Topik: Listrik

  • Beda Strategi Negosiasi AS-China: Xi Jinping Ulur Waktu, Trump Mau Instan

    Beda Strategi Negosiasi AS-China: Xi Jinping Ulur Waktu, Trump Mau Instan

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menunjukkan sikap pendekatan yang berbeda terkait hasil negosiasi perdagangan AS-China di London pekan ini.

    Saat Trump mengumumkan hasil perundingan tersebut dengan penuh keyakinan, Xi Jinping lebih memilih pendekatan yang lebih tenang namun strategis, yakni memperpanjang proses negosiasi demi memberi ruang manuver bagi China, sekaligus meredam tekanan tarif dan pembatasan teknologi dari AS.

    Setelah dua hari perundingan, Trump dengan lantang menyatakan melalui media sosial bahwa kesepakatan telah “SELESAI” untuk memulihkan pasokan mineral tanah jarang dari China. Ia juga berjanji mencabut pembatasan visa pelajar.

    Beberapa jam sebelumnya, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyampaikan bahwa Washington akan melonggarkan pembatasan teknologi jika pasokan logam penting yang krusial bagi sektor otomotif dan pertahanan AS tersebut kembali stabil.

    Namun Beijing menekankan hal berbeda. Dalam komentar resmi People’s Daily pada Kamis (12/6/2025), Pemerintah China menyatakan sejauh ini menyatakan tidak ada kontrol ekspor. Media partai Komunis China itu justru menyoroti dibentuknya “jaminan institusional” di Jenewa melalui mekanisme konsultasi bilateral.

    Xi, dalam percakapan telepon dengan Trump yang terjadi sebelum pertemuan London, disebut menegaskan pentingnya jalur tersebut.

    Sikap bertolak belakang ini menunjukkan betapa berbeda pendekatan dua kekuatan ekonomi terbesar dunia dalam mengelola konflik dagang dan hubungan bilateral yang kerap naik-turun. Trump menginginkan kesepakatan cepat lewat jalur langsung antar pemimpin, sementara Xi memilih kerangka kerja yang dijalankan para pembantunya untuk menghindari kejutan tak terduga.

    Pendekatan seperti ini bisa memakan waktu panjang, seperti yang terjadi dalam kesepakatan ”Fase Satu” yang baru tercapai di penghujung masa jabatan pertama Trump.

    Wakil Direktur Riset China Gavekal Research Christopher Beddor mengatakan Xi Jinping tengah memainkan strategi jangka panjang dalam perdagangan AS-China. Hal ini karena masa jabatannya jauh lebih panjang dari Trump.

    “Bukan berarti tak ada pertimbangan jangka pendek, namun ketiadaan batasan masa jabatan menciptakan insentif yang jauh berbeda dibanding Trump,” jelasnya seperti dikutip Bloomberg, Jumat (13/6/2025).

    Strategi China

    Lambannya negosiasi juga memberi waktu bagi China untuk menilai seberapa keras tekanan yang diberikan Trump terhadap negara lain. Namun di sisi lain, ketidakpastian berkepanjangan membawa dampak negatif bagi pelaku usaha.

    Xi sendiri menunjukkan fleksibilitas pekan lalu dengan langsung menghubungi Trump, sebuah langkah tak lazim yang memotong protokol diplomatik. Di era Biden, dialog tingkat tinggi biasanya diatur lewat pertemuan panjang antara pejabat senior seperti Jake Sullivan dan Wang Yi di lokasi netral.

    Meski perundingan di Jenewa bulan lalu ditutup dengan pernyataan bersama yang identik dari kedua pihak, kesepakatan itu langsung runtuh setelah AS menuduh China mengingkari komitmen melepas pengiriman logam tanah jarang. Beijing bersikukuh bahwa proses perizinan tetap diberlakukan, meski perusahaan AS menilai prosesnya terlalu lambat hingga menghentikan produksi.

    Minimnya rincian dari pertemuan terbaru membuat banyak pihak bertanya-tanya, terutama soal sejauh mana China bersedia melepas logam-logam langka yang vital bagi jet tempur hingga kendaraan listrik.

    Dalam wawancara dengan CNBC International, Lutnick menyatakan bahwa China akan menyetujui semua permohonan magnet dari perusahaan AS secara langsung. Klaim ini dipandang terlalu luas dan membuka peluang kekecewaan.

