Topik: Listrik

  • Sumber Dolar Lari ke Malaysia Padahal RI Berlimpah, Ada Apa?

    Sumber Dolar Lari ke Malaysia Padahal RI Berlimpah, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Saat ini Indonesia memiliki kapasitas data center terbesar kedua di Asia Tenggara sebesar 202 Megawatt. Menurut laporan Google bertajuk e-Conomy SEA 2024, diharapkan bahwa kapasitas tersebut akan naik sebesar 270% dalam beberapa tahun ke depan.

    Data center tersebut diharapkan bisa memfasilitasi kebutuhan komputasi AI di Indonesia.

    Namun infrastruktur teknologi tidak bisa berkembang dengan cepat tanpa dukungan kebijakan pemerintah yang tepat dalam memperhatikan resiko dan juga peluang dari AI.

    “Kebijakan-kebijakan pemerintah ini penting untuk bisa mengatasi prioritas utama, yakni soal infrastruktur dan kebijakan yang mendorong inovasi AI,” kata County Director Google Indonesia Veronica Utami, dalam Peluncuran laporan e-Conomy SEA 2024, di Kantor Google Indonesia di Jakarta, Rabu (13/11/2024).

    Ia kemudian blak-blakan terkait nasib investasi pusat data Google di Indonesia. Diberitakan sebelumnya, Menteri Kominfo era Joko Widodo, Budi Arie Setiadi menyebut akan ada diskusi serius soal investasi pembangunan pusat data di Tanah Air antara Google dengan pemerintah Indonesia.

    Veronica mengatakan soal investasi pusat data, Indonesia sudah lebih dulu memiliki Region Cloud Jakarta di tahun 2020. Namun dibutuhkan dukungan seperti listrik dan infrastruktur lainnya.

    “Ke depannya seperti apa tentunya kita terus berupaya untuk ada kebutuhannya kita tetap terbuka ya, tapi memang ada untuk ke sana. Ada kebutuhan infrastruktur yang dibutuhkan di luar misalnya soal pusat data dibutuhkan dukungan hal-hal seperti listrik dan segala macam, ini hal yang masih pembicaraan dan pertimbangan kita,” ujar Veronica.

    “Cuma kita percaya bahwa AI akan menjadi bagian transformasi digital Indonesia kita siap mendukung apa yang diperlukan Indonesia untuk mencapai ini,” imbuhnya.

    Dalam laporan Google, terlihat bahwa komitmen investasi di Malaysia mencapai sampai US$15 miliar sedangkan untuk data Indonesia tidak dicantumkan nilainya.

    Aadarsh Baijal Partner di Bain & Company, menjelaskan data yang dicantumkan merujuk pada semester pertama tahun 2024. Tapi jika dilihat dari total kapasitas dan rencana jangka panjang, Indonesia masih yang terbesar dari segi porsinya.

    “Jadi itu pengumuman semester pertama tahun 2024. Total pengumumannya ada beberapa pengumuman besar di Malaysia. Tapi kalau dilihat dari total kapasitas dan rencana jangka panjang untuk kapasitas, jelas, yang terbesar perlu ada di sini.” terangnya.

    (fab/fab)

  • Sudah Ada yang Beli, Berapa Harga Truk Listrik Fuso eCanter?

    Sudah Ada yang Beli, Berapa Harga Truk Listrik Fuso eCanter?

    Jakarta

    PT Yusen Logistics Indonesia (YLI) menjadi konsumen pertama yang membeli dan mengoperasikan truk listrik Fuso eCanter di Tanah Air. Lantas, berapa harga kendaraan komersial ramah lingkungan tersebut?

    Sebagai catatan, sejak pertama diluncurkan hingga sekarang, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) belum mengumumkan harga pasti untuk Fuso eCanter. Sebab, nominalnya sangat beragam, tergantung kebutuhan yang diminta konsumen.

    “Jadi memang sampai sekarang kami memiliki strategi harga eCanter ini tergantung kebutuhan konsumen. Artinya, ada beberapa paket yang mereka mau dan kita harus provide itu,” ujar Aji Jaya selaku Direktur Sales & Marketing Division PT KTB di Tangerang, Banten, Rabu (13/11).

    Bocoran harga Truk listrik Fuso eCanter. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Meski demikian, Aji memastikan, harga dasar untuk Fuso eCanter tembus Rp 1 miliaran. Namun, sekali lagi, dia tak bisa mengungkap angka pastinya.

