Topik: Listrik

  • Menko Airlangga sebut diskon tarif listrik 50 persen berlaku 5 Juni

    Menko Airlangga sebut diskon tarif listrik 50 persen berlaku 5 Juni

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan diskon tarif listrik sebesar 50 persen bagi para pelanggan mulai berlaku pada 5 Juni 2025.

    Namun, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah akan mengkaji lebih lanjut pengenaan diskon tarif listrik tersebut.

    “Tanggal 5 Juni akan diberlakukan dan akan dirapatkan kembali, dan itu di bawah 1.300 KWh,” kata Airlangga menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu.

    Pada kesempatan terpisah, Menko Airlangga mengumumkan pemerintah memberikan insentif berupa diskon tarif listrik sebesar 50 persen untuk periode Juni–Juli 2025.

    Insentif itu, yang diyakini dapat menjadi stimulus ekonomi nasional, diberikan kepada kurang lebih 79,3 juta pelanggan rumah tangga dengan daya listrik di bawah 1.300 VA.

    “Stimulus ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal dua. Jadi, momentum ini kita manfaatkan untuk membuat beberapa program. Nah, ini beberapa program yang disiapkan tentunya untuk mendorong pertumbuhan melalui apa yang bisa ditingkatkan melalui konsumsi,” kata Airlangga di Jakarta, Sabtu (24/5).

    Selain diskon tarif listrik, pemerintah juga menyiapkan lima stimulus lainnya, yaitu pertama, diskon transportasi umum yang mencakup diskon tiket kereta api, diskon tiket pesawat, serta diskon tarif angkutan laut selama masa libur sekolah.

    Kedua, pemerintah berencana memberi potongan tarif tol dengan target sekitar 110 juta pengendara dan kebijakan itu dijadwalkan berlaku pada Juni–Juli 2025.

    Ketiga, Airlangga menyampaikan pemerintah menambah alokasi bantuan sosial berupa kartu sembako dan bantuan pangan dengan target 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) untuk bulan Juni–Juli 2025.

    Keempat, pemerintah menyiapkan penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) bagi pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta atau UMP, serta guru honorer.

    Terakhir, stimulus kelima, pemerintah berencana memperpanjang program diskon iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK) bagi pekerja di sektor padat karya.

    Enam stimulus dari pemerintah itu masih dalam tahap finalisasi dan rencananya diluncurkan pada 5 Juni 2025.

    Airlangga berharap insentif yang diberikan pemerintah itu dapat mendongkrak konsumsi masyarakat, yang juga berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi nasional.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Fathur Rochman
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Menghadirkan listrik di balik bukit Bali Utara melalui PLTM

    Menghadirkan listrik di balik bukit Bali Utara melalui PLTM

    Buleleng (ANTARA) – Provinsi Bali semakin menunjukkan tekadnya untuk melakukan transisi menuju pemanfaatan energi baru terbarukan dan yang lebih bersih.

    Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) menjadi alternatif paling rasional di masyarakat perkotaan dan perdesaan.

    Sebab, tak ada risiko konflik ketika solar panel di pasang pada lahan pribadi atau perkantoran, tidak ada juga yang protes jika individu memanfaatkan sinar surya sebanyak-banyaknya.

    Namun begitu, Bali juga memiliki potensi energi baru terbarukan yakni pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM) yang mampu menghasilkan energi listrik, tapi potensinya masih kurang dilirik.

    Padahal, utamanya di pedesaan, dengan sumber-sumber mata air melimpah dapat menjadi peluang berjalannya pembangkit listrik dari aliran air ini.

    Memang, untuk itu perlu perizinan, perhitungan dari segi ekonomi, letak yang harus dekat dengan sumber air, dan kemiringan strategis untuk memastikan air terus mengucur kencang. Hal ini butuh praktik-praktik nyata sebagai gambaran pengembangan PLTM di Pulau Dewata.

    Operator menunjukkan tempat menyimpan energi listrik sebelum dialirkan ke PLN di PLTM Panji Muara, Desa Sambangan, Buleleng, Minggu (25/5/2025). (ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari)

    Mengenal PLTM Panji Muara

    Di Bali Utara, tepatnya di perbukitan Desa Sambangan, Sukasada, Buleleng, telah berdiri pembangkit tenaga mikrohidro pertama di “Pulau Seribu Pura” yakni PLTM Panji Muara.

    Manajer PLTM Panji Muara Ervina Fitriani ketika ditemui di Buleleng menjelaskan bahwa kekayaan alam yang dimanfaatkan pada pembangkit ini adalah air, tepatnya aliran air sungai yang mampu menggerakkan mesin generator sehingga menghasilkan listrik.

