empat wilayah di Provinsi Sumatera Utara, yaitu Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Selatan, dan Kabupaten Tapanuli Utara.

    Pemerintah pusat dan daerah saat ini terus berupaya mempercepat penanganan darurat di seluruh lokasi terdampak.

    Di Kabupaten Tapanuli Tengah, bencana mengakibatkan 55 korban meninggal dunia dan memaksa 1.100 KK mengungsi di GOR Pemda. Kerusakan akses jalan dan jembatan masih menjadi hambatan utama sehingga proses evakuasi dan pembukaan jalur terus dilakukan. Kebutuhan mendesak mencakup personel, logistik, peralatan, alat komunikasi, dan listrik.

    Kota Sibolga juga terdampak banjir bandang dan longsor dengan 46 korban jiwa dan 4.456 Jiwa mengungsi. Kerusakan akses jalan dan jembatan menghambat mobilisasi bantuan. Tim gabungan masih melakukan evakuasi dan pendataan di lapangan serta memastikan ketersediaan logistik dasar.

    Sementara itu, Kabupaten Tapanuli Selatan mencatat 46 korban meninggal dunia dan 4.661 Jiwa mengungsi. Kerusakan bangunan serta akses jalan mendorong pemerintah memperkuat dukungan personel, logistik, dan peralatan di wilayah tersebut. Evakuasi dan pendataan terus dilakukan secara simultan.

    Di Kabupaten Tapanuli Utara, terdapat 11 korban meninggal dunia dan 600 KK terpaksa mengungsi akibat kerusakan jalan dan jembatan.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 8
                    
                        Bupati Aceh Timur: Rakyat Kami 2 Hari Tidak Makan…
                        Regional

    8 Bupati Aceh Timur: Rakyat Kami 2 Hari Tidak Makan… Regional

    Bupati Aceh Timur: Rakyat Kami 2 Hari Tidak Makan…
    Tim Redaksi
    ACEH UTARA, KOMPAS.com
    – Bupati Aceh Timur, Provinsi Aceh, Iskandar Usman Al-Farlaky, mengungkapkan fakta mengejutkan soal dampak banjir yang terjadi di kawasan itu selama delapan hari terakhir. 
    “Dua hari dua malam rakyat kami tidak makan. Mereka kehabisan beras di lokasi pengungsian. Beras sementara saya ambil di salah satu pabrik di Darul Aman, Aceh Timur. Ini segera kami distribusikan ke daerah yang bisa kami jangkau,” terang Iskandar, Minggu (30/11/2025).
    Dia menyebutkan, bantuan 200 ton beras diminta ke Badan Logistik Nasional (Bulog) belum tiba di Kabupaten Aceh Timur.
    Dia menambahkan, banjir di sejumlah titik belum bisa dijangkau tim gabungan. Longsor di Kecamatan Peunaron Lokop belum bisa diakses dan pengungsi kelaparan di area perbukitan.
    Di sana, lima desa tenggelam dan belum bisa diakses. 
    “Saya kerahkan semua kekuatan di Aceh Timur. Namun mohon maaf, belum bisa terjangkau seluruhnya karena longsor dan banjir terparah di Simpang Madat, Ulim, Pante Bidari belum bisa dijangkau,” terangnya.
    Dia menyebutkan listrik padam, sinyal dan internet lumpuh total.
    “Kami hanya bisa akses informasi di Idi dengan bantuan internet Starlink,” pungkasnya.
    Sebelumnya diberitakan, saat ini banjir juga merendam Kabupaten Aceh Timur, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Bireuen, Kota Langsa, Pidie, Pidie Jaya, dan Kabupaten Aceh Utara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perlukah Status Darurat Bencana Nasional di Sumatra?

    Perlukah Status Darurat Bencana Nasional di Sumatra?

    Bisnis.com, JAKARTA — Di beberapa wilayah Sumatera akhir November ini, air datang bukan hanya sebagai hujan tetapi berubah menjadi penghapus jalan, pemutus jembatan, dan pemisah antara rumah dengan penghuninya.

    Banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat meninggalkan jejak runtuhan, cerita kehilangan, dan jaringan logistik yang porak-poranda.

    Berdasarkan laporan BNPB pada Minggu (30/11/2025), korban meninggal di Provinsi Sumatera Utara pada hari ketiga usai penetapan status tanggap darurat bencana dan jumlah orang yang tewas sudah mencapai 166 orang.

    Selain itu, 143 orang lainnya statusnya masih dinyatakan hilang. Daftar wilayah terdampak bencana terbesar di Sumut adalah Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, serta Kota Sibolga.

    Sementara itu, Di Aceh, korban meninggal berdasarkan laporan BNPB terbaru sudah mencapai 47 orang. 51 warga dinyatakan hilang dan 8 mengalami luka-luka. Adapun, jumlah pengungsi di Aceh mencapai 48.887 dengan titik lokasi pengungsian berada di Aceh Utara, Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Aceh Singkil.

    Di sisi lain, korban meninggal di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) berdasarkan data BNBP mencapai angka 90 orang dengan status lainnya 85 warga masih dinyatakan hilang dan 10 lainnya luka-luka. Korban paling banyak berasal dari Kabupaten Agam.

    Sedangkan jumlah pengungsi di Sumatera Barat adalah 11.820 Kepala Keluarga atau sekitar 77.918 jiwa. Titik lokasi pengungsian berada di Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumbar, mencatat warga yang mengungsi di wilayahnya adalah sebanyak 4.000 orang.

    Di tengah situasi tersebut, publik mulai mempertanyakan perlukah pemerintah menetapkan status “darurat bencana nasional”? Pertanyaan ini muncul seiring luasnya dampak bencana Sumatra yang melibatkan ribuan pengungsi, puluhan infrastruktur rusak, dan rantai logistik yang terganggu.

    Presiden Prabowo Subianto memastikan bahwa pemerintah terus memantau dan mengirim bantuan secara berkelanjutan. Orang nomor satu di Indonesia itu pun menyebutkan bahwa pemerintah masih mengkaji penetapan status bencana nasional atas banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatra. 

    “Kami terus monitor dan kirim bantuan terus, nanti kami menilai kondisinya. Bantuannya akan kami kirim terus-menerus,” ujarnya.

    Daerah
    Meninggal Dunia
    Orang Hilang

    DI Aceh
    47 orang
    51 orang

    Sumatra Utara
    166 orang
    143 orang

    Sumatra Barat
    90 orang
    85 orang

    Total
    303 orang
    276 orang

    Sumber: BNPB, per 30 November 2025

    Terkait kemungkinan penetapan status darurat bencana nasional, Prabowo mengatakan pemerintah masih melakukan pemantauan intensif sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.

    “Nanti kami monitor terus,” katanya singkat.

    Meski begitu, Kepala negara memastikan bahwa di tengah upaya cepat pemerintah, tetapi saat ini kondisi di lapangan masih menghadapi banyak tantangan, mulai dari akses yang terputus hingga cuaca yang tidak menentu. Dia mengatakan bahwa pemberian bantuan ke daerah bencana alam sangat berat. Sebab, akses banyak terputus.

    “Memang kondisinya sangat berat, banyak yang terputus, cuaca juga masih tidak memungkinkan. Kadang-kadang juga helikopter dan pesawat kita sulit untuk mendarat. Tadi pagi kita telah berangkatkan 3 pesawat Hercules C-130 dan 1 pesawat A-400. Untuk kesekian kalinya kita kirim bantuan dan terus-menerus kebutuhan mereka di lapangan kita dukung,” imbuhnya.

    Oleh sebab itu, Prabowo juga menyinggung pentingnya kesiapsiagaan bangsa dalam menghadapi tantangan global, termasuk perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang berpotensi memicu bencana.

    Prabowo mengatakan bahwa kerusakan lingkungan di Sumatra telah memicu adanya banjir bandang, saat cuaca ekstrem di sebagian besar Pulau tersebut.

