Topik: Listrik

  • Korsleting Listrik Picu Kebakaran Rumah di Kademangan Bondowoso, Kerugian Capai Rp20 Juta

    Korsleting Listrik Picu Kebakaran Rumah di Kademangan Bondowoso, Kerugian Capai Rp20 Juta

    Bondowoso (beritajatim.com) – Kebakaran rumah kembali terjadi di wilayah Kabupaten Bondowoso. Kali ini, sebuah rumah milik warga di Kelurahan Kademangan, Kecamatan Bondowoso, hangus dilalap api akibat korsleting listrik.

    Meskipun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian ditaksir mencapai Rp20 juta.

    Plt Kabid Damkar pada Satpol PP dan Damkar Bondowoso, Martanto, membenarkan peristiwa tersebut.

    Ia mengatakan pihaknya menerima laporan kebakaran pada Selasa (13/5/2025) pukul 18.38 WIB dan langsung mengerahkan personel ke lokasi.

    “Petugas tiba dan melakukan penyiraman hingga api berhasil dipadamkan sekitar pukul 19.02 WIB. Kebakaran diduga akibat korsleting arus pendek listrik,” ujar Martanto pada BeritaJatim.com, Selasa (13/5/2025) malam.

    Rumah yang terbakar diketahui milik Suud Bahanan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

    Warga sekitar turut membantu evakuasi dan pemadaman api sebelum petugas damkar tiba di lokasi.

    Menurut keterangan saksi, kebakaran diketahui setelah anak-anak berteriak ada api. Dua tetangga korban, Beta dan Imam, segera menyelamatkan anak-anak yang sedang tidur dan mengamankan barang-barang berharga.

    “Petugas langsung bergerak cepat sesuai SOP: menerima laporan, mendatangi lokasi, melakukan penyiraman, mengumpulkan data, lalu kembali ke pos,” terang Martanto.

    Dalam operasi pemadaman, dua unit kendaraan damkar jenis Carcentro dan Water Supply dikerahkan. Namun upaya penanganan sempat terkendala arus lalu lintas yang cukup ramai.

    “Kami mengimbau warga untuk selalu waspada terhadap potensi kebakaran, terutama akibat korsleting listrik. Masyarakat harap segera menghubungi layanan damkar jika terjadi kebakaran,” imbau Martanto. (awi/ian)

  • Satu Rumah di Bangkalan Ludes Terbakar akibat Korsleting Listrik

    Satu Rumah di Bangkalan Ludes Terbakar akibat Korsleting Listrik

    Bangkalan (beritajatim.com) – Sebuah rumah di Kampung Tarogan, Kelurahan Kemayoran, Kota Bangkalan, mengalami kebakaran hebat pada Senin malam (12/5/2025). Kebakaran tersebut diduga kuat dipicu oleh korsleting listrik, menyebabkan satu unit rumah ludes dilahap api.

    Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Satpol PP Bangkalan, Ortis Iskandar, menjelaskan bahwa warga sempat mendengar suara ledakan sebelum api membesar. “Diduga ledakan terjadi pada tabung televisi yang kemungkinan sedang diperbaiki,” terang Ortis saat dikonfirmasi pada Selasa (13/5/2025).

    Ledakan kecil itu memicu percikan api yang kemudian dengan cepat membakar seluruh bagian rumah. Material yang mudah terbakar di sekitar lokasi mempercepat penyebaran api.

    “Petugas segera melakukan proses pemadaman hingga tahap pendinginan untuk memastikan tidak ada sisa api yang bisa menyala kembali,” tambah Ortis.

    Dari kejadian tersebut, pemilik rumah mengalami kerugian yang ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Seluruh barang elektronik dan perlengkapan rumah tangga tidak terselamatkan.

    “Diperkirakan kerugiannya mencapai puluhan juta rupiah,” ujarnya lagi.

    Ortis juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada saat memperbaiki maupun menggunakan alat elektronik. “Kami harap masyarakat lebih berhati-hati karena korsleting listrik dari perangkat elektronik bisa menimbulkan bahaya kebakaran,” pungkasnya. (sar/ted)

  • Polisi segera periksa pengemudi BYD yang tabrak lari di Tol Sudyatmo

    Polisi segera periksa pengemudi BYD yang tabrak lari di Tol Sudyatmo

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya segera memeriksa pengemudi mobil listrik BYD Seal yang diduga melarikan diri usai menabrak mobil Chevrolet di Jalan Tol Sudyatmo KM22 jalur atas arah Pluit, Jakarta Utara, pada Sabtu (3/5) dini hari.

    Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono ketika dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu, menjelaskan seharusnya pengemudi mobil BYD Seal tersebut diperiksa pada Rabu (7/5).

    “Namun, yang bersangkutan melalui kuasa hukum meminta waktu penundaan karena alasan medis,” katanya.

    Argo pun melakukan penjadwalan ulang untuk meminta keterangan pengemudi mobil BYD pada Rabu (14/5). Diharapkan, pengemudi tersebut kooperatif untuk memenuhi panggilan.

    Dalam menangani kasus itu, pihaknya akan profesional dan menindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    “Bahwasanya, polisi tetap akan berproses secara hukum sesuai dengan fakta yang ada,” katanya.

    Sebelumnya kecelakaan melibatkan mobil BYD Seal dan mobil Chevrolet terjadi di Jalan Tol Sudyatmo KM 22 jalur atas arah Pluit, Jakarta, Sabtu (3/5) dini hari.

    Dalam video yang diunggah oleh akun @jakartabarat24jam terlihat mobil BYD Seal melarikan diri usai meninggalkan mobil Chevrolet yang ditabrak.

    “Kejadian tabrak lari di Tol Bandara arah Pluit, BYD Seal B 1547 BNV dikira mau berhenti malah jalan terus kabur,” tulis akun tersebut.

    Akun tersebut juga menuliskan mobil korban yang ketabrak sempat terbalik dan di dalam ada bayi usia 1,5 bulan.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wow! RI Punya Potensi Garap 14 GW PLTS Terapung

    Wow! RI Punya Potensi Garap 14 GW PLTS Terapung

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, sumber energi baru terbarukan (EBT) khususnya dari tenaga surya melimpah di Indonesia. Bahkan, Indonesia berpotensi memiliki tenaga surya hingga 14 Giga Watt (GW) yang bisa digarap melalui pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung.

    Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi dalam Sustainability Recognition Forum 2025, di Jakarta, dikutip Jumat (9/5/2025). Kata dia, hal itu bisa tercapai dengan memanfaatkan bendungan di Tanah Air untuk bisa dipasang PLTS terapung dalam skala besar.

    Untuk itu, Eniya menyebutkan, pihaknya terus mengundang investor PLTS terapung dan bekerja sama dengan Kementerian Urusan Publik untuk bisa memanfaatkan potensi PLTS terapung di Indonesia.

    “Jadi, kami dapat menambahkan lebih banyak 14 gigawatt tenaga surya sebagai tenaga surya terapung. Jadi, ada banyak target untuk PV terapung. Jadi, saya pikir kita juga harus membuat semacam dorongan kepada industri agar industri tenaga surya lebih agresif di Indonesia,” kata Eniya dalam Sustainability Recognition Forum 2025, di Jakarta, dikutip Jumat (9/5/2025).

    “Kami mengundang lebih banyak PV terapung sekarang. Kami bekerja sama dengan Kementerian Urusan Publik karena mereka memiliki begitu banyak potensi. Semua bendungan sekarang dapat digunakan sebagai permukaan untuk menempatkan tenaga surya terapung di sana,” tambahnya.

    Selain PLTS terapung, sambung Eniya, saat ini pemerintah juga mendorong pemanfaatan potensi PLTS atap dalam skala besar.

    “Jadi, dalam pengembangan tenaga surya, kami memiliki program atap, skala besar, dan juga PV terapung,” katanya.

    (dce)

  • Penyebab Kebakaran Rumah Selebgram Tewaskan 3 Balita di Kendari: Diduga dari Korek Api & Korsleting – Halaman all

    Penyebab Kebakaran Rumah Selebgram Tewaskan 3 Balita di Kendari: Diduga dari Korek Api & Korsleting – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kebakaran terjadi di rumah seorang selebgram berinisial SA di Jalan R Suprapto, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (6/5/2025).

    Ketika itu, SA sedang pergi meninggalkan rumah dan empat balitanya.

    Akibat kejadian, ketiga anak SA meninggal dunia. ANP (3) dan AZP (1) tewas saat terjadi kebakaran rumah.

    Sementara N (3) menyusul kedua saudaranya usai dirawat di RS Hermina.