    PLTM yang untuk mengunjunginya harus melewati hutan dan perbukitan serta menempuh waktu hampir tiga jam dari Kota Denpasar ini telah berdiri sejak 2016.

    Kala itu, Desa Sambangan tidak memiliki listrik. Kelompok-kelompok warga yang sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani dan peternak memanfaatkan kincir air tradisional untuk mendapatkan listrik.

    Pendiri PLTM Panji Muara kemudian mendapat informasi potensi air sungai dari Tukad Tiyingtali yang dapat menjadi sumber pembangkit. Akhirnya riset dimulai.

    Manajemen mengurus segala jenis perizinan. Saat itu tak mudah bagi mereka menyelesaikan legalitas, pulang-pergi Jakarta Bali, berkoordinasi dengan pemerintah setempat, hingga mulai tahap pembangunan usai Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) terbit.

    Setelah itu baru berunding dengan PT PLN untuk menentukan harga listrik dari PLTM yang kini sekitar Rp1.100/kWh.

    Saat pembangunan tak mudah. Mereka harus menyusuri bukit dan hutan yang gelap untuk sampai di sumber air, membawa peralatan yang dibeli dari Austria, dan harus dibantu TNI saking sulitnya akses di sana.

    Perusahaan akhirnya membangun kolam utama sebagai penampungan air dengan kapasitas 850 meter kubik pada ketinggian 858,5 mdpl. Sebelum masuk penampungan, air sungai disaring sebanyak dua kali untuk memastikan tak ada sampah yang terbawa.

    Air tersebut kemudian dikucurkan ke pipa berdiameter 1.200 mm dengan panjang 526 meter pada posisi miring untuk memastikan gravitasi yang tinggi memindahkan air ke ruang pembangkit.

    Di ruang pembangkit, dua turbin generator berkapasitas 2.300 kW siap mengolah arus air menjadika listrik yang dikumpulkan di transformator utama berkapasitas 2×1.600 kVa, kemudian langsung disalurkan ke grid PLN.

    Air yang alirannya dimanfaatkan akan kembali dikeluarkan dari generator dan dialirkan ke sungai tanpa mengambil air sedikit pun. Bahkan, yang keluar adalah air bersih karena seluruh sampah tersaring dalam mesin.

    PLTM Panji Muara yang beroperasi 24 jam penuh ini saat kondisi debit air tinggi dapat menghasilkan daya optimal 23.000 kWh, namun sebaliknya jika kemarau akan menghasilkan daya yang sangat minim.

    Kondisi aliran air Tukad Tiyingtali yang akan mengalir ke pipa PLTM Panji Muara, Desa Sambangan, Buleleng, Minggu (25/5/2025). (ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari)

    Tantangan PLTM

    Meski potensial, bukan berarti tidak ada tantangan ketika menjalankan PLTM Panji Muara.

    Melihat bahan baku dari pembangkit ini adalah aliran air, maka kekeringan dan rendahnya laju air menjadi tantangan.

    Pada 2020 lalu misalnya, hampir setahun Tukad Tiyingtali mengalirkan air sangat sedikit, dan energi yang bisa dihasilkan hanya 420 kW.

    Anomali ini hampir saja membuat pengelola tidak bisa menghasilkan energi sama sekali, sebab generator paling minimum bisa digunakan jika energi yang dihasilkan 400 kW.

    Namun, atas kesabaran dan perubahan iklim yang menjadi lebih baik akhirnya debit sungai pulih dan pembangkit kembali bekerja normal hingga hari ini.

    Jauh sebelum mengalami tantangan iklim, tantangan geografis lebih dulu dirasakan. Desa di balik bukit yang gelap tanpa listrik ini harus dibangun PLTM terlebih dahulu.

    Membangun infrastruktur jalan adalah langkah pertama saat hendak membuat PLTM, sebab sumber air cenderung berada di bukit atau pegunungan yang belum banyak aksesnya.

    Untuk PLTM Panji Muara, ada tahap pembebasan lahan yang juga jadi tantangan. Lahan yang saat ini digunakan adalah tanah milik warga setempat, sehingga harus mengganti biaya pembebasan lahan.

    Respons warga

    Awalnya, reaksi masyarakat Desa Sambangan tidak menerima tentang adanya rencana pembangunan pembangkit listrik ini.

    Hal itu dibenarkan Dinas PUTR Buleleng. Masyarakat khawatir satu-satunya air untuk subak dan kehidupan sehari-hari mereka habis digunakan untuk pembangkit.

    Akhirnya proses edukasi dan sosialisasi selama setahun dilakukan hingga akhirnya masyarakat mengerti peran penting keberadaan pembangkit ini.

