Topik: Listrik

  • PLTU Labuhan Angin Tapanuli Tengah Meledak, Pemerintah Didesak Lakukan Pemeriksaan Menyeluruh

    PLTU Labuhan Angin Tapanuli Tengah Meledak, Pemerintah Didesak Lakukan Pemeriksaan Menyeluruh

     

    Liputan6.com, Tapanuli Tengah – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuhan Angin, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, meledak pada Kamis malam (8/5/2025). Terkait insiden itu, anggota Komisi XII DPR RI, Yulian Gunhar, mendesak pemerintah dan pihak terkait untuk segera melakukan pemeriksaan menyeluruh dan mendalam terkait insiden ledakan PLTU Labuhan Angin.

    Ledakan yang terjadi pada dua unit turbin Oha saat dilakukan uji coba oleh Asmen Operasional PLTU di Desa Tapian Nauli I, Kecamatan Tapian Nauli, itu mengakibatkan kerugian material besar, meskipun tidak menimbulkan korban jiwa. Dua unit turbin beserta instalasi penting dilaporkan hangus terbakar, dengan estimasi kerugian mencapai triliunan rupiah.

    “Insiden ini terjadi pada objek vital nasional yang seharusnya memiliki sistem proteksi dan pengawasan berlapis. Karena itu, pemeriksaan harus dilakukan tidak hanya pada pelaksanaan SOP dan prosedur K3, tetapi juga terhadap validitas dan pembaruan dokumen SOP dan K3-nya itu sendiri,” ujar Gunhar, dalam keterangannya kepada media, Jumat (9/5/2025).

    Menurut legislator dari Fraksi PDI Perjuangan ini, dokumen-dokumen prosedur keselamatan dan operasional pada fasilitas vital seperti PLTU seharusnya direview secara reguler agar tetap relevan dan sesuai standar terbaru. “Jangan hanya berpatokan pada checklist pelaksanaan di lapangan, tapi telusuri juga apakah dokumen yang digunakan memang masih layak dan mutakhir,” tegasnya.

    Gunhar juga mempertanyakan informasi awal yang menyebutkan bahwa kebakaran dipicu oleh sambaran petir. Ia mengingatkan agar peristiwa seperti ini tidak disepelekan dengan narasi yang justru memperlihatkan lemahnya sistem pengamanan infrastruktur strategis nasional.

    “Jangan sampai seperti kilang Pertamina yang mengalami ledakan berulang kali. Masak iya, objek vital nasional bisa se-rentan itu terhadap cuaca?” katanya

    Selain itu, Gunhar menekankan pentingnya memastikan pasokan listrik kepada masyarakat tidak terganggu akibat penghentian operasional unit pembangkit.

    “PLN dan Kementerian ESDM harus menjamin tidak ada gangguan suplai listrik. Ini menyangkut pelayanan dasar publik,” tambahnya.

    Menindaklanjuti peristiwa ini, Komisi XII DPR RI, menurut Gunhar, berencana memanggil pihak manajemen PLTU Labuhan Angin serta PT PLN Indonesia Power untuk meminta klarifikasi dan penjelasan menyeluruh.

    “Kita tidak bisa anggap remeh peristiwa ini. Ini bukan hanya soal kerugian material, tapi juga menyangkut kepercayaan publik terhadap manajemen objek vital negara,” tutup Gunhar.

  • Raffi Ahmad Pamer Motor Listrik Rp 750 Juta

    Raffi Ahmad Pamer Motor Listrik Rp 750 Juta

    Jakarta

    Raffi Ahmad, selebritas sekaligus utusan khusus Presiden Prabowo ini pamer motor gede listrik dengan banderol harga mendekati Rp 1 miliar.

    Motor listrik itu diketahui dibeli Raffi Ahmad saat mengunjungi Indonesia Motorcycle Show. Ketika itu, dengan harga promo, Hunter Motorcycle Davinci dijual seharga Rp 750 juta.

    Motor listrik itu punya desain yang futuristis, bahkan tidak lazim seperti motor kebanyakan. Meski mengusung embel-embel listrik, kuda besi tersebut masih memakai body dengan tangki yang besar seperti motor sport.

    Berdasarkan spesifikasi di atas kertas, motor ini bisa memuntahkan tenaga puncak 127 hp dan torsi 850 Nm. Kecepatan maksimalnya 200 km per jam. Jarak tempuhnya bisa sampai 400 kilometer. Davinci memiliki baterai berkapasitas 17.7 kWh, dengan arus DC membuat pengisian dari nol hingga 100 persen cuma 30 menit.

