Topik: Listrik

  • Masyarakat sipil serukan perlindungan hayati dari tambang nikel

    Masyarakat sipil serukan perlindungan hayati dari tambang nikel

    Jakarta (ANTARA) – Masyarakat sipil Indonesia, yang hadir dalam Segmen Tingkat Tinggi perundingan global Konvensi Keanekaragaman Hayati ke-16 (COP16) di Cali, Kolombia, menyerukan pentingnya perlindungan alam dan keanekaragaman hayati Indonesia yang terancam ekspansi tambang nikel.

    “Hampir 80 persen atau 2,5 juta hektare wilayah deposit nikel di Indonesia yang terkonsentrasi di wilayah Indonesia Timur merupakan wilayah yang kaya akan hutan dan keanekaragaman hayati, serta berada di dalam wilayah adat,” kata Direktur Eksekutif Auriga Nusantara Timer Manurung dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

    Isu mengenai tambang mineral penting menjadi diskursus hangat dalam pertemuan COP16 CBD mengingat potensi ancamannya yang tinggi terhadap integritas ekosistem, keanekaragaman hayati, dan hak-hak masyarakat adat dan komunitas lokal di negara-negara produsen.

    Saat ini, terdapat hampir 1 juta hektare konsesi tambang nikel di Indonesia, yang 66 persen atau sekitar 0,64 juta hektarnya merupakan tutupan hutan alam. Besarnya luasan konsesi tambang nikel di Indonesia yang terus bertambah ini didorong oleh agenda transisi energi global untuk memasok komponen baterai kendaraan listrik, dengan tujuan ekspor utama ke China.

    Timer Manurung mendesak Pemerintah Indonesia untuk membatasi produksi nikel karena dampak negatifnya terhadap keanekaragaman hayati mengingat deposit nikel di Indonesia yang mencapai luasan 3,1 juta hektare terkonsentrasi di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua.

    Dia juga menekankan pentingnya Pemerintah Indonesia untuk menetapkan kuota bagi ekspansi tambang nikel yang bisa dilakukan di luar daerah yang tidak bisa ditambang lagi untuk mencegah kerusakan ekosistem yang lebih buruk.

    Selain mengancam keanekaragaman hayati dan integritas ekosistem, pertambangan nikel juga mengancam kehidupan masyarakat adat.

    Program Officer Hutan dan Iklim dari Yayasan MADANI Berkelanjutan Salma Zakiyah menyatakan bahwa agenda transisi energi untuk mengatasi perubahan iklim global tidak boleh merusak ekosistem dan keanekaragaman hayati. Target 8 KM-GBF mencakup mandat untuk meminimalkan dampak aksi iklim terhadap keanekaragaman hayati.

    Baca juga: BRIN sarankan ekspor nikel dibatasi hanya 30 persen

    Oleh karenanya, Indonesia harus menyelaraskan kebijakan iklim dengan kebijakan perlindungan keanekaragaman hayati, termasuk harmonisasi Second Nationally Determined Contribution (Second NDC) dengan Strategi dan Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati Indonesia (IBSAP).

    “Seluruh kebijakan terkait iklim dan keanekaragaman hayati harus didasarkan pada prinsip keadilan iklim. Ini mencakup pengakuan dan perlindungan wilayah hidup kelompok rentan, pelibatan penuh dan efektif, perlindungan sosial, serta pemulihan hak-hak kelompok rentan ketika terjadi kerusakan, termasuk pemulihan hak dan wilayah hidup masyarakat adat dan lokal,” kata Salma.

    Baca juga: KNMKI dorong pemerintahan baru perbaiki tata kelola industri nikel
     

    Pewarta: Ahmad Wijaya
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2024

  • Muka Mirip Honda Vario, Harga Rp 18 Jutaan

    Muka Mirip Honda Vario, Harga Rp 18 Jutaan

    Foto Oto

    Septian Farhan Nurhuda – detikOto

    Kamis, 31 Okt 2024 16:34 WIB

    Jakarta – Alva N3 meluncur di pameran Indonesia Motorcycle Show atau IMOS 2024. Motor listrik tersebut bermain di kelas entry level dengan harga yang sangat terjangkau!