    Ketiganya telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Punggolaka, Kota Kendari.

    Kanit Reskrim Polsek Mandonga, Ipda Andry Irwanto, menyampaikan tim Labfor masih akan melakukan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab kebakaran tersebut.

    “Masih tunggu labfor,” ungkapnya, Jumat (9/5/2025), dilansir TribunnewsSultra.com.

    Namun, dari beberapa keterangan yang didapatkan di lapangan, penyebab kebakaran diduga berasal dari korek api dan korsleting listrik.

    “Karena dari empat anak, itu ada satu yang sering main korek.”

    “Bisa juga karena korsleting listrik, tapi itu semua masih dugaan, untuk hasil pasti masih menunggu labfor,” terang Andry.

    Akhir Tragis 3 Balita

    Balita AN dan AZ ditemukan dalam kondisi mengenaskan dari dalam rumah terbakar pada Selasa petang.

    Satu korban lainnya S (4), masih dirawat intensif di Rumah Sakit (RS) Hermina Kendari akibat luka bakar.

    N yang sebelumnya juga berjuang melawan luka bakar di sekujur tubuhnya bersama S, telah pergi untuk selama-lamanya.

    Balita N dimakamkan berdampingan dengan makam AN dan AZ yang pada pagi harinya dikebumikan dalam satu liang lahat.

    Diberitakan TribunnewsSultra.com, TPU tersebut berlokasi tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) rumah terbakar yang merenggut nyawa tiga balita tersebut.

    Sang ayah, AR, terlihat menggendong jasad N yang terbungkus kain kafan ke tempat pemakaman.

    Pada pagi harinya, AR juga terlihat membopong jasad anaknya, AN, ke liang lahat.

    SA (23), ibu dari ketiga balita, terlihat menggendong jenazah anak bungsunya, AZP.

    Sebelumnya, AR yang sempat ditemui di RS Bhayangkara Kendari, Selasa, terlihat tak bisa menutupi kesedihannya.

    AR menceritakan sosok dan keseharian anaknya, AN dan AZ, yang sudah berpulang.

    Ia memaparkan, AN memang memiliki kebiasaan untuk selalu menjaga dan melindungi adiknya, AZP.

    “Kalau ada yang mengganggu adiknya, pasti akan dibela oleh kakaknya,” ucapnya.

    Kronologi

    Pihak kepolisian dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kendari telah membeberkan kronologi kebakaran tersebut.

    Damkar dalam keterangannya menyebutkan, awalnya pusat informasi Damkarmat menerima laporan peristiwa rumah terbakar dari pelapor, KA, sekitar pukul 14.21 WITA.

    BALITA TEWAS TERBAKAR – Teriakan histeris warga mengiringi detik-detik evakuasi 2 balita tewas terpanggang dalam kebakaran rumah di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Kebakaran rumah tersebut terjadi di Jalan R Suprapto, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, pada Selasa (06/05/2025). Dalam insiden tersebut, dua balita tewas terbakar yakni AZP yang baru berusia 1 tahun dan dan ANP berusia 3 tahun. (TribunnewsSultra.com/Istimewa)

    Sebanyak 2 mobil Damkar, 1 unit rescue, dan 1 ambulans, kemudian diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api. 

    “Sesampainya di TKP, api sudah menjalar menghanguskan 1 bangunan rumah.”

    “Warga yang ada di sekitar membantu memadamkan api dengan ember,” tulis akun Instagram resmi Damkar Kendari.

    Sebanyak empat anak yang berada di dalam rumah, menjadi korban kebakaran.

    “Dua orang anak yang selamat (S) 4 tahun dan (N) 2 tahun. Sedangkan 2 orang anak lagi tidak sempat diselamatkan karena kobaran api semakin membesar yang berusia 1 tahun (AZ) dan 2 tahun (AN) meninggal dunia hangus terbakar,” jelas Damkar Kendari.

    Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Mandonga, Ipda Andry Irwanto, menjelaskan kondisi rumah sebelum kebakaran terjadi.

    Awalnya, SA (23) pergi keluar rumah bersama kekasihnya, AD.

    Mereka hendak membelikan makanan bagi keempat korban dan sempat mampir mengisi bahan bakar minyak (BBM) kendaraannya.

    “Mamanya korban ini bersama AD pergi membeli makanan untuk anak-anak ini,” ujar Andry, Rabu (7/5/2025).

