Topik: Listrik

  • Mobil Listrik Retro-Modern GWM ORA 03 Meluncur di RI, Segini Harganya

    Mobil Listrik Retro-Modern GWM ORA 03 Meluncur di RI, Segini Harganya

    Jakarta

    GWM Indonesia resmi meluncurkan produk mobil listrik terbaru mereka, ORA 03. Ini adalah mobil listrik murni bergaya retro futuristis dengan fitur intelligent driving dan kenyamanan premium yang dirancang khusus untuk mobilitas urban.

    Daya tarik utama GWM ORA 03 terletak pada desainnya, dengan cerminan filosofi ‘ORA Egg Aesthetic of Life’. GWM ORA 03 menampilkan struktur bodi yang indah dengan lekukan kuat yang menciptakan bentuk kendaraan estetis, layaknya bentuk sebuah telur.

    “Lini produk GWM ORA berfokus pada pasar BEV. GWM ORA merupakan model perdana yang dikembangkan memakai platform GWM Lemone, memanfaatkan GWM Forest Ecosystem dan dirancang sesuai standar global sebagai produk flagship kelas dunia,” bilang Zhen Boyang selaku Director of GWM Indonesia, di Jakarta, Kamis (26/6/2025).
    “Tahun lalu, kami sukses memperkenalkan Haval H6 HEV, Haval Jolion HEV, Tank 300 HEV, dan Tank 500 HEV ke pasar Indonesia.

    Tahun 2025 ini, GWM akan memantik trend mobil listrik baru di Indonesia dengan peluncuran GWM ORA 03. “Kami sangat bahagia menyambut ORA sebagai keluarga baru GWM Indonesia,” sambung Zhen.

    GWM ORA 03 dipasarkan dengan harga Rp 379.000.000 on the road Jakarta. Nah, yang menarik, GWM akan memberikan harga special early bird, Rp 369.000.000 sampai akhir GIIAS 2025, 3 Agustus.

    GWM ORA 03 Foto: Luthfi Anshori/detikcom

    GWM ORA 03 mampu menghasilkan performa optimal dengan output tenaga 105 kW dengan torsi maksimal 210 Nm, memastikan performa yang responsif saat bernavigasi di jalanan kota.

    Mobil ini ditenagai oleh baterai Lithium Iron Phosphate 47,8 kWh dengan Energy Density >170 Wh/kg dan sistem manajemen BMS terintegrasi, GWM ORA 03 mampu menempuh jarak hingga 400 km (NEDC) dalam sekali pengisian.

    Mobil ini juga didukung teknologi DC Fast Charging 69 kW yang dapat mengisi daya dari 30% hingga 80% hanya dalam 30 menit.

    (lua/rgr)

  • Suzuki Bicara Kemungkinan Jual Mobil Full Hybrid buat Indonesia

    Suzuki Bicara Kemungkinan Jual Mobil Full Hybrid buat Indonesia

    Bandung

    Mobil hybrid Suzuki di Indonesia masih mengandalkan sistem hybrid ringan atau mild hybrid. Beberapa mobil Suzuki yang telah disuntik teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) antara lain Suzuki Ertiga, XL7, Grand Vitara dan yang terbaru Suzuki Fronx.

    Harold Donnel, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengatakan, Suzuki memang merencanakan program multi-pathway untuk mengurangi emisi karbon dengan menghadirkan beragam teknologi kendaraan ramah lingkungan. Itu diawali dengan sistem mild hybrid dan tahun depan Suzuki akan menjual mobil listrik berbasis baterai.

    “Kenapa lebih ke mild hybrid daripada strong hybrid? Yang pertama itu sebenarnya Suzuki karakternya sukanya step-by-step. Jadi dia bukan tipikal brand yang tiba-tiba langsung strong hybrid atau tiba-tiba langsung electrically hybrid. Jadi kita percaya bahwa dengan step-by-step itu kita bisa membuat sebuah teknologi yang teruji, peace of mind buat konsumen-konsumen kita,” kata Harold kepada detikOto di Bandung, Jawa Barat.

    Harold menegaskan, sistem mild hybrid yang ada di Indonesia sudah berdasarkan sistem yang dianut Suzuki di Jepang. Jadi, sistem mild hybrid itu sudah teruji.