    Setelah pembangkit dibangun, PLN masuk ke desa dan menyalurkan listrik hingga ke pelosok.

    Komitmen pengelola dalam membangun desa juga tercermin dari perekrutan tenaga kerja. Saat ini 98 persen dari pekerja di PLTM Muara adalah pemuda desa.

    Aliran air bersih yang keluar dari generator juga kini dimanfaatkan untuk destinasi wisata berupa tempat pemandian.

    Salah seorang warga, Putu Mudita (29) membenarkan, banyak manfaat yang dirasakan sejak listrik PLN masuk desanya.

    Kini ia tak perlu lagi mengurus dinamo pada kincir air. Tarif listrik juga tidak begitu mahal jika dibandingkan mengelola pembangkit tradisional sendiri.

    Institute for Essential Services Reform (IESR) sebagai mitra pemerintah daerah mendata, setidaknya terdapat total 82,54 MW atau 31 lokasi lainnya yang berpotensi secara teknis untuk mengikuti jejak PLTM Panji Muara.

    Salah satu potensi itu adalah Tukad Ayung yang terdapat di Kabupaten Karangasem, yang alirannya digunakan untuk wisata air seperti arung jeram.

    Jika ingin menyusul keberhasilan PLTM Panji Muara yang mampu menghadirkan listrik bagi desa di balik bukit, maka sungai-sungai potensial perlu dikelola dengan baik. Dengan demikian, akan meningkatkan kapasitas dan bauran energi terbarukan sistem ketenagalistrikan di Bali.

    Editor: Slamet Hadi Purnomo
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bupati minta PLN terus perkuat sistem kelistrikan Mimika hingga ke 3T

    Bupati minta PLN terus perkuat sistem kelistrikan Mimika hingga ke 3T

    Listrik saat ini merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat, sehingga sudah seharusnya penerangan hadir di pelosok daerah Kabupaten Mimika

    Jayapura (ANTARA) – Bupati Mimika Johannes Rettob meminta PT PLN (Persero) setempat agar terus memperkuat jaringan sistem kelistrikan hingga ke daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) demi meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat

    “Listrik saat ini merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat, sehingga sudah seharusnya penerangan hadir di pelosok daerah Kabupaten Mimika,” katanya dalam siaran pers di Jayapura, Minggu.

    Menurut Johannes, untuk itu percepatan pembangunan infrastruktur kelistrikan di wilayah Kabupaten Mimika sangat penting dilakukan.

    “Pada Kamis (22/5) kami telah melakukan pertemuan guna membahas percepatan pembangunan infrastruktur kelistrikan untuk itu saya minta OPD setempat memperkuat koordinasi dengan pihak PLN,” ujarnya.

    Dia menjelaskan, pihaknya memberikan apresiasi dan terima kasih karena PLN terus menghadirkan listrik hingga ke daerah-daerah pelosok.

    “Kami juga berharap agar ke depan kolaborasi dengan PLN dapat lebih erat sehingga bisa membantu masyarakat Mimika lebih sejahtera dan berdaya melalui layanan PLN yang andal dan merata,” katanya.

    Sementara itu, Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Timika, Parmonangan Andreas Sitorus mengatakan, selain menjaga keandalan, pihaknya akan terus memperkuat jaringan dan infrastruktur kelistrikan di tengah kebutuhan listrik masyarakat Kabupaten Mimika yang kian hari selalu mengalami peningkatan.

    “Beberapa hambatan terkait akses dan akomodasi yang sering menjadi kendala, tidak memadamkan semangat kami untuk terus memberikan pelayanan maksimal kepada seluruh masyarakat,” katanya.

    Menurut Parmonangan, kehadiran listrik saat ini menjadi elemen penting masyarakat dalam beraktivitas. Sehingga produk inovasi berupa unit mikro Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang terintegrasi dengan energy storage bernama SuperSUN juga turut dihadirkan sebagai salah satu solusi melistriki daerah yang sulit dijangkau.

    “Dalam upaya memperluas akses listrik, PLN menyampaikan adanya rencana penambahan kampung berlistrik seperti Agimuga, Kokonao, dan Potowai Buru, termasuk peningkatan jam nyala listrik di wilayah yang belum teraliri 24 jam penuh,” ujarnya.

    Pewarta: Qadri Pratiwi
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pakar ekonomi: Elektrifikasi pertanian dukung  swasembada pangan

    Pakar ekonomi: Elektrifikasi pertanian dukung swasembada pangan

    Elektrifikasi agriculture adalah bentuk transformasi dalam memajukan sektor pertanian, perkebunan dan peternakan nasional

    Jakarta (ANTARA) – Pakar ekonomi Defiyan Cori menyatakan “electrifying agriculture” atau elektrifikasi pertanian merupakan salah satu langkah penting yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas pelaku usaha secara lebih efisien, modern dan berkelanjutan sehingga mendukung pencapaian swasembada pangan.

