Topik: Listrik

  • Pakai Material Ramah Lingkungan, WIKA Bidik Pengurangan Emisi Karbon 50%

    Pakai Material Ramah Lingkungan, WIKA Bidik Pengurangan Emisi Karbon 50%

    Jakarta – PT Wijaya Karya (WIKA) terus menggalakkan proses pembangunan atau konstruksi yang lebih ramah lingkungan di setiap proyeknya. Perusahaan menargetkan bisa melakukan pengurangan emisi karbon dari setiap proyek yang dikerjakan lebih dari 50%.

    Corporate Secretary WIKA, Mahendra Vijaya, mengatakan target pengurangan produksi emisi karbon lebih dari 50% diharapkan bisa tercapai pada 2035 nanti. Walaupun program pembangunan ramah lingkungan ini ini sudah dilakukan dengan berbagai cara.

    “Memang kita belum bisa mengukur secara pasti berapa jumlah emisi yang bisa kita kurangi (hingga saat ini), namun secara roadmap kita mentargetkan bisa mereduksi karbon itu sekitar lebih dari 50% di tahun 2035,” kata Mahendra dalam acara Anugerah Ekonomi Hijau detikcom di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2024).

    “Nah di situ diharapkan memang WIKA mampu mengurangi sebagian besar emisi yang dihasilkan dari proses industri konstruksi itu secara lebih masif lah kurang lebih sampai dengan tahun 2035. Mudah-mudahan itu bisa kita realisasikan,” ucapnya lagi.

    Mahendra menjelaskan proses pengurangan emisi karbon yang dihasilkan dari setiap proyeknya ini dilakukan dengan berbagai cara mulai dari penggunaan material ramah lingkungan hingga menggunakan alat-alat rendah emisi.

    Misalkan saja penggunaan beton pra-cetak, penggunaan teknologi gedung secara modular, pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya di proyek-proyek WIKA, hingga penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai.

    “Memang saat ini WIKA sendiri sedang melakukan proses baselining terhadap emisi yang dihasilkan perseroan. Kami tidak memungkiri bahwa memang proses produksi di industri konstruksi itu memang masih menghasilkan emisi,” ujar Mahendra.

    “Nah untuk itu kami berupaya mengurangi itu dari dua hal, jadi yang pertama penggunaan material-material yang ramah lingkungan, terus kemudian penggunaan alat-alat yang rendah emisi, kemudian juga menggunakan teknologi-teknologi yang efisien dalam penggunaan material khususnya kita mengurangi penggunaan material-material alam,” jelasnya lagi.

    Tidak berhenti di sana, Mahendra mengatakan WIKA juga selalu melakukan penanaman pohon di setiap proyek yang dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk menyerap lebih banyak emisi karbon yang dihasilkan selama proses konstruksi berlangsung.

    “Namun begitu juga kita berusaha mem-balancing emisi yang dihasilkan itu dengan penghijauan yang dilakukan. Jadi hampir setiap proyek WIKA itu diprogram untuk juga bisa melakukan penanaman-penanaman pohon yang jenis-jenis pohonnya itu bisa melakukan carbon absorption yang cukup tinggi,” paparnya.

    Berkat upayanya dalam mengurangi emisi karbon dalam setiap proyeknya, WIKA berhasil menerima Anugerah Ekonomi Hijau untuk Penggunaan Material Bangunan Ramah Lingkungan dari detikcom. Menurut Mahendra hal ini menjadi pendorong bagi perusahaan untuk terus menjalankan aksi ramah lingkungannya.

    “Atas nama management PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, jadi kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada panitia penyelenggara dari detikcom di mana memang WIKA terpilih sebagai salah satu penerima Anugerah Ekonomi Hijau,” ucapnya.

    “Tentunya ini menjadi penyemangat untuk management perseroan untuk tetap terus memiliki komitmen yang tinggi terhadap implementasi proses-proses bisnis perseroan yang memang berorientasi pada lingkungan,” terang Mahendra.

