Topik: Listrik

  • Semua Orang Berhak Punya Mobil Listrik

    Semua Orang Berhak Punya Mobil Listrik

    Jakarta

    Persaingan mobil listrik di Indonesia makin memanas seiring semakin banyak brand yang ikut bermain di dalamnya. Menyadari hal tersebut, produsen mobil listrik asal Vietnam, VinFast, memilih mengatur strategi untuk ‘bermain’ tenang namun pasti.

    “Izinkan saya sedikit merefleksikan perjalanan kita bersama. Lebih dari satu tahun yang lalu, VinFast mengambil langkah besar dengan masuk ke pasar Indonesia. Saat itu, kami menyampaikan komitmen yang jelas: membangun ekosistem kendaraan listrik yang menyeluruh dan berkelanjutan di Indonesia,” ucap CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, dalam siaran resmi yang diterima detikOto.

    Kariyanto menambahkan untuk bisa bersaing di Indonesia tidaklah cukup dengan mengandalkan produk terbaik. Ada beberapa langkah pasti yang juga dilakukan VinFast di tanah air.

    “Namun kendaraan saja tidak cukup, kami juga terus membangun infrastruktur pendukung agar pengalaman menggunakan EV menjadi semakin mudah dan menyenangkan,” kata Kariyanto.

    “Saat ini kami telah membuka 22 showroom di seluruh Indonesia agar pelanggan dapat dengan mudah mengakses produk dan layanan kami. Secara paralel, kami menargetkan pembangunan purnajual yang mencakup 500 bengkel resmi hingga akhir tahun, untuk memastikan layanan purnajual yang andal,” Kariyanto menambahkan.

    Tidak puas, Kariyanto memastikan akan membangun ribuan titik pengisian daya di kota-kota besar.

    VinFast VF6 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    “Bersama mitra kami, V-GREEN, kami tengah membangun ribuan titik pengisian daya di kota-kota besar. Kami menawarkan pengisian daya publik gratis selama 3 tahun, dan kebijakan buyback hingga 90% untuk memberikan rasa tenang dan kepastian bagi konsumen,” Kariyanto.

    “Tak hanya itu, Kami pun bekerja sama dengan bank lokal agar skema pembiayaan bisa lebih mudah dan fleksibel. Semua ini lahir dari satu keyakinan: bahwa keluarga Indonesia berhak memiliki kendaraan listrik yang mudah digunakan, mudah dimiliki, dan bisa dipercaya. Di VinFast, kami ingin memastikan bukan hanya kendaraan tapi seluruh pengalaman – mulai dari pembelian hingga penggunaan – berjalan lancar, nyaman, dan tanpa rasa khawatir,”

    Sebagai catatan VinFast di Indonesia menggoda konsumen Indonesia dengan 4 pilihan mobil listrik, di antaranya VinFast VF 3, VinFast VF 5, VinFast VF e34, dan VinFast VF 6.

    VinFast Hadir di Jakarta Fair 2025

    Mulai 19 Juni-13 Juli 2025, VinFast hadir di Jakarta Fair 2025, tepatnya di Hall A dan Pre Function Hall D. Kehadiran VinFast di ajang ini menjadi momen penting untuk memperkenalkan beragam lini kendaraan listriknya kepada masyarakat luas. Pengunjung dapat melihat langsung dan mengenal lebih dekat berbagai model unggulan VinFast, mulai dari VF 3, VF 5, VF 6, hingga VF e34.

    Sebagai bentuk apresiasi kepada warga Jakarta dan pengunjung Jakarta Fair, VinFast memberikan penawaran spesial bagi pelanggan yang melakukan pemesanan kendaraan selama acara berlangsung. Program ini dirancang untuk memberikan nilai tambah bagi konsumen, sekaligus mendukung transisi Indonesia menuju mobilitas ramah lingkungan.

    Pelanggan yang memesan VF 6 di lokasi juga berhak menerima voucher belanja senilai Rp 2.500.000, sementara pembeli model VinFast lainnya akan mendapatkan voucher senilai Rp 1.500.000.

    Dalam program undian spesial (lucky draw), pelanggan juga berkesempatan menjadi satu dari empat pemenang yang akan mendapatkan Samsung Z Fold 6. Hadiah ini berlaku untuk dua pelanggan pemesan VF 6, serta dua pelanggan pembeli model VinFast lainnya.