    “Elektrifikasi agriculture adalah bentuk transformasi dalam memajukan sektor pertanian, perkebunan dan peternakan nasional, terutama di tengah tantangan seperti perubahan iklim dan fluktuasi harga bahan bakar,” ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Defiyan menjelaskan elektrifikasi pertanian mendorong penggunaan listrik sebagai sumber energi utama dalam berbagai aktivitas pertanian, perkebunan dan peternakan, mulai dari irigasi, pengolahan hasil panen, “smart farming” hingga penyimpanan.

    Elektrifikasi pertanian, lanjutnya, terbukti dapat menghemat biaya produksi karena listrik lebih murah jika dibandingkan dengan harga BBM sehingga. Penghematan tersebut dapat dialokasikan pada operasional lainnya sehingga produktivitas dapat meningkat.

    Selama ini, menurut dia, petani masih mengandalkan mesin berbahan bakar solar atau bensin untuk menyiram sawah, menggiling hasil panen, hingga mengangkut hasil pertanian.

    “Electrifying agriculture menawarkan solusi yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis. Cukup dengan beralih ke pompa air listrik, traktor listrik, atau gudang penyimpanan berbasis listrik, biaya bisa ditekan secara signifikan,” katanya.

    Hadirnya program elektrifikasi pertanian juga mendukung petani dan peternak bisa memanfaatkan teknologi terbaru melalui smart farming, tambahnya, dengan mekanisasi dan digitalisasi, visi sebagai petani dan peternak modern dapat diwujudkan.

    “Dengan ‘smart farming’, jaringan listrik akan lebih efisien untuk mengairi sawah dengan mesin pompa air, memberantas hama dengan lampu penjebak hama, mengatur suhu ruangan ternak dan lahan yang memerlukan pengawasan intensif,” ujar Defyan.

    Menurut ekonom konstitusi itu, manfaat elektrifikasi pertanian tidak hanya terasa dari sisi teknis, tetapi juga berdampak positif pada keberlanjutan sosial dan lingkungan sebab peralatan listrik umumnya lebih mudah dirawat, tidak bising dan menghasilkan emisi yang jauh lebih rendah.

    Defiyan menegaskan elektrifikasi pertanian sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan di tanah air.

    Dalam Astacita, tambahnya, swasembada pangan bukan hanya target teknis, tetapi bagian dari visi strategis untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang mandiri, berdaya, dan tidak lagi bergantung pada impor pangan.

    “Di sinilah elektrifikasi memainkan peran kunci, karena menjadi fondasi teknologi untuk mengatasi berbagai keterbatasan yang selama ini menghambat produktivitas pertanian, perkebunan dan peternakan nasional,” ujarnya.

    Dia juga menambahkan komitmen dan konsistensi kebijakan pemerintah melalui Kementerian/Lembaga terkait sangat dibutuhkan dalam menjalankan transisi energi untuk mencapai sasaran swasembada pangan dan energi berbasis potensi SDA lokal tersebut.

    Dalam jangka panjang, Defiyan meyakini dengan elektrifikasi akan memperkuat sistem pangan nasional agar lebih tahan terhadap berbagai guncangan global seperti krisis iklim, konflik geopolitik, hingga fluktuasi harga minyak.

    “Ketika kita mengurangi ketergantungan terhadap BBM impor dan menggantinya dengan sistem berbasis listrik, kita sesungguhnya sedang menuju kemandirian yang telah lama menjadi cita-cita bangsa,” katanya.

    Pewarta: Subagyo
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • LABA-ECGO dan EV Moto siapkan penyewaan motor listrik 10 ribu ojol

    LABA-ECGO dan EV Moto siapkan penyewaan motor listrik 10 ribu ojol

    SEDT akan menghadirkan 10 ribu unit sepeda motor listrik pada 2025 untuk disewakan kepada pengemudi ojek online (ojol) di seluruh Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – PT Green Energy (LABA) bekerja sama dengan PT Green City Traffic (ECGO) dan PT Evmoto Teknologi Indonesia (EV Moto) untuk meluncurkan program penyewaan sepeda motor listrik bagi 10 ribu ojek online (ojol).

    Sinergi itu dilakukan LABA melalui anak usahanya PT Sustainable Energy Development Trading (SEDT), dengan mengumumkan kerja sama strategis bersama PT ECGO dan PT EV Moto untuk meluncurkan program penyewaan sepeda motor listrik berbasis sharing (berbagi pakai).