  • Sudah Sejauh Mana Pengembangan Toyota Innova Listrik?

    Sudah Sejauh Mana Pengembangan Toyota Innova Listrik?

    Jakarta

    Toyota Kijang Innova listrik atau Innova EV Concept sudah diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 2022 lalu melalui ajang pameran IIMS Hybrid 2022. Setelah kurang lebih dua tahun, bagaimana pengembangan mobil listrik konsep tersebut?

    Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan, Innova EV Concept sudah diuji coba untuk kendaraan operasional hotel di beberapa lokasi. Toyota berencana menguji Innova EV Concept hingga jarak 100 ribu km.

    “Kita kemarin sudah kerja sama dengan beberapa hotel untuk operasional Innova EV ini. Karena hotel-hotel itu juga ditargetkan kurangi emisi, pada saat yang sama kebetulan kita sedang lakukan kajian supaya hasil konversi kita itu bisa capai 100 ribu kilometer,” kata Bob di Depok belum lama ini.

    “Jadi kita melihat sistem EV-nya, entah itu baterai, motor penggerak, transaxle, dan lain sebagainya. Karena ini konversi yang kita ubah dari inisiatif kita sendiri, jadi belum ada data 100 ribu kilometer dan ini sedang kita kejar,” sambung Bob.

    Kata Bob, dari 10 unit Innova listrik yang dicoba, sudah ada yang mencapai 100 ribu km, sementara sisanya masih ada yang baru mencapai 70 ribu km dan 80 ribu km. “Dari situ kita dapat feedback dan improve, yang di Bali itu juga masih (berjalan),” jelasnya lagi.

    Selain diriset di dalam negeri, TMMIN juga mengirim dua unit prototipe Innova listrik ke Thailand untuk diuji coba di sana. Kata Bob, pengembangan Innova listrik merupakan bentuk dukungan Toyota kepada pemerintah Indonesia untuk mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060 mendatang.

    Toyota Indonesia telah menyediakan teknologi elektrifikasi dengan varian yang lengkap melalui konsep multi-pathway mulai dari flexy-engine, FCEV, BEV, PHEV, HEV, hidrogen, biofuel, hingga LCGC. Pilihan teknologi ini disiapkan agar masyarakat dapat berkontribusi di masing-masing segmen, bersama-sama mengurangi emisi di Indonesia sesuai porsinya.

    Toyota Indonesia juga telah memperkenalkan 10 model kendaraan listrik, terdiri dari 8 kendaraan HEV, 1 kendaraan PHEV, dan 1 BEV Lexus untuk Indonesia. Toyota Indonesia juga melakukan pengembangan lokal kendaraan elektrifikasi di dalam negeri, salah satunya tengah menyiapkan produksi kendaraan HEV untuk pasar domestik hingga konsumen global.

    (lua/rgr)

  • Motor Listrik TVS iQube Versi Murah Meluncur di IMOS 2024, Berapa Harganya?

    Motor Listrik TVS iQube Versi Murah Meluncur di IMOS 2024, Berapa Harganya?

    Jakarta

    TVS Indonesia resmi mengenalkan TVS iQube Standard di pameran Indonesia Motorcycle Show atau IMOS 2024. Kendaraan tersebut merupakan varian murah dari iQube S yang telah mengaspal lebih dulu.

    Rizal Tandju selaku DGM Bussiness Development PT TVS Motor Company Indonesia mengatakan, TVS iQube S cukup diminati konsumen sejak peluncuran perdananya di PRJ Kemayoran 2024. Itulah mengapa, pihaknya meluncurkan versi standard yang harganya lebih terjangkau.

