Topik: Listrik

  • Pemasang Jebakan Tikus Berlistrik di Ngawi Tak Ditahan, Mengapa?

    Pemasang Jebakan Tikus Berlistrik di Ngawi Tak Ditahan, Mengapa?

    Ngawi (beritajatim.com) – Pemasang jebakan tikus beraliran listrik di Ngawi yang mengakibatkan Sunaryo (55), warga Desa Bringin, Kecamatan Bringin tewas akhirnya jadi tersangka. Namun demikian, Slamet, si pemasang, tidak ditahan oleh Polres Ngawi. 

    Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono mengatakan, dalam lima bulan terakhir, sudah ada ada tujuh petani Ngawi yang jadi korban dari jebakan tikus beraliran listrik. Slamet dinyatakan lalai dalam melakukan jebakan tikus beraliran listrik. 

    ‘’Karena lalai dalam melakukan pemasangan jebakan tikus beraliran listrik, akhirnya ada korban jiwa,’’ terang Argo, Jumat (24/5/2024) 

    Mantan Kapolres Blitar Kota itu mengatakan pihaknya menjerat tersangka dengan pasal 359 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara. Tetapi, pihaknya tidak melakukan penahanan terhadap Slamet karena faktor usia, 60 tahun. 

    Diketahui, sudah ada tujuh orang petani yang tewas tersengat, lima diantaranya senjata makan tuan. Sementara dua lainnya, meninggal tersengat jebakan tikus beraliran listrik yang dipasang orang lain. 

    Berikut daftar korban berdasarkan catatan beritajatim.com:

    Padno (67) warga Desa Sidorejo Kecamatan Karangjati Ngawi yang meninggal di sawahnya di desa setempat pada 11 Januari 2024. Jebakan tikus dipasang sendiri. 
    Sriyono (48) warga Desa Dungmiri Kecamatan Karangjati Ngawi yang meninggal di di sawahnya di desa setempat pada 12 Januari 2024. Jebakan tikus dipasang sendiri. 
    Misni (66) warga Desa Jambangan Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi meninggal di sawahnya di desa setempat pada 26 Januari 2024. Jebakan tikus dipasang sendiri. 
    Sugito (45) warga Desa Bintoyo Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi meninggal di sawahnya di desa setempat pada 30 Januari 2024, Jebakan tikus dipasang sendiri. 
    Suratno (64) warga Desa Gemarang Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi ditemukan meninggal pada 30 April 2024. Dia meninggal karena jebakan tikus yang dipasangnya sendiri. 
    Kasiran (51) warga Desa Tawun Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi, meninggal dunia diduga tersengat listrik di sawah milik  Joyo Sudarmo (60) di Desa Legokulon Kecamatan Padas Ngawi pada 5 Mei 2024. Pemasang jebakan tikus adalah Suparman (59) warga Desa Kartoharjo Ngawi, yang sawahnya dekat dengan sawah milik Joyo Sudarmo. 
    Teranyar, Sunaryo (55) warga Desa/Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi, Jawa Timur ditemukan meninggal dunia di sawah milik Slamet pada Kamis (23/05/2024) pukul 10.00 WIB. Jebakan tikus dipasang oleh Slamet. [fiq/beq]

  • 7 Petani Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus di Ngawi Sepanjang 2024

    7 Petani Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus di Ngawi Sepanjang 2024

    Ngawi (beritajatim.com) – Entah apa yang menyebabkan warga Ngawi tak kapok memasang jebakan tikus beraliran listrik. Padahal belum ada lima bulan ini, sudah ada tujuh orang petani yang tewas tersengat.

    Lima di antaranya senjata makan tuan. Sementara dua lainnya, meninggal tersengat jebakan tikus beraliran listrik yang dipasang orang lain.

    Berikut daftar petani yang jadi korban jebakan tikus beraliran listrik berdasarkan catatan beritajatim.com sepanjang pertengahan tahun 2024.

    1. Padno (67) warga Desa Sidorejo Kecamatan Karangjati Ngawi yang meninggal di sawahnya di desa setempat pada 11 Januari 2024. Jebakan tikus dipasang sendiri.

    2. Sriyono (48) warga Desa Dungmiri Kecamatan Karangjati Ngawi yang meninggal di di sawahnya di desa setempat pada 12 Januari 2024. Jebakan tikus dipasang sendiri.

    3. Misni (66) warga Desa Jambangan Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi meninggal di sawahnya di desa setempat pada 26 Januari 2024. Jebakan tikus dipasang sendiri.

    4. Sugito (45) warga Desa Bintoyo Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi meninggal di sawahnya di desa setempat pada 30 Januari 2024, Jebakan tikus dipasang sendiri.

    5. Suratno (64) warga Desa Gemarang Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi ditemukan meninggal pada 30 April 2024. Dia meninggal karena jebakan tikus yang dipasangnya sendiri.

    6. Kasiran (51) warga Desa Tawun Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi, meninggal dunia diduga tersengat listrik di sawah milik Joyo Sudarmo (60) di Desa Legokulon Kecamatan Padas Ngawi pada 5 Mei 2024. Pemasang jebakan tikus adalah Suparman (59) warga Desa Kartoharjo Ngawi, yang sawahnya dekat dengan sawah milik Joyo Sudarmo.

    7. Teranyar, Sunaryo (55) warga Desa/Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi, Jawa Timur ditemukan meninggal dunia di sawah milik Slamet pada Kamis (23/05/2024) pukul 10.00 WIB. Jebakan tikus dipasang oleh Slamet.

    Untuk kejadian keenam dan ketujuh, Polres Ngawi masih melakukan proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku. [fiq/ian]

  • Lagi, Petani Ngawi Tewas Tersengat Jebakan Tikus

    Lagi, Petani Ngawi Tewas Tersengat Jebakan Tikus

    Ngawi (beritajatim.com) – Sunaryo (55), petani Desa/Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi, Jawa Timur ditemukan meninggal dunia di sawah miliknya pada Kamis (23/05/2024) pukul 10.00 WIB. Kondisi Sunaryo saat ditemukan sudah tergeletak dengan kaki kanan menempel di kawat yang merupakan jebakan tikus beraliran listrik.

    Sunaryo pertama kali ditemukan oleh Slamet (60) warga Desa Sumberbening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi, sang pemilik sawah. Saat itu, Slamet hendak mengontrol sawahnya. Dia pun terkejut mendapati Sunaryo sudah tergeletak. Pria yang sawahnya berdekatan dengan miliknya itu sudah tak bernyawa.

    Slamet kemudian mendatangi rumah Sunaryo. Pun, memberitahu Hartini (46), istri Sunaryo, terkait kejadian itu. Hartini yang mencari-cari sang suami sejak malam lantas syok mendengar kabar itu. Kemudian kejadian itu dilaporkan ke perangkat desa serta pihak kepolisian.

    ‘’Istri korban ini memang mencari suaminya sejak tadi malam. Saat dicari di sawah, hanya ada sarung dan sandal saja. Akhirnya pagi dikabari jika suaminya meninggal tersengat jebakan tikus di sawah,’’ terang Puji Rahayu, Kades Bringin.

    Sementara itu, Slamet. pemilik sawah mengaku sudah memasang jebakan tikus beraliran listrik agak jauh dari sawah korban yang berdekatan. Dia menduga, korban terpeleset hingga terkena kabel beraliran listrik di petak sawah miliknya.

    ‘’Tentu saya menyesal sebenarnya. Padahal jebakan saya pasang sudah agak jauh mungkin korban terpeleset saat melintas di dekat sawah saya,’’ kata Slamet.

    Namun, nasi sudah menjadi bubur. Slamet kemudian diamankan pihak Satreskrim Polres Ngawi untuk dimintai keterangan. Pun, pihak kepolisian membawa barang bukti berupa transformator dan kawat untuk dialiri listrik guna menjebak tikus. Kejadian itu dalam penanganan Polres Ngawi. [fiq/ian]

  • Ajukan Bukti Akta, Legalitas P3SRS TP 5 Surabaya Dipertanyakan

    Ajukan Bukti Akta, Legalitas P3SRS TP 5 Surabaya Dipertanyakan

    Surabaya (beritajatim.com) – Sidang gugatan sederhana yang diajukan PT Best Crusher Sentalindojaya terhadap Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) TP 5 Surabaya dilanjutkan dengan pengajuan bukti. Pihak tergugat mengajukan beberapa bukti diantaranya adalah akta perjanjian.

    Hans Hehakaya kuasa hukum Penggugat mengatakan, dalam sidang kali ini tergugat hadir bersama kuasa hukumnya. Namun kehadiran pihak tergugat menuai protes dari penggugat lantaran yang hadir bukan ketua langsung namun sekretaris.

    “Tergugat hadir bersama kuasa hukumnya, namun mendapat keberatan dari penggugat karena yang hadir sekretaris karena menurut undangan yang hadir harus datang ketua sementara ini yang hadir sekretaris. Makanya oleh hakim diperintahkan yang hadir harus ketua karena dia yang memberi kuasa,” ujar Hans.

    Lebih lanjut Hans mengatakan, dari akta yang dibawa tergugat yang diperiksa di persidangan mendapat keberatan dari penggugat karena dari umur akta hanya sementara menurut UU hanya satu tahun.

    ” Tergugat mengatakan pakai undang-undang yang lama 2016 harusnya pakai undang undang yang terakhir 2021 itu memang waktunya hanya satu tahun. Berarti ini kan nggak benar, kalau kamu memakai akta tahun 2021 berarti sudah berakhir dan sekarang harus ada akta baru,” ujar Hans.

    Hans menambahkan, pihak Tergugat meminta damai tapi pihak penggugat merasa bukan nilai matreiilnya tapi yang dicari kebenaran. Bisa saja damai kata Hans, tapi yang dipersoalkan masalah legalitasnya, karena legalitas ini yang paling utama.

    “Jadi kita bisa mengetahui bahwa yang kita bayarkan selama ini legal supaya kita bisa membayar pajak dan lainnya. Makanya bukti kita ini yang harus dijawab, karena anda ini tidak terdaftar di Pemkot. Dia menyalahi aturannya sendiri dan aturan undang-undang,” ujarnya.

    Sementara Direktur PT Best Crusher Sentalindojaya, Rudy Widjaja mengatakan, Gugatan tersebut dilakukan karena P3SRS Tunjungan Plaza 55 tidak memiliki Lealitas dan tidak terdaftar di Pemkot Surabaya.

    “Awalnya saya itu tidak tahu tentang P3SRS itu, namun setelah mendapat sosialisasi yang diadakan oleh Kementerian PUPR pada Maret 2023 lalu, juga bersama penguru, akhrnya paham, bahwa P3SRS itu eharusnya dikelola oleh warga, bukan atas nama pengembang,” terang Rudy Widjaja.

    Rudy menjelaskan, pihakya yang mempertanyakan hal tersebut ke pihak pengurus, selalu menjawab akan mengkaji Undang undang, sehingga dirinya menanyakan keabsahan legalitasnya ke Pemkot Surabaya.

    “Setelah kami tanyakan ke Pemkot, kami nmendapat jawaban sacara tertulis bahwa P3SRS TP 5 itu tidak terdaftar, artinya ini ilegal. Dan kalau seperti itu, uang warga yang selama ini larinya kemana,” tambahnya.

    Karena tidak berbadan hukum dan tidak terdaftar di Pemkot Surabaya, Rudy menjelaskan, pihaknya mengajukan gugatan sederhana (GS) agar pengurus P3SRS Tunjungan 5 mengembalikan dana Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL) warga.

    “Gugatan saya ini cukup sederhana, karena P3SRS itu tidak terdaftar di Pemkot, kami minta supaya IPL kami selama ini dikembalikan. Oleh karena itu, saya juga ingin tahu putusan Pengadilan ini nantinya akan memutus P3SRS itu legal apa tidak, sebagaimana pernyatan Pemkot yang memberikan jawaban secara bersurat,” ujarnya lebih lanjut

    Sementara untuk IPL itu sendiri, menurutnya tidak murah, setiap warga dikenakan biaya RP45 ribu- Rp 50 ribu per meter di luar biaya listrik.

    “Untuk saya saja yang menempati sejak 2018, IPL-nya di atas Rp8 juta lebih itu di luar biaya listrik. Nah uang sebesar itu larinya ke mana? Menurut Undang-undang P3SRS itu dikelola oleh penghuni bukan pengembang,” pungkasnya. [uci/beq]

  • Kasus Dugaan Perusakan Gembok Tangki Tetes oleh Anak Bos PT Akar Jati Mulai Disidangkan

    Kasus Dugaan Perusakan Gembok Tangki Tetes oleh Anak Bos PT Akar Jati Mulai Disidangkan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kasus dugaan tindak pidana perusakan gembok dan rantai tangki tetes milik PT Serba Guna Harapan (SGH) mulai sidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Mojokerto, Rabu (22/5/2024). Sidang perdana anak bos PT Akar Jati tersebut dengan agenda pembacaan surat dakwaan.

    Sidang yang digelar di Ruang Cakra PN Mojokerto tersebut dengan Hakim Ketua Fransiskus Wilfrirdus Mamo. Jaksa Penuntut Umum (JPU), Riska Apriliana membacakan surat dakwaan atas kasus dugaan tindak pidana perusakan gembok dan rantai tangki tetes milik PT SGH. Sidang selanjutnya akan digelar pekan dengan dengan agenda keterangan saksi.

    Kasus tersebut berawal saat, Hari Susanto selaku pemilik PT Akar Jati menyewa dua tangki tetes milik PT Serba Guna Harapan (SGH). Namun selama satu tahun tidak mau membayar kewajiban sewa, yakni sejak bulan Februari 2021 antara Rp6 miliar sampai Rp9 miliar.

    PT SGH sudah menagih setiap bulannya namun tidak ada respons sehingga diberikan peringatan. Hingga peringatan ketiga tidak ada tanggapan sehingga surat pemberitahuan untuk menyetop seluruh aktivitas dilayangkan. Karena tidak ada tanggapan sehingga panel listrik di tangki yang disewa PT Akar Jati diberikan gempok serta rantai.

    Selama menyewa dua tangki tersebut, PT Akar Jati melakukan proses pengilingan tetes tebu menggunakan panel listrik yang ada di tangki tersebut tagihan dibayar PT SGH sampai Rp20 juta per bulan. Ada dua rantai dengan empat gembok yang dipasang di dua tangki tetes dipasang.

    Sekitar 25 orang dari PT Akar Jati, salah satunya anak dari pemilik PT Akar Jati, Hau Ming alias Stefano Yohandra Susanto datang dan mendobrak pintu depan menggunakan linggis dan palu pada tanggal 7 Juni 2021. Mereka mendobrak pintu dengan cara dicongkel dan masuk ke belakang.

    Setelah dari belakang lokasi parkir dua tangki, mereka kembali membawa gembok dan rantai dalam kondisi rusak dan dibuang di depan pos satpam. Aksi perusakan yang diambil gambar oleh satpam PT SGM tersebut dilaporkan ke Polres Mojokerto karena bagian depan di wilayah hukum Polres Mojokerto.

    Para pelaku perusakan turut dilaporkan ke Polres Mojokerto Kota. Setahun lebih baru kasus perusakan tersebut dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Mojokerto. Namun dalam hal ini, Direktur PT SGM, Tauchid, SH turut dilaporkan PT Akar Jati dalam kasus penggelapan tetes tebu.

    Laporan tersebut dilakukan karena PT SGM telah menggembok tangki dan laporan tersebut diterima Polres Mojokerto Kota. Sidang perdana digelar tanggal 22 Mei 2024. Dalam laporan yakni Pasal 406 ayat 1 jo Pasal 170 dan 55 tapi dalam persidangan hanya Pasal 406 ayat 1 dan 55.

    “Sidang selanjutnya pemeriksaan saksi dari pihak kepolisian. Kami akan mengikuti proses persidangan, penyidik dalam kasus ini menetapkan dua orang terdakwa satpam, Suprapto dan anak pemilik PT Akar Jati, Haw Ming. Tapi Haw Ming tidak ditahan, hanya tahanan rumah,” ujar Direktur PT SGH, Tauchid.

    Ia menilai dalam proses hukum perkara tersebut terjadi diskriminasi karena perbuatan pidana perusakan barang dilakukan secara bersama-sama oleh Suprapto dengan diperintah oleh Haw Ming. Tetapi upaya paksa penahanan hanya dikenakan pada terdakwa satpam Suprapto.

    “Berkas kasus ini dilimpahkan ke Pengadilan dengan berkas terpisah dengan register, 50/Pid.B/2024/PN.Mjk, atas nama terdakwa Supropto (dengan status tahanan rutan) dan 51/Pid.B/2024/PN.Mjk atas nama terdakwa Haw Ming alias Stefano (tahan rumah),” tegasnya. [tin/ian]

  • Tersengat Aliran Listrik untuk Pengairan Sawah, Petani di Bojonegoro Tewas

    Tersengat Aliran Listrik untuk Pengairan Sawah, Petani di Bojonegoro Tewas

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Seorang petani ditemukan tergeletak sudah tidak bernyawa di pematang sawah turut Desa Pungpungan Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro. Petani tersebut tewas setelah diduga tersengat aliran listrik untuk mesin pompa pengairan sawah, Selasa (21/5/2024).

    Kapolsek Kalitidu Polres Bojonegoro, AKP Saefuddinuri mengatakan, kejadian tersebut kali pertama diketahui oleh saksi Zahir sekitar pukul 09.00 WIB. Korban atas nama Ikhwan (45) warga Dusun Kuce Desa Leran Rt 18 RW 05 Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro dalam kondisi tengkurap.

    “Menurut pihak keluarga, korban berangkat ke sawah sejak pukul 05.30 WIB untuk menggarap sawah,” ujarnya.

    Hasil pemeriksaan oleh tim medis dari Puskesmas Pungpungan, diketahui korban dalam kondisi sudah tidak bernyawa saat ditemukan warga. Sementara pemeriksaan yang dilakukan pihak kepolisian mengindikasi korban meninggal dunia karena tersengat kabel sumur sibel yang berada di sawah miliknya untuk kebutuhan irigasi.

    “Itu dibuktikan dengan hasil pemeriksaan medis adanya bekas luka sengatan listrik yaitu luka bakar pada lengan tangan sebelah kiri, luka bakar pada dada sebelah kiri dan luka bakar pada pipi sebelah kiri,” jelas AKP Udin, sapaan akrab Saefuddinuri.

    Setelah dilakukan identifikasi, jasad korban selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Pihaknya juga mengimbau kepada para petani agar lebih berhati-hati dalam menggunakan listrik di areal persawahan. [lus/ian]

  • Kakek di Madiun Tewas Kesetrum Jebakan Tikus, Petani Abai Imbauan Pemdes?

    Kakek di Madiun Tewas Kesetrum Jebakan Tikus, Petani Abai Imbauan Pemdes?

    Madiun (beritajatim.com) – Seorang kakek di Desa Klitik, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, ditemukan meninggal dunia di sawah pada Selasa pagi (21/5/2024). Diduga, korban tersengat listrik dari jebakan tikus.

    Jasad kakek yang diketahui bernama Mulyadi (74) ditemukan oleh warga sekitar yang kemudian melaporkannya ke perangkat desa. Petugas dari Polsek Wonoasri dan Tim Inafis Polres Madiun kemudian mendatangi lokasi kejadian.

    Menurut Kepala Dusun Klitik, Nur Yasin, korban seringkali menghilang bepergian tanpa arah dan diduga mengalami pikun. Kesehariannya, Mulyadi mencari rumput di sawah.

    “Korban diduga sudah pikun.  Saat kami cek korban sudah meninggal akibat sengatan listrik, dari jebakan tikus sawah,” ujar Nur Yasin.

    Kepala Desa Wonoasri, Agus Sumaryono, menegaskan bahwa pemerintah desa telah mengikuti regulasi dan memberikan himbauan terkait penggunaan jebakan tikus bertenaga listrik di sawah.

    “Sudah ada himbauan. Bahkan di forum pertemuan berkali-kali disampaikan. Kejadian ini baru pertama ini,” ucapnya.

    Kanit Reskrim Polsek Wonoasri, Iptu Agus Subiyono, menambahkan bahwa jenazah Mulyadi telah dibawa ke RSUD Panti Waluyo Caruban untuk dilakukan visum.

    “Kami sudah olah TKP. Serta meminta keterangan kepada saksi-saksi. Jenazah dibawa ke RSUD Caruban untuk divisum. Pemeriksaan luar tidak ada tanda-tanda kekerasan,” pungkasnya.

    Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan jebakan tikus bertenaga listrik. Pastikan jebakan tersebut aman dan tidak membahayakan bagi manusia maupun hewan lain. [fiq/suf]

  • Seru dan Kocak, 7 Film Komedi Thailand yang Bikin Ngakak!

    Seru dan Kocak, 7 Film Komedi Thailand yang Bikin Ngakak!

    Surabaya (beritajatim.com) – Industri film Thailand dikenal dengan ragam genre yang memikat, namun komedi Thailand memiliki tempat istimewa di hati penikmat film. Dikenal dengan humor nyeleneh yang khas dan cerita yang menghibur, film komedi Thailand menawarkan hiburan segar yang tak kalah dengan film-film dari negara lain.

    Berdasarkan data yang dihimpun oleh beritajatim Selasa (21/05/2024) berikut adalah beberapa rekomendasi film Thailand komedi yang wajib Anda tonton, nikmati cerita yang segar dan humor yang khas, film-film ini menjadi pilihan tepat untuk mengisi waktu luang Anda dengan tawa.

    1. Pee Mak (2013)

    “Pee Mak” adalah salah satu film komedi horor yang paling sukses di Thailand. Dibintangi oleh Mario Maurer dan Davika Hoorne, film ini menggabungkan elemen horor dengan komedi yang kocak. Cerita berfokus pada Mak, seorang prajurit yang kembali dari perang bersama teman-temannya, hanya untuk menemukan bahwa istrinya mungkin adalah hantu. Humor segar dan chemistry antar pemain membuat film ini menjadi tontonan yang sangat menghibur.

    2. ATM: Er Rak Error (2012)

    Film ini mengisahkan persaingan antara dua karyawan bank yang juga sepasang kekasih, Sua dan Jib. Ketika sebuah mesin ATM error dan mengeluarkan uang lebih, mereka harus bersaing untuk menyelesaikan masalah tersebut tanpa mengorbankan pekerjaan dan hubungan mereka. Dibintangi oleh Chantavit Dhanasevi dan Preechaya Pongthananikorn, adegan-adegan lucu dan situasi yang kocak dalam film ini berhasil mencuri perhatian penonton dengan humor yang segar.

    3. I Fine.. Thank You.. Love You (2014)

    Film ini bercerita tentang seorang pria bernama Yim yang harus belajar bahasa Inggris untuk mengejar cintanya yang pindah ke luar negeri. Ia kemudian belajar dengan seorang guru bahasa Inggris yang diperankan oleh Preechaya Pongthananikorn. Komedi situasional dan akting natural dari Sunny Suwanmethanont sebagai Yim membuat film ini sangat menghibur. Film ini juga memberikan pesan tentang cinta dan usaha yang manis.

    4. Hello Stranger (2010)

    “Hello Stranger” adalah film komedi romantis yang bercerita tentang dua orang Thailand yang bertemu di Korea Selatan dan memutuskan untuk berlibur bersama tanpa saling mengetahui identitas satu sama lain. Dibintangi oleh Chantavit Dhanasevi dan Nuengthida Sophon, film ini menampilkan humor yang segar dengan latar belakang pemandangan indah Korea. Alur ceritanya yang ringan dan penuh tawa membuat film ini menjadi pilihan yang tepat untuk ditonton bersama teman atau pasangan.

    5. SuckSeed (2011)

    Film ini mengisahkan tentang sekumpulan remaja yang membentuk sebuah band dengan harapan menjadi populer. Namun, mereka seringkali menghadapi kegagalan yang kocak. Dibintangi oleh Jirayu La-ongmanee, Pachara Chirathivat, dan Nattasha Nauljam, “SuckSeed” berhasil menggabungkan komedi dengan elemen musikal yang enerjik, membuatnya sangat digemari oleh penonton muda. Selain itu, film ini juga menyajikan pesan tentang persahabatan dan semangat pantang menyerah.

    6. May Who? (2015)

    “May Who?” mengisahkan tentang seorang gadis SMA bernama May yang memiliki kekuatan listrik setiap kali detak jantungnya meningkat. Ketika dia jatuh cinta pada seorang pria populer di sekolah, berbagai kejadian lucu pun terjadi. Dibintangi oleh Sutatta Udomsilp dan Thiti Mahayotaruk, film ini menawarkan humor yang unik dan cerita yang manis tentang cinta dan penerimaan diri.

    7. Brother of the Year (2018)

    Film ini mengisahkan hubungan kakak-adik antara Chut dan Jane yang penuh dengan kekonyolan. Ketika Jane mulai berkencan dengan pria idamannya, Chut harus belajar untuk melepaskan adiknya. Dibintangi oleh Sunny Suwanmethanont, Urassaya Sperbund, dan Nichkhun, dengan komedi yang berasal dari interaksi keluarga dan situasi sehari-hari, “Brother of the Year” menawarkan tontonan yang hangat dan menghibur. [aje]

  • Flushing atau Pladu, PLTA Wlingi dan Serut Blitar Tak Beroperasi

    Flushing atau Pladu, PLTA Wlingi dan Serut Blitar Tak Beroperasi

    Blitar (beritajatim.com) – Bendungan Wlingi Raya (Jegu) dan Bendungan Serut di Kabupaten Blitar dilakukan flushing atau pladu pada 20-24 Mei 2024. Selama kegiatan flushing atau penggelontoran air bendungan ini PLTA Wlingi Raya berhenti beroperasi.

    Artinya selama empat hari ke depan, PLTA Wlingi tak bisa menghasilkan listrik untuk masyarakat. Padahal, PLTA Wlingi ini merupakan pembangkit tenaga listrik dengan daya terpasang 2 X 27 Megawatt (MW).

    PLTA Wlingi di Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar ini pun bisa menghasilkan 175 juta Megawatt listrik setiap tahunnya. Namun selama pladu ini, PLTA Wlingi tidak bisa memproduksi listrik.

    “Setahu saya selama kegiatan pladu atau flushing ini, PLTA Wlingi tidak beroperasi jadi air dibiarkan langsung mengalir begitu saja,” kata Herman Cahyo Nugroho, Kepala Divisi Jasa Ada 1 PErum Jasa Tirta 1, Selasa (21/5/2024).

    Kondisi yang sama juga terjadi di PLTA Serut, Kabupaten Blitar. PLTA yang memanfaatkan aliran Sungai Brantas sebagai pembangkit listriknya itu juga tidak beroperasi selama masa flushing berlangsung.

    Meski demikian sejumlah pihak terkait memastikan bahwa pasokan listrik ke masyarakat tetap aman meski kedua PLTA itu tidak beroperasi. Hasil komunikasi Perum Jasa Tirta, PLN Jawa Bali bakal menggantikan suplai listrik dari 2 PLTA tersebut.

    “Tetap aman, karena kan kalau listrik ini terkoneksi antara Jawa Bali dan PLTA ini, jadi jika disini berhenti maka listrik ke masyarakat akan disuplai dari yang lain,” tegasnya.

    Perum Jasa Tirta 1 sendiri sengaja melakukan pembersihan di 2 bendungan tersebut untuk melakukan pembersihan sedimentasi. Diharapkan dengan adanya flushing ini, endapan lumpur yang ada di bendungan tersebut bisa bersih.

    Sebelumnya, kapasitas bendungan ini berkurang akibat adanya tumpukan sampah dan sendimen.

    “Kapasitas awal bendungan Wlingi saat awal pembangunan adalah 25 juta kubik, namun saat ini hanya sekitar2,5 juta kubik saja,” jelas Hermawan.

    Dengan adanya flushing ini akan membuat sekitar 350-500 meter kubik endapan sedimen ke bagian hilir.

    “Sedimen atau endapan yang digelontorkan ke sungai Brantas ini diharapkan bisa menutup sejumlah cekungan-cekungan di dasar sungai akibat adanya penambangan pasir,” jelasnya.

    Sedimen atau endapan lumpur dari hasil flushing ini jumlahnya setiap tahun tidak sama. Hal ini tergantung dari sejumlah faktor diantaranya cuaca, debit air serta pergerakan alat di bendungan.

    “Biasanya jumlah sedimen yang berhasil dikeruk dari Bendungan Wlingi dan Lodoyo yakni 350 sampai 500 kubik,” ucapnya.

    Dengan flushing kita tahu kondisi waduk seperti apa, hal ini juga akan berimbas pada pengerjaan perbaikan infrastruktur atau fasilitas peralatan yang ada di bendungan.

    ” Kita setiap tahun ada ecosonding yang hasilnya akan di-overlay-kan. Maka akan terlihat akan penumpukan sedimentasi ada di titik mana,” tutupnya.

    Untuk flushing kali ini, pintu air di bendungan Lodoyo dibuka terlebih dahulu untuk menstabilkan elevasi air yang ada di bendungan Wlingi.

    “Pintu air kita buka bertahap. Ada tiga pintu yang akan dibuka secara bergiliran untuk memaksimalkan flushing,” tutupnya. [owi/beq]

  • Flushing Alias Pladu, Warga Blitar-Tulungagung hingga Kediri Panen Ikan Mabuk

    Flushing Alias Pladu, Warga Blitar-Tulungagung hingga Kediri Panen Ikan Mabuk

    Blitar (beritajatim.com) – Selama 4 hari kedepan warga Blitar, Tulungagung hingga Kediri bakal panen ikan mabuk. Warga berbondong-bondong untuk mencari ikan di Sungai Brantas yang kondisinya mabuk akibat digelontorkannya air bendungan Wlingi dan Serut, Blitar.

    Seperti yang nampak di aliran Sungai Brantas Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar pada Senin (20/05/24). Ratusan warga dari berbagai daerah tumpah ruah di Sungai Brantas.

    Dengan membawa jala, warga mulai menyusuri aliran sungai Brantas yang debitnya mulai mengering. Tak tanggung-tanggung dalam sekali terjun ke Sungai Brantas mereka bisa mendapatkan 2 karung ikan air tawar.

    “Ini tradisi setiap tahun, kalau flushing atau pladu pasti cari ini tadi dapat 2 karung ada ikan nila ada lele,” kata Hendrik, warga Sutojayan, Blitar.

    Flushing atau Pladu yang dilakukan oleh Perum Jasa Tirta 1, memang membawa berkah tersendiri bagi warga Blitar hingga Kediri. Penggelontoran air bendungan, membuat ikan-ikan yang selama ini tinggal di sana ikut terbawa arus sungai.

    Derasnya debit air saat dilakukan flushing, membuat ikan-ikan tersebut mabuk. Hal itulah yang dimanfaatkan warga untuk mencari ikan sebanyak-banyaknya dengan menggunakan jala.

    Meski membahayakan dan telah dilarang oleh Perum Jasa Tirta 1, namun warga tetap saja nekat. Bagi warga mencari ikan mabuk saat pladu ini sudah menjadi tradisi setiap tahunnya.

    “Ya dibuat lauk makan dan juga dijual, lumayan mas buat tambah-tambah. Kalau dibuat lauk kan juga lumayan bisa menghemat biaya,” imbuhnya.

    Hal yang sama juga terlihat di Jembatan Glondong Jegu, Blitar. Meski debit air sungai Brantas sangat deras, warga tetap saja nekat mencari ikan di pinggir-pinggir sungai.

    Dengan menggunakan jala, warga terus menjaring satu persatu ikan mabuk yang terbawa oleh arus sungai. Tak tanggung-tanggung, perolehan ikan warga pun bisa mencapai puluhan kilogram.

    “Nanti dibagikan ke tetangga-tetangga sekitar, ada juga yang dijual tadi,” kata Nanang.

    Kegiatan Flushing ini memang rutin digelar satu tahun sekali oleh Perum Jasa Tirta 1. Pada tahun ini ada 2 bendungan yang dilakukan flushing atau pladu, yakni Bendungan Wlingi Raya (Jegu) dan Bendung Serut.

    “Ini memang bertujuan untuk mengembalikan fungsi dari kapasitas atau tampungan dari bendungan Wlingi dan Lodoyo, sehingga nanti jika ada banjir besar maka airnya bisa ditampung Kemudian airnya juga bisa dimanfaatkan untuk keperluan air baku, baik untuk industri, rumah tangga, maupun irigasi,” kata Herman Cahyo Nugroho, Kepala Divisi Jasa Ada 1 PErum Jasa Tirta 1.

    Bendungan Wlingi memegang peranan penting karena menjadi tempat pengambilan dan penyediaan air untuk irigasi daerah Lodoyo-Tulungagung Timur seluas 13.000 Ha. Bagi Bendungan Wlingi kegiatan flushing juga penting karena fungsinya sebagai pengatur debit air (after bay) PLTA Sutami dan pembangkit tenaga listrik dengan daya terpasang 2 X 27 MW.

    Lebih jauh lagi, Bendungan Wlingi memiliki peranan penting antara lain sebagai pengendali banjir dan pengendali pasir Gunung Kelud. Selain itu manfaat dan tujuan lainnya adalah untuk menjaga perikanan darat dan pariwisata di Bendungan Wlingi.

    Bagi Bendung Lodoyo, kegiatan flushing penting karena bendung ini berfungsi membangkitkan PLTA Lodoyo dengan daya terpasang 1 x 4,7 MW. Lodoyo juga memegang peranan penting sebagai pengatur debit (after bay) PLTA Wlingi. Lodoyo juga memegang fungsi pengendali banjir dan penggelontoran pasir ke hilir Waduk Lodoyo serta bagi perikanan darat dan pariwisata.

    “Hari ini kita mulai pembukaan tadi jam 12.00 lebih 15 di pintu air Lodoyo Kemudian selang satu jam nanti akan mulai dibuka di pintu bendungan wlingi raya jadi tujuan untuk salah satu pemeliharaan dari tampungan waduk Wlingi dan Lodoyo,” tutupnya. (owi/ian)