Topik: Listrik

  • Kabar Baik, Wamenperin Kasih Bocoran Insentif PPN DTP Mobil Listrik

    Kabar Baik, Wamenperin Kasih Bocoran Insentif PPN DTP Mobil Listrik

    Jakarta, CNBC Indonesia – Teka-teki kelanjutan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk mobil listrik akhirnya mulai terkuak. Pemerintah bakal kembali memberikan insentif untuk menggerakkan penjualan kendaraan.

    “Untuk yang PPN DTP nanti akan diumumkan oleh Kemenko Perekonomian. Tidak lama lagi,” kata Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza di kantor Kemenperin, Selasa (10/12/2024).

    Saat ini pemerintah tengah memberikan insentif untuk kendaraan listrik. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 8 Tahun 2024 tentang PPN DTP, insentif ini diberikan untuk mobil listrik sebesar 10 persen jadi besar PPN yang tadinya 10 persen menjadi hanya 1 persen. Pemberian PPN DTP pada tahun ini hanya berlaku sampai Desember 2024.

    Selain itu, Ia juga menilai industri yang masuk ke dalam rantai pasok ikut mendapatkan insentif.

    “Kalau untuk insentif IKM, saya kira sudah berjalan, Nah yang kita minta ini usulan untuk insentif industri besarnya yang bisa membangun ekosistem rantai pasok bersama IKM ini,” sebut Faisol.

    Sebelumnya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga sudah memberi sinyal bakal kembali memberikan insentif untuk kendaraan bermotor.

    “Kan di tahun ini kan ada PPnBM untuk otomotif, kemudian ada PPN DTP untuk perumahan. Nah ini lagi dimatangkan, seminggu lagi nanti kami umumkan untuk tahun depan,” kata Airlangga Hartarto, Selasa (3/12) malam.

    Wacana Insentif PPnBM

    Beberapa waktu lalu, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita juga mengungkapkan, pemerintah tengah membahas upaya untuk membantu industri nasional, termasuk industri otomotif. Salah satunya, wacana menggelontorkan kembali insentif PPnBM (Pajak Penjualan Barang Mewah) dan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).

    Dengan begitu, kata Menperin, pemerintah dengan seimbang memperhatikan kebutuhan masyarakat dan industri.

    Hal itu disampaikannya merespons kenaikan upah minimum provinsi (UMP) tahun 2025 yang telah ditetapkan pemerintah sebesar 6,5%.

    “Soal UMP, begini, kan pemerintah itu perlu juga menciptakan daya beli di masyarakat. Salah satu kelompok masyarakat itu kan pekerja atau buruh yang upahnya diatur melalui UMP. Jadi kenaikan itu memang menurut pandangan saya suatu hal yang perlu dilakukan. Sekali lagi, untuk menciptakan daya beli yang ada di masyarakat,” katanya, dikutip Jumat (6/12/2024).

    “Pemerintah tentu juga menyadari bahwa tekanan terhadap industri itu juga cukup besar. Kalau kita bicara, dari daya beli yang sedang lemah, sekarang UMP-nya dinaikkan, kemudian secara Undang-Undang harus ada kenaikan PPN,” tambahnya.

    Karena itu, jelasnya, yang harus dilakukan pemerintah adalah dengan memberikan bantuan atau insentif maupun stimulus bagi industri.

    “Sebetulnya tentu kami sudah rapatkan kemarin, kita membahas bantuan-bantuan atau insentif apa atau stimulus apa yang perlu dan akan disiapkan oleh pemerintah untuk membantu dunia usaha, untuk membantu industri,” ungkapnya.

    “Contohnya kemarin yang sudah dibahas ya, yaitu insentif atau stimulus yang berkaitan dengan sektor otomotif. Policy seperti PPNBM, policy seperti PPNDTP, itu akan kita ambil. Kita lakukan bukan hanya untuk mobil listrik, tapi juga kita akan upayakan untuk mobil-mobil di luar listrik seperti hybrid dan sebagainya. Dan itu kemarin sudah kami bicarakan,” kata Menperin.

    (dce)

  • Kebakaran Landa Permukiman Padat Penduduk di Kemayoran, Ini Kronologinya – Page 3

    Kebakaran Landa Permukiman Padat Penduduk di Kemayoran, Ini Kronologinya – Page 3

    Gudang Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM) Pemerintah Kota Depok yang berada di lantai delapan gedung Dibaleka II Kota Depok mengalami kebakaran. Kebakaran membuat panik pegawai dan pengunjung Balai Kota Depok.

