Topik: Listrik

  • 9
                    
                        Momen KRL Baru Buatan INKA Bersanding dengan KRL dari China…
                        Megapolitan

    9 Momen KRL Baru Buatan INKA Bersanding dengan KRL dari China… Megapolitan

    Momen KRL Baru Buatan INKA Bersanding dengan KRL dari China…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ada momen menarik dalam peringatan 100 tahun kereta rel listrik (
    KRL
    ) yang digelar PT KAI Commuter Indonesia (KCI) di Stasiun Jakarta Kota, Selasa (22/4/2025).
    Di sana, untuk pertama kalinya, KRL yang diproduksi PT Industri Kereta Api (INKA) dipamerkan di depan publik.
    Di akhir parade KRL dari masa ke masa, kereta milik INKA ditampilkan bersebelahan dengan kereta impor produksi China.
    KRL dari China tiba terlebih dahulu di peron 4 Stasiun Jakarta Kota, disusul KRL produksi Inka 10 menit kemudian di peron sebelahnya.
    Kedatangan kedua kereta tersebut disambut antusias warga dan komunitas pencinta kereta yang berkerumun di Stasiun Jakarta Kota.
    Mereka kompak merekam kedatangan KRL yang masih diuji coba tersebut dengan ponsel masing-masing.
    Salah satu pencinta kereta, Firman (20), mengaku terkagum dengan KRL baru yang belum resmi melayani penumpang di Jabodetabek itu. Ia ikut mengantre untuk berfoto di atas KRL tersebut.
    “Kayak model kereta Jepang, modern banget,” ujar Firman saat mengomentari penampilan KRL produksi INKA.
    “Kalau yang produksi China sudah sering lihat waktu uji coba. Yang produksi INKA baru ini,” imbuh pria asal Bogor itu.
    Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto mengatakan, perjalanan KRL di Indonesia dimulai pada 6 April 1925, saat Indonesia masih berada di bawah penjajahan Belanda.
    KRL pertama bernama ASS 8500 atau dikenal dengan nama “Si Bon-Bon” yang dioperasikan oleh Stadsvervoerwegen SS dari Belanda. Jalur pertamanya menghubungkan Jatinegara dan Tanjung Priok.
    Selain KRL baru dari INKA dan China, kereta seri Jepang seperti 6000, 7000, 203, 8500, dan JR205 juga ditampilkan di Stasiun Jakarta Kota.
    “Kami juga menghadirkan kereta baru buatan CRRC China dan kereta buatan anak bangsa INKA yang saat ini sedang dalam tahap uji coba,” ujar Asdo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KAI Commuter hadirkan parade KRL lawas rayakan 100 tahun operasi KRL

    KAI Commuter hadirkan parade KRL lawas rayakan 100 tahun operasi KRL

    Kami menghadirkan perjalanan Lokomotif listrik ESS 3200 dan perjalanan Commuter Line Jabodetabek dengan livery vintage (corak lawas), yaitu corak JALITA

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia Commuter menghadirkan parade Kereta Rel Listrik (KRL) lawas (vintage) dalam rangka merayakan 100 tahun beroperasinya KRL di Indonesia.

    “Kami menghadirkan perjalanan lokomotif listrik ESS 3200 dan perjalanan Commuter Line Jabodetabek dengan livery vintage (corak lawas), yaitu corak JALITA,” ucap Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto dalam acara perayaan 100 tahun KRL di Stasiun Jakarta Kota, Selasa.

    Corak (livery) JALITA, kata Asdo, adalah akronim dari “jalan-jalan lintas Jakarta” yang merupakan sarana KRL seri Tokyu 8500 yang pertama kali dibeli oleh KAI Commuter pada tahun 2009 dan langsung menjadi ikon perusahaan saat itu.

    “Selain itu, KAI Commuter juga menghadirkan lokomotif listrik ESS 3200 yang digandeng dengan kereta Joko Kendil yang dahulu pernah melayani masyarakat di jalur Tanjungpriok – Meester Cornelis pada masanya,” kata dia.

    Kemudian, untuk memeriahkan peringatan 100 tahun operasional KRL di Indonesia, KAI Commuter juga menghadirkan KRL dengan tipe terbaru dan akan dioperasikan di wilayah Jabodetabek. Mulai dari KRL baru produksi CRRC hingga KRL baru produksi PT INKA (Persero) akan dihadirkan pada parade ini.

    “Kehadiran sarana KRL baru ini merupakan salah satu bukti dari perkembangan KRL yang menjelma sebagai transportasi andalan masyarakat,” ujar Asdo.

    Lebih lanjut, Asdo menyebut KAI Commuter juga akan mengeluarkan Kartu Multi Trip (KMT) tematik 100 Tahun Operasional KRL yang bisa dibeli oleh pengguna Commuter Line dan masyarakat sebagai kartu pembayaran tiket Commuter Line dan pembayaran transaksi lainnya di tenant-tenant yang sudah bekerja sama dengan KAI Commuter.

