Topik: Listrik

  • Industri Kimia Masih Prospektif Meski Digempur Perang Dagang & Banjir Impor

    Industri Kimia Masih Prospektif Meski Digempur Perang Dagang & Banjir Impor

    Bisnis.com, JAKARTA – Investasi asing di sektor kimia mengalami perlambatan pada awal tahun ini. Biang keroknya disinyalir polemik pasar domestik yang dibanjiri produk impor serta konflik panas perang dagang.

    Tak heran, jika merujuk pada realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) sektor industri kimia dan farmasi, nilainya turun 15,11% menjadi US$913,72 juta (year on year/yoy). Sementara itu, pada kuartal I/2024, realisasi investasi sektor tersebut tercatat mencapai US$1,08 miliar.

    Kendati demikian, secara kuartal realisasi PMA di sektor kimia dan farmasi naik 1,46% dibanding periode sebelumnya (quarter to quarter/qtq). Pada kuartal IV/2024, PMA di sektor itu senilai US$900,6 juta.

    Asosiasi Kimia Dasar Anorganik Indonesia (Akida) tak memungkiri kondisi industri tertekan imbas kebijakan relaksasi impor yang memicu produk impor mudah masuk ke pasar dalam negeri. Dinamika global seperti pengenaan tarif impor oleh Amerika Serikat juga memperparah kondisi usaha. 

    Ketua Umum Akida Halim Chandra mengatakan, meski dihadapkan tantangan tersebut, pihaknya masih melihat peluang pertumbuhan, utamanya lewat penguatan program hilirisasi dan peningkatan daya saing produk lokal. 

    “Indonesia memiliki sumber daya alam yang besar sebagai bahan baku industri kimia dan ini adalah potensi yang perlu dioptimalkan,” kata Halim kepada Bisnis, dikutip Rabu (7/6/2025). 

    Potensi industri kimia sebagai basis bahan baku untuk berbagai industri pengguna dinilai masih prospektif. Akida, yang menaungi industri kimia anorganik untuk bahan penolong bagi industri primer, seperti pupuk, sabun, makanan dan lainnya, berperan krusial. 

    Tak terkecuali pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) sebagai pasar yang tak kalah menarik. Halim meyakini investasi kimia akan terus menggeliat mengingat Indonesia memiliki jumlah penduduk yg besar, sumber alam yang melimpah, dan letak geografis yang strategis.

    “Ini membuat Indonesia menjadi alternatif negara untuk berinvestasi saat ini. Khususnya, sumber baterai EV, untuk kendaraan masa depan yang bebas CO2,” tuturnya. 

    Di sisi lain, dia juga menyorot pengenaan tarif oleh AS terhadap produk China dan negara lain yang menciptakan disrupsi rantai pasok global. Namun, bagi Indonesia, hal ini juga membuka peluang bagi industri kimia untuk mengisi kekosongan di pasar ekspor tertentu.  

    “Tantangan tetap besar jika kita tidak memperkuat struktur industri nasional, terutama dari sisi teknologi, efisiensi energi, dan kapasitas produksi. Jadi, tarif ini bisa menjadi peluang, asalkan kita cepat merespons dan melakukan pembenahan struktural,” jelasnya.

    Namun, Halim menegaskan berbagai peluang tersebut perlu didukung kebijakan yang konsisten dan proindustri agar investasi ini dapat direalisasikan optimal. Menurut halim, Indonesia perlu menentukan industri strategis yang perlu dikembangkan secara konsisten.  

    Hal ini untuk memberikan arah yang jelas bagi investor. Sebab, para investor dan fund manager, pasti mempunyai perhitungan sendiri dalam berinvestasi. Pengalaman membuktikan bahwa pasar domestik, selalu sebagai anchor business dibandingkan dengan pasar ekspor. 

    Beberapa langkah untk mendorong kembali potensi investasi kimia dalam negeri yaitu perlindungan pasar dalam negeri melalui pengawasan ketat atas relaksasi impor dan penegakan SNI.

    Selain itu, insentif investasi untuk pembangunan pabrik bahan baku kimia dasar dan menengah yang terarah, penguatan infrastruktur industri, termasuk pasokan energi dan logistik, serta peningkatan SDM melalui pelatihan vokasi dan riset industri.

    Tak kalah penting, kolaborasi riset dan teknologi antara industri dan lembaga pendidikan untuk mendorong inovasi produk kimia bernilai tambah tinggi.