    Penawaran ini berlaku khusus selama periode pameran sebagai bagian dari promo eksklusif dari VinFast dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Kebijakan Penjualan Menarik dan Fleksibel Selain promo eksklusif tersebut, VinFast juga terus menawarkan kebijakan penjualan standar yang sangat kompetitif. Pelanggan dapat menikmati pengisian daya gratis di seluruh stasiun pengisian VinFast yang dioperasikan oleh V-GREEN hingga 1 Maret 2028.

    VinFast juga menyediakan program tukar tambah dan buyback, dengan nilai buyback hingga 90% setelah 6 bulan dan 70% setelah 3 tahun. Kebijakan ini dirancang untuk memberikan ketenangan, nilai tambah, dan fleksibilitas kepada pelanggan dalam memiliki dan meningkatkan kendaraan listrik mereka seiring perubahan kebutuhan.

    (lth/rgr)

  • Prabowo resmikan operasional dan pembangunan PLTP-PLTS di 15 provinsi

    Prabowo resmikan operasional dan pembangunan PLTP-PLTS di 15 provinsi

    Presiden RI Prabowo Subianto melalui konferensi video memberikan pidato dalam acara peresmian pengoperasian dan pembangunan sejumlah pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang tersebar di 15 provinsi, di PLTP Blawan Ijen Unit 1, Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (26/6/2025). ANTARA/Fathur Rochman.

    Prabowo resmikan operasional dan pembangunan PLTP-PLTS di 15 provinsi
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 26 Juni 2025 – 15:25 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan pengoperasian dan pembangunan sejumlah pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang tersebar di 15 provinsi.

    “Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, pada siang hari ini, Kamis, 26 Juni 2025, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia meresmikan pengoperasian dan pembangunan energi terbarukan di 15 provinsi,” ujar Prabowo melalui konferensi video dari Bali, Kamis.

    “Serta peletakan batu pertama atau groundbreaking lima pembangkit listrik tenaga panas bumi di Indonesia,” sambung Presiden.

    Prabowo meminta maaf tidak bisa hadir langsung ke acara peresmian yang dipusatkan di PLTP Blawan Ijen Unit 1, Bondowoso, Jawa Timur tersebut lantaran kendala cuaca. Dalam pidatonya, Presiden mengatakan peresmian pengoperasian dan pembangunan PLTP dan PLTS di 15 provinsi sebagai upaya Indonesia menuju swasembada energi.

    Menurutnya, kemerdekaan suatu bangsa ditentukan oleh kemampuan bangsa tersebut untuk memberi makan rakyatnya dan menjamin kehidupan dan penghidupan yang layak untuk bangsanya. Terkait hal itu, energi memiliki peran penting untuk kehidupan bangsa di abad ke-21.

    Presiden bersyukur Indonesia dikaruniai potensi kekayaan sumber energi terbarukan yang luar biasa dan potensi kekayaan tersebut harus dikelola dengan baik.

    Prabowo juga menegaskan bahwa peresmian dan pembangunan 55 pembangkit energi baru dan terbarukan ini merupakan bukti bahwa Indonesia menuju kemandirian.

    “Kita akan berdiri di atas kaki kita sendiri dan kita akan mampu memberi energi kepada seluruh bangsa Indonesia dalam keadaan yang efisien dan ekonomis,” ucap Kepala Negara.

    Peresmian ini meliputi pengoperasian PLTP Blawan Ijen Unit 1 serta proyek energi terbarukan lainnya yang telah memasuki tahap operasi komersial maupun pembangunan awal. PLTP Blawan Ijen Unit 1, yang telah memasuki tahap commercial operation date (COD) pada 9 Februari 2025, memiliki kapasitas pembangkit sebesar 34 megawatt (MW) dengan potensi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp15 miliar per tahun.

    Pengembangan lebih lanjut PLTP Blawan Ijen Unit 1 hingga kapasitas total 110 MW diperkirakan akan meningkatkan potensi PNBP menjadi Rp39 miliar per tahun. Adapun Potensi bonus produksi dari kapasitas 34 MW sebesar Rp2,1 miliar, dan dapat meningkat menjadi Rp6,9 miliar jika kapasitas mencapai 110 MW.

