Topik: Listrik

  • Komdigi Kerahkan Satelit Satria-1 Kikis Blank Spot di Aceh Barat

    Komdigi Kerahkan Satelit Satria-1 Kikis Blank Spot di Aceh Barat

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memanfaatkan Satelit Satria-1 untuk menyediakan akses internet di blank spot area di Provinsi Aceh.

    Wamenkomdigi Nezar Patria mengatakan jaringan internet satelit akan dapat mengikis blank spot yang ada di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.

    “Jadi pakai Satria-1, nanti akan dibangun ground segment, di titik-titik yang memang dibutuhkan. Kapasitasnya mungkin tidak terlalu besar, tapi bisa mengatasi komunikasi yang sifatnya darurat atau emergency,” kata Nezar dalam keterangannya, Rabu (30/4/2025).

    Nezar menjelaskan kapasitas jaringan internet Satria-1 bisa mencapai kecepatan antara 4 sampai 5 Mbps. Menurutnya, dari total kapasitas Satria-1 sebesar 150 GB telah dibagi ke puluhan ribu titik yang tersebar di Indonesia.

    Bahkan, Pemkab Aceh Barat memiliki alokasi dua atau tiga titik untuk mendukung  layanan pendidikan dan kesehatan.

    “Kalau memang dibutuhkan cukup emergency, terutama untuk pendidikan di tempat anak-anak sekolah. Saya kira mungkin bisa dikasih sampai dua titik di tempat itu. Jadi dapatlah sekitar 4 MB. Saya kira mungkin bisa dikasih sampai dua titik di tempat itu,” tuturnya.

    Mengenai pembangunan Base Transceiver Station (BTS), Nezar menyatakan akan memerlukan waktu untuk pemetaan dan alokasi anggaran untuk pengadaan BTS. 

    Oleh karena itu, saat ini anggaran pembangunan BTS lebih banyak digunakan untuk maintenance BTS yang sudah ada. Secara khusus, untuk daerah yang tidak termasuk 3T, Kementerian Komdigi akan berkoordinasi dengan operator seluler dalam penyediaan BTS.

    “Nanti kita akan minta ke Indosat, Telkomsel, atau ini yang baru merger XL Smart. Saya kira XL Smart mungkin akan ambil itu, karena dia kan mau memperluas jangkauan. Kita bisa bersurat dengan mereka untuk membangun BTS-BTS di daerah yang komersial tapi masih blank spot,” ungkapnya.

    Sementara itu Bupati Aceh Barat Tarmizi menjelaskan saat ini masih terdapat lima kecamatan dari total 12 kecamatan di Aceh Besar yang masih blank spot. 

    “Pada saat listrik padam, masa sinyalnya juga ikut padam bersamaan. Dan di sana dalam satu hari, pasti 2 sampai 5 kali mati lampu, kemudian sinyalnya hilang. Ini yang menjadi kendala,” tuturnya.

  • Subsidi Beli Motor Listrik Bakal Lanjut? Kemenperin Bilang Begini

    Subsidi Beli Motor Listrik Bakal Lanjut? Kemenperin Bilang Begini

    Jakarta

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga (K/L) lain terkait kelanjutan subsidi pembelian motor listrik. Sebelumnya, pemerintah memberikan insentif berupa bantuan pembelian motor listrik sebesar Rp 7 juta.

    Pelaku industri sempat mengeluhkan turunnya penjualan motor listrik setelah tak ada subsidi. Pembelian motor listrik di dealer-dealer juga dilaporkan mengalami penurunan. Kemenperin menyebut belum bisa memastikan kapan insentif motor listrik kembali berlaku.

    “Kembali lagi, tadi koordinasi kita dengan K/L lain terkait ketersediaan anggaran dengan Kemenkeu, skema insentif apa dan lain-lain harus koordinasi dan arahan-arahan Kemenko Perekonomian,” ujar Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin, Mahardi Tunggul di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (30/4/2025).

    Ia juga menyebut, akan ada penyesuaian besaran insentif maupun skema yang akan diberikan mempertimbangkan kondisi keuangan negara. “Prinsipnya kemampuan anggaran negara sedang seperti ini, kita harus sesuaikan insentif dan bentuknya seperti apa,” tuturnya.