    Kepala DPKP Kota Depok, Adnan Mahyudin, mengatakan DPKP Kota Depok telah menangani kebakaran gudang BKPSDM Pemerintah Kota Depok. Pihaknya telah berhasil memadamkan api yang berasal dari gudang tersebut.

    “Alhamdulillah, kebakaran di gudang BKPSDM berhasil dipadamkan,” ujar Adnan kepada Liputan6.com, Selasa (10/12/2024).

    Petugas berhasil masuk ke dalam gudang BKPSDM untuk memadamkan api. Petugas telah meminta ASN untuk keluar ruangan dan pegawai berusaha memadamkan api yang berada di dalam gudang.

    “Sudah selesai (dipadamkan),” kata Adnan.

    Petugas DPKP Kota Depok telah memadamkan api dan beruntung kebakaran tidak menyambar ke ruangan lain. Petugas dengan sigap memadamkan api dan dugaan sementara kebakaran disebabkan korsleting listrik.

    “Iya (penyebab kebakaran)kemungkinan gudang atau ruangan CCTV,” ucap Adnan.

    Diduga akibat kebakaran tersebut menyebabkan sejumlah barang yang berada di dalam gudang terbakar. DPKP Kota Depok belum dapat memastikan penyebab kebakaran dan barang barang apa saja yang terbakar di dalam gudang tersebut.

    “Masih kemungkinan dari korsleting dari kabel server (CCTV),” ucap Adnan.

  • Segini Bocoran Harga Mobil Listrik Kedua Xiaomi

    Segini Bocoran Harga Mobil Listrik Kedua Xiaomi

    Jakarta

    Mobil listrik kedua Xiaomi akan meluncur pertengahan tahun depan. Kendaraan tersebut berjenis SUV dan menyandang nama ‘Xiaomi YU7’. Lantas, berapa bocoran harganya?

    Disitat dari Reuters dan Carnewschina, Selasa (10/12), sejumlah informasi mengenai mobil listrik kedua Xiaomi bocor setelah raksasa teknologi tersebut melaporkan hasil homologasi ke Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT). Dokumen tersebut berisi permohonan izin Xiaomi untuk menjual kendaraan baru.

    Di China, setiap mobil harus disetujui regulator setempat sebelum dipasarkan, dan MIIT menerbitkan daftar kendaraan yang menjalani proses homologasi bulanan. Produsen sebenarnya tak senang dengan administrasi tersebut. Sebab, wujud dan spesifikasi produk terungkap sebelum peluncuran.

    Mobil listrik Xiaomi YU7. Foto: Doc. MIIT China.

    Xiaomi YU7 akan bermain di kelas lebih tinggi dari Xiaomi SU7. Kendaraan tersebut kabarnya akan dibanderol berkisar 300-400 ribu yuan atau sekira Rp 650-870 jutaan. Nominal itu cukup murah untuk SUV listrik sekelasnya.

    Meski sedikit lebih mahal, Xiaomi YU7 akan berhadapan langsung dengan Tesla Model Y yang sama-sama bermain di segmen mid-SUV listrik.

    Spesifikasi Xiaomi YU7

    Secara tampilan, Xiaomi YU7 masih membawa sejumlah detail milik Xiaomi SU7, terutama di bagian depan. Pabrikan membekalinya dengan wajah sporty melalui penggunaan lampu utama modern dan gril minimalis. Selain itu ada aksen cembung sisi kap mesin yang mengingatkan kita dengan mobil-mobil buatan Eropa.

    Bagian belakangnya juga kurang lebih masih sama dengan SU7. Kendaraan tersebut hanya berbeda di bagian pelek roda, dimensi dan tarikan garis secara keseluruhan.

    Xiaomi YU7 punya dimensi panjang 4.999 mm, lebar 1.996 mm, dan tinggi 1.600 mm. Sementara jarak sumbu rodanya 3.000 mm dan berat kosongnya 2.405 kg.

    Laporan yang sama mengungkap, pabrikan membekali kendaraan tersebut dengan motor listrik ganda 220 kw di depan dan 288 kw di belakang. Sehingga, secara total mampu menghasilkan tenaga 508 kw atau 681 dk! Baterainya NMC dari CATL dengan spesifikasi yang belum terungkap.