    Harold tak menutup kemungkinan ke depannya Suzuki akan membawa teknologi strong hybrid ke Indonesia. Namun, dia belum bisa memastikan kapan mobil-mobil Suzuki di Indonesia disematkan teknologi strong hybrid.

    “Habis itu nanti perkembangannya ke strong hybrid sama electrically hybrid. Makanya lebih ke mild hybrid di pasar Indonesia dulu.Tapi soon itu nanti seiring dengan berjalannya waktu ya soon akan ter-serve juga kok. Walaupun strong hybrid-nya jadi terkesan lebih lama daripada electric vehicle-nya itu sendiri kan. Karena di 2026 kan rencananya kita udah BEV (mobil listrik berbasis baterai). Cuma bukan berarti kita pengin loncat. Tuntutan memang memaksa Suzuki harus bisa multi pathway,” sebut Harold.

    (rgr/din)

  • Neta di Ambang Bangkrut, Terancam Sanksi Kembalikan Subsidi Mobil Listrik

    Neta di Ambang Bangkrut, Terancam Sanksi Kembalikan Subsidi Mobil Listrik

    Jakarta

    Neta dilaporkan sedang di ambang kebangkrutan. Merek mobil listrik asal China ini terancam sanksi untuk mengembalikan subsidi mobil listrik yang telah dinikmati.

    Dikutip Reuters, Zhejiang Hozon New Energy Automobile, sebagai pemilik merek kendaraan listrik China Neta, secara resmi memasuki proses kebangkrutan. Hal itu dilaporkan oleh media lokal China CCTV.

    Diberitakan Bangkok Post, Neta Auto Thailand, yang memproduksi mobil listrik secara lokal dengan merek Neta, mungkin diharuskan membayar lebih dari 2 miliar baht (Rp 998 miliar) kembali ke pemerintah jika gagal memenuhi target.

    Hozon Auto, perusahaan induk Neta Thailand di Tiongkok, sedang merestrukturisasi tim manajemennya karena mencoba menyelesaikan masalah keuangan, yang dapat mencakup mengubah utang menjadi ekuitas, serta mengumpulkan dana. Kondisi ini membuat rencana pendirian pabrik gagal.

    Sementara itu, pemerintah Thailand telah memberikan subsidi mobil listrik kepada Neta dengan syarat untuk membangun pabrik manufaktur mobil listrik di Thailand.

    “Jika perusahaan tidak dapat memenuhi persyaratan ini, perusahaan harus mengembalikan dana tersebut,” kata Wakil Menteri Keuangan Thailand Paopoom Rojanasakul.

    Di Negeri Gajah Putih, mobil listrik mendapat subsidi hingga 100.000 baht (hampir Rp 50 juta) per unit. Pemerintah Thailand juga mengurangi bea masuk untuk kendaraan listrik yang diimpor utuh hingga batas maksimal 40% untuk tahun 2024-25, dan mengurangi pajak cukai menjadi 2% dari tarif awal 8%.

    Pembuat mobil yang berpartisipasi dalam skema ini harus mendirikan pabrik untuk memproduksi kendaraan listrik di dalam negeri. Selain itu, perusahaan harus memproduksi kendaraan di dalam negeri untuk mengimbangi impor dengan rasio dua kendaraan listrik bertenaga baterai (BEV) yang diproduksi secara lokal untuk setiap kendaraan impor pada tahun 2026.

    Jika merek otomotif itu tidak dapat memenuhi target produksi ini, mereka harus mengimbanginya dengan rasio tiga kendaraan listrik bertenaga baterai (BEV) yang diproduksi secara lokal untuk setiap satu kendaraan impor pada tahun 2027.

    Kepala Bisnis Asia Tenggara untuk Hozon Auto Sun Baolong meyakinkan kepada pelanggan Thailand bahwa rencana produksi di dalam negeri dan penjualan tetap berjalan. Dia memperkirakan kesulitan keuangan di perusahaan akan teratasi dalam waktu dekat.

    (rgr/din)

  • Lepas Nama ‘Omoda’, Harga Mobil Listrik Chery E5 Turun Rp 100 Juta!

    Lepas Nama ‘Omoda’, Harga Mobil Listrik Chery E5 Turun Rp 100 Juta!

