DLH Jakarta Uji Coba Penarikan Retribusi Sampah pada Desember 2024
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jakarta akan mulai menguji coba penarikan
retribusi sampah
pada Desember 2024. Kebijakan ini dilakukan sembari menunggu finalisasi sistem pembayaran.
“Apabila nanti diterapkan, uji coba ini di bulan Desember 2024,” kata Kepala DLH Provinsi Jakarta, Asep Kuswanto, di kantornya, Cililitan, Jakarta Timur, Jumat (29/11/2024).
Asep menjelaskan bahwa pembayaran retribusi akan dilakukan secara non-tunai menggunakan berbagai metode, seperti QRIS atau e-banking.
“Bisa menggunakan QRIS, e-banking, jadi bukan cash yang kami terima. Kami inginnya awal Desember sudah jadi sistemnya,” jelasnya.
Dia juga menegaskan bahwa warga Jakarta yang memilah sampah secara mandiri dapat terbebas dari kewajiban membayar retribusi.
“Enggak dikenai retribusi. Hanya pilah sampah sendiri paling tidak sebulan dua kali ke Bank Sampah. Sistem otomatis akan terbebas retribusi,” ujar Asep.
Retribusi sampah
akan diterapkan berdasarkan kategori daya listrik rumah warga Jakarta dengan rincian sebagai berikut:
Selain itu, kegiatan usaha juga akan dikenakan retribusi berdasarkan skala fasilitasnya (kecil, sedang, dan besar), dihitung berdasarkan berat sampah per ton.
“Pembebasan retribusi akan diberikan kepada warga yang aktif memilah sampah dari sumbernya atau yang tergabung dalam bank sampah,” tambah Asep.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Topik: Listrik
-
/data/photo/2024/11/29/6749ad50e00ec.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
DLH Jakarta Uji Coba Penarikan Retribusi Sampah pada Desember 2024 Megapolitan 29 November 2024
-

Serupa, China dan Indonesia dalam Perkembangan Kendaraan Listrik
Jakarta –
Maxus sudah hadir di Indonesia dan siap menantang beberapa produsen yang telah lebih dahulu bermain di segmen Multi Purpose Vehicle (MPV) premium.
Tidak membawa mobil Internal Combustion Engine (ICE) alias mobil bensin, Maxus memilih untuk membawa dua mobil listrik langsung dan siap memanjakan konsumen di tanah air. Bicara soal perkembangan kendaraan listrik di Indonesia, Maxus menilai, Indonesia memiliki fase yang sama layaknya China.
Seperti yang disampaikan Overseas Regional Manager SAIC MAXUS AUTOMOTIVE CO., LTD, Zhang Wei. Lelaki yang kerap disapa Zhang Wei, ini menilai tantangan dan proses pertumbuhan industri otomotif di Indonesia sama seperti di China.
“Proses EV di satu negara itu sama saja, di China kami memulai dengan kendaraan komersial yakni bus listrik, dan heavy duty truck, trus logistik, namun di Indonesia langkah pertamanya diawali dengan kendaraan penumpang yang didukung oleh regulasi untuk berkembang. Dan kami melihat, Indonesia memiliki potensi (industri kendaraan listrik),” ujar Wei.
Dalam kesempatan yang sama Chief Operating Officer PT Indomobil Energi Baru, Yudhy Tan menambahkan, di saat industri otomotif kendaraan listrik di Indonesia baru tumbuh peran Maxus di Indonesia akan memberi warna baru untuk pasar Indonesia.
Pameran otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, diikuti model dan merk baru yang masuk Indonesia, salah satunya Maxus. Pada hari pertama GJAW 2024, produsen mobil listrik asal Tiongkok yang diboyong Indomobil Group sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) tersebut resmi meluncurkan dua MPV listrik andalannya Mifa 7 dan Mifa 9. Foto: Rifkianto Nugroho
“Ini (Maxus) brand baru, namanya perjalanan kan pasti ada lika-liku dan kami menikmati perjalanan ini. kami membutuhkan banyak sinergi Indomobil group dan SAIC, tapi PR (pekerjaan rumah)-nya masih banyak,” ucap Yudhy.