    “Pemerintah bergerak cepat, kita dari hari-hari pertama sudah bereaksi, sudah mengirim bantuan dan reaksi melalui jalur darat dan udara,” ucapnya, Jumat (28/11/2025).

    Sebelumnya, Presiden Ke-8 RI memerintahkan percepatan penanganan tanggap darurat sejak hari pertama terjadi bencana alam di tiga provinsi yaitu Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

    Bantuan yang disalurkan bagi korban bencana alam di Aceh, Sumut, dan Sumbar

    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno menyampaikan bahwa pemerintah memastikan seluruh unsur bergerak cepat untuk menjamin keselamatan warga dari bencana yang dipicu oleh fenomena cuaca ekstrem yang berdampak luas di sejumlah wilayah.

    “Jadi sejak hari pertama terjadinya bencana, Bapak Presiden sudah perintahkan kepada kami Tim BNPB langsung bergerak dibantu TNI-Polri, Pemda aktif, dan untuk tanggap darurat itu tenda-tenda pengungsian terus makanan segala kebutuhan sehari-hari sudah dikirim,” ujarnya.

    Menurut Pratikno, pengiriman bantuan mendesak kembali dilakukan atas arahan langsung Prabowo. Pemerintah menekankan pentingnya peralatan prioritas untuk mendukung efisiensi operasi tanggap darurat.

    “Tadi di disampaikan oleh Pak Seskab, alat komunikasi, perahu karet, kemudian genset listrik, itu hal yang juga sangat diperlukan untuk supaya pekerjaan-pekerjaan tanggap darurat ini semakin efisien. Tim PU [Pekerjaan Umum] juga bergerak, karena beberapa lokasi titik itu putus, mulai dari tanah longsor, kemudian jalan yang tertimbun, dan lain-lain, itu juga sudah bergerak,” kata Pratikno.

    Menurut Pratikno, fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dipicu Siklon Tropis Senyar yang berdampak luas di sejumlah wilayah. Pemerintah telah mengaktivasi operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi potensi hujan di daratan.

    “Perlu kita ketahui, ini adalah Siklon Tropis Senyar yang memang sangat dahsyat, tetapi menurut BMKG sudah mulai menurun, oleh karena itu kami juga melakukan operasi modifikasi cuaca. Sudah mulai bisa diterbangkan untuk mengurangi curah hujan di daratan, sehingga nanti curah hujan dibawa ke lautan. Ini juga dilakukan upaya-upaya semacam ini,” imbuhnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Pratikno juga menyampaikan bahwa pemerintah mewaspadai potensi Siklon Tropis Koto yang berada di utara. Meski diharapkan tidak memasuki wilayah Indonesia, seluruh elemen diminta memperkuat kewaspadaan dan menjaga kesiapsiagaan.

    “Dan kemudian kami juga mengantisipasi karena ada Siklon Koto, tapi tempatnya di utara. Kami masih waspada, kami harapkan dia tidak akan masuk ke wilayah daratan Indonesia. Jadi sekali lagi, kami butuh dukungan dari semua pihak, rekan-rekan semuanya,” kata Pratikno.

  • Pencari Ikan Asal Bojonegoro Tewas Tersengat Listrik Alat Setrumnya

    Pencari Ikan Asal Bojonegoro Tewas Tersengat Listrik Alat Setrumnya

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Insiden tragis menimpa seorang pria asal Kabupaten Bojonegoro. Diduga tersengat aliran listrik alat setrum ikan, korban ditemukan tewas tenggelam di aliran Sungai Bengawan Solo, tepatnya di wilayah Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, pada Minggu (30/11/2025).

    Korban diketahui bernama Tasrip Akbar (37), warga Dusun Kanor Pinggiran, Desa Kanor, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro.

    Kepala Seksi Kegawatdaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Agus Purnomo, mengungkapkan, sesuai dengan laporan yang diterima BPBD Bojonegoro, korban diduga sedang mencari ikan di sungai sekitar pukul 09.00 WIB.

