Kapal bernama Morning Midas itu dilaporkan terbakar sekitar 300 mil (hampir 500 km) barat daya Adak, Alaska. Menurut data pelayaran, kapal tersebut berangkat dari pelabuhan Yantai, China, pada 26 Mei dan tengah menuju Lazaro Cardenas, Meksiko. Asap pertama kali terlihat dari dek yang memuat kendaraan listrik, namun hingga kini belum diketahui merek-merek kendaraan yang terbakar. (U.S. Coast Guard/Air Station Kodiak/Handout via REUTERS)
Topik: Listrik
-

Motor Listrik Tangkas X7 Jadi Armada Ojol, Jarak Tempuhnya 120 Km!
Jakarta –
PT The Agung Pamungkas (Tangkas) mengumumkan kerja sama dengan perusahaan ride hailing Gojek. Produk yang menjadi andalan Tangkas adalah X7 New.
Founder dan CEO Tangkas Motor Listrik Agung Pamungkas alias Don Papank menyebut, bekerja sama dengan Gojek yaitu untuk kebutuhan pengadaan para ojek online (ojol) di Jabodetabek sebagai start awal. Ekspansi selanjutnya berkembang ke Jawa Timur, hingga Provinsi Bali.
“Tangkas adalah merek yang dipilih oleh Gojek untuk memenuhi kebutuhan para ojol di wilayah Jabodetabek hingga Bali. Dan ini satu lompatan yang luar biasa bagi perusahaan kami,” kata Don Papank dalam keterangannya.
Don Papank menyebut, dalam kerja sama ini, pihaknya memberikan kemudahan bagi para driver ojol untuk mencicil motor listrik Tangkas, serta memiliki motor listrik Tangkas melalui aplikasi Gojek, sehingga dapat menambah banyak ribuan lapangan pekerjaan.
Don Papank menambahkan, saat ini perkiraan kebutuhan Gojek untuk unit motor listrik telah membutuhkan kurang lebih 250.000 unit dalam 3 tahun ke depan dan sekitar 30.000 dalam setahun pertama.
Tangkas Motor Listrik kerja sama dengan Gojek Foto: Tangkas Motor Listrik
“Tangkas Motor Listrik berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan tersebut sebanyak 15.000 unit, dan siap digunakan untuk para ojol,” jelas Don Papank.
Selanjutnya, Don Papank mengatakan kerja sama ini membuktikan kualitas dari motor listrik Tangkas. Ketangguhan motor listrik ini bakal diuji lewat keperluan operasional harian ojol yang intensif.
“Kalau unit tersebut sudah dipakai oleh Gojek artinya produk tersebut sudah berkualitas unggul karena sejatinya Gojek dipakai untuk kebutuhan yang heavy used setiap hari dan pasti memiliki legalitas lengkap,” jelas dia.
Tangkas X7 New Foto: Tangkas Motor Listrik
Salah satu modelnya Tangkas yang bakal menjadi armada Gojek adalah X7. Ini merupakan motor listrik yang dirancang dengan desain seperti skutik bongsor.
Di atas kertas, Tangkas X7 punya spek yang cocok untuk mobilitas sehari-hari. X7 dibekali baterai 72V/32AH, dinamo 3000W – 4000w dan jarak tempuh sekitar 120 km dengan kecepatan maksimum 100 km/jam. Fitur canggih lainnya meliputi remote alarm, port USB, dan tombol mundur. Harga motor listrik ini sekitar Rp 32.600.000, dan sudah termasuk dokumen legalitas kendaraan seperti STNK.
(riar/dry)
-

Ini yang Bikin Xpeng X9 Beda dari Denza D9-Toyota Alphard
Jakarta –
Xpeng X9 akan bermain di segmen MPV premium dan bersaing dengan Toyota Alphard juga Denza D9. Yang menarik, Xpeng X9 diklaim memiliki perbedaan karakteristik dengan D9 dan Alphard. Apakah perbedaan yang dimaksud?
Dikatakan VP Marketing Xpeng Indonesia Hari Arifianto, Xpeng X9 memiliki desain ala starship yang modern. Desain ini menjadikan X9 tampil sporty dan agresif, berbeda dengan D9 dan Alphard yang cenderung boxy. Nah, dengan desain yang meruncing dan agresif, membuat mobil cocok dikendarai sebagai penumpang maupun pengemudi.
“Itu dengan starship design, kalau turun dari mobil nggak disangka sopir (kalau pemiliknya mengemudi sendiri). Ini jadi confident kan. Jadi ini lebih kayak mobil keluarga, tetapi buat bisnis juga bisa. Jadi ini salah satu keunggulannya,” bilang Hari kepada wartawan di PIK 2, Tangerang, Banten, Selasa (3/6/2025).
Xpeng X9 memiliki desain yang sporty dan agresif Foto: Luthfi Anshori/detikOto
Bocoran Spesifikasi Xpeng X9
Xpeng X9 menjadi salah satu model-model yang dinanti kehadirannya, sebab mobil ini merupakan electric MPV 7-seater yang menggabungkan kelapangan ruang, dan juga kecanggihan teknologi, termasuk kenyamanan SUV.
Interior Starship Universe Cockpit menghadirkan zero-gravity space sofas, pengaturan elektrik stepless untuk kursi baris ketiga, dan fitur pijat di baris pertama dan kedua.
Fitur lainnya meliputi layar 21,4 inci, kulkas multifungsi (dingin/panas), sistem udara XFree breath micro climate, dan sistem audio Xopera23-speaker surround sound.
Kabin seluas 7,7 m2 dilengkapi ruang bagasi hingga 2.554 liter. Fitur pelipatan elektrik untuk kursi baris ketiga-memberikan fleksibilitas konfigurasi maksimal hanya dengan satu tombol.
Didukung oleh platform 800V XPower dan sistem suspensi udara dual-chamber cerdas, X9 juga dilengkapi teknologi keselamatan XPilot Assist. Secara performa, mobil MPV listrik premium ini diklaim bisa mengeluarkan tenaga hingga 235 kW dan top speed mencapai 200 km/jam.
Mobil ini bakal tersedia dalam tiga varian, Standard Range, Long Range Pro, dan Long Range Pro+, dengan warna Crescent Silver, Dark Night Black, Nebula White, dan Matte Gray.
(lua/dry)
-

Tesla Mendadak Laku Keras Usai Elon Musk Ditendang Trump
Jakarta, CNBC Indonesia – Penjualan Tesla hancur lebur di beberapa negara seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Hal ini dipicu sentimen negatif terhadap sikap politik Elon Musk yang memunculkan gerakan boikot Tesla.
Namun, tren berbeda justru muncul di Australia. Penjualan Tesla melesat mencapai level tertinggi selama 12 bulan terakhir pada Mei 2025.
Tesla mengatakan pada pekan ini penjualan mobil listrik Tesla loncat menjadi 3.897 unit. Hal ini didorong penjualan moncer Model Y versi baru yang disulap menjadi kendaraan sport serbaguna dan compact.
Penjualan Model Y di Australia tumbuh 122,5% dari tahun-ke-tahun (YoY), sementara penjualan Model 3 anjlok signifikan, dikutip dari CNBC International, Kamis (5/6/2025).
Total pengiriman Tesla di Australia tumbuh 9,3% YoY. Namun, peningkatan dari April ke Mei 2025 naik 675%. Pada April lalu, Tesla hanya menjual 500 unit mobil listrik di Australia, menurut Dewan Kendaraan Listrik Australia.
Penjualan Tesla pada April 2025 di Australia mencatat kinerja terburuk sepanjang tahun. Meski penjualannya bangkit pada Mei 2025, namun total penjualan di Australia sepanjang tahun berjalan masih tercatat turun 48,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Pertumbuhan penjualan Tesla yang kuat di Australia pada Mei 2025 didorong secara signifikan oleh pembaruan Model Y. Namun, penjualan global masih mengalami tekanan,” kata associate director di firma riset Counterpoint, Liz Lee.
Menurut catatan Counterpoint, penjualan global Tesla anjlok 13% YoY pada kuartal-I (Q1) 2025.
“Meskipun Tesla menunjukkan kebangkitan di Australia, tetapi belum ada sinyal pemulihan secara global,” Lee menambahkan.
Reputasi Elon Musk Hancur Lebur
Penjualan global Tesla merana dalam beberapa bulan terakhir karena sengitnya kompetisi dan rusaknya reputasi Musk.
Sebelum Mei 2024, penjualan Tesla di Australia lesu setelah aksi vandalisme dan protes terkait pekerjaan Musk di pemerintahan Presiden AS DOnald Trump. Selain itu, Musk juga dihujat karena sikapnya yang membela partai sayap kanan di Eropa.
Pada pekan ini, Tesla melaporkan penjualan di AS anjlok 11% YoY. Kelompok industri Eropa pada pekan ini juga mencatat sinyal penjualan yang rendah untuk mobil Tesla baru di Spanyol, Portugal, Denmark, dan Swedia.
Namun, titik cerah juga muncul di Norwegia, sama seperti Australia. Model Y berhasil membantu meningkatkan pertumbuhan 213% pada Mei 2025 di Norwegia, dibandingkan tahun sebelumnya.
Tesla juga melaporkan penjualan pecah rekor di Turki sebanyak 1.545 unit pada bulan lalu.
Data ini muncul sesaat setelah Trump menggelar konferensi pers pada pekan lalu dan mengumumkan Elon Musk secara resmi mundur dari jabatannya di pemerintahan federal dan Gedung Putih.
Meski Trump menekankan Musk tetap menjadi penasihatnya, namun pernyataan lanjutan dari pengusaha Dan Ives mengatakan masa-masa politik Musk sejatinya telah berakhir.
Tesla Digempur Mobil China
Kembalinya Musk untuk fokus ke Tesla bertepatan dengan momentum persaingan industri mobil listrik yang kian ketat, terutama dari pabrikan asal China. Misalnya saja BYD yang makin gencar berekspansi secara global dan mulai head-to-head dengan Tesla.
Pada April 2025, penjualan BYD di Eropa telah melampaui Tesla untuk pertama kalinya, menurut JATO Dynamics. BYD baru-baru ini mengumumkan akan memangkas diskon. Tren ini juga diikuti pabrikan mobil listrik asal China lainnya.
Pada Maret lalu, data menunjukkan pendapatan tahunan Tesla juga sudah kalah dibandingkan BYD.
Namun, pada Mei 2025, Tesla berhasil kembali memimpin pasar mobil listrik di Australia dan mengalahkan BYD. Penjualan Tesla tembus 3.897 unit, berbanding BYD yang mencatat penjualan 3.225 unit.
(fab/fab)
-

Beda Pernyataan Menteri soal Diskon Tarif Listrik, Istana Bilang Begini
Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro menanggapi pertanyaan seputar dinamika kebijakan diskon tarif listrik yang sempat diumumkan tetapi kemudian dibatalkan.
Juri menegaskan bahwa Istana pada prinsipnya berpegang pada keterangan resmi dari para menteri yang menangani kebijakan tersebut.
“Pokoknya kita berpegang pada keterangan yang disampaikan oleh para Menteri dan Menteri tentu sudah mendapatkan arahan dari Pak Presiden, bagaimana masing-masing kebijakan itu dijalankan,” kata Juri di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (5/6/2025).
Saat ditanya mengenai adanya perbedaan sikap antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian ESDM terkait diskon tarif listrik, Juri menyatakan belum mendapatkan informasi detail mengenai hal tersebut.
“Aku belum dapat infonya,” ujar Juri.
Dia juga enggan mengomentari lebih jauh soal kemungkinan adanya miskomunikasi atau miskoordinasi antar kementerian dalam pengambilan kebijakan tersebut.
“Nah, itu saja. Jadi kami nggak perlu lah, bagaimana dinamika yang terjadi, satu kebijakan dibuat,” pungkas Juri.
Untuk diketahui, wcana diskon tarif listrik sebelumnya disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Dia mengatakan diskon tarif listrik ini termasuk dalam enam paket kebijakan insentif ekonomi yang akan digulirkan pemerintah pada 5 Juni 2025.
Keenam paket stimulus ekonomi tersebut yaitu diskon tiket pesawat, diskon tarif tol, diskon tarif listrik, penebalan bansos, subsidi upah, dan iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).
Namun, pemerintah membatalkan secara mendadak rencana pemberian diskon tarif listrik sebesar 50%, untuk kemudian dialihkan menjadi pemberian upah. Adapun, awalnya subsidi listrik direncanakan berlangsung pada Juni hingga Juli 2025.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan alasan pembatalan tersebut karena proses penganggaran yang dinilai tidak memungkinkan untuk direalisasikan dalam waktu dekat.
“Kami sudah rapat di antara para menteri dan untuk pelaksanaan diskon listrik ternyata untuk kebutuhan atau proses penganggarannya jauh lebih lambat sehingga kalau kita tujuannya adalah untuk Juni dan Juli. Kami memutuskan [diskon listrik ini] tak bisa dijalankan,” kata Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6/2025).
Sebagai gantinya, kata Sri Mulyani, pemerintah akan mengalokasikan anggaran tersebut ke dalam skema Bantuan Subsidi Upah (BSU) yang menyasar para pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta per bulan.
Sementara itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menegaskan bahwa pihaknya tidak mengetahui dan tidak dilibatkan dalam rencana pemberian diskon tarif listrik 50% periode Juni-Juli 2025.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan dirinya tidak mengetahui rencana tersebut sejak awal hingga akhirnya dibatalkan dan diganti dengan subsidi upah.
“Menyangkut diskon listrik, tanyakan kepada yang pernah mengumumkan. Saya kan dari awal kalian tanya, saya bilang, saya belum mendapat konfirmasi dan belum kita tahu,” kata Bahlil kepada wartawan, Selasa (3/6/2025).
Sebelumnya, pihaknya juga telah menegaskan bahwa tidak terlibat dalam proses perumusan maupun pembahasan kebijakan diskon tarif listrik tersebut.
-

Polytron Baru Bikin Pabrik Mobil Listrik Kalau Jual Segini Banyak
Jakarta –
Polytron masin ‘numpang’ di pabrik produksi mobil milik PT Handal Indonesia Motor. Kapan punya pabrik sendiri?
Direktur Komersial Polytron Tekno Wibowo menyebut perlu skala ekonomi untuk bisa sampai membuat pabrik sendiri.
“Waktunya? ya harapannya, semakin banyak yang beli semakin banyak kita bangun pabriknya,” kata Tekno di Jakarta, Selasa (3/5/2025).
“Kita mungkin harus menjual minimal 5 ribu, baru kita bisa membangun pabrik,” tambah dia.
Polytron G3 dan G3+ sudah memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sampai 40 persen.
Mobil itu menggendong baterai Lithium Ferro Phospate (LFP) berkapasitas 51,916 kWh. Baterai dipasok dari Gotion yang sudah memiliki fasilitas perakitan di Indonesia.
Kedua mobil ini merupakan produk kerja sama dengan perusahaan asal China Skyworth. Tekno mengatakan sudah mengeluarkan investasi di pabrik HIM untuk merakit Polytron G3 dan G3+.
“Sebetulnya yang perlu diperhatikan meskipun kita masih pakai pihak ketiga untuk melakukan perakitan. Polytron sudah melakukan banyak investasi untuk alat-alat instrumennya,” tambah dia.
Perlu diketahui Polytron sudah menargetkan penjualan 1.000 unit mobil listrik hingga akhir tahun 2025.
Mobil listrik Polytron juga belum genap satu bulan di Indonesia, tepatnya diluncurkan pertama kali pada Selasa (6/5) lalu.
“Ya sudah puluhan unit untuk ke konsumen, ya. Kalau yang untuk korporasi sudah ada juga, lumayan lah mereka belum coba tetapi sudah berani beli,” kata Tekno.
Sebagai langkah awal, Polytron EV Gallery & Service ini menjadi langkah awal dari pengembangan jaringan distribusi kendaraan listrik Polytron secara nasional. Di tahap pertama, Polytron menargetkan pembangunan total 8 showroom yang akan tersebar di berbagai kota besar.
(riar/rgr)
-

Istana Buka Suara soal Beda Pernyataan Menteri Terkait Diskon Tarif Listrik
Jakarta –
Perbedaan pernyataan menteri soal diskon tarif listrik 50% Juni dan Juli 2025 menuai sorotan. Awalnya, program ini menurut Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, masuk dalam daftar stimulus ekonomi kuartal II 2025.
Namun, usai rapat di Istana Senin (2/6/2025), yang dihadiri menteri-menteri ekonomi antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, hingga Menteri BUMN Erick Thohir, diskon tarif listrik 50% tidak masuk dalam daftar 5 paket stimulus ekonomi.
Lima stimulus yang akhirnya diumumkan pemerintah adalan diskon tarif transportasi, diskon tarif tol, tambahan bansos, bantuan subsidi upah, dan diskon Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) 50%.
Sebelum resmi batal, awalnya diskon tarif listrik 50% ini disampaikan langsung Airlangga Hartarto, namun Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengaku tak pernah diajak bicara soal kebijakan ini.
Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro mengatakan semua kebijakan stimulus yang akhirnya diumumkan pemerintah sudah mendapatkan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto.
“Pokoknya kita berpegang pada keterangan yang disampaikan oleh para Menteri dan Menteri tentu sudah mendapatkan arahan dari Pak Presiden, bagaimana masing-masing kebijakan itu dijalankan,” kata Juri ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (5/6/2025).
Soal perbedaan yang terjadi, Juri mengatakan belum tahu ada beda sikap yang terjadi. Yang jelas, Juri mengatakan dinamika yang terjadi dalam pembuatan suatu kebijakan tak selalu mesti diketahui publik.
“Saya belum tahu (ada beda sikap). Jadi kita nggak perlu lah diketahui bagaimana dinamika yang terjadi, satu kebijakan dibuat,” ujar Juri.
Sekadar kilas balik soal program diskon taris listrik 50%, rencananya diskon tarif listrik diberikan selama dua bulan, yaitu Juni dan Juli untuk pelanggan dengan daya di bawah 1.300 VA.
Namun, beberapa hari kemudian, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengaku belum tahu diskon tarif listrik 50% bakal ada lagi. Bahlil menegaskan seharusnya kebijakan terkait diskon harus dibahas dengan kementerian terkait terlebih dahulu.
“Gini, gini, setahu saya ya kalau ada pemotongan atau apapun dalam mekanismenya, selalu ada pembahasan dulu, ya. Pembahasannya selalu biasanya, ada Kementerian ESDM. Saya nggak tahu apakah di teknis sudah ada atau belum, saya belum tahu,” kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025) yang lalu.
Pada akhirnya, rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto pada Senin 2 Juni 2025, memutuskan diskon tarif listrik 50% batal dilakukan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan alasan utama batalnya diskon tarif listrik 50% karena proses penganggaran yang lambat.
“Kita sudah rapat di antara para menteri, untuk pelaksanaan diskon listrik ternyata untuk proses penganggarannya jauh lebih lambat, sehingga kalau Juli Juni kita putuskan tak bisa dijalankan,” sebut Sri Mulyani usai rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Respons Kementerian ESDM
Di hari yang sama, Kementerian ESDM kembali buka suara menegaskan tidak terlibat dalam proses perumusan maupun pembahasan kebijakan diskon tarif listrik untuk Juni-Juli 2025. Menurut Juru Bicara Kementerian ESDM, Dwi Anggia sejak awal memang belum ada permintaan resmi atau undangan untuk memberikan masukan dalam proses tersebut.
“Kementerian ESDM tidak berada dalam tim atau forum apapun yang membahas kebijakan diskon tarif listrik pada periode Juni dan Juli 2025,” ujar Dwi.
Kendati demikian, Kementerian ESDM menghormati sepenuhnya kewenangan kementerian dan lembaga (K/L) yang mengumumkan pembatalan diskon tarif listrik 50% Juni-Juli 2025.
“Dalam hal ini, karena inisiatif kebijakan dan pembatalannya tidak berasal dari kami, maka kami menghormati sepenuhnya kewenangan K/L yang menyampaikan dan membatalkannya. Untuk kejelasan lebih lanjut, kami sarankan agar pertanyaan ditujukan langsung kepada pihak yang berwenang dan telah mengumumkan kebijakan tersebut,” jelas Dwi.
(hal/hns)