    Jakarta

    Di sela-sela peluncuran Chery C5, PT Chery Sales Indonesia (CSI) turut mengenalkan Chery E5 di Tanah Air, Rabu malam (25/6). Kendaraan listrik tersebut kini tak lagi membawa embel-embel ‘Omoda’ dan mengalami penurunan harga!

    Budi Darmawan selaku Direktur Pemasaran PT CSI mengatakan, meski harganya turun, namun Chery E5 mengalami peningkatan fitur dan performa. Sehingga, konsumen menjadi lebih diuntungkan.

    “Jadi mobil ini sekarang tanpa nama Omoda, kita pakai Chery aja. Kalau soal penurunan harga, kita bilangnya perang inovasi,” ujar Budi saat ditemui di SCBD, Jakarta Selatan, Rabu malam (26/5).

    Chery E5 meluncur di Indonesia. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Jika saat masih menggunakan embel-embel ‘Omoda’ Chery E5 dibanderol Rp 505 jutaan, kini kendaraan tersebut hanya ditawarkan Rp 399 jutaan. Bahkan, khusus untuk varian Pure, harganya sekarang mulai Rp 369 jutaan dengan status on the road Jakarta.

    Meski namanya tak lagi menggunakan Omoda, namun emblem tersebut masih melekat di Chery E5. Menurut Budi, pihaknya masih dalam masa transisi sebelumnya menghapus nama itu sepenuhnya.

    Secara tampilan, nyaris tak ada perubahan di mobil listrik tersebut. Namun, pabrikan melakukan optimalisasi di bagian baterai dan motor listrik. Mereka mengklaim, kendaraan kini lebih senyap, bertenaga dan efisien.

    Dengan skema 7 in 1 yang menggantikan 3 in 1, Chery E5 saat ini punya semburan tenaga maksimum 155 dk atau naik 5 dk dibandingkan model sebelumnya. Namun, torsinya turun menjadi hanya 288 Nm untuk mengejar efisiensi.

    Pembekalan tersebut membuat Chery E5 mampu melesat dari nol ke 100 km/jam hanya dalam 7,2 detik. Sedangkan top speed atau kecepatan maksimumnya tembus 172 km/jam!

    Baterainya masih sama, yakni berkapasitas 61.06 kwh dengan jarak tempuh maksimum 430 km melalui pengujian WLTP. Sementara fitur standarnya ada kamera 540 derajat, electric sunroof, electric tailgate dan masih banyak lagi.

    (sfn/din)

  • Bamsoet Apresiasi Kesuksesan Uji Terbang Perdana EHang dengan Penumpang

    Bamsoet Apresiasi Kesuksesan Uji Terbang Perdana EHang dengan Penumpang

    Jakarta

    Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi kesuksesan uji terbang perdana taksi udara otonom EHang 216-S (EH216-S) dengan penumpang di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2. Menurut Bamsoet, pencapaian ini menandai kesiapan Indonesia dalam memasuki era baru transportasi udara otonom yang cerdas, cepat, dan ramah lingkungan.

    Ia menilai teknologi seperti EHang dapat membuka peluang besar bagi sinergi antara industri otomotif dan penerbangan dalam negeri.

    “Kehadiran taksi terbang EHang di Indonesia tidak hanya menunjukkan kesiapan Indonesia dalam memasuki era transportasi udara otonom, tetapi juga membuka peluang besar bagi industri otomotif dan penerbangan dalam negeri untuk berinovasi dan bersinergi bersama. Keberhasilan uji terbang hari ini perlu diperluas ke berbagai kota sebagai langkah strategis dalam meningkatkan pemahaman dan penerimaan masyarakat terhadap teknologi transportasi udara otonom,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (26/6/2025).

    Bamsoet menambahkan bahwa meski EH216-S sudah beberapa kali diuji coba sejak 2021 di berbagai lokasi seperti Bali, Semeru, Pondok Cabe, hingga JIEXPO Kemayoran, penerbangan kali ini menjadi yang pertama dilakukan dengan penumpang.

    Sebelumnya, EHang juga sukses diperkenalkan dan uji coba dalam ajang Thailand Drone Exhibition & Symposium yang diselenggarakan Otoritas Penerbangan Sipil Thailand (CAAT) pada November 2024 lalu.