    “SEDT akan menghadirkan 10 ribu unit sepeda motor listrik pada 2025 untuk disewakan kepada pengemudi ojek online (ojol) di seluruh Indonesia,” kata Ketua Gotion Indonesia Materials sekaligus Pemilik Utama (UBO) LABA An Shaohong dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

    Sepeda motor listrik yang digunakan adalah model ECGO3 buatan PT Green City Traffic, dan operasional sehari-hari dikelola oleh PT EV Moto.

    An Shaohong mengungkapkan saat ini terdapat sekitar 4 juta pengemudi ojol di Indonesia, dengan sekitar 2 juta di antaranya aktif setiap bulan. Rata-rata, para pengemudi itu menempuh jarak 180–220 kilometer per hari dan menghabiskan biaya bahan bakar sebesar Rp50.000–Rp70.000 per hari.

    “Dengan beralih ke motor listrik dari LABA, para pengemudi hanya perlu membayar Rp40.000 untuk sewa kendaraan dan Rp15.000 untuk sewa baterai per hari,” ucapnya.

    Lebih lanjut, dia mengatakan setelah dua tahun, pengemudi tidak lagi dibebani biaya sewa kendaraan dan cukup membayar Rp15.000 per hari untuk sewa baterai, sehingga dapat menghemat hingga 70 persen dari pengeluaran harian. Dengan demikian, penghasilan pengemudi dapat meningkat hingga Rp1 juta per bulan.

    LABA optimistis program penyewaan itu dapat mendorong 700.000 pengemudi Ojol beralih ke sepeda motor listrik dalam tiga tahun ke depan. Bila program itu berhasil, manfaatnya akan sangat besar, tidak hanya bagi para mitra pengemudi, tetapi juga bagi lingkungan.

    “Setiap sepeda motor berbahan bakar bensin diperkirakan menghasilkan emisi CO2 sebesar 350 kilogram per bulan. Penggantian 700.000 motor bensin dengan motor listrik akan mengurangi emisi karbon hingga 2,94 juta ton CO2 per tahun di seluruh Indonesia,” ucap An Shaohong

    Dengan mayoritas ojol menggunakan bensin jenis Pertalite yang disubsidi hingga 40 persen oleh pemerintah, maka transisi ke motor listrik akan berdampak signifikan terhadap penghematan anggaran negara.

    Menurut dia, jika 700.000 motor listrik menggantikan motor bensin, konsumsi bensin akan berkurang sebanyak 1,15 juta ton per tahun, sehingga pemerintah dapat menghemat anggaran subsidi hingga Rp4,6 triliun setiap tahunnya.

    Sementara itu, untuk mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas dalam inisiatif ini, LABA dan EV Moto juga meluncurkan platform penyewaan bersama, di mana siapa pun dapat menyewa satu atau lebih sepeda motor listrik dari LABA.

    “Dan mempercayakan pengelolaan kendaraan tersebut kepada pengemudi ojol melalui platform LABA/EV Moto,” katanya.

    Platform itu akan mengurus asuransi kendaraan serta memantau kinerja pengemudi dan kondisi kendaraan, guna memastikan penyewa memperoleh pendapatan operasional sebesar Rp16.000 per hari per unit.

    Manajer IT EV Moto Hartono mengungkapkan penyewa dapat memantau secara real-time informasi seputar kendaraan yang disewakan, termasuk lokasi terkini, jarak tempuh harian, serta estimasi emisi CO2 yang berhasil dikurangi.

    Sebagai bagian dari komitmen sosial, LABA dan EV Moto juga akan menyisihkan Rp100 per unit per hari sebagai dana sosial yang akan disalurkan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

    “Pada tahap pertama, sebanyak 1.500 unit motor listrik akan diluncurkan melalui program ini. Jumlah kendaraan akan ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan respons dan antusiasme masyarakat terhadap program ini,” kata Hartono.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bupati  Ajak Masyarakat Bojonegoro Kawal Pelaksanaan SE Soal Eco Living

    Bupati Ajak Masyarakat Bojonegoro Kawal Pelaksanaan SE Soal Eco Living

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menerbitkan Surat Edaran (SE) Bupati bernomor: 100.3.4.2/721/412.302/2025 tentang Implementasi Kebijakan Berorientasi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (TPB/SDGs).

    SE ini berisi himbauan penerapan budaya dan perilaku ramah lingkungan (Eco Living) di lingkup instansi pemerintah maupun di ruang publik di wilayah Kabupaten Bojonegoro.