    “Jadi untuk melengkapi varian S, kami meluncurkan juga varian standard. Harapannya, motor listrik ini bisa melengkapi pilihan konsumen di Indonesia,” ujar Rizal saat peluncuran produk di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu (30/10).

    TVS iQube Standard di IMOS 2024. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    TVS iQube Standard hanya dikenalkan saja di IMOS 2024. Sementara keran pemesanan baru dibuka kuartal kedua tahun depan. Harga resminya juga belum diumumkan, namun Rizal memastikan, angkanya berkisar Rp 40 jutaan dengan status on the road Jakarta.

    Konsumen yang ingin memiliki unitnya, kata Rizal, bisa mencatatkan nama di booth TVS di IMOS 2024. Meski demikian, pihaknya tak meminta tanda jadi. Sehingga, pencatatan nama tersebut tak bersifat mengikat.

    “Jadi catat nama saja, kalau tanda jadi atau uang muka belum ada,” kata dia.

    TVS iQube Standard di IMOS 2024. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    TVS iQube Standard secara tampilan sama seperti model S. Kendaraan itu punya desain kompak dengan aksen membulat di hampir seluruh bagian. Pabrikan memberikan sentuhan futuristis yang kuat di motor listrik tersebut.

    TVS iQube Standard menggunakan motor listrik yang sama seperti versi S, yakni 4,6 kw dengan kecepatan maksimum 75 km/jam. Sementara untuk melesat dari nol ke 40 km/jam hanya memerlukan waktu 7,2 detik.

    Baterainya hanya 2,2 kwh atau 1,2 kwh lebih kecil dari varian S. Pembekalan tersebut membuat motor bisa menempuh jarak hingga 75 km dalam kondisi penuh.

    TVS iQube Standard punya panel instrumen full digital dengan ukuran 12,7 inch yang bisa dihubungkan ke ponsel melalui TVS Connect. Namun, berbeda dengan versi S, tunggangan tersebut tak dibekali HMI joystick.

    (sfn/rgr)

  • Motor Listrik Rp 750 Juta yang Dibeli Raffi Ahmad Rakitan Citeureup

    Motor Listrik Rp 750 Juta yang Dibeli Raffi Ahmad Rakitan Citeureup

    Jakarta

    Raffi Ahmad membeli motor Rp 750 juta di ajang Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2024. Motor yang dibeli adalah besutan Hunter Motorcycles, namanya Davinci.

    Hunter Motorcycles menyebut motor listrik itu sudah dirakit secara lokal. Motor listrik itu dibuat terbatas dengan klaim tingkat kandungan lokal dalam negeri (TKDN) sebesar 50 persen.

    “Pabrik utama kita ada di Citereup, Sentul. Sedangkan riset dan pengembangan ada di Jimbaran, Bali,” ujar Petter Bille, CEO Hunter Motorcycles Indonesia saat ditemui di ICE BSD Tangerang, Rabu (30/10/2024).

    “Kita membeli part-partnya dari berbagai belahan dunia. Lalu kita merakitnya di sini,” sambungnya lagi.

    Motor listrik itu punya desain yang futuristis, bahkan tidak lazim seperti motor kebanyakan. Petter bilang motor ini menyasar segmen kalangan menengah ke atas, tentu saja sebab harganya tembus Rp 750 juta selama pameran IMOS 2024.

    “Kami masih buka pemesanan. Tapi pengiriman sedikit lebih lama. Sekitar dua bulan. Sekarang stoknya sudah sold out,” tambahnya lagi.

    Hunter Davinci Foto: Ridwan Arifin

    Berdasarkan spesifikasi di atas kertas, motor ini bisa memuntahkan tenaga puncak 127 hp dan torsi 850 Nm. Kecepatan maksimalnya 200 km per jam. Jarak tempuhnya bisa sampai 400 kilometer (km). Davinci memiliki baterai berkapasitas 17.7 kWh, dengan pengisian arus DC nol hingga 100 persen cuma 30 menit.

