Topik: Listrik

  • Ratusan Ribu Warga Palestina Mengungsi Akibat Serangan Israel di Gaza

    Ratusan Ribu Warga Palestina Mengungsi Akibat Serangan Israel di Gaza

    Jakarta

    Lebih dari 338.000 warga Palestina di Gaza terpaksa mengungsi imbas dari gempuran serangan udara Israel yang menghancurkan tempat tinggal mereka, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Kini muncul seruan untuk membuka jalur pasokan bantuan yang aman dan membangun koridor kemanusiaan yang memungkinkan warga Palestina meninggalkan zona konflik, di mana banyak rumah telah dibom dan dihancurkan oleh serangan udara.

    Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menegaskan pasokan makanan, bahan bakar dan air harus diperbolehkan menjangkau warga sipil di Gaza di tengah pemboman dan blokade Israel.

    “Saat ini kita memerlukan akses kemanusiaan yang cepat dan tanpa hambatan,” kata Antonio Guterres.

    Sejak serangan Hamas pada akhir pekan lalu, Israel telah mengepung Gaza, memutus pasokan listrik, bahan bakar, makanan, barang dan air. Pasokan listrik utama di Gaza padam setelah satu-satunya pembangkit listrik di sana kehabisan bahan bakar.

    Kementerian kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya 1.200 warganya tewas akibat serangan balasan Israel atas serangan kelompok milisi Palestina, Hamas, pada Sabtu (07/10) lalu.

    Korban jiwa dari kedua belah pihak kini mencapai hampir 2.500 orang.

    Sebelumnya, militer Israel mengatakan ratusan ribu pasukannya sudah berada di dekat perbatasan jalur Gaza “siap melaksanakan misi yang telah diberikan”.

    Juru bicara pasukan pertahanan Israel (IDF), Jonathan Conricus mengatakan pihaknya telah membangun kembali penghalang di sekitar Gaza.

    Kata dia, IDF juga mengirim “pasukan infanteri, tentara bersenjata, korps artileri”, ditambah 300.000 pasukan cadangan, dekat perbatasan Gaza.

    Penyeberangan Rafah, yang merupakan pintu keluar utama dari Gaza ke Mesir telah ditutup sejak Selasa (10/10) setelah pemboman Israel, menurut pejabat Gaza.

    Pasukan Israel juga berkumpul di dekat perbatasan Gaza untuk persiapan serangan darat.

    Militer Israel mengatakan ratusan ribu pasukannya sudah berada di dekat perbatasan jalur Gaza “siap melaksanakan misi yang telah diberikan”.

    Juru bicara pasukan pertahanan Israel (IDF), Jonathan Conricus mengatakan pihaknya telah membangun kembali penghalang di sekitar Gaza.

    Kata dia, IDF juga mengirim “pasukan infanteri, tentara bersenjata, korps artileri”, ditambah 300.000 pasukan cadangan, dekat perbatasan Gaza.

    Mereka “berada di dekat Jalur Gaza untuk bersiap-siap melaksanakan misi yang diperintahkan pemerintah Israel – dan ini untuk memastikan Hamas pada akhir perang ini, tidak akan memiliki kemampuan militer apa pun yang dapat digunakan untuk mengancam atau membunuh warga sipil Israel”.

    ReutersKamp pengungsi Jabalia, di utara Kota Gaza, dilaporkan menjadi sasaran serangan Israel pada hari Senin.

    ‘Kami tidak punya air, tidak punya internet, tidak punya listrik’

    Warga Gaza, Kamal Mashharawi, berbicara kepada BBC dari ruang bawah tanah yang menampung 45 orang.

    “Ini sangat sulit – kami tidak punya air, tidak punya internet, tidak punya listrik,” katanya.

    Anak-anaknya terluka dan paru-parunya sakit. Kamal telah kehilangan beberapa anggota keluarganya tetapi tidak dapat menghubungi yang lain karena koneksi internet mati.

    “Kami mencoba melakukan perjalanan darat ke supermarket terdekat tetapi tidak aman karena ledakan tersebut,” katanya kepada program Newshour.

    Melalui sambungan telepon, Kamal mengatakan jantungnya berdebar kencang ketika dia mempersiapkan diri untuk serangan berikutnya, sambil berpikir “apakah saya orang berikutnya?”

    Ahmad Hasaballah/Getty ImagesWarga Palestina mengungsi setelah rumah dan lingkungan mereka hancur menyusul serangan udara Israel.

    “Saya pikir warga sipil tidak pantas meninggal – mereka harusnya tidak terlibat dalam konflik ini,” katanya.

    “Saya tidak bisa menyalahkan Hamas, saya tidak bisa menyalahkan Israel, tapi saya katakan bahwa kami, warga sipil, terkena dampaknya.

    “Kami adalah orang-orang yang bukan bagian dari konflik ini dan kami membayarnya.”

    Foto yang menggambarkan situasi terakhir di Gaza

    Berikut adalah sejumlah foto yang menggambarkan situasi terakhir di Gaza. Seluruh bangunan hampir rata dengan tanah menyusul serangan udara Israel.

    Reuters Warga Palestina berkumpul di atas reruntuhan di dekat bangunan yang rusak setelah serangan Israel, di Khan Younis, Gaza selatan. ReutersPara pejabat Palestina mengatakan banyak orang yang terjebak di bawah reruntuhan dan mungkin tidak mungkin diselamatkan

    Disebutkan pula bahwa tidak ada milisi Hamas yang menyeberang dalam beberapa hari terakhir.

    Militer Israel mengatakan, serangan udara Israel di Jalur Gaza terus berlanjut sepanjang malam, dengan 200 sasaran yang diklaim tercapai.

    ReutersMiliter Israel mengeklaim berhasil mengendalikan secara penuh perbatasan Gaza di bagian selatan.

    Sebelumnya, Israel meminta agar masyarakat di Gaza untuk meninggalkan wilayah itu melalui kawasan perbatasan yang dikendalikan oleh Mesir – namun kemudian mengatakan bahwa penyeberangan tersebut sebenarnya ditutup.

    Bagaimana ‘Pengepungan total’ Gaza berawal?

    Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan bahwa ia telah memerintahkan “pengepungan total” di Jalur Gaza: “Tidak ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada bahan bakar.”

    Seperti diketahui – Israel berkuasa atas ruang udara di langit Gaza dan garis pantainya, serta memiliki otoritas atas keluar dan masuknya orang dan barang melalui perbatasannya.

    Demikian pula, Mesir mengendalikan siapa yang masuk dan keluar dari perbatasannya dengan Gaza.

    Dalam situasi ini, jumlah orang yang tewas akibat serangan Israel di Gaza meningkat hingga 770 jiwa, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Jumlah mereka yang terluka juga bertambah menjadi 4.100 jiwa.

    Di sisi lain, sedikitnya 1.200 orang Israel tewas sejak Hamas melancarkan serangan mendadak pada Sabtu (07/10) pagi. Jumlah ini termasuk 260 orang yang sedang menghadiri festival musik Supernova di kawasan gurun di Israel selatan.

    Getty ImagesSejumlah warga Palestina berjalan di depan puing-puing bangunan yang hancur setelah serangan udara Israel di Gaza, 8 Oktober 2023.

    Festival ini digelar tidak jauh dari lokasi milisi Hamas memasuki wilayah Israel dari Jalur Gaza.

    Mereka dilaporkan melepaskan tembakan, dan orang-orang yang tengah mengikuti acara musik itu kemudian berusaha melarikan diri lantaran panik.

    Acara ini merupakan salah satu target serangan darat pertama oleh Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    Beberapa rekaman video mengerikan yang diambil dari tempat acara itu, pada hari berikutnya, memperlihatkan skala serangan tersebut.

    Di sana terlihat lebih dari satu bangkai mobil berjejer di jalanan, di antaranya ada yang terbalik dan lainnya ludes terbakar.

    Dilaporkan pula, ada sejumlah orang yang menghadiri festival musik itu disandera dan ditahan di Gaza.

    Pihak militer Israel menyebut “puluhan” warga sipil telah diculik oleh militan Hamas.