“Salah satunya bagaimana meyakinkan konsumen Indonesia. Begitu juga dengan team dealer, kalau kami bisa bekerja sama, dengan semangat yang sama, Maxus bisa menjadi brand pilihan dalam jangka waktu yang lama. Kami percaya saat semuanya bersinergi pasti maxus akan sukses, dan kami ingin memberikan pelayanan terbaik karena berawal dari konsumen berujung pada konsumen,” Yudhy menambahkan.
Saat ini Maxus memperkenalkan Mifa 7 dan Mifa 9 di Indonesia, berikut spesifikasinya:
Spesifikasi Maxus Mifa 7
Mifa 7 dilengkapi dengan baterai 90 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 480 km (WLTC kombinasi) dalam sekali pengisian daya. Sistem pengisian cepat DC 130 kW dapat mengisi daya baterai dari 30-80 persen hanya dalam waktu sekitar 30 menit, memudahkan pengemudi untuk melanjutkan perjalanan tanpa khawatir kehabisan daya.Fitur keamanan dan keselamatannya juga lengkap.
Mifa 7 telah dilengkapi berbagai sistem bantuan canggih seperti Adaptive Cruise Control, Lane-Keeping Assist, dan Automated Emergency Braking. Fitur-fitur ini bekerja untuk meningkatkan keselamatan dengan membantu pengemudi dalam menjaga jarak aman dan menjaga kendaraan tetap berada di jalurnya.
Spesifikasi Maxus Mifa 9
Mifa 9 ditenagai motor listrik 180 kW yang bisa menghasilkan torsi 350 Nm secara instan. Penantang Toyota Alphard ini juga dilengkapi dengan intelligent driving modes seperti Normal, Power, dan Eco, memungkinkan pengemudi untuk menyesuaikan gaya mengemudi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi perjalanan.
Sangat ideal untuk perjalanan sehari-hari di kota-kota padat atau di jalan tol. MIFA 9 dibekali baterai 90 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 435km (WLTC kombinasi) dalam sekali pengisian daya. Dengan sistem pengisian cepat DC 130 kW, baterai dapat terisi dari 30% hingga 80% dalam waktu hanya sekitar 30 menit, memungkinkan pengemudi untuk segera melanjutkan perjalanan tanpa khawatir kehabisan daya.
(lth/rgr)
-

Aletra dan Geely di Indonesia Berbeda!
Jakarta –
PT Aletra Mobil Nusantara resmi memperkenalkan dan mulai menjual mobil listrik Aletra L8 EV pada ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024. Jika melihat langkah Aletra di Indonesia, Aletra merupakan produk hasil kerjasama strategis antara Aletra dan Livan Auto, bagian dari Geely Auto Group.
Lalu bagaimana posisi Aletra saat Geely benar-benar comeback ke Indonesia? Technical Director Aletra, Joko Purwanto pun menuturkan kepada detikOto, bahwa bisa dipastikan Aletra dan Geely di Indonesia merupakan identitas yang berbeda.
“Positioning Aletra dengan Geely, kami memang identitas yang terpisah. Artinya Livan Auto bagian dari Geely auto group, kami Aletra berpartner dengan Livan Auto,” ucap Joko.
Sebagai catatan, Aletra di Indonesia memboyong Aletra L8 EV dalam 2 varian baterai: varian untuk jarak tempuh pendek (Short Range) di 415 Km dan varian untuk jarak tempuh panjang (Long Range) di 540 Km. Varian Long Range dibanderol dengan harga mulai dari Rp 448 juta, dengan teknologi Short Blade Bulletproof Battery berkapasitas 64,7 kWh, dengan garansi baterai 8 tahun/ 500.000 Km. Varian Short Range dibanderol dengan harga mulai dari Rp 415 juta, dengan teknologi LFP Battery dengan kapasitas 50,4 kwh dengan garansi baterai 8 tahun / 200.000 Km.