    Sementara itu, juru bicara Kementerian Perdagangan China He Yadong mengatakan negaranya akan mempertimbangkan secara menyeluruh kebutuhan dan kekhawatiran wajar semua negara dalam sektor sipil dan menyebutkan bahwa proses persetujuan sedang diperkuat.

    Co-founder sekaligus kepala riset Gavekal Arthur Kroeber mengatakan China memang memiliki insentif untuk merahasiakan strateginya dan enggan mengumbar pernyataan soal komitmen yang telah atau belum diambil,”

    “Mereka memiliki keleluasaan besar dalam mengatur seluruh rezim perizinan ekspor,” jelasnya.

    Salah satu taktik yang bisa diterapkan, tambahnya, adalah membuka kembali izin ekspor dalam jumlah yang cukup agar pembeli komersial tetap bisa beroperasi—namun tidak terlalu longgar hingga memungkinkan perusahaan menimbun pasokan, yang bisa menggerus pengaruh strategis Beijing ke depan.

    Masih ada kebingungan, terutama setelah Trump mengklaim China kini menghadapi tarif 55%. Tarif ini menggabungkan tarif lama dari masa jabatannya terdahulu serta tambahan 20% untuk isu fentanyl.

    Lutnick sendiri meragukan fleksibilitas tarif dan menyebutkan bahwa tarif yang berlaku “pasti” akan dipertahankan, membuat masa tenggang 90 hari hingga Agustus praktis tak berlaku lagi. Hal ini dapat melemahkan insentif Beijing untuk memberikan konsesi lebih jauh ke depan.

    Meski ekspor China ke AS anjlok 34% pada Mei 2025, tekanan tampaknya lebih dirasakan Trump yang dikejar tenggat internal hingga 9 Juli untuk menuntaskan kesepakatan dagang dengan puluhan negara atau kembali memberlakukan tarif besar-besaran.

    Ia bahkan mengancam akan mengirim surat peringatan ke negara-negara terkait: “Ini kesepakatannya, terima atau tinggalkan.”

    Sebagai sinyal kesediaan berkompromi, tim Trump kali ini bahkan bersedia membahas kontrol ekspor—sebuah topik yang sebelumnya dianggap tabu karena menyangkut keamanan nasional.

  • MV3 EV Pandu, Kendaraan Taktis Listrik Karya Anak Bangsa

    MV3 EV Pandu, Kendaraan Taktis Listrik Karya Anak Bangsa

    MV3 EV Pandu, Kendaraan Taktis Listrik Karya Anak Bangsa

  • Segini Harga Mobil BYD Buat Pemain Timnas Uzbekistan, Hadiah dari Presiden Shavkat

    Segini Harga Mobil BYD Buat Pemain Timnas Uzbekistan, Hadiah dari Presiden Shavkat

    Jakarta

    40 mobil BYD Song Plus DM-i diberikan ke Timnas Uzbekistan sebagai apresiasi lolos Piala Dunia 2026. Begini spesifikasi dan harga mobil tersebut.

    Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev memberikan mobil BYD kepada pemain Tim Nasional Uzbekistan beserta jajaran staf yang terlibat. Pemberian 40 mobil BYD itu merupakan bentuk apresiasi karena untuk pertama kalinya Uzbekistan lolos ke Piala Dunia.

    Spesifikasi BYD Song Plus DM-i Champion Buat Pemain Uzbekistan

    Total ada 40 unit mobil BYD yang diberikan untuk para pemain dan staf. Mobil diberikan usai Uzbekistan meraih kemenangan 3-0 atas Qatar di putaran terakhir kualifikasi zona Asia. Seluruh mobil berkelir hitam. Di bagian kapnya terdapat stiker dengan warna khas bendera Uzbekistan. Kemudian terdapat juga stiker bertuliskan ‘President Sovg’asi’ yang berarti hadiah presiden.

    Mobil BYD Song Plus DM-i Champion buat pemain Timnas Uzbekistan. Foto: (REUTERS/Maxim Shemetov)

    Adapun mobil yang diberikan untuk pemain timnas dan stafnya itu adalah BYD Song Plus DM-i Champion. Di Uzbekistan, BYD Song Plus DM-i Champion ini ditawarkan dalam dua versi yaitu 110 km Flagship dan 150 km Flagship. BYD Song Plus DM-i Champion merupakan moobil berjenis plug-in hybrid yang memiliki panjang 4.775 mm, lebar 1.890 mm, dan tinggi 1.670 mm. Jarak sumbu rodanya 2.765 mm.

