Topik: Listrik

  • Korban PHK Diprediksi Tembus 280 Ribu, Buruh Buka Suara

    Korban PHK Diprediksi Tembus 280 Ribu, Buruh Buka Suara

    Jakarta

    Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Ketenagakerjaan memprediksi jumlah PHK tahun 2025 akan tembus 280 ribu orang. Hal ini seiring dengan kenaikan angka PHK dalam beberapa waktu terakhir.

    Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi meyakini prediksi tersebut kemungkinan besar akan terjadi. Apalagi jika pemerintah tidak turun tangan menyelamatkan industri padat karya dalam negeri.

    “Saya meyakini 80% akan terjadi, jika kemudian pabrik-pabrik khususnya yang padat karya, yang produsen barang-barang untuk konsumsi masyarakat Indonesia, yang lokal oriented tidak diselamatkan,” katanya kepada detikcom, Kamis (27/5/2025).

    Menurut Ristadi, untuk menyelamatkan industri padat karya maka perlu mengamankan pasar dalam negeri. Caranya dengan membatasi barang-barang impor yang harganya lebih murah agar tidak membanjiri pasar dalam negeri.

    Ia juga menyoroti penurunan daya beli masyarakat yang berpotensi memperburuk keadaan. Dengan daya beli yang turun maka penyerapan barang dari industri juga menurun.

    “Kemudian artinya kalau daya beli masyarakat turun maka konsumsi turun, kemudian penyerapan barang-barang juga akan turun. Itu akhirnya artinya produktivitas perusahaan juga akan turun. Dan produktivitas perusahaan turun, maka melakukan efisiensi,” bebernya.

    Menurut Ristadi, penurunan daya beli masyarakat diakui oleh pemerintah. Hal ini dibuktikan dengan dikeluarkannya 6 paket kebijakan yang mencakup diskon transportasi, diskon tarif tol, diskon tarif listrik, bantuan pangan, bantuan subsidi upah, hingga perpanjangan diskon iuran jaminan kecelakaan kerja.

    “Pemerintah kemarin memberikan enam paket subsidi untuk masyarakat menengah ke bawah untuk menaikkan daya beli masyarakat, untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Artinya pemerintah mengakui situasi-situasi ini. Dan jika ini tidak kemudian bisa kembali normal, maka prediksi dari BPJS akan terjadi PHK kurang lebih sekitar 280 ribu pekerja,” beber Ristadi.

    Ristadi juga menyinggung tutupnya sejumlah pabrik dalam beberapa waktu ke belakang yang menyebabkan PHK. Menurutnya jumlah PHK bisa lebih tinggi dari yang dihitung berdasarkan klaim Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) sebanyak 52 ribu orang.

    “Sekarang ini yang di-PHK itu tidak hanya peserta BPJS, tapi juga pekerja-pekerja yang tidak menjadi peserta juga ikut menjadi korban PHK. Data BPJS ada 52 ribu yang melakukan klaim, maka fakta yang terjadi sebenarnya PHK itu di atas 52 ribu orang yang ter-PHK. Karena sisanya itu tidak menjadi peserta BPJS,” terang Ristadi.

    “Ini yang kemudian tidak terdeteksi data-datanya, tapi saya meyakini. Nah, sektor utamanya (rawan PHK) masih di sektor padat karya, yang memang itu sangat rawan, sangat rawan sekali,” tutupnya.

    (acd/acd)

  • 4 Tuntutan Massa Demo Pemensiunan PLTU Babelan di Kementerian ESDM
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 Mei 2025