    Petter bilang motor ini merupakan desain dari Davinci Motor. Jika dilihat-lihat tampilannya mirip dengan DC100, yang memiliki frame yang ditutupi dengan bodi komposit.

    “Direktur dari Hunter ini merupakan teman Raffi. Mereka saling berbincang satu sama lain. Jadi Raffi membeli motor ini,” kata dia.

    (riar/rgr)

  • Alasan Mobil Hybrid Tetap Perlu Insentif dari Pemerintah, Meski Penjualannya Laris

    Alasan Mobil Hybrid Tetap Perlu Insentif dari Pemerintah, Meski Penjualannya Laris

    Depok

    Pada Agustus 2024 lalu pemerintah memutuskan tidak memberikan insentif kepada produk-produk mobil hybrid. Pemerintah berdalih, mobil hybrid sudah cukup laris tanpa adanya insentif. Berbeda dengan mobil listrik full baterai (BEV) yang harus disuntik insentif agar penjualannya laris. Nah, kendati penjualan mobil hybrid dianggap laris, menurut Toyota, mobil hybrid perlu mendapatkan insentif di masa depan. Ini alasannya.

    “(Mobil hybrid) itu laku karena dia tumbuh. Tapi apakah pertumbuhan itu sudah mencapai level ekonomisnya?” ujar Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam kepada wartawan di Universitas Indonesia, Depok, Rabu (30/10/2024).

    Menurut Bob, mobil hybrid dikatakan sudah mencapai level ekonomis ketika produksinya sudah mencapai angka 100 ribu per tahun. Untuk mencapai angka tersebut, selain harus didukung insentif dari pemerintah, industri otomotif Indonesia juga harus membuat mobil hybrid yang harganya lebih terjangkau untuk segmen menengah ke bawah.

    “Jadi hybrid itu satu industri itu butuh volume sekitar 100 ribuan supaya ada investment. Kita belum sampai. Kita juga masih segmen yang middle-up, seperti Zenix itu kan. Kita belum sampai ke yang middle-low. Jadi melihat seperti itu sih kita merasa bahwa memang masih dibutuhkan (insentif) supaya masuk ke economic scale-nya,” sambung Bob.

    Lanjut Bob menambahkan ada beberapa part elektrifikasi yang sangat penting dibuat di dalam negeri, seperti baterai, VCU (vehicle control unit), motor, dan axle. “Ini adalah komponen-komponen pentingnya yang kita butuh economic scale untuk investasi baru,” jelas Bob.

    “Nah itu yang harus kita kejar. Jadi jangan sampai nanti (kita buat mobil) hybrid, tapi ekosistemnya ada di luar Indonesia. Jadi kita ingin ekosistemnya juga ada di Indonesia. Apalagi untuk segmen-segmen yang middle-low ya. Karena kan di Asia Tenggara ini Indonesia rajanya middle-low. Nah kalau middle-low ini bisa cepat masuk ke elektrifikasi, volume-nya kan lebih besar daripada middle-up kan,” kata Bob lagi.

    Bob pun meminta pemerintah supaya menolong industri otomotif yang sudah mapan di dalam negeri, dengan pekerja-pekerja Indonesia, memiliki orientasi ekspor, dan juga sudah memiliki ekosistem.

    “Kenapa sih nggak ditolong gitu ya kan? Yang ditolong bukan industrinya, tapi konsumennya. Jadi kalau pemerintah kasih insentif, yang dikasih insentif itu bukanlah industri.
    Melainkan konsumennya,” terang Bob.

    Bob optimis pemerintahan baru yang dipimpin Prabowo bakal lebih memperhatikan lagi mobil hybrid yang sudah diproduksi di dalam negeri. “Ya, kami (Toyota) optimis,” ujar Bob.