    “Dengan telah beroperasinya KRL di Indonesia selama 100 tahun, KAI Commuter berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan kepercayaannya untuk mengelola transportasi KRL dan kepercayaannya dalam menjadikan moda transportasi Commuter sebagai pilihan,” kata dia.

    Asdo berkomitmen untuk selalu meningkatkan layanan kepada para penggunanya mengingat Commuter Line merupakan transportasi yang ikut menggerakkan kemajuan perekonomian.

    “Commuter Line merupakan angkutan perkotaan yang efisien, ramah lingkungan, bebas macet, dan terjangkau,” imbuh Asdo.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ferdinand Hutahaean Sindir Pembatalan Investasi Konsorsium Korea: Saya Nggak Heran

    Ferdinand Hutahaean Sindir Pembatalan Investasi Konsorsium Korea: Saya Nggak Heran

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Politikus PDI Perjuangan, Ferdinand Hutahaean, menanggapi kabar soal batalnya investasi konsorsium Korea Selatan yang dipimpin oleh LG Energy Solution dalam proyek baterai listrik di Indonesia.

    Menurut Ferdinand, keputusan tersebut bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Ia bahkan menyampaikan sindiran terkait posisi Indonesia dalam rantai pasok bahan baku.

    “Korea batalkan investasi battery? Saya ngga heran,” ujar Ferdinand di X @ferdinand_mpu (22/4/2025).

    Ia kemudian menyinggung soal kepemilikan nikel yang selama ini menjadi komoditas andalan dalam ekosistem baterai kendaraan listrik.

    Ferdinand mengklaim, kendati nikel diambil dari tanah Indonesia, namun penguasaan pasarnya disebut bukan berada di tangan bangsa sendiri.

    “Nikel ya bukan punya kita, belinya dari China,” tandasnya.

    Sebelumnya, Konsorsium asal Korea Selatan yang dipimpin oleh LG Energy Solution akhirnya membatalkan keterlibatannya dalam proyek rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia, dengan nilai mencapai sekitar 11 triliun won atau setara USD 7,7 miliar, atau sekitar Rp129,9 triliun jika mengacu pada kurs Rp16.876 per dolar AS.

    Menurut laporan dari Yonhap News Agency, konsorsium tersebut terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp, serta sejumlah mitra lainnya.

    Diketahui mereka telah menjalin kerja sama dengan pemerintah Indonesia dan beberapa perusahaan BUMN untuk membangun ekosistem baterai EV yang terintegrasi, mulai dari hulu hingga hilir.

    Proyek ini dirancang untuk mencakup seluruh tahapan rantai pasok dari penyediaan bahan mentah, pembuatan prekursor, bahan katode, hingga produksi sel baterai.

  • Anggota Komisi XII DPR: Indonesia Memiliki Peluang Menjadi Pemain Kunci Pasar Hidrogen Global – Halaman all

    Anggota Komisi XII DPR: Indonesia Memiliki Peluang Menjadi Pemain Kunci Pasar Hidrogen Global – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR RI Christiany Eugenia Tetty Paruntu, menyatakan dukungannya terhadap pengembangan ekosistem hidrogen di Indonesia sebagai langkah strategis menuju transisi energi bersih dan berkelanjutan. 

    Tetty menegaskan, hidrogen memiliki peran vital dalam mendorong tercapainya target bauran energi terbarukan nasional serta pengurangan emisi gas rumah kaca.

    “DPR mendorong percepatan pengembangan infrastruktur ekosistem hidrogen di Indonesia. Ini bukan hanya soal pemenuhan kebutuhan energi semata, tapi komitmen kita untuk masa depan energi yang lebih bersih dan mandiri,” ujar Tetty, Selasa (22/4/2025).

    Hidrogen hijau misalnya—yang dihasilkan melalui proses elektrolisis air dengan menggunakan energi terbarukan seperti tenaga surya dan air—diakui sebagai salah satu sumber energi terbarukan paling bersih. Selain bebas emisi karbon, penggunaannya sangat luas, mulai dari sektor transportasi, industri berat, hingga penyimpanan energi.

    Politisi Partai Golkar itu mengingatkan, Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang melimpah, memiliki peluang besar untuk menjadi pemain kunci dalam pasar hidrogen global. Oleh karena itu perlu dilakukan percepatan pembangunan infrastruktur serta regulasi yang mendukung, termasuk pemberian insentif guna menarik minat investasi.

    “Dibutuhkan regulasi yang progresif dan insentif menarik untuk mendorong pertumbuhan industri hidrogen hijau di Indonesia. Selain itu, inovasi teknologi perlu terus didorong agar biaya produksi menjadi lebih kompetitif,” ujar legislator asal Daerah Pemilihan Sulawesi Utara itu.

    Tak hanya aspek energi, pengembangan eksosistem hidrogen juga diperkirakan akan berdampak positif terhadap penciptaan banyak lapangan kerja baru yang berkualitas, sejalan dengan visi ketahanan energi nasional dan pertumbuhan ekonomi hijau. 