    “Informasi dari Pemdes, korban diduga tersetrum alat yang ia gunakan untuk mencari ikan. Hal ini menyebabkan korban terjatuh dan tenggelam di aliran Bengawan Solo,” jelas Agus Purnomo.

    BPBD Kabupaten Bojonegoro segera merespons laporan yang masuk untuk melakukan pencarian di perbatasan Bojonegoro-Tuban. Upaya pencarian yang dilakukan Tim SAR Gabungan membuahkan hasil. Korban ditemukan di sekitar lokasi kejadian tenggelam pada pukul 11.15 WIB.

    “Personel BPBD Bojonegoro mendatangi lokasi guna melaksanakan assessment dan evakuasi korban. Syukur, korban ditemukan pada pukul 11.15 WIB,” tambah Agus.

    Setelah ditemukan, jenazah Tasrip Akbar segera dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Kanor untuk dilakukan visum, guna memastikan penyebab kematian korban. Sebagai bentuk kepedulian, tim BPBD Bojonegoro juga menyerahkan bantuan berupa dua paket sembako kepada keluarga korban. [lus/suf]

  • Bos VinFast Indonesia Beberkan Upaya Dukung Indonesia Emas di GJAW 2025

    Bos VinFast Indonesia Beberkan Upaya Dukung Indonesia Emas di GJAW 2025

    Tangerang

    Chief Executive Officer (CEO) VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto (Kerry) menegaskan pihaknya berupaya untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045. Dalam gelaran GAIKINDO Jakarta Auto Week 2025 (GJAW) yang digelar di Indonesia Convention Exhibiton (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Kerry mengatakan VinFast membawa semangat untuk ‘memajukan rakyat, memajukan bangsa’.

    “Seperti yang Anda ketahui, VinFast lahir dari VinGroup, perusahaan swasta terbesar di Vietnam, dan salah satu korporasi paling visioner di kawasan. Berpegang pada filosofi menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat, VinGroup telah membangun ekosistem dinamis yang mencakup enam pilar utama, yaitu industri dan teknologi, real estate dan layanan infrastruktur, energi hijau, budaya, serta usaha sosial,” kata Kerry, di acara GJAW, Jumat (21/11/2025).

    Foto: Andhika Prasetia/detikcom

    Semuanya disatukan oleh satu tujuan, yaitu meningkatkan kualitas hidup dan menginspirasi kemajuan. Di dalam ekosistem kuat tersebut, VinFast hadir sebagai simbol transformasi, perwujudan revolusi hijau, dan semangat kebangkitan Asia Tenggara.

    “VinFast merepresentasikan aspirasi kita bersama untuk menembus batas, menguasai teknologi global dengan kecerdasan, ketangguhan, dan tekad tak tergoyahkan dari masyarakat kita,” ujar Kerry.

    Dalam kesempatan itu, Kerry menyebut Indonesia bukan sekadar target pasar, tetapi rumah kedua bagi VinFast. Hal itulah yang membuat VinFast Indonesia berupaya untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.

    “Di sini kami melihat sebuah visi nasional yang besar dan menginspirasi, Indonesia Emas 2045. Sebuah visi tentang kekuatan, kemakmuran, dan pembangunan berkelanjutan,” kata Kerry.

    Oleh karena itu, VinFast Indonesia berkomitmen membangun ekosistem mobilitas ramah lingkungan dan menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat RI. Kerry mengatakan dalam waktu kurang dari dua tahun, VinFast Indonesia telah menghadirkan beragam lini kendaraan listrik seperti VF 3 (mini-SUV), VF 5 (A-SUV), VF 6 (B-SUV), VF e34, hingga VF 7 (C-SUV), yang menyasar berbagai kebutuhan mobilitas, dari penggunaan pribadi hingga keluarga, dari perkotaan hingga pedesaan.

    “Dan ini tentu saja baru memulai. Dalam waktu dekat, kami akan memperkenalkan sepeda motor listrik, serta lebih banyak kendaraan ramah lingkungan lainnya,” kata Kerry.