    PLTP Blawan Ijen Unit 1, yang merupakan fasilitas PLTP pertama di Jawa Timur, didukung oleh 83 menara transmisi dan jaringan transmisi 150 kV, yang akan meningkatkan stabilitas sistem kelistrikan Jawa-Bali serta memasok listrik bagi sekitar 85.000 rumah tangga.

    Selain peresmian PLTP Blawan Ijen Unit 1, juga dilakukan peresmian dua PLTP lainnya yaitu PLTP Sorik Marapi Unit 5 dan PLTP Salak Binary. PLTP Sorik Marapi Unit 5 (COD 1 Februari 2025) dengan kapasitas 41,25 MW berlokasi di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara dan memiliki nilai investasi sebesar 52,9 juta dolar AS. Potensi tambahan PNBP dan bonus produksi dari proyek ini sebesar Rp12,56 miliar per tahun.

    PLTP Salak Binary (COD 8 Februari 225) dengan kapasitas 16,15 MW berlokasi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dengan nilai investasi 45,5 juta dolar AS. Proyek ini memiliki potensi tambahan PNBP dan bonus produksi sebesar Rp5,2 miliar per tahun.

    Pada kesempatan yang sama, turut dilakukan peresmian peletakan batu pertama lima proyek PLTP baru dengan total kapasitas 260 MW, yaitu PLTP Patuha Unit 2 (55 MW) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat dengan nilai investasi 211,16 juta dolar AS serta potensi tambahan PNBP dan bonus produksi Rp95,1 miliar per tahun.

    PLTP Salak Unit 7 (Target COD Desember 2026) berkapasitas 40 MW berlokasi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dengan nilai investasi 153,7 juta dolar AS serta potensi tambahan PNBP dan bonus produksi Rp58,8 miliar/tahun. PLTP Wayang Windu Unit 3 (target COD Desember 2026) berkapasitas 30 MW berlokasi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat dengan nilai investasi 120 juta dolar AS serta potensi tambahan PNBP dan bonus produksi Rp44,1 miliar/tahun.

    PLTP Muaralaboh Unit 2 (target COD April 2027) berkopasitas 80 MW berlokasi di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat dengan nilai investasi 417 juta dolar AS serta potensi tambahan PNBP dan bonus produksi Rp29,5 miliar/tahun. PLTP Ulubelu Gunung Tiga (target COD Desember 2029) berkapasitas 55 MW berlokasi di Kabupaten Tanggamus, Lampung dengan nilai investasi 36,52 juta dolar AS serta potensi tambahan PNBP dan bonus produksi Rp34,5 miliar/tahun.

    Peresmian juga mencakup 47 unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total kapasitas 27,8 MW yang tersebar di 11 provinsi dan memberikan akses listrik kepada 5.383 rumah tangga.

    Adapun 11 provinsi tersebut yaitu Provinsi Bali (1 PLTS) berkapasitas 25 MW dengan investasi 20,55 juta dolar AS, Jawa Timur (7 PLTS) total kapasitas 0,52 MW dengan investasi Rp29,2 miliar, NTT (11 PLTS) total kapasitas 0,69 MW dengan investasi Rp14,43 miliar, Kalimantan Barat (2 PLTS) total kapasitas 0,14 MW dengan investasi Rp12,88 miliar.

    Kalimantan Timur (5 PLTS) total kapasitas 0,12 MW dengan investasi Rp1,81 miliar, Kalimantan Utara (2 PLTS) total kapasitas 0,08 MW dengan investasi Rp7,02 miliar, Sulawesi Utara (3 PLTS) total kapasitas 0,54 MW dengan investasi Rp24,15 miliar, Maluku (2 PLTS) total kapasitas 0,1 MW dengan investasi Rp9,2 miliar

    Maluku Utara (21 PLTS) total kapasitas 0,005 MW dengan investasi Rp4,6 miliar, Papua (5 PLTS) total kapasitas 0,26 MW dengan investasi Rp14,51 miliar, dan Papua Barat (8 PLTS) total kapasitas 0,29 MW dengan investasi Rp11,88 miliar.

    Peresmian tersebut turut dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar parawansa, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid, dan Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro.

    Sumber : Antara

  • Prabowo resmikan peningkatan produksi migas 30 ribu barel di Blok Cepu

    Prabowo resmikan peningkatan produksi migas 30 ribu barel di Blok Cepu

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto meresmikan peningkatan produksi minyak sebesar 30 ribu barel per hari di Proyek Banyu Urip, Blok Cepu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis, sebagai bagian dari upaya Pemerintah untuk swasembada energi.

    Karena berhalangan hadir akibat kondisi cuaca, Presiden Prabowo turut meresmikan peningkatan produksi minyak di Blok Cepu, bersamaan dengan peresmian pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di 15 provinsi yang dipusatkan di PLTP Ijen, Bondowoso, Jawa Timur

    “Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada siang hari ini, Kamis, 26 Juni 2025, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan pengoperasian dan pembangunan energi terbarukan di 15 provinsi dan peningkatan produksi minyak 30 ribu barel Blok Cepu,” kata Presiden Prabowo dalam sambungan konferensi video dari Bali, melalui akun YouTube Sekretariat Presiden yang disaksikan di Jakarta, Kamis.

    Presiden menilai peresmian peningkatan produksi minyak 30 ribu barel per hari di Blok Cepu ini menjadi momentum penting sebagai upaya membuat bangsa Indonesia untuk swasembada energi.

    Dalam sambutannya, Presiden mengapresiasi kerja keras kementerian/lembaga, perusahaan swasta dari dalam dan luar negeri, serta teknisi dan para pekerja yang mampu mengelola proyek energi yang canggih dan rumit.

    Menurut Kepala Negara, energi menjadi sektor penting dalam kedaulatan suatu bangsa.

    “Kita bersyukur bahwa kita memiliki sumber-sumber energi yang juga luar biasa, sumber-sumber energi yang terbarukan ada di kita, tinggal kita mengelola dengan baik dan hari ini bukti kemampuan bangsa Indonesia untuk menuju swasembada energi yang sangat menentukan bagi masa depan kita,” kata Presiden.

    Adapun penambahan 30 ribu barel per hari (BPH/BOPD) di Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) Blok Cepu, yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) di Bojonegoro, Jawa Timur, menyumbang 25 persen dari total lifting minyak nasional.

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan proyek penambahan peningkatan produksi minyak ini dikerjakan dalam waktu 8 bulan, atau lebih cepat 10 bulan dari target perencanaan.

    Dengan penambahan 30 ribu barel per hari diambil dari empat sumur baru, sehingga total produksi Blok Cepu mencapai 170 ribu hingga 180 ribu barel per hari.

    Ia juga optimistis Indonesia dapat mencapai target swasembada energi pada 2029-2030 dengan menghasilkan 900 ribu sampai 1 juta barel.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jangan Kaget! Segini Jumlah Penonton Formula E Jakarta 2025

    Jangan Kaget! Segini Jumlah Penonton Formula E Jakarta 2025

    Jakarta

    Formula E Jakarta 2025 telah selesai digelar, Sabtu (21/6). Perlombaan mobil listrik yang bertempat di Sirkuit Ancol, Jakarta Utara, itu diramaikan puluhan ribu penonton dari berbagai negara!

    Ivan C Permana selaku Project Director Jakarta e-Prix mengatakan, Formula E Jakarta musim ini disaksikan langsung 23 ribu penonton di tribun lintasan. Angka itu tergolong ramai untuk perlombaan yang digelar single header atau sekali balapan.

    “Kami sangat bangga melihat bagaimana Jakarta E-Prix 2025 bukan hanya menjadi panggung balap kelas dunia, tetapi juga menjadi wadah kolaborasi lintas sektor,” ujar Ivan melalui keterangan resmi yang diterima detikOto, Rabu (26/5).

    “Kehadiran 23 ribu penonton dan sederet brand besar yang bergabung membuktikan bahwa event ini membawa dampak positif, tidak hanya untuk citra Jakarta, tetapi juga untuk perekonomian dan industri olahraga Indonesia,” tambahnya.

    Penonton Formula E Jakarta 2025. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Kesuksesan penyelenggaraan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk kolaborasi pemerintah, pelaku industri, serta komunitas global. Sejumlah brand nasional dan internasional menunjukkan komitmennya untuk turut serta dalam gelaran ini sebagai sponsor dan mitra strategis.

    Selain menjadi ajang balap berteknologi ramah lingkungan, Formula E juga menjadi platform promosi kolaboratif yang mempertemukan pelaku usaha, pemerintah, dan komunitas dalam mewujudkan masa depan mobilitas yang lebih hijau.