    Sebelumnya sebagaimana dikutip dari Antaranews, Menteri Bahlil menyampaikan bahwa pengembangan hidrogen selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto, khususnya terkait kedaulatan dan swasembada energi. Adapun pengembangan hidrogen dapat ditempuh melalui program hilirisasi yang kini diusung oleh pemerintah.

    Menurut dia, pemanfaatan hidrogen dapat turut mendukung industri strategis nasional, salah satunya di sektor transportasi. Akan tetapi, yang menjadi tantangan ke depannya adalah bagaimana industri mobil hidrogen dapat bersaing dengan mobil listrik.

  • Dedi Mulyadi Sebut Pembangunan Pabrik BYD di Subang Tinggal Pembebasan Tanah

    Dedi Mulyadi Sebut Pembangunan Pabrik BYD di Subang Tinggal Pembebasan Tanah

    Jakarta

    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau biasa disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) mengungkap kemajuan pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat.

    KDM menyebut saat ini pembangunan pabrik BYD Subang sedang dalam tahap pembebasan tanah.

    “BYD sudah lagi progres berjalan, tinggal pembebasan tanah. Minggu depan mau kita undang para pihak agar cepat pembebasannya,” kata Dedi dikutip dari detikJabar, Selasa (22/4/2025).

    Fasilitas produksi mobil listrik BYD dibangun di area Fase 2 Subang Smartpolitan, Jawa Barat. Diberitakan detikcom sebelumnya, BYD menggelontorkan investasi hingga Rp 11,7 triliun.

    Kawasan industri Subang Smartpolitan terintegrasi dengan berbagai infrastruktur strategis nasional. Lokasi ini diklaim mudah untuk diakses melalui Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) di KM 89 yang sedang dalam tahap pengembangan.

    Selain itu, kawasan juga dekat dengan Jalan Tol Akses Patimban yang langsung terhubung ke Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional Kertajati, dan Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan menuju Jakarta, Bandung, dan kota-kota lain di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

    Dalam keterangan yang disampaikan Badan dan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pabrik BYD di Indonesia ini akan menjadi pabrik otomotif terbesar di ASEAN. Saat ini, luas lahan pabrik BYD adalah 108 hektare (Ha) dan telah memutuskan pengembangan serta penambahan baru menjadi 126 Ha.

    Rencananya BYD Indonesia akan menambah kapasitas produksi dari yang awalnya 150.000 unit per tahun. Kemudian terbuka untuk pengembangan fasilitas baterai dan kendaraan jenis Plug In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) premium di awal tahun depan.

    Disebutkan penambahan kapasitas produksi ini rencananya akan menambah total tenaga kerja dari sebelumnya 8.700 orang menjadi 18.814 orang. Pembangunan pabrik ini ditargetkan akan memulai produksi komersialnya pada awal 2026.

    (riar/dry)

  • Ada Program Ruang Angkasa yang Tidak Meninggalkan Bumi

    Ada Program Ruang Angkasa yang Tidak Meninggalkan Bumi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Berita tentang ruang angkasa selalu menjadi hal yang menarik. Ketertarikan ini pun membuat banyak pihak berlomba untuk mencapai bulan dan kembali. Untuk itu, program ruang angkasa Kepulauan Faroe mengambil langkah berani baru dalam eksplorasi luar angkasa, tanpa harus meninggalkan Bumi.

    Salah satu produsen bantalan terbesar, SKF, bersama dengan pengembang energi laut Minesto, meluncurkan program ruang angkasa untuk memanfaatkan energi bulan melalui kekuatan pasang surut. Program ini bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya yang telah tersedia di Bumi.

    CTO & SVP, Pengembangan Teknologi, SKF, Annika Ölme mengatakan bayangkan masa depan yang didorong oleh pasang surut bulan.

    “Proyek unik ini berani bermimpi besar dan mengeksplorasi potensi energi pasang surut terbarukan. Di SKF, kami bangga menjadi bagian dari proyek yang berorientasi pada Bumi ini, yang sejalan dengan nilai-nilai dan ambisi kami untuk menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan,” ungkap Annika dalam keterangan resmi, Selasa (22/4/2025).

    Selama setahun terakhir, SKF dan Minesto telah mempelopori penggunaan energi pasang surut melalui layang-layang pasang surut di Laut Atlantik, di luar Kepulauan Faroe. Misi ini bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan bulan sebagai sumber energi yang dapat diprediksi dan terbarukan.

    Setelah peluncuran yang sukses ke lautan, layang-layang pasang surut yang dikenal sebagai LUNA beroperasi di bawah air, secara tidak terlihat dan tanpa suara mengumpulkan energi dari Bulan, terlepas dari kondisi cuaca. Saat ini, hanya beberapa negara dengan kondisi arus pasang yang menguntungkan yang mulai memanfaatkan potensi penuh energi yang dihasilkan oleh bulan, sebagai sumber energi terbarukan yang paling dapat diprediksi di seluruh dunia.