    4 Tuntutan Massa Demo Pemensiunan PLTU Babelan di Kementerian ESDM Megapolitan 27 Mei 2025

    4 Tuntutan Massa Demo Pemensiunan PLTU Babelan di Kementerian ESDM
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Puluhan
    mahasiswa
    dan aktivis lingkungan menggelar
    aksi damai
    di depan Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta Pusat pada Selasa (27/5/2025).
    Aksi ini menyoroti empat tuntutan kepada pemerintah terkait operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Babelan, Bekasi.
    “Aksi ini adalah desakan terhadap pemerintah untuk segera melakukan pemensiunan terhadap
    PLTU Babelan
    ,” ujar Dani Setiawan dari organisasi lingkungan Rhizoma kepada Kompas.com, Selasa.
    Dani mengatakan pihaknya mendesak pemerintah untuk mengubah arah kebijakan iklim yang justru membawa Indonesia menuju pemanasan global.
    Dalam aksi bertajuk “Penyerahan Policy Brief Pemensiunan PLTU Babelan”, massa menyuarakan empat poin utama:
    1. Penghentian operasi PLTU Babelan. Massa mendesak agar PLTU Babelan, PLTU swasta terbesar di Jawa Barat (2×140 MW), segera dimasukkan ke dalam peta jalan penghentian operasional PLTU. 
    2. Pencabutan Permen ESDM No. 10 Tahun 2025. Massa menilai kebijakan tersebut bertentangan dengan Perpres No. 112 Tahun 2022. Permen ESDM hanya menawarkan solusi semu seperti carbon capture dan retrofit, tanpa komitmen konkret untuk penghentian PLTU.
    3. Peninjauan ulang RUKN 2025. Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional dianggap belum mencerminkan semangat pengurangan emisi karbon maupun kontribusi nasional terhadap mitigasi perubahan iklim.
    4. Jaminan Sosial Pasca-Penutupan PLTU. Aktivis meminta pemerintah memastikan perlindungan sosial dan ekonomi bagi masyarakat terdampak jika PLTU ditutup.
    Massa aksi sebagian mengenakan jaket almamater, alat pelindung berwarna putih, masker oksigen, dan helm keselamatan.
    Mereka juga menampilkan aksi teatrikal, salah satunya oleh seorang peserta berbalut mantel hujan kuning-biru dengan masker oksigen, mengekspresikan tekanan hidup akibat polusi.
    “Gerakan ini menggambarkan beban yang dirasakan warga Babelan: kesehatan terganggu, ekonomi lumpuh, dan lingkungan rusak,” kata seorang peserta aksi dalam orasinya.
    Sebelumnya, massa membentangkan spanduk bertuliskan “Pukul Polusi Bekasi” serta membagikan flyer berisi seruan penghentian PLTU Babelan.
    Beberapa slogan lainnya berbunyi: “Bekasi Sesak Polusi Meruak”, “Padi Kami Mati, Nafas Nak Kami Tercekik”, dan “Petani Tergusur di Negeri yang Subur”.
    Hingga siang ini, massa masih menanti kesempatan audiensi dengan Menteri ESDM. Menurut Dani, permintaan audiensi telah dikirim sejak 8 Mei, namun belum ada tanggapan.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terobosan Baru! PO Sumber Alam Pakai Bus Listrik buat Trayek Yogyakarta-Bekasi

    Terobosan Baru! PO Sumber Alam Pakai Bus Listrik buat Trayek Yogyakarta-Bekasi

    Jakarta

    Terobosan baru dilakukan PO Sumber Alam bekerja sama dengan Kalista (member Indika Energy Group) dalam menyediakan layanan transportasi yang ramah lingkungan. Kedua perusahaan tersebut meluncurkan layanan bus listrik untuk trayek AKAP (antar kota antar provinsi) Yogyakarta-Bekasi. Ini membuktikan bahwa bus listrik bisa dioperasikan sebagai transportasi antar kota dengan rute ratusan kilometer.

    Seperti dilihat detikOto di Instagram @sumberalam.id, layanan bus listrik AKAP PO Sumber Alam ini sudah beroperasi sejak Senin (26/5) kemarin, dengan keberangkatan dari Yogyakarta menuju ke Bekasi. Kemudian hari Selasa (27/5) ini dimulai keberangkatan dari Bekasi menuju ke Yogyakarta.

    Untuk harga tiketnya, PO Sumber Alam membanderolnya Rp 170 ribu saja. Bus berukuran maxi ini dilengkapi 40 kursi yang diklaim nyaman dan juga dilengkapi AC. Namun sayangnya, bus ini belum dilengkapi fasilitas toilet. Buat rutenya sendiri, layanan bus ini menggunakan jalur selatan.

    “Dulu, naik bus yang kita cari cuma kenyamanan dan ketepatan waktu. Sekarang, kita mulai mikir soal satu hal lagi: masa depan bumi,” tulis PO Sumber Alam di Instagram resminya.