    (lua/rgr)

  • Terungkap! Ini Alasan Raffi Ahmad Beli Motor Listrik Rp 750 Juta

    Terungkap! Ini Alasan Raffi Ahmad Beli Motor Listrik Rp 750 Juta

    Jakarta

    Raffi Ahmad membeli motor listrik seharga Rp 750 juta di pameran IMOS 2024. Rupanya ini alasan Raffi rela merogoh Rp 750 juta demi motor listrik Hunter itu.

    Utusan Khusus Presiden untuk Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, terlihat mampir di pameran Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2024. Tak sekadar mampir, Raffi juga membeli motor listrik seharga Rp 750 juta garapan Hunter Motorcycle.

    Ada tiga alasan utama di balik presenter kondang itu rela merogoh duit ratusan juta demi motor listrik Hunter Davinci. Raffi menuturkan, motor listrik Hunter itu dibuat di Indonesia.

    “Kenapa aku beli pertama alasannya yang pertama jelas ini karena merek Indonesia, yang kedua karena ini dibuatnya di Indonesia, yang ketiga ini elektrik,” ungkap Raffi dalam laman Instagram pribadinya raffinagita1717.

    [Gambas:Instagram]

    Raffi menjelaskan bahwa motor listrik Hunter ini digarap oleh perusahaan yang didominasi orang-orang Indonesia. Suami Nagita Slavina itu juga mengungkap dia merupakan pembeli pertama motor listrik seharga Rp 750 juta tersebut.

    “Dan juga katanya ini 3 detik 100 km, kita support merek Indonesia apalagi ini dibuat di Indonesia. Ini Mr.Dev udah jadi WNI juga ternyata ya memang ini kan kolaborasi lah. Ada yang profesionalnya dari Swedia jadi ya ini kolaborasi nggak apa-apa,” lanjut Raffi.

    Motor listrik itu punya desain yang futuristis. Bahkan tidak lazim seperti motor kebanyakan. Di atas kertas motor ini bisa memuntahkan tenaga puncak 127 hp dan torsi 850 Nm. Kecepatan maksimalnya 200 km per jam. Jarak tempuhnya bisa sampai 400 kilometer (km). Davinci memiliki baterai berkapasitas 17.7 kWh, dengan pengisian arus DC nol hingga 100 persen cuma 30 menit.

    Motor ini punya lebih dari 200 sensor, yang memantau setiap fungsi sepeda termasuk lokasi, kondisi baterai, sudut kemiringan, kondisi jalan, performa suspensi, lokasi stasiun pengisian terdekat, dan masih banyak lagi. Selain itu, tersedia juga beberapa fitur mode berkendara pada Hunter Davinci ini. Motor listrik Davinci juga sudah dilengkapi dengan sistem pengereman ABS, kontrol traksi, hingga hill start assist.

    Raffi memang diketahui memiliki hobi di dunia otomotif. Dia memiliki ragam model mobil dengan banderol fantastis seperti Rolls-Royce, Range Rover, hingga Lamborghini. Selain mobil, Raffi juga mengoleksi deretan motor seperti Vespa hingga Ducati.

    (dry/rgr)

  • Mobil Listrik yang Siap Dibawa Blusukan!

    Mobil Listrik yang Siap Dibawa Blusukan!

    Chery sah menjadi pabrikan pertama di skena otomotif Indonesia yang punya lini mobil listrik off-road. Namanya kini berubah dari Jaecoo J6 secara global, ke Chery iCar 03, dan kini resmi dijual dengan nama Chery J6.

    detikOto total sudah tiga kali ‘berkencan’ dengan mobil listrik berwujud boxy ini. Namun kali ini berbeda, kami ditantang untuk membawa Chery J6 off-road untuk melihat kemampuannya. Lantas seperti apa hasil tesnya? Simak di program Otobuzz kali ini!