    AS kerahkan bantuan militer

    Amerika Serikat mengatakan telah menggeser sebuah kapal induk, kapal perusak, dan pesawat jet ke Mediterania timur. Sekutu Israel ini juga akan memberi bantuan peralatan dan amunisi tambahan.

    Hal ini dilakukan menyusul serangan Hamas terhadap Israel bagian selatan, yang disebut Presiden Joe Biden sebagai “serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan mengerikan”.

    Juru bicara Keamanan Nasional AS mengatakan terdapat warganya yang tewas di antara korban jiwa yang jatuh dari sisi Israel.

    Bantuan militer lebih lanjut untuk Israel akan dikirim dalam beberapa hari mendatang, kata Gedung Putih. AS bekerja untuk memastikan bahwa musuh-musuh Israel tidak mencoba untuk mengambil keuntungan dari situasi ini.

    EPAHampir 500 orang tewas di Gaza dan 2.700 lainnya terluka akibat serangan udara balasan dari Israel, ungkap sejumlah pejabat Palestina.

    KBRI Amman: Tidak ada WNI jadi korban serangan Israel ke wilayah Gaza

    Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman, Yordania, mengatakan hingga kini tidak ada warga Indonesia yang menjadi korban akibat serangan yang dilakukan Israel di wilayah Gaza. Dalam catatan KBRI, terdapat 13 orang WNI yang berdomisili di wilayah Gaza.

    “Pemerintah Indonesia, melalui KBRI Amman, KBRI Kairo di Mesir dan KBRI Lebanon terus memantau situasi terakhir WNI dan berkoordinasi dengan simpul-simpul WNI di Gaza,” dalam keterangan pers dari KBRI Amman, yang diterima BBC News Indonesia pada Minggu (08/10).

    Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina menyebut 256 warganya tewas, termasuk 20 anak-anak, akibat serangan balik yang dilakukan oleh Israel sejak Sabtu (07/10). Selain itu, sekitar 1.788 orang juga dilaporkan terluka.

    Israel melakukan serangan ke wilayah Gaza setelah sekelompok milisi Hamas menyelinap ke Israel dan melancarkan serangan besar secara mendadak.

    Baca juga:

    Menurut keterangan dari tentara Israel, serangan darat, udara, dan laut yang dilakukan oleh Hamas itu menyebabkan sekitar 250 warga Israel tewas. Selain itu, sekitar 1.000 orang terluka dan lebih dari 3.000 roket ditembakkan milisi Hamas di Gaza ke wilayah Israel.

    Beberapa warga Israel juga dilaporkan telah dibawa ke Gaza sebagai sandera.

    Menurut informasi yang disampaikan Kedutaan Besar Israel untuk Amerika Serikat, dalam unggahan di media sosial, terdapat 100 warganya yang disandera, mencakup warga sipil dan tentara.

    Hamas adalah organisasi di Palestina yang melawan pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

    ReutersRoket dari Gaza menghantam jalan Kota Ashkelon di Israel, Sabtu (07/10).

    Tentara Israel telah meminta warga di tujuh wilayah berbeda di Gaza untuk meninggalkan rumah mereka dan pindah ke pusat kota atau berlindung di tempat penampungan.

    Israel juga akan memutus pasokan listrik, bahan bakar, dan barang ke Gaza, menurut laporan media yang mengutip pernyataan dari kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

    Kementerian Luar Negeri Thailand melaporkan sebanyak 12 warga Thailand tewas dan 11 lainnya diculik dan disandera oleh kelompok milisi Hamas.

    Baca juga:

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan Israel sedang “berperang” dan bersumpah bahwa Hamas, penguasa Gaza, akan “membayar harga yang belum pernah diketahui”.

    “Pagi ini Hamas melancarkan serangan mendadak yang mematikan terhadap negara Israel dan warganya,” kata Netanyahu dalam pidatonya.

    BBC

    Serangan ini adalah salah satu eskalasi paling serius dalam konflik Israel-Palestina selama bertahun-tahun.

    Serangan kelompok milisi Palestina Hamas dilakukan dengan melintasi pagar pembatas tepat setelah fajar. Pada saat yang sama, rentetan roket diluncurkan dari Gaza – beberapa mencapai Tel Aviv dan Yerusalem.

    Bagaimana para anggota milisi bersenjata itu berhasil menembus salah satu perbatasan yang dijaga ketat di dunia masih belum jelas.

    Baca juga:

    Militer Israel mengatakan puluhan jet tempur melancarkan gempuran udara terhadap lokasi-lokasi Hamas di Gaza, dan telah menghantam 17 kompleks militer Hamas. Mereka juga mengatakan telah memobilisasi puluhan ribu pasukan cadangan.

    Serangan udara Israel juga menyasar Rumah Sakit (RS) Indonesia di Jalur Gaza, menewaskan satu staf medis yang sedang berada di dekat rumah sakit tersebut.

    Relawan MER-C, Farid, mengatakan tembakan roket dari pesawat tempur Israel jatuh sangat dekat dengan lokasi para relawan medis, dan menghancurkan mobil operasional MER-C.

    “Abu Romzi, staf local MER-C yang tengah berada di ambulans menjadi korban syahid dan dilarikan ke RS Indonesia,” ujar Farid.

    Serangan juga membuat kerusakan di wisma tempat tinggal relawan yang berada di area RS Indonesia.

    Rentetan serangan roket dari Gaza – aksi serangan terbesar Hamas terhadap Israel selama beberapa tahun terakhir – dimulai tepat setelah fajar pada Sabtu (07/10), yang bertepatan dengan hari Sabat Yahudi serta hari perayaan Simchat Torah.

    Saat sirene berbunyi di seluruh Israel, militer Israel (IDF) mengumumkan bahwa “teroris” telah menyusup ke wilayah Israel “di sejumlah lokasi berbeda”.

    IDF meminta semua warga sipil di wilayah selatan dan tengah untuk bergegas menuju tempat penampungan di wilayah sekitar Gaza.

    Baca juga:

    Rekaman video yang diunggah ke dunia maya menunjukkan sekelompok milisi Palestina bersenjata lengkap mengenakan seragam hitam berkeliling Sderot menggunakan truk pikap.

    Dalam salah satu video, para milisi itu terlibat baku tembak dengan pasukan Israel di jalan-jalan Kota Sderot, yang hanya berjarak 1,6 km dari Gaza.

    Ada juga laporan yang belum dikonfirmasi di media Palestina bahwa sejumlah warga Israel telah disandera oleh kelompok milisi.

    Pada saluran media sosialnya, Hamas merilis video yang menunjukkan warga Israel ditangkap oleh para anggotanya.

    Dalam beberapa video yang tidak dapat diverifikasi, sejumlah warga sipil tampaknya disandera di wilayah Palestina – sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    Juga beredar rekaman video warga Palestina di Gaza mengendarai kendaraan militer Israel.

    ReutersWarga Palestina berkumpul dekat sebuah tank Israel yang dilalap api di pagar pembatasan Israel-Gaza.

    Selama berjam-jam, saluran televisi Israel menayangkan wawancara langsung dengan orang-orang yang terjebak di rumah mereka setelah milisi Palestina memasuki kota dan desa mereka.

    Sejumlah warga mengatakan mereka sudah lama tidak mengingat situasi seperti ini, sementara jalan-jalan di ibu kota Tel Aviv telah diblokir dan jalanan kosong.

    “Restoran, kafe, semuanya ditutup dan ada perasaan terkejut, kaget, dan takut akan apa yang masih diperkirakan akan terjadi,” kata penulis dan jurnalis asal Inggris, Gideon Levy, kepada BBC.

    “Saat roket pertama jatuh, saya masih jogging di taman, suaranya sangat keras.”

    Pemimpin salah satu dewan regional di Israel selatan, Ofir Liebstein, tewas dalam baku tembak dengan milisi ketika dia pergi membela komunitasnya.

    Baca juga:

    Sementara itu, serangan roket ke arah Israel berlanjut sepanjang Sabtu pagi. Rumah sakit di Kota Ashkelon dan pusat kota Beer Sheva merawat para korban.