    “Pekerjaan pemerintah adalah mencegah barang impor ilegal, pengawasan kualitas yang masuk harus sesuai dengan SNI yang ada, insentif bagi dunia usaha lokal yang melakukan ekspansi, mempunyai fasilitas logistik dalam negeri milik Indonesia, seperti kapal antarpulau, kontainer yang cukup karena 85% kapal dan kontainer yang beredar di Indonesia adalah milik asing,” jelasnya. 

    Lebih lanjut, dia juga meminta pemerintah melibatkan asosiasi industri terkait untuk setiap investasi dari luar negeri di Indonesia melalui BKPM dan Kementerian Perindustrian, atas kebutuhan bahan baku dan bahan jadi investor, agar potensi kebutuhan bahan baku dari dalam negeri bisa dioptimalkan.

  • Triwulan I, APBN Jawa Barat Catatkan Surplus Rp3,11 Triliun

    Triwulan I, APBN Jawa Barat Catatkan Surplus Rp3,11 Triliun

    JABAR EKSPRES – Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Barat menyampaikan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) Jawa Barat sampai dengan Triwulan I 2025 di Ruang Sidang Gedung Keuangan Negara Bandung, (Rabu, 7/5).

    Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Jawa Barat Taukhid menyampaikan beberapa hal terkait kondisi perekonomian di Jawa Barat. Beliau menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

    1. Ekonomi Jawa Barat menunjukkan ketahanan yang kuat di tengah ketidakpastian global yang semakin tinggi, dengan tumbuh positif sebesar 4,98 persen (yoy) pada triwulan I 2025. Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 31,89 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen PK-LNPRT mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 5,8 persen.

    2. Pada Maret 2025 terjadi Inflasi sebesar 0,81 persen (yoy) dengan IHK 107,64. Penyumbang utama Inflasi yoy diantaranya Emas Perhiasan, Kopi bubuk, Minyak goreng, Cabe rawit, dan Bawang merah. Harga emas sepanjang tahun 2025 terus mengalami kenaikan, sementara faktor cuaca menyebabkan hasil produksi bawang merah dan cabai rawit di Jawa Barat mengalami penurunan.

    Baca juga : Jaga Kinerja APBN di Jabar, Tetap Waspada dan Optimistis Menghadapi Tantangan 2023

    3. Neraca Perdagangan Maret 2025 (yoy) surplus USD 2,11 miliar, dengan total ekspor USD 3,09 miliar dan total impor USD 0,98 miliar. Dari sisi volume perdagangan luar negeri, pada bulan Maret 2025 terjadi surplus sebesar 223,35 ribu ton. Dilihat dari transaksi perdagangan Nonmigas dengan mitra dagang utama, mengalami defisit neraca perdagangan dengan Tiongkok dan Taiwan, sedangkan perdagangan Nonmigas dengan AS menunjukan surplus mencapai USD 441,39 juta.

    4. NTP Maret 2025 turun 0,38 persen menjadi 113,10, sedangkan NTN naik 1,75 persen menjadi 112,54. NTP Jawa Barat turun, karena kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) lebih tinggi dibanding Indeks Harga yang Diterima Petani (It) yang dikontribusi oleh kenaikan tarif listrik dan harga telur ayam ras. Sementara NTUP Jawa Barat naik, akibat kenaikan It lebih tinggi dari kenaikan Ib produksi dan penambahan barang modal.

    Taukhid pun menyampaikan tentang kinerja belanja di postur APBN regional Jawa Barat sampai dengan Triwulan, sebagai berikut:

    1. Pagu Belanja Negara pada APBN regional Jabar tahun 2025 sebesar Rp117,20 triliun. Sampai dengan 31 Maret 2025 telah terealisasi Rp29,41 triliun atau 25,10 persen dari pagu. Kinerja belanja Negara mengalami perlambatan dibanding periode yang sama tahun yang lalu.

  • Klik Amplop Ini Langsung Cair Saldo DANA Gratis Rp250.000

    Klik Amplop Ini Langsung Cair Saldo DANA Gratis Rp250.000

    JABAR EKSPRES – Di tengah meningkatnya kebutuhan digital, saldo gratis ke dompet DANA kini bukan lagi mimpi. Banyak pengguna dompet digital di tahun 2025 yang berhasil menerima saldo hingga Rp250.000 secara cuma-cuma berkat program resmi DANA Kaget. Tanpa misi, tanpa undang teman, dan tanpa harus mengunduh aplikasi tambahan. Cukup klik link, login, dan jika beruntung, saldo langsung cair ke akunmu.