    (sfn/dry)

  • 200 Bus Listrik Baru Dipamerkan di Monas

    200 Bus Listrik Baru Dipamerkan di Monas

    200 Bus Listrik Baru Dipamerkan di Monas

  • Cerita Pilu Talitha Curtis Winn, Harus Menjadi Tulang Punggung Keluarga sejak Dini

    Cerita Pilu Talitha Curtis Winn, Harus Menjadi Tulang Punggung Keluarga sejak Dini

    Jakarta, Beritasatu.com – Talitha Curtis Winn menceritakan kehidupan pilunya yang harus menjadi tulang punggung keluarga sejak dini. Dahulu ia dijuluki sebagai “Ratu FTV”, tetapi sekarang Talitha tinggal di kontrakan sederhana dan harus menjual risol demi menyambung hidup lantaran sepinya tawaran syuting.

    Talitha mengatakan, saat usianya masih 8 tahun ia sempat ditawari untuk ikut syuting. Namun karena tidak percaya diri, akhirnya berhenti dan sang ibunda pun tidak memaksanya untuk tetap menjadi artis.

    Namun, nasib berkata lain saat Talitha Curtis berusia 12 tahun.  Kala itu kesulitan ekonomi melanda keluarganya, bahkan ayahnya enggan memberikan nafkah.

    “Saat itu papaku enggak mau men-support lagi. Akhirnya aku merasa coba casting dan syuting,” terangnya.

    Akhirnya Talitha lolos beberapa casting. Meskipun dirinya kebanjiran syuting, tetapi sebagai tulang punggung keluarga ia harus membagi penghasilannya untuk biaya hidup sehari-hari bersama ibunya, serta membayar cicilan, hingga kebutuhan pribadinya sebagai selebritas.

    “Karena saat itu aku enggak punya rumah. Jadi harus bayar kontrakan, listrik, cicilan mobil dan lain-lain. Makannya dari kecil aku pindah-pindah rumahnya karena memang enggak punya rumah. Sebenarnya mama punya (rumah), tetapi karena terlilit utang jadi harus dijual,” tuturnya.

    Pada usianya yang masih dini, Talitha Curtis Winn harus menghadapi kehidupan berbeda dan tak seperti kebanyakan selebritas lainnya yang dapat berfoya-foya menikmati penghasilan dari syutingnya.

    Tak hanya itu saja, berat badan Talitha yang naik membuatnya dirinya sepi tawaran syuting. Untuk itu dirinya kini tinggal di sebuah rumah kontrakan sederhana. Bahkan, pemain sinetron Ganteng-ganteng Serigala itu berjualan risol di pinggir jalan untuk menyambung hidupnya dan masih sebagai tulang punggung keluarga.

  • Persiapan Jakarta Menghadapi Musim Hujan, Ada 25 Kelurahan Langganan Banjir

    Persiapan Jakarta Menghadapi Musim Hujan, Ada 25 Kelurahan Langganan Banjir

    JAKARTA – Musim hujan sudah mulai menyapa. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI sudah memetakan 25 titik rawan banjir di Jakarta yang diperkirakan akan dimulai pada pekan kedua Desember. Pemetaan lokasi ini berdasarkan analisis ketinggian permukaan tanah dan durasi banjir selama tiga tahun terakhir.

    25 titik itu tersebar di empat kota administrasi Jakarta. Di Jakarta Barat, wilayah rawan banjir berada di Kelurahan Rawa Buaya, Tegal Alur, Kedoya Selatan, Kedoya Utara, dan Kembangan Utara.  Sementara di Jakarta Selatan, wilayah rawan banjir berada di Kelurahan Cipete Utara, Petogogan, Cipulir, Pondok Pinang, Rawajati, Ulujami, Pondok Labu, Bangka, Pejaten Timur, dan Jatipadang.

    Sedangkan, wilayah rawan banjir di Jakarta Timur, di antaranya di Kelurahan Bidara Cina, Kampung Melayu, Cawang, Cililitan, Cipinang Melayu, Makassar, dan Rambutan. Lalu, wilayah Jakarta Utara yang rawan banjir berada di Kelurahan Pademangan Barat, Pluit, dan Kelurahan Penjaringan.

    Pada 25 kelurahan ini, BPBD sudah melakukan sosialisasi dan pendampingan simulasi kepada masyarakat agar siap menghadapi kemungkinan banjir yang akan datang.

    “Kami juga pastikan bahwa early warning system berfungsi baik, sehingga akan memberi info akurat yang nanti bisa disebarkan pada masyarakat,” kata Kepala BPBD DKI Subejo, kemarin. 