    Pesawat tanpa pilot ini mampu mengangkut dua penumpang dengan kecepatan maksimal 130 km/jam dan jarak tempuh hingga 30 kilometer. Waktu terbangnya berkisar antara 18-25 menit dalam satu kali pengisian daya.

    “Sebuah efisiensi yang tidak hanya menjanjikan kenyamanan, tetapi juga keberlanjutan lingkungan di tengah kemacetan lalu lintas yang kian kompleks,” kata Bamsoet.

    Ia memaparkan EH216-S juga telah mendapatkan sertifikat tipe, produksi, dan kelaikan udara dari Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok (CAAC). Capaian ini menjadikannya sebagai electric Vertical Take-Off Landing (eVTOL) penumpang otonom pertama di dunia yang diakui secara resmi.

    Dengan sistem navigasi berbasis AI, sistem fail-safe yang memantau kondisi udara secara real-time, serta 16 motor listrik independen yang memungkinkannya lepas landas dan mendarat secara vertikal, EH216-S disebut mengutamakan keselamatan dan keamanan penumpang. Sistem baterainya pun dilengkapi manajemen cerdas dan perlindungan dari serangan siber.

    “Dari aspek keselamatan, EH216-S dilengkapi sistem manajemen baterai cerdas yang mengatur 12 kelompok baterai secara simultan, sistem kendali redundan untuk menghindari kegagalan teknis, hingga jaringan komunikasi terenkripsi untuk menangkal potensi serangan siber. Setiap aspek dari kendaraan ini didesain untuk satu tujuan: membawa penumpang dengan selamat, efisien, dan nyaman ke tempat tujuan,” pungkas Bamsoet.

    Sebagai informasi, uji terbang ini turut dihadiri: Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Media dan Komunikasi IMI; Executive Chairman Prestige Aviation Rudy Salim; CFO EHang China Conor; serta Komunikasi dan Media IMI Dwi Nugroho Marsudianto.

    (anl/ega)

  • 10 Teknologi Baru Pengubah Dunia Muncul di 2025, Jarang Orang Tahu

    10 Teknologi Baru Pengubah Dunia Muncul di 2025, Jarang Orang Tahu

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perkembangan teknologi makin pesat dan membawa transformasi bagi kehidupan manusia. Inovasi teknologi bermunculan setiap hari, tetapi hanya segelintir yang membawa dampak signifikan dan relevan dalam waktu lama.

    Memprediksi inovasi teknologi apa saja yang akan mengubah masa depan merupakan sesuatu yang menantang. Namun, Forum Ekonomi Dunia (WEF) pada pekan ini merilis daftar 10 teknologi baru paling berdampak yang muncul di 2025.

    Daftar itu disusun dengan bantuan penerbit jurnal sains Frontiers Media. Sebagai catatan, daftar ini lebih mengutamakan konsep inovasi teknologi, bukan perusahaan di balik teknologi tersebut.

    Berikut daftar lengkapnya, dikutip dari Fast Company, Rabu (25/6/2025).

    Teknologi Nuklir Canggih

    Permintaan energi nuklir sedang meningkat. Salah satunya dipicu Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Donald Trump yang berjanji untuk mempercepat perizinan bagi proyek-proyek nuklir.

    WEF memperkirakan bahwa desain nuklir yang lebih kecil dan sistem pendingin alternatif akan menawarkan energi yang lebih aman dan bersih dengan biaya lebih rendah. Reaktor-reaktor ini dikatakan dapat memainkan peran penting dalam membangun sistem tenaga listrik yang andal dan bebas karbon.

    Komposit Baterai Struktural

    Bobot baterai yang berat menjadi salah satu permasalahan ketika diadopsi ke mobil dan pesawat. Hal ini berdampak pada efisiensinya.

    Material baru yang bisa menyimpan energi besar dengan bobot compact ke depannya akan membuat bodi kendaraan lebih ringan. Inovasi ini bisa meningkatkan performa kendaraan dan mereduksi dampak lingkungan.

    Sensor Kolaboratif

    Berbicara tentang mobil otomatis, sensor dengan jaringan terkoneksi memungkinkan kendaraan membagikan informasi secara real-time satu sama lain.

    Informasi juga bisa dibagikan ke otoritas kota dan layanan darurat. Jika ada kecelakaan, hal ini dapat mereduksi kemacetan, meningkatkan waktu respons, serta meningkatkan keamanan, menurut WEF.