“Namun itu merupakan harga perkenalan untuk 200 SPK pertama selama GJAW 2024. Selama GJAW 2024, Aletra L8s EV Rp 458 juta (dengan charger) dan Rp 448 juta (tanpa Charger). Untuk Aletra L8 EV Rp 425 juta (dengan charger), dan Rp 415 juta (tanpa charger),” kata Joko di GJAW 2024 beberapa waktu kemarin.
PT Aletra Mobil Nusantara meluncurkan mobil listrik Aletra L8 EV di GJAW 2024. Rival BYD M6 ini dibanderol dengan harga mulai Rp 415 juta. Foto: Pradita Utama
“Untuk normal Price Aletra L8s EV memiliki harga Rp 488 juta (dengan charger) dan Rp 478 juta (tanpa Charger). Untuk Aletra L8 EV Rp 445 juta (dengan charger), dan Rp 435 juta (tanpa charger),” Joko menambahkan.
Rival BYD M6 ini diklaim memiliki kenyamanan berkendara dan hal tersebut menjadi andalan ALETRA L8 EV. Hal tersebut berkat Teknologi “Active Comfort Suspension” ALETRA L8 EV karena suspensi dirancang secara canggih dapat meredam hentakan saat pengemudi melewati jalanan yang kurang baik. Performa pun tidak perlu diragukan dengan kecepatan tertinggi 160 km/jam, putaran maksimum per menit (maximum rpm) 12.000 rpm dan waktu kurang dari 11 detik untuk mencapai kecepatan dari 0 ke 100 km/jam.
Dengan kualitas dan keamanan yang menjadi perhatian utama, sejumlah fitur keamanan telah disematkan di Aletra L8 EV, seperti 4 kantung udara (airbags), ISOFIX (International Standard Organizations Fix) untuk keselamatan anak, ABS (Anti-Lock braking system), EBD (Electronic brake-pressure distribution), BA (Brake assist), TSC (Traction control system), VSC (Vehicle stability control), dan HAC (Hill-start assist control).
Soal tampilan Aletra L8 EV mengusung sejumlah fitur seperti terdapat atap panoramik, spoiler dengan lampu henti, Lampu depan (headlight) LED dengan DRL (Daylight running light), lampu sambut (welcome light), lampu depan otomatis, lampu follow-me-home, pengatur tinggi lampu depan lampu kabut depan dan belakang, lampu belok (turn assist light), velg alloy aero two-tone 18 inci dan ban Hankook ION EVO performa tinggi.
Lari ke bagian interior Aletra L8 EV yang tampak berkelas pun tidak kalah menariknya, seperti gagang kemudi dan trim pintu soft panel dengan jahitan-jahitan asli, panel konsol tengah bermotif kayu gelap dengan aksen warna hitam, jok depan elektronik dengan penyesuaian 6 arah, jok captain di baris kedua dengan sandaran tangan, serta penyesuaian roda kemudi miring & teleskopik.
(lth/rgr)
-

Punya Banyak Fitur Canggih, Mobil Listrik VF e34 Siap Kuasai Pasar RI
Jakarta, CNBC Indonesia – VinFast telah menghadirkan mobil listrik canggih VF e34 dengan mengkombinasikan fitur, harga inklusif, dan nilai kuat. VF e34 pun dibuat dengan baik dan dipercaya bakal memberikan dampak yang signifikan di pasar Indonesia.
Kendaraan listrik inovatif ini sendiri menawarkan alternatif menarik bagi konsumen Indonesia dan membuka jalan bagi era pertumbuhan baru bagi merek otomotif Vietnam yang terdaftar di Nasdaq.