    Insentif yang sebelumnya berlaku dinilai cukup efektif menggenjot penjualan motor listrik. Ia juga memaklumi jika penjualan motor listrik turun.

    Sebelumnya, Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengatakan kebijakan subsidi motor listrik masih dalam proses. Namun, sayangnya proses ini harus tertahan akibat kebijakan tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump.

    Sebab karena kebijakan tarif Trump, pemerintah termasuk Kemenperin harus mengalihkan fokus mereka untuk segera melakukan negosiasi dengan pemerintah AS, sehingga pembahasan terkait kebijakan lain jadi tertunda termasuk subsidi motor listrik.

    “Masih proses,” jawabnya singkat di Kemenperin, Jakarta Selatan, Senin (28/4/2025).

    “Karena ada proses soal tarif Trump itu yang kemudian membuat kita harus pending dulu sementara,” jelas Faisol lagi.

    (ily/ara)

  • Kenalin Ini Pikap Listrik Buatan Lokal Cocok Buat Usaha, Harga Rp 200 Jutaan

    Kenalin Ini Pikap Listrik Buatan Lokal Cocok Buat Usaha, Harga Rp 200 Jutaan

    Jakarta

    Produsen kendaraan listrik lokal, PT Mobil Anak Bangsa (MAB), meluncurkan kendaraan niaga baru yang dinamakan SF T01. Mobil pikap ini bisa menjadi opsi menarik untuk para pengusaha di Indonesia, karena dibanderol mulai Rp 249 jutaan. Jauh lebih murah dibandingkan Tesla Cybertruck yang harganya tembus Rp 5 miliaran.

    Secara harga, mobil niaga yang diperkenalkan di ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025 tersebut dipasarkan dalam dua model, pertama ada model pikap dengan bak terbuka yang dipasarkan Rp 249 juta, kedua ada model boks yang dijual Rp 269 juta. Harga tersebut berstatus on the road Jakarta.

    MAB SF T01 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Soal dimensi, mobil niaga ini memiliki panjang 4.600 mm, lebar 1.690 mm, tinggi 1.875 mm, dengan jarak sumbu roda 2.850 mm. Sementara untuk volume kargo atau bak, punya dimensi panjang 2.580 mm, lebar 1.610 mm, dan tinggi 360 mm.

    Bicara performa, MAB SF T01 dibekali motor elektrik jenis Magnet Synchronous Motor yang bisa menghasilkan daya puncak 30 kW dan torsi 110 Nm. Sementara baterainya, pakai jenis Lithium Iron Phosphate 23,96 kWh dengan jarak tempuh 200 km. Sementara untuk pengisian baterainya, dibutuhkan waktu kurang lebih sekitar 4,5 jam.

    Dari segi desain, memang tidak ada yang spesial dari mobil niaga ini. Bagian fascia-nya cenderung konvensional dengan bentuk serba menyudut, serta menggunakan warna hitam di bagian lampunya.

    MAB SF T01 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Meski begitu, interior mobil ini cukup berani dengan menggunakan jok model bucket seat seperti jok mobil balap. Selain itu, sudah menggunakan power window dan sistem transmisi menggunakan kenop yang modern. Tak hanya itu, panel instrumen dan juga layar entertainment mobil ini sudah menggunakan LCD, sehingga memudahkan.

    Bagi yang berminat, MAB SF T01 sudah bisa dipesan oleh konsumen. Namun jika berencana mobil ini, Anda harus bersabar. Sebab ada masa tunggunya (inden) hingga dua bulan.

    MAB SF T01 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    (lua/dry)

  • Deretan Motor Listrik Unjuk Gigi di PEVS 2025

    Deretan Motor Listrik Unjuk Gigi di PEVS 2025

    Foto Oto

    Rifkianto Nugroho – detikOto

    Rabu, 30 Apr 2025 17:40 WIB

    Jakarta – Pameran khusus kendaraan listrik Periklindo Electric Vehicle Show atau PEVS 2025 dibuka. Pameran berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, hingga 4 Mei.