    “Jadi kalau soal harga, sebelum dipaketkan, belum termasuk paket, bisa kita sampaikan bahwa itu mungkin di atas Rp 1 miliar. Tapi soal berapa tepatnya, itu tadi tergantung kebutuhan dan fungsi,” tuturnya.

    “Termasuk dengan apabila mereka butuh charger, bagaimana proses pembayarannya, apa betul-betul rental atau butuh operating risk dan beli langsung. Itu tergantung konsumen,” kata dia menambahkan.

    Truk listrik Fuso eCanter. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Menariknya, PT KTB membolehkan konsumen personal atau instansi untuk menjajal lebih dulu Fuso eCanter sebelum benar-benar membelinya. Aji mengatakan, sudah ada lima perusahaan selain YLI yang sedang melakukan uji coba dan komitmen membeli kendaraan listrik tersebut.

    Fuso eCanter meluncur di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2024. Truk listrik tersebut masih berstatus impor utuh atau completely built up (CBU) dari Jepang.

    Fuso eCanter menggunakan baterai ukuran M berkapasitas 83 kWh yang mampu menempuh jarak 140 KM dengan GVW sebesar 6 ton. Kendaraan tersebut punya wheelbase atau jarak sumbu roda 3,4 meter dan torsi besar cocok untuk mengangkut muatan dengan volume maksimal

    (sfn/rgr)

  • Konstruksi Arsitektur dan Struktur Sudah 100 Persen

    Konstruksi Arsitektur dan Struktur Sudah 100 Persen

    JABAR EKSPRES – Kepala Seksi Pembangunan Perumahan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP), Rino Novian menjabarkan progres pembangunan proyek Rumah Deret Tamansari. Secara konstruksi sebenarnya sudah siap huni.

    Rino menuturkan, sebenarnya konstruksi arsitektur dan struktur sudah 100 persen. Saat ini proyek yang tengah dilakukan pekerja di lokasi adalah terkait pembangunan infrastruktur.

    Misalnya untuk jalan masuk, drainase, hingga perbaikan taman. “Ini juga sedang proses untuk sumber listrik dan sumber air,” jelasnya di lokasi.

    Rino juga menuturkan penyebab lantai sejumlah hunian yang mengalami kerusakan. “Hunian kan ada yang sudah lama selesai. Jadi timbul kerusakan yang tidak terkontrol,” bebernya.

    BACA JUGA:Meski Belum Tuntas, Warga “Dipaksa” Keadaan Menghuni Rumah Deret Tamansari

    Lalu untuk dinding dari desain awal memang tidak dicat. Konsepnya memang gaya industrialis guna meminimalisir material.

    Perbaikan untuk sejumlah kerusakan itu akan diupayakan untuk dilakukan. Tapi memang bukan tanggung jawab kontraktor yang mengerjakan proyek infrastruktur saat ini. “Mudah-mudahan akhir November atau Desember nanti sudah tuntas semua. Jadi nyaman,” ucapnya.

    Rino menjabarkan, total ada 191 unit yang telah berdiri. Tercatat ada 91 yang sudah mengambil kunci. Sementara yang sudah dihuni ada 5 unit.

    BACA JUGA:Bobotoh dan Steward Sepakat Jaga Keamanan dan Ketertiban di Setiap Laga Persib

    Rino menegaskan, pembangunan Rumah Deret Tamansari ini merupakan upaya Pemkot Bandung untuk menghadirkan hunian layak kepada warganya. Khususnya masyarakat berpenghasilan rendah.

    Diketahui, Proyek rumah deret itu mulai dibangun pada 2020 lalu. Desainnya ada empat tower yakni A,B,C dan D. Tower A dan C ada ruang 191 unit, sedang Tower B dan D ada 200 unit. Kawasan itu juga dilengkapi fasilitas masjid yang kini juga sudah tampak berdiri.

    Untuk merealisasikan rumah deret itu, Pemkot sendiri juga mengalokasikan anggaran yang tidak sedikit. Berdasarkan data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) nilainya mencapai sekitar Rp152 miliar.(son)

  • Stranas PK Usul Subsidi Listrik Pakai BLT, Lebih Tepat Sasaran

    Stranas PK Usul Subsidi Listrik Pakai BLT, Lebih Tepat Sasaran

    Bisnis.com, JAKARTA – Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menerapkan bantuan tunai langsung (BLT) pada subsidi listrik agar penyerapannya lebih tepat sasaran bagi masyarakat dalam kategori miskin. 

