Topik: Listrik

  • Eddy Nilai RUPTL 2025-2034 Bukti Prabowo Bangun Ekonomi Berkelanjutan

    Eddy Nilai RUPTL 2025-2034 Bukti Prabowo Bangun Ekonomi Berkelanjutan

    Jakarta

    Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menyambut positif Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 yang berfokus pada pengembangan energi terbarukan. Menurutnya, hal ini merupakan bukti keseriusan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan ekonomi berkelanjutan.

    “Rencana membangun 69,5 GW kapasitas listrik baru di mana 76% berasal dari sumber energi baru dan terbarukan (EBET), merupakan bukti nyata Presiden Prabowo yang hendak membangun perekonomian Indonesia berdasarkan platform berkelanjutan,” ujar Eddy dalam keterangannya, Rabu (28/5/2025).

    Eddy mengakui target pengembangan EBET hingga 28 GW pada 2029 dan tambahan 41,6 GW pada 2034 bukan hal yang mudah. Ia menyebut langkah Indonesia ini sebagai yang paling progresif di kawasan Asia sehingga diperlukan sinergi dari semua pihak.

    “Dibutuhkan dukungan perencanaan, dukungan teknologi dan finansial, serta koordinasi yang sinergis di antara seluruh pemangku kebijakan agar target ini bisa tercapai,” jelasnya.

    Menurutnya, transisi ke EBET bukan lagi pilihan melainkan keharusan karena krisis iklim yang kian nyata terasa. Ia juga menekankan bahwa transformasi ini membawa banyak keuntungan strategis.

    “Ada beberapa keuntungan besar yang dapat diperoleh Indonesia ketika melakukan transisi energi selain mencegah dampak buruk terhadap lingkungan, yakni: (i) mengurangi ketergantungan pada impor energi seperti LPG, BBM, solar dan minyak tanah; (ii) penyerapan tenaga kerja yang cukup besar; (iii) mendapatkan manfaat transfer teknologi dan (iv) yang tidak kalah pentingnya: membangun sektor industri dan manufaktur domestik di sektor EBET, seperti panel surya, batere, kabel dan lain-lain,” jelasnya.

    Ia pun menegaskan bahwa manfaat ‘pesta EBET’ ini harus benar-benar dirasakan oleh tenaga kerja dan sektor industri dalam negeri.

    “Pokoknya, ‘pesta EBET’ harus dirasakan manfaatnya untuk tenaga kerja dan industri dalam negeri kita,” ujarnya.

    Eddy juga mendorong agar PLN aktif mempromosikan proyek-proyek EBET kepada investor, pelaku energi, dan lembaga keuangan agar investasi di sektor EBET bisa melibatkan pelaku usaha swasta baik dari dalam dan luar negeri.

    “Karena nilai investasinya mencapai hampir 3000 triliun rupiah, PLN perlu menjangkau seluruh pelaku usaha bidang energi termasuk lembaga-lembaga keuangan agar porsi swasta lebih dominan dalam pembangunan pembangkit listrik. Hal ini penting mengingat PLN juga harus berfokus pada pembangunan jaringan transmisi, gardu induk dan listrik desa, sebagai bagian dari tugas layanan publik PLN, yang nilainya di atas Rp 500 triliun,” paparnya.

    Menutup pernyataannya, Eddy berharap pembahasan RUU EBET bisa segera dituntaskan.

    “Saya berharap dalam masa persidangan yang akan datang, agenda pembahasan UU EBET sudah bisa kita tuntaskan dan sahkan di Rapat Paripurna DPR RI. Saya juga sangat optimis bahwa ke depannya, Indonesia bisa menjadi global leader baik di dalam aksi pengelolaan krisis iklim, maupun di sektor pengembangan energi terbarukan,” pungkasnya.

    (akd/akd)

  • Bahlil Sebut Masih lakukan Negosiasi Ekspor Listrik ke Singapura

    Bahlil Sebut Masih lakukan Negosiasi Ekspor Listrik ke Singapura

    JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih melakukan negosiasi dengan Singapura terkait ekspor listrik hijau.

    Menurut Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, negosiasi ini hampir rampung dilakukan dan akan diumumkan dalam waktu dekat.

    “Dalam waktu cepat, tidak lama lagi sudah mulai ada tanda-tanda cahaya untuk kesepakatan sudah mulai ada,” ujar Bahlil yang dikutip Selasa, 27 Mei.

    Ia menambahkan, sudah seharusnya Indonesia menjalin kerja sama dan saling membantu negara dengan tetangga termasuk negara singa putih ini. Namun ia menegaskan, ekspor listrik ke Singapura juga harus dibarengi dengan keuntungan yang akan diperoleh Indonesia dari kerja sama tersebut.

    Bahlil menegaskan Indonesia secara terbuka ingin melakukan ekspor listrik namun harus ada tawaran menarik dari Singapura.

    “Ini urusan negara. Jadi kalau negara lain mau berbagi dengan kita, ya tuangkan perjanjiannya. Apa yang kamu kasih. Kalau dia sudah oke, kita sudah anggap bijak, ya kita kasih,” tegasnya.