    Fenomena ini semakin viral karena semakin banyak link DANA Kaget yang dibagikan setiap hari. Baik oleh influencer, komunitas, bahkan perusahaan besar yang ingin menarik perhatian publik dengan cara yang simpel tapi efektif.

    Baca juga : Cara Menghasilkan Uang dari Aplikasi Game, Auto Kaya?

    DANA Kaget adalah fitur resmi dari aplikasi DANA yang memungkinkan seseorang membagikan saldo kepada pengguna lain melalui tautan unik. Setiap link punya nominal tertentu, bisa mulai dari Rp1, Rp5, Rp5.000 hingga Rp100.000, bahkan bisa diklaim beberapa kali dari link berbeda hingga total mencapai Rp250.000 jika kamu aktif mengikuti pembagian link setiap harinya.

    Yang paling menarik: tidak ada syarat rumit. Selama kamu klik saat kuota masih tersedia dan login dengan akun DANA aktif, saldo akan langsung masuk ke akun kamu secara otomatis.

    Klik di Sini untuk Cek dan Klaim

    (Pastikan kuotanya belum habis saat kamu klik!)

    Program ini jelas menguntungkan dan minim risiko. Semua saldo yang kamu dapatkan bisa langsung digunakan untuk keperluan seperti isi pulsa, bayar listrik, atau belanja online. Dan karena ini adalah program resmi dari aplikasi DANA, kamu tidak perlu takut soal keamanan.

    Tidak sedikit yang sudah membuktikan bisa mengumpulkan saldo hingga Rp250.000 hanya dalam beberapa hari, cukup dari rajin klaim link yang tersebar di media sosial dan komunitas digital. Bahkan, banyak yang menjadikannya sebagai sumber tambahan jajan online tanpa keluar uang sendiri.

    Baca juga : Saldo DANA Gratis Langsung Cair Rp173.000 Setiap Hari, Cuma Main Game Ini!

    Tips Supaya Gak Kehabisan Kuota:

    Coba akses link di waktu senggang seperti pagi atau larut malamGunakan akun DANA yang sudah verifikasi identitas (KYC)Aktifkan notifikasi dari aplikasi DANA untuk info terbaruSimpan halaman ini agar bisa cek link terbaru kapan saja

  • Nissan Leaf Bakal Di-rebadge Jadi Mobil Listrik Mitsubishi

    Nissan Leaf Bakal Di-rebadge Jadi Mobil Listrik Mitsubishi

    Jakarta

    Nissan Leaf bakal di-rebadge atau didesain ulang mereknya menjadi mobil listrik Mitsubishi. Sementara itu Mitsubishi gantian akan menyuplai teknologi Plug-in Hybrid (PHEV) buat Nissan.

    Seperti dikutip laman Response, Mitsubishi Motors telah mengumumkan bahwa mereka akan memiliki mobil listrik baru mengambil basis Leaf generasi ketiga. Nantinya mobil tersebut akan dipasarkan di Amerika Utara pada paruh kedua tahun 2026.

    Model kembaran Nissan ini termasuk dalam rencana produk Mitsubishi 2030 untuk Amerika Serikat, yang diumumkan tahun lalu, dan sedang dipertimbangkan untuk diperluas ke Australia dan pasar lain, dimulai dengan pasar Amerika Utara.

    Sebagai informasi, Nissan Leaf generasi terbaru menggunakan platform modular CMF-EV Nissan. Platrofm itu telah digunakan di model Nissan Ariya. Model ini diklaim memiliki energi yang efisien, desain ramping, dan performa meningkat berkat powertrain EV 3-in-1 Nissan yang baru.

    Sementara itu di sisi lain, Mitsubishi Motors berencana untuk menyediakan teknologi PHEV (Plug-in Hybrid) buat mobil-mobil ramah lingkungan Nissan. Nissan berencana buat menggunakan teknologi ini untuk mengembangkan model baru buat pasar Amerika Utara pada 2026 dan memasoknya ke Mitsubishi Motors sebagai produk OEM.

    Kedua perusahaan berencana untuk lebih memperluas hubungan kolaboratif mereka. Melalui penguatan jajaran kendaraan listrik mereka, diharapkan bisa mempercepat upaya menuju pencapaian netralitas karbon, masalah mendesak dalam industri otomotif.