    “Misalnya, Katulampa siaga 3 atau ketinggian naik. Diperkirakan 9 jam sampai ke Manggarai. Sudah kami peringatkan lewat SMS,” tambah dia. 

    Selain itu, BPBD sudah menyiapkan rute menuju ke tempat pengungsian terdekat, serta mendistribusikan bahan makanan dan kebutuhan dasar pengungsi saat banjir datang.

    Kali Ciliwung (Diah Wardani Ayu/VOI)

    Langkah antisipatif lainnya, Dinas Sumber Daya Air DKI sudah melakukan pengerukan waduk dan sungai sejak Juli. Tujuannya untuk menambah debit kapasitas waduk, saluran, ataupun sungai di DKI. Biar air hujan dan kali bisa tertampung dengan baik.

    Kemudian, sebanyak 4.000 pompa, baik pompa stasioner maupun mobile juga sudah disiapkan di beberapa titik ketika banijr menggenang. Ada juga 7.800 satuan tugas yang bertugas di masing-masing pompa. 

    “Petugasnya ada yang menjaga pompa, lalu ada petugas yang melakukan pembersihan saluran dan waduk. Jadi, ketika musim hujan, ketika suasana sudah mulai gelap kita perintahkan petugas standbye di beberapa lokasi yang selama ini dianggap menjadi rawan genangan,” kata Kepala Dinas SDA Juaini Yusuf. 

    Tim VOI mendatangi wilayah RW 007 Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur. RW ini menjadi salah satu wilayah yang langganan banjir tiap musim hujan. Banjir kerap datang ke kampung ini karena letaknya yang berdekatan dengan bantaran kali Ciliwung. 

    Pintu masuk RW 007 Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur. (Diah Wardani Ayu/VOI)

    Selain Bidara Cina, pemukiman warga yang berada di sekitar aliran Kali Ciliwung adalah Kelurahan Kampung Melayu, Kampung Pulo, dan Bukit Duri. Semua wilayah ini juga sering kebanjiran.

    Ketika masuk ke wilayah RW 007 Kelurahan Bidara Cina, dataran langsung berubah menjadi lebih rendah dari RW di depannya, yang lebih dekat dengan Jalan Raya. RW ini memiliki gang-gang yang bercabang. Di ujung gang, tampak aliran sungai pada bagian belakang rumah-rumah warga. 

    Tiang Listrik yang dijadikan patokan tinggi air di RW 007 Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur. (Diah Wardani Ayu/VOI)

    Salah satu warga RW 007 bernama Fha Toni (27) bercerita, rumahnya ini langganan banjir tahunan ketika masuk musim hujan. Meski jadi langganan, Toni bilang, warga RW 007 jarang sekali sosialisasi mitigasi banjir dari keluruhan. Tapi, dia tak mempermasalhakan itu sebab dia sudah tahu apa yang harus dilakukan kalau banjir menerjang.

    “Banjir di sini kan sudah dari dulu, bertahun-tahun, jadi kita sudah biasa. Warga di sini sudah paham untuk mengantisipasi banjir,” kata Toni, Jumat, 15 November. 

    Sependapat, Lurah Bidara Cina Dadang Yudi mengakui banjir jadi hal lumrah bagi warganya karenanya tak perlu ada sosialisasi rutin mengenai banjir. 

    Pada banjir di bulan Mei, kedalaman banjir di Bidara Cina bisa mencapai 2,5 meter. Wilayah yang paling berimbas berada di RW 007 dan RW 11 karena posisi secara geografis sangat dekat dengan bantaran kali. Berdasarkan pengalaman itu, warga sudah paham cara untuk mengantisipasi banjir dan bersiap mengungsi. 

    Dadang selalu mendapat informasi dari BPBD perihal status ketinggian air dari Bendungan Katulampa yang mengalir ke Sungai Ciliwung di musim hujan. Informasi ini kemudian diteruskan ke warganya untuk bersiap menghadapi banjir.

    Kala ketinggian air sudah mengancam, Dadang akan berkoordinasi dengan seluruh person in charge (PIC) di tiap RW lewat grup WhatsApp. Setelah itu, para PIC akan meneruskan pemberitahuan ini kepada warga. Warga diminta untuk menyelamatkan barang-barangnya dan bersiap untuk mengungsi di halaman Kelurahan Bidara Cina. 

    Pintu air di sekitar kali Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta Selatan. (Diah Wardani Ayu/VOI)

    “Misalnya, dalam beberapa jam ketinggian di Katulampa sudah mengkhawatirkan, kita meneruskan informasi ke warga untuk siap-siap mengungsi. Jadi, masih ada waktu untuk berbenah,” ucap Dadang.

    Dia menambahkan, Kelurahan Bidara Cina juga memiliki pompa yang berfungsi untuk mengurangi debit air dari pemukiman warga. Ada dua pompa, satu berfungsi baik, satunya bermasalah. Sementara, ada satu pompa lain yang portable yang bisa dipindah-pindah.

    Selain pompa, di kelurahan ini memiliki 8 titik sumur resapan. Tapi dari semuanya, yang ditunggu Dadang adalah proses normalisasi sungai. Dia yakin, dengan proses ini, banjir di kelurahannya bisa ditangani dengan baik.

    “Kalau proyek normalisasi berjalan, insyaallah bisa mengurangi banget, tapi normalisasi masih di Kampung Melayu, di sini belum,” tutup dia. 

  • Pemerintah Targetkan Bauran EBT Naik, Bagaimana Caranya?

    Pemerintah Targetkan Bauran EBT Naik, Bagaimana Caranya?

    Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mencatat realisasi bauran energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 13,93% sepanjang semester I tahun 2024.

    Sementara untuk tahun depan, pemerintah menargetkan sebesar 25% bauran EBT. Untuk memacu realisasi bauran EBT, pemerintah menerapkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik sebagai upaya mendorong pengembangan EBT.

    Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian ESDM Chrisnawan Anditya mengungkap, regulasi itu dibuat tidak lain dibuat untuk mengejar target realisasi bauran EBT tahun 2025.

    “Apalagi kita mempunyai target share dari pada EBT 23% pada tahun 2025. Dan ini sudah di depan mata, tinggal tahun depan,” kata Chrisnawan dalam sebuah diskusi di Hotel Rafless Jakarta, Selasa (10/12/2024).

    Sementara sebelumnya, kata Chrisnawan, regulasi pengembangan EBT masih sebatas peraturan Menteri ESDM dan tidak bersifat menyeluruh. Karenanya, pengembangan EBT mengalami perlambatan.

    “Kita sadari ternyata untuk pengembangan EBT tidak bisa dilakukan oleh Kementerian ESDM saja. Banyak faktor yang membutuhkan interaksi ataupun koordinasi dengan kementerian lainnya seperti contoh persoalan tahan, persoalan insentif, persoalan TKDN, lokal konten dan lain sebagainya,” ungkapnya.

    Ia pun menegaskan, pengembangan EBT juga semakin memiliki harga yang kompetitif sebagaimana yang diterapkan Pembangkit Listrik Tenaga Solar (PLTS) Terapung Cirata.

    “PLTS Cirata, PLTS terapung terbesar di kita, itu harganya itu cuma 5,81 (sen). Artinya apa? Dari tahun ke tahun harga semakin menurun dan sekarang sudah banyak penawaran yang masuk,” jelasnya.

    “PLTS ini juga sudah mengalami beberapa teknologi EBT, ini sudah mengalami penurunan daripada harga teknologinya itu sendiri,” tutupnya.

    (kil/kil)

  • Misinformasi Status Gunung Anak Ranaka Jadi Normal, Ternyata Waspada
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        10 Desember 2024

    Misinformasi Status Gunung Anak Ranaka Jadi Normal, Ternyata Waspada Regional 10 Desember 2024

    Misinformasi Status Gunung Anak Ranaka Jadi Normal, Ternyata Waspada
    Tim Redaksi
    MANGGARAI, KOMPAS.com
    – Jejaring media sosial diramaikan dengan unggahan mengenai status
    Gunung Anak Ranaka
    di Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dilaporkan turun menjadi level I atau normal.
    Sebelumnya, gunung ini sempat berada pada
    level II
    atau
    waspada
    . Berita mengenai penurunan status ini juga telah dimuat oleh beberapa media online lokal.
    Menanggapi informasi yang beredar, Andrik Kurnia Adi Pratama, Pengamat Gunung Api Anak Ranaka, meminta maaf atas kebingungan yang ditimbulkan akibat misinformasi tersebut.
    Ia menjelaskan, terdapat kesalahan waktu saat petugas pengamat memasukkan laporan ke sistem Magma Indonesia.
    Hal ini disebabkan oleh jaringan yang kurang stabil di pos pengamatan, yang dipengaruhi oleh seringnya mati listrik dan penurunan kualitas jaringan internet.
    “Yang harusnya kirim laporan di status waspada jadi terpilih normal karena efek
    loading
    aplikasi yang lama akibat internet yang kurang baik,” jelas Andrik saat dihubungi
    Kompas.com
    , Selasa siang (10/12/2024).
    Ia menegaskan, saat ini status Gunung Anak Ranaka masih berada di level II atau waspada.
    “Untuk melihat status masih waspada ada di Magma Indonesia yang sudah diubah status gunungnya. Tadi pagi masih hijau (normal), sekarang setelah diubah sudah kuning (waspada),” ujar dia.
    Dengan
    klarifikasi
    ini, masyarakat diimbau untuk tidak panik, dan tetap memperhatikan informasi resmi terkait status gunung api dari sumber yang terpercaya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pekerja Tewas Tersengat Listrik Saat Pasang Sensor Banjir BPBD Jakarta