    Suami dari Nagita Slavina itu membeli motor listrik itu secara kredit selama satu tahun.

    “Hal itu hanya antara kami dan dia,” canda Petter Bille, CEO Hunter Motorcycles Indonesia saat disinggung apakah Raffi Ahmad membeli motor tersebut tunai atau kredit.

    Hunter Motorcycles menyebut motor listrik itu sudah dirakit secara lokal. Motor listrik itu dibuat terbatas dengan klaim tingkat kandungan lokal dalam negeri (TKDN) sebesar 50 persen.

    “Pabrik utama kita ada di Citereup, Sentul. Sedangkan riset dan pengembangan ada di Jimbaran, Bali,” ujar Petter Bille.

    Raffi memiliki hobi di dunia otomotif. Dia memiliki ragam model mobil dengan banderol fantastis seperti Rolls-Royce, Range Rover, hingga Lamborghini. Selain mobil, Raffi juga mengoleksi deretan motor seperti Vespa hingga Ducati.

    (riar/din)

  • Maskapai Penerbangan China Bikin Sedan Listrik, Harganya Rp 300 Jutaan

    Maskapai Penerbangan China Bikin Sedan Listrik, Harganya Rp 300 Jutaan

    Jakarta

    Maskapai penerbangan asal China, JuneYao Airlines resmi meluncurkan sedan listrik, JY Air untuk konsumen domestik. Kendaraan ramah lingkungan tersebut punya sejumlah keunggulan, mulai dari tampangnya yang modern hingga harganya yang terjangkau.

    Disitat dari Carscoops, Kamis (8/5), JuneYao Airlines merupakan salah satu maskapai terbesar di China yang telah beroperasi sejak 2005. Mereka kemudian masuk ke pasar mobil listrik setelah mengakusisi perusahaan rintisan, Yudo pada dua tahun silam.

    JuneYao Airlines lantas meresmikan JuneYao Automobile yang fokus mengembangkan dan memproduksi mobil listrik untuk konsumen global. Sementara JY Air merupakan produk pertama mereka yang dijual secara massal.

    Mobil listrik JY Air. Foto: Doc. Dongchedi

    Sebelum meluncur di China, JY Air telah menampakkan wajahnya di Thailand, enam bulan lalu. Kendaraan tersebut punya tampang futuristis dengan tarikan garis yang aerodinamis. Sementara wajahnya dirancang minimalis dengan headlamp atau lampu utama yang terintegrasi dengan bumper dan gril.

    Sebagai sedan listrik, JY Air punya dimensi yang cukup kompak. Mobil tersebut punya panjang 4.550 mm, tinggi 1.860 mm, lebar 1.515 mm dari jarak sumbu roda 2.800 mm. Sementara koefisien hambatannya mencapai 0,23 Cd.

    JY Air dirancang sebagai mobil listrik pintar dengan layar sentuh berukuran 15,6 inch yang didukung operating system (OS) Crystal dan chipset Snapdragon 8155 dari Qualcomm. Kendaraan tersebut punya konfigurasi lima penumpang dengan sunroof sepanjang 2 meter.

    Interior JY Air benar-benar dibuat nyaman. Bahkan, produsen mengaku terinspirasi dari kabin bisnis di pesawat. JY Air menggunakan tuas persneling di balik roda kemudi dua jari-jari, bantalan pengisi daya ponsel berada di posisi tengah, dan jok sporty dengan sandaran kepala.

    Mobil listrik JY Air. Foto: Doc. Dongchedi

    JY Air varian rendah menggunakan motor listrik TZ180XS0951 buatan UAES dengan semburan tenaga 147 kW (197 hp) dan torsi 250 Nm. Sementara baterainya 51,2 kwh buatan Rept Battero dengan jangkauan maksimum 435 km.

    Kemudian untuk varian tinggi punya motor listrik dengan semburan daya 150 kW (201 hp). Baterainya lebih besar, yakni 64,1 kwh dengan jarak tempuh 530 km.

    Di China, JY Air dibanderol mulai dari 147.800 yuan atau sekira Rp 330 juta. Menarik sekali, bukan?