    Kerry menegaskan kontribusi VinFast Indonesia dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045 tidak hanya hadir melalui produk kendaraan listrik. Lebih dari itu, komitmen tersebut diwujudkan melalui pembangunan ekosistem lengkap dari hulu ke hilir.

    Salah satunya yaitu pabrik VinFast Indonesia yang tengah dibangun di Subang, Jawa Barat. Adapun pabrik tersebut ditargetkan beroperasi pada Maret 2026.

    Kapasitas pabrik VinFast Indonesia mencapai 50 ribu unit per tahun dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.000 hingga 3.000 orang. Fasilitas pabrik VinFast Indonesia di Subang ini akan mencakup beberapa area produksi utama, seperti Body Shop, General Assembly Shop, Paint Shop, area pengujian, dan masih banyak lainnya.

    “Upaya kita mendukung Indonesia Emas tentu melalui mobilitas hijau itu sendiri, dari sisi produk dan juga ekosistem lengkap yang kita bangun, mulai dari pabrik, charging, BSM, hingga taksi listrik,” jelasnya.

    Ia menambahkan bahwa keberadaan pabrik VinFast Indonesia di Subang akan membawa dampak berganda (multiplier effect) bagi perekonomian nasional. Tak sekadar memenuhi target penjualan, melalui pembangunan pabrik, VinFast Indonesia juga mentransfer pengetahuan (transfer of knowledge), mentransfer teknologi (transfer of technology), dan menyerap tenaga kerja.

    “Dampak ekonomi yang tercipta akan mendukung pencapaian Indonesia Emas. Jadi kontribusinya hadir dari hulu ke hilir,” tutur Kerry.

    Debut Model Baru: Limo Green-VF Wild Jadi Sorotan

    Foto: Andhika Prasetia/detikcom

    Pada GJAW 2025, VinFast Indonesia memberikan ‘Exclusive First Look’ dua model baru, salah satunya Limo Green, yang menjadi highlight booth produsen otomotif asal Vietnam ini – menandai semakin agresifnya VinFast Indonesia di pasar kendaraan listrik RI.

    Mobil listrik 7 seater VinFast Limo Green diklaim cocok buat keluarga di Indonesia. Tak hanya itu, mobil ini juga diklaim cocok buat digunakan sebagai armada taksi atau fleet.

    Dengan dimensi 4.730 mm (P) x 1.870 mm (L) x 1.690 mm (T) dan wheelbase 2.840 mm, MPV ini menawarkan kabin yang luas dan kenyamanan optimal di seluruh tiga baris kursinya. Berbekal teknologi baterai litium ferrofosfat (LFP), model ini mampu menempuh jarak hingga 470 km dalam sekali pengisian. Limo Green sudah bisa mulai dipesan dengan harga indikatif Rp319.000.000, sehingga bukan sekadar preview saja.

    Selain Limo Green, VinFast Indonesia juga membawa produk mobil konsep pikap double cabin bernama VF Wild. VF Wild memiliki dimensi impresif mencakup panjang 5.324 mm dan lebar 1.997 mm.

    Inovasi desainnya tampak pada bak belakang yang dapat diperpanjang secara otomatis melalui mekanisme jendela belakang dan kursi baris kedua yang dapat dilipat, sebuah fitur yang memaksimalkan kapasitas kargo tanpa mengorbankan kenyamanan penumpang.

    Daya tarik futuristiknya semakin diperkuat dengan panoramic glass roof dan digital side mirrors, meningkatkan tampilan estetik sekaligus performa aerodinamisnya.

    Dengan memberikan ‘Exclusive First Look’ terhadap model-model yang inovatif, VinFast Indonesia menegaskan kembali upayanya dalam menghadirkan teknologi canggih, desain berkelas, dan membangun kepercayaan pelanggan di pasar Indonesia.

    “Berbeda dari Limo Green, kehadiran model ini memiliki tujuan untuk mendengar dan belajar. Masukan Anda mengenai desain, kebutuhan fungsional, hingga persaingan harga yang diharapkan akan membantu VinFast lebih memahami aspirasi konsumen di Indonesia,” pungkasnya.

    (akn/ega)

  • VinFast Indonesia Ajak Masyarakat Kasih Nama untuk SUV Seri Terbaru

    VinFast Indonesia Ajak Masyarakat Kasih Nama untuk SUV Seri Terbaru

    Tangerang

    Brand otomotif asal Vietnam, VinFast Indonesia turut hadir di GAIKINDO Jakarta Auto Week (GJAW) 2025. Dalam kesempatan tersebut, VinFast Indonesia memberikan ‘Exclusive First Look’ untuk dua produk sekaligus, Limo Green yang merupakan MPV listrik 7 seater dan konsep pickup double cabin bernama VF Wild.

    CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto (Kerry) menjelaskan kedua model tersebut merupakan bagian dari strategi ekspansi VinFast Indonesia di pasar RI. Tak hanya memperkenalkan, VinFast Indonesia juga mengajak masyarakat untuk memberi nama dari varian Limo Green yang akan dirilis tahun depan.

    “Di GJAW, sebagai wujud komitmen kami untuk terus beradaptasi dan mendengarkan kebutuhan pasar, kami juga ingin mengajak kreativitas masyarakat di Indonesia buat memberikan nama bagi varian VinFast Limo Green yang akan hadir di Indonesia pada tahun depan,” kata Kerry, di GJAW, Indonesia Convention Exhibiton (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Jumat (21/11/2025).

    Foto: Andhika Prasetia/detikcom

    Kerry mengatakan mobil listrik 7 seater VinFast Limo Green diklaim cocok buat keluarga di Indonesia. Tak hanya itu, mobil ini juga diklaim cocok buat digunakan sebagai armada taksi atau fleet.

    Dengan dimensi 4.730 mm (P) x 1.870 mm (L) x 1.690 mm (T) dan wheelbase 2.840 mm, MPV ini menawarkan kabin yang luas dan kenyamanan optimal di seluruh tiga baris kursinya. Berbekal teknologi baterai litium ferrofosfat (LFP), model ini mampu menempuh jarak hingga 470 km dalam sekali pengisian. Limo Green sudah bisa mulai dipesan dengan harga indikatif Rp 319.000.00, sehingga bukan sekadar preview saja.

    Selain Limo Green, VinFast Indonesia juga membawa produk mobil konsep pikap double cabin bernama VF Wild. VF Wild memiliki dimensi impresif mencakup panjang 5.324 mm dan lebar 1.997 mm.

    Inovasi desainnya tampak pada bak belakang yang dapat diperpanjang secara otomatis melalui mekanisme jendela belakang dan kursi baris kedua yang dapat dilipat, sebuah fitur yang memaksimalkan kapasitas kargo tanpa mengorbankan kenyamanan penumpang. Daya tarik futuristiknya semakin diperkuat dengan panoramic glass roof dan digital side mirrors, meningkatkan tampilan estetik sekaligus performa aerodinamisnya.

    “Berbeda dari Limo Green, VF Wild ini memiliki tujuan untuk mendengar dan belajar. Masukan Anda mengenai desain, kebutuhan fungsional, hingga persaingan harga yang diharapkan akan membantu VinFast lebih memahami aspirasi konsumen di Indonesia,” ungkap Kerry.

    Kerry menjelaskan Limo Green dibawa secara khusus sebagai Exclusive First Look bagi konsumen Indonesia, bahkan sebelum peluncuran global resminya pada Maret 2026.

    “Di Vietnam, Limo Green telah mencuri perhatian dengan lebih dari 6.500 pengiriman hanya dalam waktu tiga bulan. Langsung melesat di jajaran teratas di segmennya,” kata Kerry.

    “Anda dapat menyampaikan ide nama varian nanti VinFast Limo Green yang khusus nanti dipasarkan di Indonesia kepada staf kami yang ada booth VinFast atau mengirimkannya secara online. Kami dengan senang hati menantikan suara dan inspirasi Anda,” pungkasnya.

    (akn/ega)