    Namun saat tiba di rumah, SA sudah mendapati kondisi rumahnya terbakar hebat.

    Bersama warga, SA dan AD berusaha mengevakuasi para korban yang terjebak di dalam rumah.

    Korban balita N dan S sempat diselamatkan, namun dengan kondisi luka bakar berat di sekujur tubuhnya.

    Sementara, korban AN dan AZ terjebak di dalam rumah hingga ditemukan dalam kondisi terpanggang.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Penyebab Kebakaran Rumah Tewaskan Tiga Balita di Puuwatu Kendari Tunggu Hasil Labfor

    (Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono/Desi Triana Aswan)

  • GWM Targetkan Ada 30 Dealer di Indonesia hingga Akhir 2025

    GWM Targetkan Ada 30 Dealer di Indonesia hingga Akhir 2025

    JAKARTA – Great Wall Motor (GWM) tidak main-main dalam kiprahnya di industri otomotif Indonesia. Sebagai pemain baru, pabrikan dari China ini telah memiliki empat model yang ditawarkan dengan teknologi Hybrid Electric Vehicle (HEV) seperti Haval Jolion, Haval H6, Tank 300, dan Tank 500.

    Tidak hanya menawarkan produk, GWM juga telah mendirikan sebanyak 13 jaringan dealer tersebar di seluruh Indonesia termasuk ‘GWM Gatsu’ yang baru-baru ini diresmikan.

    Sales & Network Director GWM Indonesia, Lisa Wijaya mengatakan pihaknya memiliki target dengan membangun total 30 dealer hingga akhir tahun ini di seluruh Indonesia.

    “Target kami jelas, di tahun 2025 ini kami akan membuka 30 dealer di seluruh Indonesia. Sehingga GWM semakin bisa dekat dengan customer dan memberikan service yang terbaik kepada pelanggan,” kata Lisa dalam penjelasannya kepada wartawan di Gatot Subroto, Jakarta, Kamis, 8 Mei.

    Ia juga mengatakan banyaknya fasilitas jaringan dealer diharapkan mampu mengakomodir semua pelanggan untuk membeli kendaraan ramah lingkungan dari GWM, termasuk kendaraan listrik (EV) dari sub-brand Ora yang segera meluncur tahun ini.

    “Kami akan segera meluncurkan mobil listrik, bukan lagi hybrid, yaitu Ora yang sudah lama ditunggu pelanggan,” tambah Lisa.

    GWM telah meresmikan jaringan dealer ‘GWM Gatsu’ sebagai bentuk kerja sama antara pabrikan bersama dengan mitra dealer PT Gran Cipta Cahaya.

    Dibangun dengan gedung dua lantai yang kompak, layanan ini menyediakan berbagai fasilitas demi memanjakan pelanggannya seperti hadirnya “GWM Cafe”, accessories corner, customer lounge, private lounge, hingga charging station untuk kendaraan listrik (EV) murni.

    Diharapkan fasilitas tersebut dapat memudahkan calon konsumen, khususnya di wilayah Jakarta Selatan untuk mendapatkan kendaraan dari brand tersebut.

  • Komisi I DPR Dukung Satgas Bentukan Kemenko Polkam Bersih-bersih Preman Berkedok Ormas – Halaman all

    Komisi I DPR Dukung Satgas Bentukan Kemenko Polkam Bersih-bersih Preman Berkedok Ormas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota DPR Komisi I dari Fraksi PAN, Farah Puteri Nahlia menyebut pembentukan Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme dan Ormas oleh Kemenko Polkam sebagai bentuk hadirnya negara untuk menjaga stabilitas nasional, iklim investasi dan ketertiban umum.

    Pembentukan Satgas ini juga diharapkan dapat mengatasi praktik premanisme yang kerap disalahgunakan dengan mengatasnamakan ormas.

    “Saya memberikan dukungan penuh atas inisiatif Menko Polkam untuk membentuk Satgas dalam menangani premanisme dan ormas yang bermasalah. Menurut saya, ini sangat penting untuk menjaga stabilitas nasional dan iklim investasi yang kondusif di Indonesia,” ujar Farah kepada wartawan, Jumat (9/5/2025).

    Sebagai contoh, Farah menyoroti insiden yang sebelumnya menimpa pabrik mobil listrik asal Tiongkok, BYD, yang mengalami gangguan oleh ormas saat pembangunan fasilitas pabriknya di Subang, Jawa Barat. 