    Kemitraan ini juga dilihat sebagai bagian langkah untuk memperdalam kerja sama aliansi Nissan-Mitsubishi-Renault, dengan tujuan mengurangi biaya pengembangan dan juga memperkuat daya saing melalui berbagi teknologi. Karena industri otomotif bergerak cepat menuju elektrifikasi, kolaborasi strategis antara kedua perusahaan, yang memanfaatkan kekuatan mereka, diharapkan akan terus berkembang.

    (lua/rgr)

  • Pengusaha Lakukan Efisiensi Imbas Harga Nikel Anjlok

    Pengusaha Lakukan Efisiensi Imbas Harga Nikel Anjlok

    Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku usaha ancang-ancang melakukan efisiensi imbas harga nikel yang jeblok. Hal ini juga tak lepas dari biaya produksi yang tinggi.

    Direktur Eksekutif Indonesian Mining Association (IMA) Hendra Sinadia mengatakan, penurunan harga nikel tak lepas dari melemahnya permintaan dari China. Menurutnya, industri stainless steel atau baja anti karat di China tengah lesu.

    Padahal, pasokan nikel untuk industri baja anti karat Negeri Tirai Bambu berasal dari Indonesia. Hal ini pun membuat demand nikel RI anjlok sehingga harga turun.

    “Dengan meningkatnya biaya operasional, sementara harga turun membuat perusahaan terus melakukan efisiensi,” kata Hendra kepada Bisnis, Rabu (7/5/2025).

    Hendra pun mengingatkan pemerintah untuk memberikan dukungan kepada para pengusaha. Salah satunya dengan meninjau kembali beberapa regulasi yang membebani perusahaan.

    Dia mengatakan, regulasi yang perlu ditinjau ulang itu seperti pengenaan kewajiban retensi dana hasil ekspor (DHE) sebesar 100% selama 12 bulan. Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan evaluasi pada kebijakan penyesuaian tarif royalti nikel.

    Pemerintah telah menetapkan tarif royalti nikel terbaru melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2025, yang mulai berlaku efektif pada 26 April 2025. Untuk bijih nikel (ore), tarif royalti naik dari sebelumnya 10% menjadi 14% hingga 19%, tergantung pada harga mineral acuan (HMA).

    Menurut Hendra, tarif royalti baru cukup memberatkan pengusaha di tengah pelemahan harga nikel. Tak hanya itu, pengusaha juga tengah dibebankan biaya operasional tinggi (infrastruktur, energi, dan pengolahan) akibat kenaikan biaya biosolar yaitu B40 yang signifikan hingga kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) 12%. 

    “Kami harapkan dukungan dari pemerintah dapat meninjau kembali beberapa regulasi yang membebani perusahaan apalagi di tengah tren harga yang rendah,” ucap Hendra.

    Sementara itu, Ketua Umum Forum Industri Nikel Indonesia (FINI) Arif Perdana Kusumah mengatakan, industri nikel RI tengah menghadapi tantangan imbas melemahnya permintaan dari China.

    Adapun, harga mineral acuan (HMA) nikel untuk periode pertama Mei 2025 dipatok US$15.049,23 per dmt. Harga ini pun turun dibanding HMA pada periode pertama April 2025, yakni US$16.126,33 per dmt.

    Sementara itu, FINI mencatat harga nikel global saat ini turun drastis sebesar 16% dalam 1 bulan terakhir dan 23% dalam 6 bulan terakhir, menyentuh level US$13.800 per ton. Angka ini merupakan titik terendah sejak 2020.

    “Di tengah lonjakan produksi yang menyeret harga nikel dunia turun terus sejak 2023. Saat ini, harga nikel mendekati level terendah sejak tahun 2020, dan dampaknya mulai dirasakan di dalam negeri,” kata Arif.

    Dia juga mengatakan pelemahan permintaan dari Negeri Panda dipicu oleh perang dagang yang semakin meningkat antara Amerika Serikat (AS) dan China.

    “Ini membuat permintaan nikel untuk industri stainless steel dan bahan baku baterai kendaraan listrik berbasis nikel semakin melemah,” ucapnya.

    Sementara itu, Dirjen Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno mengatakan, pihaknya telah melakukan strategi untuk menstabilkan harga mineral dan batu bara, termasuk nikel. Menurutnya, strategi itu dibuat berdasarkan hasil focus group discussion (FGD) dengan pada ahli di Universitas Gadjah Mada (UGM).