    Untuk mendukung rekomendasi tersebut, pihaknya telah memiliki Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) berbasis NIK sebagai target penerima subsidi listrik yang ditujukan untuk masyarakat miskin. Hal ini ditujukan agar program subsidi pemerintah lebih tepat sasaran.  

    Koordinator Pelaksana Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) Pahala Nainggolan mengatakan subsidi lewat BLT atau subsidi langsung ke konsumen dapat lebih optimal dibandingkan subsidi listrik yang selama ini diberikan untuk membayar PT PLN (Persero).

    “Itu namanya subsidi konsumen, yang ditarget yang dikasih. Makanya kita bilang ESDM yang kelola datanya, jangan PLN dia BUMN, badan usaha dia gak berkepentingan, mau miskin mau ngga, pokoknya kasih aja yang penting terjual,” kata Pahala di Kantor KPK C1 Jakarta, Rabu (13/11/2024). 

    Pihaknya membeberkan data bahwa terdapat potensi kerugian negara sebesar Rp1,2 triliun per bulan imbas subsidi listrik yang tidak tepat sasaran menyasar ke 10,6 juta pelanggan PT PLN yang tidak masuk dalam kategori miskin. 

    Angka tersebut didapatkan dari survei pencatatan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang mencatat sebanyak 33 juta masyarakat penerima subsidi listrik 450 VA dan 900 VA pada 2023. 

    “Ada kemungkinan kalau terus dijalanin, tergantung kecepatan PLN ya kan, sudah 2 tahun kita minta, kalau dia cepat konversi ID pelanggan nya jadi NIK, cepat dipadankan dengan dukcapil dan DTKS, dugaan kta terus bertambah,” tuturnya. 

    Dalam hal ini, Stranas PK menekankan pentingnya peninjauan kembali Permen ESDM 3/2024 di mana terdapat pasal  yang memungkinkan otomasi pemindahan pelanggan 900 VA non subsidi menjadi 900 VA subsidi jika teridentifikasi padan dengan DTKS. 

    Pahala menerangkan, dalam harmonisasi Permen ESDM ini, pihaknya sudah mengajukan bahwa pemindahan pelanggan tidak dilakukan dengan cara otomasi tetapi menggunakan mekanisme pengajuan.

    “Masalahnya ESDM nya selama ini udah gak kelola data, cuma nyiapin kuota, Rp37 triliun tahun ini udah kasih ke PLN, ngutang itu juga. Jadi PLN sendiri yang kelola data, sekarang PLN disuruh misahin miskin atau ngga, lah dia gak mau pusing,” pungkasnya. 

  • Kereta Tanpa Rel Belum Berfungsi dengan Baik di IKN

    Kereta Tanpa Rel Belum Berfungsi dengan Baik di IKN

    Jakarta

    Kereta tanpa rel otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) di Ibu Kota Nusantara (IKN) akan dikembalikan ke China seiring hasil penilaian hingga evaluasi yang dilakukan. Hasil evaluasi menyatakan kereta tanpa rel belum bisa berfungsi dengan baik.

    Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Rahardjo, mengatakan kereta tersebut merupakan hasil kerja sama antara Otorita IKN (OIKN) dan Norinco dengan partisipasi dari CRRC Qindao Sifang selaku produsen sarana perkeretaapian terkemuka asal China.

    Sehingga menurutnya pihak yang berhak untuk melakukan evaluasi terkait kelayakan moda transportasi bertenaga listrik di ibu kota baru tersebut adalah OIKN. Sedangkan Kemenhub hanya memfasilitasi perizinan dilakukannya uji coba ART di IKN.

    “Kementerian Perhubungan memfasilitasi ART untuk diujicobakan sebagai alternatif moda di IKN. Terkait uji coba ini yang melakukan MoU adalah otoritas IKN dengan vendor yaitu Norinco dengan partisipasi dari CRRC Qindao Sifang,” kata Budi dalam keterangan resminya, Rabu (12/11/2024).

    “Oleh karena itu, pihak yang melakukan evaluasi apakah ART ini layak dan cocok dengan kebutuhan IKN adalah Otoritas IKN,” tegasnya lagi.

    Namun berdasarkan uji coba yang berlangsung selama kurang lebih dua bulan itu, OIKN menemukan bahwa moda kereta otonom tanpa rel tersebut belum berfungsi dengan baik di ibu kota baru RI. Khususnya terkait pengoperasian autonomous atau kendali otomatis tanpa pengemudi.