Ahli otomotif, Tran Huy Dong mengatakan VF e34 adalah pencapaian teknologi yang luar biasa. Menurutnya, sebagai kendaraan listrik perdana, VF e34 menandai tonggak penting yang diciptakan oleh para tenaga ahli dari Vietnam.
“Ketika VinFast memperluas jejak globalnya, VF e34 juga akan menjadi model pertama perusahaan yang memasuki pasar Indonesia. Sejumlah fitur yang membedakan VF e34 dari model bertenaga bensin dan diesel dalam kisaran harganya. Selain itu, fitur-fitur tersebut meliputi kontrol jelajah adaptif, deteksi titik buta, mode hewan peliharaan, manajemen dan sinkronisasi akun, panggilan elektronik otomatis dan bantuan pinggir jalan, serta peringatan gangguan,” rinci Tran dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (29/11/2024).
VF e34 benar-benar memanjakan pemiliknya dengan fitur-fitur canggih, seperti adaptive cruise control, blind spot detection, pet mode, manajemen dan sinkronisasi akun, auto e-call dan bantuan darurat, serta peringatan intruksi.
Debut Mobil Listrik VinFast: Sebuah Lompatan Teknologi Masa Depan
VinFast telah membuat pernyataan berani dengan menghadirkan VF e34. Tidak heran jika pakar veteran Silicon Valley, Bui Trong Hieu, mengatakan bahwa VF e34 memiliki model inovatif dengan teknologi yang benar-benar serius. Hal ini menurutnya, menandakan keseriusan VinFast tentang teknologi masa depan.
Kecerdasan canggih VF e34 selaras dengan strategi yang diadopsi oleh produsen mobil listrik terkemuka, dalam menawarkan alternatif menarik bagi konsumen untuk kendaraan bertenaga bensin tradisional. Meskipun dikemas dengan teknologi mutakhir, pembeda sejati VinFast terletak pada keterjangkauannya.
Perusahaan telah menantang ekspektasi dengan menawarkan VF e34 dengan harga yang kompetitif, mulai dari Rp 408.200.000 (dengan baterai) dan Rp 314.000.000 (dengan langganan baterai).
Di Vietnam, beberapa faktor telah berkontribusi terhadap penetrasi pasar VF e34 yang cepat. Kehadiran merek VinFast yang mapan dan komitmen terhadap keberlanjutan telah memperkuat posisinya. Selain itu, fitur-fitur berteknologi tinggi pada mobil listrik, termasuk sistem bantuan pengemudi yang canggih dan fungsi-fungsi yang berpusat pada pengguna, telah diterima dengan baik oleh konsumen dalam negeri.
Para ahli memuji teknologi pintar VF e34 karena memenuhi standar internasional. Desain intuitif dan fitur-fitur yang mudah digunakan pada kendaraan ini meningkatkan pengalaman berkendara, menjadikannya pilihan yang menarik bagi pengemudi Vietnam.
Dengan kapasitas baterai yang kuat hingga 42 kWh, VF e34 memberikan jangkauan yang mengesankan sejauh 319 kilometer dengan sekali pengisian daya (NEDC). Kendaraan listrik Vietnam yang inovatif ini tidak hanya meningkatkan pengalaman pelanggan ke tingkat yang lebih tinggi, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga nasional, yang memperkuat posisi Vietnam di panggung otomotif global.
Selain itu, harga VF e34 yang inklusif dibandingkan dengan kendaraan bertenaga bensin di segmennya menjadikannya pilihan menarik.
Keterjangkauan Mendorong Penerapan Elektrifikasi
Dr. Hieu mengaitkan harga inklusif VinFast dengan kebijakan langganan baterainya yang inovatif, serta meringankan beban biaya awal bagi konsumen. Baterai biasanya merupakan bagian penting dari nilai kendaraan, dan pendekatan VinFast secara efektif mengurangi biaya ini.