    Ia kemudian menyoroti praktik premanisme oleh oknum ormas yang juga mengancam keamanan masyarakat seperti dalam kasus pengeroyokan anggota Polri di Depok, yang berujung pada aksi anarkis termasuk pembakaran mobil yang baru-baru ini terjadi.

    “Peristiwa-peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya tindakan konkret dan cepat dari negara. Kita tidak bisa membiarkan kelompok tertentu merusak tatanan sosial dan mengancam stabilitas,” tegas Farah.

    Menurut Farah, kehadiran ormas sejatinya memiliki tujuan mulia sebagai mitra pembangunan sosial dan demokrasi. Namun, ketika ormas menyimpang dari tujuan tersebut dan menjadi sumber keresahan publik serta hambatan bagi investor, maka negara tidak boleh tinggal diam. 

    Dirinya menilai langkah pembentukan Satgas antipremanisme ini sangat relevan dengan situasi global saat ini, di mana iklim investasi sangat bergantung pada persepsi terhadap stabilitas dan kredibilitas negara.

    “Investasi asing tidak hanya butuh regulasi yang jelas, tapi juga ekosistem sosial yang stabil dan bebas dari intimidasi oleh kelompok tertentu. Negara tidak boleh kalah oleh premanisme yang dibungkus atas nama ormas,” sambungnya.

    Kerugian ekonomi akibat premanisme bukan hanya asumsi, melainkan telah terbukti secara nyata. Himpunan Kawasan Industri (HKI) mencatat bahwa premanisme yang dilakukan oknum ormas telah menyebabkan batalnya investasi senilai ratusan triliun rupiah di Indonesia. 

    Selain menimbulkan kerugian finansial langsung, praktik ini menciptakan ketidakpastian hukum, meningkatkan biaya operasional pelaku usaha, dan menurunkan kepercayaan investor terhadap keamanan berusaha di Tanah Air.

    Fenomena serupa juga terjadi di berbagai negara. Di Peru, pemerasan oleh kelompok kriminal menyebabkan kerugian ekonomi sebesar USD 1,6 miliar per tahun. 

    Di Meksiko, pemalakan oleh ‘kartel’ berdampak langsung pada inflasi, dengan harga barang seperti jeruk nipis dan tortilla naik hingga 20 persen. Sementara di Italia, pendapatan organisasi kriminal dapat mencapai EUR 44 miliar per tahun—sekitar 2,9 persen dari PDB nasional—akibat aktivitas ilegal termasuk pemerasan dan penguasaan proyek publik.

    “Data ini menunjukkan bahwa premanisme adalah ancaman nyata bagi perekonomian negara. Maka, respons tegas dan terstruktur dari pemerintah Indonesia adalah langkah yang sangat tepat,” ujar Farah.

    Ia menambahkan bahwa negara tidak boleh ragu untuk menggunakan instrumen hukum terhadap aktor-aktor non-negara yang telah menyalahgunakan peran sosial ormas menjadi alat tekanan terhadap masyarakat maupun pelaku usaha.

    “Setiap warga negara berhak merasa aman. Investasi tidak akan datang ke tempat yang rawan intimidasi. Pemerintah wajib hadir memastikan ruang publik bebas dari tindakan-tindakan menyimpang yang dapat mengganggu pembangunan nasional,” tambahnya.

    Farah juga mengapresiasi rencana pembentukan kanal pengaduan resmi bagi masyarakat dan pelaku usaha yang merasa dirugikan oleh tindakan ormas tertentu. Menurutnya, ini merupakan cerminan komitmen pemerintah dalam membangun sistem responsif yang berpihak pada korban.

    “Pendekatan represif saja tidak cukup. Pemerintah sudah tepat membuka kanal pengaduan dan membuka peluang pembinaan bagi ormas. Ini akan memperkuat kohesi sosial dan mencegah stigmatisasi,” pungkas Farah.

  • Penanganan Sampah di Bandung Raya, Walhi Jabar Pertanyakan Standar Lingkungan Proyek Insinerator

    Penanganan Sampah di Bandung Raya, Walhi Jabar Pertanyakan Standar Lingkungan Proyek Insinerator

    JABAR EKSPRES  – Rencana penyebaran insinerator di wilayah Bandung Raya sebagai solusi penanganan sampah kembali dipertanyakan. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Barat menilai proyek tersebut berpotensi menimbulkan dampak lingkungan serius dan belum memiliki jaminan kelayakan instalasi.