    “Setelah berjalan uji coba selama kurang lebih 2 bulan, Otoritas IKN telah melakukan evaluasi. Hasil penilaian hingga evaluasi oleh OIKN, ditemukan bahwa kereta tanpa rel, khususnya system autonomous belum dapat berfungsi dengan baik di IKN,” jelasnya.

    Karena hasil evaluasi yang tidak sesuai ekspektasi inilah, menurutnya keputusan OIKN untuk memulangkan merupakan keputusan yang benar. Sebab dari hasil uji coba tersebut pemerintah tidak menanggung kerugian apapun.

    “Menurut hemat kami kita semua sepakat bahwa untuk IKN kita mencari yang terbaik. Jika kemudian ART dipandang belum memenuhi standar evaluasi dari OIKN, tidak ada masalah, karena negara juga tidak dirugikan. Hal ini dikarenakan pembiayaan uji coba ditanggung oleh vendor ART,” pungkasnya.

    (fdl/fdl)

  • Geely Pelajari Harga Mobil yang Pas untuk Bersaing di Pasar Indonesia

    Geely Pelajari Harga Mobil yang Pas untuk Bersaing di Pasar Indonesia

    Wuxi

    Geely akan kembali meramaikan pasar otomotif Indonesia. Produsen mobil asal China itu masih mempelajari harga yang bersaing untuk produknya.

    Pada kuartal I tahun 2025, Geely akan comeback ke Indonesia. Sebelumnya, mereka pernah hadir di Indonesia pada 2011-2017.

    Tapi yang kali ini, Geely lebih optimis. Dengan teknologi yang dibawa, Geely yakin akan bisa bersaing apalagi dengan moto ‘safety is luxury’ alias keselamatan adalah kemewahan yang menjadi DNA Geely. Mobil listrik SUV yang akan menjadi andalan Geely.

    Di Indonesia saat ini, sudah ada beberapa brand asal China di industri mobil listrik. Harga pesaing Geely di pasaran ada di rentang Rp 400 juta sampai Rp 500 juta.

    Brand Director Geely Auto Indonesia, Yusuf Anshori –yang akrab disapa Ori, mengaku masih melakukan studi mendalam untuk menentukan harga jual.

    “Kami masih studi karena memang kami dari tim produk masih melakukan kajian-kajian lagi untuk terkait harga. Sebab kita masih ada beberapa tahap untuk melakukan pengetesan di Indonesia, nah maka dari itu terkait harga akan kita beritahu saat acara peluncuran,” kata Ori dalam wawancara kepada pewarta termasuk detikOto di Wuxi, China.

    Menatap peluncuran, layanan dealer dan after sales pun tengah disiapkan Geely. Ori menyebut tahun pertama masih akan cuma ada di Jawa.

    “Untuk after sales untuk dealer segala macam, tentu saja kami sudah mulai dari tahap sekarang sudah mulai tahap kerjasama dengan partnership. Jadi memang mungkin di bulan depan sudah bisa umumkan untuk diler-diler yang sudah jadi bagian dari Geely. Jumlah akan dikasih tahu bulan depan. Berapa kotanya belum tahu. Tapi di tahun awal 2025 akan ada 10 diler. Untuk saat ini masih di pulau Jawa,” kata Ori lagi.

    (cas/dry)

  • Komitmen Biden ke Prabowo untuk Atasi Krisis Iklim US,6 miliar

    Komitmen Biden ke Prabowo untuk Atasi Krisis Iklim US$21,6 miliar

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan komitmennya untuk bermitra dengan Indonesia dalam mengatasi krisis iklim.

    Dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto, Biden memastikan Amerika Serikat dan Indonesia berada di garis depan dalam memanfaatkan transisi energi bersih, serta mengurangi deforestasi.

    Menurutnya, sebagai pemimpin bersama Jepang dalam International Partners Group (IPG), Amerika Serikat telah bekerja sama dengan Indonesia untuk membantu mengimplementasikan tujuannya dalam Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP).

    “Kami membantu mengkatalisasi US$21,6 miliar yang terbagi dalam pembiayaan sektor publik sebesar US$11,6 miliar dan swasta US$10 miliar,” ujarnya dikutip melalui rilis resmi The White House, Rabu (13/11/2024).