    Pegiat lingkungan dari Bojonegoro Institute (BI), Arif J Setiawan mengapresiasi langkah Pemkab Bojonegoro dengan membuat surat edaran tersebut. Menurutnya, inisiatif ini sebagai bentuk nyata guna membangun kesadaran dan membentuk budaya-perilaku hidup ramah lingkungan (Eco Living) dalam lingkup pemerintahan daerah.

    Surat Edaran Bupati memuat 12 poin imbauan praktis yang sejalan dengan prinsip Eco Living, antara lain: (1) melarang penggunaan botol minum plastik di seluruh kegiatan; (2) mewajibkan penggunaan dokumen digital untuk surat menyurat; (3) mematikan lampu dan alat dengan sumber listrik lainnya ketika tidak digunakan.

    (4) menerapkan kebijakan zero-tolerance terhadap kekerasan seksual di tempat kerja; (5) menyediakan akses gratis konsultasi kesehatan mental bagi pegawai; (6) menyediakan fasilitas pemilahan sampah organik di setiap kantor pemerintahan (7) menyediakan ruang laktasi yang layak bagi ibu menyusui (8) menyediakan sudut baca di kantor.

    (9) menyediakan fasilitas yang ramah disabilitas di setiap kantor pemerintahan dan ruang publik (10) membangun vertical garden di sejumlah sudut gedung pemerintahan untuk menanam tanaman (11) menyediakan pojok komposting untuk mengolah sisa makanan, dan (12) menyediakan ruang terpisah yang layak untuk perokok di tempat kerja.

    “Inisiatif ini bukan hanya simbolik, tapi konkret. Misalnya pembatasan botol plastik, langkah sederhana namun berdampak besar dalam mengatasi masalah sampah plastik yang merusak lingkungan,” ujar Arif.

    Ia juga menyarankan agar kebijakan ini didukung dengan infrastruktur, seperti penyediaan keran air siap minum di ruang publik dan sekolah, guna mendorong kebiasaan membawa tumbler di kalangan masyarakat, terutama pelajar.

    Lebih jauh, Arif mendorong agar Pemerintah Kabupaten Bojonegoro segera menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) yang mencakup pengembangan transisi energi baru dan terbarukan, adaptasi perubahan iklim, pengelolaan sampah berkelanjutan, sosial inklusi dan lainnya.

    “Langkah ini bisa menjadi tonggak penting bagi Bojonegoro dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, yang mengintegrasikan pembangunan sosial-ekonomi dengan lingkungan secara seimbang,” pungkas Arif. [lus/aje]

  • Rosan: Kunjungan PM Li Qiang bawa proyek konkret USD 10 miliar ke RI

    Rosan: Kunjungan PM Li Qiang bawa proyek konkret USD 10 miliar ke RI

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani menyatakan kunjungan Perdana Menteri China Li Qiang ke RI tak hanya seremonial, tapi juga membawa prospek kerja sama konkret, termasuk implementasi investasi 10 miliar dolar AS yang sebelumnya disepakati kedua negara.

    “Investasi tersebut sudah mulai berjalan dan mencakup sejumlah sektor strategis,” ujarnya kepada media saat menyambut ketibaan PM Li Qiang di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu.

    Selain proyek yang telah berjalan, kunjungan PM Li juga membuka peluang bagi sejumlah kerja sama baru di bidang transportasi, pengembangan klaster industri, hilirisasi mineral, dan sektor kimia.

    Rosan menyebut bahwa proyek-proyek ini melibatkan kolaborasi antara perusahaan swasta, BUMN, dan mitra asing.

    “Yang baru ini sifatnya lintas sektor, mulai dari gerbong kereta api, industri baterai kendaraan listrik, hingga industri kimia. Kami akan mengawal realisasinya agar sesuai harapan,” katanya.

    Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa kerja sama ekonomi dengan China akan terus diperluas sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan industri nasional dan mempercepat hilirisasi sumber daya alam.

    Menanggapi isu kebijakan luar negeri seperti hubungan dagang dengan Amerika Serikat, Rosan menegaskan bahwa fokus utama adalah memperdalam kemitraan bilateral yang saling menguntungkan.

    “Kita akan lebih fokus untuk pembahasan penguatan kolaborasi dua negara,” katanya.

    Pewarta: Andi Firdaus
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemerintah beri Bantuan Subsidi Upah bagi karyawan dan guru honorer mulai Juni

    Pemerintah beri Bantuan Subsidi Upah bagi karyawan dan guru honorer mulai Juni

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah bakal menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk para pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta atau UMP, serta guru honorer mulai 5 Juni 2025.

    Program ini menjadi salah satu dari enam kebijakan stimulus ekonomi yang sedang difinalisasi pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah perlambatan konsumsi pasca-libur Lebaran dan sebelum tahun ajaran baru.