    SKF terlibat dalam merancang sistem bantalan dan penyegelan untuk kemudi dan elevator layang-layang. Sistem perangkat lunak SKF menghitung, misalnya, umur bantalan dan memperkirakan emisi CO2, yang memungkinkan perbandingan berbagai solusi tidak hanya dari perspektif teknis tetapi juga dari sudut pandang keberlanjutan.

    “Kolaborasi lintas industri sangat penting untuk kemajuan. Bersama Minesto, kami menunjukkan bagaimana teknologi dan inovasi dapat mendorong transisi ke energi terbarukan,” tambah Annika Ölme.

    Dengan membingkai ini sebagai program ruang angkasa (yang tidak pernah meninggalkan Bumi), para mitra bertujuan untuk menekankan pentingnya menjelajahi bagaimana kita dapat memanfaatkan energi bulan. Dia mengatakan energi bulan dapat menghasilkan energi terbarukan, melalui kekuatan pasang-di tengah perlombaan luar angkasa baru di mana banyak pihak mendiskusikan potensi ekstraksi sumber daya dari luar angkasa dan planet lain.

    “Bagi kami, sebagai perusahaan pengembangan teknologi, bekerja sama dengan perusahaan industri global seperti SKF merupakan pengalaman yang berharga dan inspiratif,” kata CEO Minesto, Martin Edlund.

    “Kami memperkirakan terdapat setidaknya 3000 ‘Kepulauan Faroe’ lainnya yang memenuhi syarat untuk program ruang angkasa kami. Jika semuanya bergabung, energi Bulan dapat menggantikan seluruh kapasitas pembangkit listrik berbasis batu bara yang saat ini sedang dikembangkan secara global,” tambah Martin.

    Fasilitas energi pasang yang telah dibangun-sebagai basis energi Bulan-akan memulai Program Ruang Angkasa Kepulauan Faroe, yang tetap berfokus di Bumi. Layang-layang Luna memiliki daya terukur sebesar 1,2 MW, cukup untuk memasok listrik bagi 200 vila selama satu tahun.

    Tujuan selanjutnya adalah menerapkan fasilitas energi pasang baru dengan kapasitas 200 MW, yang dapat memenuhi 40% dari kebutuhan listrik yang diperkirakan pada tahun 2030, menyediakan listrik hijau untuk 50.000 penduduk dan 70.000 domba di negara pulau kecil yang terpencil ini. Memanfaatkan kekuatan pasang surut merupakan kerja sama dengan perusahaan listrik Sev.

    “Visi kami adalah mencapai 100% pembangkit listrik terbarukan pada tahun 2030, dan kami percaya bahwa energi pasang dapat menjadi bagian penting dari perjalanan ini,” ujar CEO perusahaan listrik Faroese Sev, Hákun Djurhuus.

    (rah/rah)

  • 100 Tahun KRL Beroperasi, dari Kereta Bon-Bon Belanda hingga Buatan Jepang

    100 Tahun KRL Beroperasi, dari Kereta Bon-Bon Belanda hingga Buatan Jepang

    Jakarta

    Moda transportasi KRL telah beroperasi selama 100 tahun atau satu abad. Menurut Direktur Utama Kereta Commuter Indonesia ( KCI ), Asdo Artrivianto, KRL pertama kali beroperasi pada 6 April 1925.

    “Memperingati 100 tahun atau satu abad KRL atau kereta rel listrik pertama kali beroperasi di Indonesia. Tepatnya kapan? Tepatnya yaitu tanggal 6 April 1925,” ujarnya dalam konferensi pers di Stasiun Jakarta Kota, Jakarta Barat, Selasa (22/4/2025).

    Asdo menjelaskan, KRL pertama diproduksi dan diimpor langsung dari Belanda. Kereta itu populer dengan sebutan kereta Bon-Bon karena bentuknya yang mirip dengan coklat bon-bon.

    “Pada waktu itu Indonesia masih dalam penjajahan Belanda. Oleh karena itu tahun 1925 Belanda mendatangkan kereta pertama kali yang beroperasi di Indonesia yaitu yang populer disebut Bon-Bon,” tuturnya.

    Rute KRL Pertama

    Jalur pertama pengoperasian KRL adalah rute Tanjung Priok-Jatinegara. Rute itu dipilih karena pertimbangan mudah diakses dan mendukung kawasan bisnis di sekitarnya, serta terintegrasi dengan kawasan pelabuhan.

    Listrik sebagai sumber tenaga KRL berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ubrug yang berlokasi di Sukabumi, Jawa Barat. PLTA Ubrug dibangun oleh Belanda pada 1923 dan beroperasi tahun 1924.

    “PLTA yang ada di Ubrug, di Sukabumi, ini adalah PLTA yang bersejarah yang mensuplai jaringan atau listrik yang ada di Jakarta, terutama mendukung pengoperasian pertama kali KRL lintas Jatinegara ke Tanjung Priok,” tuturnya.