    “Sumber Alam melangkah ke depan dengan meluncurkan bus listrik pertama rute Yogyakarta – Bekasi. Tanpa asap, tanpa bising, tapi tetap nyaman dan juga tepat waktu,” sambungnya.

    Tiket bus ini bisa didapatkan di Aplikasi Sumber Alam Ekspres, website sumberalam.co.id, agen resmi & OTA.

    Oh iya, sedikit mengulas sisi eksterior, bus ini mengombinasikan warna putih, hitam, biru, dan juga hijau. Di bagian kaca depan terdapat tulisan 100% electric vehicle, lalu pada bagian bodi samping juga terdapat gambar colokan kabel yang menandakan bahwa ini kendaraan listrik.

    Logo Kalista juga tersemat di bagian bodi samping. Bagi yang belum tahu, Kalista adalah perusahaan fleets-as-a-service (FaaS) yang menyediakan solusi end-to-end dengan ekosistem EV yang komprehensif untuk mempermudah transisi bisnis menuju EV.

    (lua/rgr)

  • Spesifikasi ‘Ngeri’ Mobil Listrik Kedua Xiaomi, Bisa Tempuh 835 Km!

    Spesifikasi ‘Ngeri’ Mobil Listrik Kedua Xiaomi, Bisa Tempuh 835 Km!

    Jakarta

    Setelah ditunggu-tunggu sejak lama, Xiaomi YU7 akhirnya resmi meluncur. Mobil listrik kedua pabrikan tersebut punya spesifikasi ‘mengerikan’ yang tak dimiliki produk lain sekelasnya. Penasaran?

    Disitat dari Carnewschina, Selasa (27/5), meski sudah meluncur, namun pengumuman harga Xiaomi YU7 baru akan disampaikan dua bulan lagi. Menariknya, menurut rumor yang beredar, mobil listrik tersebut dibanderol mulai dari 199 ribu yuan atau Rp 450 jutaan.

    Xiaomi YU7 tersedia dalam tiga varian berbeda, yakni Standard, Pro dan Max. Biar kenal lebih dekat, berikut kami rangkum spesifikasi kendaraan listrik tersebut.

    Spesifikasi Xiaomi YU7

    Dimensi dan Desain

    Mobil listrik Xiaomi YU7. Foto: Doc. Xiaomi

    Xiaomi YU7 merupakan SUV berukuran sedang yang dibangun di atas platform Modena milik perusahaan. Kendaraan tersebut punya dimensi panjang 4.999 mm, lebar 1.996 mm, tinggi 1.608 mm dan jarak sumbu roda 3.000 mm. Sementara warnanya tersedia dalam beberapa opsi, termasuk hijau, jingga dan titanium metalik.

    Secara tampilan, YU7 punya wajah yang mirip-mirip mobil listrik pertama Xiaomi, yakni SU7. Hanya saja, kendaraan tersebut dirancang lebih banyak lekukan ‘bergelombang’ seperti SUV buatan Eropa. Sementara bagian belakangnya dibuat ‘buntung’.

    YU7 menggunakan gagang pintu elektrik yang bisa dilipat ke dalam dengan pencahayaan tambahan. Selain itu, ada dukungan UWB (Ultra Wideband) untuk akses masuk tanpa kunci dan akses bagasi melalui ponsel pintar.

    Interior dan Fitur

    Interior Xiaomi YU7. Foto: Doc. Xiaomi

    Di dalam, seluruh kabinnya dilapisi kulit dengan jok Nappa di bagian depan yang menawarkan sandaran 123° dan fungsi pijat 10 titik. Penumpang belakang mendapatkan keuntungan dari jok yang dapat disetel secara elektrik hingga 135° dan layar kontrol sentuh 6,68 inci untuk fungsi pengaturan suhu, musik, dan navigasi.

    Dasbornya dilengkapi “HyperVision” selebar 1,1 meter yang terdiri dari tiga layar Mini LED dengan resolusi retina 108 PPD. Sistem itu mengintegrasikan data berkendara, media, informasi titik buta dan widget yang dapat disesuaikan. Kendaraan tersebut juga didukung chipset Snapdragon 8 Gen 3 untuk proses data yang super cepat.

    Motor Listrik

    YU7 Std RWD: Single motor 235 kW dan torsi 528 Nm, akselerasi 0-100 kpj dalam 5.88 detik, top speed 240 kpjYU7 Pro AWD: Dual motors dengan kombinasi daya 365 kW dan torsi 690 Nm, akselerasi 0-100 kpj dalam 4.27 detik, top speed 240 kpjYU7 Max AWD: Dual motors dengan kombinasi daya 508 kW dan 866 Nm, akselerasi 0-100 kpj dalam 3.23 detik, top speed 253 kpj.

    Baterai

    Std RWD: 96.3 kWh LFP battery – jarak tempuh 835 kmPro AWD: 96.3 kWh LFP battery – jarak tempuh 770 kmMax AWD: 101.7 kWh NCM battery – jarak tempuh 760 km.

    (sfn/rgr)

  • China dan Rusia Kolaborasi Bangun PLTN di Bulan

    China dan Rusia Kolaborasi Bangun PLTN di Bulan

    Jakarta

    China dan Rusia berencana membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Bulan. Memorandum kerja sama proyek ini telah ditandatangani oleh badan antariksa Rusia (Roscosmos) dan China National Space Administration (CNSA).

    Reaktor nuklir ini akan dipakai menyediakan energi listrik untuk International Lunar Research Station (ILRS), stasiun penelitian di Bulan yang dipimpin oleh China dan Rusia. PLTN in direncanakan selesai dibangun pada tahun 2036.

    “Statsiun ini akan melakukan penelitian antariksa yang fundamental dan menguji coba teknologi untuk operasi ILRS jangka panjang tanpa awak, dengan prospek kehadiran manusia di Bulan,” kata Roscosmos dalam pengumumannya, seperti dikutip dari LiveScience, Selasa (27/5/2025).

    Konstruksi reaktor nuklir buatan China dan Rusia akan dilakukan secara otonom tanpa campur tangan manusia, menurut wawancara dengan Director General Roscosmos Yuri Borisov pada tahun 2024. Borisov tidak menjelaskan bagaimana hal ini akan dicapai, tapi ia menambahkan teknologinya sudah hampir siap.

    ILRS adalah pusat penelitian permanen yang berlokasi di kutub selatan Bulan. Saat ini sudah ada 17 negara yang tertarik untuk bergabung dengan program tersebut, termasuk Mesir, Pakistan, Venezuela, Thailand, dan Afrika Selatan.

    Fondasi proyek ini akan dimulai dengan misi Chang’e-8 yang akan diluncurkan China pada tahun 2028. Ini akan menjadi misi pertama China untuk mendaratkan astronaut di Bulan.

    Rencana pembangunan ILRS pertama kali diumumkan pada Juni 2021. Saat itu China dan Rusia mengatakan mereka akan membawa material yang dibutuhkan untuk membangun markas di Bulan menggunakan lima roket super-heavy yang akan diluncurkan dari tahun 2030 sampai 2045.

    Setelah bagian dasarnya terbentuk, China berencana melakukan peluncuran tambahan untuk memperluas markasnya, termasuk menghubungkannya dengan stasiun luar angkasa yang mengorbit Bulan.

    ILRS merupakan kompetitor misi Artemis yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Program ini berencana membangun stasiun luar angkasa yang mengorbit Bulan bernama Gateway mulai tahun 2027.

    Misi Artemis melibatkan NASA dan badan antariksa dari 55 negara lainnya. Namun, masa depan program ini dipertanyakan setelah pemerintahan Donald Trump berencana memangkas anggaran NASA dan mendesak proyek Gateway dibatalkan.

    (vmp/afr)

  • Momen Libur Sekolah, Cek Diskon Tiket Pesawat, Kereta, hingga Tarif Tol di Sini!

    Momen Libur Sekolah, Cek Diskon Tiket Pesawat, Kereta, hingga Tarif Tol di Sini!

    o Penerapan Program oleh Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan.

    Diskon Tarif Listrik

    o Diskon Tarif Listrik sebesar 50% kepada sekitar 79,3 Juta Rumah Tangga (Pelanggan ≤1300 VA).

    o Pemberlakuan Diskon Listrik skemanya sama dengan Program Diskon Listrik pada Januari-Februari 2025 yang lalu, akan dimulai pada awal Juni 2025 s.d. akhir Juli 2025 (tanggal 5 Juni s.d. 31 Juli 2025).

    o Penerapan Program oleh Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, PLN

    Penebalan Bantuan Sosial dan Pemberian Bantuan Pangan

    a. Tambahan Kartu Sembako Rp200.000/Bulan untuk sekitar 18,3 Juta KPM diberikan selama dua bulan.

    b. Bantuan Pangan 10 kg Beras untuk sekitar 18,3 Juta KPM.

    c. Penerapan Program oleh Kementerian Sosial, Bapanas (koordinasi dengan Kemenko Pangan, Kementerian Pertanian dan BULOG) terkait stimulus Bantuan Pangan dan SPHP selama 2 bulan (Juni-Juli 2025).

    Bantuan Subsidi Upah (BSU)

    a. Bantuan Subsidi Upah sebesar Rp150.000/Bulan untuk sekitar 17 Juta Pekerja dengan gaji sampai dengan Rp3,5 juta atau sebesar UMP/Kota/Kab yang berlaku, serta 3,4 Juta Guru Honorer selama 2 bulan (Juni-Juli 2025).

    b. Bantuan BSU akan disalurkan satu kali penyaluran pada bulan Juni 2025.

    c. Penerapan Program oleh Kementerian Keuangan, Kementerian Ketenagakerjaan dan BPJS Ketenagakerjaan (untuk Pekerja), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kementerian Agama (untuk Guru Honorer).

    Perpanjangan Diskon Iuran JKK

    a. Perpanjangan Diskon 50% dilakukan kembali selama 6 bulan bagi Pekerja Sektor Padat Karya (Periode Agustus 2025 sampai dengan Januari 2026).

    b. Penerapan Program oleh Kementerian Ketenagakerjaan dan BPJS Ketenagakerjaan.

  • BYD Atto 3 Ada Versi Lebih Murah, Harga Rp 300 Jutaan!

    BYD Atto 3 Ada Versi Lebih Murah, Harga Rp 300 Jutaan!

    Jakarta

    BYD menghadirkan mobil listrik Atto 3 yang lebih murah dalam varian BYD Atto 3 Advanced STD. Mobil listrik ini resmi dijual di Indonesia dengan harga Rp 300 jutaan.

    PT BYD Motor Indonesia secara resmi memperkenalkan varian terbaru dari BYD Atto 3, yakni BYD Atto 3 Advanced STD. Mobil listrik tersebut hadir dengan penyesuaian fitur untuk semakin menjawab kebutuhan pasar kendaraan listrik di Indonesia. Varian ini menawarkan pilihan yang lebih terjangkau bagi konsumen, tanpa mengesampingkan kenyamanan dan kualitas khas BYD.

    “Sebagai bagian dari komitmen kami dalam mendukung adopsi kendaraan listrik di Indonesia, BYD terus mendengarkan kebutuhan konsumen dan beradaptasi secara strategis. Melalui kehadiran varian BYD Atto 3 Advanced STD, kami ingin menjangkau lebih banyak lapisan konsumen. Kami percaya bahwa dengan memberikan pilihan yang relevan dan terjangkau, semakin banyak masyarakat Indonesia yang dapat merasakan pengalaman berkendara kendaraan listrik yang aman, nyaman, dan modern bersama BYD,” ujar President Director PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/5/2025).

    Pada BYD Atto 3 Advanced STD, beberapa fitur pada varian Advanced sebelumnya telah disederhanakan. Varian ini tidak dilengkapi dengan panoramic sunroof, roof rail, wireless charger, dan sejumlah fitur keselamatan aktif seperti Adaptive Cruise Control dan Automatic Emergency Braking System.

    BYD Atto 3 Advanced STD Foto: Dok. BYD

    Meski begitu, varian ini tetap mengusung desain dan performa yang sama dengan BYD Atto 3 sebelumnya. Di bagian interior, tetap ada touch screen rotatable berukuran 12.8 inci, sistem audio dengan 6 speaker, Apple CarPlay dan Android Auto, NFC Digital Key & Bluetooth Key, Teknologi Vehicle-to-Load (VTOL) hingga 3.3 kW, serta desain eksterior modern dengan LED headlight strip dan Crystal LED headlights.

    Varian ini memiliki interior berwarna hitam dengan ambient lighting, electric seat dengan 6-way untuk driver seat & 4-way untuk passenger seat. Kapasitas bagasi juga tetap lapang, hingga 1.340 liter.

    BYD Atto 3 Advanced STD Foto: Dok. BYD

    BYD Atto 3 Advanced STD memiliki pilihan warna eksterior baru Harbour Gray, melengkapi warna lain seperti Surf Blue, Ski White, dan Cosmos Black. Bagian dalam mobil juga akan hadir dengan interior berwarna hitam.

    Konsumen sudah dapat melihat BYD Atto 3 Advanced STD di seluruh jaringan dealer BYD Indonesia. Mobil ini ditawarkan dengan harga OTR Jakarta Rp 390.000.000. Sebagai perbandingan, BYD Atto 3 Advanced saat ini dijual seharga Rp 470 juta dan BYD Atto 3 Advanced Superior seharga Rp 520 juta.

    (rgr/din)

  • Target Ambisius Penambahan Pembangkit Era Prabowo, Realistis?

    Target Ambisius Penambahan Pembangkit Era Prabowo, Realistis?

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah berencana menambah pasokan listrik secara masif guna menggenjot pertumbuhan ekonomi hingga 8% pada 2029. Hal ini terlihat dari perencanaan yang tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025-2034.

    Dalam RUPTL perdana yang diterbitkan di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tersebut, rencana penambahan pembangkit listrik ditargetkan mencapai 69,6 gigawatt (GW). Angka ini lebih tinggi dibandingkan RUPTL 2021–2030 yang hanya 40,6 GW.

    Adapun, 61% atau 42,6 GW dari total kapasitas pembangkit dalam RUPTL 2025-2034 akan berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT). Sementara itu, porsi pembangkit fosil dipatok sebesar 24% atau 16 GW yang terdiri atas gas 10,3 GW dan batu bara 6,3 GW. Sisanya, 10,3 GW berupa penyimpanan atau storage yang terdiri atas baterai 4,3 GW dan PLTA pumped storage 6 GW. 

    Namun, target yang terbilang ambisius itu dikhawatirkan dapat menimbulkan risiko kelebihan pasok (oversupply) sebagaimana pernah terjadi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    Kala itu, pemerintah mencanangkan megaproyek 35.000 megawatt (MW) dengan asumsi pertumbuhan ekonomi di rentah 7-8%. Oversupply terjadi lantaran pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan konsumsi listrik tak setinggi proyeksi awal. 

    Untuk itu, Direktur Pelaksana Energy Shift Institute Putra Adhiguna mengingatkan pemerintah harus lebih hati-hati dalam mengeksekusi perencanaan penambahan pembangkit. Sebab, tantangan oversupply listrik masih membayangi.

    “Harus sangat hati-hati dalam perencanaan. Proyeksi pertumbuhan ekonomi berlebihan di masa lalu akibatnya fatal pada oversupply saat ini dan kerugian APBN belasan triliun setiap tahunnya,” jelas Putra kepada Bisnis, Senin (26/5/2025) malam.

    Kendati demikian, dia mengatakan, peningkatan bauran EBT dalam RUPTL 2025-2034 patut diapresiasi. Menurutnya, hal ini menjadi indikator komitmen maju dan semakin menantangnya pendanaan PLTU baru.

    Putra pun menyebut, yang lebih penting adalah memastikan proses pengadaan dari PLN berjalan cepat dan benar. Apalagi, investasi ketenagalistrikan dan energi bersih dalam 6 tahun terakhir cenderung datar dan menurun meski telah ada RUPTL 2021–2030.

    “Target ambisius yang perlu keseriusan dan pengadaan yang jelas,” katanya.

    Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) Arthur Simatupang menyambut baik terbitnya RUPTL 2025-2034. Menurutnya, pengusaha bisa ikut berpartisipasi secara maksimal jika proyek yang dikerjakan bisa lebih bankable.

    Adapun, kebutuhan investasi untuk sektor ketenagalistrikan dalam RUPTL 2025-2034 diproyeksikan mencapai Rp2.967,4 triliun. Kebutuhan investasi itu untuk pembangunan pembangkit mencapai Rp2.133,7 triliun, transmisi Rp565,3 triliun, dan lainnya Rp268,4 triliun.

    Khusus investasi di sektor pembangkit yang mencapai Rp2.133,7 triliun, sekitar 73% dialokasikan untuk partisipasi produsen listrik swasta atau independent power producer (IPP).

    Menyambut peluang tersebut, Arthur mengaku masih menunggu detail resmi setiap proyek pembangkit listrik per lokasi yang akan dilelang PLN. 

    “Sebaiknya project detail per lokasi kami lihat dulu. Tentunya kelayakan finansial jadi pertimbangan besar, apakah bankable atau tidak,” ucap Arthur.

    Dia juga mengingatkan agar pemerintah benar-benar mengimplementasikan perencanaan yang sudah disetujui di RUPTL itu. Arthur menyebut, pemerintah harus memastikan proyek kelistrikan bisa berjalan tanpa hambatan. 

    “[Jangan ada hambatan] perizinan, pembebasan lahan, hingga financial close pendanaan sehingga semua tepat waktu tanpa delay lagi,” katanya.

    Industri Didorong Serap Listrik PLN

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengakui bahwa penambahan pembangkit dalam RUPTL 2025-2034 dipatok lebih tinggi. Hal ini demi mengejar pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029.

    “Ini semua kita lakukan dengan memperhitungkan, mempertimbangkan tingkat pertumbuhan ekonomi kita yang mencapai pada akhirnya 8%. Jadi konsumsi listrik per kapita kita juga, kita hitung secara seksama,” kata Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (26/5/2025).

    Terlebih, saat ini pemerintah juga tengah menggenjot hilirisasi dan industrialisasi yang memerlukan pasokan listrik yang besar dan andal. 

    Untuk meningkatkan penyerapan listrik, pemerintah juga akan mewajibkan pelaku industri, yang tadinya menggunakan pembangkit listrik sendiri atau captive power, untuk menyerap listrik PLN. 

    “Nah, kami ingin mereka harus punya [listrik dari] PLN. PLN harus memberikan market captive daripada industri tersebut,” kata Bahlil.

    Porsi Fosil Jadi Ganjalan

    Di sisi lain, masih adanya porsi pembangkit fosil dalam RUPTL 2025-2034 dinilai menjadi ganjalan bagi iklim investasi energi terbarukan di Indonesia.

    Menurut Direktur Eksekutif Centre of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, investor di sektor energi terbarukan dan pembangunan transmisi akan bingung dengan 2025-2034. Sebab, pemerintah tidak memiliki rencana yang ambisius dalam transisi energi. 

    “Misalnya mereka mau membangun industri komponen lokal panel surya dan baterai, ternyata arah pemerintah masih berkutat di instalasi pembangkit batu bara dan teknologi yang mahal. Ada ketidakpastian dari sisi investasi yang membuat daya saing Indonesia tertinggal,” kata Bhima dalam keterangan tertulis.

    Dia juga berpendapat RUPTL anyar ini justru berisiko menjadi batu sandungan bagi penciptaan lapangan kerja dan motor pertumbuhan ekonomi. 

    “Apa RUPTL ini menjawab target pertumbuhan 8%? Saya rasa tidak sama sekali. Tidak ada cara lain, pemerintah harus segera melakukan revisi RUPTL dengan menghapus rencana pembangunan pembangkit fosil,” katanya.

  • Catat! Syarat Utama Penerima Bantuan Subsidi Upah Rp 150 Rb/ Bulan

    Catat! Syarat Utama Penerima Bantuan Subsidi Upah Rp 150 Rb/ Bulan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan perihal skema Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi pekerja di Tanah Air. Kebijakan ini akan mulai bergulir pada Juni 2025.

    Adapun, Airlangga menjelaskan bantuan ini berlaku untuk pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta. Rencananya pemerintah akan memberikan senilai Rp 150 ribu per bulan.

    “Bantuan langsung subsidi upah itu nanti kita akan bahas dengan Kementerian Ketenagakerjaan, itu kira-kira RP 150 ribu per bulan,” kata Airlangga di Hotel Grand Hyatt, Kuala Lumpur, dikutip Selasa (27/5/2025).

    Sementara itu, jangka waktu pemberian bantuan subsidi itu rencananya bakal diberikan selama dua bulan.

    “Dua bulan. Dua bulan saja,” kata Airlangga.

    Jika dibandingkan pada masa Covid-19, besaran kali ini lebih kecil. Pada masa Covid, penerima BSU menerima Rp 600 ribu. Namun, ini hanya diberikan sebanyak 1 kali. Jika pemerintah mencairkan sebanyak dua kali, maka BSU kali ini totalnya hanya Rp 300 ribu.

    Selain BSU, pekerja juga akan menerima program diskon iuran JKK. Pemerintah memutuskan akan memperpanjang program diskon iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK) bagi buruh di sektor padat karya.

    Kepada rumah tangga, pemerintah juga memberikan diskon moda transportasi, baik angkutan laut, pesawat hingga kereta api. Ini berlaku selama masa libur sekolah. Sejalan dengan ini, diskon tarif tol juga akan dilakukan pada masa libur panjang di akhir Mei dan awal Juni mendatang.

    Kemudian, ada diskon tarif listrik kembali diberlakukan pemerintah, kini diskon tarif listrik 50% selama Juni 2025-Juli 2025 untuk 79,3 juta rumah tangga dengan daya listrik di bawah 1.300 VA.

    Lalu, pemerintah akan memberikan tambahan alokasi bantuan sosial (bansos) berupa kartu sembako dan bantuan pangan bagi 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

    (haa/haa)

  • Golongan Listrik yang Gak Dapat Diskon Tarif 50%, Berlaku Juni-Juli

    Golongan Listrik yang Gak Dapat Diskon Tarif 50%, Berlaku Juni-Juli

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah akan kembali memberikan diskon tarif listrik sebesar 50% pada pertengahan tahun 2025. Kebijakan ini sebagai bagian dari paket insentif ekonomi terbaru yang dijadwalkan meluncur pada 5 Juni 2025.

    Namun, diskon kali ini hadir dengan ketentuan baru. Adapun, batas penggunaan daya yang sebelumnya dipatok hingga 2.200 Volt Ampere (VA), kini dibatasi maksimal hanya 1.300 VA.

    Jadi, pengguna yang berhak mendapatkan diskon tarif listrik 50% hanya yang memiliki kapasitas daya 1.300 VA ke bawah. Diskon tarif listrik 50% ini rencananya berlaku selama Juni-Juli 2025.

    Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

    “Itu kayak sebelumnya (diskon tarif listrik 50%), tapi kita turunkan di bawah 1.300 VA, kalau yang kemarin kan sampai 2.200 VA,” ungkap Airlangga usai memimpin rapat koordinasi terbatas pemberian paket insentif ekonomi di kantornya, Jakarta, dikutip Selasa (27/5/2025).

    “Iya,” ujarnya saat ditanya apakah diskon tarif listriknya kembali 50%.

    “Jadi kita akan siapkan ada 6 paket. Sekarang masing-masing kementerian mempersiapkan regulasinya. Kemarin saya sudah laporkan ke Pak Presiden. Sehingga mudah-mudahan ini segera diumumkan kalau regulasi di masing-masing kementeriannya selesai,” jelas Airlangga.

    Diskon tarif listrik sebesar 50% ini akan berlaku selama periode Juni dan Juli 2025. Adapun target konsumen yang akan mendapatkan diskon tarif listrik 50% ini sebanyak 79,3 juta rumah tangga.

    Angka ini lebih rendah dari sasaran konsumen yang mendapatkan diskon tarif listrik 50% pada Januari-Februari 2025 lalu yang mencapai 81,42 juta pelanggan. Pasalnya, diskon tarif listrik 50% pada awal tahun ini mencakup hingga pelanggan 2.200 VA.

    Berikut golongan pelanggan listrik di atas 1.300 VA:

    Golongan R-1/TR: Daya 2.200 VA

    Golongan R-2/TR: Daya 3.500-5.500 VA

    Golongan R-3/TR: Daya 6.600 VA ke atas

    Golongan B-2/ TR daya 6.600 VA-200 kVA

    Golongan B-3/ Tegangan Menengah (TM) daya di atas 200 kVA.

    Golongan I-3/ TM daya di atas 200 kVA

    Golongan I-4/ Tegangan Tinggi (TT) daya 30.000 kVA ke atas.

    Golongan P-1/ TR daya 6.600 VA-200 kVA.

    Golongan P-2/ TM daya di atas 200 kVA

    (pgr/pgr)