    Watermark Generatif

    Teknologi kecerdasan buatan (AI) yang kian masif dapat mengaburkan batasan antara konten orisinil dan konten rekayasa AI. Watermark generatif dapat menambahkan label tertentu sebagai pembeda konten buatan AI, sehingga membantu menangkal misinformasi di ranah maya.

    Nitrogen Hijau

    Produksi pupuk saat ini membutuhkan bahan bakar fosil, yang menyebabkan polusi dan emisi karbon. Nitrogen hijau, yang mengandalkan listrik, dapat menawarkan cara berkelanjutan untuk menanam makanan, menurut WEF.

    Obat GLP-1 untuk Penyakit Neurodegeneratif

    GLP-1 saat ini digunakan untuk mengobati obesitas dan diabetes. WEF mencatat obat tersebut juga berpeluang untuk mengobati penyakit lain seperti Alzheimer dan Parkinson.

    Sensor Biokimia Otonom

    Sensor cerdas memiliki kemampuan untuk mengawasi perubahan lingkungan atau kesehatan manusia secara terus-menerus tanpa membutuhkan sambungan kabel. Hal ini membuka banyak peluang.

    Industri kesehatan bisa memanfaatkannya untuk pendeteksian dini penyakit. Para ilmuwan juga bisa mengaplikasikannya untuk mendeteksi polusi dan tren atmosferik.

    Nanozim

    Enzim yang terbentuk secara alami membantu membersihkan polusi dan digunakan dalam diagnosa medis. Versi buatan laboratorium, yang disebut nanozim, lebih kuat dan lebih murah, sehingga dapat memperluas penggunaannya dalam berbagai aplikasi.

    Terapi Buatan dari Dalam Tubuh

    Perawatan medis jangka panjang memakan biaya mahal dan sering kali hasilnya tidak konsisten. Menurut WEF, para ilmuwan tengah mengembangkan terapi yang menggunakan bakteri baik untuk memberikan perawatan dari dalam tubuh. Pendekatan ini dapat menurunkan biaya dan meningkatkan tingkat keberhasilan.

    Sistem Tenaga Osmotik

    Sumber energi terbarukan ini memanfaatkan perbedaan tekanan yang terjadi saat air tawar dan air asin bercampur. Hasilnya adalah listrik yang lebih bersih.

    Inovasi ini sangat bermanfaat di wilayah pesisir yang memerlukan perhatian khusus untuk melindungi lingkungan dan satwa liar.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 5 Bulan Mengaspal di RI, Pesanan Mobil Listrik Geely EX5 Tembus 1.000 SPK

    5 Bulan Mengaspal di RI, Pesanan Mobil Listrik Geely EX5 Tembus 1.000 SPK

    Jakarta

    Geely resmi hadir lagi di Indonesia sejak awal tahun 2025. Memanfaatkan momentum tersebut, pabrikan asal China ini memperkenalkan mobil listrik andalan mereka Geely EX5 pada ajang pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, bulan Februari lalu. Setelah lima bulan berselang, pesanan Geely EX5 tembus angka 1.000 SPK.

    “Secara wholesales itu udah 600-an unit yang dikirim ke dealer. Tapi untuk SPK, (surat pemesanan kendaraan) itu udah 1.000 unit lebih,” ungkap Brand Director Geely Auto Indonesia Yusuf Anshori saat berkunjung ke kantor detikcom di Jakarta Selatan, Rabu (25/6/2025).

    Brand Director Geely Auto Indonesia Yusuf Anshori (tengah) Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Seperti diketahui, Geely Auto Indonesia memasarkan model EX5 ini dalam dua tipe, yakni EX5 Max dan EX5 Pro. Geely EX5 Pro dipasarkan Rp 475 juta dan Geely EX5 Max dijual Rp 515 juta. Saat ini Geely EX5 masih diimpor utuh dari China, tapi nantinya model tersebut juga akan dirakit secara lokal di pabrik PT Handal Indonesia Motor.

    “Akan dirakit lokal di Handal nanti kuartal ketiga (2025),” sambung pria yang akrab disapa Ori ini.

    Sebagai informasi, Geely EX5 dibangun di atas platform GEA (Global Intelligent Electric Architecture). Platform ini bisa memaksimalkan ruang dan juga kenyamanan berkat teknologi Cell To Body (CTB) untuk baterai kendaraan listriknya.