    Bicara performa, BYD Song Plus DM-i mengusung mesin 1.5 BYD Special High-Efficiency yang bisa memuntahkan tenaga 81 kW dan torsi 135 Nm. Sedangkan motor listrik yang disematkan di bagian depan punya tanga 145 kW dan torsi 325 Nm. Transmisinya menggunakan electric hybrid system EHS dengan sistem penggerak FWD (Front Wheel Drive).

    Dalam catatan BYD, konsumsi BBM-nya mencapai 4.5 l/100 km atau sekitar 22,22 km/liter. Akselerasi 0-100 km/jam dapat ditempuh dalam waktu 8,5 detik. Fitur keamanannya cukup lengkap, di antaranya terdapat intelligent power brake, comfortable stop, stability control, automatic vehicle hold, hill start assist, electronic brake force disitribution, rollover prevention system, dynamic stabilization system, adaptive cruise control, surround 360 view camera, dua radar parkir di depan dan empat di belakang, hingga tire pressure monitoring system.

    Harga BYD Song Plus DM-i Champion Buat Pemain Timnas Uzbekistan

    BYD juga sudah menyematkan intelligent cockpit system berupa BYD Smart Grids, bluetooth, 4G network, BYD Intelligent Cloud Service, hingga sistem perintah suara ‘Hi, BYD’. Soal harga, BYD Song Plus DM-i Champion ini paling murah dijual seharga 387.2000.000 sum hingga 409.700.000 sum. Kalau dikonversi ke rupiah, maka paling murah dijual Rp 500 jutaan hingga yang termahal Rp 529 jutaan. (1 Uzbekistani Som = Rp 1,29).

    Bila dihitung, kalau yang diberikan Presiden Shavkat adalah varian terendah, maka biaya yang dikeluarkan untuk 40 BYD Song Plus DM-i sebesar Rp 15,48 miliar. Sedangkan bila yang diberikan adalah varian tertinggi, maka biayanya Rp 21,16 miliar.

    (dry/din)

  • Alarm Permintaan Batu Bara dari China, Pengusaha Ancang-ancang Efisiensi

    Alarm Permintaan Batu Bara dari China, Pengusaha Ancang-ancang Efisiensi

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengusaha batu bara ancang-ancang melakukan efisiensi imbas harga anjlok dan lesunya permintaan dari China.

    China berpotensi memangkas impor batu bara kalori rendah dari Indonesia. Hal ini tak lepas dari kondisi kelebihan pasokan dan upaya pemerintah Negeri Tirai Bambu itu menekan emisi karbon.

    Adapun, impor batu bara RI ke China turun secara tahunan (yoy) dalam 3 bulan berturut-turut. Bea Cukai China mencatat impor batu bara dari Indonesia mencapai 14,28 juta ton pada April 2025. Volume impor itu merosot 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Analis Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batu Bara China Li Xuegang menilai penurunan impor itu bakal makin parah pada sisa 2025 ini.

    “Pengendalian emisi yang lebih ketat dari pemerintah akan memangkas permintaan untuk jenis batu bara yang pemanasannya rendah dan kualitasnya buruk,” kata Li dikutip dari Bloomberg, Kamis (12/6/2025).

    Sementara itu, China Huadian Corp., salah satu pembangkit listrik terbesar di negara itu, memperkirakan total impor batu bara kalori rendah akan turun menjadi sekitar 400 juta ton tahun ini. Padahal, pada tahun sebelumnya, impor batu bara kalori rendah itu berada di level 543 juta ton.

    Menurut Wakil Direktur Produksi China Huadian Corp Zhang Aipei, batu bara dengan mutu yang lebih murni dan berkalori tinggi seharusnya cukup untuk mengisi kesenjangan pasokan musiman atau regional.

    Tercatat, produksi batu bara dalam negeri China mencapai 4,7 miliar ton pada tahun lalu. Ini merupakan sumber pasokan utama Negeri Tirai Bambu untuk pembangkit listrik.

    Antisipasi Pengusaha Batu Bara Indonesia

    Direktur Eksekutif Indonesia Coal Mining Association (ICMA) Hendra Sinadia mengamini permintaan batu bara, khususnya kalori rendah atau termal ke China melemah.

    “Iya, impor batu bara termal Tiongkok tahun ini diprediksi akan menurun karena inventory [cadangan] China cukup tinggi,” kata Hendra kepada Bisnis, Kamis (12/6/2025).

    Dia juga menyebut, produksi batu bara China mencatat rekor tertinggi pada 2024 lalu. Oleh karena itu, Hendra menyebut, para pengusaha mulai melakukan efisiensi untuk menjaga arus kas di tengah kondisi tersebut.