Model langganan baterai inovatif VinFast awalnya menghadapi skeptisisme dari konsumen Vietnam yang terbiasa memiliki kendaraan secara langsung. Namun, manfaat kebijakan tersebut secara bertahap mendapatkan daya tarik, yang menyebabkan semakin banyak pelanggan memilih langganan baterai bulanan.
Dengan memisahkan biaya baterai dari harga pembelian kendaraan, VinFast menawarkan titik masuk yang lebih terjangkau ke pasar kendaraan listrik. Strategi ini tidak hanya mengurangi beban keuangan awal tetapi juga membebaskan konsumen dari risiko dan masalah perawatan yang terkait dengan paket baterai. Penghematan yang dihasilkan dapat dialokasikan kembali untuk biaya lain atau investasi jangka panjang.
Selain itu, Dr. Hieu memperkirakan bahwa biaya pengoperasian jangka panjang kendaraan listrik, termasuk perawatan, akan jauh lebih rendah daripada mobil bertenaga bensin dan diesel.
Sebuah studi di AS mengonfirmasi tren ini dan menyoroti biaya perawatan yang jauh lebih rendah terkait dengan kendaraan listrik selama periode lima tahun. Tidak adanya komponen keausan tradisional, seperti oli mesin, filter udara, dan filter bahan bakar, kendaraan listrik sangat berkontribusi pada penghematan ini.
Dengan menawarkan VF e34, SUV listrik segmen C, VinFast telah membuat kendaraan listrik lebih mudah diakses oleh konsumen yang lebih luas. Langkah strategis ini memposisikan VinFast untuk berekspansi ke segmen pasar lain karena VF e34 mendapatkan daya tarik dan membangun kepercayaan konsumen.
Terkenal dengan pendekatan yang berfokus pada pelanggan, masuknya VinFast ke pasar Indonesia ditandai dengan komitmen kuat terhadap kepuasan pelanggan.
Selain harga kompetitif dan kualitas yang luar biasa, VinFast menawarkan garansi komprehensif yang melampaui standar industri. VF e34 hadir dengan garansi kendaraan 10 tahun yang murah hati dan garansi baterai jarak tempuh tak terbatas. Bagi mereka yang memilih program langganan baterai, VinFast menyediakan perawatan dan penggantian baterai gratis jika kapasitas baterai turun di bawah 70%.
Dedikasi VinFast terhadap kepuasan pelanggan semakin meluas. Di Indonesia, produsen mobil ini menawarkan jaminan nilai jual kembali yang unik sebesar 73% hingga tiga tahun, dan memastikan pengembalian investasi yang besar bagi pembeli. Jaminan luar biasa ini memperkuat komitmen VinFast untuk memberikan nilai tak tertandingi bagi pelanggannya.
(dpu/dpu)
-

Marak Ibu-ibu Naik Sepeda Listrik, Satlantas Polres Kediri Larang Gunakan di Jalan Raya
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Satlantas Polres Kediri mengimbau bagi pengguna sepeda listrik, khususnya terkait penggunaan helm dan larangan berkendara di jalan raya.
Langkah ini dilakukan untuk mencegah potensi kecelakaan lalu lintas yang meningkat seiring dengan maraknya penggunaan sepeda listrik di Kediri.
Kasat Lantas Polres Kediri AKP Jodi Indrawan melalui Kanit Kamsel Satlantas Polres Kediri, Ipda Henry Dwi Setiawan, menjelaskan bahwa larangan tersebut mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 45 Tahun 2020.
Menurut aturan tersebut, sepeda listrik hanya boleh digunakan di area tertentu seperti kompleks perumahan, permukiman, area perkantoran, atau tempat wisata yang memiliki jalur khusus.
“Sepeda listrik dilarang digunakan di jalan raya umum karena dapat membahayakan pengguna, pengendara lain, dan pejalan kaki. Hal ini untuk mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas,” kata Ipda Henry, Jumat (29/11/2024).