  • Energi Bersih Mulai Suplai Kelistrikan di Wilayah Terluar Indonesia Timur – Halaman all

    Energi Bersih Mulai Suplai Kelistrikan di Wilayah Terluar Indonesia Timur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PLN Indonesia Power (PLN IP) menjaga keandalan pasokan listrik di seluruh penjuru Tanah Air, termasuk di wilayah terluar Indonesia Timur. 

    Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

    Pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) ini menjadi bagian dari upaya transisi energi nasional, sekaligus bentuk dukungan terhadap visi Asta Cita kemandirian energi yang diusung oleh pemerintahan Prabowo-Gibran.

    Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menyampaikan bahwa sebagai perusahaan pembangkitan listrik terbesar di Asia Tenggara, PLN IP memiliki peran penting dalam penyediaan energi berkelanjutan dan mendukung target Net Zero Emission pemerintah.

    “PLN IP merupakan salah satu subholding strategis PLN yang berperan sebagai penyedia solusi energi. Kami berkomitmen menjangkau wilayah terluar dengan pembangkit EBT,” ujar Edwin dalam keterangan yang diterima, Rabu (30/4/2025).

    Untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di Kepulauan Selayar, PLN Indonesia Power melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Tello, mengoperasikan PLTS Hybrid Selayar sejak 2022. Pembangkit ini memiliki kapasitas daya mampu sebesar 1,3 Mega Wattpeak (MWp) dan dilengkapi baterai cadangan berkapasitas 870 kilowatt hour (kWh).

    Berlokasi di Desa Parak, Kecamatan Bontomanai, pembangkit ini berdiri di atas lahan seluas 1,46 hektare dan menjadi salah satu tulang punggung kelistrikan di sistem Selayar.

    PLN IP UBP Tello sendiri memiliki daya terpasang sebesar 132 MW dengan daya mampu 96,72 MW, yang menyuplai kebutuhan listrik di wilayah Sulawesi Bagian Selatan dan daerah-daerah terisolasi seperti Kepulauan Selayar.

    “Pengelolaan PLTS Hybrid Selayar merupakan bagian dari dukungan kami terhadap transisi energi nasional. Selain menjamin pasokan listrik, kehadiran pembangkit ini juga membuka potensi pengembangan pariwisata serta mendorong aktivitas ekonomi masyarakat setempat,” kata Edwin.

    Ia menambahkan bahwa pemanfaatan PLTS ini berkontribusi dalam mengurangi ketergantungan pada energi fosil serta menekan emisi karbon di wilayah tersebut.

  • Kata Moeldoko soal Tren Bahan Bakar Hidrogen di Indonesia

    Kata Moeldoko soal Tren Bahan Bakar Hidrogen di Indonesia

    Jakarta

    Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko menanggapi tren bahan bakar hidrogen di Tanah Air. Menurut dia, teknologi tersebut masih sangat baru dan memerlukan waktu lama untuk diterapkan di Indonesia.

    Moeldoko menjelaskan, adopsi bahan bakar untuk kendaraan bermotor harus melalui sejumlah fase, mulai dari bensin, hybrid hingga listrik murni. Dia mengklaim, hidrogen dengan bahan baku air merupakan lompatan teknologi yang melampaui fase-fase terkait.

    “Itu hidrogen lompatan ya, saya pikir masih perlu waktu. Ini kalau kita bisa katakan merupakan lompatan-lompatan teknologi. Jadi dari ICE, ke hybrid, ke baterai, kemudian ada lagi hidrogen,” ujar Moeldoko saat ditemui detikcom di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (29/4).

    Stasiun pengisian bahan bakar mobil hidrogen Toyota. Foto: Doc. TMMIN.

    Ketika ditanya mana yang lebih baik antara hidrogen atau listrik murni, Moeldoko menjawabnya dengan narasi normatif. Namun, kata dia, ‘bahan bakar’ yang baik harus memenuhi sejumlah faktor, salah satunya harga bahan baku yang terjangkau.