    (fdl/fdl)

  • Ini Alasan Pemerintah Lebarkan Batas Daya Golongan Pelanggan Listrik

    Ini Alasan Pemerintah Lebarkan Batas Daya Golongan Pelanggan Listrik

    Jakarta

    Pemerintah melakukan stratifikasi atau pelebaran batas daya pada beberapa golongan tarif listrik PT PLN (Persero) yakni traksi, curah, bisnis dan rumah tangga. Salah satu tujuan pelebaran batas tarif ini adalah untuk efisiensi.

    Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu menerangkan, selama ini untuk rumah tangga besar dilayani dengan menggunakan tegangan rendah. Menurutnya, hal itu menyulitkan dalam hal menyalurkan listrik.

    “Ketika dia sudah memerlukan listrik yang besar dayanya, kemudian selama ini hanya menggunakan tegangan rendah, sehingga agak menyulitkan,” kata dia di kantornya, Jakarta, Rabu (31/7/2024).

    Dia melanjutkan, penyaluran listrik menggunakan tegangan rendah juga memiliki risiko energi yang susut (losses). Kemudian, secara estetika juga tidak baik karena banyaknya kabel berseliweran.

    “Secara efisiensi ketika kita mengalirkan listrik tegangan rendah, itu loseesnya lebih tinggi dan tentu secara estetika, kabel-kabel berseliweran untuk mengalirkan dari tiang-tiangnya PLN ke rumah dengan apa namanya daya besar sudah tidak memenuhi estetika,” paparnya.

    Dia menambahkan, pelebaran batas daya ini juga untuk memenuhi kebutuhan pelanggan seperti Kereta Cepat Whoosh. “Kemudian ada traksi karena kita ada Whoosh ya, nanti akan disampaikan daya dan apa namanya yang tercover di dalam traksi itu,” ungkapnya.

    Selanjutnya, juga untuk melengkapi golongan curah yang selama ini dilayani dengan tegangan menengah. “Kemudian yang tak kalah pentingnya adalah curah, curah itu adalah untuk yang memegang wilayah usaha. Kita selama ini belum ada curah untuk tegangan tinggi, yang ada adalah tegangan menengah,” ungkapnya.

    Jisman mengatakan, pelebaran batas daya yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2024 tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan oleh PT PLN (Persero) tidak mengubah besaran tarif. Dia mengatakan, bagi pemerintah langkah ini menguntungkan karena adanya efisiensi dari sisi losses.

    Pengendalian juga akan berdampak biaya pokok penyediaan (BPP) listrik, serta berdampak juga pada tarif. “Di tarif akan ada subsidi dan kompensasi. Nah tentu kalau kita sudah menurunkan BPP, maka pemerintah bisa menurunkan subsidi dan kompensasinya,” ungkapnya.

    Menurutnya, pelanggan juga akan diuntungkan. Dia bilang, pelanggan akan lebih hemat dalam investasi saat berlangganan tegangan tinggi jika dibandingkan tegangan menengah.

    “Kemudian di sisi PLN tentunya juga sangat menguntungkan, karena akan menambah keandalan ketika nanti di TM (tegangan menengah) tentu terlalu banyak kabel dan gangguan akan banyak timbul, kemudian dengan tegangan tinggi akan lebih sedikit,” ujarnya.

    (acd/das)

  • Luhut Rayu UEA Bangun Pabrik Aluminium di Kalimantan Utara

    Luhut Rayu UEA Bangun Pabrik Aluminium di Kalimantan Utara

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan tengah mendorong pengembangan kawasan industri hijau di Kalimantan Utara (Kaltara). Luhut sedang merayu Uni Emirat Arab untuk berinvestasi membangun pabrik aluminium di Kalimantan Utara.

    Luhut menilai kawasan tersebut mempunyai pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas 9 gigawatt dan cadangan gas sebesar 12 triliun kaki kubik (TCF).