    (sfn/din)

  • Sinyal Kuat Mobil Listrik ‘Murah’ BYD Seagull Meluncur di Indonesia

    Sinyal Kuat Mobil Listrik ‘Murah’ BYD Seagull Meluncur di Indonesia

    Jakarta

    BYD Seagull dikabarkan akan meluncur di Indonesia sebentar lagi. Mobil listrik tersebut digadang-gadang menjadi produk termurah pabrikan di Tanah Air. Bagaimana bocorannya?

    BYD Seagull sudah meluncur di beberapa negara di dunia. Bahkan, unitnya sempat melantai di pameran Shanghai Auto Show 2025. Kendaraan tersebut diramal menjadi produk berikutnya yang akan masuk ke pasar Indonesia.

    Head of Marketing, PR & Government Relations BYD Indonesia, Luther Pandjaitan secara tak langsung membenarkan, BYD Seagull akan dijual di Tanah Air. Namun, dia belum bisa mengungkap tanggal peluncurannya.

    “Kalau kalian lihat produk line-up BYD, product line-up-nya yang paling komplet. Mulai dari yang entry level untuk 7-seater sampai premium melalui Denza,” ujar Luther saat ditemui di SCBD, Jakarta Selatan, belum lama ini.

    “Nah ada bagian-bagian market yang kita rasa perlu juga terpapar atau berkesempatan untuk merasakan EV, yaitu entry level yang di bawah lagi. Kita sedang kaji, salah satunya produk itu (BYD Seagull),” tambahnya.

    BYD Seagull. Foto: Dok. BYD

    Ketika ditanya apakah meluncur di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2025, Luther juga tak bisa menjawabnya. Dia hanya ingin, produk tersebut bisa menjangkau lebih banyak konsumen di dalam negeri, terutama pemula atau first buyer.

    “Nanti kita tunggu aja ya (apakah di GIIAS 2025 atau bukan). Semaksimal mungkin kita mau BYD itu mudah dimiliki semua orang seperti yang udah-udah,” kata dia.

    Luther juga tak menutup peluang, BYD Seagull akan menjadi produk termurahnya di Indonesia. Kendaraan tersebut, sebagai gambaran, dibanderol mulai 69.800 yuan atau Rp 160 jutaan di China.

    Sebelumnya, sinyal kemunculan BYD Seagull di Indonesia menguat setelah kemunculan dua kode baru di laman NJKB Samsat Jakarta, yakni BYD EQ-ETD-1 (4×2) AT dengan nilai jual Rp 233 juta dan EQ-STD-1 (4×2) AT senilai Rp 218 juta.

    Kendati NJKB bukan patokan harga jual kendaraan saat dipasarkan massal, namun nilai yang tertera lebih rendah dari lima model BYD sebelumnya, yakni Dolphin, Atto 3, M6, Sealion 7 dan Seal.

    (sfn/din)

  • Harga Nyaris Rp 700 Juta, Segini Konsumsi BBM Honda Civic RS Hybrid

    Harga Nyaris Rp 700 Juta, Segini Konsumsi BBM Honda Civic RS Hybrid

    Jakarta

    Honda Civic RS Hybrid diklaim punya konsumsi bahan bakar yang lebih efisien. Berikut ini angka konsumsi bahan bakar Civic RS Hybrid.

    Jajaran mobil hybrid Honda di Indonesia bertambah. Setelah CR-V dan Accord, kini Honda meluncurkan Civic RS Hybrid. Civic RS Hybrid menjanjikan performa hingga kesenangan berkendara berbekal mesin 2.0L dan perpaduan motor listrik.

    Konsumsi BBM Honda Civic RS Hybrid

    Mesin bensin 2.0 L di atas kertas bisa menyemburkan tenaga 141 PS pada 6.000 rpm dan torsi 182 Nm pada 4.500 rpm. Sementara motor listriknya memiliki tenaga 184 PS pada rentang 5.000-6.000 rpm dengan torsi maksimal 315 Nm pada 0-2.000 rpm. Bila dikombinasikan, keduanya menghasilkan tenaga sebesar 203 PS.

    Catatan konsumsi bahan bakarnya juga cukup efisien. Mengutip laman Honda Malaysia, dengan spesifikasi serupa, konsumsi bahan bakar Civic RS Hybrid 4 liter/100 km atau kalau dikonversikan sekitar 25 km/liter.

    Selain itu, Civic RS Hybrid telah mengadopsi standar emisi Euro 6 yang lebih ramah lingkungan, dan menggunakan sistem pengereman yang lebih besar, dengan cakram berukuran 16 inci di depan dan 15 inci di belakang, untuk mendukung pengereman yang lebih optimal.