    “Warga Israel, kita sedang berperang, bukan dalam operasi atau serangan, tetapi dalam perang,” kata Perdana Menteri Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

    “Saya mengumpulkan para kepala badan keamanan dan memerintahkan – pertama-tama – untuk membersihkan komunitas yang telah disusupi oleh teroris. Hal ini sedang dilakukan.

    “Pada saat yang sama, saya telah memerintahkan mobilisasi cadangan secara besar-besaran dan kami membalas tembakan dengan kekuatan yang belum diketahui musuh.”

    ‘Intelijen Israel tertidur’

    Frank Gardner

    Koresponden keamanan BBC

    Peristiwa serangan Hamas adalah kegagalan intelijen luar biasa bagi Israel.

    Israel memiliki salah satu jaringan intelijen terluas dan canggih di Timur Tengah, baik domestik maupun eksternal.

    Mereka mempunyai informan yang tertanam dalam kelompok milisi tidak hanya di wilayah Palestina tetapi juga di Libanon, Suriah dan tempat lain.

    Di masa lalu, mereka mampu membunuh para pemimpin milisi baik dengan serangan pesawat tak berawak atau bahkan ponsel yang dijadikan jebakan.

    Namun hari ini, di penghujung hari raya Yahudi, nampaknya mereka tertidur.

    Hamas telah mampu merencanakan dan melancarkan serangan yang terkoordinasi dengan hati-hati terhadap Israel yang tampaknya dilakukan secara sangat rahasia.

    Bahwa Israel akan membalas dengan kekuatan besar adalah hal yang wajar. Namun Israel kini akan bertanya-tanya mengapa mata-mata Israel tidak menyadari hal ini dan memberikan peringatan kepada negaranya.

    Seorang komandan senior militer Hamas mengumumkan dimulainya operasi serangan dalam siaran di media Hamas, menyerukan warga Palestina di mana pun untuk berperang.

    “Ini adalah hari pertempuran terbesar untuk mengakhiri pendudukan terakhir di Bumi,” kata Mohammed Deif.

    Presiden Palestina Mahmoud Abbas – saingan politik Hamas – memimpin pertemuan darurat, dan menegaskan hak rakyat Palestina untuk membela diri melawan “teror pemukim dan pasukan pendudukan”.

    ReutersMiliter Israel dikerahkan setelah serangan roket diluncurkan dari Gaza.

    Investigasi besar-besaran telah dilakukan mengenai bagaimana intelijen Israel gagal melihat serangan Hamas yang terkoordinasi dengan baik, kata pejabat pemerintah Israel kepada BBC.

    Ada kecaman keras dari dunia internasional terhadap serangan Hamas. Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengatakan bahwa Inggris “dengan tegas mengutuk serangan mengerikan yang dilakukan Hamas terhadap warga sipil Israel” dan “Inggris akan selalu mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri”.

    Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menggambarkan serangan itu sebagai “terorisme dalam bentuknya yang paling keji” sementara Amerika Serikat mengutuk kekerasan tersebut dan mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dari tindakan pembalasan.

    Iran mendukung serangan Palestina, dengan mengatakan pihaknya mengucapkan selamat kepada para anggota milisi tersebut. Adapun Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan bahwa Israel yang bertanggung jawab atas meningkatnya kekerasan yang sedang berlangsung.

    (ita/ita)

  • Pria dan Wanita Terjaring Operasi Anti-Judi Togel di Tuban

    Pria dan Wanita Terjaring Operasi Anti-Judi Togel di Tuban

    Tuban (beritajatim.com) – Dalam sebuah operasi anti-judi togel, seorang pria yang berasal dari Desa Sawir, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, ditangkap oleh Polsek Jenu. Penangkapan berlangsung saat pria tersebut tertangkap sedang melakukan aktivitas judi togel di sebuah warung kopi di Desa Temaji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

    Pria yang diamankan adalah seorang haji berusia 39 tahun yang dikenal dengan nama Rusli. Ia ditangkap bersama dengan seorang wanita bernama Parwi alias Yuyun (41 tahun) yang berasal dari Desa Girirejo, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Parwi alias Yuyun dikenal sebagai seorang pengepul dalam jenis judi togel.

    Iptu Rianto, Kapolsek Jenu, mengkonfirmasi penangkapan dua orang yang terlibar dalam kasus judi togel. Rusli berperan sebagai penombok, sementara Parwi alias Yuyun adalah pengepul.

    “Salah satu dari tersangka adalah seorang janda yang bertugas sebagai pengepul nomor dan menerima uang dari hasil aktivitas judi ini,” kata Rianto pada Rabu (11/10/2023).

    BACA JUGA:
    Sat Brimob Gagalkan Upaya Penculikan Komisioner KPU Tuban

    Iptu Rianto menjelaskan bahwa pelaku yang berperan sebagai pengepul judi togel melakukannya semata-mata untuk mendapatkan tambahan penghasilan sehari-hari demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Sementara itu, Rusli, sang penombok, melakukan penjualan nomor togel dengan harapan bisa meraih keuntungan tambahan dari hasil perjudian.

    Sebelum memulai permainan, penombok harus mencatat atau mencari nomor yang akan dijual kepada pengepul nomor togel. Selanjutnya, nomor yang akan dijual harus diserahkan kepada pengepul, minimal 2, 3, atau 4 nomor. Penombok harus menyerahkan nomor dan uang hasil penjualan sebelum pukul 22.00 WIB atau pukul 13.00 WIB setiap hari. Dikarenakan setiap hari terdapat dua putaran nomor togel, pengumuman pemenang diumumkan pada pukul 23.00 WIB dan pukul 14.00 WIB.

    “Penombok dapat memilih cara menyerahkan nomor dan taruhannya, seperti mengirim nomor dan nominal taruhan melalui aplikasi pesan WhatsApp kepada pengepul Parwi atau Yuyun,” jelas Rianto. Uang harus diserahkan secara tunai ketika menyerahkan nomor togel kepada pengepul, atau penombok dapat menyerahkan kertas rekapan nomor togel berserta uang tunai.

    BACA JUGA:
    Tersangkut Kabel Listrik, Seorang Pengendara Motor Tewas di Jalan Plumpang Tuban

    Jika nomor tombokan muncul, penombok dianggap sebagai pemenang dan akan mendapatkan hadiah sesuai dengan peraturan judi togel, yang mencakup penggandaan taruhan seperti X60 untuk 2 nomor, X300 untuk 3 nomor, dan X1500 untuk 4 nomor. Namun, jika nomor tidak muncul, penombok dianggap kalah dan uang hasil penjualan akan diberikan kepada bandar.

    Rianto menambahkan bahwa bandar dalam kasus ini adalah server judi togel dari Hongkong dan Singapura. Akibatnya, kedua pelaku terjerat dalam kasus perjudian togel, sesuai dengan Pasal 303 Ayat (1) ke-1 dan ke-3 KUHP jo Pasal 303 Bis Ayat (1) ke-1 dan ke-2 KUHP.

    “Barang bukti yang disita termasuk HP Infinix, uang hasil penjualan sebesar Rp97 ribu, fee sebesar Rp564 ribu, kalkulator, dompet, dan spidol yang digunakan untuk mencatat nomor togel,” tambahnya.

    Haji Rusli menyatakan penyesalannya karena terlibat dalam perjudian, meskipun selama menjadi penombok, ia belum pernah memenangkan taruhan. Sementara itu, Parwi alias Yuyun, yang sehari-hari bekerja sebagai buruh cuci gosok, mengaku kesulitan dalam mengatasi biaya hidup sehingga terlibat dalam judi togel sebagai pengepul.

    “Sebagai seorang janda, saya memiliki dua anak dan uang ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup,” ujar Yuyun. [ayu/beq]

  • Perang dengan Hamas, Korban Jiwa Warga Israel Bertambah Jadi 1.000 Orang

    Perang dengan Hamas, Korban Jiwa Warga Israel Bertambah Jadi 1.000 Orang

    Jakarta

    Perang Israel vs Hamas masih berlangsung. Militer Israel atau Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa hingga kini, lebih dari 1.000 warga Israel telah tewas dalam perang tersebut.