    “Jadi, kami punya salah satu perusahaan petrokimia terbesar di Kalimantan Utara. Yang menurut saya memiliki 9 gigawatt pembangkit listrik tenaga air, dan kami juga punya 12 TCF gas di sana, dan 3 hingga 4 gigawatt panel surya,” kata Luhut dalam acara International dan Indonesia Carbon Capture Storage Forum 2024, Jakarta, Rabu (31/7/2024).

    Untuk mendukung kawasan industri hijau, Luhut pun mengatakan pihaknya sedang berdiskusi mengenai pembangunan pabrik aluminium dengan Uni Emirat Arab (UEA). Dengan begitu, dia menyebut kawasan tersebut dapat menghasilkan produk-produk yang ramah lingkungan pada 7-8 tahun ke depan.

    “Jadi, kami menawarkan juga, kami mendiskusikan hal ini juga dengan UEA, pabrik aluminium bisa dibangun di sana dengan energi ramah lingkungan. Jadi, suatu hari nanti, menurut saya dalam 7 hingga 8 tahun, kita bisa melihat produk ramah lingkungan dari daerah ini,” jelasnya.

    Lebih lanjut, dengan proyek kawasan industri hijau yang tengah didorong ini, Luhut menilai Indonesia dapat memainkan peranan penting di masa depan. Apalagi saat ini Indonesia tengah mendorong industri daur ulang untuk ekstraksi bijih nikel dari baterai lithium bekas.

    “Jadi, Indonesia akan menjadi yang terdepan dalam bidang ini. Jadi, dengan efisiensi ini, saya yakin Indonesia bisa memainkan peran yang sangat penting di masa depan,” imbuhnya.

    (kil/kil)

  • PLN Gaspol Proyek EBT demi Capai Net Zero Emission

    PLN Gaspol Proyek EBT demi Capai Net Zero Emission

    Jakarta – PT PLN (Persero) mendapatkan anugerah dari detikcom sebagai perusahaan yang telah mendukung ekonomi hijau melalui Infrastruktur Energi Baru Terbarukan (EBT) Ramah Lingkungan.

    Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PT PLN (Persero) Evy Haryadi mengatakan, infrastruktur EBT menjadi salah satu upaya perusahaan untuk menghasilkan energi bukan hanya tenaga listrik tetapi juga demi mencapai target bebas emisi.

    PLN juga telah mempunyai program untuk mencapai net zero emission bersama Kementerian ESDM terkait Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Bersamaan dengan itu, PLN juga mengembangkan accelerated development renewable energy demi menghasilkan energi yang lebih bersih.

    “Kami juga sedang mengembangkan kembali accelerated development renewable energy ke depan gimana pada perencanannya ini kami meningkatkan pencapaian EBT lebih lanjut untuk mencapai sekitar 60 gigawatt EBT di tahun 2060, dan ini tentunya akan membuat kita mencapai energi yang jauh lebih bersih,” jelas dia, dalam acara Anugerah Ekonomi Hijau detikcom di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (30/7) malam.

    Selain itu, dalam mencapai bebas emisi, PLN menggenjot program dedieselisasi atau konversi pembangkit listrik tenaga diesel menjadi pembangkit berbasis EBT. Upaya itu diyakini dapat menekan penggunaan bahan bakar minyak dan biaya produksi.

    “Kita memulai proyek-proyek dedieselisasi sehingga ini bisa menurunkan biaya-biaya produksi. Kita juga akan memulai hibridisasi dari penggunaan gas, di mana kita akan meng-combine pemanfaatan gas dengan EBT. Dan kita ketahui kita mempunyai potensi energi EBT sangat besar dari hydro samai energi surya, ini akan membawa kemajuan di sisi pembangunan EBT ke depan,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, PLN telah memiliki sejumlah proyek EBT untuk mewujudkan penurunan emisi karbon pada 2060. Proyek itu pertama, melalui Sub-Holdingnya PT PLN Nusantara Power bekerjasama dengan Masdar (Uni Emirat Arab) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung terbesar se-ASEAN dan terbesar ke tiga di dunia di Cirata, Jawa Barat.