  • Bukan Gosip, Nikel Bahan Baku Baterai Tesla Memang dari RI

    Bukan Gosip, Nikel Bahan Baku Baterai Tesla Memang dari RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – CNGR Indonesia, produsen komponen baterai asal China yang turut memproduksi logam nikel di Indonesia, membeberkan bahwa pabrik kendaraan listrik kelas internasional seperti Tesla dan BYD secara tidak langsung memang menggunakan bahan material dari Indonesia.

    Direktur Hubungan Masyarakat CNGR Indonesia Magdalena Veronika mengatakan, pihaknya memproduksi prekursor untuk baterai kendaraan listrik. Prekursor itu sendiri mengandung nikel sulfat yang berasal dari nickel matte yang diproduksi di Indonesia.

    Dengan begitu, Veronika menyebutkan bahwa baterai kendaraan listrik kelas kakap tersebut memang menggunakan salah satu komponen baterai dari Indonesia.

    “Jadi kami membuat prekursor, kemudian prekursor bahan utamanya adalah nikel sulfat kelas baterai. Nikel sulfat kelas baterai itu berasal dari nickel matte, nickel matte berasal dari Indonesia. Jadi bisa dikatakan bahwa memang nikel yang mereka pakai semua ya ada dari Indonesia,” bebernya dalam sebuah diskusi di Kantor Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (30/10/2024).

    Namun, Veronika menekankan bahwa sejatinya pembuatan prekursor baterai kendaraan listrik tersebut juga melibatkan rantai pasok dari berbagai negara di dunia.

    “Tapi dalam proses-prosesnya itu, kami supply chain-nya ada di mana-mana. Ada di Indonesia, ada di Tiongkok, ada di Moroko, ada di Korea Selatan,” tambahnya.

    Sebelumnya, Bahlil Lahadalia saat masih menjabat sebagai Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pernah mengungkapkan bahwa prekursor baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/ EV) yang diproduksi dari Indonesia akan dijual kepada pabrikan kendaraan listrik asal Amerika Serikat, Tesla.

    Bahlil menyebut, prekursor baterai yang dipasok untuk Tesla akan berasal dari pabrik pengolahan nikel di Kawasan Industri Weda Bay, Pulau Halmahera, Maluku Utara, milik Huayou Indonesia.

    “Kemarin dari Huayou sedang bangun prekusor di Maluku Utara untuk suplai permintaan Tesla, jadi ke depan 1 Januari 2025 Indonesia akan mengirim material bahan baterai prekusor dari Indonesia yaitu pabriknya di Weda Bay,” ungkapnya saat konferensi pers Realisasi Investasi Kuartal II 2024 di Jakarta, Senin (29/04/2024).

    “Jadi sebenarnya bahan baku setengah jadi kita sudah 60-70% bahannya sudah kita kirim ke sana,” ujarnya.

    (wia)

  • Nikel RI Mendunia, Pabrik Negara Tetangga Malah Tutup!

    Nikel RI Mendunia, Pabrik Negara Tetangga Malah Tutup!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nikel Indonesia berhasil melantai di bursa logam internasional, yakni London Metal Exchange (LME) sejak Mei 2024 lalu. Masuknya Indonesia dalam bursa logam dunia tersebut ternyata membuktikan bahwa nikel RI bisa bersaing dengan nikel dari negara-negara lainnya.

    Bahkan, di sisi lain, nikel hasil produksi negara tetangga malah kalah saing dari nikel Indonesia.

    Direktur Hubungan Masyarakat CNGR Indonesia Magdalena Veronika mengatakan, kini banyak perusahaan nikel di Australia “gulung tikar” akibat produk nikel mereka kurang kompetitif.

    “Nah ini memang berdampak juga kemarin sempat salah satu manufaktur yang di Australia, negara tetangga kita juga tutup. Sementara operasionalnya hingga tahun 2026, masih belum ada kepastiannya, nah itu salah satunya,” jelasnya dalam sebuah diskusi di Kantor Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Kamis (31/10/2024).

