Ponorogo (beritajatim.com) – Ancaman penerbangan balon udara liar yang kerap muncul saat momentum Lebaran kembali mendapat perhatian serius dari aparat gabungan di Kabupaten Ponorogo. Salah satu temuannya cukup mencengangkan, sebuah balon udara sepanjang 4 meter berhasil diamankan tim patroli gabungan TNI-Polri di wilayah Kecamatan Kauman, Jumat (4/4/2025).
Balon udara berukuran besar tersebut ditemukan terjatuh di area persawahan Dusun Niten, Desa Somoroto. Selain balon, dua petasan yang menempel namun gagal meledak juga turut diamankan sebagai barang bukti. Diduga kuat, balon tersebut diterbangkan dari luar wilayah Kauman sebelum akhirnya terhempas angin dan mendarat di wilayah ini.
Patroli gabungan ini merupakan bagian dari operasi rutin yang dilakukan selama masa Lebaran, yang digelar oleh Koramil Tipe B 0802/05 Kauman bersama Polsek Kauman. Dalam kegiatan ini, para Bintara Pembina Desa (Babinsa) bersinergi dengan jajaran kepolisian untuk memantau titik-titik rawan penerbangan balon udara liar yang berpotensi membahayakan.
“Ini adalah bentuk keseriusan kami dalam menciptakan suasana Idul Fitri yang aman dan nyaman. Balon udara yang ditemukan panjangnya mencapai 4 meter, diameternya satu meter, dan sempat membawa dua petasan yang untungnya tidak sempat meledak,” kata Peltu Harianto dari Koramil 05 Kauman.
Menurut Harianto, penerbangan balon udara ilegal bukan hanya melanggar aturan, tapi juga menyimpan potensi bahaya serius. Dari risiko kebakaran akibat petasan, gangguan pada jaringan listrik, hingga ancaman terhadap lalu lintas penerbangan udara—semuanya menjadi alasan utama penertiban ini terus digencarkan.
“Balon udara liar bisa jatuh sembarangan dan membawa petasan aktif. Kalau meledak di tempat yang tidak tepat, bisa membakar rumah atau ladang warga. Bahkan bisa mengganggu jalur pesawat. Kami tidak ingin kecelakaan terjadi hanya karena euforia sesaat,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa patroli semacam ini tidak hanya dilakukan di Kecamatan Kauman saja, namun digelar secara masif di seluruh wilayah Kabupaten Ponorogo yang dianggap memiliki potensi rawan. Kegiatan ini melibatkan koordinasi lintas sektor, termasuk aparat desa dan tokoh masyarakat, guna memperkuat pengawasan di lapangan.
Tak hanya penindakan, edukasi ke masyarakat pun digencarkan. Aparat mengimbau agar warga tidak menerbangkan balon udara yang disertai bahan peledak karena dampaknya bisa sangat luas. Selain membahayakan diri sendiri, juga berisiko terhadap keselamatan banyak orang.
“Kami tidak ingin ada korban, baik dari sisi materi maupun jiwa. Lebaran seharusnya dirayakan dengan damai dan bahagia, bukan dengan aksi yang membahayakan,” imbuhnya.
Kegiatan patroli balon udara liar ini dipastikan akan terus berlanjut hingga masa Lebaran selesai. TNI-Polri bersama unsur terkait akan meningkatkan frekuensi patroli, termasuk pemantauan di malam hari, guna mengantisipasi penerbangan balon secara diam-diam.
Dengan temuan ini, masyarakat diimbau untuk lebih bijak dan turut serta menjaga ketertiban selama Idul Fitri. Apabila melihat aktivitas mencurigakan terkait penerbangan balon udara, warga diminta segera melapor ke aparat terdekat. (end/kun)









:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5179773/original/034375600_1743656041-Screenshot_2025-04-03_115309.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)