    Biden menekankan bahwa hingga saat ini, pemerintahan AS memiliki 32 program bantuan teknis yang sedang berlangsung yang didanai oleh negara-negara dalam IPG yang totalnya mencapai US$202,7 juta dengan tambahan US$831,42 juta yang disetujui dalam tujuh pinjaman dan investasi ekuitas.

    Menurutnya, dalam upaya mendukung perencanaan transisi energi bersih, Departemen Energi AS (DOE) mendukung studi JETP Captive Coal untuk dekarbonisasi spesifik lokasi pada industri baja, semen, kertas, dan aluminium, yang dapat menghasilkan investasi sebesar US$2 miliar untuk penerapan energi bersih.

    Lebih jauh, kata Biden, USAID telah membantu Indonesia untuk mempercepat target emisi nol bersih di sektor kelistrikan dan menetapkan reformasi kebijakan untuk mencapai tujuan JETP-nya.

    “USAID dan U.S. Development Finance Corporation membantu satu pembangkit listrik tenaga panas bumi dan dua pembangkit listrik tenaga air kecil memperoleh investasi swasta sebesar US$239,5 juta untuk mendukung komitmen Indonesia dalam mencapai emisi nol bersih di sektor energi pada 2060 atau lebih awal,” tuturnya.

  • KPBB: Perlu grand design mitigasi emisi karbon pada RPJMN 2025-2029

    KPBB: Perlu grand design mitigasi emisi karbon pada RPJMN 2025-2029

    Jakarta (ANTARA) – Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) menyatakan perlunya penyusunan grand design atau panduan terkait upaya mitigasi emisi karbon pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

    Direktur Eksekutif KPBB Ahmad Safrudin di Jakarta, Rabu mengatakan adanya ketertinggalan mitigasi gas rumah kaca (GRK) kendaraan bermotor di Indonesia.

    “Ketertinggalan tersebut antara lain standard karbon kendaraan tidak diatur, padahal standard ini akan menjadi acuan bagi produsen kendaraan bermotor dalam memproduksi dan memasarkan kendaraan di Indonesia,” katanya dalam keterangannya.

    Kemudian, lanjutnya, agenda mitigasi GRK kendaraan bermotor dengan elektrifikasi tertunda, misalnya adopsi bus listrik di Jakarta yang seharusnya sudah mencapai 2700 unit pada 2024 ini, baru terealisasi 100 unit, apalagi kota-kota lain seperti Denpasar, Surabaya, Semarang, Solo, Yogyakarta, Bandung, Medan, Makassar, dll yang sama sekali tidak ada perkembangan terkait elektrifikasi angkutan umumnya karena terbentur pendanaan.

    Selain itu BBM berkualitas rendah (seperti High Sulfur Fuel) dengan faktor emisi Carbon tinggi masih diedarkan, misalnya Pertalite 90, BBM dengan kadar belerang di atas 200 ppm tersebut memiliki faktor emisi yang tinggi dan tidak memenuhi syarat untuk digunakan pada kendaraan berstandard Euro4/IV, demikian juga BioSolar dan DEXlite.

    Dikatakannya, emisi transportasi sebagai bagian dari emisi sektor energi memberikan sumbangan GRK sekitar 27 persen (global) dan sekitar 23 persen (nasional).

    Selain emisi GRK, transportasi terutama kendaraan bermotor juga berkontribusi pada emisi pencemaran udara yang sudah menjadi masalah kronis di berbagai kota besar di Indonesia; berupa gangguan kenyamanan, kesehatan masyarakat dan keselamatan lingkungan hidup.

    Menurut data KPBB masalah kronis pencemaran udara ini mengharuskan warga DKI Jakarta membayar biaya medis Rp51,2 T pada 2016 atau meningkat dari 2010 sebesar Rp 38,5 triliun.

    Untuk itu, tambahnya, perlu dicari solusi penurunan emisi kendaraan bermotor terpadu, sehingga memberikan makna bagi pihak-pihak –khususnya pihak-pihak yang terkait dengan kebijakan pembangunan nasional, terutama Presiden/Wakil Presiden 2024-2029 bersama tim kerjanya– dalam berkontribusi untuk percepatan penurunan emisi di sektor transportasi sejalan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

    “Guna mengejar ketertinggalan mitigasi emisi Carbon kendaraan bermotor, maka RPJMN 2025-2029 harus berdasar grand design dengan amanat penerapan strategi trisula,” ujarnya dalam sebuah diskusi tentang Grand Design Net Zero Emission Vehicle pada RPJMN 2025-2029.

    Dia merinci strategi trisula tersebut yakni pelaksanaan mitigasi GRK untuk menyelamatkan dunia dari krisis iklim, membangun industri national manufacturing yang mampu menyediakan produk kendaraan bermotor dengan teknologi net-ZEV untuk memitigasi GRK secara efektif;

    Serta menciptakan competitive advantage of nat’l auto-industry atas berkah sumber daya alam yang dibutuhkan sebagai raw material industri Net Zero Emission Vehicle (net-ZEV) secara global dan kepemilikan prototype Battery Electric Vehicle (BEV) atau Kendaraan BErmotor Listrik Berbasis Battery (KBLBB) karya anak bangsa.

    Terkait hal itu Deputi Bidang Koordinasi Konektivitas Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah M Rachmat Kaimuddin menyatakan saat ini sedang proses adjustment RPJMN 2025-2029 dengan visi Presiden, termasuk dalam konteks adopsi net-ZEV ini dalam agenda pembangunan 5 tahun ke depan.

    Dia menegaskan, bahwa agenda net-ZEV harus mampu menjadi persemaian pembangunan industri otomotif nasional dengan fokus memproduksi kendaraan beremisi nol bersih. Dengan demikian mitigasi emisi kendaraan bermotor juga memiliki multiplier effect pada pertumbuhan ekonomi nasional.

    Ratna Kartikasari dari Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Kementerian Lingkungan Hidup menyampaikan, sejak awal 2023 KLH sedang menyusun Standard Carbon Kendaraan, dengan tujuan kendaraan bermotor yang diproduksi dan dipasarkan di Indonesia memiliki tingkat emisi Carbon yang dapat dikendalikan.

    Penelaah Teknis Kebijakan, Direktorat Sarana Transportasi Jalan Raya Kementerian Perhubungan Riska Bayu Putra menambahkan Kementerian Perhubungan telah menyusun peta jalan kebijakan transportasi rendah Carbon dengan mengutamakan penurunan emisi yang mencakup pengembangan transportasi massal berbasis KBLBB, peningkatan fasilitas uji tipe yang mendukung terlaksananya kebijakan net-ZEV.

    Pewarta: Subagyo
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2024

  • Janji Joe Biden ke Prabowo: AS Investasi Geothermal & PLTA di RI Rp3,77 Triliun

    Janji Joe Biden ke Prabowo: AS Investasi Geothermal & PLTA di RI Rp3,77 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat (AS) bakal ikut membiayai pembangunan satu unit pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal) dan dua pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Indonesia. Investasi yang disalurkan untuk proyek ini mencapai US$239,5 juta atau setara Rp3,77 triliun (asumsi kurs Rp15.778 per dolar AS).

    Hal ini diumumkan langsung oleh Presiden AS Joe Biden usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Gedung Putih, Washington DC, Selasa (12/11/2024).

    Biden pun menekankan akan bermitra dengan Indonesia untuk mengembangkan sektor energi terbarukan. Adapun pembangunan geothermal dan PLTA itu akan dibiayai oleh United States Trade and Development Agency (USTDA) dan US Development Finance Corporation.

    “USAID dan US Development Finance Corporation membantu satu pembangkit listrik tenaga panas bumi dan dua pembangkit listrik tenaga air memperoleh investasi swasta senilai $239,5 juta untuk mendukung komitmen Indonesia mencapai emisi nol bersih di sektor energi pada tahun 2060 atau lebih awal,” kata Biden melalui keterangan resmi.

    Selain itu, AS juga akan memobilisasi jaringan mini energi terbarukan USTDA. Menurut Biden, nantinya kemitraan ini akan melibatkan publik-swasta dengan Laboratorium Nasional Kementerian Energi Amerika Serikat dalam rangka mencapai Net Zero World Initiative.

    “Kami akan mendukung mobilisasi US$6 juta hingga US$10 juta di lima lokasi dan akan memobilisasi hingga US$2 miliar dalam investasi untuk mengubah 500 MW diesel menjadi jaringan mini hibrida energi terbarukan,” katanya.

    Biden mengatakan bahwa kerja sama ini dilakukan demi mengembangkan alternatif energi bersih untuk pertumbuhan industri. Apalagi, AS dan Indonesia juga bermitra dalam peta jalan rantai pasokan baterai kendaraan listrik (EV) atau baterai traksi kendaraan listrik yang mengidentifikasi alternatif energi bersih untuk pertumbuhan industri bertenaga batu bara. 

    Biden menambahkan bahwa AS akan bermitra dengan Indonesia untuk mengembangkan metodologi pengumpulan data pekerja. Hal ini guna mengatasi transisi energi bersih tenaga kerja Indonesia.

    Tak hanya itu, Biden mengatakan Departemen Energi AS (DOE) mendukung studi Just Energy Transition Partnership Indonesia (JETP) Captive Coal untuk dekarbonisasi pada industri baja, semen, kertas, dan aluminium.  Kerja sama ini dapat menghasilkan investasi sebesar US$2 miliar untuk penerapan energi bersih.

    “Lebih jauh, USAID telah membantu Indonesia untuk mempercepat target emisi nol bersih di sektor kelistrikan dan menetapkan reformasi kebijakan untuk mencapai tujuan JETP,” kata Biden. 

  • Mobil Kijang Terbakar di SPBU Tasikmalaya, Diduga karena Korsleting
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        13 November 2024

    Mobil Kijang Terbakar di SPBU Tasikmalaya, Diduga karena Korsleting Bandung 13 November 2024

    Mobil Kijang Terbakar di SPBU Tasikmalaya, Diduga karena Korsleting
    Tim Redaksi
    TASIKMALAYA, KOMPAS.com
    – Sebuah mobil Toyota Kijang tahun 90-an terbakar saat terparkir di tempat istirahat SPBU Jalan Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Rabu (13/11/2024).
    Kebakaran diduga disebabkan korsleting listrik pada sistem audio mobil yang ditinggalkan pemiliknya untuk beristirahat.
    “Dugaan sementara kebakaran mobil akibat korsleting listrik audio mobil. Korban sekaligus sopir dan pemilik mobil mengalami
    luka bakar
    di kedua tangannya,” jelas Panit Reskrim Polsek Singaparna Polres Tasikmalaya, Aipda Dwi Santoso di lokasi kejadian, Rabu siang.
    Dwi menambahkan, dalam mobil terdapat tabung gas elpiji milik korban, namun dalam keadaan kosong.
    Korban mengalami luka saat berusaha menyelamatkan tas miliknya yang ludes terbakar di dalam mobil.
    “Tangannya terbakar saat mau bawa tas berisi KTP, uang, dan identitas lainnya. Tapi, keburu membesar dan tak selamat dari api barang-barangnya,” ujar Dwi.
    Petugas Inafis Polres Tasikmalaya segera memeriksa lokasi kejadian, yang berada tidak jauh dari Markas Polres Tasikmalaya.
    Beberapa barang bukti, seperti bekas audio mobil yang terbakar dan tabung gas, dibawa untuk proses penyelidikan.
    “Kalau jelasnya nanti akibat apa, sesuai hasil penyelidikan. Dugaan awal kerugian mencapai Rp 35 juta,” kata Dwi.
    Sementara itu, korban sekaligus pemilik mobil, Rudianto, mengaku membetulkan audio mobil malam sebelum kebakaran.
    Mobil tersebut diparkir di bagian belakang SPBU untuk beristirahat sejenak setelah menempuh perjalanan jauh dari rumahnya di Puspahiang ke Singaparna.
    Tak lama setelah keluar mobil, warga lainnya yang sedang mengisi bahan bakar berteriak histeris melihat api yang muncul dan terus membesar dari arah mobilnya.
    “Saya lari dan berupaya membawa tas saya, tapi tak bisa, api keburu besar. Tangan kena bakar jadinya. Terus tadi ada ledakan keras sebelum api besar sekali,” kata Rudianto.
    Petugas SPBU segera bereaksi dengan menyemprotkan alat pemadam kebakaran untuk memadamkan api yang terus membesar.
    Momen tersebut terekam dalam video dan menyebar luas di media sosial. Video itu membuat geger masyarakat.
    “Untungnya saya parkir jauh di belakang tempat istirahat dan tidak dekat dengan mesin pengisian bahan bakar. Lagi banyak orang memang tadi,” ujar Rudianto.
    Api akhirnya dapat dipadamkan, namun seluruh barang di dalam mobil, termasuk mobilnya, ludes terbakar.
    Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini dan petugas kepolisian telah datang untuk penyelidikan.
    “Ya bagaimana lagi, sudah musibah kayak gini, Pak,” pungkas Rudianto.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.