    “Jadi bagaimana ke depannya? Saya pikir yang dibutuhkan konsumen adalah isu soal harga, soal keamanan, soal jarak dan beberapa faktor yang lain,” ungkapnya

    “Nah sepanjang isu-isu itu bisa dipecahkan oleh yang manapun, maka itu yang akan dipilih konsumen, apakah itu listrik atau hidrogen. Sepanjang harga lebih murah, aman, jarak jauh, charging cepet, itu bisa jadi pilihan,” tambahnya.

    Moeldoko menjelaskan, bahan bakar hidrogen masih punya satu tantangan utama, yakni bahan baku yang mahal dan stasiun pengisian daya yang terbatas. Sehingga, proses adopsinya masih butuh waktu lama.

    “Masalahnya kan hidrogen belum ada charging, jadi bagaimana harganya? Bagaimana keamanan dan seterusnya? Kalau masuk ke situ sebuah lompatan, masalahnya kapan? Kita belum tahu,” kata dia.

    Stasiun pengisian bahan bakar mobil hidrogen Toyota. Foto: Doc. TMMIN.

    Sebagai catatan, sejauh ini Stasiun Pengisian Bahan Bahar Hidrogen (SPBH) atau Hydrogen Refueling Stasion (HRS) hanya ada dua di Indonesia, yakni di Karawang milik Toyota dan di Senayan milik PLN. Sementara mobil hidrogen belum benar-benar dijual di Tanah Air.

    Bagi yang belum tahu, bahan bakar hidrogen terbagi menjadi beberapa kategori yang dikelompokkan melalui warna-warna tertentu. Namun, untuk membuat publik mudah, dia hanya membaginya menjadi dua: low carbon dan high carbon.

    Selain kode hitam dan abu-abu, hidrogen masuk kategori low carbon yang baik dipakai kendaraan bermotor. Harga bahan bakar tersebut kini masih di atas US$ 5 atau Rp 84 ribu per kg. Bahkan, ada yang sampai di atas US$ 10 atau 168 ribu per kg.

    Hidrogen berkode warna abu-abu atau grey jauh lebih murah. Bahkan, tak sampai US$ 2 atau Rp 33 ribuan per kg. Namun, bahan bakar tersebut tak disarankan karena tak masuk kategori hidrogen low carbon.

    Grey hydrogen merujuk pada hidrogen yang dihasilkan dari bahan bakar fosil, seperti gas alam atau batubara, melalui proses kimiawi tanpa penerapan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture and Storage, CCS).

    (sfn/dry)

  • Hasil Uji Tabrak-Guling Tiggo 9 CSH Jadi Bukti Ketangguhan Platform Chery Super Hybrid

    Hasil Uji Tabrak-Guling Tiggo 9 CSH Jadi Bukti Ketangguhan Platform Chery Super Hybrid

    Wuhu

    Chery melakukan uji tabrak dan guling model Tiggo 9 CSH (Chery Super Hybrid) di fasilitas Longshan Test Center milik Chery, di Wuhu, Anhui, China, belum lama ini. Lewat pengujian ini, Chery membuktikan ketangguhan platform super hybrid yang mereka ciptakan.

    Ada dua metode crash test pada pengujian ini, pertama adalah uji tabrakan frontal penuh (Head-On Collision) antara dua kendaraan, kedua tantangan rollover spiral dengan kecepatan tinggi (High-Speed Spiral Rollover). Pengujian ekstrem ini disaksikan langsung oleh warga global yang terdiri dari konsumen, perwakilan dealer, dan media dari berbagai negara dalam rangkaian acara Chery International Business Conference 2025 di Wuhu, China.

    Hasil Pengujian

    Dalam pengujian tabrakan frontal penuh, kedua unit Chery Tiggo 9 CSH dipacu saling berhadapan dalam kecepatan 56 km/jam. Berbeda dari uji tabrak konvensional dengan penghalang tetap, skenario dengan penghalang bergerak ini menghasilkan energi kinetik jauh lebih tinggi, mencerminkan dinamika kecelakaan nyata di dunia nyata.

    Hasil pengujian ini, saat benturan terjadi, struktur depan kabin melipat terkontrol untuk menyerap sebagian besar gaya tabrak, sementara airbag mengembang seketika buat melindungi penumpang.