    Fitur Honda Civic RS Hybrid

    Honda Civic RS e:HEV dilengkapi dengan rangkaian fitur keselamatan pasif dan aktif yang menyeluruh untuk memberikan ketenangan dan rasa percaya diri dalam setiap perjalanan. Pada sisi keselamatan pasif, Civic RS e:HEV dilengkapi dengan Vehicle Stability Assist (VSA) untuk menjaga stabilitas kendaraan saat bermanuver, Emergency Stop Signal (ESS) yang otomatis mengaktifkan lampu hazard saat pengereman mendadak, serta Hill Start Assist (HSA) untuk mencegah kendaraan mundur saat berhenti di tanjakan.

    Honda Civic RS e:HEV dilengkapi dengan empat titik sensor parkir di bagian belakang untuk memberikan kemudahan saat parkir. Kini, fitur ini semakin lengkap dengan tambahan empat titik sensor parkir di bagian depan, yang memberikan visibilitas lebih baik bagi pengemudi saat bermanuver di ruang sempit maupun kondisi lalu lintas padat, sekaligus meningkatkan rasa aman dan percaya diri dalam setiap perjalanan.

    Fitur tambahan seperti Multi-Angle Reverse Camera memberikan pandangan menyeluruh saat mundur, sementara Honda LaneWatch membantu mengurangi area blind spot di sisi kiri kendaraan. Civic RS e:HEV juga dilengkapi dengan Walk Away Auto Lock untuk keamanan tambahan, Front & Rear Seatbelt Reminder, serta struktur bodi G-Force Control (G-CON) yang dirancang untuk menyerap energi benturan dan melindungi penumpang saat terjadi tabrakan.

    Untuk keselamatan aktif, Civic RS e:HEV mengusung paket lengkap teknologi Honda SENSING yang mencakup:

    • Collision Mitigation Braking System (CMBS): membantu mengurangi risiko tabrakan dengan pengereman otomatis saat mendeteksi potensi benturan.
    • Adaptive Cruise Control (ACC) with Low-Speed Follow: menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan, bahkan dalam kondisi lalu lintas padat.
    • Lane Keeping Assist System (LKAS): membantu menjaga kendaraan tetap berada di jalur dengan koreksi kemudi otomatis.
    • Road Departure Mitigation System (RDM): mendeteksi dan mengoreksi arah kendaraan jika keluar jalur tanpa disengaja.
    • Forward Collision Warning (FCW): memberikan peringatan dini terhadap potensi tabrakan di depan.
    • Lane Departure Warning (LDW): memperingatkan pengemudi saat kendaraan keluar jalur tanpa menyalakan lampu sein.
    • Lead Car Departure Notification (LCDN): memberi tahu pengemudi saat kendaraan di depan mulai bergerak.
    • Auto High Beam (AHB): secara otomatis menyesuaikan penggunaan lampu jauh dan lampu dekat untuk kenyamanan dan keselamatan berkendara.

    (dry/din)

  • Tak Ada Subsidi, Penjualan Motor Listrik di Indonesia Merana

    Tak Ada Subsidi, Penjualan Motor Listrik di Indonesia Merana

    Jakarta

    Penjualan motor listrik di kuartal pertama tahun ini mengalami penurunan drastis. Perkaranya, subsidi berupa potongan harga yang ditunggu-tunggu sejak awal tahun, belum diterbitkan hingga sekarang.

    Situasi tersebut membuat konsumen menunda pembelian kendaraan. Jika subsidi terus-terusan digantung, maka bukan tak mungkin, permintaannya akan semakin parah.

    “Kita hanya ingin kepastian saja, kalau memang tidak ada, industri tuh siap. Tapi jangan digantung. Itu bikin masyarakat stop beli kendaraan, wait and see kan. Jadi sekarang penjualan turun banget, kasihan industri teriak-teriak,” ujar Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) Budi Setiyadi.

    “Jadi mungkin kita harapkan kalaupun ada atau tidak, segera diumumkan. Ya kalau lihat alokasi waktunya, memang berat. Jadi yang penting kita butuh kepastian aja, ada atau nggak tahun ini,” tambahnya.

    Motor listrik subsidi. Foto: Grandyos Zafna

    Budi kemudian mengungkap seberapa besar penurunan penjualan motor listrik imbas subsidi digantung pemerintah. Meski tak bisa menyebut angka pasti, namun nominalnya drop ke level 30 persen.