    “Untuk strategi stabilitas harga, perlu kami sampaikan juga pada 2021 kami mencoba melakukan FGD dengan UGM bagaimana cara harga ini tetap stabil di angka harga yang tinggi,” kata Tri dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI, Selasa (6/5/2025). 

    Adapun, strategi itu seperti perencanaan produksi sesuai dengan kebutuhan nasional dan rencana ekspor.

    Lalu, feasibility study (FS) atau studi kelayakan dan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses RKAB. Kemudian, evaluasi terhadap persetujuan produksi pada RKAB yang telah diberikan.

    Selanjutnya, penetapan harga batu bara acuan (HBA) dan HMA serta harga patokan batu bara (HPB) dan harga patokan mineral (HPM) sebagai batas bawah harga penjualan sesuai Kepmen ESDM Nomor 72 Tahun 2025 tentang Pedoman Penetapan Harga Patokan Untuk Penjualan Komoditas Mineral Logam dan Batu bara).

    Selain itu, Kementerian ESDM juga melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan penambangan agar sesuai dengan good mining practice. 

  • Penerimaan Bea Masuk Merosot 5,8 Persen Imbas Tidak Ada Impor Beras – Halaman all

    Penerimaan Bea Masuk Merosot 5,8 Persen Imbas Tidak Ada Impor Beras – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan menyatakan, penerimaan bea masuk menurun 5,8 persen salah satunya karena tidak ada impor beras di awal tahun 2025.

    Dirjen Bea Cukai Askolani mengatakan, penerimaan bea dan cukai pada triwulan I 2025 mencapai Rp 77,5 triliun atau setara 25,7 persen dari target. Rinciannya, bea keluar tumbuh 110 persen, cukai tumbuh 5,3 persen sementara penerimaan bea masuk mencapai Rp 11,3 triliun.

    “Kalau kami lihat sumber daripada tumbuh negatifnya daripada penerimaan bea masuk 2025 itu pertama oleh tidak ada kuota impor lagi untuk beras kepada bulog,” kata Askolani saat RDP dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (7/5/2025).

    Sedangkan hal lain karena kebijakan pemerintah untuk insentif kendaraan bermotor khususnya kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang tidak dibebankan bea masuk.

    “Sehingga kemudian tarifnya 0 walaupun volumenya banyak tapi kemudian oleh tarif bea masuknya 0 kemudian ini menyebabkan biaya masuk kita di 2025 ini lebih kecil dari kendaraan bermotor dibandingkan di tahun 2024,” papar dia.

    Adapun penerimaan bea keluar disumbang oleh kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) dan kebijakan ekspor tembaga kembali diberlakukan sejak Maret 2025.

    Kata Askolani, penerimaan bea keluar melalui ekspor tembaga menguat sejak tahun 2021 sampai 2022 sebelum adanya kebijakan pembatasan ekspor tembaga. Namun, di tahun 2023 sampai 2024, CPO jadi penerimaan bea keluar yang cukup dominan.

    “Ini tentunya BK CPO ini dalam berapa bulan kebelakang ini mengalami sedikit kenaikan sebab harga CPO mengalami peningkatan yang biasanya hanya sekitar 800 dolar per metric ton, tetapi dalam enam bulan kebelakang ini naik ke 900 sampai dengan 1000 dolar tentunya berdampak kepada penerimaan BK yang CPO yang lebih tinggi,” ungkapnya.

  • PT MPG Gelar Aksi Bersih Lingkungan Dukung Transisi Hijau Indonesia

    PT MPG Gelar Aksi Bersih Lingkungan Dukung Transisi Hijau Indonesia

    Nagan Raya (ANTARA) – Dalam rangka mendukung gaya hidup ramah lingkungan dan transisi hijau Indonesia, PT Meulaboh Power Generation (MPG) menggelar kegiatan sukarelawan bertema “Mutual Assistance and Sharing”.

    Kegiatan yang sudah berlangsung pada 3 Mei 2025 ini dilaksanakan di luar area pabrik, tepatnya di sepanjang jalan masuk menuju kawasan PLTU 3 dan 4 Nagan Raya, Aceh.

    Sebanyak 20 orang relawan dari perusahaan ikut serta memungut sampah yang tersebar di sisi jalan dan saluran drainase sepanjang satu kilometer. Sampah-sampah yang dikumpulkan meliputi plastik kemasan, gelas plastik, kotak makanan, dan botol air mineral yang dibuang sembarangan.