    Selain itu, pilar A dan B dari kedua Tiggo 9 CSH yang saling beradu tetap kokoh, struktur ruang di kabin terjaga sempurna, juga sistem keselamatan aktif seperti kunci pintu otomatis serta lampu hazard berfungsi tepat waktu tanpa adanya deformasi atau kebocoran pada sistem bahan bakar. Kedua kendaraan berhasil menahan benturan energi tinggi dan menyelesaikan tantangan dengan sukses.

    Uji tabrak mobil Chey di Longshan Test Center di Wuhu, Anhui, China Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Lanjut ke pengujian rollover spiral berkecepatan tinggi, Chery Tiggo 9 CSH menunjukkan ketangguhan serupa dengan melaju hingga 68 km/jam di tanjakan miring. Membuat SUV Premium ini berotasi penuh 180 derajat sebelum terjun dari ketinggian lebih dari 1,1 meter. Pengujian ini mensimulasikan kombinasi tantangan benturan kinetik dan deformasi struktural ekstrem, seperti halnya insiden kecelakaan yang terjadi di kehidupan nyata.

    Kendati dihantam gaya benturan ekstrem, model ini berhasil menunjukkan ketangguhan dan keselamatan luar biasa. Struktur kabin tetap utuh tanpa deformasi di bagian pilar A hingga C, begitu juga sistem keselamatan seperti airbag mengembang hingga sabuk pengaman otomatis bekerja secara presisi. Sistem pada baterai pun langsung memutus arus tegangan tinggi dalam hitungan milidetik, mengeliminasi risiko kebocoran elektrolit, runaway termal, atau kebakaran.

    Platform Chery Super Hybrid (CSH) Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Rahasia Ketangguhan Chery Tiggo 9 CSH

    Rahasia ketangguhan Chery Tiggo 9 CSH dalam uji tabrak ada di bagian bodinya yang dibangun dengan 85% baja kekuatan tinggi, juga 21% baja hot-formed dengan kekuatan tarik mencapai 1.300 MPa. Pilar B diperkuat teknologi TRB canggih, memberikan kekuatan yang setara dengan ruang tekanan kapal selam. Yang membedakannya, desain ‘kapsul ruang energi penyerap gaya’ berbentuk sangkar, secara efisien mengalirkan gaya benturan lewat dua jalur horisontal dan tiga jalur vertikal saat tabrakan frontal.

    Untuk benturan samping, enam kotak penyerap energi dan struktur sisi berlapis ganda bekerja sama meminimalkan intrusi dan memaksimalkan perlindungan penumpang. Dan
    dalam hal fitur keselamatan pasif, seluruh varian Chery Tiggo 9 CSH telah dilengkapi dengan 10 airbag, termasuk far-side airbags, knee airbags, dan extra-long 2060 mm side curtain airbag dengan teknologi penahanan tekanan selama 6 detik. Seluruhnya membentuk perlindungan komprehensif bagi seluruh penumpang.

    Rangka platform Chery Super Hybrid (CSH) Foto: Dok. Chery Sales Indonesia (CSI)

    Pada aspek keselamatan aktif, Chery Tiggo 9 CSH dibekali serangkaian Advanced Driver-Assistance Systems (ADAS) seperti Forward Collision Warning (FCW) dan Autonomous Emergency Braking (AEB), termasuk Lane Departure Prevention (LDP), yang semuanya bertujuan meminimalkan risiko kecelakaan dalam penggunaan sehari-hari. Sementara untuk sistem keamanan baterai dijamin oleh sertifikasi tahan air IP68, pelindung bawah baja berkekuatan 590 MPa, hingga pemantauan kesehatan baterai 24/7, memastikan keamanan listrik bahkan dalam kondisi ekstrem.

    Didukung penuh oleh teknologi mutakhir Chery Super Hybrid (CSH) dan dedikasi tanpa kompromi terhadap keselamatan, Chery Tiggo 9 CSH telah sukses menarik perhatian besar di kancah otomotif global. Model ini siap menyapa konsumen di berbagai belahan dunia dengan peluncurannya pada tahun 2025 di hampir 20 negara dan wilayah yang tersebar di lima benua penting, mencakup pasar-pasar strategis di Eropa, Amerika Tengah dan Selatan, Afrika Utara, hingga Asia Tenggara.