    “BSU, kemudian ada bantuan-bantuan untuk menunjang daya beli, itu sedang dipersiapkan. Nanti akan diberlakukan per 5 Juni,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (24/5).

    Airlangga menjelaskan, berbeda dari skema BSU yang digulirkan pada 2022 dengan nilai Rp600 ribu per pekerja, bantuan tahun ini akan lebih kecil.

    “Tidak segitu (nilainya), lebih kecil,” ujarnya.

    Ia menambahkan, pemerintah masih menyempurnakan regulasi teknis dan anggaran program ini yang melibatkan koordinasi lintas kementerian.

    “Sekarang masing-masing kementerian mempersiapkan regulasinya,” tuturnya.

    Penyaluran BSU merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam menghadapi tekanan konsumsi domestik di kuartal II-2025. Selain BSU, lima stimulus lainnya yang akan diluncurkan serentak pada 5 Juni antara lain pertama, diskon transportasi yang meliputi tiket kereta api, pesawat, dan angkutan laut selama masa liburan sekolah.

    Kedua, diskon tarif tol untuk sekitar 110 juta pengguna kendaraan pribadi selama Juni-Juli 2025.

    Ketiga, diskon listrik sebesar 50 persen bagi 79,3 juta rumah tangga dengan daya di bawah 1.300 VA selama dua bulan.

    Keempat, penambahan bantuan sosial, termasuk kartu sembako dan bantuan pangan untuk 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

    Serta kelima, perpanjangan diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) bagi pekerja di sektor padat karya.

    Menurut Airlangga, rangkaian stimulus ini dirancang untuk mendorong konsumsi rumah tangga dan menjaga pertumbuhan ekonomi nasional tetap berada di kisaran 5 persen pada kuartal II-2025.

    “Stimulus ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua. Jadi momentum ini kita manfaatkan untuk membuat beberapa program,” katanya.

    Airlangga juga mengajak pemerintah daerah untuk aktif menciptakan kegiatan pariwisata dan hiburan lokal guna meningkatkan mobilitas masyarakat selama masa libur sekolah. Momentum ini dinilai penting karena tidak adanya hari besar nasional lain seperti Natal atau Tahun Baru yang biasanya menjadi pemicu konsumsi masyarakat.

    Dengan mempertimbangkan berkurangnya momentum konsumsi besar, BSU beserta paket stimulus lainnya diharapkan dapat menjadi bantalan bagi ekonomi nasional.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
    Copyright © ANTARA 2025

  • PLTU Holtekamp siap jadi solusi energi bersih berkelanjutan di Papua

    PLTU Holtekamp siap jadi solusi energi bersih berkelanjutan di Papua

    Jayapura (ANTARA) – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Holtekamp siap menjadi bagian dari solusi energi yang lebih bersih, berkelanjutan, dan inklusif di Tanah Papua melalui penerapan metode cofiring biomassa menggunakan woodchip.

    Supervisor Senior Operasi PLTU Holtekam Nanang Eka Saputra kepada Antara di Jayapura, Sabtu, mengatakan cofiring biomassa memberikan dampak yang sangat positif bagi kehidupan masyarakat dari sisi lingkungan dan sosial.

    “Dari sisi lingkungan, penggunaan biomassa sebagai bahan bakar campuran batu bara sangat membantu menurunkan emisi gas rumah kaca khususnya pada CO2 karena biomassa dianggap sebagai sumber energi yang lebih netral,” katanya.

    Menurut Nanang, ini tentunya sejalan dengan komitmen pihaknya mendukung program transisi energi dan nett zero emisi 2060.

    “Kemudian dari sisi sosial, implementasi cofiring membuka peluang untuk ekonomi baru di Tanah Papua khususnya pada masyarakat yang ada di sekitar PLTU Holtekamp,” ujarnya.

    Dia menjelaskan, proses dimulai dari pengumpulan, pengolahan, distribusi biomassa woodchip, hingga ke pertanian dan biomassa kehutanan yang telah melalui kelompok masyarakat sehingga membantu menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan ekonomi lokal.

    “Kami masih berada di tahap awal untuk mengimplementasikan cofiring biomassa dengan jenis woodchip namun secara bertahap akan terus ditingkatkan,” katanya lagi.

    Dia menambahkan, ke depan secara bertahap akan terus melakukan perbaikan sehingga menemukan progres yang menggembirakan dan baik, di mana kini pihaknya telah melakukan uji coba dengan menggunakan biomassa woodchip.

    “Persentase cofiring sekitar 15-20 persen, di mana dalam jangka menengah kami menargetkan bisa mencapai 35 persen bauran biomassa sesuai dengan arahan dari pusat,” ujarnya lagi.