    KRL Buatan Jepang

    Kemudian dalam perkembangan zaman, penggunaan teknologi kereta juga terus berkembang. Dalam hal ini Indonesia mendapat bantuan dari Jepang, hingga saat ini KRL yang melayani masyarakat Jabodebek berasal dari Negeri Matahari Terbit.

    “Kemudian sesuai dengan perkembangan zaman kita terus mengembangkan teknologi Indonesia mendapatkan bantuan dari Jepang. Jadi ada beberapa atau sebagian besar kereta yang beroperasi di Jabodetabek ini yaitu produk Jepang,” tuturnya.

    Sudah 100 tahun berlalu, KRL terus melayani masyarakat dan menjadi salah satu transportasi andalan wilayah perkotaan. Tak kurang ada 1.048 perjalanan KRL yang beroperasi setiap hari.

    (ily/ara)

  • Gas AC Bisa Meledak dan Rusak Iklim, Pelatihan Ini Ungkap Bahaya Nyata – Halaman all

    Gas AC Bisa Meledak dan Rusak Iklim, Pelatihan Ini Ungkap Bahaya Nyata – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebagai upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja dan kelestarian lingkungan, Pelatihan Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) digelar bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

     Pelatihan perdana ini digelar di SMK Negeri 29 Jakarta dan direncanakan akan dilaksanakan secara simultan di berbagai SMK lainnya di Indonesia.

    Pelatihan ini menjadi bagian nyata mendukung terciptanya tenaga ahli tata udara yang tak hanya unggul secara teknis, tetapi juga memiliki kesadaran tinggi terhadap keselamatan kerja serta dampak lingkungan dari profesi mereka.

    “Bersanding dengan kompetensi teknis, keselamatan kerja dan perhatian untuk menjaga kelestarian lingkungan menjadi kelengkapan mutlak bagi tenaga ahli tata udara saat ini,” ujar Adikusumo Rustam, Manager PT Daikin Airconditioning Indonesia saat membuka pelatihan tersebut pada Senin (21/4/2025).

    Adikusumo menyoroti bahwa pekerjaan teknisi AC menyimpan risiko tinggi, mulai dari pemasangan perangkat di ketinggian hingga penanganan komponen elektronik dan bahan kimia seperti refrigerant. 

    Jika tak ditangani dengan benar, refrigerant dapat memicu kecelakaan kerja, termasuk kebakaran, serta berdampak buruk bagi lingkungan jika dilepas langsung ke udara.

    Salah satu materi penting dalam pelatihan ini adalah pengenalan prosedur refrigerant recovery—upaya untuk mencegah pelepasan gas AC ke atmosfer. 

    Dalam praktiknya, gas ini dihisap dengan alat khusus, lalu didaur ulang untuk digunakan kembali.

    Inisiatif ini menjadi bagian dari langkah hijau Daikin dalam mengurangi jejak karbon industri tata udara.

    Tak hanya berfokus pada aspek teknis dan prosedural, pelatihan ini juga membuka mata siswa akan tanggung jawab profesi ahli tata udara terhadap keselamatan diri dan keberlangsungan lingkungan. 

    “Besarnya dampak yang mungkin timbul membuat profesi ini bukan pekerjaan sederhana. Kesadaran inilah yang ingin kami tanamkan sejak dini,” lanjut Adikusumo.

    SISWA DEMO – Ratusan siswa kelas XII Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Solo ditemani wali murid gelar aksi demo di halaman sekolah, Senin (3/2/2025) siang. Keterlambatan pengisian data pendaftaran PPDS mengancam para siswa yang duduk di bangku kelas XII SMKN 2 Solo tak bisa masuk ke perguruan tinggi lewat jalur prestasi. (TribunSolo.com/Andreas Chris)

    SMKN 29 Jakarta dipilih sebagai lokasi perdana karena sudah lebih dulu menjalin kolaborasi melalui program Daikin Center of Excellence—sebuah inisiatif peningkatan fasilitas pendidikan vokasi lewat penyediaan alat praktik, pelatihan guru, dan pengayaan kurikulum.

    Sebanyak 70 siswa mengikuti pelatihan ini, yang akan terus digelar di berbagai SMK lain sepanjang tahun 2025.

    Program ini diharapkan dapat memperkuat kesiapan siswa menghadapi dunia kerja yang menuntut keahlian tinggi sekaligus tanggung jawab sosial dan lingkungan.

    Kebutuhan dan ketergantungan konsumen rumah tangga terhadap perangkat elektronik semakin meningkat di tengah perkembangan teknologi. 

    Penggunaan alat elektronik di rumah yang semakin canggih dan berdaya listrik tinggi akan menyebabkan biaya listrik membengkak.

    Untuk menghemat listrik di rumah, ada beberapa hal sederhana yang sebetulnya bisa dilakukan. Berikut caranya.

    Atur penggunaan lampu

    Salah satu kebiasaan buruk yang dapat membuat tagihan listrik tinggi adalah menyalakan lampu di siang hari atau saat tidak berada di rumah.