    (lua/dry)

  • Sosok di Balik BYD, Bikin Perusahaan Mobil Lokal China Jadi Mendunia

    Sosok di Balik BYD, Bikin Perusahaan Mobil Lokal China Jadi Mendunia

    Jakarta

    BYD kini menjadi salah satu merek mobil listrik China yang mulai banyak dijumpai di jalanan Indonesia. Berdasarkan data Gaikindo, BYD masuk dalam 10 besar mobil terlaris pada Januari-Maret 2025 ini.

    Perusahaan teknologi dan manufaktur bernama Build Your Dream ini didirikan pada 1995 dan berpusat di Shenzhen, Guangdong, China. BYD kini memiliki lebih dari 30 kawasan industri di seluruh dunia.

    Tahukah detikers siapa sosok pendiri BYD? Yuk ketahui sosok di balik BYD, lengkap dengan sejarah awal hingga kini menjadi produsen mobil listrik dunia.

    Sosok Pendiri BYD

    Dia adalah Wang Chuanfu, yang merupakan pendiri, chairman, dan CEO BYD. Dikutip dari laman Interconnect, pria kelahiran Wuwei, Provinsi Anhui, pedalaman Tiongkok bagian tengah ini berasal dari keluarga petani.

    Berdasarkan situs Medium, Wang sudah menjadi anak yatim piatu sejak kecil, kemudian dibesarkan oleh kakak laki-laki dan kakak iparnya. Kondisi ekonominya tidak mampu, sehingga dia menempuh pendidikan di sekolah menengah biasa.

    Meski demikian, sang kakak ingin adiknya fokus belajar agar bisa masuk universitas. Sementara sang kakak terus mendukung finansialnya.

    Wang kemudian bisa berkuliah di jurusan kimia Central South University of Technology. Awalnya dia menempuh jalur akademis, setelah lulus dia masuk ke program magister di Beijing General Research Institute of Nonferrous Metals untuk melanjutkan studi kimia.

    Saat ini, Wang menjadi orang sukses melalui perusahaan BYD. Dia pun ditunjuk sebagai anggota pendiri ‘Komite Penasihat Pembangunan Berkelanjutan’ di PBB. Dia juga dianugerahi penghargaan pencapaian seumur hidup ‘Zayed Future Energy Prize’ 2014 atas respons global BYD terhadap iklim, krisis energi, dan masa depan berkelanjutan.

    Beberapa tahun belakangan, Wang Chuanfu mendapatkan berbagai penghargaan. Dia merupakan salah satu The Green 30 for Bloomberg 2020. Fortune menobatkannya sebagai salah satu dari 25 pemimpin terbesar dan orang paling berpengaruh di masa pandemi pada 2020. Forbes China menobatkannya sebagai CEO Terbaik China dalam daftar 50 CEO Teratas tahunan secara konsekutif dari 2022 sampai 2023.

    Sejarah Awal BYD

    Kebesaran BYD saat ini tidak terjadi secara instan. BYD berawal pada 1995 yang fokus dalam pembuatan baterai, berbekal ilmu kimia yang dikuasainya. Saat itu dia mendanai pendirian perusahaan dengan meminjam dana 250.000 RMB dari sepupunya yang bekerja di bidang keuangan.

    Terkait nama, BYD sebenarnya tidak berarti apa pun. Dia memilih huruf B di awal karena termasuk urutan huruf awal dalam alfabet, sehingga nama perusahaan itu akan terlihat di barisan atas dalam daftar ketika ikut pameran atau konferensi.

    Dia pun harus bersaing dengan perusahaan baterai berskala global seperti Sanyo, Panasonic, dan Phillips. Tapi Sanyo adalah perusahaan yang secara khusus ingin dia kalahkan.

    Karena terkendala dana, Wang tidak mampu membeli peralatan canggih atau jalur perakitan seperti yang dipakai produsen Jepang. Wang merekayasa balik proses pembuatannya dan mempekerjakan tenaga kerja murah.

    Dengan keterampilan kimianya, dia dengan cepat menguasai teknologi baterai, mulai dari nikel-kadmium, nikel-metal hibrida, hingga lithium. BYD lalu memproduksinya dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan pesaingnya dari Jepang.

    Awal 2000, BYD menjadi pemimpin global semua jenis baterai isi ulang yang dipakai untuk berbagai ponsel dan peralatan lainnya dan mengalahkan Sanyo. Beberapa merek yang menggunakan baterai ini adalah Motorola dan Nokia.

    BYD Membuat Kendaraan Listrik

    Langkah awal BYD menjadi perusahaan otomotif bermula pada Januari 2003 ketika mereka membeli perusahaan mobil lokal bernama Qichuan Motors. Seperti keinginannya mengalahkan Sanyo, Wang yang kagum dengan Toyota, kini ingin menyaingi perusahaan tersebut.

    Pada produksi pertamanya, BYD masih meniru Toyota Corolla. BYD pun sempat diejek sebagai peniru ulung karena mobil buatannya itu.

    Pada 2008, Berkshire Hathaway milik Warren Buffet melirik BYD dan melakukan investasi sebesar USD 232 juta. Dari 2009 hingga 2010, Wang memproduksi dan memasarkan mobil sebanyak mungkin di Tiongkok. Namun permintaan melemah dan banyak dealer besar mulai menolak BYD dan memutuskan hubungan.

    Beruntung Tiongkok saat itu menerapkan kebijakan yang mendukung proyek dan energi terbarukan. BYD dengan cepat bertransisi mengikuti arus dan merilis kendaraan hybrid dan listrik, mulai dari mobil, bus, hingga kendaraan listrik komersial.

    BYD harus bersaing dengan Tesla yang baru masuk ke China dan mulai menjual kendaraan listrik pada 2014. Tesla lalu menguasai pasar premium. Wang memilih menggunakan konsep lain, yakni memakai Baterai Blade, faktor bentuk baru yang bisa mengemas kepadatan daya lebih besar dan melepas panas lebih cepat dari paket baterai standar.

    Pada Maret 2020, Baterai Blade mulai digunakan pada kendaraan listrik BYD. Sejak 2020 hingga 2022, penjualan BYD meningkat hingga empat kali lipat. Pada 2022, BYD sudah sanggup melampaui penjualan Tesla dan merebut pasar secara signifikan.

    (bai/row)

  • Emiten Bus Listrik VKTR Raup Cuan Rp218 Miliar di Kuartal I 2025 – Halaman all

    Emiten Bus Listrik VKTR Raup Cuan Rp218 Miliar di Kuartal I 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) meraup pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 6 persen (yoy) menjadi Rp218 miliar pada kuartal I-2025 dibanding Rp205 miliar pada kuartal I-2024 meskipun penjualan otomotif nasional masih belum membaik.

    Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono menyampaikan, penguatan kehadiran Perseroan di sektor Kendaraan Listrik Berbasis Baterai fi Indonesia bukan hanya langkah bisnis, tetapi juga bagian dari komitmen untuk menghadirkan solusi berkelanjutan.

    “Dengan tetap agile dan responsif terhadap perubahan, kami siap tumbuh bersama pasar yang terus berkembang, seiring dengan arah diversifikasi produk dimasa depan,” ujarnya di Jakarta, Rabu (30/4/2025).

    Sementara itu, laba bersih turun 84 persen dari Rp21 miliar pada kuartal I-2024 menjadi Rp3,3 miliar pada kuartal I-2025 disebabkan oleh kenaikan harga pokok penjualan dan kurs dolar AS, kata siaran pers perusahaan di Jakarta, Rabu.

    Dijelaskan, total aset perusahaan tumbuh 3 persen menjadi Rp1.663 miliar per 31 Maret 2025, dari Rp1.609 miliar per 31 Desember 2024, seiring selesainya pembangunan pabrik Magelang yang ke depannya diharapkan dapat memperkuat kapasitas produksi kendaraan listrik.

    Sejalan dengan ekspansi ini, total liabilitas naik 11 persen menjadi Rp502 miliar dari Rp453 miliar, disebabkan oleh kenaikan utang untuk mendukung modal kerja perusahaan.