    Apalagi, biaya operasional perusahaan batu bara saat ini dinilai cukup tinggi.

    “Sejauh ini perusahaan-perusahaan emiten fokus untuk memaksimalkan produksi sesuai dengan RKAB [rencana kerja dan anggaran biaya] dan melakukan efisiensi untuk menjaga arus kas/profit margin karena harga turun dan biaya operasional meningkat,” tutur Hendra.

    Sementara itu, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) belum memiliki rencana untuk melakukan revisi target produksi dan penjualan tahun 2025 di tengah kondisi pasar yang lesu.

    Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail mengatakan, PTBA masih menargetkan produksi batu bara sebesar 50 juta ton dan penjualan batu bara 50 juta ton.

    “Terhadap tekanan yang datang, kami lakukan diversifikasi supaya produksi dan penjualan kami tetap dengan rencana kerja dan anggaran biaya [RKAB],” ucap Arsal pada konferensi pers PTBA di Jakarta, Kamis (12/6/2025).

    Arsal mengamini bahwa kondisi pasar batu bara cukup menantang ke depan. Selain harga batu bara yang tengah dalam tren penurunan, dinamika perang dagang juga menjadi tantangan. 

    Menurutnya, apabila perang dagang memengaruhi China, maka pertumbuhan ekonomi dapat mengalami penurunan dan berdampak ke sektor batu bara. 

    Di tengah ancaman pelemahan permintaan batu bara dari China, PTBA menyiasatinya dengan melakukan perluasan pasar ekspor ke Vietnam, Thailand, Korea, dan Jepang.

    “Jadi kami diversifikasi agar produk yang kami hasilkan bisa terjual,” kata Arsal. 

    Adapun, sampai kuartal I/2025, penjualan ekspor PTBA mencapai 5,09 juta ton atau naik 34% secara tahunan, sedangkan penjualan domestik sebesar 5,19 juta ton. 

    Sementara itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mulai mengawasi dinamika ekspor batu bara ke China tersebut.

    Sekretaris Ditjen Mineral dan Batu bara (Minerba) Kementerian ESDM Siti Sumilah Rita Susilawati menuturkan, ekspor batu bara merupakan urusan business-to-business (B2B) yang berada di luar intervensi pemerintah.

    Namun, pemerintah bakal tetap melakukan pengawasan terkait dinamika masar batu bara itu. Siti juga menyebut pihaknya terbuka untuk berdiskusi mengenai kebijakan harga batu bara acuan (HBA) yang kini menjadi patokan transaksi ekspor.

    “Pemerintah terus memantau dinamika pasar dan terbuka untuk berdiskusi dengan pelaku usaha terkait evaluasi HBA agar tetap kompetitif,” kata Siti.

    Agar tidak tergantung pada satu negara, kata dia, pemerintah juga mendorong diversifikasi pasar ekspor batu bara melalui kerja sama bilateral, promosi dagang, dan penyediaan data pasar global. (Annisa Kurniasari Saumi)

  • Sering Pakai Earphone? Ini Dampak Buruknya bagi Kesehatan Telinga

    Sering Pakai Earphone? Ini Dampak Buruknya bagi Kesehatan Telinga

    JAKARTA – Kebiasaan mendengarkan audio melalui earphone kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari bagi banyak orang, dari remaja hingga orang dewasa.

    Namun, penggunaan perangkat audio pribadi dalam durasi lama dan dengan volume tinggi dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan telinga, tanpa memandang usia.

    Menurut Dr. dr. Fikri Mirza Putranto, Sp.THT(K), dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan, kepala dan leher dari Rumah Sakit Universitas Indonesia, penggunaan earphone dalam jangka panjang berpotensi menyebabkan peradangan akibat kerusakan pada sel rambut di dalam telinga bagian dalam.

    Sel-sel rambut ini berperan dalam mengubah getaran suara menjadi sinyal listrik yang dikirim ke otak untuk diterjemahkan sebagai suara.

    “Jika telinga terus-menerus menerima paparan suara keras, maka saraf yang melekat pada sel rambut bisa pecah, dan ini dapat mengakibatkan kemampuan telinga mengenali bunyi secara detail menjadi terganggu,” jelas dr. Fikri dalam sebuah diskusi kesehatan daring dari Jakarta, seperti dikutip ANTARA.