    Bahkan, Veronika membeberkan bahwa Australia mengeluh lantaran hasil nikel Indonesia bisa dijual dengan harga yang murah padahal memiliki kualitas yang tinggi.

    “Keluhan-keluhan dari negara tetangga kita, contohnya Australia. ‘Kamu gimana ini jualnya terlalu murah?’” kata dia.

    Memang, Veronika mengungkapkan harga nikel RI bila dibandingkan dengan harga nikel Australia, Indonesia menawarkan harga yang lebih murah dengan kualitas tinggi. Hal itu dinilai bisa menjadi daya tarik bagi konsumen nikel yang lebih memilih nikel Indonesia.

    “Nah harga kita jadi sangat kompetitif karena kualitasnya sedemikian murni, kualitas bagus tapi harganya bagus juga. Nah dibanding negara tetangga kita, Australia memang harganya di US$ 20 ribuan (per ton), nah itu mau gak mau ya tidak ada yang beli dong, pasti belinya yang bagus dan juga kompetitif,” ungkapnya.

    Adapun, Veronika menyebutkan bahwa nikel yang dihasilkan oleh pihaknya memang memiliki tingkat kemurnian hingga 99,99% yang mana nikel itu sendiri diolah hingga produk yang paling murni.

    “Otomatis harga kita sangat kompetitif di global,” bebernya.

    Asal tahu saja, sejumlah pemimpin perusahaan global mulai mengemukakan kerisauan karena gagal bersaing dengan nikel RI yang jauh lebih murah dengan cadangan yang melimpah.

    Produsen nikel asal Indonesia yang berbiaya rendah diyakini akan menyingkirkan pesaingnya dalam beberapa tahun ke depan.

    Kepala perusahaan tambang Perancis Eramet, Christel Bories, beberapa waktu lalu mengatakan hal itu akan mengukuhkan Indonesia sebagai produsen logam baterai mobil listrik yang dominan di dunia.

    Mengutip Financial Times, Bories mengatakan Indonesia mungkin akan menghasilkan lebih dari tiga perempat nikel murni kelas tertinggi di dunia dalam lima tahun dari sekarang. Hal ini akan menimbulkan konsekuensi radikal bagi para pesaingnya di negara lain.

    “Ini benar-benar membuat sebagian besar pemain tradisional lama secara struktural tidak kompetitif di masa depan,” kata Bories kepada Financial Times awal tahun ini.

    Asal tahu saja, London Metal Exchange (LME) sudah menyetujui pencatatan merek nikel olahan pertama dari Indonesia, dengan kode “DX-zwdx” pada Mei 2024 lalu. Meskipun namanya mungkin tidak begitu mudah diingat, masuknya merek baru ini dalam daftar pengiriman yang baik dari LME merupakan momen penting bagi industri global dan nikel Indonesia.

    Adapun nikel dengan tingkat kemurnian 99,8% nikel tersebut merupakan produksi dari PT CNGR Ding Xing New Energy. Perusahaan tersebut adalah usaha patungan antara grup bahan baterai China CNGR Advanced Material Co. dan Rigqueza International PTE Ltd.

    Produk utama dari perusahaan ini berupa Electrolytic Nickel. Berlokasi di Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah, mereka memproduksi 50.000 ton logam lembaran penuh setiap tahun dengan spesifikasi tersebut.

    LME sendiri merupakan bursa berjangka dan opsi terbesar dan tertua di dunia untuk perdagangan logam industri, termasuk aluminium, tembaga, nikel, dan seng. Pada Agustus 2022, ada lebih dari 450 merek yang terdaftar di LME dari lebih dari 55 negara.

    Semua merek yang disetujui masuk bursa LME harus mematuhi persyaratan yang ketat tentang kualitas, bentuk, dan berat, sebagaimana diuraikan oleh bursa.

    (wia)