Ia menambahkan, sepeda listrik yang memiliki kecepatan maksimal 25 km/jam berpotensi memicu kecelakaan jika digunakan di jalan raya. Selain itu, suara kendaraan yang nyaris tidak terdengar membuat pengendara lain sulit menyadari keberadaannya.
“Kami mengimbau masyarakat, khususnya orang tua, untuk memberikan edukasi kepada anak-anak tentang keselamatan penggunaan sepeda listrik. Hal yang sama juga berlaku bagi ibu-ibu yang sering membawa sepeda listrik di jalan raya,” jelasnya.
Satlantas Polres Kediri saat melakukan sosialisasi terhadap penjual sepeda listrik di Pare, Jumat (29/11/2024). (tribunjatim.com/Isya Anshori)
Sebagai langkah antisipasi, selain melakukan patroli rutin kepada pengguna sepeda listrik untuk diberikan imbauan, pihaknya juga berkoordinasi dengan para penjual sepeda listrik di wilayah Kediri untuk memastikan konsumen memahami aturan penggunaan yang benar.
“Dengan koordinasi ini diharapkan angka kecelakaan lalu lintas dapat diminimalisasi. Kami berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan serta edukasi demi menciptakan keamanan dan keselamatan di jalan,” ungkapnya.
Sementara itu, Norma Agustina, seorang penjual sepeda listrik di Kecamatan Pare, mengaku siap mendukung upaya Satlantas Polres Kediri. Ia akan mengingatkan para pembeli untuk mematuhi aturan yang ada.
“Tadi saya diberi arahan untuk menyampaikan imbauan kepada pembeli agar menggunakan helm dan tidak menggunakan sepeda listrik di jalan raya,” ujar Norma.
-

Soal ojol tak diberi subsidi BBM, Bahlil: Belum keputusan final
Sumber foto: Antara
Soal ojol tak diberi subsidi BBM, Bahlil: Belum keputusan final
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Jumat, 29 November 2024 – 14:31 WIBElshinta.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan terkait skema pengemudi ojek online (ojol) yang tak masuk kriteria penerima subsidi BBM tepat sasaran untuk pembelian pertalite bukan merupakan keputusan akhir.
Dikatakan Bahlil hingga saat ini pihaknya masih menggodok formulasi subsidi energi untuk BBM dan listrik agar lebih tepat sasaran.
“Belum ada keputusan final,” ujar Menteri Bahlil ditemui di Jakarta, Jumat (29/11).
Ia menyampaikan formulasi subsidi yang tengah diolah pihaknya hanya memiliki satu tujuan yakni untuk menciptakan distribusi insentif yang adil bagi semua kalangan masyarakat.
“Yang jelas kita akan membuat adil semuanya,” ujar dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan sudah melapor terkait rencana formulasi subsidi yang bakal digunakan kepada Presiden Prabowo, serta tinggal menunggu data penerima yang dikerjakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
“Saya sudah laporan, datanya kita tinggal tunggu data yang untuk penerima dari keluarga. itu akan dikerjakan oleh BPS. Sebentar lagi,” kata dia.
Menteri ESDM Bahlil sebelumnya mengisyaratkan untuk tidak memasukkan pengemudi ojol dalam daftar penerima subsidi BBM tepat sasaran.
Hal itu dikarenakan menurutnya kendaraan yang digunakan para pengemudi ojol untuk usaha, sementara subsidi BBM tepat sasaran yang disasar pemerintah ditekankan untuk penggunaan transportasi publik.
Adapun skema subsidi energi yang diajukan oleh Bahlil, salah satunya yakni formula campuran (blending), yakni subsidi diberikan kepada barang dan sebagian lainnya dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Skema ini, ditegaskan Bahlil untuk menggairahkan daya beli masyarakat dan memastikan subsidi tepat sasaran.