    Ia menambahkan bahwa telinga memiliki sistem yang mampu membedakan antara suara yang ingin didengar dan suara latar belakang. Namun, saat seseorang terbiasa mendengarkan musik melalui earphone dengan suara keras, otak tidak menolak bunyi tersebut karena menganggapnya menyenangkan. Inilah yang menyebabkan kerusakan terjadi diam-diam dan sering tanpa disadari.

    “Risiko gangguan pendengaran akibat penggunaan perangkat audio personal seperti earphone bisa mencapai 23 persen, atau satu dari empat orang. Namun karena sifatnya bertahap, kebanyakan orang tidak merasakan adanya keluhan di awal,” ujar Fikri.

    Untuk mengurangi risiko ini, ia menyarankan batasan waktu paparan suara berdasarkan tingkat kebisingan. Misalnya, suara 85 desibel (setara lalu lintas sibuk) sebaiknya dibatasi hingga delapan jam, sementara suara 95 desibel (seperti blender) hanya boleh didengarkan selama empat jam. Paparan suara 115-120 desibel seperti konser musik bahkan sebaiknya dibatasi tidak lebih dari 15 menit.

    Dengan meningkatnya penggunaan earphone di berbagai kalangan usia, penting untuk lebih bijak dalam mengatur durasi dan volume penggunaannya. Menggunakan headphone dengan fitur pembatas volume, serta mengambil jeda untuk mengistirahatkan telinga, dapat menjadi langkah sederhana untuk menjaga pendengaran tetap sehat sepanjang hidup.

  • Gandeng KevinLAB dan Catur Elang Perkasa, TASPEN Dorong Energi Hijau

    Gandeng KevinLAB dan Catur Elang Perkasa, TASPEN Dorong Energi Hijau

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menyadari pentingnya dekarbonasi menuju target Net Zero Emission BUMN, PT TASPEN (Persero) menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan energi dan efisiensi operasional. Hal ini diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama tripartit dengan KevinLAB Inc. perusahaan asal Korea dan PT Catur Elang Perkasa.

    Nota kesepahaman ini ditandatangani oleh Direktur Perencanaan dan Aktuaria TASPEN Bapak Feb Sumandar, CEO KevinLAB Inc. Mr. Kim Young Jae, dan Direktur PT Catur Elang Perkasa Bapak Agung Widiyanto, di TASPEN Kantor Cabang Jakarta I Jakarta Selatan.

    Corporate Secretary TASPEN, Henra menuturkan, kerja sama ini merupakan tonggak penting bagi TASPEN dalam menumbuhkan budaya keberlanjutan dan efisiensi energi di lingkungan kerja. Kolaborasi ini bukan hanya soal teknologi, tetapi komitmen jangka panjang TASPEN terhadap prinsip tata kelola berkelanjutan.

    “TASPEN dapat menjadi role model dalam transformasi hijau di sektor BUMN, khususnya perusahaan yang bergerak di bidang dana pensiun dan asuransi sosial,” ujar Henra dalam keterangan tertulis, Kamis (12/6/2025).

    Dia melanjutkan, pada tahap awal, proyek ini telah memasang 38 lembar panel surya dengan total kapasitas 20 kilowatt-peak (kWp) di atap Kantor Cabang TASPEN Jakarta 1. Instalasi ini disertai dengan sistem Energy Management System (EMS) yang mencakup tampilan dan kontrol akses pada bagian pengendalian AC, sensor lingkungan, dan 4 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang seluruhnya dikendalikan melalui aplikasi pemantauan bernama MOSAIC.

    Pemilihan TASPEN sebagai lokasi implementasi didasarkan pada sejumlah faktor strategis yang menunjukkan komitmen kuat perusahaan terhadap inisiatif ramah lingkungan dan efisiensi energi sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). TASPEN dipandang sebagai mitra BUMN yang memiliki pengaruh sistemik dalam mendorong perubahan ke arah ekonomi hijau.

    Lebih jauh, gedung TASPEN Kantor Cabang Jakarta I juga dinilai memiliki infrastruktur yang representatif untuk mendukung integrasi sistem energi berbasis Internet of Things (IoT). Kerja sama ini diharapkan tidak hanya berdampak langsung pada efisiensi operasional gedung, tetapi juga menjadi model percontohan nasional bagi BUMN dan institusi pemerintah lainnya dalam mengadopsi teknologi monitoring energi dan sumber energi bersih.