    Pewarta: Qadri Pratiwi
    Editor: Hanni Sofia
    Copyright © ANTARA 2025

  • PLN-CEXIM kerja sama pengembangan potensi pembiayaan transisi energi

    PLN-CEXIM kerja sama pengembangan potensi pembiayaan transisi energi

    Satu-satunya jalan ke depan adalah melalui kolaborasi. Melalui sinergi ini, kami yakin dapat mempercepat akselerasi transisi energi guna menyediakan energi yang tidak hanya andal, tapi juga ramah lingkungan…,

    Jakarta (ANTARA) – PT PLN (Persero) resmi memperpanjang kerja sama strategis dengan China Export Import Bank (CEXIM) guna memperkuat dukungan terhadap agenda transisi energi nasional melalui penandatanganan MoU tentang Pengembangan Potensi Pembiayaan Transisi Energi Indonesia.

    “Kunjungan dan penandatanganan MoU hari ini mencerminkan eratnya hubungan bilateral antara Indonesia dan China, sekaligus kedekatan hubungan antara Presiden Xi Jinping dan Presiden Prabowo Subianto. Transisi energi merupakan pondasi penting dalam memperkuat kerja sama strategis kedua negara ke depan,” ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dikonfirmasi ANTARA dari Jakarta, Sabtu.

    Penandatanganan amandemen tersebut merupakan kelanjutan dari MoU yang telah ditandatangani sebelumnya pada 16 Oktober 2023 di China.

    Dia menyampaikan apresiasi atas terlaksananya komitmen kerja sama antara PLN dan CEXIM.

    Menurutnya, langkah ini merupakan momentum penting menandai komitmen kedua belah pihak untuk mempercepat transisi energi di Indonesia.

    Darmawan memaparkan bahwa Indonesia menghadapi tantangan geografis dalam pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT), di mana potensi sumber daya banyak berada di daerah terpencil, sementara kebutuhan listrik terpusat di perkotaan.

    Untuk menjawab tantangan ini, selain merancang penambahan kapasitas pembangkit sebesar 70 gigawatt (GW) di mana 70 persennya bersumber dari energi terbarukan, PLN juga berencana membangun green enabling transmission line sepanjang 48.000 km sirkuit dalam 10 tahun ke depan.

    Guna merealisasikan transisi energi tersebut, total kebutuhan investasi dalam satu dekade mendatang diperkirakan mencapai 171 miliar dolar AS.

    Karena itu, kolaborasi dengan berbagai pihak, baik lokal maupun internasional, menjadi kunci untuk menciptakan sistem kelistrikan yang andal dan berkelanjutan.

    “Satu-satunya jalan ke depan adalah melalui kolaborasi. Melalui sinergi ini, kami yakin dapat mempercepat akselerasi transisi energi guna menyediakan energi yang tidak hanya andal, tapi juga ramah lingkungan, serta membuka lebih banyak lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Darmawan.

    Melalui perpanjangan kerja sama ini, PLN dan CEXIM menyepakati dukungan bersama dalam pengembangan sektor kelistrikan, khususnya pembangkitan, termasuk pengembangan energi konvensional (tidak termasuk PLTU batu bara) dan energi terbarukan seperti surya, angin, panas bumi, biomassa, dan lainnya.

    Kedua pihak akan mengeksplorasi kerja sama dalam pembiayaan korporasi, pembiayaan proyek, dan solusi pendanaan lainnya, serta berkontribusi dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan berbagi pengetahuan.

    Chairman of CEXIM, Chen Huaiyu, menyampaikan apresiasi atas komitmen PLN dalam mendorong pembangunan sektor kelistrikan yang berkelanjutan. Ia juga menegaskan kesiapan pihaknya untuk terus memperkuat kemitraan strategis dengan PLN.

    “Penandatanganan Nota Kesepahaman hari ini menandai dimulainya babak baru dalam kolaborasi kita, sekaligus membuka peluang untuk memperluas cakupan kerja sama di berbagai bidang,” ujarnya.

    Menurutnya, upaya yang dilakukan PLN dalam hal ini tidak hanya mendorong transisi energi, namun juga berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Chen melanjutkan, pihaknya juga siap berkolaborasi guna mendukung langkah PLN dalam mencapai tujuan tersebut.

    “Kami sangat mengapresiasi rencana transisi energi PLN. Kami sepakat bahwa Indonesia tidak dapat menjalankan upaya ini sendiri dan kami sangat bangga dapat berpartisipasi dalam rencana transisi energi yang dicanangkan PLN untuk 10 tahun ke depan,” kata Chen.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025