    Jefry Rohman dari Tim Advokasi Pengelolaan Sampah Walhi Jabar mengatakan, pihaknya telah menyampaikan kekhawatiran itu kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

    “Kami mempertanyakan apakah insinerator ini sudah memenuhi standar yang ketat. Kata KLH ada standarnya, tapi di lapangan kami belum yakin,” kata Jefry saat dikonfirmasi Jabar Ekspres, Jumat (9/5).

    Menurut Jefry, rencana pembangunan insinerator tidak bisa dilepaskan dari arahan Menko Maritim dan Investasi kala itu, Luhut Binsar Pandjaitan, yang mencanangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Legok Nangka.

    BACA JUGA: Luka dan Keindahan dalam Pameran ‘Of Flesh and Porcelain’ Ariadne Maraya

    Sebelum proyek PLTSa terealisasi, sejumlah insinerator direncanakan dibangun sebagai solusi sementara. “Waktu itu Farhan (sebelum menjabat, red), yang kini Wali Kota Bandung, menyebut ada 15 titik insinerator,” jelasnya.

    Ia menuturkan, teknologi insinerator tetap menghasilkan zat berbahaya seperti dioksin meski asapnya tampak tipis. Selain itu, kebutuhan air dalam prosesnya dinilai akan menyedot cadangan air bersih masyarakat sekitar.

    “Tapi dari sisi lingkungan, Walhi tetap menolak. Karena dampaknya besar, mulai dari polusi udara hingga potensi rusaknya sumber air bersih,” tandasnya.

    Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengakui belum tuntas menangani persoalan sampah yang menumpuk di lebih dari seratus titik. Pengolahan sampah berbasis mesin insenator pun tengah digarap pemkot.

    BACA JUGA: Bongkar Sindikat Joki UTBK di Bandung, Tiga Pelaku Ditangkap!

    Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menyebut Pemkot saat ini masih berada dalam tahap awal penanganan dan belum masuk ke tahap pemulihan maupun penormalan.

    “Ada 136 titik kumpul sampah yang harus segera dimusnahkan. Kami mulai dengan mengangkut sampah dari titik-titik tersebut ke TPS, lalu dimusnahkan melalui mesin insinerator,” kata Erwin saat meninjau mesin insinerator hidrogen buatan warga di GOR Saparua, Kamis (8/5) lalu.

  • Banyuwangi Dipilih Jadi Lokasi PLTS 100 MW, Salah Satu Terbesar di Indonesia

    Banyuwangi Dipilih Jadi Lokasi PLTS 100 MW, Salah Satu Terbesar di Indonesia

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Kabupaten Banyuwangi dipilih menjadi lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) land base berkapasitas 100 Mega Watt (MW), yang menjadi salah satu proyek PLTS terbesar di Indonesia. Pembangunan ini masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN) dan ditargetkan mendukung pemenuhan energi ramah lingkungan di masa depan.

    Vice President Pre-Construction PT PLN Indonesia Power, Aswindo, bersama timnya telah datang langsung ke Banyuwangi dan bertemu dengan Bupati Ipuk Fiestiandani pada Kamis (8/5/2025) untuk menindaklanjuti rencana pembangunan.

    “Kami sudah bertemu dengan tim PT PLN Indonesia Power, membicarakan rencana pembangunan PLTS di Banyuwangi. Pada prinsipnya pemerintah daerah siap memberikan dukungan untuk kelancaran pembangunan tersebut. Apalagi pembangunan PLTS ini termasuk salah satu Program Strategis Nasional (PSN),” ujar Ipuk, Jumat (9/5/2025).

    Ipuk menyatakan, pembangunan PLTS ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mempercepat transisi energi baru terbarukan, serta mendukung target net zero emisi pada 2060. Rencananya, proyek ini akan dimulai pada akhir 2025 dan mulai beroperasi pada 2026.

    “PLTS ini nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Jawa dan Bali,” jelasnya.

    Aswindo menjelaskan bahwa proyek PLTS Banyuwangi telah masuk dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Ia menyebut PLTS ini akan menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia untuk kategori land base.