    Komitmen TASPEN terhadap efisiensi energi dan keberlanjutan lingkungan tercermin tidak hanya melalui digitalisasi layanan bagi peserta melainkan juga lewat langkah transformasi operasional yang lebih ramah lingkungan. Melalui proyek percontohan pemasangan 38 panel surya berdaya 20 kWp dan penerapan sistem manajemen energi berbasis cloud di TASPEN Kantor Cabang Jakarta I, TASPEN memperoleh data pemantauan energi secara real-time yang akan meningkatkan akurasi pengambilan keputusan dan menekan biaya operasional.

    Hal ini sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir mendorong setiap BUMN untuk mengadopsi inovasi teknologi hijau sebagai sumber nilai tambah baru bagi perusahaan, peserta, dan masyarakat. Semangat tersebut selaras dengan arah strategis Kementerian BUMN yang mengedepankan integrasi antara pelayanan publik yang prima dan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan sebagai satu kesatuan dalam mendorong pembangunan nasional yang inklusif, berdaya saing, dan berjangka panjang.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Fasilitas Canggih China di Bawah Laut di ‘Atas’ RI Sudah Beroperasi

    Fasilitas Canggih China di Bawah Laut di ‘Atas’ RI Sudah Beroperasi

    Jakarta, CNBC Indonesia – China mengumumkan beroperasinya fasilitas penelitian dasar laut terbaru milik mereka. Laboratorium tersebut berlokasi di Laut China Selatan sejauh 200 kilometer dari pesisir Provinsi Hainan.

    Kini, China sudah memiliki fasilitas laboratorium bawah laut di perbatasan utara, laut, selatan, dan barat. Fasilitas lainnya telah dibangun di lepas pantai Provinsi Shandong, Zhejiang, dan Guangdong.

    “Banyak institusi dan perusahaan di negara kami memperkenalkan peralatan dan produk baru, sehingga ada kebutuhan untuk uji coba berbasis di laut,” kata Chu Jun dari Menteri Sumber Daya Alam China, seperti dikutip dari IFL Science, Kamis (12/6/2025). “Sebagai satu-satunya lokasi uji coba laut dalam, fasilitas ini bisa digunakan untuk penelitian sains, pengembangan peralatan investigasi, dan eksplorasi sumber daya terbarukan di laut dalam.”

    IFL Science menyatakan keberadaan fasilitas laut dalam tersebut direspons berbeda oleh berbagai pihak.

    Di satu sisi, banyak sumber daya berharga di dasar laut yang bisa menjadi “penyelamat” Bumi. “Kita membutuhkan banyak sekali mangan, nikel, kobalt, dan tembaga untuk membangun mobil listrik dan pembangkit listrik,” kata Hans Smit, CEO di Oceans Minerals.

    Oceans Minerals yang berbasis di Florida adalah perusahaan penambang laut dalam yang beraktivitas di Kepulauan Cook.

    “Kita tidak bisa meningkatkan pasokan mineral-mineral ini di daratan tanpa menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan. Alternatifnya di laut,” kata Smit.

    Di sisi lain, peneliti dan ahli memberi peringatan soal dampak ekologi yang bisa timbul dari aktivitas di dasar laut, apalagi di tengah perubahan iklim.

    “Titik ini adalah arsitek ekosistem yang sangat penting. Jika salah satu titik hilang, arsitektur yang mengatur seluruh ekosistem samudra ikut hilang,” kata Smit.

    Namun, fasilitas uji coba di laut dalam tidak hanya bertujuan untuk kegiatan eksplorasi. Cui Xiaojian dari Badan Pengelola Laut Provinsi Hainan menyatakan infrastruktur yang berada di kedalaman 1,3 hingga 1,5 km di bawah permukaan laut menyediakan kondisi dengan tekanan tinggi dan air bersuhu rendah yang bisa dimanfaatkan untuk riset, verifikasi, inkubasi, hingga sertifikasi.

    “Wilayah laut dalam adalah wilayah strategis yang penting bagi negara-negara di seluruh dunia. Manufaktur laut dalam adalah kunci untuk eksplorasi dan eksploitasi laut dalam. Lewat implementasi yang beragam sesuai permintaan di dunia nyata, ini bisa merangsang industri laut-dalam, mempercepat pengembangan sektor laut yang produktif, serta memicu momentum baru di ekonomi laut,” kata Cui.

    Fasilitas laut dalam di lepas pantai Hainan adalah bentuk dari ambisi jangka panjang China sebagai “kekuatan besar lautan” yang merupakan salah satu dari retorika “revitalisasi nasional” Presiden Xi Jin Ping.