    Untuk itu, pada siang hari akan lebih baik jika mematikan lampu-lampu di rumah dan memanfaatkan sinar atau cahaya matahari yang masuk.

    Selain itu, konsumen juga bisa mengganti pemakaian lampu biasa menjadi lampu LED.

    Lampu LED dapat mengeluarkan cahaya yang lebih terang dan tahan lama daripada lampu biasa. Sehingga, dapat menghemat listrik hingga 90 persen. 

    Matikan dan cabut alat elektronik jika tidak dipakai

    Hal yang terlihat sepele namun sangat signifikan dalam penggunaan listrik adalah kebiasaan untuk tidak mematikan perangkat elektronik saat tidak digunakan.

    Selain itu, masyarakat juga biasanya tidak mencabut kabel pengisi daya perangkat seperti ponsel saat tidak dipakai.

    Padahal, mematikan semua alat elektronik yang tidak digunakan di rumah merupakan cara yang sangat ampuh untuk menghemat listrik dan mengurangi tagihan secara signifikan.

    Jangan biarkan peralatan elektronik tetap terhubung dengan stop kontak listrik jika sudah selesai menggunakannya.

    Mulai membiasakan diri untuk selalu mencabut kabel yang tidak terpakai.

    Kurangi pemakaian alat elektronik berdaya besar

    Konsumen harus sadar dan mengetahui besaran daya dari perangkat elektronik di rumah. Sehingga, akan lebih bijak dalam menggunakan alat-alat tersebut.

    Ada baiknya untuk membatasi saat akan menggunakan perangkat elektronik dengan daya besar.

    Konsumen juga bisa membuat jadwal rutin untuk penggunaan dari setiap alatnya.

    Misalnya, menggunakan mesin cuci dua kali seminggu, menggunakan AC hanya saat akan tidur di malam hari, dan sebagainya. 

    Terakhir, kurangi penggunaan alat elektronik yang tidak terlalu penting seperti dispenser dan pemanas air.

    Alih-alih memakai listrik, konsumen bisa memanaskan air menggunakan kompor gas. Hal tersebut tentunya dapat mengurangi tagihan listrik setiap bulannya.

    Gunakan alat elektronik hemat listrik

    Penggunaan alat elektronik yang membuat kehidupan lebih mudah dan nyaman tidak bisa dihindari. Di negara beriklim tropis, misalnya, pemakaian AC di dalam ruangan sudah menjadi kebiasaan.

    Untuk menghindari tagihan listrik yang besar, penggunaan pendingin ruangan atau AC dengan kapasitas 1/2 PK bisa menjadi solusi tepat.

    AC Midea Split Inverter 1/2 PK

    Produsen peralatan elektronik rumah tangga, Midea Electronics Indonesia, meluncurkan AC Split Inverter Series dengan kapasitas 1/2 PK. 

    Produk pendingin ruangan (air conditioner) ini memiliki teknologi terbaru yang membuatnya lebih hemat listrik.

    Menurut Head of Product Division Midea Electronics Indonesia, Antonius Widjaja, AC dengan kapasitas 1/2 PK ini bisa menjadi pilihan baru bagi konsumen, setelah sebelumnya AC Inverter 1 PK Midea berhasil di pasar dalam negeri.

    “Midea menjawab kebutuhan konsumen rumah tangga di Indonesia akan AC yang tahan lama dan hemat listrik,” ungkap Antonius, dalam keterangan resmi, Sabtu (7/9/2024).

    “Dengan waktu pemakaian harian yang sama, AC Midea Inverter lebih hemat dua kali lipat dari produk serupa yang memakan biaya listrik hingga 2,8 kWh,” sebut Antonius.

    Kinerja AC Midea Split Inverter didukung teknologi Inverter Quattro yang dapat menyesuaikan kecepatan kerja kompresor pada unit outdoor sehingga suhu ruangan lebih stabil.

    Dengan demikian, AC berkekuatan 1/2 PK ini sangat cocok digunakan di ruangan rumah seperti kamar tidur.

    “Teknologi hemat energi yang tertanam melalui fitur-fitur pada setiap produk elektronik Midea khususnya AC juga merupakan salah satu langkah nyata kami mendukung program yang terus digalakkan pemerintah yaitu terkait penghematan energi,” kata Antonius.

    Antonius juga menjamin AC Midea Split Inverter ini sangat awet atau tahan lama. AC ini dilapisi dengan HyperGrapfins dan U Bend Coating.

    HyperGrapfins adalah lapisan atom karbon yang 12,5 kali lebih tahan korosi sehingga cocok untuk penggunaan jangka panjang.

    HyperGrapfins melapisi bagian konsendor pada outdoor unit yang dapat menjaga ketahanan kisi-kisi yang terdapat pada kondensor dari korosi sampai dengan 20 tahun. 

    Sedangkan, U Bend Coating adalah dua ujung evaporator yang dilapisi dengan polimer ramah lingkungan untuk mencegah pipa tembaga tercemar dan terkorosi dari polutan udara sehingga lebih aman dan tahan lama.

    “Kami memberikan garansi 5 tahun suku cadang dan 10 tahun kompresor untuk AC Inverter Midea,” ucapnya.

    Sementara, Head of Sales Residential Air Conditioner Midea Electronics Indonesia, Agusdin Lung menyatakan perusahaan optimistis mampu mencapai target penjualan AC Inverter hingga 10.000 unit pada akhir 2024.

    Hal ini sejalan dengan rencana pembukaan pabrik AC Midea di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi yang ditargetkan akan digelar di penghujung tahun 2024.

    Di Jakarta, AC Midea Split Inverter setengah PK ini sudah tersedia di UFO Serpong, Sumber Multi Elektronik, dan Mutiara Teknik Karawang. 

     

  • Menakar Nasib Megaproyek Baterai RI Usai Ditinggal LG

    Menakar Nasib Megaproyek Baterai RI Usai Ditinggal LG

    Bisnis.com, JAKARTA — Keberlanjutan nasib proyek baterai berbasis nikel terintegrasi dari hulu ke hilir Indonesia saat ini masih menggantung usai hengkangnya investor asal Korea Selatan yakni LG Energy Solution.

    Keputusan LG pun mendapat kritik keras dari pemerintah Indonesia. Direktur Jenderal Mineral dan Batu bara (Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno menilai perusahaan asal Korsel ini tidak serius berinvestasi pada proyek baterai kendaraan listrik (EV) di Tanah Air.

    “Dia [LG] sebetulnya niat enggak sih mau investasi di sini? Bukan, kalau misalnya dia enggak niat ya sudah. Ya memang dari awal enggak ada niat berarti,” kata Tri di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (21/4/2025).

    Dalam proyek baterai RI, konsorsium LG terdiri atas produsen dan manufaktur yang mayoritas berbasis di Korea Selatan, seperti LG Energy Solution, LG Chem, LG Internasional, dan Posco. Sedangkan, satu mitra mereka berasal dari China yakni Huayou Holding.

    Adapun, konsorsium LG bersama konsorsium BUMN Indonesia Battery Corporation (IBC) tergabung dalam Proyek Titan dengan total komitmen investasi senilai US$9,8 miliar atau sekitar Rp142 triliun. 

    Komitmen investasi itu terdiri atas investasi di hulu tambang senilai US$850 juta, smelter HPAL US$4 miliar, pabrik prekursor/katoda senilai US$1,8 miliar, dan pabrik sel baterai senilai US$3,2 miliar. 

    Progres Mandek

    Pada Februari 2025, IBC (anak usaha anak MIND ID, PLN, Pertamina, dan Antam) melaporkan bahwa kerja sama dengan konsorsium LG masih dalam status sedang berlangsung (on progress) untuk fase pembahasan studi kelayakan (feasibility study).

    Proyek baterai nikel LG ini sebenarnya telah dicetuskan sejak 2019 lalu. Namun, progresnya mandek selama 6 tahun dan LG justru mengumumkan batal investasi di Indonesia pada April 2025.

    Tri pun menilai LG sejak awal selalu tidak tepat waktu dalam mengejar target investasi di RI. Alhasil, proyek pun jalan ditempat.

    Dia mengibaratakan jika seseorang berkomitmen membangun rumah, seharusnya dia segera melakukan pembangunan secepat mungkin.

    “Kan selalu enggak tepat waktu mereka, sudah berapa tahun. Kamu mau bangun rumah, terus habis itu kamu harusnya sudah groundbreaking. [LG] enggak juga. Kan ya sudah, berarti dari mereka memang enggak anu [enggak niat] kan,” jelasnya.

    Kendati demikian, Tri mengatakan, mundurnya LG dari Proyek Titan tidak akan menghambat Indonesia untuk melakukan hilirisasi nikel menjadi baterai. Dia juga optimistis pemerintah segera menemukan pengganti LG.

    “Pasti ada nanti [pengganti LG],” ucap Tri.

    Alasan Hengkang

    LG pun membenarkan kabar mundur dari Proyek Titan. Perusahaan beralasan mundur lantaran ada pergeseran dalam lanskap industri, khususnya EV, yang merujuk pada perlambatan sementara permintaan global.

    “Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek tersebut. Namun, kami akan melanjutkan bisnis kami yang ada di Indonesia, seperti pabrik baterai Hyundai LG Indonesia Green Power [HLI Green Power], usaha patungan kami dengan Hyundai Motor Group,” kata seorang pejabat dari LG Energy Solution, dilansir dari Antara, Sabtu (19/4/2025).

    Ini bukan pertama kalinya isu LG hengkang dari proyek baterai RI mencuat. Pada awal 2023 lalu, negosiasi dengan perusahaan asal Korea Selatan itu sempat mandek lantaran implementasi kebijakan Inflation Reduction Act (IRA) di Amerika Serikat (AS) yang mendiskreditkan produksi baterai yang didominasi investasi perusahaan China. 