    “PLTS di Banyuwangi ini akan jadi bagian dari PLTS land base terbesar di Indonesia,” ungkapnya.

    Pembangkit ini akan dibangun di atas lahan seluas 130 hektare milik PTPN I Regional 5 yang berada di Kecamatan Kalipuro. Faktor pendukung seperti iradiansi matahari yang tinggi menjadi salah satu keunggulan Banyuwangi sebagai lokasi.

    “Iradiansi atau tenaga matahari di Banyuwangi sangat besar, berdasarkan data penelitian yang sudah dilakukan selama 20 tahun ke belakang. Selain itu dari sisi teknis lainnya seperti kematangan lahan juga menunjang,” terang Aswindo.

    Listrik yang dihasilkan PLTS Banyuwangi akan disalurkan ke sistem koneksi tegangan tinggi 150 kV Jawa-Bali untuk mendukung kebutuhan dua pulau tersebut.

    “Kami berterima kasih kepada Pemkab Banyuwangi yang mendukung dan memberi kemudahan pada pembangunan PLTS ini,” pungkasnya. [alr/beq]

  • PLTU Labuhan Angin Tapanuli Tengah Meledak, Pemerintah Didesak Lakukan Pemeriksaan Menyeluruh

    PLTU Labuhan Angin Tapanuli Tengah Meledak, Pemerintah Didesak Lakukan Pemeriksaan Menyeluruh

     

    Liputan6.com, Tapanuli Tengah – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuhan Angin, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, meledak pada Kamis malam (8/5/2025). Terkait insiden itu, anggota Komisi XII DPR RI, Yulian Gunhar, mendesak pemerintah dan pihak terkait untuk segera melakukan pemeriksaan menyeluruh dan mendalam terkait insiden ledakan PLTU Labuhan Angin.

    Ledakan yang terjadi pada dua unit turbin Oha saat dilakukan uji coba oleh Asmen Operasional PLTU di Desa Tapian Nauli I, Kecamatan Tapian Nauli, itu mengakibatkan kerugian material besar, meskipun tidak menimbulkan korban jiwa. Dua unit turbin beserta instalasi penting dilaporkan hangus terbakar, dengan estimasi kerugian mencapai triliunan rupiah.

    “Insiden ini terjadi pada objek vital nasional yang seharusnya memiliki sistem proteksi dan pengawasan berlapis. Karena itu, pemeriksaan harus dilakukan tidak hanya pada pelaksanaan SOP dan prosedur K3, tetapi juga terhadap validitas dan pembaruan dokumen SOP dan K3-nya itu sendiri,” ujar Gunhar, dalam keterangannya kepada media, Jumat (9/5/2025).

    Menurut legislator dari Fraksi PDI Perjuangan ini, dokumen-dokumen prosedur keselamatan dan operasional pada fasilitas vital seperti PLTU seharusnya direview secara reguler agar tetap relevan dan sesuai standar terbaru. “Jangan hanya berpatokan pada checklist pelaksanaan di lapangan, tapi telusuri juga apakah dokumen yang digunakan memang masih layak dan mutakhir,” tegasnya.

    Gunhar juga mempertanyakan informasi awal yang menyebutkan bahwa kebakaran dipicu oleh sambaran petir. Ia mengingatkan agar peristiwa seperti ini tidak disepelekan dengan narasi yang justru memperlihatkan lemahnya sistem pengamanan infrastruktur strategis nasional.

    “Jangan sampai seperti kilang Pertamina yang mengalami ledakan berulang kali. Masak iya, objek vital nasional bisa se-rentan itu terhadap cuaca?” katanya

    Selain itu, Gunhar menekankan pentingnya memastikan pasokan listrik kepada masyarakat tidak terganggu akibat penghentian operasional unit pembangkit.

    “PLN dan Kementerian ESDM harus menjamin tidak ada gangguan suplai listrik. Ini menyangkut pelayanan dasar publik,” tambahnya.

    Menindaklanjuti peristiwa ini, Komisi XII DPR RI, menurut Gunhar, berencana memanggil pihak manajemen PLTU Labuhan Angin serta PT PLN Indonesia Power untuk meminta klarifikasi dan penjelasan menyeluruh.

    “Kita tidak bisa anggap remeh peristiwa ini. Ini bukan hanya soal kerugian material, tapi juga menyangkut kepercayaan publik terhadap manajemen objek vital negara,” tutup Gunhar.