    “Dengan menyediakan kondisi dan lingkungan untuk perusahaan institusi untuk menguji peralatan laut-dalam buatan mereka, membuat mereka bisa mengambil peran sebagai pemimpin untuk menumbuhkan ekonomi maritim,” kata Chu.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • LRT hingga IKN: BNI Hadir di Setiap Proyek Strategis Negeri

    LRT hingga IKN: BNI Hadir di Setiap Proyek Strategis Negeri

    BNI menjadi salah satu pemberi dana utama yang memungkinkan realisasi berbagai sektor di kawasan Jabodetabek secara perlahan.

    Tahun 2016

    Kontribusi BNI pada sektor pembangunan tercatat terus bertumbuh. Pada 2016, BNI terlibat dalam pembiayaan proyek LRT Palembang senilai Rp4,59 triliun.

    Dalam proyek ini, BNI bertindak sebagai Original Mandated Lead Arranger dan Book Runner, serta mengucurkan pembiayaan sebesar Rp1,99 triliun. Proyek ini menjadi simbol awal dukungan BNI terhadap transportasi publik berbasis rel.

    Tahun 2017

    Komitmen BNI berlanjut pada 2017 saat mendukung proyek LRT Jabodebek dengan pembiayaan Rp6 triliun, bagian dari total kebutuhan proyek sekitar Rp18 triliun.

    Tahun 2018

    BNI turut serta dalam proyek Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta. Melalui sindikasi kredit senilai Rp7,84 triliun, BNI memberikan pembiayaan Rp515,27 miliar kepada PT KAI dan PT Railink.

    Tahun 2019

    BNI berpartisipasi dalam mendorong percepatan elektrifikasi Indonesia, dengan pembiayaan sebesar Rp2,3 triliun untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG).

    Tahun 2021 BNI berkontribusi dalam pembiayaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) berkapasitas 110 MW dengan total pembiayaan senilai US$34 juta.

    Tahun 2022

    Selanjutnya, BNI sebagai salah satu Joint Mandated Lead Arranger and Bookrunner bersama sindikasi beberapa bank mendanai Proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo dengan total pendanaan sebesar Rp9,89 triliun.

    Tahun 2024

    Selain sektor perkeretaapian, BNI ikut serta dalam pendanaan proyek-proyek jalan tol strategis seperti Jakarta Outer Ring Road II, Trans Jawa, dan Trans Sumatera. Di tahun 2024

    Tahun 2025

    BNI mendukung pendanaan pengadaan 612 unit kereta Stainless Steel New Generation hasil kerja sama dengan PT KAI dan PT SMI. Kereta ini didesain dengan kursi ergonomis dan kenyamanan tinggi guna mendukung efisiensi perjalanan masyarakat.

  • Diduga Korsleting Listrik, Rumah Warga Ponorogo Ludes Terbakar,

    Diduga Korsleting Listrik, Rumah Warga Ponorogo Ludes Terbakar,

    Ponorogo (beritajatim.com) – Sebuah rumah milik warga lanjut usia di Desa Sidoarjo, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dilalap api pada Kamis (12/6/2025) sore, diduga akibat hubungan arus pendek listrik. Tak ada korban jiwa, namun seluruh harta benda milik korban nyaris tak tersisa.

    Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 17.00 WIB itu sontak menggemparkan warga. Rumah yang terbakar diketahui milik Suparti (70), seorang perempuan lanjut usia yang sehari-hari tinggal seorang diri. Saat kejadian, Suparti sedang berada di rumah anaknya yang berlokasi tidak jauh dari tempat kejadian.

    Sebuah rekaman video amatir memperlihatkan kepanikan warga yang berupaya memadamkan api dengan ember dan peralatan seadanya. Bangunan rumah yang mayoritas terbuat dari kayu mempercepat rambatan api ke seluruh bagian rumah.

    “Sumber api pertama kali terlihat dari atas, kemungkinan korsleting listrik,” ujar Linda, salah satu warga yang turut membantu pemadaman dengan alat seadanya.

    Tak kurang dari dua unit mobil pemadam kebakaran milik Satpol PP Ponorogo dikerahkan ke lokasi. Setelah berjibaku selama kurang lebih 30 menit, api berhasil dipadamkan.

    “Tim kami bergerak cepat begitu menerima laporan. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” jelas Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Satpol PP Ponorogo, Bambang Supeno.