    Sebelumnya Sebelumnya, Singapura mengumumkan akan menambah kuota impor listrik rendah karbon dari Indonesia dari semula 2 gigawatt (GW) menjadi 3,4 GW guna mendukung kebutuhan energi terbarukan pada masa mendatang.

    Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri Kedua Perdagangan dan Industri Singapura, Tan See Leng, dalam acara Indonesia International Sustainability Forum 2024 di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa Singapura sebelumnya telah memberikan persetujuan bersyarat (conditional approval) kepada lima perusahaan Indonesia untuk mengimpor listrik rendah karbon sebesar 2 GW.

  • Prospek Bisnis Batu Bara Kala Porsi Penambahan PLTU Makin Dipangkas

    Prospek Bisnis Batu Bara Kala Porsi Penambahan PLTU Makin Dipangkas

    Bisnis.com, JAKARTA – Permintaan batu bara diproyeksi masih akan tetap prospektif meski porsi rencana penambahan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Tanah Air semakin berkurang.

    Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025-2034, penambahan PLTU dalam 10 tahun ke depan dipatok sebesar 6,3 gigawatt (GW). Angka itu lebih rendah dibandingkan target penambahan listrik dari PLTU pada RUPTL 2021-2030 yang sebesar 19,7 GW.

    Sementara itu, porsi penambahan pembangkit hingga 2034 akan didominasi oleh pembangkit berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) dengan total kapasitas 42,6 GW atau 61% dari total penambahan pembangkit.

    Melihat rencana tersebut, pelaku usaha batu bara optimistis permintaan batu bara masih menjanjikan. Apalagi belum ada kejelasan pasti mengenai rencana pensiun dini PLTU dalam RUPTL terbaru PLN.

    Direktur Eksekutif Indonesian Mining Association (IMA) Hendra Sinadia menilai permintaan batu bara untuk ekspor maupun domestik masih tinggi.

    “Kami masih optimistis permintaan batu bara, baik domestik maupun ekspor masih cukup bagus,” kata Hendra kepada Bisnis, Selasa (27/5/2025).

    Dia bahkan, memproyeksikan serapan batu bara di pasar domestik yang saat ini porsinya mencapai 25% bisa naik menjadi 30%.

    Menurutnya, permintaan batu bara dalam negeri akan ditopang oleh industri smelter. Hendra menilai industri pengolahan itu masih berpotensi ekspansif.

    “Permintaan untuk industri smelter diproyeksi meningkat,” kata Hendra.

    Dia menambahkan bahwa pengusaha batu bara juga saat ini tak sepenuhnya bergantung pada bisnis energi fosil. Namun, ada beberapa yang mulai merambah ke bisnis energi bersih.

    Dengan begitu, setidaknya pengusaha batu bara memiliki bantalan jika prospek bisnis emas hitam menurun.

    “Beberapa perusahaan pertambangan batu bara telah berinvestasi di bidang usaha ekosistem energi bersih,” ucap Hendra.

    Optimisme tersebut juga datang dari PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO). Head of Corporate Communication ADRO Febriati Nadira mengatakan, Perseroan meyakini prospek bisnis PLTU masih cukup baik. Apalagi, masih ada kebutuhan listrik untuk wilayah Asia.

    “Kami meyakini prospek PLTU di masa depan masih cukup baik terutama untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Asia yang masih terus berkembang,” ucap Febriati kepada Bisnis, Selasa (27/5/2025).

    Kendati demikian, ADRO juga bakal tetap mendorong usaha di sektor energi bersih. Febriati mengatakan, dalam mengoperasikan PLTU, ADRO melalui PT AlamTri Power menggunakan teknologi yang lebih ramah lingkungan dan efisien.

    Metode itu seperti teknologi circulating fluidized bed (CFB) yang bertemperatur rendah dan dapat menekan emisi sulfur dioksida.

    Di samping itu, perusahaan juga menerapkan teknologi ultra super critical (USC) dan sistem pengolahan gas buang yang dapat meminimalkan gas emisi/dispersi sehingga ramah lingkungan.

    “Selain itu kami juga telah mencoba untuk melakukan dekarbonisasi di antaranya melalui co-firing,” imbuh Febriati.

    Dia menjelaskan, AlamTri Power fokus mengembangkan proyek-proyek energi terbarukan dan berpartisipasi aktif dalam tender berbagai pembangkit listrik terbarukan.

    Fokus ini seperti beberapa proyek EBT yang sedang dijalankan, di antaranya, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap dengan kapasitas 130 kilowatt peak (kWp) di Kelanis dan tambahan kapasitas 468 kWp PLTS dengan sistem terapung di Kalimantan Tengah.

    Adapun, PLTS itu untuk melayani kebutuhan listrik di area tambang PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI). Selain itu, ADRO juga mengembangkan PLTA Mentarang Induk berkapasitas 1.375 megawatt (MW) di kawasan industri di Kalimantan Utara.

    Sentimen Positif

    Sejumlah analis menilai, RUPTL PLN 2025—2034 berpotensi besar memberikan sentimen positif terhadap emiten batu bara yang memiliki kontrak pasokan domestik.

    Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, sentimen terhadap RUPTL PT PLN ini cukup positif dan memiliki potensi untuk mendorong kinerja penjualan batu bara domestik secara bottom line.

    ”Kalau terkait dengan meraih laba yang tinggi, semua tergantung daripada pendapat pemerintah terkait dengan harga batu bara acuan [HBA],” katanya saat dihubungi, Selasa (27/5/2025).

    Nafan memprediksi, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) akan menjadi salah satu perusahaan yang diuntungkan karena penjualan batu bara perseroan cenderung mengarah pada pasar domestik.

    ”Karena PTBA kan lebih mengandalkan pada penjualan domestik jika dibandingkan dengan Alamtri atau Agro Group yang memang lebih menitikberatkan kepada ekspor,” pungkasnya.

    Senada, Head of Research PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata menilai, RUPLT PLN memberikan sentimen positif terhadap kinerja emiten batu bara secara umum. Akan tetapi, emiten dengan kontrak pasokan domestik bakal mendapatkan lebih banyak keuntungan.

    Meskipun begitu, menurut Liza, volatilitas harga batu bara global masih menjadi sentimen negatif utama dari angin segar ini.

    Adapun Liza menilai, saham ADRO, PTBA, ITMG, hingga AADI memiliki potensi dengan katalis positif terhadap kebijakan ini. Saham ADRO, misalnya, dinilai memiliki diversifikasi bisnis yang kuat , termasuk pemangkit listrik dan logistik yang dapat memberikan stabilitas pendapatan perseroan.

    ”AADI selaku anak usaha ADRO memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan, terutama jika kebijakan royalti yang lebih rendah diterapkan,” kata Liza saat dihubungi, Selasa (27/5/2025).

    Batu Bara Masih Jadi Andalan 

    Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa pembangunan PLTU batu bara tetap dilakukan oleh Indonesia lantaran tren transisi energi global bergeser. Dia pun menyinggung Amerika Serikat (AS) yang keluar dari Perjanjian Paris. 

    Oleh karena itu, dia berpendapat komitmen mengurangi penggunaan batu bara oleh negara lain kian tak pasti.

    “Oh, dia saja sudah keluar kok [dari Perjanjian Paris]. Pertanyaan itu harus saya jawab secara geopolitiknya seperti itu,” jelas Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (26/5/2025).

    Bahlil menambahkan bahwa masih ada negara maju yang kerap menggembar-gemborkan penghentian batu bara. Namun, pada kenyataannya negara tersebut masih punya kontrak jual beli emas hitam dengan Indonesia.

    Oleh karena itu, Bahlil menegaskan agar pihak-pihak yang dia maksud tak memaksa RI menyetop penggunaan batu bara. Kendati demikian, Bahlil tak memerinci negara mana yang dia maksud itu.

    “Kalau [negara itu] masih mau [pakai] batu bara, kenapa dia paksa kita tidak pakai batu bara,” kata Bahlil.

    Di sisi lain, Bahlil juga menegaskan bahwa Indonesia belum akan melakukan pensiun dini PLTU bila tidak ada dukungan pendanaan yang memadai. 

    Dia mengatakan, pemerintah sama sekali tak keberatan untuk memensiunkan PLTU batu bara dalam rangka transisi energi. Hanya saja, dia menekankan bahwa pensiun dini PLTU membutuhkan biaya besar, sementara dukungan pembiayaan dari perbankan masih minim dan belum ada perbankan yang mau memberi pembiayaan dengan bunga murah. 

    “Sudahlah negara ini lagi butuh uang. Mau pensiun [PLTU] boleh, besok pagi saya pensiunkan. Tapi, ada enggak dana donor yang mau biayai? Yuk, kasih dong,” kata Bahlil.

    Menurutnya, jika pensiun dini PLTU dipaksakan akan menjadi beban bagi negara. Di sisi lain, Bahlil tak mau melimpahkan beban tersebut kepada pelanggan listrik atau masyarakat.

    “Jangan minta pensiun, uangnya enggak dikasih, [malahan] kasih bunga mahal, teknologi mahal. Yang jadi beban siapa? Masa gue membebankan rakyat gue? Masa harus membebankan kepada negara untuk subsidi? Atau masa harus kurangi profitnya PLN? Yang benar saja,” jelas Bahlil.

    Wacana pensiun dini PLTU di Tanah Air belakangan seolah jalan di tempat sejak diamanatkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 112/2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan Untuk Penyediaan Tenaga Listrik atau Perpres EBT.

    Baru-baru ini, pemerintah juga telah mengeluarkan roadmap transisi energi yang memuat skema pensiun dini PLTU, yakni Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 10/2025 tentang Peta Jalan Transisi Energi Sektor Ketenagalistrikan. Peraturan tersebut berisi peta jalan untuk mengakhiri operasional PLTU batu bara guna mencapai target net-zero emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat. 

    Untuk mencapai target tersebut, pemerintah bakal melakukan pensiun dini PLTU batu bara berdasarkan sejumlah kriteria. Pemerintah juga akan melarang pembangunan PLTU baru kecuali yang memenuhi ketentuan dalam Perpres No. 112/2022. 

    Permen tersebut juga memuat pertimbangan ketersediaan dukungan pendanaan dalam negeri dan luar negeri untuk mempercepat penghentian operasional PLTU batu bara secara total.

    Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

  • Dari Sidoarjo, Raja Baja Dunia Ini Bangun Kerajaan Miliaran Dolar

    Dari Sidoarjo, Raja Baja Dunia Ini Bangun Kerajaan Miliaran Dolar

    Jakarta

    Namanya mungkin tak sepopuler Elon Musk atau Bill Gates, tapi ia adalah salah satu orang terkaya dunia yang punya kerajaan bisnis baja. Uniknya, perjalanan bisnis raksasanya justru dimulai dari sebuah pabrik kecil di Sidoarjo, Indonesia. Pria itu adalah Lakshmi Narayan Mittal, yang kini menjadi raja baja dunia sekaligus miliarder papan atas.

    Berdasarkan data real time Forbes, Lakshmi Mittal dinobatkan sebagai orang terkaya nomor 116 di dunia dengan harta US$ 18,4 miliar. Dia juga dinobatkan sebagai orang paling kaya ke-15 di tanah India.

    Lakshmi Mittal lahir pada 15 Juni 1950 di Churu, Rajasthan, India. Selagi kecil, Mittal besar di rumah kakeknya. Setelah mengecap pendidikan SMA, dirinya pindah bersama orang tuanya ke Calcutta lantaran perusahaan baja rintisan ayahnya menjadi mitra sebuah perusahaan besar.

    Dilansir Britannica, bisnisnya bermula ketika dia dan keluarga pergi meninggalkan India untuk datang ke Surabaya pada 1976. Kedatangan ini terjadi setelah dia lulus kuliah dari jurusan bisnis dan akuntansi dari St. Xavier College. Setelah itu, barulah dia ditugasi mengurusi bisnis baja bapaknya, Mohanlal Mittal, agar bisa berekspansi ke luar negeri. Dan tibalah dia di Surabaya.

    Sesampainya di Surabaya, pria yang kini 74 tahun itu bergegas mendirikan pabrik pengolahan baja di Waru, Sidoarjo, Jawa Timur. Nama pabriknya PT Ispat Indo yang berlokasi di areal bekas persawahan seluas 16,5 hektare dan berdiri di tahun yang sama ketika tiba di Indonesia.

    Lewat pabrik itu dia memproduksi berbagai jenis batang kawat dan batangan karbon. Namun, yang menjadi titik balik bisnisnya adalah saat mempelopori pengembangan pabrik terintegrasi dan penggunaan Direct Reduced Iron (DRI) sebagai pengganti besi tua yang menjadi bahan dasar pembuatan baja.

    Dari sini, Mittal mengubah perusahaan keluarganya menjadi raksasa global yang menjangkau 14 negara dan berhasil mempekerjakan 150.000 orang. Dengan kerja kerasnya juga dirinya berhasil mempelopori pengembangan pabrik mini terintegrasi dan penggunaan direct reduced iron (DRI) sebagai pengganti besi tua yang menjadi bahan dasar pembuatan baja, serta mampu berkonsolidasi dengan industri baja global.

    Terbukti pada 2004, Mittal Steel menjadi pembuat baja terbesar di dunia dengan pengiriman produksi sebanyak 42,1 juta ton baja dan mampu membukukan keuntungan lebih dari US$ 22 miliar. Lakshmi Mittal kini tercatat sebagai CEO ArcelorMittal dan menjabat sebagai direktur non eksekutif di beberapa perusahaan seperti Goldman Sachs, EADS dan ICICI Bank.

    Mittal juga dilaporkan terus melakukan akuisisi kepada beberapa perusahaan baja di dunia. Seperti Ilva yang merupakan perusahaan baja asal Italia. Lewat ArcelorMittal menawarkan dana US$ 2,1 miliar dam juga mengakuisisi Essar Steel sebesar US$ 5,9 miliar. Proses akuisisi tersebut dilakukan pada tahun 2018.

    Kekayaan Mittal akan terus bertambah seiring grup perusahaannya melakukan diversifikasi bisnis ke perkapalan, batu bara, listrik, dan minyak. Mittal dikenal banyak orang karena keberhasilan mengubah perusahaan sakit menjadi emas.

    (fdl/fdl)

  • Tampang Mobil Listrik Xiaomi YU7 yang Harganya Diprediksi Rp 400 Jutaan

    Tampang Mobil Listrik Xiaomi YU7 yang Harganya Diprediksi Rp 400 Jutaan

    Tampang Mobil Listrik Xiaomi YU7 yang Harganya Diprediksi Rp 400 Jutaan

  • Daftar 6 Paket Stimulus Ekonomi dari Diskon Listrik hingga Subsidi Upah, Syarat dan Cara Menerimanya

    Daftar 6 Paket Stimulus Ekonomi dari Diskon Listrik hingga Subsidi Upah, Syarat dan Cara Menerimanya

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah merilis enam paket kebijakan sebagai stimulus ekonomi demi menjaga pertumbuhan di atas 5%. Pasalnya, pada kuartal I/2025 pertumbuhan ekonomi hanya 4,87% secara tahunan, melambat dari periode sebelumnya. 

    Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan setidaknya terdapat enam program/kebijakan stimulus ekonomi untuk menjaga daya beli masyarakat dan meningkatkan konsumsi domestik.

    Paket stimulus ditetapkan usai dibahas dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) tingkat Menteri pada Jumat (23/5/2025) yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan dihadiri Menteri, Wakil Menteri, dan Pimpinan/Perwakilan K/L terkait. 

    “Semua program stimulus ekonomi tersebut segera diterapkan mulai tanggal 5 Juni 2025,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (27/5/2025).

    Sebagai gambaran, pelanggan pascabayar mendapatkan diskon tarif listrik 50% dari rekening biaya listrik untuk pemakaian Juni 2025 yang akan dibayar pada Juli 2025. Sementara untuk pemakaian Juli 2025 akan dibayar pada rekening Agustus 2025.  

    Sementara itu, pelanggan prabayar akan memperoleh diskon secara langsung ketika pembelian token listrik pada Juni dan Juli 2025. Dengan begitu, masyarakat cukup membayar harga token sebesar setengah dari pembelian bulan sebelumnya untuk mendapatkan kWh yang sama.

    Beberapa stimulus bukan barang baru, sebut saja diskon tarif listrik yang sebelumnya telah pemerintah berikan pada Januari hingga Februari 2025.

    Di mana total anggaran yang diperlukan untuk menanggung diskon tarif listrik 50% selama dua bulan mencapai Rp13,6 triliun (angka sementara). 

    Diskon tersebut telah dinikmati 135,9 juta pelanggan yang menikmati diskon tarif listrik tersebut. Terdiri dari 71,1 juta pelanggan yang menikmati diskon tarif listrik pada Januari, dan 64,8 juta pelanggan pada Februari.

    Di samping itu, pemerintah juga memberikan Bantuan Subsidi Upah (BSU) senilai Rp150.000/Bulan untuk sekitar 17 Juta Pekerja dengan gaji sampai dengan Rp3,5 juta atau sebesar UMP/Kota/Kab yang berlaku, serta 3,4 Juta Guru Honorer selama 2 bulan (Juni—Juli 2025).

    Sementara itu, terdapat 3 jenis Diskon Transportasi selama dua bulan pada momen libur sekolah (sekitar awal Juni 2025 sampai dengan pertengahan Juli 2025). 

    Berikut daftar insentif atau stimulus ekonomi kuartal II/2025:

    1. Diskon Transportasi

    Diskon Tiket Kereta sebesar 30%
    Diskon Tiket Pesawat berupa PPN DTP 6%
    Diskon Tiket Angkutan Laut sebesar 50%.

    2. Diskon Tarif Tol

    Diskon Tarif Tol sebesar 20% untuk sekitar 110 Juta Pengendara selama 2 bulan pada momen Liburan Sekolah (sekitar awal Juni 2025 s.d. pertengahan Juli 2025) dengan skema program sama dengan pemberlakuan Diskon pada Nataru dan Lebaran.
     

    3. Diskon Tarif Listrik

    Diskon Tarif Listrik sebesar 50% kepada sekitar 79,3 Juta Rumah Tangga (Pelanggan ≤1300 VA) dimulai pada awal Juni 2025 s.d. akhir Juli 2025 (tanggal 5 Juni s.d. 31 Juli 2025).
     

    4. Penebalan Bantuan Sosial dan Pemberian Bantuan Pangan

    Tambahan Kartu Sembako Rp200.000/Bulan untuk sekitar 18,3 Juta KPM diberikan selama dua bulan.
    Bantuan Pangan 10 kilogram Beras untuk sekitar 18,3 Juta KPM.

    5. Bantuan Subsidi Upah (BSU)

    BSU sebesar Rp150.000/Bulan untuk sekitar 17 Juta Pekerja dengan gaji sampai dengan Rp3,5 juta atau sebesar UMP/Kota/Kab yang berlaku, serta 3,4 Juta Guru Honorer selama 2 bulan (Juni—Juli 2025) dan akan disalurkan dalam satu kali penyaluran pada Juni 2025.

    6. Perpanjangan Diskon Iuran JKK

    Perpanjangan Diskon 50% iuran program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) di BPJS Ketenagakerjaan dilakukan kembali selama 6 bulan bagi Pekerja Sektor Padat Karya (Periode Agustus 2025 sampai dengan Januari 2026).

  • Daftar 3 Golongan Pelanggan Listrik yang Dapat Diskon Tarif 50%

    Daftar 3 Golongan Pelanggan Listrik yang Dapat Diskon Tarif 50%

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah bersiap memberikan strimulus ekonomi guna menjaga daya beli masyarakat dan meningkatkan konsumsi. Salah satu stimulusnya adalah kelanjutan diskon tarif listrik 50% untuk pelanggan listrik milik PT PLN (Persero) yang memiliki daya listrik 1.300 Volt Amphere (VA) ke bawah.

    “Stimulus Ekonomi Q2-2025 tersebut telah dibahas secara mendalam pada Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) tingkat Menteri pada hari Jumat (23/05) yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan dihadiri Menteri, Wakil Menteri, dan Pimpinan/Perwakilan K/L terkait. Pada Rakortas tersebut telah disepakati bahwa semua program stimulus ekonomi tersebut akan segera diterapkan mulai tanggal 5 Juni 2025,” ujar Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Selasa (27/5/2025).

    Susiwijono merinci, diskon tarif listrik sebesar 50% akan berlaku untuk sekitar 79,3 Juta Rumah Tangga, untuk pelanggan 1.300 VA ke bawah.

    Artinya ada tiga golongan pelanggan listrik yang akan mendapatkan diskon tarif 50%. Diantaranya 1.300 VA, 900 VA dan 450 VA.

    “Pemberlakuan Diskon Listrik skemanya sama dengan Program Diskon Listrik pada Januari-Februari 2025 yang lalu, akan dimulai pada awal Juni 2025 sampai dengan akhir Juli 2025 (tanggal 5 Juni sampai dengan 31 Juli 2025),” ungkap-nya.

    Sebagaimana diketahui, pemerintah pada awal tahun ini juga sempat memberikan diskon tarif listrik 50%. Perbedaannya, yang mendapatkan diskon lebih luas atau menjangkau hingga pelanggan listrik 2.200 VA.

    (pgr/pgr)

  • RUPTL 2025-2034 PLN, tingkatkan investasi serap tenaga kerja

    RUPTL 2025-2034 PLN, tingkatkan investasi serap tenaga kerja

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Jakarta, Senin (26/5/2025). Foto: PLN

    RUPTL 2025-2034 PLN, tingkatkan investasi serap tenaga kerja
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Rabu, 28 Mei 2025 – 05:47 WIB

    Elshinta.com – PT PLN (Persero) siap melaksanakan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 demi meningkatkan investasi, menyerap tenaga kerja dan memperkuat ekonomi mikro. RUPTL tersebut telah diumumkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di Jakarta, Senin (26/5/2025).

    Bahlil menegaskan RUPTL ini merupakan instrumen penting untuk mewujudkan visi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam mencapai kedaulatan energi nasional berbasis potensi dalam negeri.

    ”Bapak Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Mas Gibran salah satu programnya itu adalah terkait dengan kedaulatan energi dan transisi energi, dan RUPTL ini sebagai salah satu instrumen untuk pedoman dalam implementasi dari ketersediaan kelistrikan kita,” tambahnya, dalam keterangan tertulis yang diterima Elshinta.

    Dijelaskannya pula RUPTL akan berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui 3 (tiga) faktor, yakni peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja dan penguatan ekonomi mikro. Pengembangan RUPTL berpotensi memperoleh investasi sebesar Rp2.967,4 triliun (T).

    Secara rinci, investasi ini terbagi untuk sektor pembangkit sebesar Rp2.133,7 T, sektor penyaluran sebesar Rp565,3 T, sektor distribusi, sektor listrik desa dan lainnya sebesar Rp268,4 T. “Proyek di RUPTL ini diharapkan akan berkontribusi kepada Produk Domestik Bruto (PDB) dan pertumbuhan ekonomi nasional secara signifikan,” terang Bahlil.

    Selain itu, diproyeksikan sebanyak 1,7 juta lapangan kerja baru akan tercipta melalui RUPTL terbaru ini, yang terdiri dari 836 ribu tenaga kerja di sektor pembangkitan dan 881 ribu di sektor transmisi serta gardu induk. Pihaknya juga optimistis hal ini dapat turut berkontribusi pada peningkatan daya beli masyarakat dan menekan angka pengangguran.

    “Kami memproyeksikan RUPTL ini akan menciptakan 1,7 juta lapangan kerja yang 91% di antaranya merupakan kategori green jobs,” terang Bahlil.

    Tak hanya itu, program Listrik Desa (Lisdes) dalam RUPTL 2025-2034 juga akan menargetkan aliran listrik ke 780 ribu rumah tangga di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T). Melalui program Lisdes ini, diharapkan usaha mikro di berbagai daerah tersebut dapat bertumbuh dan mendorong perekonomian.

    Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyatakan kesiapan pihaknya dalam mendukung penuh dan melaksanakan RUPTL 2025-2034.

    “Melalui RUPTL ini, PLN tak hanya menjalankan mandat transisi energi dan komitmen Indonesia dalam Paris Agreement menuju Net Zero Emissions, kami juga ingin berkontribusi nyata dalam pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja hijau, dan pengentasan kemiskinan,” pungkas Darmawan. (Vit/Ter/PLN)

    Sumber : Radio Elshinta

  • DKI Kemarin, Waspada banjir rob hingga pencabutan KJP siswa merokok

    DKI Kemarin, Waspada banjir rob hingga pencabutan KJP siswa merokok

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah pemberitaan yang tersaji di kanal Metro pada Selasa (27/5) tampaknya masih menarik disimak kembali mulai dari masyarakat di pesisir Jakarta Utara mewaspadai banjir rob akibat fenomena “supermoon” pada 24-31 Mei 2025 hingga pencabutan KJP Plus bagi siswa merokok.

    Berikut berita pilihan untuk menemani pada Rabu pagi hari Anda;

    1. Waspadai banjir rob di Jakarta Utara hingga 31 Mei 2025

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat di pesisir Jakarta Utara mewaspadai banjir rob akibat fenomena “supermoon” pada 24 Mei-31 Mei 2025.

    “Waspada menghadapi fenomena supermoon dari mulai 24 sampai 31 Mei 2025,” ujar Kepala Satuan Pelaksana Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Kristian Gottam Marudut Sihombing di Jakarta, Selasa.

    Selanjutnya

    2. Jakut minta masyarakat waspadai potensi kebakaran

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Utara meminta masyarakat di wilayah tersebut mewaspadai potensi yang dapat mengakibatkan kebakaran karena kejadian kebakaran sangat merugikan masyarakat, terutama yang tinggal di kawasan padat penduduk.

    “Kami minta agar waspada terhadap segala potensi kebakaran baik yang bersumber dari kompor atau gas dan arus listrik,” kata Wali Kota Jakarta Utara Hendra Hidayat di Jakarta, Selasa.

    Selanjutnya

    3. DKI gencarkan bebas pungli di Rusunawa Pulogebang lewat Sirukim

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggencarkan lingkungan bebas pungutan liar di rumah susun sederhana sewa (rusunawa) melalui aplikasi Sistem Informasi Perumahan dan Permukiman (Sirukim).

    Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta, Kelik Indriyanto mengatakan hal itu saat peluncuran kembali (relaunching) aplikasi Sirukim di Rusunawa Pulogebang Penggilingan Tower C, Pulo Gebang, Jakarta Timur, Selasa.

    Selanjutnya

    4. Pemprov DKI ingin RDF Rorotan sempurna sebelum dioperasikan kembali

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin pusat pengolahan sampah menjadi bahan bakar Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan, Jakarta Utara, sempurna sebelum dioperasikan kembali.

    “Prosesnya harus sempurna. Nggak bisa abal-abal. Kita nggak bisa serta-merta hanya ingin melakukan sesuatu, tapi mengorbankan kesehatan masyarakat,” kata Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik Cyril Raoul Hakim alias Chico Hakim di Jakarta, Selasa.

    Selanjutnya

    5. KJP Plus siswa bisa dicabut jika ketahuan merokok

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan bahwa Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus bisa dicabut jika kedapatan merokok di sekolah maupun tempat umum.

    “Ini bertujuan untuk mencegah bertambahnya jumlah perokok anak,” kata Pramono di Jakarta, Selasa.

    Selanjutnya

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Musim Kemarau Bikin Kulit Kering? Ini Alasan Butuh Air Cooler

    Musim Kemarau Bikin Kulit Kering? Ini Alasan Butuh Air Cooler

    Jakarta: Musim kemarau di Indonesia identik dengan panas yang menyengat dan udara yang kering. Jika merasa kulit mulai kering, bibir pecah-pecah, atau mata terasa perih, itu tandanya kelembapan udara di sekitar sedang sangat rendah.

    Banyak orang memilih menyalakan AC agar lebih nyaman, tapi sayangnya, AC justru bisa memperparah kondisi tersebut karena cenderung menyerap kelembaban udara di ruangan. Inilah kenapa butuh Air Cooler, solusi yang tetap bikin adem, namun tidak membuat kulit kering.
     
    Air cooler bekerja dengan cara membasahi udara dan melepaskan kabut air halus ke sekitarnya, yang kemudian diserap kembali oleh udara di ruangan. Proses ini membantu meningkatkan kadar kelembaban secara alami. Hasilnya, udara jadi terasa lebih segar dan tidak membuat kulitmu kering. Ini sangat membantu, apalagi ketika menghabiskan banyak waktu di dalam ruangan saat musim panas.
     
    Dengan kelembaban yang terjaga, risiko kulit kering dan pecah-pecah bisa dikurangi. Bahkan, air cooler juga bisa membantu meredakan gejala lain akibat udara kering, seperti mata gatal, tenggorokan terasa tidak nyaman, dan hidung yang sering tersumbat.

    Jadi, manfaatnya bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga kesehatan. Selain itu, yang tidak kalah penting, alat ini hemat energi sehingga tidak perlu khawatir tagihan listrik melonjak.
     
    Jadi, jika mulai merasa udara kian panas dan kulit semakin kering, mungkin ini saat yang tepat untuk beralih ke air cooler. Dengan air cooler, udara di rumah jadi lebih sejuk dan bersih serta kulit tetap lembab. Kombinasi yang pas untuk menghadapi musim kemarau dengan nyaman.
     
    Salah satu Air Cooler terbaik adalah dari Toshiba, produk ini bisa jadi jawaban yang dicari. Berbeda dengan AC yang cenderung menyerap kelembaban udara, Air Cooler Toshiba justru bekerja sebaliknya. Dengan teknologi HumidCool AIRDynamic, alat ini menyemprotkan uap air halus ke udara sehingga membantu menjaga kelembaban alami di dalam ruangan. Hasilnya, kulit kamu tetap terhidrasi meski ruangan terasa sejuk.
     
    Air Cooler Toshiba juga dilengkapi teknologi 2-step purification. Udara panas dari luar akan dibersihkan dengan dua langkah sebelum dikeluarkan menjadi udara dingin. Menjamin udara yang dihasilkan Air Cooler lebih bersih. Fitur ini sangat cocok untuk yang mempunyai anak kecil atau lansia di rumah yang rentan terkena alergi atau iritasi.

    Selain menjaga kelembapan, Air Cooler Toshiba juga punya fitur air purifier dan ion negatif yang bantu membersihkan udara dari bakteri dan debu. Jadi, selain kulit tetap sehat, udara yang kamu hirup pun lebih bersih dan segar.
     
    Yang paling menarik, Air Cooler Toshiba ini cuma butuh daya maksimal 55 sampai 65 watt. Jauh lebih hemat listrik dibandingkan dengan AC yang bisa menguras listrik ratusan watt apalagi dengan pemakaian berjam-jam.

    Jakarta: Musim kemarau di Indonesia identik dengan panas yang menyengat dan udara yang kering. Jika merasa kulit mulai kering, bibir pecah-pecah, atau mata terasa perih, itu tandanya kelembapan udara di sekitar sedang sangat rendah.
     
    Banyak orang memilih menyalakan AC agar lebih nyaman, tapi sayangnya, AC justru bisa memperparah kondisi tersebut karena cenderung menyerap kelembaban udara di ruangan. Inilah kenapa butuh Air Cooler, solusi yang tetap bikin adem, namun tidak membuat kulit kering.
     
    Air cooler bekerja dengan cara membasahi udara dan melepaskan kabut air halus ke sekitarnya, yang kemudian diserap kembali oleh udara di ruangan. Proses ini membantu meningkatkan kadar kelembaban secara alami. Hasilnya, udara jadi terasa lebih segar dan tidak membuat kulitmu kering. Ini sangat membantu, apalagi ketika menghabiskan banyak waktu di dalam ruangan saat musim panas.
     
    Dengan kelembaban yang terjaga, risiko kulit kering dan pecah-pecah bisa dikurangi. Bahkan, air cooler juga bisa membantu meredakan gejala lain akibat udara kering, seperti mata gatal, tenggorokan terasa tidak nyaman, dan hidung yang sering tersumbat.
     
    Jadi, manfaatnya bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga kesehatan. Selain itu, yang tidak kalah penting, alat ini hemat energi sehingga tidak perlu khawatir tagihan listrik melonjak.
     
    Jadi, jika mulai merasa udara kian panas dan kulit semakin kering, mungkin ini saat yang tepat untuk beralih ke air cooler. Dengan air cooler, udara di rumah jadi lebih sejuk dan bersih serta kulit tetap lembab. Kombinasi yang pas untuk menghadapi musim kemarau dengan nyaman.
     
    Salah satu Air Cooler terbaik adalah dari Toshiba, produk ini bisa jadi jawaban yang dicari. Berbeda dengan AC yang cenderung menyerap kelembaban udara, Air Cooler Toshiba justru bekerja sebaliknya. Dengan teknologi HumidCool AIRDynamic, alat ini menyemprotkan uap air halus ke udara sehingga membantu menjaga kelembaban alami di dalam ruangan. Hasilnya, kulit kamu tetap terhidrasi meski ruangan terasa sejuk.
     
    Air Cooler Toshiba juga dilengkapi teknologi 2-step purification. Udara panas dari luar akan dibersihkan dengan dua langkah sebelum dikeluarkan menjadi udara dingin. Menjamin udara yang dihasilkan Air Cooler lebih bersih. Fitur ini sangat cocok untuk yang mempunyai anak kecil atau lansia di rumah yang rentan terkena alergi atau iritasi.

    Selain menjaga kelembapan, Air Cooler Toshiba juga punya fitur air purifier dan ion negatif yang bantu membersihkan udara dari bakteri dan debu. Jadi, selain kulit tetap sehat, udara yang kamu hirup pun lebih bersih dan segar.
     
    Yang paling menarik, Air Cooler Toshiba ini cuma butuh daya maksimal 55 sampai 65 watt. Jauh lebih hemat listrik dibandingkan dengan AC yang bisa menguras listrik ratusan watt apalagi dengan pemakaian berjam-jam.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MMI)