    Geely EX5 diperkenalkan di pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 Foto: Agung Pambudhy

    Mobil listrik ini mengusung baterai Geely Short Blade Battery. Sekali cas sampai penuh, mobil listrik ini diklaim bisa menempuh jarak hingga 495 km. Baterai itu mengadopsi fitur pengisian cepat dengan mengisi 30%-80% hanya dalam 20 menit.

    Tak hanya itu, Geely EX5 juga dilengkapi berbagai fitur safety, dari active safety, battery safety, pedestrian safety, passive safety, health safety, hingga cyber security. Mobil tersebut juga sudah memiliki fitur-fitur ADAS (Advanced Driver Assistance System) yang membuatnya semakin aman dikendarai.

    (lua/rgr)

  • Listrik dari Atas Air, PLTS Terapung Tambaklorok Hasilkan Energi Bersih

    Listrik dari Atas Air, PLTS Terapung Tambaklorok Hasilkan Energi Bersih

    Pemandangan tak biasa kini terlihat di kawasan Tambaklorok, Semarang, Jawa Tengah. Di atas permukaan air, deretan panel surya terpasang rapi, menangkap sinar matahari untuk diubah menjadi energi listrik. Kehadiran PLTS ini menjadi langkah nyata menuju transisi energi bersih di Indonesia, sekaligus memanfaatkan ruang yang tidak konvensional, di atas air untuk menghasilkan listrik ramah lingkungan. Selain efisien, teknologi ini juga meminimalisir penggunaan lahan darat yang semakin terbatas. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

  • Produksi Mobil Listrik RI Masih Seuprit, Impor Makin Kuasai Pasar

    Produksi Mobil Listrik RI Masih Seuprit, Impor Makin Kuasai Pasar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian membeberkan saat ini produksi mobil listrik (electric vehicle/EV) dalam negeri masih jauh dari target yang telah ditentukan untuk tahun 2025.

    Asisten Deputi Bidang Pengembangan Industri Logam, Mesin, Transportasi, Elektronika, dan Komoditas Kemenko Perekonomian Atong Soekirman mengatakan, produksi mobil listrik di Indonesia sepanjang tahun 2025 baru mencapai 25.861 unit dari target yang telah ditentukan sebanyak 400.000 unit.

    “Karena dalam perencanaan nasional di Indonesia, dalam target 400.000 unit di tahun 2025, kita baru produksi 25.861 unit,” jelasnya dalam acara Korea-Indonesia Economic Partnership Forum, di Jakarta, dikutip Rabu (25/6/2025).

    Untuk angka penjualannya, kata Atong, lebih tinggi dibandingkan angka produksi yakni per saat ini tercatat mencapai 43.189 unit. Atong mengatakan, ketimpangan tersebut mengartikan, banyak mobil listrik yang digunakan di dalam negeri merupakan produk impor.

    “Kemudian penjualannya 43.189 unit. Itu artinya EV dipastikan impor. Ya, seperti yang disebutkan, karena investasi terkait dengan fasilitas impor EV,” tambahnya.

    Walau masih jauh dari target produksi mobil listrik di Tanah Air, Atong mengatakan, hal tersebut jadi potensi bagi industri mobil untuk bisa berinvestasi di Indonesia lantaran dia menilai pasar mobil dalam negeri besar.

    “Dan kita lihat targetnya sendiri, masih produksi 400.000 unit. Kemudian produk di tahun 2025, masih banyak gap. Itu artinya ada potensi pasar bagi produsen. Jadi, ini potensi di Indonesia,” pungkasnya.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Lihat Lebih Dekat Mobil Listrik VinFast VF6 yang Dimodifikasi Gaya Adventure

    Lihat Lebih Dekat Mobil Listrik VinFast VF6 yang Dimodifikasi Gaya Adventure

    Dari eksterior, mobil VinFast VF6 yang dimodifikasi ala adventure ini mengusung warna yang gonjreng, memadukan ungu muda dan aksen warna orange yang disematkan di spion, side skirt, lampu DRL, juga lampu kabut. Pada bagian atap dan pilarnya, disematkan warna putih. Foto: Luthfi Anshori/detikOto