    Meski nyawa terselamatkan, namun kerugian materiil cukup besar. Beberapa barang berharga milik korban seperti lemari pakaian, televisi, kulkas, hingga dokumen penting hangus terbakar. Diperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

    Saat ini, lokasi kebakaran telah diamankan oleh petugas, dan warga bersama pemerintah desa tengah berupaya memberikan bantuan awal bagi Suparti. Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu memastikan instalasi listrik di rumah aman dan sesuai standar. [end/aje]

  • Merasa Melihat Penampakan Hantu? Bisa Jadi Tanda Kondisi Medis Ini

    Merasa Melihat Penampakan Hantu? Bisa Jadi Tanda Kondisi Medis Ini

    Jakarta

    Pernahkah kamu merasa melihat penampakan hantu dalam kondisi tertentu? Bukan karena gangguan makhluk halus, ternyata ada penjelasan medis di balik fenomena tersebut. Beberapa kondisi kesehatan dapat menyebabkan seseorang mengalami halusinasi visual, sehingga tampak seperti melihat ‘penampakan’.

    Dikutip dari IFL Science, berikut ini beberapa masalah medis yang mungkin menjadi penyebabnya:

    1. Sleep Paralysis

    Sleep paralysis atau kelumpuhan saat tidur biasanya terjadi setelah memasuki fase rapid-eye movement (REM), fase ketika seseorang mengalami mimpi yang terasa paling nyata. Orang yang mengalami sleep paralysis seringkali merasa sadar, tak bisa bergerak, dan berhalusinasi.

    “Hal inilah yang sering menjadi penyebab utama dari pengalaman ‘paranormal’,” kata pakar psikologi anomalistik, Profesor Chris French.

    Kualitas tidur yang buruk juga bisa menjadi pencetus munculnya ‘penampakan’. Penelitian menunjukkan orang yang kurang tidur di malam hari memiliki kecenderungan percaya pada hantu atau hal aneh lainnya seperti alien.

    Dalam survei yang dilakukan terhadap 8.853 orang soal kepercayaan paranormal dan kualitas tidur, ditemukan kepercayaan tersebut lebih umum pada orang yang memiliki masalah insomnia.

    2. Keracunan Karbon Monoksida

    Pada tahun 1921, sebuah laporan yang diterbitkan dalam American Journal of Ophthalmology menceritakan kisah sebuah keluarga yang pindah ke rumah baru dan mulai mengalami gangguan mistis. Misalnya, sang ayah merasa diawasi di malam hari dan anak-anaknya mulai sakit, pucat, serta kehilangan minat bermain.

    Akhirnya terungkap pemanas rumah mereka rusak dan menjadi sumber kebocoran karbon monoksida. Kebocoran itu membuat mereka mengalami gangguan kesehatan dan gangguan-gangguan mistis.

    3. Sugestibilitas

    Satu tim peneliti mencoba menciptakan sebuah ruangan ‘berhantu’. Mereka melakukannya dengan memanipulasi lingkungan rumah tersebut dengan medan elektromagnetik dan infra-suara.

    Sebanyak 79 partisipan diminta menghabiskan 50 menit di dalam ruang khusus yang telah dibangun. Meski banyak dari mereka melaporkan berbagai sensasi aneh, ternyata hal ini tidak berkaitan dengan kondisi ruangan yang dieksperimenkan.

    Hal ini menunjukkan sugestibilitas adalah faktor terbesar. Jika seseorang diberitahu bahwa sebuah ruangan atau rumah itu berhantu, maka lebih mungkin juga seseorang mengalami kejadian paranormal.

    NEXT: Bisa jadi ada kelainan otak

    4. Kelainan Otak

    Dalam sebuah penelitian, pria yang sedang menjalani perawatan eksperimental untuk epilepsi dipasangi elektroda di bagian fusiform gyri, bagian otak yang berperan penting dalam pengenalan visual dan pola.

    Peneliti mengirimkan denyut listrik ke area tersebut dan pasien mulai melihat ilusi wajah di mana-mana, termasuk wajah asli seseorang. Halusinasi ini disebut facephenes oleh tim peneliti, tapi hanya orang-orang tertentu yang dapat melihatnya.

    5. Infeksi Jamur

    Infeksi jamur yang ada di rumah juga bisa menjadi salah satu pemicunya. Tim peneliti di Universitas Clarkson, New York menyelidiki hubungan antara rumah berhantu dan jamur.

    Tim tersebut berhasil mengumpulkan data dari 27 lokasi (13 dianggap berhantu) dan menemukan bahwa ada hubungan yang signifikan secara statistik antara lokasi berhantu dan jamur.