    Mencari Mitra Baru

    Kabar mundurnya LG dari Proyek Titan pertama kali diungkapkan oleh Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo di Jakarta, Kamis (17/4/2025).

    Dilo tak secara spesifik menjelaskan alasan LG tidak melanjutkan rencana investasinya. Dia hanya menyebut, terdapat banyak faktor yang membuat negosiasi dengan LG tidak mencapai kesepakatan.

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.154: Pertama Kali, Putin Sebut Rusia-Kyiv Bisa Berunding Langsung – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.154: Pertama Kali, Putin Sebut Rusia-Kyiv Bisa Berunding Langsung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.154 pada Selasa (22/4/2025).

    Militer Ukraina melaporkan peringatan serangan udara di Kyiv pada tengah malam.

    Pada pukul 01.02 waktu setempat, pasukan pertahanan udara beroperasi di wilayah Kyiv melawan pesawat tak berawak Rusia.

    Peringatan serangan udara telah dicabut di Kyiv pada pukul 1.39 waktu setempat, seperti diberitakan Suspilne.

    Putin: Rusia Terbuka dengan Perundingan Bilateral dengan Ukraina

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun bahwa ia terbuka untuk perundingan bilateral dengan Ukraina.

    “Kami selalu membicarakan hal ini, bahwa kami memiliki sikap positif terhadap inisiatif perdamaian apa pun. Kami berharap perwakilan rezim Kyiv akan merasakan hal yang sama,” kata Putin, saat berbicara di TV pemerintah Rusia, Senin (21/4/2025).

    Pernyataan ini muncul setelah sebelumnya Putin menuntut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky diganti sebelum hal itu dapat terjadi.

    Sementara itu, Zelensky mengatakan Kyiv siap untuk setiap diskusi guna menghentikan serangan terhadap sasaran sipil. 

    “Ukraina mempertahankan usulannya untuk tidak menyerang setidaknya sasaran sipil. Dan kami mengharapkan tanggapan yang jelas dari Moskow. Kami siap untuk setiap pembicaraan tentang cara mencapai hal ini,” kata Presiden Ukraina, dalam pidatonya pada Senin malam.

    Putin dan Zelensky menghadapi tekanan dari pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengancam akan meninggalkan upaya perdamaiannya kecuali ada kemajuan yang dicapai.

    Tidak ada pembicaraan langsung antara Rusia dan Ukraina sejak awal invasi Rusia pada 24 Februari 2022, seperti diberitakan The Guardian.

    Delegasi Ukraina akan Pergi ke London

    Delegasi Ukraina dijadwalkan tiba di London pada hari Rabu (23/4/2025) untuk melakukan pembicaraan dengan Inggris, Prancis, dan AS.

    “Kami siap untuk melangkah maju sekonstruktif mungkin,” kata Zelensky.

    Pembicaraan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan di Paris minggu lalu, di mana AS dan negara-negara Eropa membahas cara-cara untuk mengakhiri perang dan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, dilaporkan menyampaikan rencana Washington untuk mengakhiri perang. 

    Zelensky mengatakan pembicaraan di London memiliki tugas utama untuk mendorong gencatan senjata tanpa syarat, yang menurutnya pertemuan itu harus menjadi titik awal.

    Kebocoran Intelijen: Trump Dukung Perdamaian yang Untungkan Putin

    Kebocoran informasi menunjukkan pemerintahan Trump sekarang mendorong kesepakatan damai yang sangat menguntungkan Rusia.

    Kesepakatan itu akan mencakup jeda konflik di sepanjang garis depan 1.000 km yang ada; pengakuan bahwa Krimea adalah milik Moskow; dan veto terhadap keanggotaan Ukraina di NATO.

    Ada juga laporan yang belum dikonfirmasi bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang direbut Rusia pada tahun 2022 akan menjadi bagian dari zona “netral”. 

    Sebelumnya, Rusia mempertahankan tuntutannya terhadap Ukraina untuk menyerahkan semua tanah yang telah didudukinya.

    Namun, Ukraina menolak dan mengatakan itu sama saja menyerah kepada Rusia, menegaskan bahwa menyerahkan wilayah bukanlah jaminan bahwa Rusia tidak akan menyerang mereka lagi.

    Gegara Viktor Obran Memihak Putin, UE akan “Menghukum” Hongaria

    Uni Eropa sedang mempertimbangkan opsi “nuklir” yaitu mencabut hak suara Hongaria berdasarkan perjanjian pasal 7 UE karena Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban memihak kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Di bawah kepemimpinan Viktor Orban, Hongaria telah berulang kali berupaya memblokir sanksi UE terhadap Rusia, meskipun akhirnya mundur.

    Hungaria telah memveto pencairan 6 miliar Euro untuk mengganti rugi negara-negara UE yang memberikan bantuan militer ke Ukraina dan menolak menandatangani deklarasi untuk mendukung Ukraina.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina