Topik: Listrik

  • Spesifikasi Honda HR-V Hybrid: Mesin, Fitur, dan Harga

    Spesifikasi Honda HR-V Hybrid: Mesin, Fitur, dan Harga

    Jakarta

    Honda HR-V e:HEV meluncur di Indonesia. Kini dibekali mesin hybrid, bagaimana spesifikasi SUV laris Honda paling anyar ini?

    HondaHR-V tampil dengan wajah baru yang lebih sporty dan premium. Pembaruan dimulai dari desain gril depan baru, bumper depan, lampu depan dengan Adaptive Driving Beam, Active Cornering Light, Auto Wiper, kaca spion dengan Reverse auto tilt, hingga lampu belakang full LED dengan desain full-width strip.

    Khusus varian e:HEV ini terdapat logo hybrid yang menunjukkan mobil ini sudah berteknologi elektrifikasi.

    Masuk ke dalam kabin, tampilan dashboard hadir lebih terintegrasi dengan desain head unit yang harmonis dan ergonomis. Varian RS e:HEV juga dilengkapi dengan fitur-fitur terbaru seperti 8-Way Driver Power Seat, Wireless Charger, All Auto Power Window, Auto Dimming Rear View Mirror, tambahan Rear Tweeter, tiga Port USB C, Serta Wireless Smartphone Connection.

    Fitur dan keamanan

    New Honda HR-V dilengkapi teknologi Honda SENSING™ yang mencakup Adaptive Cruise Control (ACC), Collision Mitigation Braking System (CMBS), With Low Speed Follow (ACC with LSF), Lane Keeping Assist System (LKAS), Road Departure Mitigation (RDM), Lead Car Departure Notification (LCDN), dan Auto High Beam with Adaptive Driving Beam (AHB dengan ADB).

    Konsumsi BBM Honda HR-V Hybrid 25 Km per Liter Foto: Honda Prospect Motor

    Selain itu terdapat 6 airbag, Hill Start Assist, Hill Descent Control, kamera belakang multi-sudut, HondaLaneWatch™, serta fitur keamanan seperti Walk-Away Auto Lock dan Rear Seat Reminder. Seluruh fitur ini tersedia di semua varian NewHonda HR-VHybrid, yang telah meraih rating keselamatan bintang 5 dari ASEAN NCAP.

    Sementara itu, sistem Honda CONNECT menghadirkan pengalaman berkendara yang lebih aman dan praktis dengan memungkinkan pemilik memantau serta mengontrol mobil dari jarak jauh melalui aplikasi smartphone. Fitur-fitur utamanya mencakup Car Status & Vehicle Dashboard untuk memeriksa kondisi kendaraan secara real-time, Remote Engine Start/Stop untuk menyalakan/mematikan dan mengatur suhu AC mobil dari mana saja, Find My Car untuk menemukan posisi mobil dengan mudah, hingga Geo-Fencing yang memberikan peringatan saat kendaraan keluar dari area yang telah ditentukan.

    Mesin

    New Honda HR-V dibekali sistem hybrid cerdas e:HEV yang menggabungkan mesin bensin Atkinson 1.5L DOHC i-VTEC dan motor listrik bertenaga tinggi. Mesin bensinnya menghasilkan tenaga 106 PS pada 6.000-6.400 rpm dan torsi 127 Nm pada 4.500-5.000 rpm. Motor listrik menghasilkan tenaga 131 PS pada 4.000-8.000 rpm dengan torsi maksimum 253 Nm pada 0-3.500 rpm, diklaim bisa menghadirkan kombinasi performa yang responsif sekaligus efisien.

    Seluruh sistem ini dikendalikan secara otomatis melalui Electronic CVT, Power Control Unit, dan Intelligent Power Unit, yang memungkinkan transisi mulus antara tiga mode berkendara: EV Drive, Hybrid Drive, dan Engine Drive sesuai kondisi jalan dan gaya berkendara.

    Berbeda dari sistem hybrid yang diusung beberapa model lain di pasaran, system e:HEV menggunakan pendekatan “electric-first”, di mana motor listrik menjadi sumber tenaga utama saat berkendara. Sementara mesin bensin akan bekerja pada kecepatan tinggi dan konstan, untuk menghasilkan efisiensi bahan bakar yang tinggi tanpa mengurangi kesenangan berkendara. Selain itu, tersedia juga pilihan mode berkendara Eco, Normal, dan Sport untuk menyesuaikan performa dengan berbagai gaya dan kebutuhan berkendara.

    Honda HR-V hybrid Foto: (Ridwan Arifin/detikOto)

    Konsumsi BBM

    Honda HR-V e:HEV menggunakan mesin konvensional yang dikombinasi baterai dan juga sistem motor listrik, yang membuat konsumsi bahan bakarnya sangat efisien.

    “Berdasarkan uji kementerian perhubungan efisiensi bisa tercapai 25.51 km per liter dengan emisi gas buang 95 gram CO2 per km. Sementara uji internal kami mencatat 25.5 km per liter dalam kota, dan 25 km per liter di jalur sub urban, dengan tangki penuh 40 liter jarak tempuh kira kira bisa 1.000 km cukup untuk perjalanan jauh tanpa harus khawatir mengenai charging station ataupun pom bensin,” jelas Yusak Billy sebagai Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor saat presentasi peluncuran produk di Jakarta Selatan, Selasa (10/6/2025).

    Konsumsi BBM Honda HR-V bahkan mengalahkan mobil-mobil Low Cost Green Car (LCGC). Tembus 25 km per liter dengan kapasitas tangki 40 liter. Sebagai perbandingan, mobil LCGC rata-rata punya konsumsi BBM 20 km/liter.

    Harga HR-V Hybrid

    New Honda HR-V e:HEV tersedia dalam tiga varian dengan harga on the road (OTR) Jakarta:

    1.5L RS e:HEV – varian tertinggi hybrid dengan fitur terlengkap dan tampilan paling sporty, dengan harga yang lebih rendah dari top grade sebelumnya, yaitu Rp488.000.0001.5L e:HEV Modulo – varian hybrid dengan body kit premium Modulo, dengan harga Rp 460.700.0001.5L e:HEV – varian hybrid efisien dengan teknologi elektrifikasi, dengan harga Rp 449.000.000

    Aksesori modulo antara lain: front under spoiler, rear under spoiler, door visor, side lower garnish, dan exhaust pipe finisher.

    (riar/din)

  • Rencana Ilmuwan China Manfaatkan Atmosfer Mars untuk Pembangkit Listrik

    Rencana Ilmuwan China Manfaatkan Atmosfer Mars untuk Pembangkit Listrik

    Para peneliti dari Universitas Sains dan Teknologi Cina (USTC) telah mengusulkan ide baru untuk menggunakan atmosfer Mars sebagai media pembangkit listrik. Dibandingkan dengan penggunaan gas langka helium dan xenon sebagai medium, penelitian oleh para peneliti USTC telah menunjukkan bahwa jika atmosfer Mars, yang lebih dari 95 persennya adalah karbon dioksida, berfungsi sebagai medium.

    Para peneliti juga mempelajari cara menggunakan atmosfer Mars untuk menyimpan energi listrik, dan memunculkan konsep inovatif “baterai Mars”. Baterai Mars menggunakan zat aktif di atmosfer Mars sebagai bahan bakar reaktif untuk menghasilkan listrik dan menyediakan energi bagi wahana antariksa dan pangkalan Mars.

    >Klik ini untuk cari tau informasi lain seputar Mars, detikers.

  • GAC AION Resmikan Pabrik Perakitan di Indonesia, Siap Dorong Produksi Mobil Listrik Nasional

    GAC AION Resmikan Pabrik Perakitan di Indonesia, Siap Dorong Produksi Mobil Listrik Nasional

    JAKARTA – GAC AION semakin serius menggarap pasar otomotif Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan mulai beroperasinya pabrik perakitan lokal yang dibangun melalui kerja sama dengan Indomobil Group lewat PT National Assemblers (NA).

    Mengusung konsep “Lighthouse Factory”, pabrik ini hadir sebagai simbol manufaktur cerdas berbasis teknologi tinggi, ramah lingkungan, dan terintegrasi secara digital. Kehadirannya dirancang untuk menjawab kebutuhan pasar yang terus berkembang, khususnya di segmen kendaraan listrik murni (EV).

    Sejalan dengan filosofi GAC yaitu “percepatan produksi dan pengembangan bertahap”, pabrik ini mengedepankan proses produksi yang fleksibel, efisien, dan berstandar global. GAC optimistis, fasilitas ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara.

    Dalam satu tahun terakhir, GAC bersama Indomobil telah memperkenalkan sejumlah model EV seperti AION Y Plus, AION V, dan Hyper HT. Kini, dengan diresmikannya pabrik perakitan ini, GAC menegaskan komitmen jangka panjangnya lewat slogan “Datang ke Indonesia, Untuk Indonesia”, sejalan dengan strategi global One GAC 2.0.

    “Indonesia merupakan pasar kunci dalam ekspansi global GAC. Dengan beroperasinya pabrik milik PT National Assemblers, kami ingin berkontribusi lebih dalam pada pertumbuhan ekonomi, peningkatan kualitas industri, serta transformasi mobilitas berkelanjutan di Indonesia,” ujar President of GAC International Wei Haigang, saat peresmian pabrik.

    AION V Jadi Model Pertama yang Dirakit Lokal

    Model pertama yang akan dirakit secara lokal adalah AION V, SUV listrik modern dengan fitur canggih yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat urban. Langkah ini menjadi tonggak penting dalam mendukung target pemerintah untuk menekan emisi karbon sekaligus mempercepat pengembangan ekosistem EV nasional.

    “Kami bangga bisa menjadi bagian dari masa depan otomotif Indonesia. Pabrik ini adalah wujud nyata komitmen kami untuk tumbuh bersama Indonesia — menciptakan lapangan kerja, serta mentransfer teknologi dan pengetahuan,” tambah Haigang.

    Seluruh proses perakitan mengadopsi sistem manufaktur pintar dari NEV Lighthouse Factories milik GAC di Tiongkok. Semua lini produksi terhubung 100 persen secara digital, memungkinkan efisiensi tinggi dan pengendalian kualitas yang presisi.

    Siap Produksi 4 Model, Termasuk Mobil 7-Seater

    Pabrik ini dirancang fleksibel untuk merakit lebih dari empat model kendaraan, mulai dari sedan, SUV, hingga MPV. Bahkan, GAC dan Indomobil telah menyiapkan model dengan konfigurasi tujuh tempat duduk guna memenuhi kebutuhan pasar Indonesia.

    Menariknya, pergantian lini produksi hanya memerlukan waktu 30 menit, memungkinkan proses yang cepat dan responsif. Saat ini, kapasitas pabrik mencapai 3 unit per jam (JPH) dan akan ditingkatkan menjadi 5 JPH seiring pertumbuhan permintaan.

    Pada tahap awal, kapasitas produksi mencapai 20.000 unit per tahun, dan akan dikembangkan menjadi 50.000 unit per tahun dalam beberapa tahun ke depan, guna memenuhi pasar domestik maupun ekspor.

    Tak hanya mobil listrik murni (EV), pabrik ini juga akan mendukung perakitan kendaraan hybrid (HEV dan PHEV) sesuai perkembangan strategi produk GAC di masa depan.

  • Video: Viral! Sepeda Listrik Bonceng Tiga Tabrak Motor

    Video: Viral! Sepeda Listrik Bonceng Tiga Tabrak Motor

    Jakarta, CNBC Indonesia -Sebuah video yang memperlihatkan sepeda listrik bonceng tiga menabrak motor saat berbelok di gang viral di tiktok. Insiden ini langsung memicu perdebatan soal keselamatan dan aturan lalu lintas.

    Selengkapnya dalam program Autobizz CNBC Indonesia, Selasa (10/06/2025).

  • Tesla Hancur Lebur, Raksasa China Ramai-ramai Bantai Elon Musk

    Tesla Hancur Lebur, Raksasa China Ramai-ramai Bantai Elon Musk

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dominasi Tesla di pasar mobil listrik (EV) pelan-pelan mulai tergantikan. China makin gencar merilis produk EV dengan inovasi canggih. Di saat bersamaan, Tesla juga dihantam gerakan boikot yang membuat penjualannya merosot di beberapa negara.

    Raksasa EV China, BYD, menjadi pabrikan pertama yang mencoba menggeser dominasi Tesla dengan merilis mobil listrik canggih dan terjangkau. Kini, makin banyak pabrikan EV China lainnya yang unjuk gigi.

    BYD menghebohkan industri EV China pada awal tahun ini dengan menawarkan asisten driver yang disebut ‘God’s Eye’ secara gratis. Sistem serupa ditawarkan pula oleh Tesla, tetapi konsumen harus membayar US$9.000 (Rp146 jutaan) di China.

    “Dengan God’s Eye, strategi Tesla mulai hancur lebur,” kata investor BYD berbasis Shenzhen, Taylor Ogan, dikutip dari Reuters, Selasa (10/6/2025).

    Ogan merupakan orang AS yang memiliki beberapa unit Tesla. Ia juga mengendarai mobil BYD dengan God’s Eye dan blak-blakan menyebut sistem buatan China itu lebih andal ketimbang sistem Full Self-Driving (FSD) milik Tesla.

    Bukan cuma BYD, raksasa otomotif dan teknologi China lainnya juga ramai-ramai menawarkan sistem serupa FSD Tesla bagi konsumen dengan harga terjangkau.

    Misalnya Leapmotor dan Xpeng yang menawarkan sistem bantuan otomatis untuk mengemudi di jalan raya dan perkotaan pada mobil-mobil seharga US$20.000 (Rp325 jutaan). Beberapa pabrikan China lainnya juga berlomba-lomba menghadirkan teknologi serupa untuk EV, dengan dukungan pemerintah setempat.

    Biaya hardware sistem bantuan pengemudian otomatis BYD jauh lebih murah daripada Tesla, menurut analisis pakar. Perbandingan tersebut menunjukkan bahwa biaya BYD untuk mendapatkan komponen dan membangun sistem dengan radar dan lidar hampir sama dengan FSD Tesla, yang tidak memiliki sensor tersebut.

    Hal itu melemahkan pendekatan teknologi Tesla yang lebih minim dengan tujuan menghemat biaya. Tesla menghilangkan sensor penting dan hanya mengandalkan kamera dan kecerdasan buatan (AI) dalam sistem FSD-nya.

    Tantangan Besar Buat Tesla dan Elon Musk

    Meningkatnya persaingan dari pemain EV asal China merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi CEO Tesla Elon Musk setelah masa jabatannya yang sulit sebagai penasihat pemerintahan Trump.

    Sejak awal Mei 2025, Musk sudah sepenuhnya kembali fokus di kerajaan bisnisnya, termasuk Tesla. Namun, ia menghadapi tantangan penurunan penjualan Tesla dan sentimen negatif terkait perusahaannya tersebut.

    Taruhannya menjadi lebih tinggi dengan tantangan yang mengejutkan bulan ini di markas Tesla di Austin, Texas, tempat perusahaan berencana untuk meluncurkan uji coba robotaxi dengan 10 atau 20 kendaraan setelah satu dekade janji Musk yang tidak terpenuhi untuk menghadirkan mobil Tesla tanpa sopir.

    Tesla tak segera merespons permintaan komentar terkait para pesaingnya dari China. Sebelumnya, Musk mengatakan perusahaan-perusahaan mobil listrik China adalah yang paling kompetitif secara global.

    Persaingan dengan China merupakan salah satu faktor yang mendorong Tesla untuk beralih dari kendaraan listrik (EV) massal sejak tahun lalu. Kala itu, Reuters melaporkan bahwa mereka telah menggagalkan rencana untuk membangun EV baru dengan harga terjangkau di kisaran US$25.000 (Rp407 jutaan).

    Sejak saat itu, Musk telah mempertaruhkan masa depan Tesla pada robotaxi yang dapat mengemudi sendiri.

    Kini Tesla menghadapi persaingan ketat yang sama dalam hal kendaraan otomatis (AV) dari banyak produsen mobil China yang sama yang melemahkan rencana EV murah Tesla.

    Tantangan tersebut makin berat karena adanya perusahaan teknologi termasuk raksasa HP China Huawei, yang memasok teknologi mengemudi otomatis ke produsen mobil besar China.

    Tanpa sistem pengemudian otomatis penuh, sistem bantuan pengemudi saat ini menawarkan keunggulan kompetitif yang penting di China, pasar mobil terbesar di dunia, di mana penjualan Tesla menurun di tengah perang harga yang berkepanjangan di antara sejumlah merek kendaraan listrik lokal.

    Selain itu, Tesla makin terhambat oleh peraturan China yang melarangnya menggunakan data yang dikumpulkan oleh mobil Tesla di China untuk melatih (AI) yang mendasari FSD. Tesla telah bernegosiasi dengan pejabat China, tetapi sejauh ini tak menghasilkan apa-apa.

    Di sisi lain, para pesaing Tesla di China memang diuntungkan oleh subsidi dan dukungan kebijakan lain dari Beijing untuk teknologi pengemudian berbantuan yang canggih.

    Keunggulan mereka juga berasal dari faktor penting lainnya. Misalnya persaingan kendaraan listrik pintar yang ketat dan telah menjadi ciri industri mereka selama satu dekade terakhir.

    Ledakan EV yang dihasilkan menciptakan skala ekonomi dan kecenderungan industri untuk mengorbankan sebagian margin keuntungan guna memperluas penetrasi pasar teknologi baru dengan cepat, yang mengarah pada biaya produksi yang lebih rendah.

    (fab/fab)

  • Pabrik GAC AION di Purwakarta Bisa Produksi Mobil Segini Banyak

    Pabrik GAC AION di Purwakarta Bisa Produksi Mobil Segini Banyak

    Purwakarta

    Merek mobil asal China, GAC AION, resmi memproduksi mobil listrik mereka secara lokal di Purwakarta, Jawa Barat. Pabrik ini dibangun oleh mitra lokal, Indomobil Group, melalui anak perusahaan PT National Assemblers (NA). Pabrik perakitan ini bisa menghasilkan hingga 20 ribu unit mobil per tahunnya.

    “Indonesia adalah pasar kunci dalam ekspansi global GAC dan menjadi garda depan strategi pengembangan luar negeri kami. Dengan peresmian pabrik perakitan milik PT National Assemblers, kami ingin memperkuat kontribusi kami untuk pertumbuhan ekonomi, peningkatan kualitas industri, dan transformasi mobilitas berkelanjutan di Indonesia,” ucap President of GAC International Wei Haigang.

    Untuk tahap awal, pabrik ini akan merakit mobil listrik GAC AION V dengan kapasitas produksi 20 ribu unit dan kandungan lokal (TKDN) hingga 40%.

    Fasilitas perakitan ini nantinya juga bisa memproduksi model GAC AION lainnya, termasuk model hybrid dan range extender. Pabrik ini bisa diekspansi dengan kapasitas produksi maksimal hingga 50 ribu unit per tahun.

    “Kami bangga bisa mengambil bagian dalam membangun masa depan otomotif berkelanjutan di Indonesia. Kehadiran pabrik perakitan unit GAC ini adalah bentuk nyata dari komitmen kami untuk tumbuh bersama Indonesia, menciptakan lapangan kerja, serta mentransfer teknologi dan pengetahuan,” tambah Wei.

    Seluruh pengoperasian perakitan diklaim mengadopsi sistem manufaktur canggih dari NEV Lighthouse Factories GAC di Tiongkok, dengan 100% konektivitas data di seluruh proses produksi. Hal ini disebut memungkinkan kontrol kualitas yang presisi, serta efisiensi operasional yang tinggi.

    Nantinya, lebih dari empat jenis kendaraan akan diproduksi di sini, termasuk sedan, SUV, dan MPV. Bahkan, untuk menjawab Indonesia, GAC dan Indomobil akan memenuhi kebutuhan pasar dengan menghadirkan model MPV 7-seater.

    Proses pergantian lini produksi dapat dilakukan hanya dalam waktu 30 menit, hal ini memungkinkan produksi yang cepat dan responsif. Kapasitas yang ada saat ini pun mampu memproduksi kendaraan dengan perhitungan 3 JPH (Jobs Per Hour) dan akan ditingkatkan menjadi 5 JPH.

    (lua/rgr)

  • IESR: Kerja sama RI-China harus diarahkan percepat transisi energi

    IESR: Kerja sama RI-China harus diarahkan percepat transisi energi

    Jakarta (ANTARA) – Institute of Essential Services Reform (IESR) menilai kerja sama antara Indonesia dan China harus diarahkan untuk mempercepat transisi energi, pengembangan ekonomi hijau, dan mengatasi tantangan iklim global.

    Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa menyampaikan hal tersebut saat menghadiri High-Level Dialogue: Advancing Indonesia-China Cooperation on Clean Energy and Green Development di Beijing, China pada Selasa.

    “Indonesia dan Tiongkok sebagai negara ekonomi dan pengemisi terbesar di dunia, memiliki tanggung jawab moral untuk menunjukkan kepemimpinan negara-negara berkembang mengatasi ancaman perubahan iklim. Hal ini ditunjukkan melalui kemitraan strategis mewujudkan transformasi energi hijau dan berkelanjutan,” ujar Fabby dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Menurut Fabby, sebagai pemimpin global dalam pengembangan energi terbarukan, China dapat membantu Indonesia dalam hal investasi infrastruktur dan pembangunan industri teknologi energi terbarukan, pengembangan kapasitas kelembagaan, dan mendukung dekarbonisasi industri pengolahan mineral dan hilirisasi.

    Berdasarkan kajian IESR, Indonesia memiliki potensi teknis energi terbarukan yang sangat besar, mencapai lebih dari 7.700 gigawatt (GW), dua kali lebih besar dari data resmi pemerintah. Energi surya yang dapat menghasilkan listrik dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) merupakan sumber daya energi terbesar.

    IESR percaya bahwa pemanfaatan potensi energi surya secara besar-besaran, dibarengi dengan penggunaan penyimpanan energi (energy storage) dan modernisasi jaringan listrik, merupakan jalur dekarbonisasi sektor kelistrikan yang paling cepat dan hemat biaya (cost-effective).

    “Indonesia tengah menghadapi tantangan memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat, sekaligus memastikan pertumbuhan ekonomi tinggi dan berkelanjutan. Terlepas potensi yang melimpah, ada pandangan yang menyangsikan kemampuan energi terbarukan seperti energi surya dan angin untuk menjadi tulang punggung sistem energi nasional karena sifatnya yang intermitten. Namun, negara lain seperti China, India dan Australia telah membuktikan intermitensi surya dapat diatasi,” tuturnya.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Anak Muda Mulai Enggan Beli Mobil Baru

    Anak Muda Mulai Enggan Beli Mobil Baru

    Jakarta

    Anak muda makin jarang beli mobil baru. Tercatat pembeli mobil baru berusia 18-34 tahun menurun hingga 10 persen.

    Produsen mobil dibuat was-was karena adanya penurunan pembeli dari kalangan anak muda. Dilansir Carscoops, dalam studi yang dilakukan S&P Global Mobility pada warga di Negeri Paman Sam, ditemukan bahwa mobil baru yang dibeli golongan usia 18-34 tahun turun 12 persen pada kuartal pertama tahun 2021, turun 10 persen baru-baru ini. Sebaliknya, pembeli mobil baru yang berusia di atas 55 tahun justru mengalami peningkatan dari 45 persen menjadi 49 persen untuk periode yang sama.

    Ini berarti, generasi yang lebih tua justru berada di posisi terdepan. Hampir setengah mobil baru yang dijual di AS kebanyakan dibeli oleh generasi berumur. Konon, harga menjadi masalah besar bagi calon pembeli yang berusia muda.

    S&P Global Mobility mencatat cicilan bulanan mobil mengalami peningkatan hingga 30 persen dalam empat tahun belakangan. Tak cuma itu, seperlima harga mobil baru cicilannya lebih dari USD 1.000 per bulan.

    Bagi anak muda, ini cukup memberatkan. Terlebih kelompok demografis tersebut juga dibebani oleh pembayaran pinjaman mahasiswa. Sebelumnya biaya tersebut sempat disetop sejak Covid-19 merebak. Namun kini diberlakukan lagi.

    Tekanan finansial pada anak muda di AS itu membuat mereka beralih membeli mobil bekas. Sebab, cicilan bulanan dan biaya asuransinya lebih rendah. Tapi tidak sedikit juga yang justru memilih untuk tidak membeli mobil sama sekali. Mereka lebih memilih ‘memiliki’ mobil dengan biaya berlangganan, menggunakan platform berbagi mobil, menggunakan layanan ride-hailing, atau justru menggunakan transportasi umum yang lebih masuk akal.

    Sejatinya para produsen sudah menyadari bahwa konsep kepemilikan mobil memang akan menghilang. Tren penurunan pembelian mobil dari kalangan muda ini bisa jadi meluas dan diikuti oleh kelompok usia yang lebih tua.

    Meski tercatat penurunan, pembelian mobil baru oleh anak muda pada golongan usia 18-34 tahun tetap ada. Hingga Maret, ada 1,1 juta unit mobil baru dibeli oleh golongan usia tersebut. Soal modelnya, sejauh ini masih didominasi segmen mobil kompak. Potensi peningkatan penjualan pun masih terbuka, terlebih bila produsen mengenalkan mobil listrik yang punya biaya operasional lebih rendah.

    (dry/rgr)

  • Dulu Lempar Pujian, Trump Kini Mau Jual Tesla Miliknya

    Dulu Lempar Pujian, Trump Kini Mau Jual Tesla Miliknya

    Jakarta

    Donald Trump baru-baru ini beli Tesla Model S sebagai bentuk dukungan ke Elon Musk. Namun hubungan keduanya memanas, Trump pun berniat menjual Tesla miliknya itu.

    Tiga bulan lalu, Presiden AS Donald Trump berdiri di samping Elon Musk tepat di luar Gedung Putih untuk memilih mobil Tesla baru. Langkah itu ditempuh Trump sebagai bentuk dukungan kepada Elon Musk yang diteror rangkaian aksi vandalisme dan anjloknya saham Tesla. Trump kala itu juga berjanji untuk menghentikan aksi vandalisme terhadap sejumlah dealer Tesla di Amerika. Trump juga memuji Tesla dengan mengatakan mobil keluaran produsen yang bermarkas di Texas itu hebat.

    “Ini produk hebat, sebaik yang didapat,” katanya kala itu.

    Dia juga memuji Musk lantaran dianggap telah mengabdikan diri untuk pengembangan energi. Trump menilai Musk saat itu mendapat perlakuan yang tidak adil. Tapi kini kondisinya justru berbalik.

    Trump dan Elon Musk justru terlibat pertengkaran panas. Trump bahkan berniat untuk menjual Tesla Model S yang masih seumur jagung itu. Dilansir Business Insider, seorang pejabat senior Gedung Putih menyebut Trump tengah mempertimbangkan untuk menjual atau memberikan Tesla Model S berkelir merah. Mobil itu ditaksir punya harga USD 80.000 atau sekitar Rp 1,3 miliar (1 USD = Rp 16.270).

    Perselisihan antara keduanya itu juga membuat saham Tesla kembali anjlok. Nilai valuasi perusahaan juga turun. Sahamnya sudah kembali pulih, namun tetap tercatat menurun seperlima sepanjang tahun ini.

    Sebagai informasi tambahan, hubungan keduanya memburuk setelah kritik Musk terhadap RUU baru yang dijuluki Trump sebagai One Big Beautiful.

    Musk menyebut RUU tersebut berisiko memperparah defisit anggaran pemerintah. Trump tak tinggal diam. Ia menuding Musk menentang RUU karena adanya klausul yang mencabut insentif pembelian kendaraan listrik.

    Trump juga menampik anggapan bahwa dirinya menang pemilu tahun lalu berkat bantuan dana ratusan juta dolar dari Musk.

    “Saya sangat kecewa dengan Elon. Saya telah banyak membantu Elon, dia tahu setiap aspek dari RUU ini, dan dia tidak pernah punya masalah sampai setelah dia pergi,” cetus Trump dilansir detikInet.

    Musk membalas komentar tersebut lewat platform X. Ia menyatakan RUU itu tak pernah ditunjukkan kepadanya. Ia juga menyebut tak peduli dengan insentif kendaraan listrik, tapi ingin menurunkan utang nasional yang menurutnya merupakan ancaman eksistensial bagi negara.

    (dry/rgr)

  • Tiga Model EV Masa Depan BMW akan Dirakit di AS, Apa Saja?

    Tiga Model EV Masa Depan BMW akan Dirakit di AS, Apa Saja?

    JAKARTA – Produsen otomotif ternama dari Jerman, BMW tidak main-main dalam perencanaannya menghadirkan lebih banyak kendaraan listrik di masa depan yang dibuktikan dengan peluncuran konsep Vision Neue Klasse pada 2023 silam.

    Konsep tersebut memiliki sejumlah teknologi canggih dan bakal menjadi basis dari beberapa mobil listrik masa depannya, sebagai contoh X5, X6, dan X7 versi EV.

    Melihat pasar EV yang semakin berkembang di pasar seperti AS, BMW tidak hanya akan memperkenalkannya saja melainkan juga segera melokalisasi produksi model-model ini di negara tersebut.

    Melansir dari Wards Auto yang ditulis InsideEVs, Selasa, 10 Juni, model yang disebut sebagai iX5 dan iX7 akan dirakit di pabrik milik BMW tepatnya di Spartanburg, Carolina Selatan, AS dengan iX6 yang diharapkan dapat menyusul.

    Pabrik tersebut saat ini telah memproduksi tidak kurang dari delapan SUV bermesin pembakaran. Pada 2030, BMW ingin menambahkan setidaknya enam SUV listrik ke jalur perakitan.

    Model iX5 akan menjadi EV BMW pertama yang dirakit di pabrik AS pada tahun depan dan kemudian diikuti oleh produksi iX7 di 2027 mendatang.

    BMW iX5 akan memiliki ukuran sedang dan berpotensi menjadi pengganti dari iX yang ada saat ini. Di negeri paman Sam, model tersebut menjadi pesaing ideal bagi Tesla Model X.

    Untuk mengakomodir perakitannya, perusahaan berinvestasi sebanyak 700 juta dolar AS (Rp11,4 triliun) untuk membangun lini fasilitas baru untuk pembuatan baterai serta tambahan 1 juta miliar (Rp16,3 triliun) untuk jalur produksi kendaraan.

    Baik iX5 dan iX7 akan dibangun di atas arsitektur CLAR yang telah dimodifikasi, sehingga secara fleksibel dapat mendukung mobil bermesin bensin maupun EV murni.

    Keduanya akan mengusung teknologi serupa seperti konsep Vision Neue Klasse seperti motor listrik hingga baterai yang lebih efisien namun menghasilkan harga kompetitif.

    Sementara itu, model produksi pertama yang mengusung konsep ini yaitu iX3 belum dipastikan apakah akan dirakit di AS. Sumber lain menyebut bahwa SUV satu ini akan dirakit di Meksiko, di luar lini produksi utamanya di Debrecen, Hongaria.