    VKTR mencatat pertumbuhan pendapatan dari segmen manufaktur suku cadang sebesar 10 persen YoY di kuartal I-2025.

    Dari sisi penjualan kendaraan listrik, VKTR terus memperluas portofolio klien dan produk melalui strategi diversifikasi, yang ditunjukkan dengan penjualan forklift listrik ke sektor swasta.

    Selain itu, VKTR juga dalam proses finalisasi Purchase Order (PO) 80 unit bus listrik dengan Perum DAMRI terkait penambahan untuk operasional Transjakarta.

    “Ini merupakan kelanjutan dari pemesanan sebelumnya, yaitu 72 unit bus listrik yang telah beroperasi, di mana 20 unit dioperasikan oleh Sinarjaya dan 52 unitnya dioperasikan oleh Mayasari Bakti,” tuturnya.

    Sebagai bagian dari strategi industrialisasi berkelanjutan, VKTR telah menyelesaikan pembangunan fasilitas perakitan kendaraan listrik komersial berbasis Completely Knocked Down (CKD) pertama di Indonesia, yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah, pada awal 2025.

    Bus listrik 12 meter yang dirakit di fasilitas ini telah memperoleh sertifikasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 40 persen. 

    Fasilitas ini dirancang untuk memperluas produksi berbasis CKD, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat peran Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik regional.

    Sejak awal kuartal I-2025, VKTR mencatat pencapaian berupa dimulainya operasi 20 unit bus listrik CKD VKTR yang dilakukan oleh operator Sinarjaya untuk Transjakarta, di mana kolaborasi karoseri bus listrik dilakukan oleh Laksana.
     
     
     
     
     

  • Inovasi PLN Grup Kebut Transisi Energi – Page 3

    Inovasi PLN Grup Kebut Transisi Energi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menegaskan komitmennya sebagai motor utama transisi energi nasional, berbagai inovasi Dan strategi dalam mengembangkan energi rendah emisi pun telah dilakukan perusahaan.

    Sekretaris Perusahaan PLN EPI, Mamit Setiawan, mengatakan, PLN EPI aktif mengembangkan berbagai proyek strategis yang bertujuan mempercepat transisi energi nasional. Menurutnya, langkah konkret telah diambil PLN EPI dengan berbagai inisiatif bisnis berbasis hidrogen hijau, baik melalui kerja sama strategis maupun investasi langsung.

    “Kami melihat hidrogen hijau sebagai salah satu solusi terobosan yang paling menjanjikan dalam menurunkan emisi karbon secara signifikan di sektor energi,” kata Mamit, Selasa (29/4/2025).

    Menurut Mamit, PLN EPI telah mnerapkan strategi investasi dan rencana pengembangan infrastruktur hidrogen hijau di Indonesia. Proyek strategis yang tengah dikembangkan PLN EPI, meliputi pembangunan infrastruktur, seperti electrolyzer berkapasitas besar serta jaringan pipa hidrogen yang akan menghubungkan Sumatera dengan Singapura.

    Proyek pengembangan hub hidrogen hijau di Sumatera, yang merupakan kerja sama antara PLN EPI dan Sembcorp Utilities PTE Ltd, diproyeksikan memiliki electrolyzer berkapasitas hingga 675 MW dan menghasilkan antara 50 hingga 100 kilo ton per tahun hidrogen hijau. Infrastruktur ini juga akan dilengkapi pipa bawah laut sepanjang 350 km untuk ekspor ke Singapura.

    “Proyek ini merupakan langkah strategis yang tidak hanya akan memperkuat posisi Indonesia di pasar energi regional, tetapi juga mempercepat integrasi energi terbarukan dalam skala besar”, jelas Mamit.

    Menurutnya, keberhasilan pengembangan proyek hidrogen hijau ini akan membuka peluang kolaborasi regional yang lebih luas dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat energi rendah karbon terbesar di Asia Tenggara.

    “Kami optimistis bahwa sinergi antara listrik dan hidrogen akan memberikan manfaat jangka panjang bagi keberlanjutan energi di kawasan ini”, tutup Mamit.