    Selama dua jam aksi bersih-bersih berlangsung, para relawan berhasil mengumpulkan sekitar 120 kilogram sampah yang dikemas dalam 13 kantong besar dan kemudian dibawa ke tempat penampungan sampah perusahaan untuk diproses secara terpusat.

    “Membersihkan sampah dan mengurangi dampak lingkungan dari limbah rumah tangga sangat penting untuk mendorong pembangunan berkelanjutan. Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak seluruh karyawan untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan menerapkan gaya hidup hijau di kehidupan sehari-hari,” ujar Liu Pengju, General Manager PT MPG.

    PT MPG juga mengimbau seluruh karyawan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, membiasakan diri memilah sampah, dan aktif dalam upaya pelestarian lingkungan.

    Secara berkelanjutan, PT MPG memang menaruh perhatian serius pada pengelolaan lingkungan. Perusahaan telah membangun enam titik penyimpanan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) untuk pengelolaan limbah beracun secara terpusat dan sesuai regulasi.

    Pengawasan terhadap emisi gas buang dan limbah cair juga dilakukan secara ketat, dengan standar emisi yang memenuhi batas baku mutu nasional Indonesia.

    Selain itu, MPG terus memperkuat sistem digital monitoring lingkungan melalui instalasi sistem pemantauan emisi secara real-time. Data emisi karbon dioksida, nitrogen oksida, dan partikel lainnya secara langsung terhubung ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.

    Dalam upaya mendukung energi terbarukan, perusahaan juga membangun proyek pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 200 kilowatt di area pabrik. Pembangkit ini diperkirakan mampu menghasilkan listrik bersih sekitar 293.500 kWh per tahun.

    Sebagai bagian dari upaya penghijauan, PT MPG menanam pohon buah, bambu, dan jenis tanaman hias lainnya di berbagai area seperti sisi jalan pabrik, sekitar gardu listrik, hingga kawasan perkantoran dan tempat tinggal karyawan. Upaya ini tidak hanya mempercantik lingkungan, tetapi juga menjaga keamanan jaringan listrik dari gangguan pertumbuhan pohon.

    Melalui langkah-langkah tersebut, PT MPG berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi hijau di Indonesia sekaligus menciptakan harmoni antara operasional industri dan kelestarian lingkungan.

    PT MPG mengoperasikan PLTU 2×225 MW sejak 31 Desember 2023. Proyek ini menelan investasi 540 juta dolar AS, menjadi pemasok utama listrik di Aceh atau mencapai 45 persen. PLTU ini dikelola mandiri dengan tenaga lokal dan arahan teknis dari Tiongkok.

    Pewarta: FB Anggoro
    Editor: Hanni Sofia
    Copyright © ANTARA 2025

  • DFSK-Seres dan Wuling boyong sukses di PEVS 2025

    DFSK-Seres dan Wuling boyong sukses di PEVS 2025

    Jakarta (ANTARA) – Dua merek otomotif asal China, DFSK-Seres dan Wuling, sukses meraup ratusan pemesanan dan memborong sejumlah penghargaan dalam pameran kendaraan listrik (electric vehicle/EV) terbesar di Indonesia, Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025, yang berlangsung pada 29 April hingga 4 Mei 2025.

    “Ini memotivasi kami untuk terus berinovasi demi menyediakan solusi mobilitas terbaik bagi pelanggan kami,” kata Director of Sales Center PT Sokonindo Automobile, Cing Hok Rifin, dalam keterangannya, sebagaimana dikutip Xinhua di Jakarta, Rabu.

    PT Sokonindo Automobile, yang menaungi merek DFSK dan Seres, membukukan total 782 unit pemesanan kendaraan selama enam hari pameran. Penyumbang utamanya adalah mobil listrik terbaru mereka Seres 3 dan mobil listrik niaga DFSK Gelora E, yang masing-masing membukukan lebih dari 300 unit pemesanan.

    Selain itu, DFSK-Seres juga berhasil mengantongi tiga penghargaan, di antaranya Seres 3 untuk peluncuran mobil terbaik, Seres E1 sebagai mobil EV paling terjangkau, dan DFSK Gelora E sebagai mobil niaga favorit.

    Merek asal China lainnya, Wuling, melaporkan total 282 unit pemesanan, mayoritas dari mobil mini Air EV. Di samping itu, mereka juga meraih tiga penghargaan, di antaranya mobil perkotaan terbaik untuk Wuling Air EV, mobil penumpang 2-Box (hatchback) medium terbaik untuk Wuling Cloud EV, serta debut mobil favorit untuk mobil listrik baru Wuling EV Van

    Kinerja penjualan Wuling dalam PEVS 2025 meningkat 12 persen dibandingkan tahun lalu. “Pencapaian ini menjadi langkah penting bagi Wuling untuk terus berperan dalam perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia,” kata Sales Operation Director Wuling Motors, Kharismawan Awangga.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Ade P Marboen
    Copyright © ANTARA 2025

  • Cerita Bill Gates Pernah Minum Air Olahan Tinja Manusia

    Cerita Bill Gates Pernah Minum Air Olahan Tinja Manusia

    GELORA.CO – Pendiri perusahaan software raksasa Microsoft, Bill Gates, datang ke Indonesia hari ini, Rabu (7/5/2025). Pria yang merupakan salah satu orang terkaya di dunia ini, bertemu dengan Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

    Bill Gates datang ke Indonesia untuk melakukan beberapa agenda. Salah satunya meninjau proses pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di salah satu sekolah di Jakarta Timur.

    Dalam pertemuan di Istana Merdeka, Presiden Prabowo mengatakan bahwa Bill Gates telah menghibahkan dana sebesar 156 juta dollar (sekitar Rp 2,6 triliun) untuk Indonesia sejak tahun 2009 lewat yayasannya Gates Foundation.

    Sebagian besar dialokasikan untuk kesehatan. Rinciannya, bidang kesehatan sebesar 119 juta dollar AS (sekitar Rp 1,9 triliun), pertanian 5 juta dollar AS (sekitar Rp 82 miliar), sektor teknologi 5 juta dollar AS, dan bantuan sosial lainnya di lintas sektoral dengan total lebih dari 28 juta dollar AS (sekitar Rp 463 miliar).

    Bill Gates yang juga dikenal sebagai filantropi mengatakan, sejak berdiri tahun 2000, Gates Foundation memang fokus kepada permasalahan kesehatan global.

    “Kami banyak berkutat di kesehatan,” kata Bill Gates saat bertamu di Istana Merdeka, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari siaran langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

    Ia menambahkan, saat masih menjabat sebagai petinggi Microsoft, Bill Gates mulai memikirkan bagaimana dirinya bisa berdampak lebih besar bagi masyarakat.

    “Saya mempelajari tentang penyakit, kematian pada anak-anak, dan banyak masalah lain, seperti malnutrisi, malaria, dan TBC. Hanya sedikit dana yang mengalir untuk permasalahan tersebut,” jelas Bill Gates.

    Salah satu proyek yang pernah digarap oleh yayasan ini berupaya mengolah limbah kotoran manusia menjadi air layak minum.

    Proyek ini mulai dipamerkan Bill Gates sekitar tahun 2015 lalu. Bahkan, kala itu ia tak segan meminum air hasil olahan limbah tersebut.

    “Ini adalah air!” kata Bill Gates usai meminum air olahan limbah itu.

    Lima menit sebelumnya, air itu masih berbentuk limbah kotoran manusia yang dikumpulkan dari sebuah toilet umum.

    Sebagaimana dilaporkan Wired, transformasi limbah kotoran manusia menjadi air layak minum itu berkat OmniProcessor, sebuah alat pengolahan limbah pabrik dengan harga murah.

    Alat ini didesain oleh perusahaan bioenergi Janicky yang didukung Bill & Melinda Gates Foundation. Prototipe OmniProcessor telah didistribusi ke Washington, Amerika Serikat, dan disebar ke India, Afrika, serta negara-negara berkembang lainnya.

    Sejak tahun 2005, Gates melalui yayasan miliknya memang sudah menaruh perhatian terhadap sistem sanitasi berbasis teknologi. 

    Perhatian itu didasari fakta bahwa 40 persen dari populasi global, atau 2,5 miliar orang, masih membuang tinja sembarangan atau dapat dikatakan tidak menjalani hidup bersih.

    Akibatnya, 1,5 miliar anak meninggal setiap tahun karena mengonsumsi makanan dan air yang terkontaminasi dengan lingkungan kotor. Khususnya di negara-negara berkembang, setengah dari jumlah pasien rumah sakit dirawat karena masalah sanitasi.

    Menurut Gates, OmniProcessor dapat menjadi jawaban dari masalah-masalah sanitasi yang terjadi. Alat yang merupakan campuran inovatif listrik tenaga uap dan penyaringan air ini dapat mengonversi limbah hingga 14 ton menjadi air layak minum dan listrik setiap harinya.

    Alat ini dibanderol dengan harga 1,5 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 24 miliar untuk kemampuannya mengolah kotoran 100.000 orang.\

  • Cerita Bill Gates Pernah Minum Air Olahan Tinja Manusia

    Cerita Bill Gates Pernah Minum Air Olahan Tinja Manusia

    GELORA.CO – Pendiri perusahaan software raksasa Microsoft, Bill Gates, datang ke Indonesia hari ini, Rabu (7/5/2025). Pria yang merupakan salah satu orang terkaya di dunia ini, bertemu dengan Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

    Bill Gates datang ke Indonesia untuk melakukan beberapa agenda. Salah satunya meninjau proses pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di salah satu sekolah di Jakarta Timur.

    Dalam pertemuan di Istana Merdeka, Presiden Prabowo mengatakan bahwa Bill Gates telah menghibahkan dana sebesar 156 juta dollar (sekitar Rp 2,6 triliun) untuk Indonesia sejak tahun 2009 lewat yayasannya Gates Foundation.

    Sebagian besar dialokasikan untuk kesehatan. Rinciannya, bidang kesehatan sebesar 119 juta dollar AS (sekitar Rp 1,9 triliun), pertanian 5 juta dollar AS (sekitar Rp 82 miliar), sektor teknologi 5 juta dollar AS, dan bantuan sosial lainnya di lintas sektoral dengan total lebih dari 28 juta dollar AS (sekitar Rp 463 miliar).

    Bill Gates yang juga dikenal sebagai filantropi mengatakan, sejak berdiri tahun 2000, Gates Foundation memang fokus kepada permasalahan kesehatan global.

    “Kami banyak berkutat di kesehatan,” kata Bill Gates saat bertamu di Istana Merdeka, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari siaran langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

    Ia menambahkan, saat masih menjabat sebagai petinggi Microsoft, Bill Gates mulai memikirkan bagaimana dirinya bisa berdampak lebih besar bagi masyarakat.

    “Saya mempelajari tentang penyakit, kematian pada anak-anak, dan banyak masalah lain, seperti malnutrisi, malaria, dan TBC. Hanya sedikit dana yang mengalir untuk permasalahan tersebut,” jelas Bill Gates.

    Salah satu proyek yang pernah digarap oleh yayasan ini berupaya mengolah limbah kotoran manusia menjadi air layak minum.

    Proyek ini mulai dipamerkan Bill Gates sekitar tahun 2015 lalu. Bahkan, kala itu ia tak segan meminum air hasil olahan limbah tersebut.

    “Ini adalah air!” kata Bill Gates usai meminum air olahan limbah itu.

    Lima menit sebelumnya, air itu masih berbentuk limbah kotoran manusia yang dikumpulkan dari sebuah toilet umum.

    Sebagaimana dilaporkan Wired, transformasi limbah kotoran manusia menjadi air layak minum itu berkat OmniProcessor, sebuah alat pengolahan limbah pabrik dengan harga murah.

    Alat ini didesain oleh perusahaan bioenergi Janicky yang didukung Bill & Melinda Gates Foundation. Prototipe OmniProcessor telah didistribusi ke Washington, Amerika Serikat, dan disebar ke India, Afrika, serta negara-negara berkembang lainnya.

    Sejak tahun 2005, Gates melalui yayasan miliknya memang sudah menaruh perhatian terhadap sistem sanitasi berbasis teknologi. 

    Perhatian itu didasari fakta bahwa 40 persen dari populasi global, atau 2,5 miliar orang, masih membuang tinja sembarangan atau dapat dikatakan tidak menjalani hidup bersih.

    Akibatnya, 1,5 miliar anak meninggal setiap tahun karena mengonsumsi makanan dan air yang terkontaminasi dengan lingkungan kotor. Khususnya di negara-negara berkembang, setengah dari jumlah pasien rumah sakit dirawat karena masalah sanitasi.

    Menurut Gates, OmniProcessor dapat menjadi jawaban dari masalah-masalah sanitasi yang terjadi. Alat yang merupakan campuran inovatif listrik tenaga uap dan penyaringan air ini dapat mengonversi limbah hingga 14 ton menjadi air layak minum dan listrik setiap harinya.

    Alat ini dibanderol dengan harga 1,5 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 24 miliar untuk kemampuannya mengolah kotoran 100.000 orang.\