Sumber : Antara
-

Tak Cuma BBM, BLT Juga Sebagai Pengganti Subsidi Listrik
Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa pemerintah berencana mengubah skema subsidi energi. Terutama dari yang semula berbasis komoditas menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Alasan perubahan ini adalah agar penyaluran subsidi menjadi lebih tepat sasaran. Selain BBM, penyaluran subsidi listrik juga akan menggunakan skema BLT.
Bahlil menjelaskan, selain meringankan masyarakat dalam pembelian BBM, BLT ini juga diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar, seperti membayar tagihan listrik.
“Sudah pasti di situ kita akan dorong penerima BLT harus menyisihkan sebagian untuk bayar listrik, dan sebagian untuk membayar kompensasi BBM,” kata Bahlil ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (29/11/2024).
Bahlil mengaku telah melaporkan skema penyaluran subsidi BBM dan listrik kepada Presiden Prabowo Subianto, termasuk data penerima BLT.
“Saya sudah laporan dan data yang kita tunggu untuk penerima dari keluarga, itu nanti dikerjakan BPS sebentar lagi,” kata Bahlil.
Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung buka suara mengenai temuan subsidi listrik Rp 1,2 triliun salah sasaran. Dia mengatakan akan mengkaji temuan tersebut.
“Kami lagi melihat data-data yang tidak tepat sasaran tadi,” kata Yuliot di kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Jakarta Timur, Kamis, (14/11/2024).
Dia mengatakan akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, diantaranya dengan PLN. Yuliot ingin tahu lebih detail mengenai apa yang dimaksud dengan subsidi salah sasaran ini.
“Ini kita koordinasi dengan teman-teman yang ada di Ketenagalistrikan, di PLN, kira-kira yang tidak tepat sasaran tuh yang kayak bagaimana,” kata dia.
Dia mengatakan ingin mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab adanya subsidi yang salah sasaran ini. Sebab, kata dia, klasifikasi masyarakat yang dianggap berhak menerima subsidi tak bisa hanya dilihat dari rumah yang dimilikinya.
“Jadi kadang-kadang tuh kan kita melihat yang tidak tepat sasaran itu bukan dari bangunan fisiknya, tapi itu juga dari kondisi ekonomi yang ada di masyarakat bersangkutan,” kata dia.
Untuk mendapatkan data yang lebih mendalam, Yuliot mengatakan juga akan menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS). “Jadi ya kita juga akan lakukan kerjasama juga dengan BPS untuk melihat data yang tidak tepat sasaran,” kata dia.
Beberapa waktu lalu, Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) menemukan dugaan subsidi listrik salah sasaran kepada 10,6 juta pelanggan. Pemberian subsidi ini dianggap salah sasaran karena diberikan kepada masyarakat yang tidak miskin. Karena kejadian ini, Stranas PK memperkirakan negara berpotensi merugi Rp 1,2 triliun.
(pgr/pgr)
-

Satpol PP Surabaya Segel Tower Telekomunikasi Tak Berizin di Klampis
Surabaya (beritajatim.com) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Surabaya bekerja sama dengan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPRKPP) menyegel sebuah tower telekomunikasi yang terletak di Jalan Klampis, Jumat (29/11/2024). Penyegelan dilakukan karena tower tersebut tidak memiliki surat Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) meski telah mendapat tiga kali peringatan.
Kepala Satpol PP Surabaya, M. Fikser, menjelaskan bahwa proses penyegelan dilakukan secara humanis, setelah sebelumnya mengirimkan surat pemanggilan kepada pemilik tower. Namun, pemanggilan tersebut tidak diindahkan.
“Kami bersama DPRKPP melakukan penertiban berupa penyegelan setelah pemilik tower tidak hadir dalam pemanggilan. DPRKPP sebagai penerbit izin meminta bantuan kami untuk melaksanakan penertiban,” ujar Fikser.
Penyegelan dilakukan berdasarkan Pasal 20 ayat (1) Peraturan Walikota Surabaya Nomor 114 Tahun 2021 tentang Pedoman Pengendalian Menara Telekomunikasi.
Petugas menempelkan stiker pelanggaran pada tower dan memutus aliran listrik dengan bantuan PLN. Langkah ini dilakukan untuk memastikan tower tidak lagi beroperasi hingga perizinan lengkap.
“Kami juga memutus aliran listrik pada tower tersebut. Ini dilakukan sebagai langkah tegas agar pelanggaran tidak berlanjut,” jelas Fikser.
Satpol PP Surabaya berkomitmen melakukan monitoring terhadap semua menara telekomunikasi di wilayahnya. Mereka akan memverifikasi data perizinan ke DPRKPP sebagai OPD terkait.
“Kami akan terus memantau dan memverifikasi perizinan tower. Jika ditemukan pelanggaran, langkah penertiban akan dilakukan sesuai prosedur,” tegas Fikser.
Fikser mengimbau seluruh pemilik tower di Surabaya untuk segera mengurus perizinan agar tidak mengalami penertiban serupa. Pemilik tower yang towernya sudah disegel juga diharapkan memberikan klarifikasi kepada DPRKPP.
“Kami berharap pemilik tower segera mengurus perizinan sesuai kebijakan pemberi izin. Ini penting agar operasional tower dapat berjalan tanpa hambatan,” tutupnya. [ram/beq]
-

Dulu Punya ‘Darah Biru’ Mercy
Shenzhen –
Denza merupakan merek premium di bawah BYD. Dulunya, Denza dibangun oleh perusahaan patungan BYD dan Mercedes-Benz.
Satu lagi merek mobil premium yang bakal mencoba peruntungannya di pasar Indonesia. Merek premium itu adalah Denza. Sekadar informasi, Denza adalah produsen mobil premium yang berdiri di bawah naungan BYD. Jauh sebelum itu, Denza merupakan buah kerja sama antara perusahaan patungan BYD dan Mercedes-Benz.
“Dalam arah strategis yang sama, merek mobil tertua di dunia, Mercedes-Benz dan merek mobil termuda di dunia, BYD, pada tahun 2010 berkolaborasi membentuk usaha bersama. Dua tahun kemudian, setelah mendirikan perusahaan bersama, BYD merilis merek mobil barunya yang dinamakan Denza,” terang General Manager BYD Asia Pacific Auto Sales Division Liu Xueliang.
Selama 11 tahun berjalan, tepatnya pada tahun 2021 BYD kemudian melakukan restrukturisasi pada perusahaannya. BYD kemudian memiliki 90 persen saham Denza, sementara Mercedes-Benz masih punya andil 10 persen sisanya.
“Setahun kemudian, nama Denza semakin terkenal saat D9 membuat debut. Setelah diluncurkan, produk itu mencapai kesuksesan besar di pasar,” lanjut Liu.
“Pada musim panas tahun ini, sekali lagi, BYD meningkatkan kepemilikan saham Denza di BYD, dan sekarang Denza menjadi merek yang dipegang 100 persen oleh BYD,” sambung Liu.
Di bawah BYD, Denza diketahui sudah merambah beberapa negara di kawasan Asia. Mulai dari Hong Kong, Singapura, Kamboja, dan juga Thailand. Terbaru, BYD juga akan mengenalkan Denza di Indonesia pada kuartal I tahun 2025. Produk perdana yang akan dibawa Denza ke Tanah Air itu adalah MPV listrik D9 yang punya jarak tempuh hingga 620 km.
Kehadiran Denza di Indonesia bukan tanpa alasan. Presiden Direktur BYD Motor Indonesia Eagle Zhao menerangkan, Denza diharapkan bisa mendefinisikan dengan jelas soal mobil premium.
“Tidak hanya memberi kesan premium dan mewah di kendaraannya, tapi kami juga ingin memberikan suatu teknologi dan fitur yang dimiliki oleh BYD,” ujar Eagle.
(dry/rgr)