    “Kalau secara angka saya tidak bisa memastikan berapa, karena saya belum dapat update dari teman-teman industri. Tapi kalau secara prosentase, penjualan kuartal pertama hanya tersisa 30-40 persen. Bahkan ada yang sampai 20 persen,” ungkapnya.

    “Jadi kalau ada perusahaan yang biasanya jual 100 unit motor listrik, sekarang tinggal 25 unit. Penjualan motor listrik emang turun banget,” lanjutnya.

    Di kesempatan yang sama, Budi menyarankan, seandainya subsidi tak terbit tahun ini, maka pemerintah bisa menyiapkan kebijakan nonfiskal seperti membebaskan tarif parkir dan membangun jalur khusus motor listrik di jalan raya.

    “Kita berharap, kalau pemerintah mungkin nggak ada kepastian soal subsidi atau skema bantuan pembelian, mungkin bisa mendorong insentif nonfiskal, seperti motor listrik bisa mendapat privilege parkir gratis, kemudian jalur khusus,” kata dia.

    (sfn/din)

  • Niatnya Kurangi Mobil, tapi Malah Terus Nambah

    Niatnya Kurangi Mobil, tapi Malah Terus Nambah

    Jakarta

    Ganjil genap Jakarta dinilai tak efektif. Maksud hati mengurangi mobil berdasarkan nomor plat, yang terjadi malah bertambahnya kendaraan baru.

    Kebijakan ganjil genap merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan. Lewat kebijakan ini, kendaraan yang melintas di Jakarta dibatasi berdasarkan angka pelat nomor terakhir menyesuaikan dengan tanggal yang berlaku saat itu. Ganjil genap ini berlaku di waktu tertentu, utamanya di jam-jam sibuk pagi hari dan sore hari.

    Meski begitu, keberadaan ganjil genap tak serta merta bikin kemacetan di Jakarta berkurang. Anggota DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo menyebut ganjil genap bukan solusi mengurai kemacetan. Tak bisa dipungkiri, saat penerapan ganjil genap pun Jakarta tetap dihantui kemacetan yang parah.

    Kata Rio, ganjil genap merupakan solusi jangka pendek dan tak bisa menyelesaikan akar permasalahan macet di Jakarta. Di sisi lain, kebijakan ini juga banyak diakali kaum berduit dengan membeli kendaraan baru.

    “Ini banyak sekali temuan ini di Jakarta. Artinya, ganjil-genap justru berpotensi menciptakan kontradiksi yang maksudnya ingin mengurangi mobil tapi malah menambah kendaraan baru,” kata Rio dilansir Antara.

    Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta harus segera mencari solusi jangka panjang soal mengatasi kemacetan di Jakarta. Diketahui belakangan mencuat rencana penerapan jalan berbayar di sejumlah ruas jalan. Namun Dinas Perhubungan membantah bakal menerapkan jalan berbayar itu di Jakarta.

    “Kita patut bertanya, di mana rancangan kebijakan menyeluruh yang bisa menjadi panduan jangka panjang, bukan sekedar respons jangka pendek,” terang Rio.

    Wacana penerapan ERP sejatinya sudah mencuat sejak tahun 2023. Hal itu diketahui dalam draf Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta tentang Pengendalian Lalu Lintas Secara Elektronik, aturan itu dibuat untuk beberapa tujuan.

    Disebutkan dalam pasal 3, diharapkan lalu lintas bisa lebih terkendali dengan pembatasan kendaraan bermotor dan kendaraan tertentu dengan menggunakan penggerak listrik. Tidak cuma itu, dengan penerapan Perda tersebut juga diharapkan agar lalu lintas jalan bisa lebih lancar.

    Tujuan lainnya adalah mendorong masyarakat beralih menggunakan angkutan umum, mewujudkan transportasi yang mendukung kualitas lingkungan hidup yang berkesinambungan, dan transfer progresif beban, manfaat dan tarif biaya kemacetan dari pengguna kendaraan pribadi kepada angkutan umum, serta sarana prasarana perkotaan.

    (dry/din)

  • Polytron Itu Mobil Listrik Nasional atau Bukan?

    Polytron Itu Mobil Listrik Nasional atau Bukan?

    Jakarta

    Polytron jadi merek Indonesia yang terjun dalam industri mobil listrik. Polytron disebut-sebut bakal menjadi mobil nasional.

    DIrektur Komersial Polytron Tekno Wibowo mengatakan sampai saat ini belum diketahui secara pasti definisi mobil nasional. Polytron G3 dan G3+ saat ini Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri (TKDN) mencapai 40 persen, masih kalah ketimbang brand lain, misalnya segmen Low Cost Green Car (LCGC).

    “Saya kurang tahu definisi mobnas. Sebetulnya kalau kita bicara Polytron sudah pasti merek Indonesia, merek nasional, mobilnya sudah pasti nasional,” kata Tekno di Jakarta, belum lama ini.

    Polytron merupakan anak perusahaan group Djarum yang fokus memproduksi kebutuhan alat-alat elektronik. Tapi beberapa tahun belakangan ini Polytron juga merambah sektor industri kendaraan listrik dengan memproduksi dan menjual motor listrik.

    Polytron melakukan kerja sama dengan Skyworth Auto. G3 bukan sekadar rebadge dari model Skyworth Auto.

    “Rebadge tidak sepenuhnya benar, kalau dicari, di sana tidak ada yang sama speknya dengan yang kita bawa ke sini. Sebetulnya kita juga melakukan beberapa adjustment, disesuaikan dengan karakter di Indonesia,” kata Tekno.

    Skyworth dan Polytron akan mendirikan pabrik perakitan di Indonesia. Pabrik ini bertujuan untuk merampingkan rantai pasokan, mengurangi biaya, dan meningkatkan daya saing produk dengan melokalisasi produksi. Kedua perusahaan berencana untuk memproduksi hampir 10.000 kendaraan Skyworth selama tiga tahun ke depan.

    “Saat ini kita masih kerja sama dengan PT Handal untuk merakitnya. Sambil kita siapkan fasilitas sendiri, jadi kita mulai investasi di peralatannya, sementara ini,” kata Tekno.

    Polytron memiliki impian untuk bikin mobil listrik Indonesia.

    “Mimpi kita seperti itu. Harapannya bisa membuat produk sendiri yang cocok dengan konsumen Indonesia,” kata dia.

    Saat ini Polytron belum membuat komponen ataupun teknologi mobil listrik mandiri. Produksinya saat ini bakal dilakukan di PT Handal Indonesia Motor (HIM).

    “Part-nya yang pasti speaker (dari Polytron), ada beberapa part yang kita harus sourcing di lokal ya, seperti ban harus di lokal , kalau baterai kita kebetulan sudah ada supplier juga di lokal,” kata Tekno.

    “Ke depan kita lihat part apa yang bisa kita bikin sendiri,” jelasnya lagi.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang memberikan apresiasi kepada Polytron atas peluncuran mobil listrik, yang sebelumnya sukses meluncurkan motor listrik.

    “Ini adalah langkah besar yang memperlihatkan komitmen Polytron untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia. Kami juga mengucapkan selamat kepada Polytron atas peluncuran mobil listrik dengan merek nasional,” tutur Agus.

    Soal kabar Polytron bakal menjadi mobil nasional pernah diungkapkan Menteri Perindustrian pada Februari 2025.

    “Polytron juga tadi salah satunya yang mengatakan kepada saya bahwa mereka siap untuk membangun mobil nasional, tapi juga ada beberapa (grup) selain Polytron,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang pada Februari 2025.

    (riar/din)

  • Pemerintah Belum Kepikiran Kasih Insentif Mobil Hidrogen

    Pemerintah Belum Kepikiran Kasih Insentif Mobil Hidrogen

    Jakarta

    Pemerintah belum berencana memberikan insentif untuk mobil bertenaga hidrogen. Alasannya, mobil ramah lingkungan ini belum banyak digunakan di Indonesia.

    “Oh belum ada. Insentif mobil hidrogen belum ada. Teknologinya saja kan masih belum,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita usai acara Mata Lokal Fest 2025 di Shangri-La Jakarta, Kamis (8/5/2025).

    Namun Agus menilai pengembangan mobil hidrogen bisa menjadi salah satu alternatif kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Karena itu bisa saja ke depan pemerintah akan mengeluarkan insentif untuk mobil hidrogen ini jika memang diperlukan.

    “Sejak enam tahun yang lalu saya ditunjuk sebagai Menperin, bagi kami semua teknologi otomotif itu kami persilakan untuk berkembang di Indonesia dengan catatan dia bisa menunjukkan semakin lama semakin ramah lingkungan,” terang Agus.

    Menurut Agus masing-masing teknologi bahan bakar kendaraan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebagai contoh Agus mengatakan mobil dengan teknologi Internal Combustion Engine (ICE) alias berbahan bakar minyak (BBM) bisa lebih ramah lingkungan dari yang ada sebelumnya.

    Kemudian dibanding kendaraan hidrogen, mobil hybrid yang ramah lingkungan sudah lebih dulu berkembang di Indonesia, bahkan penjualannya mencapai ribuan unit per bulan.

    “Jadi intinya semua teknologi otomotif di mata Kemenperin itu terbuka selama dia menunjukkan progres menuju ramah lingkungan,” ucap Agus.

    Sebagai informasi, sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menekankan insentif untuk kendaraan hidrogen diberikan jika sudah ada investor yang masuk. Saat ini, hidrogen sebagai pengganti bensin sedang dikembangkan.

    “Kita lagi tanya siapa yang masuk, siapa yang melakukan investasi. Kita minta proposal mereka. Kalau itu oke, kita akan jalankan,” kata Bahlil dalam acara Global Hydrogen Ecosystem 2025 Summit & Exhibition yang diselenggarakan di Jakarta International Convention Centers (JCC), Selasa (15/4/2025).

    Menurut Bahlil pemberian insentif nanti akan seperti investor untuk kendaraan listrik. Contohnya ketika Hyundai membangun pabrik mobil listrik di Karawang, Jawa Barat.

    “Sama dengan dulu ketika Hyundai ingin membangun pabrik mobil listrik di Karawang, Jawa Barat. Itu pertama kali. Waktu itu saya masih Menteri Investasi dan saya pikir modusnya akan seperti juga dengan mobil hidrogen. Tinggal kita lihat, variabel mana yang pemerintah hadir untuk memberikan insentif agar visibel ketika dia melakukan investasi,” kata Bahlil.

    Tonton juga “Pemerintah Beri Rp 265,6 T untuk Insentif PPN Bahan Pokok-Pendidikan” di sini:

    (igo/hns)

  • Mobil Listrik Honda Banyak Mengaspal di China, Sinyal Kuat Masuk Indonesia? HPM Beri Tanggapan

    Mobil Listrik Honda Banyak Mengaspal di China, Sinyal Kuat Masuk Indonesia? HPM Beri Tanggapan

    JAKARTA – Honda telah bertransformasi tidak hanya menyediakan kendaraan bermesin bensin saja, melainkan juga memperluas jajaran elektrifikasi dengan menawarkan lebih banyak kendaraan listrik untuk pasar China.

    Segmen kendaraan listrik (EV) telah booming di negeri tirai bambu sehingga membuat Honda juga tidak mau kalah dalam persaingan di pasar tersebut.

    Di China, pabrikan berlogo “H” tegak ini telah memiliki lini kendaraan listrik seperti e:NS2, e:NP2, S7, P7, dan model GT yang akan datang.

    Banyaknya kendaraan listrik yang ditawarkan di China, membuka peluang apakah sejumlah model ini akan dipasarkan di negara besar lainnya seperti Indonesia.

    Sales and Marketing & After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy mengatakan pihaknya sedang memantau hal ini sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa model dari China akan menyapa pasar Indonesia.

    “Saat ini memang masih untuk pasar China ya, tapi kami monitor terus,” kata Billy saat wawancara dengan media di Sunter, Jakarta, Selasa, 6 Mei.

    Ia pun juga belum bisa memastikan tanggal kepastian sejumlah mobil tersebut dibawa ke pasar Indonesia dan peluangnya sedang dipelajari saat ini.

    “Apakah nanti dibawa ke Indonesia? Kami sedang pelajari peluangnya,” tambah Billy.

    Di Indonesia, Honda baru menawarkan e:N1 sebagai satu-satunya lini kendaraan listrik yang dihadirkan dalam format berlangganan dengan opsi biaya kepemilikan setelahnya.

    SUV berwujud kompak ini memiliki motor listrik bertenaga 204 ps dengan baterai berkapasitas 68,8 kWh yang memberikan jarak tempuh mencapai 500 km menurut siklus NEDC.

    Hanya tersedia sebanyak 300 unit, pabrikan dari Jepang ini menawarkan skema penyewaan sebesar Rp22 juta per bulan selama lima tahun tanpa uang muka.