    Dengan dukungan sponsor dan mitra strategis, balapan mobil listrik tersebut juga ikut mendorong pertumbuhan sport tourism, memperkuat ekosistem kendaraan listrik, serta mempromosikan Jakarta sebagai kota inovatif dan berdaya saing global.

    Sebagai catatan, Formula E Jakarta 2025 dimenangkan pebalap Kiro Racing asal Inggris, Dan Ticktum. Menurut kontrak, ini merupakan kali terakhir Jakarta menjadi tuan rumah balap mobil listrik tersebut. Hingga sekarang belum ada pembahasan soal perpanjangan kontrak.

    (sfn/rgr)

  • Prabowo minta maaf tak hadiri langsung peresmian PLTP-PLTS, Blok Cepu

    Prabowo minta maaf tak hadiri langsung peresmian PLTP-PLTS, Blok Cepu

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan permohonan maafnya karena tidak bisa menghadiri langsung peresmian pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di 15 provinsi, serta peningkatan produksi migas di Blok Cepu.

    Presiden Prabowo Subianto menyampaikan permohonan maaf tersebut melalui konferensi video dari Bali dan meresmikan secara daring kedua proyek yang seharusnya dilakukan pada Kamis.

    “Saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Saya tidak dapat hadir secara fisik karena ketidakpastian akibat cuaca. Saya sudah siap dari jam 8 pagi untuk terbang,” ungkap Presiden Prabowo memberikan sambutan peresmian melalui sambung konferensi video dari Bali, yang disaksikan melalui akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Kamis.

    Sejatinya, Presiden Prabowo dijadwalkan menghadiri dua peresmian di dua tempat yang berbeda, yakni peresmian 24 pembangkit PLTP dan PLTS di 15 provinsi secara serentak yang dipusatkan di PLTP Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

    Kemudian, Presiden juga dijadwalkan meresmikan peningkatan produksi minyak sebesar 30 ribu barel di Blok Cepu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

    Namun karena cuaca yang tidak menentu, Presiden berhalangan hadir langsung di dua peresmian tersebut dan hanya melakukan konferensi video bersama Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang hadir di Jawa Timur, serta Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung di Jawa Tengah.

    “Karena cuaca tidak memungkinkan, terpaksa saya hadir melalui video conference. Sekali lagi saya minta maaf, saya sangat ingin hadir secara fisik. Insyaallah akan saya cari waktu untuk hadir melihat proyek-proyek yang demikian penting, demikian bersejarah dan demikian membanggakan kita sebagai bangsa dan sebagai pribadi,” kata Presiden Prabowo.

    Dalam sambungan video itu, Presiden Prabowo juga menyampaikan permohonan maafnya kepada Presiden ExxonMobil Indonesia, Wade Floyd,.

    Presiden mengaku akan mencari jadwal sendiri untuk melihat operasional Blok Cepu yang memiliki total lifting migas sebesar 180 ribu barel per hari, setelah penambahan 30 ribu barel.

    “Saya janji, saya ingin melihat operasional (perusahaan) anda. Karena saya ingin melihat, setiap kunjungan bagi saya adalah pengalaman belajar, jadi jangan terkejut jika saya meninjau ke tempat anda,” kata Prabowo kepada Floyd.

    Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa ia sempat berkomunikasi dengan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya guna memastikan kehadiran Presiden.

    Namun karena kabut yang tebal, kondisi cuaca tersebut dinilai menyulitkan helikopter yang akan digunakan Presiden untuk mendarat.

    “Kami laporkan sekarang pada posisi ketinggian 1.600 di atas permukaan laut dan cuacanya di sini sangat dingin. Saya sedang membayangkan kalau ada Bapak Presiden hadir di sini mungkin belum mau pulang cepat karena suasananya sangat bagus sekali di sini,” kata Bahlil.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati/Fathur Rochman
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Subaru Belum Lirik Mobil Listrik, Ini Alasannya

    Subaru Belum Lirik Mobil Listrik, Ini Alasannya

    Jakarta

    Mayoritas produsen mobil di dunia sudah memiliki kendaraan listrik sebagai salah satu lini produknya. Tapi berbeda dengan Subaru, brand asal Jepang ini masih konsisten memproduksi mobil bermesin konvensional alias ICE (internal combustion engine). Apa alasannya ya?

    Dijelaskan CEO Subaru Indonesia Arie Christopher, saat ini Subaru memang belum memiliki lini mobil listrik. Soalnya, target konsumen Subaru masih menginginkan mobil bermesin konvensional.

    “Jadi memang, kenapa belum ada EV (mobil listrik)? Karena sesuai dengan target market kita yang kita sasar. Segmentasi yang kita sasar. Jadi segmen konsumen kita tak memprioritaskan EV,” bilang Arie kepada wartawan dalam acara Subaru Luncheon di Jakarta, Selasa (24/6/2025).

    Arie menambahkan, tipikal konsumen Subaru adalah konsumen yang membeli mobil tidak sekadar untuk alat transportasi. Melainkan juga untuk mencari experience atau pengalaman berkendaranya.

    “Jadi profil pembeli Subaru adalah, mereka tidak membeli mobil sebagai alat transportasi biasa belaka, yang saya mau pindah dari titik A ke titik B, saya butuh mobil, dan belilah mobil, mobilnya bisa merek Subaru, bisa merek yang lain. Tidak seperti itu,” kata Arie lagi.

    “Maka customer Subaru itu membeli Subaru, karena mereka memang kepingin dapat experience. Experience apa? Experience dalam mengemudi,” sambung Arie. Diketahui Subaru memang menawarkan kesenangan berkendara atau fun to drive. Sebab, Subaru memiliki konfigurasi mesin boxer yang unik.

    Selain itu, kata Arie, konsumen Subaru memiliki ikatan emosional dengan mobilnya. “Jadi kita pemilik Subaru dengan Subaru itu punya ikatan emosional. Jadi (mobil itu) it’s not only barang,” ujar Arie.

    Diketahui saat ini Subaru Indonesia memiliki beberapa line up model, seperti BRZ, WRX, Crosstrek, Outback, termasuk Forester.

    (lua/rgr)

  • Mobil Listrik Retro-Modern GWM ORA 03 Meluncur di RI, Segini Harganya

    Mobil Listrik Retro-Modern GWM ORA 03 Meluncur di RI, Segini Harganya

    Jakarta

    GWM Indonesia resmi meluncurkan produk mobil listrik terbaru mereka, ORA 03. Ini adalah mobil listrik murni bergaya retro futuristis dengan fitur intelligent driving dan kenyamanan premium yang dirancang khusus untuk mobilitas urban.

    Daya tarik utama GWM ORA 03 terletak pada desainnya, dengan cerminan filosofi ‘ORA Egg Aesthetic of Life’. GWM ORA 03 menampilkan struktur bodi yang indah dengan lekukan kuat yang menciptakan bentuk kendaraan estetis, layaknya bentuk sebuah telur.

    “Lini produk GWM ORA berfokus pada pasar BEV. GWM ORA merupakan model perdana yang dikembangkan memakai platform GWM Lemone, memanfaatkan GWM Forest Ecosystem dan dirancang sesuai standar global sebagai produk flagship kelas dunia,” bilang Zhen Boyang selaku Director of GWM Indonesia, di Jakarta, Kamis (26/6/2025).
    “Tahun lalu, kami sukses memperkenalkan Haval H6 HEV, Haval Jolion HEV, Tank 300 HEV, dan Tank 500 HEV ke pasar Indonesia.

    Tahun 2025 ini, GWM akan memantik trend mobil listrik baru di Indonesia dengan peluncuran GWM ORA 03. “Kami sangat bahagia menyambut ORA sebagai keluarga baru GWM Indonesia,” sambung Zhen.

    GWM ORA 03 dipasarkan dengan harga Rp 379.000.000 on the road Jakarta. Nah, yang menarik, GWM akan memberikan harga special early bird, Rp 369.000.000 sampai akhir GIIAS 2025, 3 Agustus.

    GWM ORA 03 Foto: Luthfi Anshori/detikcom

    GWM ORA 03 mampu menghasilkan performa optimal dengan output tenaga 105 kW dengan torsi maksimal 210 Nm, memastikan performa yang responsif saat bernavigasi di jalanan kota.