    PLTS Cirata adalah salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memasok energi bersih untuk sistem kelistrikan di wilayah Jawa dan Bali. PLTS ini dipasang di atas Waduk Cirata dengan luas 200 hektare, yang terdiri dari 13 pulau/arrays dengan lebih dari 340 ribu panel surya yang dapat menghasilkan listrik untuk disalurkan ke lebih dari 50 ribu rumah.

    Proyek PLTS Terapung Cirata ini digadang akan berkontribusi untuk mengurangi sumbangan emisi karbon di Indonesia. Proyek PLTS Cirata diproyeksikan akan memproduksi listrik ‘hijau’ sebesar 245 GWh per tahun dan dapat mengurangi emisi karbon sebanyak 214.000 tonCO2 per tahun.

    Selain itu, proyek terbaru PT. PLN Nusantara Power saat ini adalah pembangunan PLTS di Ibu Kota Negara (IKN) sebesar 50 Mega Watt (MW). Pembangunan PLTS IKN ini akan dibangun di lahan seluas 80 hektare di Penajam Paser Utara.

    Pada Februari 2024 lalu PLTS IKN sebesar 10 MW sudah berhasil dibangun dan dioperasikan. Selain pembangunan PLTS, akan dibangun juga gardu induk berkapasitas 50 MW yang akan digunakan sebagai sumber pasokan listrik saat pembangunan PLTS berjalan.

    (ada/ara)

  • Pemerintah Lebarkan Batas Daya Golongan Tarif Listrik, Ini Daftarnya

    Pemerintah Lebarkan Batas Daya Golongan Tarif Listrik, Ini Daftarnya

    Jakarta

    Pemerintah melalui Kementerian ESDM melakukan stratifikasi tarif listrik atau pelebaran batas daya pada beberapa golongan tarif listrik PT PLN (Persero). Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2024 tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan oleh PT PLN (Persero).

    Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu menegaskan stratifikasi tarif listrik tersebut hanya untuk melebarkan batas daya, sehingga tidak mengubah tarif listrik PLN.

    “Keluarnya permen ini ya, tidak mengubah besaran tarif tenaga listrik yang ada,” kata Jisman di kantornya, Jakarta, Rabu (31/7/2024).

    Beberapa golongan tarif yang mengalami stratifikasi yakni tarif traksi, curah, bisnis dan rumah tangga. Dia mengatakan, aturan yang baru ini melengkapi aturan yang sebelumnya.

    “Jadi tarif ini sebenarnya ya kita sebut bukan revisi, tapi baru ya, melengkapi yang sudah lama, yang sudah kita lakukan yaitu Permen 28 Tahun 2016,” katanya.

    “Intinya bahwa Permen 7 ini adalah perluasan dan disebut dengan stratifikasi atau juga bisa kita sebut pelebaran batas daya. Nah yang terdampak ada rumah tangga besar, bisnis besar, traksi dan curah,” tambah Jisman.

    Berikut 4 golongan pelanggan PLN yang mengalami pelebaran batas daya:

    Rumah Tangga Tegangan Rendah (R-3/TR) daya 6.600 VA s.d 200 kVA dilebarkan ke Tegangan Menengah (R-3/TM) daya di atas 200 kVABisnis Tegangan Menengah (B-3/TM) daya di atas 200 kVA dilebarkan ke Tegangan Tinggi (B-3/TT) daya 30.000 kVA ke atasTraksi Tegangan Menengah (T/TM) daya di atas 200 kVA dilebarkan ke Tegangan Tinggi (T/TT) daya 30.000 kVA ke atasCurah Tegangan Menengah (C/TM) daya di atas 200 kVA dilebarkan ke Tegangan Rendah (C/TR) daya s.d. 200 kVA dan Tegangan Tinggi (C/TT) daya 30.000 kVA ke atas.

    (acd/das)

  • Kenapa Burung Tidak Kesetrum Saat Bertengger di Kabel Listrik

    Kenapa Burung Tidak Kesetrum Saat Bertengger di Kabel Listrik

    Jakarta

    Kadang, suka ada pemandangan burung-burung yang sedang santai di kabel listrik. Kok bisa sih, burung-burung itu tidak kesetrum dan terpanggang aliran listrik?

    Jawabannya begini, detikers. Sebenarnya ada kok beberapa burung yang terkena sengatan listrik karena bertengger di kabel listrik. Satu studi tahun 2014 memperkirakan bahwa antara 0,9 dan 11,6 juta burung mati karena disengat listrik di AS setiap tahun. Burung yang lebih besar seperti burung pemangsa berada pada risiko tinggi karena meningkatkan kemungkinan mereka menyentuh lebih banyak kabel sekaligus.

    Akan tetapi, ada beberapa burung yang selamat dari tersetrum. Ini dikarenakan burung tersebut selalu bertengger di satu kabel listrik dan tidak menyentuh tanah. Misalnya, burung-burung yang lagi istirahat di sela-sela terbang. Kunci burung itu selamat adalah, hanya menyentuh satu kabel dan tidak menyentuh tanah.

    “Burung-burung tidak membentuk sambungan antara kabel listrik dan tanah, jadi mereka tidak menghubungkan sirkuit,” jelas Will Babb dari Divisi Satwa Liar di Ohio Department of Natural Resources kepada Cincinnati Enquirer.

    “Tetapi jika kita menyentuh kabel listrik sambil berdiri di tanah, kita akan melengkapi sirkuit, dan hal-hal buruk akan terjadi,” lanjutnya.

    Jika burung menyentuh kabel dan tiang listrik pada saat yang sama, itu dapat menyediakan jalur ke tanah. Artinya, burung itu akan tersengat listrik. Atau bila mereka menyentuh dua kabel secara bersamaan, ini memungkinkan listrik mengalir, sehingga burung akan terkena aliran listrik. Demikian dikutip dari IFLScience, Selasa (30/7/2024).

    (ask/fay)

  • 3 Speaker Marshall Homeline III Bawa Perubahan Penting, Apa Saja?

    3 Speaker Marshall Homeline III Bawa Perubahan Penting, Apa Saja?

    Jakarta

    Marshall, melalui Erajaya Active Lifestyle, memboyong speaker seri Homeline III ke Indonesia. Sejumlah peningkatan dihadirkan guna makin memanjakan penggunanya.

    “Produk ini membawa peningkatan penting, baik dari desain maupun suara,” kata Andre Tan, Deputy CEO Erajaya Active Lifestyle saat sesi media experience, Jakarta, Jumat (26/7/2024).

    “Kualitas suara yang ikon dan clarity-nya sangat baik. Speaker ini cocok untuk mendengar piringan hitam,” lanjutnya.

    Ada tiga varian speaker yang dihadirkan, yakni Acton III, Stanmore III dan Woburn III. Ketiganya punya ukuran yang berbeda, demikian pula power amplifier, maximum sound pressure level (SPL) dan frequency range.

    Peningkatan

    Jajaran speaker Marshall Homeline III membawa perubahan tampilan dari generasi sebelumnya. Paling ketara tidak ada list warna emas yang menghiasi Homeline generasi kedua.

    “Tombol play dan pause di Homeline II musti dipencet, kalau yang sekarang bisa digeser. Mau forward juga tinggal geser,” ungkap Jemisa Abutan, Product Specialist Erajaya Active Lifestyle.

    “Cetekannya tidak perlu ditarik lagi. Di Homeline III hanya perlu dicetek menyala,” lanjutnya.

    Marshall Woburn III Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Homeline II menyebarkan suara ke depan. Sementara generasi ketiga lebih melebar sehingga memberikan kesan lebih immersif.

    Homeline III punya desibel yang lebih rendah. Ini memberikan suara bass yang lebih sempurna.

    Speaker anyar ini juga punya pilihan koneksi melalui Bluetooth 5.2 atau colokan jack audio 3.5 mm. Khusus untuk tipe Woburn III, terdapat input HDMI yang memungkinkan pengguna untuk menghubungkan speaker ke TV atau laptop.

    Homeline III kini dibekali aplikasi Marshall untuk melakukan sejumlah pengaturan lewat koneksi Bluetooth. Selain menyetel equalizer, pengguna bisa melakukan pembaruan secara over-the-air (OTA).

    Baik Acton III, Stanmore III dan Woburn II menggunakan LE Audio yang memakai codec LC3 sehingga bisa multristream.

    “Homeline II masih mrnggunsksn codec SBC yang bikin haus listrik,” ungkap Jemisa.

    Marshall Acton III Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Harga

    Erajaya Active Lifestyle menawarkan seri speaker Homeline III dengan harga sebagai berikut:

    Acton III harga Rp 4.599.000Stanmore III harga Rp 6.599.000Woburn III Rp 9.999.000

    Ketiganya bisa didapatkan di gerai Erafone, iBox, Urban Republic, laman e-commerce eraspace, Urban Republic Official Store di Tokopedia dan Shopee serta Marshall Official Store di Tokopedia dan Shopee. Pembeli bakal diberikan garansi resmi dari TAM selama 1 tahun.

    (afr/fay)

  • Polres Bangkalan Terapkan E-Tilang, Tak Ada Lagi “Damai”

    Polres Bangkalan Terapkan E-Tilang, Tak Ada Lagi “Damai”

    Bangkalan (beritajatim.com) – Polres Bangkalan resmi menerapkan e-Tilang dalam penindakan pelanggaran lalu lintas di jalan. Langkah ini demi menghindari “damai” di tempat.

    Ratusan pengendara di wilayah hukum Kabupaten Bangkalan, ditilang saat Operasi Patuh Semeru yang dilakukan sejak 15 hingga 24 Juli 2024. Pelanggar lalu lintas didominasi pengendara roda dua yang tidak memakai helm.

    Kasatlantas Polres Bangkalan, AKP Grandika Indera Waspada mengatakan, mayoritas pengendara yang ditilang yakni akibat tak pakai helm. Kesadaran pengendara motor untuk memakai helm masih cukup rendah.

    “Dari hasil Ops Semeru yang kami lakukan mayoritas pelanggarnya itu pengendara motor yang tidak pakai helm,” terangnya, Rabu (25/7/2024).

    Ia menambahkan, angka pelanggaran mencapai ratusan dimulai dari hari pertama operasi digelar, terdapat 455 motor yang berhasil ditilang.

    “Selain motor petugas juga menilang 3 bus mini, 2 mobil pikup barang, 2 sedan, mobil barang, dan 1 truk besar dan kecil,” tambahnya.

    Ia juga menegaskan, seluruh data penilangan tersebut otomatis terekam dalam Aplikasi e-Tilang. Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya upaya damai ditempat.

    “Tidak bisa damai ditempat. Karena semua data sudah masuk ke E-Tilang. Harapannya masyarakat benar-benar tertib lalu lintas dan sadar akan keselamatan berkendara,” tandasnya.

    Diketahui, terdapat 9 sasaran Ops Semeru di antaranya, tidak mengenakan helm SNI, tidak mengenakan sabuk pengaman, melawan arus, menggunakan handphone sambil berkendara, berboncengan lebih dari satu, melebihi kecepatan, berkendara dibawah pengaruh alkohol, pengemudi di bawah umur dan penggunaan sepeda listrik di jalan raya. [sar/beq]

  • Dijamin Nggak Lemot, Kominfo Pastikan Jaringan Internet Tokcer di IKN

    Dijamin Nggak Lemot, Kominfo Pastikan Jaringan Internet Tokcer di IKN

    Jakarta

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memastikan jaringan telekomunikasi jelang upacara HUT ke-79 RI di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

    Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Kementerian Kominfo, Wayan Toni Supriyanto, mengungkapkan Telkom sebagai pemegang hak perlintasan dan anak usahanya, Telkomsel, telah melakukan inagurasi (rehearsal) infrastruktur telekomunikasi di IKN.

    “Yang menandakan peresmian tersedianya jaringan telekomunikasi di IKN KIPP-1A khususnya menjelang Upacara HUT RI ke-79, yang telah melakukan pengujian aspek konektivitas dengan fiber optik dan seluler maupun aspek catuan listrik,” ujar Wayan kepada detikINET.

    Disampaikan Wayan, persiapan ketersediaan jaringan telekomunikasi memadai ini sejalan dengan konsep smart city IKN menuju Smart, Green dan Sustainable City. Wayan menjelaskan bahwa sebelumnya telah ada layanan dengan infrastruktur sementara yang juga disediakan, tidak hanya oleh Telkom Group tetapi juga operator seluler lainnya.

    “Namun sifatnya darurat dan sementara, baik dengan mobile BTS maupun fiber optik aerial untuk melayani beberapa lokasi proyek pada masa konstruksi maupun acara tertentu, misalnya upacara HUT RI 17 Agustus,” tuturnya.

    Dirjen PPI berhadap ke depan agar infrastruktur yang sifatnya sementara ini, dapat segera bermigrasi secara bertahap melalui kerjasama sharing infrastruktur yang disediakan oleh Telkom Group untuk menyediakan layanan telekomunikasi yang baik dan berkualitas di IKN.

    (agt/afr)

  • Bill Gates: Elon Musk Banyak Omong!

    Bill Gates: Elon Musk Banyak Omong!

    Jakarta

    Elon Musk terkenal banyak omong atau berkicau di X, dulunya Twitter. Nah, pendiri Microsoft Bill Gates berharap Elon Musk lebih banyak bicara soal perubahan iklim daripada hal lainnya.

    Dalam wawancara dengan Bloomberg baru-baru ini, Gates mengatakan bahwa perusahaan Musk yaitu Tesla, memiliki peran yang sangat penting dalam memerangi isu-isu terkait iklim.

    “Tesla memiliki kontribusi besar dalam mendorong industri mobil menuju listrik,” kata Gates.

    Namun demikian menurutnya, Elon Musk masih terlalu sedikit dalam membahas tentang dampak perubahan iklim. Seperti banyak orang maklum, Elon Musk malah lebih banyak berceloteh soal Dogecoin, penjelajahan Mars atau memancing kehebohan di media sosial.

    “Dia banyak omong. Saya berharap dia akan berbicara lebih banyak tentang iklim. Anda tahu, dia sangat, sangat pintar. Dia memberikan kontribusi yang sangat penting dalam bidang itu,” kata Gates yang dikutip detikINET dari Live Mint, Kamis (25/7/2024).

    “Saya rasa dia tidak akan mendengarkan siapa pun yang memberitahunya apa yang harus dibicarakan. Dia unik, dan dia akan berbicara tentang apa pun yang dia suka,” tambahnya.

    Bill Gates dan Elon Musk sebenarnya kurang akur. Gates mengatakan Musk seharusnya bisa menginvestasikan uangnya untuk vaksin daripada mewujudkan ambisi pergi ke Mars.

    “Sebenarnya cukup mahal untuk pergi ke Mars. Anda bisa membeli vaksin campak dan menyelamatkan nyawa dengan biaya USD 1.000 per nyawa yang diselamatkan,” kata Gates.

    Perselisihan antara kedua miliarder itu mulai terjadi pada tahun 2022 ketika Musk menolak mendukung badan amal Bill Gates setelah Bill Gates mempertaruhkan setengah miliar dolar untuk jatuhnya harga saham Tesla. Musk, menyebut dia tidak dapat menganggap serius sang pendiri Microsoft ketika Gates meremehkan saham Tesla.

    (fyk/fay)