    Pekerja Tewas Tersengat Listrik Saat Pasang Sensor Banjir BPBD Jakarta

    ERA.id – Seorang pria berinisial AD (21) tewas diduga akibat tersengat listrik di Kali Banjir Kanal Barat, Jalan Jati Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat (Jakpus), Senin (9/12) kemarin. 

    Kapolsek Tanah Abang, AKBP Aditya Simanggara Pratama menjelaskan kejadian berawal ketika korban dan dua teman kerjanya, SY (29) dan DT (24) datang ke lokasi untuk memasang sensor pengendali banjir. Saat itu, cuaca sedang gerimis.

    “Dengan tujuan melakukan pemasangan unit sensor pengendali banjir,” kata Aditya kepada wartawan, Selasa (10/12/2024).

    Mereka lalu memasang scaffolding atau steger pada tiang yang akan dipasang sensor. Setelah steger terpasang, SY mengingatkan AD dan DT agar tak memasang sensor terlebih dahulu. Sensor dipasang ketika hujan reda. 

    SY kemudian meneduh di sebuah warung tak jauh dari TKP sambil meminum kopi Namun rupanya, peringatan itu tak digubris oleh AD dan DT.

    Dia tiba-tiba melihat dan mendengar suara ledakan dan percikan api dari arah tiang yang akan dipasang sensor. SY lalu kembali dan mendapati DT duduk tak sadarkan diri.

    “SY langsung mendatangi tempat kejadian dan saat itu SY melihat DT sudah ada di atas scaffolding sedang duduk akibat tersengat listrik,” ujarnya.

    Korban AD rupanya tercebur ke kali usai tersengat listrik. SY langsung menghubungi orang tua DT agar korban ini dibawa ke rumah sakit untuk diberi pengobatan.

    Sementara untuk AD yang tercebur ke kali ditemukan tewas setelah dilakukan pencarian oleh petugas. Jenazah korban dilarikan ke RSCM.

    “Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” jelasnya.

    Terpisah, Kapusdatin BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan menjelaskan kedua korban bukan pegawai BPBD.

    “Memang mereka betul sedang memasang alat sensor pengendali banjir. Tapi mereka bukan petugas, ataupun PJLP. Mereka pekerja yang ditugaskan perusahaan yang memasang alat sensor. Alat sensor itu memang dipasang untuk BPBD ada 90 titik,” jelas Yohan.

  • DKI targetkan seluruh armada Transjakarta berbasis listrik di 2030

    DKI targetkan seluruh armada Transjakarta berbasis listrik di 2030

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan seluruh armada bus Transjakarta akan terelektrifikasi pada tahun 2030 untuk mendukung pencapaian emisi nol (Net Zero Emission) di tahun 2050.

    “Kami juga akan terus berupaya untuk memastikan keberlanjutan operasional bus listrik dengan memperluas fasilitas pengisian daya yang modern dan efisien di berbagai lokasi yang strategis,” kata Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi saat dijumpai di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa.

    Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani juga menyampaikan dukungannya terhadap target Pemprov DKI Jakarta tersebut.

    Dia pun berharap seluruh pihak termasuk masyarakat dapat bekerjasama untuk mewujudkan udara Jakarta yang lebih bersih dan sehat.

    “Kita punya semangat bersama, mudah-mudahan harapan warga Jakarta akan udara Jakarta yang lebih sehat, didambakan bertahap mungkin bisa terwujud suatu hari, tadi targetnya 2030 ya,” kata Rany.

    Sehingga, kata dia, secara bertahap sampai dengan 2030, optimis bisa mencapai 100 persen armada menggunakan bus listrik.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024