    Mobil ini ditenagai oleh baterai Lithium Iron Phosphate 47,8 kWh dengan Energy Density >170 Wh/kg dan sistem manajemen BMS terintegrasi, GWM ORA 03 mampu menempuh jarak hingga 400 km (NEDC) dalam sekali pengisian.

    Mobil ini juga didukung teknologi DC Fast Charging 69 kW yang dapat mengisi daya dari 30% hingga 80% hanya dalam 30 menit.

    (lua/rgr)

  • Suzuki Bicara Kemungkinan Jual Mobil Full Hybrid buat Indonesia

    Suzuki Bicara Kemungkinan Jual Mobil Full Hybrid buat Indonesia

    Bandung

    Mobil hybrid Suzuki di Indonesia masih mengandalkan sistem hybrid ringan atau mild hybrid. Beberapa mobil Suzuki yang telah disuntik teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) antara lain Suzuki Ertiga, XL7, Grand Vitara dan yang terbaru Suzuki Fronx.

    Harold Donnel, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengatakan, Suzuki memang merencanakan program multi-pathway untuk mengurangi emisi karbon dengan menghadirkan beragam teknologi kendaraan ramah lingkungan. Itu diawali dengan sistem mild hybrid dan tahun depan Suzuki akan menjual mobil listrik berbasis baterai.

    “Kenapa lebih ke mild hybrid daripada strong hybrid? Yang pertama itu sebenarnya Suzuki karakternya sukanya step-by-step. Jadi dia bukan tipikal brand yang tiba-tiba langsung strong hybrid atau tiba-tiba langsung electrically hybrid. Jadi kita percaya bahwa dengan step-by-step itu kita bisa membuat sebuah teknologi yang teruji, peace of mind buat konsumen-konsumen kita,” kata Harold kepada detikOto di Bandung, Jawa Barat.

    Harold menegaskan, sistem mild hybrid yang ada di Indonesia sudah berdasarkan sistem yang dianut Suzuki di Jepang. Jadi, sistem mild hybrid itu sudah teruji.

    Harold tak menutup kemungkinan ke depannya Suzuki akan membawa teknologi strong hybrid ke Indonesia. Namun, dia belum bisa memastikan kapan mobil-mobil Suzuki di Indonesia disematkan teknologi strong hybrid.

    “Habis itu nanti perkembangannya ke strong hybrid sama electrically hybrid. Makanya lebih ke mild hybrid di pasar Indonesia dulu.Tapi soon itu nanti seiring dengan berjalannya waktu ya soon akan ter-serve juga kok. Walaupun strong hybrid-nya jadi terkesan lebih lama daripada electric vehicle-nya itu sendiri kan. Karena di 2026 kan rencananya kita udah BEV (mobil listrik berbasis baterai). Cuma bukan berarti kita pengin loncat. Tuntutan memang memaksa Suzuki harus bisa multi pathway,” sebut Harold.

    (rgr/din)

  • Neta di Ambang Bangkrut, Terancam Sanksi Kembalikan Subsidi Mobil Listrik

    Neta di Ambang Bangkrut, Terancam Sanksi Kembalikan Subsidi Mobil Listrik

    Jakarta

    Neta dilaporkan sedang di ambang kebangkrutan. Merek mobil listrik asal China ini terancam sanksi untuk mengembalikan subsidi mobil listrik yang telah dinikmati.

    Dikutip Reuters, Zhejiang Hozon New Energy Automobile, sebagai pemilik merek kendaraan listrik China Neta, secara resmi memasuki proses kebangkrutan. Hal itu dilaporkan oleh media lokal China CCTV.

    Diberitakan Bangkok Post, Neta Auto Thailand, yang memproduksi mobil listrik secara lokal dengan merek Neta, mungkin diharuskan membayar lebih dari 2 miliar baht (Rp 998 miliar) kembali ke pemerintah jika gagal memenuhi target.

    Hozon Auto, perusahaan induk Neta Thailand di Tiongkok, sedang merestrukturisasi tim manajemennya karena mencoba menyelesaikan masalah keuangan, yang dapat mencakup mengubah utang menjadi ekuitas, serta mengumpulkan dana. Kondisi ini membuat rencana pendirian pabrik gagal.

    Sementara itu, pemerintah Thailand telah memberikan subsidi mobil listrik kepada Neta dengan syarat untuk membangun pabrik manufaktur mobil listrik di Thailand.

    “Jika perusahaan tidak dapat memenuhi persyaratan ini, perusahaan harus mengembalikan dana tersebut,” kata Wakil Menteri Keuangan Thailand Paopoom Rojanasakul.

    Di Negeri Gajah Putih, mobil listrik mendapat subsidi hingga 100.000 baht (hampir Rp 50 juta) per unit. Pemerintah Thailand juga mengurangi bea masuk untuk kendaraan listrik yang diimpor utuh hingga batas maksimal 40% untuk tahun 2024-25, dan mengurangi pajak cukai menjadi 2% dari tarif awal 8%.

    Pembuat mobil yang berpartisipasi dalam skema ini harus mendirikan pabrik untuk memproduksi kendaraan listrik di dalam negeri. Selain itu, perusahaan harus memproduksi kendaraan di dalam negeri untuk mengimbangi impor dengan rasio dua kendaraan listrik bertenaga baterai (BEV) yang diproduksi secara lokal untuk setiap kendaraan impor pada tahun 2026.

    Jika merek otomotif itu tidak dapat memenuhi target produksi ini, mereka harus mengimbanginya dengan rasio tiga kendaraan listrik bertenaga baterai (BEV) yang diproduksi secara lokal untuk setiap satu kendaraan impor pada tahun 2027.

    Kepala Bisnis Asia Tenggara untuk Hozon Auto Sun Baolong meyakinkan kepada pelanggan Thailand bahwa rencana produksi di dalam negeri dan penjualan tetap berjalan. Dia memperkirakan kesulitan keuangan di perusahaan akan teratasi dalam waktu dekat.

    (rgr/din)

  • Lepas Nama ‘Omoda’, Harga Mobil Listrik Chery E5 Turun Rp 100 Juta!

    Lepas Nama ‘Omoda’, Harga Mobil Listrik Chery E5 Turun Rp 100 Juta!

    Jakarta

    Di sela-sela peluncuran Chery C5, PT Chery Sales Indonesia (CSI) turut mengenalkan Chery E5 di Tanah Air, Rabu malam (25/6). Kendaraan listrik tersebut kini tak lagi membawa embel-embel ‘Omoda’ dan mengalami penurunan harga!

    Budi Darmawan selaku Direktur Pemasaran PT CSI mengatakan, meski harganya turun, namun Chery E5 mengalami peningkatan fitur dan performa. Sehingga, konsumen menjadi lebih diuntungkan.

    “Jadi mobil ini sekarang tanpa nama Omoda, kita pakai Chery aja. Kalau soal penurunan harga, kita bilangnya perang inovasi,” ujar Budi saat ditemui di SCBD, Jakarta Selatan, Rabu malam (26/5).

    Chery E5 meluncur di Indonesia. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Jika saat masih menggunakan embel-embel ‘Omoda’ Chery E5 dibanderol Rp 505 jutaan, kini kendaraan tersebut hanya ditawarkan Rp 399 jutaan. Bahkan, khusus untuk varian Pure, harganya sekarang mulai Rp 369 jutaan dengan status on the road Jakarta.

    Meski namanya tak lagi menggunakan Omoda, namun emblem tersebut masih melekat di Chery E5. Menurut Budi, pihaknya masih dalam masa transisi sebelumnya menghapus nama itu sepenuhnya.

    Secara tampilan, nyaris tak ada perubahan di mobil listrik tersebut. Namun, pabrikan melakukan optimalisasi di bagian baterai dan motor listrik. Mereka mengklaim, kendaraan kini lebih senyap, bertenaga dan efisien.

    Dengan skema 7 in 1 yang menggantikan 3 in 1, Chery E5 saat ini punya semburan tenaga maksimum 155 dk atau naik 5 dk dibandingkan model sebelumnya. Namun, torsinya turun menjadi hanya 288 Nm untuk mengejar efisiensi.

    Pembekalan tersebut membuat Chery E5 mampu melesat dari nol ke 100 km/jam hanya dalam 7,2 detik. Sedangkan top speed atau kecepatan maksimumnya tembus 172 km/jam!

    Baterainya masih sama, yakni berkapasitas 61.06 kwh dengan jarak tempuh maksimum 430 km melalui pengujian WLTP. Sementara fitur standarnya ada kamera 540 derajat, electric sunroof, electric tailgate dan masih banyak lagi.

    (sfn/din)