    Angka ini disampaikan IDF dalam update operasional terbaru, naik dari 900 orang tewas yang dilaporkan sebelumnya.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (11/10/2023), IDF menambahkan bahwa lebih dari 2.800 warga Israel terluka sejak kelompok Hamas melancarkan serangan mendadak pada akhir pekan lalu. IDF juga menambahkan bahwa pasukannya telah menggempur 2.294 target Hamas di Gaza sebagai balasan atas serangan besar-besaran kelompok tersebut terhadap Israel.

    Pemerintah Israel telah secara resmi menyatakan perang terhadap Hamas pada Minggu (8/10) waktu setempat, setelah Hamas menembakkan ribuan roket dan mengerahkan ratusan petempurnya ke kota-kota Israel dalam serangan besar-besaran pada Sabtu (7/10) waktu setempat.

    Penetapan perang itu berarti memberikan lampu hijau untuk ‘langkah militer yang signifikan’ oleh Israel untuk membalas Hamas. Setidaknya 900 orang di Gaza sejauh ini, tewas akibat serangan-serangan udara Israel yang dilancarkan sebagai balasan atas serangan mendadak Hamas pada Sabtu (7/10) lalu.

    Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant telah memerintahkan ‘pengepungan total’ terhadap wilayah Jalur Gaza. Pasokan listrik dan makanan ke Jalur Gaza akan diputus selama pengepungan terjadi.

    “Kami melakukan pengepungan total terhadap Gaza,” ucap Gallant dalam pernyataan video, seperti dilansir AFP, Senin (9/10/2023).

    Lihat Video: 140 Anak-anak Palestina Tewas Akibat Serangan Israel di Jalur Gaza

  • Di Mana Kami Sembunyi Saat Kematian Datang dari Langit?

    Di Mana Kami Sembunyi Saat Kematian Datang dari Langit?

    Jakarta

    Warga Kota Gaza hidup di tengah ketakutan karena serangan balasan Israel masih terus berlanjut. Namun mereka juga memiliki pilihan yang sangat terbatas untuk menyelamatkan diri.

    “Setiap kali terjadi gempuran, rasanya seperti gempa bumi menghantam gedung. Saya merasakan jantung saya berdebar ketakutan dan seluruh tubuh saya gemetar, kata Nadiya yang enggan menyebutkan nama aslinya.

    Pada Senin (09/10) pagi, dia dibangunkan oleh suara pintu dan jendela yang pecah. “Gempuran dimulai pada pukul 08.00 pagi dan berlangsung hingga tengah malam. Tidak berhenti sedetik pun.”

    Ibu dari dua anak laki-laki satu berusia lima tahun, satu lagi berusia tiga bulan tinggal di rumah susun yang baru saja dibeli dan didekorasi oleh keluarganya. Dia bertahan di sana bersama kedua anaknya, sementara suaminya – seorang dokter di organisasi bantuan internasional – menangani korban luka di lapangan.

    “Apa yang terjadi? Dan kapan itu akan berakhir? anak sulungnya bertanya. Nadiya mengatakan satu-satunya cara untuk menenangkannya adalah dengan mengatakan kepadanya bahwa “mendengar suara ledakan beberapa saat lebih lambat dari ledakan yang sebenarnya terjadi” adalah cara mengetahui bahwa mereka aman.

    Ini adalah jenis pengetahuan yang tidak diharapkan dapat dipahami oleh anak berusia lima tahun, namun bagi Nadiya, ini adalah cara terbaik saat ini.

    Bagaimanapun, ledakan masih berdampak bagi keluarganya karena bayi laki-lakinya yang berusia tiga bulan mengalami kejang-kejang dan menolak makan.

    Selama beberapa hari terakhir, Nadiya menolak meninggalkan rumahnya yang “setiap sudutnya memiliki kenangan. Namun pada Senin (09/10) malam, dia mendengar tetangganya berlari menuruni tangga sambil berteriak: “Evakuasi! Evakuasi!”

    Ibu muda itu ragu-ragu selama beberapa detik, otaknya bingung memutuskan apa yang harus dibawa. Kemudian dia menangis karena ketidakberdayaan dan ketakutan.

    Dia meninggalkan gedung tersebut bersama kedua anaknya, namun mengatakan dia tidak dapat mengenali lingkungan tersebut karena bangunan di sekitar bloknya telah rata dengan tanah.

    Dia kini berusaha untuk sampai ke rumah orang tuanya dengan selamat, namun dia berkata: “Di mana kita bisa bersembunyi ketika kematian datang dari langit?”

    Nadiya dan warga Gaza lainnya yang berbicara dengan BBC mengatakan skala kerusakan di Gaza belum pernah terjadi sebelumnya.

    ‘Tiada tempat yang aman di Gaza’

    Di kawasan lain, Dina, 39 tahun, berlindung dari serangan udara Israel bersama ibu, ayah, saudara perempuan, dan dua keponakannya di vila mereka yang memiliki taman. Mereka tinggal di daerah pesisir kelas atas, Rimal.

    Sebelum serangan Israel berlangsung, kawasan Rimal merupakan kawasan permukiman yang tenang sekitar 3km dari pusat kota.

    Pada Senin (9/10) sore, keluarga tersebut mulai mendengar suara tembakan keras di sekitar lingkungan tersebut.

    “Kami pikir kami aman di dalam rumah, namun tiba-tiba dan tanpa peringatan, jendela pecah, pintu terbanting dan terbang, kata Dina. “Beberapa bagian atap runtuh di sekitar kepala kami.”

    Karena terkejut, mereka tetap tinggal di dalam rumah yang rusak tersebut ketika enam serangan udara berikutnya menghantam daerah itu.

    Saat suasana mulai tenang, Dina dan keluarganya melarikan diri, meninggalkan segalanya.

    Mereka berlari ke rumah sakit untuk menjalani perawatan – Dina mengatakan mereka beruntung luka mereka tidak dalam.

    Ketika mereka kembali ke rumah untuk mengambil barang-barang, rumah itu rata seluruhnya.

    Mereka kini tinggal sementara bersama keluarga lain, dan Dina masih berusaha pulih dari keterkejutannya karena “kehilangan rumah, kenangan, dan tempat di mana kami dulu merasa aman”. “Tidak ada tempat yang aman di Gaza, tambahnya.

    Salah satu warga lainnya, Busha Khalidi, menceritakan betapa “mengerikan situasi di Gaza saat ini.

    Menurutnya, keputusan Israel untuk “menghukum seluruh penduduk secara kolektif adalah kejam.

    “Keponakan saya ketakutan dan hidup dalam teror, yang mereka tahu hanyalah blokade dan perang. Mereka tidak mau pergi ke mana pun tanpa ibu mereka, bahkan ketika di dalam rumah mereka sendiri, tutur Khalidi.

    “Mereka memberi tahu saya bahwa mereka sekeluarga tidur bersama, jadi kalau mereka mati, mereka akan mati bersama.

    Rumah sakit kewalahan menangani pasien

    ReutersBangunan hancur di Gaza akibat serangan balasan Israel

    Di Rumah Sakit Alshifaa yang terbesar di wilayah padat penduduk, direktur rumah sakit tersebut, Dr Mohamed Abo Suleima, mengatakan situasinya mengerikan.

    “Sedikitnya 850 orang tewas dan lebih dari 4.000 orang terluka, katanya.

    Rumah sakit ini mengandalkan generator listrik karena aliran listrik ke jalur tersebut telah terputus dan listriknya hanya cukup untuk digunakan selama tiga hari lagi, ungkapnya.

    Ketika Israel mengumumkan blokade penuh terhadap Gaza, air desalinasi kini menjadi langka di rumah sakit.

    Dr Abo Suleima mengatakan mereka sekarang memprioritaskan penggunaan air bersih hanya untuk “kasus yang menyelamatkan nyawa. Mereka juga harus menutup departemen lain di rumah sakit untuk membantu menyelamatkan nyawa.

    Sang dokter mengkhawatirkan keselamatan pasiennya, dan juga stafnya – ia mengatakan kendaraan ambulans menjadi sasaran dan seorang dokter terbunuh dalam perjalanan ke rumah sakit.

    Menurut badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA), pengungsian massal telah meningkat pesat dalam 24 jam terakhir dan lebih dari 187.000 warga Gaza kini meninggalkan rumah mereka untuk mencari perlindungan.

    Ketika pemboman besar-besaran terus berlanjut, organisasi tersebut telah berhasil menampung 137.500 orang, namun ada kekhawatiran bahwa kapasitasnya akan segera penuh terisi pasien.

    Tak banyak pilihan untuk menyelamatkan diri

    Di tengah situasi itu, warga sipil di Gaza tidak memiliki banyak pilihan untuk menyelamatkan diri.

    Perbatasan dengan Mesir tidak ditutup sepenuhnya, namun hanya 400 orang per hari yang diizinkan keluar-masuk, dengan daftar tunggu yang sangat panjang.

    Jalur untuk keluar dari Gaza bagi warga sipil pun selama ini tak pernah mudah, terutama sejak Israel memulai aksi pembalasan atas serangan Hamas.

    Satu-satunya pilihan bagi masyarakat adalah menyelamatkan diri ke sekolah-sekolah yang dikelola oleh PBB.

    ReutersAnak-anak Palestina yang meninggalkan rumah mereka di tengah serangan Israel, berlindung di sekolah yang dikelola PBB, di Kota Gaza

    PBB mengatakan bahwa tempat penampungan sementara mereka telah terisi 90% dan tidak bisa menampung lebih banyak orang lagi.

    Sebagian orang memilih berlindung di ruang bawah tanah rumah mereka, namun mereka dapat terjebak apabila bangunan tersebut roboh.

    Sekitar 30 keluarga telah terjebak di salah satu ruang bawah tanah pada Senin malam.

    Lebih dari 770 orang tewas dan sekitar 4.100 orang terluka dalam serangan balasan Israel di Gaza.

    Selain itu, lebih dari 187.000 orang mengungsi dan jumlahnya diperkirakan masih akan meningkat.

    Sementara di Israel, lebih dari 900 orang telah meninggal akibat serangan Hamas.

    Toko-toko kosong

    Ishaq, 27, dulu tinggal bersama ibu, ayah, saudari ipar dan kelima anaknya di lingkungan Shujaiyya.

    Setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan memasuki “perang yang panjang dan sulit setelah serangan Hamas pada hari Sabtu (07/10), Ishaq dan keluarganya berusaha mengantisipasi.

    Mereka mengumpulkan barang-barang mereka yang paling berharga dan masing-masing membawa tas kecil sembari mencari perlindungan di pusat kota.

    Dalam perjalanannya, keluarga beranggotakan 20 orang tersebut mencoba untuk membeli kebutuhan pokok seperti bahan makanan, namun toko-toko sudah hampir kosong karena banyak warga Gaza yang bergegas untuk membeli persediaan setelah mereka mengetahui serangan hari Sabtu.

    Mereka akhirnya bersembunyi di sebuah bangunan di tengah kota, bersama dengan keluarga lainnya.

    “Kami tinggal di sana selama 48 jam tanpa listrik atau air, kata Ishaq.

    AFPGedung-gedung hancur akibat serangan Israel ke Gaza.

    Kemudian pada Senin (09/10) malam, dia menerima pesan dari tentara Israel untuk mengevakuasi gedung tersebut pada tengah malam. Pelarian mereka hanya diterangi oleh serangan udara.

    “Yang bisa kami lihat di sekitar kami hanyalah puing-puing bangunan.

    Mereka berjalan ke sebelah utara dari pusat kota menuju salah satu kawasan pemukiman yang biasanya lebih sepi, namun mereka melihat bahwa “sebagian besar bangunan sudah rata dengan tanah”.

    Ishaq dan keluarganya telah bersembunyi selama lebih dari 12 jam di lantai bawah tanah yang gelap di sebuah bangunan yang hancur sebagian, bersama dengan 10 keluarga lainnya.

    “Kami benar-benar hidup dalam ketakutan akan apa yang akan terjadi pada kami dan kami sama-sama berdoa untuk keselamatan, katanya. Mereka masih tidak tahu apa yang harus dilakukan atau ke mana harus pergi selanjutnya.

    ‘Tidak akan pernah saya lupakan dalam hidup saya’

    Seorang ibu di Kota Gaza mencoba mengira dia berada di area yang “lebih aman pada Senin (9/10) malam.

    “Orang-orang mengungsi ke rumah kami dan ada 18 orang yang tinggal bersama kami sejak siang kemarin, Najla Shawa, yang bekerja untuk lembaga amal Oxfam.

    Namun dia terbangun pada pukul 01.00 dini hari karena teriakan orang-orang yang meninggalkan daerah tersebut.

    “Bayangkan betapa paniknya, punya enam orang anak, dan 20 orang dari keluarga yang berbeda-beda menaiki mobil kami mencoba untuk melarikan diri, kata Najla.

    Setelah berhasil menemukan tempat berlindung di sebuah restoran, dia kembali ke rumahnya. Betapa terkejutnya dia saat melihat bangunan di seberang rumahnya telah “rata dan jendela-jendela di rumahnya pecah.

    “Momen-momen ini tidak akan pernah saya lupakan dalam hidup saya, ujarnya.

    ReutersRibuan orang kehilangan tempat tinggal mereka di Jalur Gaza akibat gempuran Israel.

    Angkatan Udara Israel mengatakan mereka telah menyerang 200 posisi kelompok milisi dalam semalam.

    Jumlah orang yang tewas di Gaza pun mencapai 300 orang dalam sehari pada Senin (09/10). Menteri Kesehatan Palestina mengatakan dua per tiga di antaranya adalah warga sipil. Lebih dari 100 dari mereka adalah anak-anak dan perempuan.

    Salah satu serangan signifikan menghantam pasar pengungsi, namun Israel mengklaim bahwa mereka menargetkan sebuah rumah milik komandan Hamas.

    Ketika serangan mereka menghantam rumah tersebut, banyak orang di jalan dan di sekitarnya turut terbunuh.

    Lihat Video: 140 Anak-anak Palestina Tewas Akibat Serangan Israel di Jalur Gaza

    (ita/ita)

  • Erdogan Kecam Pengerahan Kapal Induk AS dan Blokade Israel di Gaza

    Erdogan Kecam Pengerahan Kapal Induk AS dan Blokade Israel di Gaza

    Jakarta

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam aksi Amerika Serikat (AS) yang mengerahkan kapal induk untuk membantu Israel yang berperang melawan Hamas di wilayah Palestina. Erdogan juga mengkritik blokade Israel di Gaza.

    Seperti dilansir Aljazeera, Rabu (11/10/2023) Erdogan mengkritik blokade Israel di Gaza, dengan mengatakan bahwa pemutusan listrik dan air melanggar hukum hak asasi manusia internasional.

    Erdogan juga mengecam Amerika Serikat untuk mengirim kapal induk ke wilayah tersebut karena dianggap bisa menyebabkan ‘pembantaian’.

    “Apa yang dilakukan kapal induk AS di Israel? Apa yang harus dilakukan? Mereka akan menghancurkan Gaza dengan menyerang daerah sekitarnya dan mulai melakukan pembantaian besar-besaran,” kata Erdogan.

    Sementara itu, Turkish Airlines menghentikan penerbangan ke Israel hingga pemberitahuan lebih lanjut.

    Turkish Airlines menghentikan penerbangannya ke Israel hingga pemberitahuan lebih lanjut karena perkembangan terkini di negara tersebut, kata juru bicara perusahaan dalam sebuah pernyataan yang di-posting di platform media sosial X.

    (rfs/rfs)

  • 187 Ribu Orang Tinggalkan Gaza Akibat Perang Israel Vs Hamas

    187 Ribu Orang Tinggalkan Gaza Akibat Perang Israel Vs Hamas

    Gaza

    Kantor kemanusiaan PBB mengatakan hampir 200.000 orang meninggalkan Gaza, Palestina. Jumlah itu hampir sepersepuluh dari populasi Gaza.

    Dilansir Reuters, Selasa (10/10/2023), mereka meninggalkan Gaza sejak dimulainya perang antara Israel dengan Hamas pada akhir pekan lalu. Warga meninggalkan Gaza dan bersiap menghadapi kekurangan air serta listrik akibat blokade yang dilakukan Israel.

    “Pengungsian telah meningkat secara dramatis di Jalur Gaza, mencapai lebih dari 187.500 orang sejak Sabtu. Sebagian besar berlindung di sekolah-sekolah,” kata juru bicara OCHA, Jens Laerke, di Jenewa.

    Dia mengatakan pengungsian lebih lanjut diperkirakan bakal terjadi karena perang yang terus berlanjut. Sementara, juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pihaknya telah melaporkan 13 serangan terhadap fasilitas kesehatan di Jalur Gaza sejak akhir pekan. Dia mengatakan bahwa persediaan medis yang disimpan di sana telah habis.

    Israel sebelumnya resmi mendeklarasikan perang melawan Hamas. Hal itu dilakukan Israel usai Hamas melakukan serangan di wilayahnya dan menyebabkan ratusan orang tewas.

    Israel kemudian menyerang Gaza yang memang dikuasai oleh Hamas. Ratusan orang di Gaza pun tewas akibat serangan militer Israel.

    (haf/rfs)

  • Siapa Hamas yang Menguasai Jalur Gaza?

    Siapa Hamas yang Menguasai Jalur Gaza?

    Jakarta

    Kelompok milisi Hamas melancarkan serangan tak terduga yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel. Mereka menerobos masuk ke permukiman Israel di dekat Jalur Gaza, membunuh warga sipil, serta menyandera sebagian dari mereka.

    Berikut adalah hal-hal yang perlu Anda ketahui mengenai pihak-pihak dan wilayah terkait, serta konteks penting untuk memahami peristiwa ini.

    Siapa Hamas dan bagaimana kiprahnya?

    Hamas adalah kelompok terbesar di antara kelompok Muslim Palestina lainnya.

    Nama Hamas sendiri merupakan akronim bahasa Arab yang jika diterjemahkan bermakna Gerakan Perlawanan Islam. Kelompok itu berdiri pada 1987 pada permulaan intifada Palestina pertama melawan pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

    Karena itu, dalam piagam pendiriannya, Hamas berkomitmen untuk menghancurkan Israel. Komitmen itu diwujudkan melalui divisi militernyaBrigade Izzedine al-Qassam.

    Akan tetapi, tujuan Hamas bukan semata-semata itu.

    AFPHamas menciptakan divisi militer, Brigade Izzedine al-Qassam.

    Hamas memenangi pemilihan umum legislatif pada 2006, kemudian menguatkan kendalinya di Gaza serta mendepak rivalnya, Gerakan Fatah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas.

    Sejak saat itu, kelompok di Gaza telah melakoni tiga pertempuran melawan Israel. Mesir belakangan bergabung dengan menerapkan blokade untuk mengisolasi Hamas dan menekannya agar menghentikan serangan.

    Hamas, sebagai sebuah organisasi, atau dalam beberapa kasus, divisi bersenjatanya, dicap sebagai kelompok teroris oleh Israel, Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, dan beberapa negara lain.

    Apa itu Jalur Gaza?

    Jalur Gaza adalah merupakan wilayah sepanjang 41 kilometer dan lebar 10 kilometer antara Israel, Mesir dan Laut Mediterania (Laut Tengah). Kawasan ini ditempati sekitar 2,3 juta orang, dan menjadi salah satu wilayah dengan populasi terpadat di dunia.

    Israel mengendalikan ruang udara di Gaza, dan garis pantainya, serta membatasi keluar-masuk orang dan barang melalui perbatasannya. Demikian pula Mesir yang mengendalikan jalur keluar-masuk perbatasan dengan Gaza.

    Menurut laporan PBB, sekitar 80% penduduk di Gaza sangat bergantung dari bantuan internasional dan makanan harian sekitar satu juta orang juga bergantung dari bantuan luar negeri.

    Apa itu Palestina dan apa kaitannya dengan peristiwa ini?

    Tepi Barat dan Gaza, yang dikenal sebagai wilayah kekuasaan orang Palestina, serta Yerusalem Timur dan Israel, merupakan bagian dari daratan yang dikenal sebagai Palestina sejak era Romawi.

    Wilayah ini juga merupakan tanah kerajaan Yahudi dalam Alkitab, dan dipandang oleh orang Yahudi sebagai tanah leluhur mereka.

    BBC

    Israel dideklarasikan sebagai sebuah negara pada tahun 1948, meskipun tanah tersebut masih disebut sebagai Palestina oleh mereka yang tidak mengakui hak Israel untuk eksis.

    Orang Palestina juga menggunakan nama Palestina sebagai istilah umum untuk Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur.

    Mengapa Israel dan Hamas berperang?

    Ketegangan antara Israel dan Hamas selalu ada, namun kelompok milisi melakukan serangan Sabtu kemarin tanpa peringatan.

    Hamas menembakkan ribuan roket ke Israel ketika puluhan pasukannya menerobos perbatasan, dan menyerbu komunitas Israel, menewaskan puluhan warga sipil, dan menyandera yang lainnya.

    Israel membalasnya dengan serangan udara, dan mengatakan bahwa mereka menargetkan situs-situs militan di Gaza.

    Apa yang membedakan serangan kali ini?

    Sebagaimana dimuat dalam tulisan Editor Internasional BBC, Jeremy Bowen, peristiwa ini adalah operasi Hamas paling ambisius yang pernah dilancarkan dari Gaza. Insiden ini juga disebut serangan lintas batas paling serius yang dihadapi Israel lebih dari satu generasi.

    Para militan menerobos kawat yang memisahkan Gaza dari Israel di beberapa tempat.

    Pasukan keamanan Israel berkumpul di lokasi pertempuran pada Minggu (8/10/2023) menyusul serangan dari Kelompok Hamas di Sderot, Israel. (REUTERS/RONEN ZVULUN)

    Serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, berlangsung sehari setelah peringatan 50 tahun serangan mendadak oleh Mesir dan Suriah pada 1973. Saat itu, serangan ini memicu perang besar di Timur Tengah. Momentum ini tidak akan hilang dari ingatan para pemimpin Hamas.

    terjadi sehari setelah peringatan 50 tahun serangan mendadak oleh Mesir dan Suriah pada tahun 1973 yang memicu perang besar di Timur Tengah. Pentingnya tanggal tersebut tidak akan hilang dari ingatan para pemimpin Hamas.

    Apakah ini kegagalan terbesar intelijen Israel?

    Ya, kata koresponden bidang keamanan BBC Frank Gardner. Kata dia sungguh mengejutkan bahwa tidak ada yang melihat serangan ini. Padahal sudah ada upaya gabungan dari Shin Bet – intelijen dalam negeri Israel, Mossad – agen mata-mata eksternal, dan semua aset militer Israel. Frank menyebut semua institusi ini boleh jadi sudah mengetahui ada peringatan, tapi gagal menindaklanjutinya.

    Israel memiliki badan intelijen yang paling lengkap dan didanai dengan baik di Timur Tengah, dengan informan dan agen-agen di dalam kelompok militan Palestina, serta di Libanon, Suriah, dan tempat lainnya.

    Di lapangan, di sepanjang pagar perbatasan antara Israel dan Gaza, terdapat kamera, sensor gerakan tanah, dan patroli rutin.

    Pagar dengan kawat berduri di atasnya, semestinya menjadi “penghalang cerdas” untuk mencegah penyusupan seperti yang terjadi dalam serangan ini. Namun, para militan Hamas dengan mudahnya menerobos pagar tersebut, membobol kawat berduri, atau memasuki Israel dari laut dan dengan paralayang.

    Apa yang akan terjadi selanjutnya?

    Komandan milisi Hamas, Mohammed Deif, menyerukan kepada warga Palestina dan warga Arab lainnya untuk bergabung dengan operasi militan untuk “menyapu bersih pendudukan (Israel)”.

    Sebuah pertanyaan besar sekarang adalah apakah warga Palestina di Tepi Barat yang dikuasai Israel, dan Yerusalem Timur atau di tempat lain di wilayah tersebut akan mengindahkan seruannya, kata koresponden BBC di Yerusalem, Yolande Knell.

    Israel melihat potensi perang yang dapat terjadi di berbagai lapisan. Skenario terburuknya adalah bahwa hal itu dapat menarik kelompok militan Lebanon yang kuat, Hizbullah.

    Pada hari Minggu pagi, Hizbullah meluncurkan sejumlah rudal dan peluru kendali ke Israel utara, tapi tidak menimbulkan korban jiwa.

    Militer Israel telah memerintahkan penguatan pasukan secara besar-besaran. Selain serangan udara yang intens di Gaza, Israel juga mengindikasikan bahwa mereka merencanakan operasi darat di sana.

    Bagaimana sepak terjang Hamas sebelumnya?

    Setelah intifada pertama di Palestina, Hamas mengemuka sebagai kelompok utama penentang kesepakatan damai yang ditandatangani pada awal 1990-an antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), organisasi yang mewakili sebagian besar rakyat Palestina.

    Walau digempur berkali-kali oleh Israel dan dirazia oleh Otorita Palestina (badan pemerintahan utama rakyat Palestina) Hamas punya kekuatan veto atas proses perdamaian dengan melancarkan serangkaian serangan bunuh diri.

    AFPHamas mengaku berada di balik pengeboman bunuh diri di dalam bus di Yerusalem pada Februari 1996 yang menewaskan 26 orang.

    Pada Februari dan Maret 1996, Hamas melancarkan beberapa pengeboman bunuh diri di dalam bus sehingga menewaskan hampir 60 warga Israel. Rangkaian serangan itu ditempuh sebagai pembalasan atas pembunuhan pembuat bom Hamas, Yahya Ayyash, pada Desember 1995.

    Deretan aksi pengeboman itu dituding sebagai hal yang membuat Israel menghentikan proses perdamaian dan mengerek Benjamin Netanyahupenentang kesepakatan damai Osloke pucuk kekuasaan tahun itu.

    Setelah kesepakatan damai Oslo gagal, Presiden AS Bill Clinton berupaya menghidupkan perdamaian melalui pertemuan di Camp David pada 2000. Upaya itu juga gagal dan intifada kedua menyusul.

    Hamas meraih kekuasaan dan pengaruh ketika Israel membungkam Otorita Palestina, yang dituduh mensponsori serangan-serangan mematikan.

    Hamas lantas mengelola sejumlah klinik dan sekolah bagi warga Palestina yang merasa dikecewakan oleh korupnya Otoritas Palestina yang didominasi faksi Fatah.

    Baca juga:

    Pemimpin spiritual Hamas, Sheikh Ahmed Yassin, tewas akibat gempuran udara Israel pada 2004. (Getty Images)

    Banyak warga Palestina menyambut gelombang serangan bunuh diri Hamas pada awal intifada kedua. Mereka memandang operasi “martir” sebagai pembalasan atas pendudukan Israel di Tepi Barat, wilayah yang diinginkan rakyat Palestina sebagai bagian dari negara mereka.

    Namun, Israel tidak tinggal diam. Pada Maret dan April 2004, pemimpin spiritual Hamas, Sheikh Ahmed Yassin dan penerusnya, Abdul Aziz al-Rantissi, dibunuh melalui serangan rudal di Gaza.

    Di dalam wilayah Palestina, perseteruan antara Hamas dan Fatah merebak setelah pemimpin Fatah, Yasser Arafat, meninggal dunia pada November tahun tersebut.

    Tokoh Hamas, Ismail Haniyeh (kiri) sempat menjabat sebagai perdana menteri Palestina. Dia berdampingan dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas (kanan). (Getty Images)

    Mahmoud Abbas, yang menjadi pemimpin Fatah, menilai serangan roket Hamas kontraproduktif.

    Ketika Hamas menang telak dalam pemilihan umum legislatif pada 2006, perseteruan itu semakin nyata. Hamas menolak terlibat dalam kesepakatan damai Palestina-Israel sebelumnya, menolak mengakui legitimasi Israel, dan menepis permintaan untuk mengakhiri aksi kekerasan.

    Piagam 1988

    Piagam Hamas menyatakan Palestina termasuk negara Israel saat ini sebagai wilayah Islam serta menolak kesepakatan damai dengan negara Yahudi.

    Dokumen itu juga berulang kali menyerang orang-orang Yahudi sebagai sebuah bangsa, sehingga mendatangkan tuduhan bahwa gerakan Hamas anti-Semitik.

    Pada 2017, Hamas merilis dokumen kebijakan terbaru yang menghaluskan sejumlah sikap terdahulu dan menggunakan bahasa yang terukur.

    Dalam dokumen itu, Hamas tetap tidak mengakui Israel, namun menerima secara formal pembentukan negara Palestina secara interim di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur yang dikenal sebagai garis sebelum 1967.

    Dokumen itu pun menekankan bahwa perjuangan Hamas bukan terhadap Yahudi, tapi terhadap “agresor Zionis yang melakukan pendudukan”.

    Israel berkata kelompok tersebut “berupaya membodohi dunia”.

    Rangkaian sanksi

    Aksi pemerintahan pimpinan Hamas lantas diganjar dengan rangkaian sanksi ekonomi dan diplomatik oleh Israel dan sekutu-sekutunya di Barat.

    Setelah Hamas mendepak pasukan loyalis Fatah dari Gaza pada 2007, Israel memperketat blokade pada teritori tersebut. Serangan roket Palestina dan gempuran udara Israel berlanjut.

    Hamas mengambil alih kekuasaan di Gaza dari pasukan loyalis Mahmoud Abbas dalam pertikaian berdarah pada 2007. (AFP)

    Israel menuding Hamas bertanggung jawab atas semua serangan yang dilesatkan dari Jalur Gaza. Israel lantas melancarkan tiga operasi militer besar di Gaza yang diikuti eskalasi pertempuran lintas perbatasan.

    Pada Desember 2008, militer Israel menggelar operasi militer ‘Cast Lead’ dengan dalih menghentikan serangan-serangan roket Palestina. Lebih dari 1.300 orang Palestina dan 13 orang Israel tewas dalam serangan 22 hari itu.

    Israel memakai alasan yang sama saat menggelar operasi militer ‘Pilar Pertahanan’ pada November 2012, dengan terlebih dahulu melakukan serangan udara yang menewaskan Ahmed Jabari, komandan Brigade Qassam.

    Sebanyak 170 orang Palestina, sebagian besar warga sipil dan enam orang Israel tewas dalam delapan hari serangan.

    Dalam konteks militer, kekuatan Hamas dilemahkan akibat dua operasi tersebut. Namun, organisasi itu bertahan berkat dukungan rakyat Palestina.

    Getty ImagesHamas dan kelompok lainnya di Gaza kerap melesatkan roket ke arah kota-kota Israel.

    Serangan roket dari Gaza kembali meningkat pada pertengahan Juni 2014, ketika Israel menahan banyak anggota Hamas di sepanjang Tepi Barat selagi mencari tiga remaja Israel.

    Pada awal Juli, Hamas mengklaim bertanggung jawab atas penembakan sejumlah roket ke Israel untuk kali pertama dalam dua tahun. Hari berikutnya militer Israel menggelar operasi ‘Perlindungan Batas’ guna menghancurkan roket-roket dan berbagai terowongan lintas perbatasan yang dipakai warga Palestina.

    Sediktinya 2.251 orang Palestinatermasuk 1.462 warga sipiltewas dalam serangan 50 hari itu. Di pihak Israel, sebanyak 67 serdadu dan enam warga sipil tewas.

    Pertikaian Israel dan kelompok Palestina di Gaza pada 2014 membuat penghuni kawasan itu menderita. (EPA)

    Sejak 2014, ada sejumlah letupan kekerasan yang berakhir dengan gencatan senjata. Mesir, Qatar, dan PBB tampil sebagai penengah sehingga aksi kekerasan tersebut tidak bereskalasi menjadi perang berskala penuh.

    Walau dilanda blokade, Hamas tetap berkuasa di Gaza dan terus menambah persenjataan roketnya. Beberapa upaya untuk mengadakan rekonsiliasi dengan Fatah juga gagal.

    Sementara itu, situasi kemanusiaan dua juta warga Palestina di Gaza semakin buruk. Perekonomian di Jalur Gaza telah kolaps, dan terjadi kekurangan air, listrik, dan obat-obatan.

    (ita/ita)

  • Kredit Bank Jatim Macet, Petinggi PT Semesta Eltrindo Ditahan Kejaksaan

    Kredit Bank Jatim Macet, Petinggi PT Semesta Eltrindo Ditahan Kejaksaan

    Surabaya (beritajatim.com) – Dua petinggi PT Semesta Eltrindo Pura yakni HK, Komisaris dan BK, Direktur Utama (Dirut) ditahan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak Surabaya. Keduanya ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi kredit macet Bank Jatim.

    “ Kejari Tanjung Perak melakukan penetapan tersangka terhadap BK dan HK sesuai surat penetapan tersangka Nomor: Print-1364/M.5.43/Fd.1/10/2023 dan Print-1363/M.5.43/Fd.1/10/2023,” ujar Jemmy Sandra, Kepala Seksi Intelijen (Kasintel) Kejari Tanjung Perak, Kamis (5/10/2023).

    Ia menjelaskan, HK dan BK ditetapkan sebagai tersangka atas kasus korupsi pemberian kredit dari Bank Jatim kepada PT Semesta Eltrido Pura.

    “Usai ditetapkan tersangka, HK dan BK langsung dilakukan penahanan selama 20 hari ke depan guna memudahkan pemeriksaan lebih lanjut,” kata Jemmy.

    Saat ditanya apakah ada tersangka dari pihak Bank Jatim, Jemmy menjawab bahwa untuk sementara penetapan tersangka hanya dari pihak swasta.

    BACA JUGA: Blackhole KTV Bisa Dipidanakan Karena Gagal Lindungi Tamunya

    “Untuk sementara (tersangka) hanya dari PT Semesta Eltrido Pura atau swasta, karena Bank Jatim statusnya sebagai korban,” terangnya.

    Kasus ini berawal saat PT Semesta Eltrindo Pura mendapatkan proyek pekerjaan pengadaan panel listrik di Kalimantan Barat dari PT Wijaya Karya (WIKA) pada 2011.

    “Kemudian pada 2012 PT Semesta Eltrindro Pura mengajukan permohonan kredit modal kerja ke Bank Jatim. Atas pengajuan kredit tersebut, Bank Jatim memberikan kredit sebesar Rp 20 miliar dengan jangka waktu 10 bulan,” terangnya.

    Setelah proyek selesai, PT WIKA telah melakukan pembayaran atas proyek pekerjaan tersebut, namun ternyata PT Semesta Eltrindo Pura tidak melakukan pembayaran kreditnya kepada Bank Jatim.

    “PT Semesta Eltrindo Pura tidak melakukan pelunasan kredit, sehingga menimbulkan kerugian keuangan negara Rp 7,5 miliar,” ungkap Jemmy.

    Atas perbuatanya, HK dan BK disangkakan melanggar pasal 2 ayat 1 huruf a UU Nomor 31 Tahun 1999 jo UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang 8l 3 UU Nomor 31 Tahun 1999 jo UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tipikor. [Uci/nap]

  • Topan Koinu Terjang Taiwan Tewaskan 1 Orang, 300 Lainnya Luka

    Topan Koinu Terjang Taiwan Tewaskan 1 Orang, 300 Lainnya Luka

    Taipei

    Topan Koinu yang membawa angin kencang menerjang wilayah Taiwan bagian selatan. Sedikitnya satu orang tewas dan ratusan orang lainnya mengalami luka-luka, sementara aliran listrik terhadap ratusan ribu rumah terputus akibat topan tersebut.

    Seperti dilansir AFP, Kamis (5/10/2023), Otoritas Cuaca Pusat Taiwan melaporkan bahwa topan Koinu menerjang Tanjung Eluanbi, wilayah paling selatan di Taiwan, pada Kamis (5/10) pagi dengan membawa angin paling kencang yang pernah menerjang pulau tersebut.

    Laporan Otoritas Cuaca Pusat Taiwan menyebut angin kencang dengan kecepatan mencapai 342,72 kilometer per jam terpantau menerjang Pulau Anggrek yang sebagian besar dihuni nelayan dan petani, saat topan Koinu bergerak menuju ujung selatan Taiwan.

    “Hembusan angin maksimum mencapai 95,2 meter per detik yang diukur di Pulau Anggrek pada dini hari merupakan rekor baru di Taiwan,” sebut seorang prakirawan cuaca Taiwan kepada AFP.

    Topan itu mulai melemah saat bergerak ke Selat Taiwan pada pukul 15.00 waktu setempat.

    Namun otoritas setempat melaporkan bahwa seorang nenek berusia 84 tahun tewas di rumahnya di kota Taichung bagian barat, setelah dia mengalami luka-luka akibat terkena pecahan kaca saat angin kencang melanda.

    Laporan pemerintah Taiwan juga menyebut nyaris 300 orang mengalami luka-luka akibat terjangan topan Koinu. Media-media lokal menyebut beberapa korban luka disebabkan oleh pohon yang tumbang.

    Saksikan juga ‘Saat Topan Haikui Hantam Taiwan, Jalanan Ambrol hingga 2 Orang Terluka’:

  • Jepang Mulai Tahap Kedua Pembuangan Limbah Nuklir Fukushima

    Jepang Mulai Tahap Kedua Pembuangan Limbah Nuklir Fukushima

    Tokyo

    Jepang memulai tahap kedua pembuangan air limbah yang telah diolah dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima ke lautan pada Kamis (5/10) waktu setempat. Proses pembuangan limbah nuklir yang diprotes keras oleh China ini secara keseluruhan akan memakan waktu selama bertahun-tahun.

    Seperti dilansir AFP, Kamis (5/10/2023), TEPCO yang merupakan operator PLTN Fukushima menuturkan bahwa tahap kedua pelepasan air limbah olahan itu ke perairan Samudra Pasifik dimulai Kamis (5/10) pagi, sekitar pukul 10.18 waktu setempat.

    Pelepasan tahap kedua ini menyusul tahap pertama yang dilakukan pada 24 Agustus lalu, ketika Jepang mulai membuang sebagian dari total 1,34 juta ton air limbah yang dihasilkan sejak tsunami dahsyat merusak PLTN tersebut tahun 2011 lalu.

    Sama seperti tahap pertama, sekitar 7.800 ton air limbah diperkirakan akan dibuang ke lautan dalam tahap kedua. Proses pembuangan tahap kedua ini diperkirakan akan berlangsung selama 17 hari ke depan.

    Meskipun Tokyo bersikeras menyatakan air limbah itu tidak memicu risiko kesehatan — pandangan yang didukung oleh badan pengawas nuklir PBB, Beijing telah berulang kali mengkritik keras pembuangan limbah nuklir itu dan bahkan menetapkan larangan impor makanan laut Jepang sebagai tanggapannya.

    TEPCO menyebut bahwa air limbah itu telah disaring dari semua unsur radioaktif kecuali tritium, yang berada dalam tingkat aman yang diakui secara internasional.

    “Telah dikonfirmasi bahwa pelepasan pertama dilakukan sesuai rencana dan dengan cara yang aman,” ucap juru bicara pemerintah Jepang Hirokazu Matsuno kepada wartawan pada Kamis (5/10) waktu setempat, sembari menekankan tidak ada abnormalitas yang terdeteksi.

    Saksikan juga ‘Saat PM Jepang soal Buang Limbah Nuklir ke Laut: Aman!’: